BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Agri First Indonesia adalah kesulitan dalam menetapkan dan mencari harga pokok produksi, serta kesulitan dalam mencari data-data yang disimpan karena sistem belum menggunakan database sebagai penyimpanan data dan kesalahan dalam pencatatan jumlah data produksi oleh suatu perusahaan yang diakibatkan oleh kesalahan pencatatan hasil produksi dan pencatatan laporan produksi serta tidak adanya metode yang tepat digunakan oleh PT. Agri First Indonesia dalam penentuan Harga Pokok Produksi akan terjadinya produksi. Hal ini mendorong PT. Agri First Indonesia untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat dan akurat sehingga dapat bersaing dengan perusahaanperusahaan lainnya. Dari uraian permasalah diatas maka penulis mencoba untuk merancang suatu sistem Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada PT. Agri First Indonesia sehingga dapat menghasilkan laporan perhitungan ataupun pencatatan laporan produksi yang lebih cepat, akurat dan mudah dipahami.
45
46
III.2. Metode Full Costing Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yanhg terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variable maupun
tetap. Dari
pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa didalam harga pokok produksi adalah jumlah dari pada produksi yang melekat pada produksi yang dihasilkan yaitu meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan mulai pada saat pengadaan bahan baku tersebut sampai dengan proses akhir produk, yang siap untuk digunakan atau dijual. Biaya-biaya yang dimaksud ini, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overead. Selain itu dari definisi tersebut adalah dapat diketahui bahwa harga pokok produksi adalah nilai dari pengorbanan yang dilakukan dalam hubungannya dengan proses produksi berdasarkan nilai ganti pada saat pertukaran.( (Jurnal Ekonomi : Aris Susanto : Vol. 4 No. 1 : 2015: 3) Langkah – langkah menentukan Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut: 1. Volume produksi masing-masing barang (anggaran produksi) 2. Biaya bahan mentah/ biaya bahan baku untuk masing-masing (anggaran bahan mentah) 3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
47
4. Biaya overhead pabrik baik overhead parik tetap maupun overhead pabrik variable untuk masing-masing departemen produksi dan departemen jasa (pembantu) 5. Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa (pembantu) 6. Angka-angka standar pada masing-masing departemen
Maka Harga pokok produksi menurut metode full costing dapat dibuat dengan rumusan berikut ini : Biaya bahan baku
xx
Biaya tenaga kerja langsung
xx
Biaya overhead pabrik tetap
xx
Biaya overheaad pabrik variable
xx +
Harga pokok produksi
xx\
II.2.1. Studi Kasus Metode Full Costing Diketahui pada tahun 2009, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk benang. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk benang pada PT. ABC: - Biaya Bahan Baku yang diterapkan adalah Rp. 200/unit - Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp. 150/unit
- Biaya Overhead Variabel
Rp. 400/unit
- Biaya Overhead Tetap
Rp. 100.000
48
- Biaya Pemasaran Variabel
Rp. 300/unit
- Biaya Pemasaran Tetap
Rp. 150.000
- Biaya adm. & umum Tetap
Rp. 200.000
Produk benang dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk benang terjual 1.000 unit. Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode Full costing. Penyelesaian pencarian harga pokok produksi: Biaya Bahan Baku
(Rp. 200 x 1.000)
Rp. 200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
(Rp. 150 x 1.000)
Rp. 150.000
Biaya Overhead Variabel
(Rp. 400 x 1.000)
Rp. 400.000
Biaya Overhead Tetap
Rp. 150.000 (+)
Harga Pokok Produksi
Rp. 900.000
III.3. Desain Sistem III.3.1.
Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang
berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan dibangun. Dalam penulisan Skripsi ini penulis menggunakan metode UML yang dalam metode itu penulis menerapkan diagram Use Case. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
49
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada PT. Agri First Indonesia
Mengolah Data Produk Pemasok Mengolah Data Bahan Baku Pemasok Pemasok Data Mengolah kategori Biaya Pemasok
Data Master Pemasok Data Mengolah Penjualan Produksi Pemasok
Penjualan
Bagian Administrasi
Pemasok Penjualan
Pimpinan
Pemasok
Login
Pemasok Pemasok
Laporan
Lap. Pemasok
Produk
Pemasok Penjualan
Lap. Bahan Baku Lap. Kategori Biaya
Logout Lap. Produksi
Gambar III.1. Use Case Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada PT. Agri First Indonesia III.3.2
Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan
(metoda/fungsi).
layanan
untuk
memanipulasi
keadaan
tersebut
50
1
Tabel Bahan Baku
Tabel Bahan Dasar
IDBahan NamaBahan Satuan HargaPerolehan Stock : Int +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
1
Tabel Produk IDProduk NamaProduk Keterangan
1
1
1..*
1..*
1..* +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
IDProduk IDBahan JumlahBahanDasar +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
Tabel Detail Bahan
1..*
1
Kategori Biaya Kode Biaya : Varchar [10] Nama Biaya : Varchar [10] Kategori Tetap : Varchar [10] +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
NoProduksi ID Bahan Harga Beli Jumlah Sub Total +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
Tabel Detail BOP Variable
1 1..*
1..*
NoProduksi KodeBiaya BesarBiaya +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
Tabel Produksi
1..*
NoProduksi Tgl Produksi IDProduk JumlahProduksi TotalBahanUtama JumlahTKL Honor Harian TKL Total BTKL Total BOP Tetap Total BOP Variable HPP +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
Tabel Detail BOP Tetap
1..*
1..*
1
NoProduksi KodeBiaya BesarBiaya +Simpan() +Hapus() +Update() +Hapus()
Gambar III.2. Class Diagram Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada PT. Agri First Indonesia III.3.3. Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
51
1. Activity Diagram Form Input Data Login Activity diagram form input data login dapat dilihat pada Gambar III.3. Sebagai berikut :
Login admin Admin
Sistem
Buka Aplikasi
Login
Isi Username Gagal
Isi Password
Click Login
Phase
Berhasil
Gambar III.3. Activity Diagram Halaman Login 2. Activity Diagram Form Input Bahan Baku Activity diagram form input Bahan Baku dapat dilihat pada Gambar III.4. Sebagai berikut :
52
Admin
Sistem
Klik Input Produk Bahan Baku
Form Input Bahan Baku
Klik Tambah Ya
Isi Data
Tdk Valid
Tidak Valid
Data Tersimpan
Klik Simpan
Pilih Data
Klik Edit
Ya
Ubah Data
Tdk Valid
Valid
Klik Update
Tidak
Data Terupdate
Klik Hapus
Ya
Tidak
Data Terhapus
53
Gambar III.4. Activity Diagram Bahan Baku 3. Activity Diagram Form Input Produk Activity diagram form input Produk dapat dilihat pada Gambar III.5. Sebagai berikut :
Admin
Sistem
Klik Input Produk Produk
Form Input Produk
Klik Tambah Ya
Isi Data
Tdk Valid
Tidak Valid
Data Tersimpan
Klik Simpan
Pilih Data
Klik Edit
Ya
Ubah Data
Tdk Valid
Valid
Klik Update
Tidak
Data Terupdate
Klik Hapus
Ya
Data Terhapus
Tidak
Gambar III.5. Activity Diagram Form Input Produk
54
4.
Activity Diagram Form Input Kategori Biaya Activity diagram form input Kategori Biaya dapat dilihat pada Gambar III.6.
Sebagai berikut :
Admin
Sistem
Klik Input Produk Kategori Biaya
Form Input Kategori Biaya
Klik Add Ya
Isi Data
Tdk Valid
Tidak Valid
Data Tersimpan
Klik Simpan
Pilih Data
Klik Edit
Ya
Ubah Data
Tdk Valid
Valid
Klik Update
Tidak
Data Terupdate
Klik Hapus
Ya
Tidak
Data Terhapus
55
Gambar III.6. Activity Diagram Input Kategori Biaya 5.
