BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. GAMBARAN UMUM SISTEM Tujuan Tugas Akhir ini adalah membuat aplikasi bernama ODFA (Oracle Database Forensic Analysis). Konsepnya, melalui single interface, seorang DBA bisa melakukan audit dan enhancement security kepada lebih dari satu Oracle Database sekaligus. Yang perlu dilakukan hanya meregistrasikan target Oracle Database yang akan dimonitor, kemudian program secara otomatis akan menyisipkan agent yang bertugas melakukan konfigurasi audit, monitoring, dan mengumpulkan data2 yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi yang user friendly sehingga DBA/tim auditor mengetahui user siapa sedang melakukan apa terhadap Oracle Database. 3.2.ANALISIS MASALAH 3.2.1. Analisis Arsitektur Sistem Arsitektur yang digunakan dalam membangun sistem ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1. Arsitektur Sistem
21
3.3. PERANCANGAN DAN PEMODELAN APLIKASI Pemodelan perancangan aplikasi menggunakan UML (Unified Modelling Language). Diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan aliran proses adalah usecase diagram, activity diagram, dan sequence diagram. 3.3.1. Sistem Berjalan Sistem ODFA dapat diimplementasikan di organisasi manapun selama menggunakan Oracle Database. Karena itu sistem berjalan yang dimaksud disini sebenarnya adalah penjabaran secara manual konfigurasi audit untuk setiap Oracle Database dan menganalisa hasilnya. Mekanisme audit untuk satu target Oracle Database dilakukan seperti gambar di bawah ini:
Input
Konfigurasi audit
Sumber Data
Proses
Oracle Database
Ekstrak data audit
Output
Laporan audit
Aktifitas user
Input
Gambar 3.2. Mekanisme Sistem Berjalan Audit Oracle Database
Konfigurasi audit dilakukan dengan menggunakan perintah tertentu yang ada pada Oracle Database, setelah audit dilakukan biarkan database beroperasi sebagaimana mestinya untuk menangani aktifitas atau transaksi yang dilakukan user. DBA bisa mengakses data hasil audit (log) melalui data dictionary yang ada dalam Oracle Database, data mentah tersebut kemudian diekstrak menjadi sebuah file yang selanjutnya bisa diunduh untuk kebutuhan analisa dan diolah lebih lanjut menggunakan perangkat lunak tambahan, misalnya Microsoft Excel. Semakin banyaknya jumlah dan aktifitas pengguna yang perlu diaudit ditambah dengan kuantitas Oracle Database yang ada, akan menambah
22
kompleksitas dan menurunkan tingkat produktifitas DBA. Artinya, dengan menggunakan cara konvensional, DBA harus masuk ke setiap Oracle Database, melakukan konfigurasi audit, dan menganalisa hasilnya. Tidak bisa dibayangkan jika sebuah organisasi memliki puluhan Oracle Database, tentu saja tidak efisien. 3.3.1.1. Use Case Sistem Berjalan Di bawah ini adalah digram use case sistem berjalan.
Gambar 3.3. Use Case Sistem Berjalan
Tabel 3.1. Spesifikasi Use Case Autentikasi & Autorisasi Database Target Autentikasi & Autorisasi Database Target Nama Use Case Use case ini melakukan validasi username dan Deskripsi Singkat password di setiap target Oracle Database
23
Aktor Pra Kondisi Tindakan Utama
Tindakan Alternatif Pasca Kondisi
DBA Team Lead dan DBA Team Member Oracle Database dapat diakses oleh pengguna DBA mengakses program SQL*Plus atau program 3rd party untuk menuliskan query Oracle Database. Definisikan koneksi Oracle Database mana yang akan diakses. Masukkan username dan password. Jika use case ini berhasil, akan ditampilkan command line interface dan DBA bisa mulai menuliskan perintah Oracle Database
Tabel 3.2. Spesifikasi Use Case Konfigurasi “Database Auditing” Konfigurasi “Database Auditing” Nama Use Case Use case ini melakukan konfigurasi audit jenis Deskripsi Singkat “Database Auditing” DBA Team Lead Aktor Oracle parameter AUDIT_TRAIL = TRUE Pra Kondisi Mengeksekusi perintah audit dimulai dengan penulisan Tindakan Utama “AUDIT <statement>” untuk mendefinisikan audit atau “NOAUDIT <statement>” untuk menghapus konfigurasi audit tertentu. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, Oracle Database akan Pasca Kondisi mencatat kegiatan audit yang didefinisikan ke dalam data dictionary. Tabel 3.3. Spesifikasi Use Case Konfigurasi “Value Based Auditing” Konfigurasi “Value Based Auditing” Nama Use Case Use case ini melakukan konfigurasi audit jenis “Value Deskripsi Singkat Based Auditing” DBA Team Lead Aktor Pra Kondisi Membuat trigger dengan event tertentu. Tindakan Utama Menuliskan algoritma di dalam trigger sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan audit. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, Oracle Database akan Pasca Kondisi melakukan tindakan sesuai dengan algoritma yang dituliskan di dalam trigger setiap event trigger terjadi.
24
Tabel 3.4. Spesifikasi Use Case Konfigurasi “Fine Grained Auditing” Konfigurasi “Fine Grained Auditing” Nama Use Case Use case ini melakukan konfigurasi audit jenis “Fine Deskripsi Singkat Grained Auditing”. DBA Team Lead Aktor Pra Kondisi Mengeksekusi package DBMS_FGA dengan beberapa Tindakan Utama paremeter audit sesuai kebutuhan. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, Oracle Database akan Pasca Kondisi mencatat kegiatan audit yang didefinisikan dalam DBMS_FGA ke dalam data dictionary. Tabel 3.5. Spesifikasi Use Case Membuat Prosedur/View Laporan Audit Membuat Prosedur/View Laporan Audit Nama Use Case Use case ini memungkinkan DBA membuat Deskripsi Singkat prosedur/view sesuai kebutuhan laporan audit di dalam Oracle Database. DBA Team Lead Aktor Oracle parameter AUDIT_TRAIL = TRUE Pra Kondisi Mengeksekusi perintah “CREATE PROSEDUR” Tindakan Utama dan/atau “CREATE VIEW”. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, Prosedur/View berhasil Pasca Kondisi dibuat dan siap untuk digunakan. Tabel 3.6. Spesifikasi Use Case Membuat User Database Membuat User Database Nama Use Case Use case ini memungkinkan DBA membuat user di Deskripsi Singkat dalam Oracle Database. DBA Team Lead Aktor Pra Kondisi Mendefinisikan nama user dengan perintah “CREATE Tindakan Utama USER …”. Menentukan password user. Memberikan hak akses CONNECT. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, user database telah dibuat Pasca Kondisi dan siap digunakan. Tabel 3.7. Spesifikasi Use Case Pendelegasian Hak Akses Laporan Audit 25
Nama Use Case Deskripsi Singkat
Aktor Pra Kondisi Tindakan Utama Tindakan Alternatif Pasca Kondisi
Pendelegasian Hak Akses Laporan Audit Use case ini memungkinkan DBA memberikan/mencabut hak akses terhadap Prosedur dan View yang menampilkan laporan hasil audit. DBA Team Lead Memberikan/mencabut hak akses dengan perintah GRANT/REVOKE. Jika use case ini berhasil, user database bisa melihat laporan hasil analisa audit dengan melakukan query terhadap view atau eksekusi prosedur.
Tabel 3.8. Spesifikasi Use Case Analisa Audit Pendelegasian Analisa Audit Nama Use Case Use case ini mendeskripsikan akses terhadap view Deskripsi Singkat atau prosedur untuk melihat hasil analisa audit. DBA Team Lead dan DBA Team Member Aktor Pra Kondisi Melakukan query SELECT terhadap view. Tindakan Utama Mengeksekusi prosedur dengan perintah EXEC. Konversi hasil audit menjadi file .txt atau .csv. Tindakan Alternatif Download file hasil konversi untuk dianalisa lebih lanjut menggunakan perangkat lunak 3rd party. Catatan hasil konfigurasi audit akan ditampilkan dalam Pasca Kondisi bentuk tabular. Tabel 3.9. Spesifikasi Use Case Konversi Laporan Konversi Laporan Nama Use Case Hasil audit Oracle Database bisa dikonversi menjadi Deskripsi Singkat file .txt atau .csv agar mudah dipindahkan ke komputer lain untuk diolah. DBA Team Lead dan DBA Team Member Aktor Pra Kondisi Dari command line SQL*Plus, gunakan perintah Tindakan Utama SPOOL
untuk mengkonversi hasil audit. Tindakan Alternatif File hasil konversi akan terbentuk di dalam direktori Pasca Kondisi yang didefinisikan di perintah SPOOL. Tabel 3.10. Spesifikasi Use Case Download Laporan
26
Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra Kondisi Tindakan Utama Tindakan Alternatif Pasca Kondisi
Download Laporan File audit hasil konversi bisa diunduh dari server Oracle Database ke komputer client. DBA Team Lead dan DBA Team Member Download file hasil konversi menggunakan protokol yang sesuai (contoh: FTP). File audit hasil konversi bisa dibuka di komputer client.
Tabel 3.11. Spesifikasi Use Case Transaksi Data Transaksi Data Nama Use Case Use case ini menjelaskan kegiatan operasional yang Deskripsi Singkat dilakukan pengguna terhadap target Oracle Database. Kegiatan tersebut berupa transaksi ataupun pembacaan data dalam basis data. Pengguna Akhir Aktor Oracle Database harus sudah terinstall dan bisa diakses Pra Kondisi oleh pengguna. Segala aktifitas berupa DML, DDL, dan aktifitas lain Tindakan Utama yang melibatkan akses data dalam Oracle Database Tindakan Alternatif Oracle Database melayani setiap permintaan (request) Pasca Kondisi dari pengguna.
