BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
III.1.
Analisis Aplikasi 3D mempunyai fungsi utama untuk membuat pemodelan 3D.
Dari pemodelan 3D dapat diciptakan karya yang spektakuler seperti special efek dari film-film fiksi ilmuan yang banyak diputar di bioskop-bioskop, game-game 3D yang disukai oleh pencipta game dan juga untuk modeling produk sebelum di tempatkan pada jalur produksi. Dengan perkembangan industri film dan percetakan seperti sekarang ini, membuat karya 3D sangat dibutuhkan. Semisal untuk di aplikasikan kedalam produk iklan, animasi pendek, logo perusahaan, model produk, dan sebagainya. Sehingga banyak peluang menanti anda jika anda menguasai aplikasi 3D. Karyakarya visual yang spektakuler dapat lahir dari aplikasi ini tentu saja dengan sedikit kreativitas. Jadi di dalam Tugas Akhir ini penulis merancang sebuah animasi simulasi meteor jatuh ke bumi, yang bertujuan sebagai media sosialisasi yang mudah di mengerti oleh masyarakat dalam bentuk video animasi 3 dimensi dan untuk memberikan pelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada apabila terjadi meteor jatuh ke bumi. Aplikasi ini merupakan pilihan yang tepat untuk menunjukkan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh sebuah program aplikasi kepada pengguna. 16
17
Dari desain-desain sudah banyak terciptakan oleh programmer, berlombalomba memperindah tampilannya, mempermudah cara pemakaiannya. Setelah melakukan analisa terhadap simulasi tersebut adalah untuk mengingatkan masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pantai agar lebih waspada mengingat sudah banyak korban yang kita lihat juga untuk menciptakan sebuah objek yang sangat menarik dan terlihat tampak nyata, dapat menuangkan karya memotivasi dan berinteraksi dengan komputer.
III.2. Output Sumber desain yaitu membuat desain simulasi meteor jatuh yang akan dibuat menjadi 3D. Sumber yang dikumpulkan harus dalam bentuk file 3D yang bersumber dari aplikasi 3D MAX atau dengan membuatnya sendiri.
III.3. UML Animasi Untuk Simulasi Aplikasi UML menggambarkan tahapan proses suatu sistem aplikasi di sistem perancangan multimedia. Program UML menggambarkan bahasa untuk spesifikasikan, membangun dan dokumentasikan bagian dari informasi yang di gunakan atau dihasilkan oleh proses perangkat lunak. Use Case Diagram aplikasi animasi simulasi meteor jatuh ke bumi dapat dilihat pada gambar III.1. di bawah ini
18
Gambar III.1. Use Case Diagram Aplikasi Simulasi Meteor Jatuh Ke Bumi.
Perancangan Use Case Diagram aplikasi animasi simulasi meteor jatuh ke Bumi memiliki struktur uml sebagai berikut : 1.
User memulai simulasi, penggunaan simulasi dan keluar simulasi.
2.
Mulai simulasi memiliki kronologi dari simulasi.
3.
User keluar dari aplikasi. Sedangkan Activity Diagram aplikasi simulasi metor jatuh ke bumi dapat
dilihat pada gambar III.2. di bawah ini:
19
Gambar III.2. Activity Diagram Aplikasi Simulasi Meteor Jatuh Ke Bumi.
Proses tahapan aplikasi simulasi meteor jatuh ke bumi memiliki struktur Activity Diagram sebagai berikut: 1.
Masuk aplikasi, user masuk ke aplikasi dan mulai simulasi.
2.
Mulai simulasi, Sistem akan baca mulai simulasi.
3.
Keluar simulasi, sebagai perintah keluar pada aplikasi animasi untuk simulasi meteor jatuh ke bumi.
III.4. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan III.4.1. Perancangan Sistem Flowchart Adapun perancangan dari sistem yang diusulkan atau yang akan dirancang, dalam tahap ini menggunakan Flowchart. Adapun flowchart membangun simulasi bencana tsunami menggunakan 3D Max dapat dilihat pada gambar III.3. berikut:
20
Mulai Meteor meluncur dari luar Angkasa menuju Bumi akibat tertarik gravitasi bumi Meteor menimbulkan pijaran api saat menembus atmosfir Bumi Meteor jatuh ke Laut
Selesai Gambar III.3. Flowchart Desain Aplikasi Simulasi Meteor Jatuh Ke Bumi.
