51
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan LKMS BMT El-Hafiz adalah suatu lembaga keuangan yang berbentuk syariah. Perkembangan usaha KMS BMT El-Hafiz ini kebanyakan bertumpu pada bidang pengkreditan. Semakin besar uang yang disalurkan ke masyarakat maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh oleh LKMS BMT El-Hafiz. Namun besarnya keuntungan yang diperoleh pasti juga besar kerugian yang ditanggung jika LKMS BMT El-Hafiz tidak cakap dalam menganalisa calon – calon nasabah yang akan mengambil kredit di LKMS BMT El-Hafiz. Selama ini, LKMS BMT El-Hafiz menganalisa data – data calon nasabah dengan cara membaca data –data calon nasabah dan menghitung seberapa besar kemungkinan nasabah dapat dijadikan nasabah secara manual tanpa adanya bantuan Komputer. Komputer hanya digunakan untuk menyimpan data – data nasabah saja tidak untuk menganalisa data – data nasabah. Dengan permasalahan diatas, penulis mencoba merancang suatu aplikasi Penentuan Keputusan yang dapat menentukan calon nasabah-nasabah potensial untuk diberikan kredit di LKMS BMT El-Hafiz.
52
III.1.1. Input Untuk menganalisa seorang nasabah pada LKMS BMT El-Hafiz dibutuhkan input data – data yang diperlukan untuk menentukan apakah calon nasabah memiliki potensi untuk diberikan pinjaman kredit di LKMS BMT ElHafiz. Input yang dimasukkan ke dalam sistem Penentuan nasabah yang Potensial sudah dianalisa dan diberi nilai sebelumnya oleh karyawan Analisa Kredit. Input yang digunakan dalam mengalisa calon nasaban Potensial adalah sebagai berikut : 1. Lokasi Tempat Tinggal Untuk menentukan nasabah itu memiliki potensi untuk diberikan kredit pinjaman dapat dilihat dari lokasi tempat tinggal. Lokasi tempat tinggal ini maksudnya, jarak antara kantor LKMS BMT El-Hafiz dengan tempat tinggal nasabah seberapa jauh. Semakin dekat lokasi tempat tinggal nasabah dengan kantor LKMS BMT El-Hafiz maka kemungkinan untuk menjadi calon nasabah potensial lebih besar dari pada lokasi tempat tinggal yang jauh. 2. Status Tempat Tinggal Status tempat tinggal calon nasabah
juga menentukan karena jika
seorang nasabah memiliki status tempat tinggal kontrak maka harus dipertimbangkan untuk diberi pinjaman. 3. Pekerjaan Pekerjaan seorang calon nasabah juga merupakan inputan yang penting dalam memutuskan pinjaman kredit ke nasabah. Pekerjaan dibagi menjadi
53
(PNS, Karyawan Swasta, Padagang, Kontrak) 4. Penghasilan Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam mengembalikan pinjaman kredit, point penghasilan nasabah sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Besar penghasilan dapat diketahui dengan melihat slip gaji yang diberikan nasabah. 5. Kedisiplinan Nasabah Kedisiplinan nasabah dilihat dari daftar riwayat pinjaman kreditnya di tempat lain. Apakah lancar ataukah terjadi kemacetan pembayaran. Kedisiplinan Nasabah didapatkan dengan bertanya kepada nasabah apakah pernah melakukan kredit di tempat lain. 6. Rekening Tabungan Rekening Tabungan harta yang dimiliki oleh nasabah. Dengan melihat isi tabungan calon nasabah kita dapat mengetahui seberapa baikkah calon nasabah dalam mengatur keuangannya.
III.1.2. Proses Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan dari nasabah yang diperlukan dalam proses penentuan keputusan. Selanjutnya data-data tersebut dilakukan proses pengolahan data dengan menerapkan metode Profil Matching. Yang mana data-data nasabah akan dibandingkan dengan data-data kriteria pinjaman yang telah ditentukan oleh karyawan bagian Analisa Kredit yang mungkin nasabah dapat terpenuhi oleh calon nasabah.
54
III.1.3. Output Adapun output yang akan dihasilkan oleh Sistem Penunjang Keputusan untuk menentukan Nasabah Potensial yang akan penulis rancang adalah berupa daftar 10 orang calon nasabah yang layak untuk diberikan pinjaman.