3.3.1.2. Activity Diagram Sistem Berjalan Berikut ini adalah diagram aktivitas untuk use case dari sistem berjalan.
27
Gambar 3.4. Activity diagram sistem berjalan use case Autentikasi & Autorisasi Database Target
Gambar 3.5. Activity diagram sistem berjalan use case Konfigurasi "Database Auditing"
28
Gambar 3.6. Activity diagram sistem berjalan use case Konfigurasi " Value Based Auditing"
Gambar 3.7. Activity diagram sistem berjalan use case Konfigurasi " Fine Grained Auditing"
29
Gambar 3.8. Activity diagram sistem berjalan use case Membuat Prosedur/View Laporan Audit
30
Gambar 3.9. Activity diagram sistem berjalan use case Membuat User Database
31
Gambar 3.10. Activity diagram sistem berjalan use case Analisa Audit
3.3.2. Sistem Usulan Dari sistem berjalan yang dilakukan secara manual, seiring dengan infrastruktur dan aktifitas Oracle Database yang semakin kompleks dalam sebuah organisasi, terdapat beberapa faktor yang perlu diperbaiki bahkan ditingkatkan, antara lain: 1. Waktu yang dibutuhkan untuk mengakomodir kebutuhan audit dan analisa tingkat keamanan basis data sangat tinggi, mengingat kemungkinan jumlah Oracle Database yang bertambah, dan peningkatan aktifitas pengguna dalam mengakses basis data. 2. Fitur audit yang dimiliki Oracle Database sangat banyak, begitu juga dengan jenis aktifitas yang mampu diaudit oleh Oracle Database. Semua aktifitas dalam sistem berjalan dilakukan secara manual menggunakan teknik scripting, yaitu penulisan perintah-perintah Oracle Database dalam sebuah perangkat lunak command line interface, yang disebut SQL*Plus. Tingkat kesalahan dalam 32
mengeksekusi perintah tersebut sangat mungkin terjadi, begitu juga dalam proses menganalisa hasil audit, hal ini sangat berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan. 3. Aspek nomor 1 dan 2 di atas menyebabkan turunnya produktifitas DBA dalam mengelola manajemen Oracle Database, mengingat tugas seorang DBA tidak hanya fokus pada aspek keamanan basis data. Dari permasalahan tersebut, diperlukan sebuah integrator system, yaitu sebuah sistem yang berada di tengah antara DBA dan Oracle Database yang bertugas mengintegrasikan konfigurasi dan analisa audit terhadap semua Oracle Database yang dimiliki oleh sebuah organisasi, yaitu ODFA (Oracle Database Forensic Analysis). Perancangan sistem ini melibatkan tiga metode, antara lain: 1. Cleansing, proses pembersihan data yang tidak digunakan untuk keperluan analisa audit. Sehingga, data yang ditampilkan benarbenar data yang valid dan akurat. 2. Real time ETL, metode ini memiliki tiga tahapan yaitu extract transform - load. Data hasil audit diambil langsung dari sumber data, kemudian dibentuk sedemikian rupa untuk menghasilkan respresentasi data yang mudah dibaca, dan ditampikan di dashboard sehingga bisa diakses oleh DBA atau user yang berkepentingan untuk melakukan analisa. Semua proses ini dilakukan secara real time, tidak seperti metode datawarehouse pada umumnya yang membutuhkan alokasi waktu tertentu untuk melakukan proses extract dan transform. Hal ini sangat menguntungkan karena DBA dapat mengetahui aktifitas yang terjadi dalam Oracle Database detik itu juga. 3. Dashboard report, bagian dari tampilan antar muka pengguna yang sangat interaktif dan mudah digunakan dalam menampilkan data hasil audit. Kesimpulan sementara, dengan menggunakan sistem ini, ODFA menawarkan beberapa keuntungan, yaitu efisiensi waktu, tingkat kemungkinan kesalahan yang rendah, dan kemudahan operasional. 3.3.2.1. Use Case Sistem Usulan Di bawah ini adalah digram use case dari aplikasi ODFA.
33
Gambar 3.11. Diagram Use Case Sistem Usulan ODFA
Tabel 3.12. Spesifikasi Use Case Autentikasi & Autorisasi Autentikasi & Autorisasi Nama Use Case Use case ini melakukan validasi username dan Deskripsi Singkat password, serta hak akses terhadap sistem DBA Team Lead dan DBA Team Member Aktor Aplikasi ODFA sudah aktif Pra Kondisi Aplikasi menampilkan form login. Tindakan Utama Pengguna memasukkan username dan password. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, maka aplikasi akan Pasca Kondisi menampilkan panel utama dimana pengguna dapat mengoperasikan aplikasi ODFA Tabel 3.13. Spesifikasi Use Case Registrasi Target Basis Data Registrasi Target Basis Data Nama Use Case
34
Deskripsi Singkat
Aktor Pra Kondisi
Tindakan Utama
Tindakan Alternatif Pasca Kondisi
Sebelum melakukan konfigurasi audit dan policy, DBA harus terlebih dahulu meregistrasikan target Oracle Database agar dapat dikenali oleh ODFA DBA Team Lead Target Oracle Database Enterprise Edition minimal menggunakan versi 11gR2 dan sudah dapat diakses oleh user Aplikasi menampilkan form registrasi target basis data. DBA memasukkan data yang digunakan untuk melakukan koneksi antara ODFA dan target basis data. ODFA akan menyisipkan agent dalam target untuk melakukan monitoring dan collecting data. Jika use case ini berhasil, maka aplikasi akan informasi bahwa target basis data telah berhasil dikenali oleh ODFA
Tabel 3.14. Spesifikasi Use Case Konfigurasi Audit Konfigurasi Audit Nama Use Case Use case ini memungkinkan DBA melakukan 3 Deskripsi Singkat konfigurasi audit Oracle Database, diantaranya adalah: Database Auditing, Value Based Auditing, dan Fine Grained Auditing DBA Team Lead dan DBA Team Member Aktor Target Oracle Database sudah dikenali oleh ODFA Pra Kondisi Aplikasi menampilkan form konfigurasi audit. Tindakan Utama Pengguna dapat memlikih jenis audit mana saja yang akan dikonfigurasi. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, maka aplikasi akan Pasca Kondisi menampilkan pesan bahwa konfigurasi telah sukses. Kemudian secara otomatis target Oracle Database akan mencatat setiap aktifitas pengguna terhadap target basis data sesuai dengan konfigurasi audit. Tabel 3.15. Spesifikasi Use Case Konfigurasi User ODFA Konfigurasi User ODFA Nama Use Case Use case ini memungkinkan DBA membuat user Deskripsi Singkat dengan hak akses lebih rendah terhadap ODFA untuk melakukan monitoring target Oracle Database. Pembuatan user ini ditujukan untuk asisten DBA. DBA Team Lead Aktor
35
Pra Kondisi Tindakan Utama Tindakan Alternatif Pasca Kondisi
Aplikasi menampilkan form pembuatan user. Pengguna memasukkan data username dan password. Jika use case ini berhasil, maka aplikasi akan menampilkan pesan bahwa user berhasil dibuat.
Tabel 3.16. Spesifikasi Use Case Pendelegasian Analisa Audit Pendelegasian Analisa Audit Nama Use Case Saat membuat user baru untuk asisten DBA, use case Deskripsi Singkat ini memungkinkan DBA melakukan pendelegasian terhadap analisa audit target Oracle Database. Sehingga DBA dapat menentukan hasil audit target basis data mana saja yang dapat diakses oleh assisten DBA. DBA Team Lead Aktor Pra Kondisi Aplikasi menampilkan form pembuatan user. Tindakan Utama DBA menentukan hak akses analisa audit target mana saja yang diberikan untuk pengguna yang baru dibuat. Tindakan Alternatif Jika use case ini berhasil, maka aplikasi akan Pasca Kondisi menampilkan pesan bahwa user berhasil dibuat bersamaan dengan hak akses yang diberikan. Tabel 3.17. Spesifikasi Use Case Analisa Audit Analisa Audit Nama Use Case Use case ini memungkinkan pengguna dapat melihat Deskripsi Singkat hasil analisa audit melalui agent yang berada dalam target Oracle Database. DBA Team Lead dan DBA Team Member Aktor Konfigurasi audit terhadap target Oracle Database Pra Kondisi harus sudah dilakukan. Aplikasi menampilkan dashboard analisa. Tindakan Utama DBA dan asisten DBA dapat melihat hasil audit secara keseluruhan atau spesifik terhadap target Oracle Database tertentu. Hasil analisa audit dapat dicetak dalam bentuk pdf Tindakan sebagai bahan laporan. Alternatif Aplikasi akan menampilkan data yang Pasca Kondisi direpresentasikan berupa grafis dan tabel untuk melihat detail setiap aktifitas yang diaudit.
