BAB III
ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting dalam menentukan kriteriakriteria agar lebih mudah dalam menentukan tempat yang paling cocok untuk membudidayakan tanaman teh. Adapun analisis sistem ini meliputi input, proses dan output yang dijabarkan sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Masukan sistem (input) adalah data lokasi-lokasi yang nantinya akan dipilih sebagai tempat penanaman teh berdasarkan jenis tanah, tekstur tanah, suhu, curah hujan dan dataran. III.1.2. Analisa Proses Proses penentuan lokasi penanaman teh pada PT. Perkebunan Nusantara IV pematang siantar yaitu dilihat dari segi jenis tanah, tekstur tanah, curah hujan, suhu dan dataran.
33
34
User
Pegawai
Pimpinan
Mulai
Memberikan Data lokasi-lokasi yang akan menjadi kandidat
Menerima Data lokasi-lokasi yang menjadi kandidat
Data Lokasi
Data Lokasi
Menganalisa lokasi yang paling cocok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Membuat surat keputusan lokasi yang paling cocok sebagai lahan menanam teh
Surat Keputusan Penentuan Lokasi
Surat Keputusan Penentuan Lokasi
Surat Keputusan Penentuan Lokasi
Selesai
Gambar III.1. FOD Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Penanaman Teh Menggunakan Metode Simple Additive Weighting
III.1.3. Analisa Output Terdapat analisa output dalam sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh yaitu, hasilnya berupa surat keputusan penentuan lokasi.
35
III.2. Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Konsep dasar Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif untuk semua atribut. Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Penanaman Teh ini, penerapan Metode SAW adalah pada penjumlahan terbobot untuk setiap nilai tertinggi dari alternatif yang telah ditentukan dan akan dijadikan sebagai keputusan. Langkah - langkah penyelesaian dalam menggunakan metode SAW , adalah : 1. Menentukan kriterian-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci. 2.
Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan maupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
36
Mulai
Memasukkan data dari tiap kriteria pada tiap alternatif
Bobot Kriteria
Buat Matriks Keputusan
Perbaikan Bobot Kriteria
Normalisasi Matriks Keputusan
Kalikan Matriks Keputusan dengan Bobot Kriteria
Preferensi tiap alternatif
Selesai
Gambar III.2. Flowchart Metode Simple Additive Weighting (SAW) III.2.1. Pemberian Bobot Per Kriteria Langkah pertama metode Simple Additive Weighting adalah memberikan bobot nilai untuk setiap kriteria yang sudah ditentukan, yaitu : Tabel III.1. Bobot Nilai Bobot
Nilai
Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi
1 2 3 4 5
37
Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, kriteria yang dijadikan untuk menentukan suatu lokasi yang cocok untuk penanaman teh, yaitu : Table III.2. Kriteria Kriteria Jenis Tanah Tekstur Tanah Curah Hujan Suhu Dataran
Bobot Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi
Nilai 5 4 3 4 3
Tabel III.3. Kriteria Dan Himpunan Kode
K1
K2
K3
K4
K5
Nama Kriteria
Jenis Tanah
Tekstur Tanah
Curah Hujan
Suhu
Dataran
Bobot
Himpunan
Nilai
5
Tanah Alluvial Tanah Litosol Tanah Regosol Tanah Andosol
2 3 4 5
4
Basah Liat Gembur
2 3 4
3
Dibawah 20 mm 20 – 30 mm 30 – 50 mm Diatas 50 mm
1 2 3 4
4
Diatas 30° C 30° C- 25° C 25° C - 17° C Dibawah 17° C
2 3 4 5
3
Dataran Rendah Dataran Sedang Dataran Tinggi
2 3 4
38
Tabel III.4. Data Lokasi Dan Kriteria Kode
Nama Lokasi
L1
Tanah Jawa
L2
L3
L4
