BAB III KRITERIA MEMILIH CALON MENANTU DI KALANGAN WARGA MUHAMMADIYAH KELURAHAN SEMOLOWARU KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA.
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan monografi di Kelurahan Semolowaru. Wilayah Kelurahan Semolowaru berada dalam Kecamatan Sukolilo yang terletak di Kota Surabaya Propinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sekitar 167.600 Ha, serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : Di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Klampis Ngasem, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Medokan Semampir, sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Nginden Jangkungan, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Medokan Semampir dan Keputih. Kemudian berdasarkan data statistik Kelurahan Semolowaru sekitar pertengahan bulan Agustus tahun 2009 bahwa jumlah penduduk Kelurahan Semolowaru berjumlah 17669 jiwa dengan perincian menurut jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut :
42
43
Tabel I Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin No. 1. 2.
Jenis Kelamin
Jumlah 8860 jiwa 8809 jiwa
Jumlah
17669 jiwa
Laki-laki Perempuan
Sumber data : data perkembangan penduduk Kel. Semolowaru tahun 2009
Kehidupan keagamaan penduduk Kelurahan Semolowaru mayoritas adalah beragama Islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Agama No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Agama Islam Protestan Katholik Hindu Budha Lain-lain Jumlah
Jumlah 7768 jiwa 2971 jiwa 2551 jiwa 1781 jiwa 1795 jiwa 16866 jiwa
Sumber data : data monografi Kel. Semolowaru 2005
Dari uraian tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan Semolowaru beragama Islam. Dalam kaitanya dengan kegiatan beribadah di daerah Kelurahan Semolowaru terdapat beberapa sarana ibadah yang menyebar ke seluruh wilayah Kelurahan Semolowaru, sebagaimana telah terlampir pada tabel berikut ini :
44
Tabel III Sarana tempat peribadatan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tempat Peribadatan Masjid Musholla Gereja Wihara Pure Jumlah
Jumlah 8 buah 12 buah 20 buah
Sumber data : data monografi Kel. Semolowaru 2009
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa hampir semua warga Kelurahan Semolowaru beragama Islam dengan adanya sarana ibadah yang telah memadai. Maka tidak langsung semua kegiatan atau aktifitas telah bersifat keagamaan maupun nasional telah banyak terpengaruhi oleh ajaran agama Islam. Adapun tempat atau sarana pendidikan banyak yang bersifat Islami. Tempat atau sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Semolowaru menurut data Statistik adalah sebagai berikut: Tabel IV Sarana Pendidikan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Sarana Pendidikan TK SD/MI SLTP/MTs SLTA/MA Pesantren Jumlah
Sumber data : data monografi Kel. Semolowaru 2005
Jumlah 6 unit 4 unit 2 unit 12 unit
45
Selanjutnya untuk tingkat perekonomian penduduk Kelurahan Semolowaru tergantung pada mata pencaharian yang dimiliki oleh tiap-tiap warga Kelurahan Semolowaru. Adapun tingkat mata pencaharian warga Kelurahan Semolowaru dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel V Jumlah Rumah Tangga Menurut Sektor Ekonomi Mata Pencaharian Utama Tahun 2009 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Mata Pencaharian Belum Bekerja Petani Nelayan Pedagang PNS TNI / POLRI Swasta Wiraswasta Buruh Pembantu Pelajar Mahasiswa Dokter Guru / Dosen Tenaga Medis Pj. Negara Lain-lain Jumlah
Jumlah 275 orang 109 orang 14 orang 3338 orang 3013 orang 1725 orang 4217 orang 1030 orang 876 orang 189 orang 1437 orang 488 orang 108 orang 109 orang 169 orang 20 orang 356 orang 17473 orang
Sumber data : data monografi Kel. Semolowaru 2005
2. Profil Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada al Qur’an dan Sunnah. Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330
46
bertepatan dengan tanggal 18 November 1912, berkedudukan di tempat kedudukan Pimpinan Pusatnya. Persyarikatan Muhammadiyah ini berasaskan Pancasila yang memiliki maksud tujuan Persyarikatan ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah Swt. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka Persyarikatan Muhammadiyah melaksanakan dakwah dan tajdid dengan usaha sebagai berikut1 : a. Mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu Agama Islam untuk mendapatkan kemurnian dan kebenaran b. Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlak c. Memajukan
dan
memperbarui
pendidikan
dan
kebudayaan
serta
memperluas ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian menurut tuntunan Islam d. Mempergiat dan menggembirakan tabligh e. Menggembirakan dan membimbing masyarakat untuk membangun dan memelihara tempat ibadah dan wakaf f. Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita menurut tuntunan Islam
1
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, h. 7-9
47