36
Tabel 3.18. Spesifikasi Use Case Cetak Laporan Cetak Laporan Nama Use Case Use case ini memungkinkan pengguna mencetak Deskripsi Singkat laporan hasil analisa audit dalam format pdf. DBA Team Lead dan DBA Team Member Aktor Konfigurasi audit terhadap target Oracle Database Pra Kondisi harus sudah dilakukan. Dalam dashboard analisa audit, pengguna menekan Tindakan Utama tombol untuk mengkonversi hasil analisa ke dalam format pdf. Tindakan Alternatif Komputer yang digunakan untuk mengakses ODFA Pasca Kondisi akan mengunduh file pdf sebagai hasil konversi. Tabel 3.19. Spesifikasi Use Case Transaksi Data Transaksi Data Nama Use Case Use case ini menjelaskan kegiatan operasional yang Deskripsi Singkat dilakukan pengguna terhadap target Oracle Database. Kegiatan tersebut berupa transaksi ataupun pembacaan data dalam basis data. Pengguna Akhir Aktor Oracle Database harus sudah terinstall dan bisa diakses Pra Kondisi oleh pengguna. Segala aktifitas berupa DML, DDL, dan aktifitas lain Tindakan Utama yang melibatkan akses data dalam Oracle Database Tindakan Alternatif Oracle Database melayani setiap permintaan (request) Pasca Kondisi dari pengguna.
3.3.2.2. Activity Diagram Sistem Usulan Berikut ini adalah diagram aktivitas sistem berjalan untuk use case dari aplikasi ODFA.
37
Gambar 3.12. Activity diagram sistem usulan use case Autentikasi & Autorisasi
38
Gambar 3.13. Activity diagram sistem usulan use case Registrasi Target Basis Data
39
Gambar 3.14. Activity diagram sistem usulan use case Konfigurasi Audit
40
Gambar 3.15. Activity diagram sistem usulan use case Konfigurasi User ODFA
41
Gambar 3.16. Activity diagram sistem usulan use case Analisa Audit
3.3.2.3. Class Diagram Class diagram aplikasi ODFA digambarkan sebagai berikut:
42
Gambar 3.17. Class diagram sistem usulan aplikasi ODFA
Di bawah ini akan dijelaskan kegunaan dari setiap class dalam Class Diagram: Security_center, merupakan 'otak' dari setiap pemrosesan algoritma dalam ODFA. Berisi fungsi-fungsi penting untuk perhitungan, logika, dan pemanggilan class lain. Oracle, memiliki berbagai fungsi untuk melakukan koneksi ke database, baik ODFA repository ataupun target repository. Aktifitas yang dilakukan sebagian besar adalah DML atau DDL. Selebihnya merupakan perhitungan logika yang mendukung transformasi data. Auth, class yang melakukan autentikasi dan autorisasi data. Logon, class yang digunakan untuk representasi tampilan login ODFA. Class ini memanggil fungsi yang ada di dalam class Auth. Admin_area, menampilkan template halaman untuk DBA Team Lead. Staff_area, menampilkan template halaman untuk DBA Team Member. Odfa_library, saat ini class Odfa_library hanya memiliki fungsi untuk pengecekan apakah sebuah session
43
memiliki hak akses DBA Team Lead atau DBA Team Member. 3.3.2.4. Sequence Diagram Sequence diagram dalam aplikasi ODFA menggambarkan proses kerja mulai dari autentikasi dan autorisasi, registrasi database, konfigurasi target database dan user akses, hingga menampilkan dashboard laporan data audit.
Gambar 3.18. Sequence diagram sistem usulan use case Autentikasi & Autorisasi
Gambar 3.19. Sequence diagram sistem usulan use case Registrasi Target Basis Data
44
Gambar 3.20. Sequence diagram sistem usulan use case Konfigurasi Audit
Gambar 3.21. Sequence diagram sistem usulan use case Konfigurasi User
45
Gambar 3.22. Sequence diagram sistem usulan use case Analisa Audit
3.4.PERANCANGAN ANTARMUKA Perancangan antar muka atau desain user interface merupakan salah satu tahapan yang paling sulit. Sebagian besar developer/programmer menganggap sepele hal ini. Salah satu faktor penunjang kesuksesan perangkat lunak adalah rancangan antar muka yang sederhana, mudah dimengerti, lengkap, dan memiliki kinerja yang cepat. Desain user interface ODFA dibuat dengan teknik templating menggunakan Codeigniter. Keseluruhan tampilan memiliki header, logo ODFA, dan footer yang menuliskan nama pembuat aplikasi tersebut. Dengan teknik ini, tampilan bersifat konstan di setiap bagian aplikasi. 3.4.1. Form Login Form login terdiri dari 3 bagian yaitu username, password, dan connect as yang memiliki 2 opsi sebagai berikut: 1. Staff, pengguna dengan hak akses terbatas, hanya bisa melihat hasil analisa audit. 2. Security Admin, memiliki hak akses penuh terhadap aplikasi ODFA.
46
Gambar 3.23. Layout Form Login
3.4.2. Halaman Security Center Setelah melewati proses autentikasi dan otorisasi, DBA dapat segera melakukan berbagai macam konfigurasi dan mendapatkan hasil analisa audit untuk setiap target Oracle Database. Halaman Security Center terdiri dari 4 bagian penting: 1. Bulletin Board, berisi informasi nama user yang digunakan untuk login dan waktu lokal. 2. Info Area, menunjukkan apakah user yang sedang login memiliki peran sebagai staff atau security admin. 3. Menu. 4. Administration Panel, merupakan interface utama dalam mengoperasikan aplikasi ODFA.
47
Gambar 3.24. Layout halaman pengaturan utama
3.5. PERANCANGAN BASIS DATA Dengan menggunakan basis data, informasi dapat dengan mudah diakses dan terorganisir. Terdapat dua jenis basis data yang diimplementasikan dalam sistem ini, yaitu: 1. ODFA Repository, bisa juga disebut Application Repository yang berfungsi menyimpan konfigurasi aplikasi ODFA ke dalam database mySQL. 2. Target Repository, ada di setiap target Oracle Database yang diregistrasikan dalam aplikasi ODFA. Berfungsi menyimpan data-data yang dibutuhkan untuk analisa. Satu target repository untuk satu Oracle Database. Sebagian besar target repository yang digunakan memanfaatkan data dictionary dan dynamic performance view yang sudah tersedia di dalam Oracle Database itu sendiri. 3.5.1. Data Object Description Data Object Description (DOD) menjelaskan secara rinci atribut tiaptiap objek basis data. Di bagian ini penulis akan menjabarkan detail tipe data dan kegunaan di setiap atribut untuk ODFA Repository dan Target Repository. ODFA Repository Table SECURITY_USER
48
Menyimpan data user yang memiliki akses terhadap aplikasi ODFA. Table 3.20. Table SECURITY_USER Column USERNAME PASSWORD ROLE
Datatype VARCHAR(20) VARCHAR(1000) VARCHAR(20)
EMAIL
VARCHAR(100)
Description Nama user ODFA. Password saat login aplikasi ODFA. Ada dua role yang bisa digunakan. SECURITY_ADMIN bisa melakukan apapun yang berkaitan dengan kegiatan audit Oracle Database, sedangkan STAFF ditujukan untuk junior DBA yang memiliki akses terbatas terhadap aplikasi ODFA. Email.
Table SECURITY_USER_ACTIVITY Menyimpan rekaman aktifitas ODFA user.
Table 3.21. Table SECURITY_USER_ACTIVITY Column USERNAME IP ACTIVITY DBID ADDITIONAL_INFO TIME
Datatype VARCHAR(20) VARCHAR(20) VARCHAR(50) VARCHAR(50) VARCHAR(2000) DATETIME
Description
Table STAFF_PRIVILEGE Menyimpan konfigurasi privilige yang diberikan kepada DBA Team Member oleh DBA Team Lead.
Table 3.22. Table STAFF_PRIVILEGE Column Datatype Description USERNAME VARCHAR(20) Berelasi dengan kolom INDEX_ID di table PRIVILEGE INT(10) PRIVILEGE_LIBRARY VARCHAR(50) DBID
Table ODFA_DB Menyimpan informasi target Oracle Database yang didaftarkan dalam aplikasi ODFA, termasuk data autentikasi agent yang sudah terenkripsi untuk melakukan koneksi ke database target.
Table 3.23. Table ODFA_DB 49
Column DBID SERVICE_NAME
PROTOCOL
HOST LISTENER AGENT_NAME
AGENT_PASSWORD
CREATED
LAST_UPDATE
Datatype Description VARCHAR(50) ID target Oracle Database VARCHAR(50) Nama Oracle yang dibuat beserta penamaan domain. Contoh, jika nama database adalah ORCL dan nama domain adalah oracle.com maka service_name = ORCL.oracle.com VARCHAR(10) Protokol yang digunakan untuk mengakses Oracle Database, umumnya TCP VARCHAR(50) Hostname dimana Oracle Database berada. NUMBER Nomor port listener VARCHAR(10) Nama agent ODFA yang digunakan untuk melakukan konfigurasi dan mengumpulkan informasi audit Oracle Database VARCHAR(50) Password untuk agent ODFA yang dienkripsi menggunakan fungsi md5 DATE Tanggal kapan target Oracle Database didaftarkan dalam aplikasi ODFA DATE Perubahan terakhir terhadap data target Oracle Database dalam aplikasi ODFA
Table AUDIT_SCHEMA_OBJECT Mendefinisikan aktifitas yang diaudit oleh database auditing untuk setiap jenis objek basis data. Data dalam table ini digunakan saat melakukan konfigurasi schema object auditing.
Table 3.24. Table AUDIT_SCHEMA_OBJECT Column OBJECT_TYPE AUDIT_OPERATION
Datatype VARCHAR(10) VARCHAR(10)
Table AUDIT_ADDITIONAL_STMT
50
Description
Menampilkan daftar statement SQL yang diaudit oleh database auditing (additional statement). Table 3.25. Table AUDIT_ADDITIONAL_STMT Column AUDIT_OPERATION
Datatype VARCHAR(10)
Description
Table AUDIT_PRIMARY_STMT Menampilkan daftar statement SQL yang diaudit oleh database auditing (primary statement).