Adapun penjelasan flowchart di atas adalah sebagai berikut: 1. Mulai menghidupkan perangkat. 2. Meteor meluncur dari luar angkasa menuju ke bumi. 3. Menimbulkan pijaran api saat memasuki atmosfir bumi 4. Selesai.
III.5. Story Board Simulasi Story board adalah rancangan berupa sket gambar plus petunjuk catatan sebelum aplikasi dibuat. Dalam perancangan aplikasi ditentukan terlebih dahulu aplikasi apa yang dibuat. Berikut ini adalah story board dari simulasi Meteor jatuh ke bumi pada software 3Ds Max.
21
Table III.1. Story board NO 1
Gambar
Keterangan Bumi
adalah
satu-satunya
planet pada Tata Surya ini yang dihuni mahluk hidup terutama manusia,
2
Salah satu Meteor yang akan meluncur
ke
bumi
dan
menembus Atmosfir bumi.
3
Luar
Angkasa
merupakan
bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, luar angkasa sebelum bumi.
meteor
mendekati
22
4
Awan
adalah
sekumpulan
tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan/pemadatan
uap
air. Awan sebelum meteor melintas. 5
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan
samudra.
Laut
sebelum meteor jatuh.
III.6. Perancangan Sistem Sub bab ini berisikan tentang perancangan objek yang akan dirancang dengan menggunakan 3D Max. Adapun perancangan desain ini cukup panjang untuk menjelaskan pembuatan simulasi meteor jatuh ke bumi dengan menggunakan 3D Max.
III.6.1. Bumi 1.
Pilih tab Create pada Command Panel,
Pilih ikon Geometry , Pilih
Standard Primitives pada menu pop-up, Kemudian rollout Object Type klik
23
ikon Sphere. Klik rollout Creation Method dan pilih Center. Aktifkan Viewport Top, Klik pada titik 1 untuk menentukan titik pusat dari objek Sphere, tahan dan geser mouse pada titik 2 untuk menentukan radius objek.
. Gambar III.4. Membuat bumi dengan menggunakan objek sphare
2.
Pilih tab Modify pada Command Panel, Klik rollout Parameters. Tentukan Radius = 60 dan Segments = 100. Aktifkan checkbox Smooth untuk menampilkan segmen-segmen secara lebih halus. Klik ikon Zoom Extens All
Gambar III.5. Menentukan parameternya
24
3.
klik Material Editor dan klik Compact Material Editor, klik salah satu “bola” material pada jendela Material Editor. Pada rollout Blinn Basic Parameters klik ikon Diffuse.
Gambar III.6. Memasukan Material pada Material Editor
4.
Kemudian klik
Material/Map Browser, klik rollout Maps/Standard
kemudian klik Bitmap. Pilih material bumi dari folder, open.
Gambar III.7. Memilih Material Bumi pada Material Editor
25
5.
Kemudian klik material bumi yang muncul pada “bola” material yang Akan di seleksi, klik ikon Assign Material to Selection dan ikon Show Standard Map in Viewport.
Gambar III.8. Hasil Material Editor
6.
Kemudian Render, dan hasilnya
Gambar III.9. Hasil Objek di Render
26
III.6.2. Meteor 1.
Klik tab Create pada Command Panel, Pilih ikon Geometry , Pilih Standard Primitives pada menu pop-up, Kemudian rollout Object Type klik ikon Sphere. Klik rollout Creation Method dan pilih
2.
Center. Aktifkan Viewport Top, Pilih tab Modify pada Command Panel, Klik rollout Parameters. Tentukan Radius = 60 dan Segments = 100. klik Material Editor dan klik Compact Material Editor, klik salah satu “bola” material pada jendela Material Editor. kemudian klik Bitmap. Pilih material Map_4.mix.tga dari folder, open. kemudian klik Blinn Basic Parameters, tentukan Glosinnes = 10 ,Soften = 0,1 dan Opacity= 100.
Gambar III.10. Mengubah Material Pada Objek
27
3.
Klik objek kemudian klik modifier List pilih Editable Mesh, Tentukan Scale= 20,00, kemudian klik Soft Selection, Checklist usesoft selection, kemudian Checklist Afeck backfacking tentukan fallouff = 16,746 cm, Pinch= 0,0, Buble= 0,0
Gambar III.11. Menentukan Editable Mesh