g. Membina dan menggerakkan angkatan muda, sehingga menjadi manusia muslim yang berjasa bagi agama, nusa dan bangsa h. Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan ekonomi sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya i. Menggerakkan dan meghidup-suburkan amal tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa dalam bidang kesehatan, sosial, pengembangan masyarakat dan keluarga sejahtera j. Menanam kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam diamalkan dalam masyarakat k. Menumbuhkan dan meningkatkan kekeluargaan Muhammadiyah dan ukhuwah Islamiyah l. Pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan peran-serta dalam pembangunan nasional m. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Persyarikatan. Anggota Persyarikatan ialah warganegara Indonesia beragama Islam, menyetujui dan bersedia mendukung maksud dan tujuan Persyarikatan. Anggota mempunyai hak suara, memilih adn dipilih, peraturan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Persyarikatan Muhammadiyah bergerak dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan tersusun dalam tingkatan sebagai berikut :
48
a. Ranting, ialah kesatuan anggota dalam satu tempat. b. Cabang, ialah kesatuan Ranting-Ranting dalam satu tempat. c. Daerah, ialah kesatuan Cabang-Cabang dalam Daerah Tingkat II atau yang setingkat. d. Wilayah, ialah kesatuan Daerah-Daerah dalam Propinsi/Daerah Tingkat I. Persyarikatan Muhammadiyah yang berada di wilayah Kelurahan Semolowaru ini mempunyai kedudukan tingkatan dalam organisasi yaitu sebagai tingkat ranting. Persyarikatan Muhammadiyah ranting Kelurahan Semolowaru berdiri pada tanggal 12 Jumadil Akhir 1410 H bertepatan dengan tanggal 08 Januari 1990. Ketua pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Semolowaru (PRM) yang pertama kalinya yaitu Abdul Syukur Periode 1990-1995, kemudian dengan adanya Musyawarah Ranting (MUSYRAN) yang bertujuan untuk mengganti pengurus lama dengan pengurus yang baru sebagai penerus tongkat estafet jalannya roda keorganisasian demi memperbaiki visi dan misi suatu organisasi maka pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang sekarang ini periode 20052010 diketuai oleh Drs. H. Bakir Romli sesuai yang ada dalam skema susunan pengurus dibawah ini.
49
SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH SEMOLOWARU PERIODE 2005-2010
KETUA Drs. H. Bakir Romli
WAKIL KETUA Hasan Yusuf
SEKRETARIS Herman Sanjaya
BIDANG TABLIGH M. Adnan
BIDANG PENDIDIKAN Bambang Suprijadi
BENDAHARA Drs. Soedarmadji
BIDANG EKONOMI H. Sudardi
BIDANG SOSIAL Mariyadi
Sumber Data : Hasil Musyawarah Ranting Muhammadiyah Semolowaru Tahun 2005
BIDANG AMM Sani, BA
50
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Semolowaru mempunyai program kerja ranting yang dilakukan oleh tiap bidang, antara lain yaitu2 : 1. Bidang Keorganisasian a. Meningkatkan dan menggerakkan fungsi dan keberadaan Anggota Pimpinan Ranting sebagai ujung tombak gerakan di tingkat bawah dalam organisasi. b. Memperkuat kinerja, efektivitas, dan efisiensi kepemimpinan dengan pembenahan posisi dan fungsi sekretariat yang proposional dan efektif untuk mendukung keberhasilan gerakan dan program persyarikatan. c. Meningkatan kualitas anggota atau pimpinan persyarikatan dalam pemahaman Al Islam melalui pengajian-pengajian dan yang lain aturanaturan persyarikatan Muhammadiyah. d. Mengusahakan Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah bagi anggota dan simpatisan yang belum memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). 2. Bidang Dakwah a. Meningkatkan kualitas pengajian rutin atau umum bagi pimpinan dan anggota persyarikatan serta para simpatisan pada setiap bulan. b. Meneruskan pengajian terjemah atau tafsir Al Qur’an pada hari selasa, dan kamis ba’da shubuh. c. Meneruskan pengajian pada hari kamis malam jum’at.
2
Musyawarah Ranting Muhammadiyah Semolowaru Tahun 2005, mimeo,h. 11
51
d. Meneruskan pengajian Ahad pagi untuk Remaja dengan materi terjemah al Qur’an. e. Meneruskan pengajian baca al Qur’an serta tajwid pada hari senin, dan rabu ba’da shubuh. f. Meneruskan pembacaan, terjemah dan keterangan ayat-ayat al Qur’an yang disampaikan oleh Bapak Andi Hasrudin pada setiap Jum’at ba’da shubuh. g. Meneruskan penyelenggaraan sholat I’edul Fitri dan I’edul Adha di lapangan olahraga. 3. Bidang Pendidikan a. Melanjutkan pengawasan dan pembinaan Taman Pendidikan al Qur’an yang sudah ada. b. Mengupayakan penataan serta memfungsikan persyarikatan bagi anggota, dan simpatisan terutama bagi remaja. c. Mengupayakan pengembangan lebih lanjut sekolah Taman KanakKanak Aisiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Semolowaru. 4. Bidang Keuangan a. Mengoptimalkan penggalian dana iuran wajib anggota lewat kaleng infaq kepada anggota persyarikatan dan simpatisan. b. Meneruskan penggalian dana lewat kotak infaq, sholat I’edain, zakat, shodaqoh, dan fidyah.