Table 3.26. Table AUDIT_PRIMARY_STMT Column SQL_STMT_SHORTCUT AUDIT_OPERATION
Datatype VARCHAR(10) VARCHAR(10)
Description
Table AUDIT_ALERT_ACTION Menyimpan data atifitas apa saja di dalam database target yang bisa dijadikan sebagai alert dan hubungan antara aktifitas tersebut dengan tipe audit, data dictionary database target dan data dictionary column yang mencatat aktifitas tersebut di setiap database target.
Table 3.27. Table AUDIT_ALERT_ACTION Column AUDIT_TYPE ACTION OBJECT_METADATA_TABLE OBJECT_METADATA_COL
Datatype VARCHAR(50) VARCHAR(50) VARCHAR(100) VARCHAR(30)
Description
Table AUDIT_ALERT_CONFIG Menyimpan konfigurasi alert.
Table 3.28. Table AUDIT_ALERT_CONFIG Column ALERT_ID DBID AUDIT_TYPE ACTION ERROR_CODE OBJECT_NAME DB_USER OS_USER
Datatype INT(11) VARCHAR(20) VARCHAR(30) VARCHAR(50) VARCHAR(6) VARCHAR(50) VARCHAR(20) VARCHAR(50)
51
Description AUTO_INCREMENT
VARCHAR(50) INT(5)
HOSTNAME OCCURENCE
Table PRIVILEGE_LIBRARY Menyimpan privilege apa saja yang bisa diwariskan kepada DBA Team Member melalui aplikasi ODFA.
Table 3.29. Table PRIVILEGE_LIBRARY Column INDEX_ID PRIV_NAME
Datatype INT(11) VARCHAR(50)
Description
Target Repository1 View DBA_ARGUMENTS Menampilkan daftar argumen/parameter dari prosedur dan fungsi yang ada di dalam Oracle Database. Table 3.30. View DBA_ARGUMENTS Column OWNER
Datatype VARCHAR2(30)
OBJECT_NAME PACKAGE_NAME OBJECT_ID OVERLOAD
VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) NUMBER VARCHAR2(40)
SUBPROGRAM_ID ARGUMENT_NAME
NUMBER VARCHAR2(30)
SEQUENCE
NUMBER
1
Description Nama user sebagai pemiliki objek basis data Nama prosedur atau fungsi Nama package Nomor sebuah objek Overload artinya membuat lebih dari satu prosedur atau fungsi dengan nama sama namun memiliki parameter yang berbeda. Kolom ini mengindikasikan nomor urut sebuah prosedur atau fungsi yang memiliki kesamaan nama. Nilai default adalah NULL Nomor unik subprogram Nama argumen/parameter sebuah fungsi atau prosedur. Mendefinisikan nomor sekuensial argumen dan atributnya, dimulai dari angka 1
Daftar keterangan view bersumber dari http://docs.oracle.com/cd/E11882_01/server.112/e25513/toc.htm, merupakan kumpulan data dictionary dan dynamic performance view, kecuali untuk table VBA_CONFIG dan VBA_MASTER_ANALYSIS yang secara otomatis dibuat oleh ODFA saat Oracle Database pertama kali diregistrasikan.
52
DATA_LEVEL
NUMBER
DATA_TYPE DEFAULTED
VARCHAR2(30) VARCHAR2(1)
DEFAULT_VALUE
LONG
DEFAULT_LENGTH NUMBER IN_OUT
VARCHAR2(9)
DATA_LENGTH DATA_PRECISION
NUMBER NUMBER
DATA_SCALE
NUMBER
CHARACTER_SET_ NAME TYPE_OWNER TYPE_NAME PLS_TYPE
VARCHAR2(44)
CHAR_LENGTH
NUMBER
CHAR_USED
VARCHAR2(1)
VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) VARCHAR2(30)
Tingkat kedalaman composite argument Tipe data argumen/parameter Spesifikasikan apakah sebuah argument dijadikan nilai default atau tidak Digunakan di versi Oracle Database mendatang Digunakan di versi Oracle Database mendatang Arah argument: IN OUT IN/OUT Panjang kolom (in bytes) Panjang digit desimal (NUMBER) atau digit biner (FLOAT) Digit di sebelah kanan angka desimal Nama character set untuk sebuah argumen Pemilik tipe argumen Nama tipe argumen Untuk argument numerik, nama tipe PL/SQL dari argumen. Nilai default adalah NULL Batas karakter untuk tipe data string Mengindikasikan apakah tipe data argumen menggunakan BYTE (B) atau CHAR (C) untuk string
View DBA_AUDIT_POLICIES Mendeskripsikan semua FGA policy yang ada dalam Oracle Database.
Table 3.31. View DBA_AUDIT_POLICIES Column OBJECT_SCHEMA OBJECT_NAME POLICY_NAME POLICY_TEXT POLICY_COLUMN
Datatype VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) VARCHAR2(4000) VARCHAR2(30)
PF_SCHEMA
VARCHAR2(30) 53
Description Pemilik table atau view Nama table atau view Nama polic FGA Kondisi audit FGA Kolom pada table atau view yang relevan Pemilik dari fungsi atau
PF_PACKAGE
VARCHAR2(30)
PF_FUNCTION
VARCHAR2(30)
ENABLED
VARCHAR2(3)
SEL
VARCHAR2(3)
INS
VARCHAR2(3)
UPD
VARCHAR2(3)
DEL
VARCHAR2(3)
VARCHAR2(11) AUDIT_TRAIL POLICY_COLUMN_OPTION VARCHAR2(11)
View DBA_AUDIT_POLICY_COLUMNS Mendeskripsikan semua kolom yang masuk dalam definisi FGA policy.
Table 3.32. View DBA_AUDIT_POLICY_COLUMNS Column
prosedur yang dijadikan handler dalam FGA Nama package sebuah prosedur atau fungsi handler Nama fungsi atau prosedur handler Mengindikasikan apakah status audit policy enabled (YES) atau disabled (NO) Mengindikasikan apakah aktifitas SELECT diaudit (YES) atau tidak (NO) Mengindikasikan apakah aktifitas INSERT diaudit (YES) atau tidak (NO) Mengindikasikan apakah aktifitas UPDATE diaudit (YES) atau tidak (NO) Mengindikasikan apakah aktifitas DELETE diaudit (YES) atau tidak (NO) DB_EXTENDED | DB Mengindikasikan apakah semua kolom dalam parameter AUDIT_COLUMN (ALL_COLUMNS) atau satu atau lebih kolom dalam parameter AUDIT_COLUMN (ANY_COLUMNS) dipertimbangkan untuk mengeksekusi finegrained auditing (FGA)
Datatype
Description
54
OBJECT_SCHEMA OBJECT_NAME POLICY_NAME POLICY_COLUMN
VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) VARCHAR2(30)
Pemilik table atau view Nama table atau view Nama policy FGA Kolom table atau view yang berhubungan dalam FGA
View DBA_AUDIT_SESSION Menampilkan data hasil audit yang berkaitan dengan koneksi user terhadap Oracle Database.
Table 3.33. View DBA_AUDIT_SESSION Column OS_USERNAME
USERNAME USERHOST TERMINAL TIMESTAMP ACTION_NAME
LOGOFF_TIME LOGOFF_LREAD LOGOFF_PREAD LOGOFF_LWRITE LOGOFF_DLOCK SESSIONID RETURNCODE
CLIENT_ID SESSION_CPU
Datatype Description VARCHAR2(255) Nama user sistem operasi dari user yang melakukan aktifitas yang diaudit VARCHAR2(30) Nama user yang aktifitasnya diaudit VARCHAR2(128) Nama komputer user VARCHAR2(255) Mengidentifikasi terminal user DATE Tanggal dan waktu saat mencatat data audit VARCHAR2(28) Nama jenis aktifitas yang berhubungan dengan kode dalam kolom ACTION di DBA_AUDIT_TRAIL DATE Tanggal dan waktu user logoff NUMBER Logical read sebuah session NUMBER Physical reads sebuah session NUMBER Logical writes sebuah session VARCHAR2(40) Deadlocks yang terdeteksi selama session berlangsung NUMBER ID numerik untuk setiap session Oracle Database NUMBER Kode error Oracle, beberapa kode yang berguna 0 - Action sukses 2004 - Pelanggaran keamanan VARCHAR2(64) ID klien setiap session Oracle NUMBER Jumlah CPU time yang digunakan setiap session Oracle 55
EXTENDED_TIMESTAMP TIMESTAMP(6) WITH TIME ZONE PROXY_SESSIONID
NUMBER
GLOBAL_UID
VARCHAR2(32)
INSTANCE_NUMBER
NUMBER
OS_PROCESS
VARCHAR2(16)
Timestamp pencatatatn audit trail dalam zona waktu UTC (Coordinated Universal Time) Nomor serial proxy, jika sebuah user login menggunakan proxy ID global user, jika user login sebagai user enterprise Nomor instance yang dispesifikasikan oleh instance parameter INSTANCE_NUMBER ID proses sistem operasi untuk setiap proses aktifitas Oracle Database dari sudut pandang sistem operasi
View DBA_AUDIT_TRAIL Menampilkan hasil audit dari standard database auditing.