III.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan LKMS BMT El-Hafiz selama ini masih menggunakan sistem semi komputerisasi. Segala kegiatan analisa kredit yang dilakukan masih dianalisa secara manual oleh karyawan bidang Analisa Kredit. Lamanya waktu yang diambil dalam menentukan seorang nasabah layak atau tidak mendapatkan Pinjaman Kredit serta tidak profesionalnya tindakan yang terkadang diambil menyebabkan LKMS BMT El-Hafiz sulit untuk berkembang dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka dengan itu, penulis mencoba membangun suatu Sistem Penentuan Keputusan yang dapat menentukan apakah seorang calon nasabah layak (potensial) atau tidaknya diberi pinjaman kredit. Sistem Penentuan Keputusan yang akan dikembangkan menggunakan metode Matching profile yang mana metode ini sudah banyak digunakan dalam Pembuatan Sistem Penentuan Keputusan lainnya.
55
III.2.1. Analisis Penyelesaian Pemilihan Nasabah Potensial dengan Metode Profile Matching Untuk menganalisis calon Nasabah yang sesuai dengan kriteria tertentu dilakukan dengan metode profile matching, dimana dalam proses ini terlebih dahulu kita menentukan kriteria – kriteria yang diperlukan untuk mendapatkan pinjaman kredit . Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kriteria nasabah ke dalam kriteria pinjaman sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga GAP). Contoh : Persyaratan wajib nasabah yang akan dianggap sebagai nasabah potensial adalah nasabah dengan hasil point penilaian diatas 3. Point tersebut didapatkan melalui Adm Pembiayaan untuk dinilai. Penilaian dilakukan terhadap 6 aspek 1. Pekerjaan 2. Status tempat tinggal 3. Lokasi Tempat Tinggal 4. Kedisiplinan 5. Penghasilan 6. Tabungan
III.2.1.1. Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi Setelah para calon nasabah potensial dinilai oleh karyawan analisa kredit. Selanjutnya dilakukan proses perhitungan GAP kompetensi yang mana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
56
GAP = Profile Nasabah – Profile Kriteria Pinjaman Pencarian nilai GAP dilakukan terhadap selusuh aspek. Berikut nilai – nilai aspek yang dipetakan oleh penulis Table III.1. Aspek Penilaian Nasabah Aspek Pekerjaan
Status tempat tinggal
Lokasi tempat tinggal
Kedisiplinan
Penghasilan
Tabungan
Nilai 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Keterangan Petani Karyawan Kontrak Karyawan Swasta Pegawai Negeri Sipil Padagang Numpang Diagunkan Sewa Kredit Milik Sendiri lokasi > 7 Km 5 Km < lokasi < 7 Km 4 Km < lokasi < 5 Km 2 Km < lokasi < 4 Km Lokasi < 1 Km Macet Diragukan Nunggak Kurang Lancar Lancar Gaji < 500 Rb 500 Rb > Gaji > 1 Jt 1 Jt > Gaji > 2.5 Jt 2.5 Jt > Gaji > 5 Jt Gaji > 5 Jt Saldo < 500 Rb 500 Rb > Saldo > 1 Jt 1 Jt > Saldo> 2.5 Jt 2.5 Jt > Saldo > 5 Jt Saldo > 5 Jt
57
Sebagai contoh calon nasabah sebagai berikut : Table III.2. Data Nasabah Kd_nasabah Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan NSB-001
4
2
3
5
2
4
NSB-002
5
4
2
4
5
3
Kriteria pinjaman yang dibuat sebagai berikut : Table III.3. Kriteria Pinjaman Kd_kriteria Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan KR-001
3
1
3
3
2
3
Sehingga GAP yang dihasilkan adalah Sebagai berikut : Table III.4. Nilai GAP Kd_nasabah Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan NSB-001
1
1
0
2
0
1
NSB-002
2
-3
-1
1
3
0
58
Setelah didapatkan nilai GAP masing – masing nasabah. Selanjutnya dicari nilai Bobot untuk setiap calon nasabah berdasarkan table berikut ini : Table III.5. Daftar Bobot GAP No
GAP Bobot
Keterangan
1
0
5
Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan)
2
1
4.5
Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level
3
-1
4
Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level
4
2
3.5
Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level
5
-2
3
Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level
6
3
2.5
Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level
7
-3
2
Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level
8
4
1.5
Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level
9
-4
1
Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat / level
Dari table nilai bobot diatas didapatkan bobot setiap calon nasabah sebagai berikut Table III.6. Daftar Bobot Nasabah Kd_nasabah Pekerjaan Status Lokasi Disiplin Penghasilan Tabungan NSB-001
4.5
4.5
5
3.5
5
4.5
NSB-002
3.5
2
4
4.5
2.5
5
59
III.2.1.2. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor Setelah menentukan bobot nilai gap untuk keenam aspek yaitu Pekerjaan, Status tempat tinggal, Lokasi Tempat Tinggal, Kedisiplinan, Penghasilan, dan Tabungan dengan cara yang sama. Kemudian tiap aspek dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Core Factor dan Secondary Factor. Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan padarumus di bawah ini:
NCF = ΣNC(P,S,L,K) ΣIC
Keterangan: NCF
: Nilai rata-ratacore factor
NC(P,S,L,K) : Jumlah total nilai core factor (Pekerjaan, Status, Lokasi, Kedisiplinan) IC
: Jumlahitem core factor
Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus dibawah ini:
NSF=ΣNS(G,T) ΣIS
Keterangan: NSF
: Nilai rata-rata secondary factor
NS(G,T)
: Jumlah total nilai secondary factor (Penghasilan, Tabungan)
IS
: Jumlah item secondary factor
60
Table III.7. Nilai Core dan Secondary Factor Kd_Nasabah
NCF
NSF
4.5 + 4.5 + 5+ 3.5 NSB-001
5+4.5 = 4.375
NCF =
= 4.75
NSF =
4
2
4.5 + 4.5 + 5 + 3.5 NSB-002
2.5
= 3.5
NCF =
+5 = 3.75
NSF =
4
2
III.2.1.3. Perhitungan Nilai Total Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian dihitung nilai total berdasar presentasi dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contoh perhitungan dapat dilihat pada rumus di bawah ini: N(P,S,L,K,G,T) = (x) % NCF(P,S,L,K) + (x) % NSF (G,T) Keterangan: NC(P,S,L,K,G,T) : (Pekerjaan, Status, Lokasi, Kedisiplinan, Penghasilan, Tabungan) N(i,s,p)
: Nilai total dari aspek
N(P,S,L,K,G,T)
: Nilai rata-rata core factor
NCF(P,S,L,K)
: Nilai rata-rata core factor
61
NSF (GT)
: Nilai rata-rata secondary factor
(x)%
: Nilai persen yang diinputkan
Untuk lebih jelasnya penghitungan nilai total terlebih dahulu menentukan nilai persen yang diinputkan yaitu core factor 60% dan secondary factor 40%. Kemudian nilai core factor dan secondary factor ini dijumlahkan sesuai rumus. Table III.8. Nilai Point untuk Penentuan Kd_nasabah
NCF
NSF
Total
NSB-001
2.625
1.9
4.525
NSB-002
2.1
1.5
3.6
Berdasarkan kriteria diatas bahwa nasabah layak diberikan pinjaman kredit jika memiliki point diatas 3. Maka disimpulkan bawah kedua nasabah tersebut layak diberikan pinjaman Table III.9. Laporan Penentuan Pinjaman Kd_nasabah
NCF
NSF
Total
Keterangan
NSB-001
2.625
1.9
4.525
Layak
NSB-002
2.1
1.5
3.6
Layak
62
III.3. Perancangan Sistem Pada perancangan sistem ini penyusun berusaha mengoptimalkan penggunaan komputer tidak hanya alat bantu untuk pengolahan data tetapi juga dapat menjawab permasalahan yang terjadi pada pengguna khususnya untuk permasalahan menentukan Nasabah Potensial pada LKMS BMT El-Hafiz.
III.3.1. Desain Sistem Secara Global Adapun perancangan dari sistem yang diusulkan atau yang akan dirancang, dalam tahap ini menggunakan Unified Modeling Language berupa Use Case Diagram dan Class Diagram
III.3.1.1. Use Case Diagram Rancangan Aplikasi ini akan dibentuk menggunakan Use Case Diagram. Setelah itu digunakan narasi use case untuk menjelaskan proses-proses yang terjadi. Dibawah ini merupakan use case diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial..