Activity Diagram Form Input Produksi Activity diagram form input Produksi dapat dilihat pada Gambar III.7
Sebagai berikut :
Admin
Sistem
Klik Input Produk Produksi
Form Input Produksi
Klik Add Ya
Isi Data
Tdk Valid
Tidak Valid
Data Tersimpan
Klik Simpan
Pilih Data
Klik Edit
Ya
Ubah Data
Tdk Valid
Valid
Klik Update
Tidak
Data Terupdate
Klik Hapus
Ya
Data Terhapus
Tidak
Gambar III.7. Activity Diagram Input Produksi
56
III.3.4
Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario,
diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case, berikut gambar sequence diagram : 1. Sequence Diagram Login Sequence diagram login dapat dilihat pada Gambar III.8. Sebagai berikut :
Gambar III.8. Sequence Diagram Form Login 2. Sequence Diagram Bahan Baku
57
Sequence diagram Bahan Baku dapat dilihat pada Gambar III.9. Sebagai berikut :
Gambar III.9. Sequence Diagram Form Bahan Baku 3. Sequence Diagram Produk Sequence diagram data produk dapat dilihat pada Gambar III.10. Sebagai berikut :
58
Gambar III.10 Sequence Diagram Form Data Produk 5. Sequence Proses Data Kategori Biaya Sequence diagram form Kategori Biaya dapat dilihat pada Gambar III.11. Sebagai berikut :
59
Gambar III.11. Sequence Diagram Form Data Kategori Biaya 6. Sequence Proses Data Produksi Sequence diagram form produksi dapat dilihat pada Gambar III.12. Sebagai berikut :
60
Gambar III.12. Sequence Diagram Form Data Produksi 9. Sequence Diagram Laporan Berikut adalah penjelasan mengenai sequence diagram untuk melihat laporan yang meliputi laporan produk, laporan bahan baku, laporan kategori biaya, laporan produksi. Serangkaian kerja melihat laporan dapat terlihat seperti pada gambar III.13 berikut :
61
Admin
Laporan
Form Laporan
Tampilkan Menu ()
Menu () Click form laporan () click form Laporan ()
Koneksi database ()
Gambar III.13. Sequence Diagram Laporan
III.4. Desain Database 1. Normalisasi Berikut adalah normalisasi Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada PT. Agri First Indonesia adalah seperti pada gambar berikut ini : a. Step 1 bentuk tidak normal (dalam bentuk ini masukaan semua file tanpa terkecuali, walaupun file-file tersebut ganda). Tabel III.1. Bentuk Tidak Normal No Produksi
Tgl Produksi
Jumlah Produksi
ID Produk
Total Bahan
Jumlah TKL
19-07-16 22-07-16 25-07-16 22-07-16
60 30 40 30
KT-01 KT-02 KT-03 KT024
825.000 600.000 2.000.000 600.000
20 10 15 10
Honor Harian TKL 150.000 12.000.000 100.000 12.000.000
Total BTKL 3.000.000 12.000.000 1.500.000 12.000.000
Total BOP Tetap 200.000 100.000 200.000 100.000
Total BOP Variable 200.000 100.000 250.000 100.000
HPP Full Costing 4.025.000 12.000.000 3.950.000 12.000.000
62
b. Step 2 bentuk 1 NF (dalam bentuk kesatu pisahkan file-file tersebut menjadi miliknya sendiri dalam satu tabel). Tabel III.2. Normalisasi Tahap 1 (1 NF) No Produksi
Tgl Produksi
Jumlah Produksi
ID Produk
Total Bahan
Jumlah TKL
Total BTKL
20
Honor Harian TKL 150.000
3.000.000
Total BOP Tetap 200.000
Total HPP Full BOP Costing Variable 200.000 4.025.000
20160701 2016802 2016803 2016802
19-07-16
60
KT-01
825.000
22-07-16
30
KT-02
600.000
10
12.000.000
12.000.000
100.000
100.000
12.000.000
25-07-16
40
KT-03
2.000.000
15
100.000
1.500.000
200.000
250.000
3.950.000
22-07-16
30
KT024
600.000
10
12.000.000
12.000.000
100.000
100.000
12.000.000
c. Step 3 bentuk 2 NF (dalam bentuk kedua, sudah dalam bentuk normal kesatu). Lalu tiap-tiap tabel diberi nama file dan primary key, serta terakhir beri nama relasinya. Tabel III.3. Normalisasi Tahap 3 (2 NF) No Produksi
Jumlah Produksi
ID Produk
Total Bahan
Jumlah TKL
20160701 2016802 2016803 2016802
60
KT-01
825.000
20
Honor Harian TKL 150.000
30
KT-02
600.000
10
12.000.000
40
KT-03
2.000.000
15
100.000
30
KT024
600.000
10
12.000.000
Total BTKL 3.000.0 00 12.000. 000 1.500.0 00 12.000. 000
Total BOP Tetap 200.000
Total HPP Full BOP Costing Variable 200.000 4.025.000
100.000
100.000
12.000.000
200.000
250.000
3.950.000
100.000
100.000
12.000.000
d. Step 4 bentuk 3 NF (dalam bentuk ketiga, sudah dalam bentuk normal kedua). yakni dengan menghilangkan field yang bergantung Transitif dan membentuk relasi dengan dengan menentukan Foreign Key
63
Tabel III.4. Normalisasi Tahap 4 (3 NF) No Produksi