Table 3.34. View DBA_AUDIT_TRAIL Column OS_USERNAME
Datatype VARCHAR2(255)
USERNAME
VARCHAR2(30)
USERHOST TERMINAL
VARCHAR2(128) VARCHAR2(255)
TIMESTAMP
DATE
OWNER OBJ_NAME ACTION ACTION_NAME
VARCHAR2(30) VARCHAR2(128) NUMBER VARCHAR2(28)
NEW_OWNER
VARCHAR2(30)
NEW_NAME
VARCHAR2(128)
OBJ_PRIVILEGE
VARCHAR2(16)
56
Description Username sistem operasi dari user yang melakukan aktifitas yang diaudit Nama user yang aktifitasnya diaudited Nama komputer user Mengidentifikasi terminal user Tanggal dan waktu saat mencatat audit trail Pemilik objek yang diaudit Nama objek yang diaudit Kode action yang diaudit Nama action yang diaudit, setiap action memiliki kode yang ditampilkan pada kolom ACTION Nama pemilik objek yang didefinisikan pada kolom NEW_NAME Nama baru objek setelah perintah RENAME dieksekusi Object privileges yang
SYS_PRIVILEGE
VARCHAR2(40)
ADMIN_OPTION
VARCHAR2(1)
GRANTEE
VARCHAR2(30)
AUDIT_OPTION
VARCHAR2(40)
SES_ACTIONS
VARCHAR2(19)
LOGOFF_TIME
DATE
LOGOFF_LREAD
NUMBER
LOGOFF_PREAD
NUMBER
LOGOFF_LWRITE
NUMBER
LOGOFF_DLOCK
VARCHAR2(40)
COMMENT_TEXT
VARCHAR2(4000)
57
diberikan atau dicabut oleh printah GRANT atau REVOKE System privileges yang diberikan atau dicabut oleh printah GRANT atau REVOKE Mengindikasikan apakah role atau system privilege diberikan dengan opsi ADMIN Nama penerima hak akses yang dispesifikasikan oleh perintah GRANT atau REVOKE Opsi audit yang dikonfigurasi dengan perintah AUDIT Rangkuman aktifitas session (ada 16 karakter string, dijabarkan secara terurut sebagai berikut ALTER, AUDIT, COMMENT, DELETE, GRANT, INDEX, INSERT, LOCK, RENAME, SELECT, UPDATE, REFERENCES, and EXECUTE). Posisi 14, 15, dan 16 didefinisikan untuk penggunaan di versi masa depan. Karakter tersebut adalah: - - None S - Success F - Failure B - Both Tanggal dan waktu user logoff Logical reads untuk sebuah session Physical reads untuk sebuah session Logical writes untuk sebuah session Deadlock yang dideteksi sealama session berlangsung Komentar yang diberikan dalam entri audit trail,
SESSIONID
NUMBER
ENTRYID
NUMBER
STATEMENTID
NUMBER
RETURNCODE
NUMBER
PRIV_USED
VARCHAR2(40)
CLIENT_ID
VARCHAR2(64)
ECONTEXT_ID
VARCHAR2(64)
SESSION_CPU
NUMBER
EXTENDED_TIMEST TIMESTAMP(6) WITH TIME ZONE AMP
PROXY_SESSIONID
NUMBER
58
memberikan informasi mengenai statement yang diaudit, juga mengindikasikan bagaimana user diautentikasi: DATABASE Autentikasi menggunakan password NETWORK Autentikasi menggunakan Oracle Net Services atau fitur Advanced Security PROXY - Klien diautentikasi oleh user lain; nama user proxy juga akan ditampilkan ID numerik untuk setiap session Oracle ID numerik untuk setiap entri audit trail sebuah session ID numerik untuk setiap perintah Oracle yang dijalankan Kode error Oracle, beberapa kode yang berguna 0 - Action sukses 2004 - Pelanggaran keamanan System privilege yang digunakan untuk mengeksekusi statement Client ID setiap session Oracle Konteks ID pengeksekusian aplikasi Jumlah CPU time yang digunakan setiap session Oracle Timestamp pencatatatn audit trail dalam zona waktu UTC (Coordinated Universal Time) Nomor serial proxy, jika
GLOBAL_UID
VARCHAR2(32)
INSTANCE_NUMBE R
NUMBER
OS_PROCESS
VARCHAR2(16)
TRANSACTIONID SCN
RAW(8) NUMBER
SQL_BIND
NVARCHAR2(2000)
SQL_TEXT OBJ_EDITION_NAM E DBID
NVARCHAR2(2000) VARCHAR2(30)
NUMBER
sebuah user login menggunakan proxy ID global user, jika user login sebagai user enterprise Nomor instance yang dispesifikasikan oleh instance parameter INSTANCE_NUMBER ID proses sistem operasi untuk setiap proses aktifitas Oracle Database dari sudut pandang sistem operasi ID setiap transaksi System change number (SCN) dari query Data bind variable dari query Teks SQL dari query Nama edition berisi objek yang diaudit Database ID untuk database yang diaudit
View DBA_FGA_AUDIT_TRAIL Menampilkan semua hasil audit dari FGA (Fine Grained Auditing).
Table 3.35. View DBA_FGA_AUDIT_TRAIL Column SESSION_ID TIMESTAMP
Datatype NUMBER DATE
DB_USER
VARCHAR2(30)
OS_USER
VARCHAR2(255)
USERHOST CLIENT_ID
VARCHAR2(128) VARCHAR2(64)
ECONTEXT_ID
VARCHAR2(64)
EXT_NAME OBJECT_SCHEMA OBJECT_NAME POLICY_NAME
VARCHAR2(4000) VARCHAR2(30) VARCHAR2(128) VARCHAR2(30)
SCN
NUMBER 59
Description Session ID dari query Tanggal dan waktu eksekusi query Username database yang mengeksekusi query Username sistem operasi yang mengeksekusi query Nama komputer klien ID klien setiap session Oracle Konteks ID pengeksekusian aplikasi Nama eksternal Pemilik table atau view Nama table atau view Nama policy Fine-Grained Auditing (FGA) System change number
SQL_TEXT SQL_BIND
NVARCHAR2(2000) NVARCHAR2(2000)
COMMENT$TEXT STATEMENT_TYPE
VARCHAR2(4000) VARCHAR2(7)
EXTENDED_TIMESTA MP
TIMESTAMP(6) WITH TIME ZONE
PROXY_SESSIONID
NUMBER
GLOBAL_UID
VARCHAR2(32)
INSTANCE_NUMBER
NUMBER
OS_PROCESS
VARCHAR2(16)
TRANSACTIONID STATEMENTID
RAW(8) NUMBER
ENTRYID
NUMBER
OBJ_EDITION_NAME
VARCHAR2(30)
DBID
NUMBER
(SCN) dari query Teks SQL dari query Data bind variable dari query Komentar Jenis statement query: SELECT INSERT UPDATE DELETE Timestamp query dalam zona waktu UTC (Coordinated Universal Time) Nomor serial session proxy, jika sebuah enterprise user login menggunakan mekanisme proxy ID User global untuk user, jika user login sebagai enterprise user Nomor instance yang dispesifikasikan oleh instance parameter INSTANCE_NUMBER ID proses sistem operasi untuk setiap proses aktifitas Oracle Database dari sudut pandang sistem operasi ID setiap transaksi ID numerik setiap statement yang dieksekusi (sebuah statement bisa terdiri dari banyak action) ID numerik setiap entri audit trail untuk sebuah session Nama edition berisi objek yang diaudit Database ID untuk database yang diaudit
View DBA_OBJ_AUDIT_OPTS Menyimpan konfigurasi database auditing untuk setiap objek yang ada di dalam Oracle Database.
60
Table 3.36. View DBA_OBJ_AUDIT_OPTS Column OWNER OBJECT_NAME OBJECT_TYPE ALT
Datatype VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) VARCHAR2(23) VARCHAR2(3)
AUD
VARCHAR2(3)
COM
VARCHAR2(3)
DEL
VARCHAR2(3)
GRA
VARCHAR2(3)
IND
VARCHAR2(3)
INS
VARCHAR2(3)
LOC
VARCHAR2(3)
REN
VARCHAR2(3)
SEL
VARCHAR2(3)
UPD
VARCHAR2(3)
REF
CHAR(3)
EXE
VARCHAR2(3)
CRE
VARCHAR2(3)
REA
VARCHAR2(3)
WRI
VARCHAR2(3)
FBK
VARCHAR2(3)
Description Pemilik sebuah objek Nama sebuah objek Jenis sebuah objek Melakukan audit ALTER WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit AUDIT WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit COMMENT WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit DELETE WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit GRANT WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit INDEX WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit INSERT WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit LOCK WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit RENAME WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit SELECT WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit UPDATE WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Kolom ini tidak digunakan dan masih dipertahankan untuk kompatibiltas versi sebelumnya. Kolom ini selalu bernilai -/Melakukan audit EXECUTE WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit CREATE WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit READ WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit WRITE WHENEVER SUCCESSFUL / UNSUCCESSFUL Melakukan audit FLASHBACK WHENEVER SUCCESSFUL / 61
UNSUCCESSFUL
View DBA_OBJECTS Menampilkan semua objek yang ada di dalam Oracle Database. Objek di sini tidak sebatas pada table saja, melainkan view,procedure,index,trigger,dll.