63
Sistem Penunjang Kaputusan Pemilihan Nasabah Potensial
Login
Data Nasabah <
>
Data Kriteria Admin <>
Proses Penentuan & Gap
<>
Hasil Laporan
Pimpinan <<Extend>>
Keputusan
Gambar III.1. Use Case Diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
III.3.1.2. Narasi Use Case Untuk menjelaskan kegiatan yang terjadi dalam setiap use case pada sistem diatas, maka dapat digunakan narasi use case seperti yang ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini. narasi Use Case penginputan Data Calon Nasabah akan diperlihatkan pada tabel III.10. di bawah ini.
64
Tabel III.10. Narasi Use Case Penginputan Data Nasabah Use case name Use case type Priority Actor Description Pre-condition Basic flow
Alternative flow Post condition Execption flow Extend Include
Input Data Nasabah Essential High Admin Use case ini digunakan oleh admin untuk memasukkan data – data nasabah Aktor Sistem 1. User memasukkan 2. Menyimpan data kedalam data – data nasabah database dan dan menekan menginformasikan status button simpan proses penyimpanan 3. User menerima 4. Menutup form nabah status proses penyimpanan dan menekan button ok User dapat melihat data nasabah pada daftar nasabah -
Tabel III.11. Narasi Use Case Penginputan Data kriteria Pinjaman Use case name Use case type Priority Actor Description Pre-condition Basic flow
Input Data Kriteria Pinjaman Essential High Admin Use case ini digunakan oleh admin untuk memasukkan data – data criteria Pinjaman Aktor Sistem 1. User memasukkan 2. Menyimpan data kedalam data – data kriteria database dan pinjaman menekan menginformasikan status button simpan proses penyimpanan
65
Alternative flow Post condition Execption flow Extend Include
3. User menerima 4. Menutup form criteria status proses pinjaman penyimpanan dan menekan button ok User dapat melihat data kriteria Pinjaman pada daftar Kriteria Pinjaman -
Tabel III.12. Narasi Use Case Penentuan Nasabah Potensial Use case name Use case type Priority Actor Description
Pre-condition Basic flow
Alternative flow Post condition Execption flow Extend Include
Penentuan Nasabah Potensial Essential High Admin Use case ini digunakan oleh admin untuk menentukan calon nasabah yang berpotensi untuk diberikan pinjaman Aktor Sistem 1. User menekan 2. Sistem menganalisa data – button buat data nasabah ada dan Laporan memasukkannya ke dalam proses profile matching. Lalu membuat laporan nasabah potensial 3. User menerima daftar nasabah potensial untuk diberikan pinjaman kredit User dapat melihat daftar nasabah yang berpotensi untuk diberikan pinjaman. -
66
III.3.1.3. Class Diagram Berikut adalah gambar Class Diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial.
Gambar III.2. Class Diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
67
III.3.1.4. Sequence Diagram 1. Berikut ini Sequence Diagram Pada Form Login.
Gambar III.3. Sequence Diagram pada Form Login Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial 2. Sequence Diagram Pada Form Input Data Nasabah
68
Gambar III.4. Sequence Diagram pada Form Input Data Nasabah Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
3. Sequence Diagram Pada Form Input Data kriteria
Gambar III.5. Sequence Diagram pada Form Input Data Kriteria Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial 4. Sequence Diagram Pada Form Proses Penentuan
Gambar III.6. Sequence Diagram pada Form Proses Penentuan Sistem
69
Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial 5. Sequence Diagram Pada Form Laporan Keputusan
6.
Gambar III.7. Sequence Diagram pada Form Laporan Keputusan Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
III.3.2. Desain Sistem Secara Detail Perancangan secara detail terdiri dari perancangan database, perancangan output dan perancangan input. III.3.2.1 Desain Output Perancangan output adalah berupa informasi-informasi solusi yang diberikan oleh sistem terhadap pengguna yang menggunakan Sistem Penentuan Keputuasan ini.