Total Bahan
Jumlah TKL
201607-01
825.000
20
Honor Harian TKL 150.000
20168-02
600.000
10
12.000.000
20168-03
2.000.000
15
100.000
20168-02
600.000
10
12.000.000
Total BTKL 3.000.0 00 12.000. 000 1.500.0 00 12.000. 000
Total BOP Tetap 200.000
Total HPP Full BOP Costing Variable 200.000 4.025.000
100.000
100.000
12.000.000
200.000
250.000
3.950.000
100.000
100.000
12.000.000
2. Desain Tabel Perancangan struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database SQL Server. Berikut adalah desain database dan tabel dari sistem yang dirancang. a. Tabel User Tabel user berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data user program yang akan menggunakan program.
Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. ID User 2. Password
Tabel III.5 Tabel User Produksi Tabel User Tipe Data Boleh Kosong Varchar (10) Tidak Varchar (10) Tidak
Kunci Primary key -
b. Tabel Bahan Baku Tabel bahan baku berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data yang berada pada bahan baku.
64
Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. IDBahan 2. NamaBahan 3. Satuan 4. HargaPerolehan 5. Stock
Tabel III.6 Tabel Bahan Baku Produksi Tabel Bahan Baku Tipe Data Boleh Kosong Varchar (10) Tidak Varchar (30) Tidak Varchar (15) Tidak Money Tidak Int Tidak
Kunci Primary key -
c. Tabel Bahan Dasar Tabel Bahan Dasar berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data Bahan dasar. Tabel III.7 Tabel Bahan Dasar Nama Database Produksi Nama Tabel Tabel Bahan Dasar No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong 1. IDProduk Nchar (10) Tidak 2. IDBahan Nchar(10) Tidak 3. JumlahBahanDasar Int Tidak
Kunci Foreign Key Foreign Key -
d. Tabel Detail Bahan Tabel Detail Bahan berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data Detail Bahan.
Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. NoProduksi 2. IDBahan 3. Harga Perolehan 4. Jumlah 5. SubTotal
Tabel III.8 Tabel Detail Bahan Produksi Tabel Detail Bahan Tipe Data Boleh Kosong Varchar (15) Tidak Varchar (10) Tidak Money Tidak Int Double Tidak
Kunci Foreign Key Foreign Key -
65
e. Tabel Detail BOP Tetap Tabel Detail BOP Tetap berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data Tentang Detail BOP Tetap. Tabel III.9 Tabel Detail BOP Tetap Nama Database Produksi Nama Tabel Tabel Detail BOP Tetap No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong 1. NoProduksi Varchar (15) Tidak 2. KodeBiaya varchar(10) Tidak 3. BesarBiaya Money Tidak
Kunci Foreign Key Foreign Key -
f. Tabel Detail BOP Variable Tabel Detail BOP Variable berfungsi sebagai tabel untuk menampung datadata Detail BOP Variable Tabel III.10 Tabel Detail BOP Variable Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. NoProduksi 2. KodeBiaya 3. BesarBiaya
Produksi Tabel Detail BOP Tetap Tipe Data Boleh Kosong Varchar (15) Tidak varchar(10) Tidak Money Tidak
Kunci Foreign Key Foreign Key -
g. Tabel Kategori Biaya Tabel Kategori Biaya berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data Kategori Biaya. Tabel III.11 Tabel Kategori Biaya Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. KodeBiaya 2. NamaBiaya 3. KategoriBiaya
Produksi Tabel Kategori Biaya Tipe Data Boleh Kosong Varchar (10) Tidak varchar(20) Tidak Varchar (30) Tidak
Kunci Primary Key -
66
h. Tabel Produk Tabel Produk berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data produk. Tabel III.12 Tabel Produk Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. IDProduk 2. NamaProduk 3. Netto 4. Keterangan
Produksi Tabel Produk Tipe Data Nchar (10) Nchar (30) Varchar(15) Varchar (30)
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak
Kunci Primary Key -
i. Tabel Produksi Tabel Produksi berfungsi sebagai tabel untuk menampung data-data produksi. Tabel III.13 Tabel Produksi Nama Database Nama Tabel No Nama Field 1. NoProduksi 2. TglProduksi 3. JumlahProduksi 4. ID Produk 5. TotalBahanUtama 6. JumlahTKL 7. HonorHarianTKL 8. TotalBTKL 9. TotalBOPTetap 10. TotalBOPVariable 11. HPP
Produksi Tabel Produksi Tipe Data Varchar (15) Datetime Int Varchar (10) Money Int Money Money Money Money Money
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kunci Primary Key Foreign Key -
67
III.4.