Table 3.37. View DBA_OBJECTS Column OWNER OBJECT_NAME SUBOBJECT_NAME OBJECT_ID DATA_OBJECT_ID
OBJECT_TYPE CREATED LAST_DDL_TIME
TIMESTAMP STATUS
TEMPORARY GENERATED
SECONDARY
NAMESPACE EDITION_NAME
Datatype VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) VARCHAR2(30) NUMBER NUMBER
Description Pemilik object Nama object Nama subobject (Contoh, partition table) ID objek ID untuk segment sebuah objek Note: OBJECT_ID dan DATA_OBJECT_ID menampilkan data dari data dictionary. Oracle menggunakan data dari dua kolom ini untuk menghubungkan objek dan segment. VARCHAR2(19) Jenis objek (seperti TABLE, INDEX) DATE Timestamp saat pembuatan objek DATE Timestamp modifikasi objek hasil dari statement DDL (termasuk GRANT dan REVOKE) VARCHAR2(19) Timestamp untuk spesifikasi objek (character data) VARCHAR2(7) Status bject: VALID INVALID N/A VARCHAR2(1) Mengindikasikan apakah objek adalah temporary objek (Y) atau tidak (N) VARCHAR2(1) Mengindikasikan apakah nama objek ini dibuat oleh sistem internal Oracle (Y) atau tidak (N) VARCHAR2(1) Mengindikasikan apkah ini adalah objek secondary yang dibuat oleh metode ODCIIndexCreate dari Oracle Data Cartridge (Y) atau tidak (N) NUMBER Namespace sebuah object VARCHAR2(30) Nama edition
View DBA_PRIV_AUDIT_OPTS Menyimpan konfigurasi database auditing untuk setiap system privileges yang ada di dalam Oracle Database.
Table 3.38. View DBA_PRIV_AUDIT_OPTS Column
Datatype
Description
62
VARCHAR2(30) Username jika jenis audit adalah user auditing; ANY CLIENT jika akses menggunakan proksi atas nama klien yang diaudit; NULL untuk system-wide auditing PROXY_NAME VARCHAR2(30) Nama user proxy yang melakukan operasi untuk klien; NULL jika tidak menggunakan user proksi VARCHAR2(40) Nama system privilege yang diaudit PRIVILEGE VARCHAR2(10) Mode audit jika opsi WHENEVER SUCCESS SUCCESSFUL digunakan VARCHAR2(10) Mode audit jika opsi WHENEVER NOT FAILURE SUCCESSFUL digunakan USER_NAME
View DBA_STMT_AUDIT_OPTS Menyimpan konfigurasi database auditing untuk setiap aktifitas yang berhubungan dengan sistem internal Oracle Database, seperti ALTER SYSTEM.
Table 3.39. View DBA_STMT_AUDIT_OPTS Column USER_NAME
Datatype Description VARCHAR2(30) Username jika jenis audit adalah user auditing; ANY CLIENT jika akses menggunakan proksi atas nama klien yang diaudit; NULL untuk system-wide auditing PROXY_NAME VARCHAR2(30) Nama user proxy yang melakukan operasi untuk klien; NULL jika tidak menggunakan user proksi AUDIT_OPTION VARCHAR2(40) Nama opsi system-audit VARCHAR2(10) Mode audit jika opsi WHENEVER SUCCESS SUCCESSFUL digunakan VARCHAR2(10) Mode audit jika opsi WHENEVER FAILURE NOT SUCCESSFUL digunakan
View DBA_TAB_COLS Menampilkan kolom dari semua table dan view yang ada dalam Oracle Database.
Table 3.40. View DBA_TAB_COLS Column OWNER
Datatype VARCHAR2(30)
TABLE_NAME
VARCHAR2(30)
63
Description Pemilik table, view, atau cluster table Nama table, view, atau cluster table
COLUMN_NAME DATA_TYPE DATA_TYPE_MOD DATA_TYPE_OWNER DATA_LENGTH
VARCHAR2(30) VARCHAR2(106) VARCHAR2(3) VARCHAR2(30) NUMBER
DATA_PRECISION
NUMBER
DATA_SCALE
NUMBER
NULLABLE
VARCHAR2(1)
COLUMN_ID DEFAULT_LENGTH
NUMBER NUMBER
DATA_DEFAULT
LONG
NUM_DISTINCT
NUMBER
LOW_VALUE
RAW(32)
HIGH_VALUE
RAW(32)
DENSITY
NUMBER
NUM_NULLS
NUMBER
NUM_BUCKETS
NUMBER
64
Nama kolom Tipe data kolom Modifier tipe data kolom Pemilik tipe data kolom Panjang kolom (dalam satuan bytes) Presisi desimal untuk tipe data NUMBER; presisi biner untuk tipe data FLOAT; NULL untuk tipe data lain Digit di sebelah kanan titik desimal sebuah angka Mengindikasikan apakah sebuah kolom membolehkan nilai NULL. Bernilai N jika ada constraint NOT NULL pada kolom atau jika kolom adalah bagian dari PRIMARY KEY ID Kolom Panjang nilai default untuk sebuah kolom Nilai default dari sebuah kolom Jumlah nilai yang berbeda sebuah kolom. Kolom ini masih dipertahankan untuk kompatibilitas Oracle 7 Nilai rendah sebuah kolom. Kolom ini masih dipertahankan untuk kompatibilitas Oracle 7 Nilai tinggi sebuah kolom. Kolom ini masih dipertahankan untuk kompatibilitas Oracle 7 Kepadatan nilai kolom, berkaitan dengan histogram. Kolom ini masih dipertahankan untuk kompatibilitas Oracle 7 Jumlah nilai NULL sebuah kolom Jumlah buckets dalam
LAST_ANALYZED
DATE
SAMPLE_SIZE
NUMBER
CHARACTER_SET_NAME VARCHAR2(44)
GLOBAL_STATS
VARCHAR2(3)
USER_STATS
VARCHAR2(3)
AVG_COL_LEN
NUMBER
CHAR_LENGTH
NUMBER
CHAR_USED
VARCHAR2(1)
V80_FMT_IMAGE
VARCHAR2(3)
65
histogram sebuah kolom Tanggal terakhir kolom ini dianalisa statistiknya Ukuran sample yang digunakan untuk menganalisa kolom Nama character set: CHAR_CS NCHAR_CS Untuk partitioned tables, Mengindikasikan apakah statistik kolom dikoleksi secara keseluruhan table (YES) or hanya berupa estimasi statistik yang terdapat pada partition dan subpartitions (NO) Mengindikasikan apakah analisa statistik dilakukan oleh user secara secara langsung (YES) atau tidak (NO) Panjang rata-rata sebuah kolom (dalam satuan bytes) Menampilkan panjang kolom bertipe data karakter. Berlaku untuk tipe data sebagai berikut: CHAR VARCHAR2 NCHAR NVARCHAR2 Mengindikasikan apakah satuan panjang kolom menggunakan BYTE (B) atau CHAR (C), atau jika tipe data tidak termasuk dalam daftar di bawah ini (NULL): CHAR VARCHAR2 NCHAR NVARCHAR2 Mengindikasikan apakah data kolom ada dalam release format 8.0 (YES) atau tidak (NO)
DATA_UPGRADED
HIDDEN_COLUMN
VIRTUAL_COLUMN
SEGMENT_COLUMN_ID INTERNAL_COLUMN_ID HISTOGRAM
QUALIFIED_COL_NAME
VARCHAR2(3)
Mengindikasikan apakah data kolom sudah diupgrade ke jenis format yang lebih baru (YES) atau tidak (NO) VARCHAR2(3) Mengindikasikan apakah sebuah kolom merupakan kolom tersembunyi (YES) atau tidak (NO) VARCHAR2(3) Mengindikasikan apakah sebuah kolom merupakan virtual kolom (YES) atau tidak (NO) NUMBER Kolom ID dalam segment NUMBER Internal sequence number sebuah column VARCHAR2(15) Mengindikasikan tipe histogram: NONE FREQUENCY HEIGHT BALANCED VARCHAR2(4000) Nama kolom terkualifikasi
View DBA_USERS Menampilkan informasi user yang ada di dalam Oracle Database.
Table 3.41. View DBA_USERS Column USERNAME
Datatype VARCHAR2(30)
USER_ID PASSWORD
NUMBER VARCHAR2(30)
ACCOUNT_STATUS
VARCHAR2(32)
66
Description Nama user Oracle Database Nomor ID user Menampilkan password dalam format terenkripsi Status user: OPEN EXPIRED EXPIRED(GRAC E) LOCKED(TIME D) LOCKED EXPIRED & LOCKED(TIME D) EXPIRED(GRAC E) &
LOCK_DATE
DATE
EXPIRY_DATE
DATE
DEFAULT_TABLESPACE TEMPORARY_TABLESPAC E CREATED PROFILE INITIAL_RSRC_CONSUME R_GROUP
VARCHAR2(30) VARCHAR2(30)
EXTERNAL_NAME PASSWORD_VERSIONS
VARCHAR2(400 0) VARCHAR2(8)
EDITIONS_ENABLED
VARCHAR2(1)
AUTHENTICATION_TYPE
VARCHAR2(8)
DATE VARCHAR2(30) VARCHAR2(30)
67
LOCKED(TIME D) EXPIRED & LOCKED EXPIRED(GRAC E) & LOCKED Tanggal user dalam keadaan LOCKED jika ACCOUNT_STATUS bernilai LOCK Masa kedaluarsa sebuah user Default tablespace Default temporary tablespace Tanggal pembuatan user Profile sebuah user Resource awal dalam consumer group untuk user, jika dikonfigurasi dengan Rsource Manager Nama eksternal user Versi autentikasi password berdasarkan versi Oracle Database. Mengindikasikan bahwa edition dalam keadaan enabled untuk sebuah user (Y) atau tidak (N) Mekanisme autentikasi user: EXTERNAL CREATE USER user1 IDENTIFIED EXTERNALLY; GLOBAL CREATE USER user2 IDENTIFIED GLOBALLY; PASSWORD CREATE USER user3 IDENTIFIED BY user3;
Synonym V$DATABASE Menampilkan informasi dari control file mengenai informasi Oracle Database.