70
1. Desain Output Penentuan Proses Penentuan Keputusan
Besar Pinjaman :
Kode Nasabah
Nama Nasabah
Buat Laporan
Alamat
keterangan
Keluar
Gambar III.8. Hasil Output Penentuan Keputusan 2. Desain Output Daftar Kriteria Pinjaman
71
Gambar III.9. Design Daftar Kriteria Pinjaman 3. Desain Output Daftar Nasabah
Gambar III.10. Design Daftar Nasabah
III.3.2.2 Perancangan Input Perancangan
input
adalah
berupa
informasi-informasi
tentang
memasukkan data – data ke dalam sistem penentuan keputusan yang akan digunakan untuk mendiagnosa nilai – nilai data yang nasabah miliki. Perancangan – perancangan input pada sistem ini sebagai berikut :
72
1. Desain Login
Gambar III.11. Design Login
2. Desain Menu Utama
Gambar III.12. Design Menu Utama
73
3. Desain Input Data Nasabah Nasabah
Data Nasabah Kode Nasabah
Pekerjaan
Nama Status Tempat Tinggal Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Lokasi Tempat Tinggal Kedisiplinan
Penghasilan
Saldo Tabungan
Alamat
Gambar 3.4 Design Input Data Nasabah Simpan
Batal
Gambar III.13. Design Input Data Nasabah
74
4. Desain Input Kriteria Pinjaman Kriteria Pinjaman Besar Pinjaman
Pekerjaan
Status Tempat Tinggal Lokasi Tempat Tinggal
Kedisiplinan Penghasilan Saldo Tabungan
Simpan
Batal
Gambar III.14. Design Input Data Kriteria Pinjaman
III.3.2.3. Perancangan Database Perancangan database yang terdiri dari kamus data, perancangan tabel dan relasi antar tabel. Tabel berfungsi sebagai suatu database yang berguna untuk melakukan penyimpanan data. Adapun bentuk tabel terdiri dari nama-nama field. Rancangan tabel berisi bentuk tipe data serta ukuran yang digunakan untuk namanama field .
75
III.3.2.3.1. Kamus Data Kamus data adalah daftar database dan table (bagian dari database) yang digunakan dalam sistem. Kamus data dalam sistem ini memuat informasi tentang: 1. Nama
: adalah nama database / table nya
2. Deskripsi
: adalah uraian singkat dari database / table tersebut
3. Struktur Data : adalah daftar field (komponen data) yang ada dalam database / table tersebut 4. Tipe Data Field : adalah jenis data dalam representasi komputer untuk masing-masing data. Kamus data yang dipergunakan dalam sistem ini adalah sebagai berikut. Tabel III.13. Kamus Data Tabel Nasabah Nama
T_nasabah
Deksripsi
Untuk menyimpan data nasabah
Struktur Data
Kode_nasabah+nama+alamat+jenis_kelamin+ Agama+ tanggal_lahir+Status
Kode_nasabah+nama+alamat+jenis_kelamin+Agama+status = varchar Tanggal_lahir = datetime varchar = [ a-z | A-Z | 0-9 ]
76
Tabel III.14. Kamus Data Tabel Kriteria Nasabah Nama
T_kriteria_nasabah
Deksripsi
Untuk menyimpan data criteria nasabah
Struktur Data
Kode_nasabah+lokasi_rumah+penghasilan+kedisiplinan +tabungan status_rumah+lokasi_rumah+penghasilan+kedisiplinan+tabungan agama = varchar Tanggal_lahir = datetime varchar = [ a-z | A-Z | 0-9 ]
Tabel III.15. Kamus Data Tabel Kriteria Pinjaman Nama
T_Kriteria_Pinjaman
Deksripsi
Untuk menyimpan data Kriteria Pinjaman
Struktur Data
Kode_kriteria+Keterangan+ pekerjaan+ status_rumah+lokasi_rumah+penghasilan+ kedisiplinan+tabungan Kode_kriteria+Keterangan+ pekerjaan+status_rumah+ lokasi_rumah+penghasilan+kedisiplinan+tabungan = varchar varchar = [ a-z | A-Z | 0-9 ]
III.3.2.3.2. Normalisasi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi. Tujuan normalisasi adalah menyempurnakan struktur table dengan : 1. Mengeliminasi adanya duplikasi informasi
77
2. Memudahkan pengubahan struktur table 3. Memperkecil pengaruh perubahan struktur database. Bentuk normalisasi yang serig digunakan adalah 1st NF, 2nd NF, 3rd NF dan BCNF. Adapun normalisasi tabel dari sistem hanya 1st NF yaitu sebagai berikut. Table III.16. Normalisasi Tabel Nasabah Kode_nasabah