Desain User Interface
III.4.1. Desain Input Perancangan input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. Perancangan input tampilan yang dirancang adalah sebagai berikut : 1.
Rancangan Input Login Sistem Rancangan input login sistem berfungsi untuk menampilkan tampilan utama
dari user interface. Adapun rancangan menu utama dapat dilihat pada Gambar III.14. sebagai berikut : Login Sistem
LOGO Login
ID User
Login
Password
Gambar III.14. Rancangan Input Login Sistem 2.
Rancangan Input Form Input Menu Utama Perancangan input form input Menu Utama merupakan form untuk
menampilkan Form utama dari rancangan. Adapun bentuk form input menu utama dapat dilihat pada Gambar III.15 Sebagai berikut :
68
Form Menu Utama Data Master
Produksi
Laporan
Exit
LOGO
Gambar III.15. Rancangan Input Form Input Menu Utama
3.
Rancangan Input Form Input Produk Dan Komposisi Bahan Perancangan input form input Produk Dan Komposisi Bahan merupakan
form untuk penyimpanan data-data Produk Dan Komposisi Bahan. Adapun bentuk form input Produk Dan Komposisi Bahan dapat dilihat pada Gambar III.16 Sebagai berikut :
69
Form Produk Tambah
Save
ID Produk
Edit
Hapus
Update
NamaProduk
IDProduk Xxx999 Xxx999
NamaProduk Xxxxxx Xxxxxx
Netto Xxxxxx Xxxxxx
Keterangan Xxxxxx Xxxxxx
Ukuran
IDProduk
ID Bahan
Nama Bahan
Keterangan
Xxx999 Xxx999
Xxxxxx Xxxxxx
Xxxxxx Xxxxxx
Jumlah Bahan Dasar Xxxxxx Xxxxxx
ID Bahan Jumlah Bahan Dasar
Tambah / Item bahan Hapus/ Item Bahan
Gambar III.16. Rancangan Input Form Produk 4.
Rancangan Input Form Bahan Baku Perancangan input form bahan baku merupakan form untuk penyimpanan
data-data bahan bak. Adapun bentuk form input bahan baku dapat dilihat pada Gambar III.17 Sebagai berikut :
70
Form Bahan Baku Tambah
Edit
Save
ID Bahan
ID Bahan Xxx999 Xxx999
Nama Bahan
Hapus
Nama Bahan Xxxxxx Xxxxxx
Update
Satuan Xxxxxx Xxxxxx
Harga Beli Xxxxxx Xxxxxx
Satuan Harga Beli Stock
Gambar III.17. Rancangan Input Form Bahan Baku 5.
Rancangan Input Form Kategori Biaya Perancangan
input
form
Kategori
Biaya
merupakan
form
untuk
penyimpanan data-data Kategori Biaya. Adapun bentuk form input Kategori Biaya dapat dilihat pada Gambar III.18 Sebagai berikut : Form kategori biaya Tambah
Save
Kategori Biaya
Edit Kode Biaya Xxx999 Xxx999
Kode Biaya
Hapus Nama Biaya Xxxxxx Xxxxxx
Update Kategori Biaya Xxxxxx Xxxxxx
Nama Biaya
Gambar III.18. Rancangan Input Form Kategori Biaya 6.