Table 3.42. Synonym V$DATABASE Column DBID NAME CREATED RESETLOGS_CHANGE#
Datatype NUMBER VARCHAR2 (9) DATE NUMBER
RESETLOGS_TIME
DATE
PRIOR_RESETLOGS_CHANG NUMBER E# DATE PRIOR_RESETLOGS_TIME
LOG_MODE
VARCHAR2 (12)
CHECKPOINT_CHANGE#
NUMBER
ARCHIVE_CHANGE#
NUMBER
CONTROLFILE_TYPE
VARCHAR2 (7)
68
Description ID Database Nama database Tanggal database dibuat. System change number (SCN), merupakan nomor unik penanda transaksi Tanggal beserta waktu terakhir dilakukan open resetlogs SCN sebelum resetlogs Tanggal beserta waktu sebelum dilakukan open resetlogs Archive log mode: NOARCHIVELOG ARCHIVELOG MANUAL SCN terakhir saat checkpoint SCN saat melakukan archive redo log Jenis controfile: STANDBY Mengindikasikan bahwa database ini adalah standby database. CLONE Mengindikasikan bahwa database adalah hasil kloning. BACKUP | CREATED Mengindikasikan bahwa database sedang direcover menggunakan backup. CURRENT - Status
CONTROLFILE_CREATED CONTROLFILE_SEQUENCE#
DATE NUMBER
CONTROLFILE_CHANGE#
NUMBER
CONTROLFILE_TIME
DATE
OPEN_RESETLOGS
VARCHAR2 (11)
VERSION_TIME OPEN_MODE
DATE VARCHAR2 (20)
PROTECTION_MODE
VARCHAR2 (20)
69
database dalam keadaan normal dan bisa digunakan. Tanggal control file dibuat Nomor urut transaksi dalam control file SCN terakhir dalam backup control file; NULL jika the control file bukan sebuah backup Timestamp terakhir dalam backup control file; NULL jika the control file bukan sebuah backup (NOT ALLOWED | ALLOWED | REQUIRED) Mengindikasikan bahwa perintah open database selanjutnya membolehkan atau membutuhkan open resetlogs. Waktu version Informasi status Oracle database: MOUNTED READ WRITE READ ONLY READ ONLY WITH APPLY Physical standby database dalam keadaan open dan fitur real-time query diaktifkan. Protection mode database dalam konfigurasi Oracle Data Guard: MAXIMUM PROTECTION MAXIMUM AVAILABILITY RESYNCHRONIZA TION MAXIMUM PERFORMANCE UNPROTECTED Database is tidak tersinkronisasi
PROTECTION_LEVEL
VARCHAR2 (20)
REMOTE_ARCHIVE
VARCHAR2 (8)
ACTIVATION#
NUMBER
SWITCHOVER#
NUMBER
DATABASE_ROLE
VARCHAR2 (16)
ARCHIVELOG_CHANGE#
NUMBER
ARCHIVELOG_COMPRESSI ON
VARCHAR2 (8)
SWITCHOVER_STATUS
VARCHAR2 (20)
70
dengan database lain (ini adalah keadaan default/normal) Protection mode untuk standby database: MAXIMUM PROTECTION MAXIMUM AVAILABILITY RESYNCHRONIZA TION MAXIMUM PERFORMANCE UNPROTECTED Nilai dari instance parameter REMOTE_ARCHIVE_EN ABLE Nomor aktifasi untuk sebuah database Nomor yang diberikan untuk database saat switchover Peran database dalam konfigurasi Oracle Data Guard: SNAPSHOT STANDBY LOGICAL STANDBY PHYSICAL STANDBY PRIMARY Nilai NEXT_CHANGE# tertinggi (diambil dari V$ARCHIVED_LOG) untuk sebuah archive log Status kompresi archive log (ENABLED) atau (DISABLED) Mengindikasikan apakah switchover diperbolehkan: NOT ALLOWED SESSIONS ACTIVE. SWITCHOVER PENDING SWITCHOVER
LATENT TO PRIMARY TO STANDBY TO LOGICAL STANDBY RECOVERY NEEDED PREPARING SWITCHOVER PREPARING DICTIONARY FAILED DESTINATION RESOLVABLE GAP UNRESOLVABLE GAP LOG SWITCH GAP Informasi Data Guard broker: ENABLED DISABLED
DATAGUARD_BROKER
VARCHAR2 (8)
GUARD_STATUS
VARCHAR2 (7)
SUPPLEMENTAL_LOG_DAT A_MIN
VARCHAR2 (8)
71
Melindungi data dari perubahan: ALL Mengindikasikan semua user kecuali SYS tidak bisa mengubah data dalam database STANDBY Mengindikasikan semua user kecuali SYS tidak bisa mengubah objek logical standby database NONE - Nilai default Informasi yang berkaitan dengan teknologi Log Miner: NO - Supplemental logging disables IMPLICIT Supplemental logging enabled
SUPPLEMENTAL_LOG_DAT A_PK
VARCHAR2 (3)
SUPPLEMENTAL_LOG_DAT A_UI
VARCHAR2 (3)
FORCE_LOGGING
VARCHAR2 (3)
PLATFORM_ID PLATFORM_NAME
NUMBER VARCHAR2 (101) NUMBER
RECOVERY_TARGET_INCA RNATION#
LAST_OPEN_INCARNATION #
NUMBER
CURRENT_SCN
NUMBER
FLASHBACK_ON
VARCHAR2
72
secara implisit dikarenakan semua atau kombinasi dari primary key, unique key, dan foreign key YES - Supplemental logging enabled melalui perintah ALTER DATABASE ADD SUPPLEMENTAL LOG DATA Untuk semua table dengan primary key, mengindikasikan apakah semua kolom dari primary key ditempatkan ke dalam redo log saat ada aktifitas update (YES) atau tidak (NO) Untuk semua table dengan unique key, mengindikasikan apakah semua kolom dari unique key ditempatkan ke dalam redo log saat ada perubahan terhadap kolom tersebut (YES) atau tidak (NO) Mengindikasikan apakah FORCE LOGGING aktif (YES) atau tidak (NO) ID Platform database Nama platform database Nomor inkarnasi dimana semua datafile direcover menggunakan perintah RECOVER DATABASE Menyimpan nomor inkarnasi dalam V$DATABASE_INCARN ATION saat database berhasil dibuka dalam keadaan OPEN SCN saat ini; NULL jika database tidak dalam keadaan OPEN Nilai yang memungkinkan:
(18)
SUPPLEMENTAL_LOG_DAT A_FK
VARCHAR2 (3)
SUPPLEMENTAL_LOG_DAT A_ALL
VARCHAR2 (3)
DB_UNIQUE_NAME
VARCHAR2 (30) NUMBER
STANDBY_BECAME_PRIMA RY_SCN
FS_FAILOVER_STATUS
VARCHAR2 (22)
73
YES - Flashback aktif NO - Flashback tidak aktif RESTORE POINT ONLY - Flashback aktif tapi hanya bisa dilakukan ke titik restore point tertentu Untuk semua table dengan foreign key, mengindikasikan apakah semua kolom dari foreign key ditempatkan ke dalam redo log saat ada perubahan terhadap kolom tersebut (YES) atau tidak (NO) Untuk semua kolom, mengindikasikan apakah panjang maksimum kolom ditempatkan ke dalam redo log (YES) atau tidak (NO) Nama unik database SCN saat physical standby database menjadi primary database. SCN ini berguna untuk konversi primary database yang gagal menjadi standby database setelah failover. Status fast-start failover: DISABLED BYSTANDER SYNCHRONIZED UNSYNCHRONIZE D SUSPENDED STALLED LOADING DICTIONARY PRIMARY UNOBSERVED REINSTATE REQUIRED REINSTATE FAILED TARGET OVER
LAG LIMIT TARGET UNDER LAG LIMIT DB_UNIQUE_NAME standby database, yaitu FSFO (Fast Start Fail Over) target standby saat ini dalam konfigurasi Data Guard Waktu (dalam detik) yang akan dicoba oleh observer melakukan koneksi ulang dengan primary database yang terputus sebelum mencoba FSFO dengan standby database Mengindikasikan apakah observer terkoneksi dengan database lokal (YES) atau tidak (NO) Nama komputer yang menjalankan observer Mengindikasikan apakah control file secara implisit dikonversi dari jenis control file aslinya selama restore (YES) atau tidak (NO) Jika terdapat konfigurasi Oracle Data Guard, nilai instance parameter DB_UNIQUE_NAME database primary, nilai default adalah NULL Mengindikasikan bahwa informasi tambahan dimasukkan ke dalam redo log (YES) atau tidak (NO) selama eksekusi prosedur dalam package yang disediakan oleh Oracle, berkaitan dengan replikasi prosedur. Nilai minimum REQUIRED_CHECKPOIN T_SCN untuk semua proses local capture dalam database
FS_FAILOVER_CURRENT_T ARGET
VARCHAR2 (30)
FS_FAILOVER_THRESHOLD
NUMBER
FS_FAILOVER_OBSERVER_P VARCHAR2 (7) RESENT
FS_FAILOVER_OBSERVER_ HOST CONTROLFILE_CONVERTE D
VARCHAR2 (512) VARCHAR2 (3)
PRIMARY_DB_UNIQUE_NA ME
VARCHAR2 (30)
SUPPLEMENTAL_LOG_DAT A_PL
VARCHAR2 (3)
MIN_REQUIRED_CAPTURE_ CHANGE#
NUMBER
Synonym V$PARAMETER
74
Menampilkan nilai parameter yang sedang aktif dalam suatu session. Table 3.43. Synonym V$PARAMETER Column NUM NAME TYPE
VALUE DISPLAY_VALUE
ISDEFAULT
ISSES_MODIFIABLE
ISSYS_MODIFIABLE
Datatype NUMBER VARCHAR2(80) NUMBER
Description Nomor parameter Nama parameter Tipe parameter: 1 - Boolean 2 - String 3 - Integer 4 - Parameter file 5 - Reserved 6 - Big integer VARCHAR2(4000 Nilai parameter untuk ) session yang sedang aktif VARCHAR2(4000 Nilai parameter dalam ) format yang mudah dibaca. Contoh, jika kolom VALUE menampilkan 262144 tipe data integer, maka kolom DISPLAY_VALUE akan menampilkan nilai 256K VARCHAR2(9) Mengindikasikan apakah parameter ditetapkan sebagai nilai standar (TRUE) atau di dalam parameter file/init file (FALSE) VARCHAR2(5) Mengindikasikan apakah parameter dapat diubah menggunakan ALTER SESSION (TRUE) atau tidak (FALSE) VARCHAR2(9) Mengindikasikan apakah parameter dapat diubah dengan ALTER SYSTEM dan kapan perubahan itu terjadi: IMMEDIATE. Parameter dapat diubah dengan ALTER SYSTEM tanpa perlu restart Oracle Database. DEFERED.