Nama
Tempat_Lahir
Tanggal_Lahir
Alamat
Jenis_Kelamin
Status
Agama
Xxxx
xxx
Xxx
Xxx
xxx
xxx
xx
Xx
Table III.17. Normalisasi Tabel Kriteria Nasabah Kode_Nasabah
Pekerjaan
Penghasilan
Status Tempat Tinggal
Lokasi Tempat Tinggal
Tabungan
Kedisiplinan
Xxx
xxx
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Table III.18. Normalisasi Tabel Kriteria Pinjaman Kd_kriteria
Keterangan
Xxx
Pekerjaan
Penghasilan
Status Tempat Tinggal
Lokasi Tempat Tinggal
Tabungan
Kedisiplinan
xxx
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
III.3.2.3.3. Tabel Pada sebuah aplikasi, Database memiliki fungsi yang sangat penting untuk menyimpan data – data yang akan digunkaan. Database merupakan penyimpanan yang bersifat parmanen dan dapat dikelola lebih baik dari pada menggunakan file. Apalagi database memiliki aplikasi Relational Database Management System (RDMS) yang dapat membantu Database dalam memfilter data yang tersimpan. Berikut ini adalah rancangan tabel yang dibuat sebagai tempat penampungan atau penyimpanan data Sistem Penentuan Keputusan untuk nenentukan Pemilihan Nasabah dengan nama “SPK_Nasabah_Potensial” yang terdiri dari berberapa table yaitu :
78
Tabel.III.19. Struktur Tabel User No.
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
1
username
Varchar
50
Primary key
2
keterangan
Varchar
50
Not null
3
password
Varchar
50
Not null
Table III.20. Struktur Tabel Nasabah Nama Field Kode_nasabah Nama Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Alamat Jenis_Kelamin Status Agama
Tipe Ukuran Keterangan Varchar 6 Primery key Varchar 30 Not null Varchar 50 Not null Datetime Not null Varchar 100 Not null Varchar 10 Not null Varchar 12 Not Null Varchar 10 Not null
Table III.21. Struktur Tabel Kriteria Nasabah Nama Field Kode_nasabah Pekerjaan Penghasilan Status Tempat Tinggal Lokasi Tempat Tinggal Kedisiplinan Saldo_Tabungan
Tipe Varchar Int Int Int Int Int Int
Ukuran 6 8 8 8 8 8 8
Keterangan Primery key Not null Not null Not null Not null Not Null Not Null
Table III.22. Struktur Tabel Kriteria Pinjaman Nama Field Kode_Kriteria Keterangan Pekerjaan Penghasilan
Tipe Varchar Varchar Int Int
Ukuran 6 30 8 8
Keterangan Primery key Not null Not null Not null
79
Status Tempat Tinggal Lokasi Tempat Tinggal Kedisiplinan Saldo_Tabungan
Int Int Int Int
8 8 8 8
Not null Not null Not Null Not Null
III.3.2.3.4. ERD (Entity Relationship Diagram) / Relasi Antar Tabel Gambar atau diagram yang menunjukkan infomasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sebuah Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
80
Gambar III.15.ERD Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Nasabah Potensial
III.3.2.4. Logika Program III.3.2.4. 1. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai aliran aktivitas yang terjadi di dalam sistem, titik awal dari masing-masing aliran, keputusan yang mungkin terjadi, dan akhir dari aliran aktivitas tersebut. 1. Berikut ini gambar Activity diagram Login
Input Username & Password
Sistem Chek Ke database
false
true
Login
Gambar III.16. Activity diagram Login
81
2. Berikut ini gambar Activity diagram input Data Nasabah
Gambar III.17. Activity diagram input Data Nasabah
3. Berikut ini gambar Activity diagram input Data Kriteria
82
Gambar III.18. Activity diagram input Data Kriteria
4. Berikut ini gambar Activity diagram Proses Penentuan
Gambar III.19. Activity diagram Proses Penentuan 5. Berikut ini gambar Activity diagram Laporan Keputusan
Gambar III.20. Activity diagram Laporan Keputusan
83