Rancangan Input Form Produksi Perancangan input form Produksi merupakan form untuk penyimpanan data-
data Produksi. Adapun bentuk form input Produksi dapat dilihat pada Gambar III.19 Sebagai berikut :
71
Form Produksi Tambah
Save
Edit
No Produksi Tanggal ID Produk
Total Bahan Jumlah TKL
Jumlah Produksi
Total Biaya TKL
Hapus
Update Total BOP Variable Total Bop Tetap HPP
Honor Harian
No Produksi
Tanggal
ID Produk
Jml Produksi
Total Bahan
Honor Harian
Xxx999 Xxx999
Ddmmyy Ddmmyy
Xxx999 Xxx999
9999 9999
999999 999999
99999 99999
Ttl Biaya TKL 999999 999999
Total BOP Variable 999999 999999
Gambar III.19. Rancangan Input Form Produksi
III.4.2. Desain Output Desain sistem ini berisikan pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada PT. Agri First Indonesia ini adalah sebagai berikut 1. Rancangan Output Laporan Bahan Baku Rancangan output laporan Bahan Baku
berfungsi menampilkan data-data
Bahan Baku. Adapun rancangan output laporan Bahan Baku dapat dilihat pada Gambar III.20 sebagai berikut :
72
FormLapBahanBaku Agri First Indonesia Laporan Bahan Baku ID Bahan Xxx999 Xxx999
Nama Bahan Xxxxxx Xxxxxx
Satuan Xxxxxxx Xxxxxxx
HargaPerolehan 999999 999999
Stock 99999 99999
Medan, dd-mm-yy Dicetak Oleh Admin Produksi
(
)
Gambar III.20. Rancangan Output Laporan Bahan Baku 2. Rancangan Output Produk Rancangan output laporan Produk berfungsi menampilkan data-data Produk. Adapun rancangan output laporan Produk dapat dilihat pada Gambar III.21. sebagai berikut : FormLapProduk Agri First Indonesia Laporan Produk ID Produk Xxx999 Xxx999
Nama Produk Xxxxxx Xxxxxx
Keterangan Xxxxxxx Xxxxxxx
Medan, dd-mm-yy Dicetak Oleh Admin Produksi
(
Gambar III.21. Rancangan Output Laporan Produk
)
73
3. Rancangan Output Laporan Kategori Biaya Rancangan output laporan kategori biaya berfungsi menampilkan data-data Kategori Biaya. Adapun rancangan output laporan Kategori Biaya dapat dilihat pada Gambar III.22. sebagai berikut : FormLapKategoriBiaya Agri First Indonesia Laporan KategoriBiaya Kode Biaya Xxx999 Xxx999
Nama Biaya Xxxxxx Xxxxxx
Kategori Biaya Xxxxxxx Xxxxxxx
Medan, dd-mm-yy Dicetak Oleh Admin Produksi
(
)
Gambar III.22. Rancangan Output Laporan Kategori Biaya 4. Rancangan Output Laporan Produksi Rancangan output laporan Produksi berfungsi menampilkan data-data Produksi. Adapun rancangan output laporan Produksi dapat dilihat pada Gambar III.23. sebagai berikut :
74
FormLapProduksi Agri First Indonesia Laporan Produksi Bulan/ Tahun Produksi : yy-mm No Produksi
Tgl
ID Produk
Nama Produk
Jumlah Produksi
Xxx99 Xxx99
Ddmmyy Ddmmyy
Xxx999 Xxx999
Xxxxx Xxxxx
99999 99999
Total Bhn. Utam a 99999 99999
Jumlah TKL
Honor TKL
Total BTKL
99999 99999
99999 99999
99999 99999
Total BOP Variabel 99999 99999
Medan, dd-mm-yy Dicetak Oleh Admin Produksi
Disahkan Oleh Manajer Produksi
(
Total BOP Tetap 99999 99999
)
(
Gambar III.23. Rancangan Output Laporan Produksi
)
HPP
99999 99999