75
ISINSTANCE_MODIFIABL E
VARCHAR2(5)
ISMODIFIED
VARCHAR2(10)
76
Parameter dapat diubah dengan ALTER SYSTEM dan perubahan efektif pada session selanjutnya. FALSE. Parameter tidak dapat diubah dengan ALTER SYSTEM kecuali menggunakan SPFILE. Perubahan efektif setelah restart instance Untuk parameter yang bisa diubah dengan ALTER SYSTEM di lingkungan kluster (Oracle RAC), kolom ini mengindikasikan apakah nilainya dapat berbeda untuk setiap instance (TRUE) atau apakah harus sama untuk semua instance Oracle Database. Jika kolom ISSYS_MODIFIABLE bernilai FALSE, maka kolom ini selalu bernilai FALSE Mengindikasikan parameter sudah dimodifikasi setelah restart instance: MODIFIED Parameter sudah dimodifikasi dengan ALTER SESSION SYSTEM_MOD Parameter sudah dimodifikasi dengan ALTER SYSTEM FALSE Parameter belum
ISADJUSTED
VARCHAR2(5)
ISDEPRECATED
VARCHAR2(5)
ISBASIC
VARCHAR2(5)
DESCRIPTION UPDATE_COMMENT
VARCHAR2(255) VARCHAR2(255)
HASH
NUMBER
dimodifikasi setelah instance startup Mengindikasikan apakah Oracle akan secara otomatis mengubah nilai parameter menjadi nilai yang lebih baik Mengindikasikan pakah parameter sudah usang (TRUE) atau tidak (FALSE) Mengindikasikan apakah sebuah parameter adalah parameter dasar (TRUE) atau tidak (FALSE) Deskripsi parameter Komentar yang ditulis saat mengubah nilai parameter Nilai hash untuk nama parameter
Synonym V$PWFILE_USERS Menyimpan nama user yang menggunakan password file.
Table 3.44. Synonym V$PWFILE_USERS Column Datatype Description USERNAME VARCHAR2(30) Nama user Oracle Database yang ada di dalam password file. VARCHAR2(5) Mengindikasikan bahwa user memiliki hak SYSDBA akses SYSDBA (TRUE) atau tidak (FALSE) VARCHAR2(5) Mengindikasikan bahwa user memiliki hak SYSOPER akses SYSOPER (TRUE) atau tidak (FALSE) VARCHAR2(5) Mengindikasikan bahwa user memiliki hak SYSASM akses SYSASM (TRUE) atau tidak (FALSE)
Synonym V$SPPARAMETER Menampilkan isi dari file server parameter. Jika file server parameter tidak digunakan saat instance startup, kolom ISSPECIFIED akan berisi nilai FALSE.
Table 3.45. Synonym V$SPPARAMETER Column SID NAME
Datatype VARCHAR2(80) VARCHAR2(80)
77
Description SID Oracle Database Nama parameter
VARCHAR2(11) Tipe parameter VARCHAR2(255) Nilai parameter. NULL jika server parameter (SPFILE) tidak digunakan VARCHAR2(255) Nilai parameter dalam format DISPLAY_VALUE yang mudah dibaca. Contoh, jika kolom VALUE menampilkan 262144 tipe data integer, maka kolom DISPLAY_VALUE akan menampilkan nilai 256K VARCHAR2(6) Mengindikasikan apakah ISSPECIFIED parameter didefinisikan dalam SPFILE (TRUE) atau tidak (FALSE) NUMBER Posisi (nomor urut) nilai ORDINAL parameter (0 jika SPFILE tidak digunakan). Berguna untuk nilai parameter berupa daftar string UPDATE_COMMENT VARCHAR2(255) Komentar yang dituliskan saat mengubah nilai parameter. NULL jika SPFILE tidak digunakan TYPE VALUE
Table VBA_CONFIG Menyimpan detail konfigurasi value based auditing yang dibuat menggunakan database trigger. Table ini dimiliki oleh agent ODFA di setiap target Oracle Database.
Table 3.46. Table VBA_CONFIG Column VBA_NAME
Description Nama trigger untuk Value Based Auditing VARCHAR2(10) Jenis audit policy. DML_EVENT berarti VBA_TYPE semua aktifitas DML masuk dalam kategori ini. DB_EVENT terdiri dari event yang berhubungan dengan operasi Oracle Database misalnya SHUTDOWN, STARTUP, SUSPEND, LOGON, LOGOFF VBA_ACTION VARCHAR2(2000) Tindakan yang dilakukan oleh trigger saat DBA_EVENT dieksekusi Nama objek basis data yang ada dalam VBA_TARGET VARCHAR2(50) sebuah event DATE Tanggal VBA policy dibuat CREATED VARCHAR2(20) User ODFA yang membuat policy CREATOR
Datatype VARCHAR2(20)
Table VBA_MASTER_ANALYSIS
78
Berisi data hasil value based auditing (VBA). Data yang diperoleh berdasarkan konfigurasi VBA yang didefinisikan dalam table VBA_CONFIG. Table ini dimiliki oleh agent ODFA di setiap target Oracle Database. Table 3.47. Table VBA_MASTER_ANALYSIS Column VBA_NAME EXEC_TIME SQL_STMT ERROR_MSG AUTHENTICATED_IDENT ITY AUTHENTICATION_TYPE
Datatype VARCHAR2(20) DATE VARCHAR2(20 00) VARCHAR2(20 00) VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(10 0)
AUTHENTICATION_MET HOD BG_JOB_ID
VARCHAR2(10 0) NUMBER
CURRENT_SCHEMA
VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(50)
CURRENT_USER DATABASE_ROLE
DB_DOMAIN
VARCHAR2(10 0)
DB_NAME
VARCHAR2(10 0)
DB_UNIQUE_NAME
VARCHAR2(10 0)
DBLINK_INFO
VARCHAR2(10
79
Description Nama FGA policy Waktu eksekusi Perintah SQL yang dieksekusi Pesan kesalahan saat perintah tertentu dieksekusi Menampilkan identity yang diguanakan saat autentikasi Membedakan antara user eksternal atau enterprise saat metode autentikasi adalah password, kerberos, atau SSL Menampilkan metode autentikasi Job ID jika session berasal dari background process. NULL jika session bukan berasal dari background process Nama schema yang sedang aktif Nama user Oracle Database Database role menggunakan fungsi SYS_CONTEXT dengan namespace USERENV Nama domain Oracle Database yang didefinisikan oleh parameter DB_DOMAIN Nama database yang didefinisikan oleh parameter DB_NAME Nama database yang didefinisikan oleh parameter DB_UNIQUE_NAME Nama database link yang
HOST IDENTIFICATION_TYPE
0) VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(10 0)
ISDBA
VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(10)
LANGUAGE
VARCHAR2(50)
MODULE
VARCHAR2(10 0)
NETWORK_PROTOCOL
VARCHAR2(20)
OS_USER
VARCHAR2(10 0)
SERVER_HOST
VARCHAR2(10 0) VARCHAR2(10 0)
INSTANCE INSTANCE_NAME IP_ADDRESS
SERVICE_NAME
SESSION_USER SID TERMINAL
VARCHAR2(10 0) NUMBER VARCHAR2(10 0)
80
sedang digunakan Nama komputer (hostname) yang digunakan user Menampilkan identifikasi user Oracle Database saat user tersebut dibuat. Nilai ini merefleksikan klausa IDENTIFIED dalam perintah CREATE/ALTER USER. Nomor instance Nama instance Oracle Database Alamat IP user yang sedang melakukan koneksi Menampilkan nilai TRUE jika user terautentikasi memiliki hak akses DBA Bahasa dan wilayah dimana user tersebut berada, termasuk database character set Nama aplikasi (module) yang ditetapkan oleh package DBMS_APPLICATION_I NFO atau OCI Network protocol yang digunakan untuk berkomunikasi, umumnya menggunakan TCP User sistem operasi yang digunakan sebuah session saat autentikasi terhadap Oracle Database Nama komputer dimana Oracle Database berada Nama service Oracle Database yang digunakan session saat melakukan koneksi Nama user Oracle Database saat inisialisasi koneksi. Nomor session ID Identifier sistem operasi klien untuk session yang sedang aktif
81