52
c. Sumber dana lain yang halal. B. Penyajian Data 1. Kriteria memilih calon menantu Pembahasan tentang permasalahan kriteria memilih calon menantu mempunyai banyak berbagai kendala yang dihadapi oleh peneliti dalam mengumpulkan data dari responden, karena memang masalah ini menyangkut masalah sangat pribadi tiap individu manusia, maka peneliti dalam memperoleh data dari responden harus dilaksanakan dengan jalan hati-hati, agar tidak menyinggung perasaan responden. Mengingat subyek dalam penelitian ini adalah para orang tua yang menjadi warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya yang berjumlah 101 orang, maka peneliti hanya mengambil 50 orang untuk dijadikan sebagai responden, tujuannya adalah untuk mempermudah pengumpulan data dari hasil angket yang disebarkan kepada responden tersebut. Adapun data yang diperoleh di lapangan dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
53
Tabel VI Pengetahuan Para Orang Tua Warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya Tentang Kriteria Memilih Jodoh Dalam Ajaran Islam N=50 No 1 2
Jenis Jawaban Ya Tidak Jumlah
Frekuensi 43 7 50
Prosentase/% 86% 14% 100%
Sumber data : hasil penyebaran angket tanggal 13 Agustus 2009
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban responden tentang pengetahuan para orang tua warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya terhadap kriteria memilih jodoh dalam ajaran Islam sebagian besar responden banyak yang sudah mengetahui dengan prosentase sebesar 86 %. Tabel VII Kriteria Memilih Calon Menantu Warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya N=50 No 1. 2. 4. 5. 6. 7.
Kriteria Memilih Jodoh Harta Keturunan Kecantikan Agama Lain-lain - Kecocokan - Tingkah Laku Jumlah
Frekuensi 18 10 8 9
Prosentase/% 36% 20% 16% 18%
3 2 50
6% 4% 100%
Sumber data : hasil penyebaran angket tanggal 13 Agustus 2009
Tabel VII di atas menerangkan bahwa sebagian besar warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya terutama yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak dalam hal kriteria memilih calon menantu lebih condong kepada harta kekayaan dengan jumlah
54
prosentase sebesar 36 %. Kemudian responden juga mempunyai jawaban lain tentang kriteria memilih calon menantu yaitu keturunan dengan prosentase sebesar 20 %. Dari uraian tabel di atas dapat diketahui dari 50 responden terdapat 8 orang pasangan keluarga yang menyatakan bahwa kriteria memilih calon menantu juga bisa berdasarkan kepada kecantikan, meskipun kriteria kecantikan tersebut sifatnya relatif dalam arti bahwa kecantikan itu menurut pendapat tiap-tiap orang berbeda-beda
Sedangkan kriteria agama dalam
memilih calon menantu, menurut responden dapat ditempuh setelah keadaan mapan tanpa memperhitungkan bahwa kematian itu tidak tahu datangnya. Peneliti juga memperoleh data yang terurai dalam tabel, bahwa terdapat beberapa responden yang menyatakan sulit bagi dirinya untuk menentukan kriteria memilih calon menantu, namun pada akhirnya responden memberikan jawaban dalam memilih calon menantu karena kecocokan dan tingkah laku. 2. Faktor-faktor yang mendorong para orang tua yang menjadi Warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya dalam memilih harta dan keturunan sebagai kriteria dalam menentukan calon menantu Faktor-faktor yang mendorong warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya terutama yang sudah
55
berkeluarga dan mempunyai anak dalam memilih harta dan kekayaan sebagai kriteria memilih calon menantu dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel VIII Faktor-faktor yang mendorong para orang tua Warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya dalam memilih harta sebagai kriteria dalam menentukan calon menantu N=50 No. 1. 2. 3.
Jenis Jawaban Membantu ekonomi keluarga Mengangkat harga diri Tidak ada jawaban Jumlah
Frekuensi 16 24 10 50
Prosentase% 32% 48% 20% 100%
Sumber data : hasil penyebaran angket tanggal 13 Agustus 2009
Tabel VIII di atas menjelaskan bahwa mayoritas Faktor-faktor yang mendorong para orang tua Warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya dalam memilih harta sebagai kriteria dalam menentukan calon menantu dengan jawaban “mengangkat harga diri” sebanyak 24 atau 48 % Tabel IX Faktor-faktor yang mendorong para orang tua Warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya dalam memilih keturunan sebagai kriteria dalam menentukan calon menantu. N=50 No. 1. 2. 3.
Jenis Jawaban Menjaga nama baik keluarga Mendapat keturunan yang baik Tidak ada jawaban Jumlah
Frekuensi 29 12 9 50
Prosentase% 58% 24% 18% 100%
Sumber data : hasil penyebaran angket tanggal 13 Agustus 2009
Tabel IX di atas menjelaskan bahwa mayoritas Faktor-faktor yang mendorong para orang tua Warga Muhammadiyah Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya dalam memilih Keturunan sebagai
56
kriteria dalam menentukan calon menantu dengan jawaban “menjaga nama
baik keluarga” sebanyak 29 atau 58 %.