Kriteria Jenis Tanah Tekstur Tanah Curah Hujan Suhu Dataran
Himpunan Tanah Regosol Gembur 20 – 30 mm 25° C - 17° C Dataran sedang
Tobasari
Jenis Tanah Tekstur Tanah Curah Hujan Suhu Dataran
Tanah Alluvial Liat 20 – 30 mm 25° C - 17° C Dataran Sedang
Sidamanik
Jenis Tanah Tekstur Tanah Curah Hujan Suhu Dataran
Tanah Andosol Gembur 30 – 50 mm Dibawah 17° C Dataran Tinggi
Bah Butong
Jenis Tanah Tekstur Tanah Curah Hujan Suhu Dataran
Tanah Regosol Gembur Diatas 50mm 25° C - 17° C Dataran Sedang
Adapun data rating kecocokan dari setiap lokasi dapat dilihat pada tabel III.5 berikut ini : Tabel III.5. Data Kecocokan Dari Setiap Lokasi Pada Setiap Kriteria
K1
K2
Kriteria K3
L1
4
4
2
4
3
L2
2
3
2
4
3
L3
5
4
3
5
4
L4
4
4
4
4
3
Lokasi
K4
K5
39
III.2.2. Analisa Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Setelah menentukan nilai kriteria, maka selanjutnya membuat matrix keputusan X yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap lokasi pada setiap keriteria. Matriks keputusan dibentuk dari tabel kecocokan sebagai berikut :
X=
4 2 5 4
4 3 4 4
2 2 3 4
4 4 5 4
Untuk Kriteria Lokasi Tanah Jawa : R11
= 4 / Max {4; 2; 5; 4} = 4 / 5 = 0,8
R12
= 4 / Max {4; 3; 4; 4} =4/4=1
R13
= 2 / Max {2; 2; 3; 4} = 2 / 4 = 0,5
R14
= 4 / Max {4; 4; 5; 4} = 4 / 5 = 0,8
R15
= 3 / Max {3; 3; 4; 3} = 3 / 4 = 0,75
Untuk Kriteria Lokasi Tobasari : R21
= 2 / Max {4; 2; 5; 4} = 2 / 5 = 0,4
R22
= 3 / Max {4; 3; 4; 4} = 3 / 4 = 0,75
R23
= 2 / Max {2; 2; 3; 4}
3 3 4 3
40
= 2 / 4 = 0,5 R24
= 4 / Max {4; 4; 5; 4} = 4 / 5 = 0,8
R25
= 3 / Max {3; 3; 4; 3} = 3 / 4 = 0,75
Untuk Kriteria Lokasi Sidamanik : R31
= 5 / Max {4; 2; 5; 4} =5/5=1
R32
= 4 / Max {4; 3; 4; 4} =4/4=1
R33
= 3 / Max {2; 2; 3; 4} = 3 / 4 = 0,75
R34
= 5 / Max {4; 4; 5; 4} =5/5=1
R35
= 4 / Max {3; 3; 4; 3} =4/4=1
Untuk Kriteria Lokasi Bah Butong : R41
= 4 / Max {4; 2; 5; 4} = 4 / 5 = 0,8
R42
= 4 / Max {4; 3; 4; 4} =4/4=1
R43
= 4 / Max {2; 2; 3; 4} =4/4=1
41
R44
= 4 / Max {4; 4; 5; 4} = 4 / 5 = 0,8
R45
= 3 / Max {3; 3; 4; 3} = 3 / 4 = 0,75
Dari hasil perhitungan di atas maka didapat matriks ternormalisasi yaitu sebagai berikut : Tabel III.6. Data Matrik Ternormalisasi Lokasi L1 L2 L3 L4
K1 0,8 0,4 1 0,8
K2 1 0,75 1 1
Kriteria K3 0,5 0,5 0,75 1
K4 0,8 0,8 1 0,8
K5 0,75 0,75 1 0,75
Menghitung rank dengan menjumlahkan matriks kriteria masing-masing alternatif dengan vektor bobot W= (5, 4, 3, 4, 3) L1
= (0,8 * 5) + (1 * 4) + (0, 5 * 3) + (0,8 * 4) + (0,75 * 3) = 4 + 4 + 1,5 + 3,2 + 2,25 = 14,95
L2
= (0,4* 5) + (0,75 * 4) + (0,5 * 3) + (0,8 * 4) + (0,75 * 3) = 2 + 3 + 1,5 + 3,2 + 2,25 = 11,95
L3
= (1 * 5) + (1 * 4) + (0,75 * 3) + (1 * 4) + (1 * 3) = 5 + 4 + 2,25 + 4 + 3 = 18,25
L4
= (0,8 * 5) + (1 * 4) + (1 * 3) + (0,8 * 4) + (0,75 * 3)
42
= 4 + 4 + 3 + 3,2 + 2,25 = 16,45 Tabel III.7. Pengurutan Rank Setiap Alternatif Kode L3 L4 L1 L2
Nama Lokasi Sidamanik Bah Butong Tanah Jawa Tobasari
Nilai 18,25 16,45 14,95 11,95
Pada Tabel III.7 di atas dapat dilihat bahwa penerapan metode Simple Additive Weighting dapat menentukan lokasi penanaman teh, dimana alternatif terbaik adalah pada lokasi Sidamanik dengan hasil penilaian akhir adalah : 18,25 III.3. Desain Sistem Baru Untuk membantu membangun sistem pendukung keputusan dalam memilih tempat penanaman teh menggunakan metode simple additive weighting, penulis mengusulkan pembuatan sebuah sistem dengan menggunakan aplikasi program yang lebih akurat dan lebih mudah dalam pengolahannya. Dengan menggunakan VB.Net, database SQL Server, merancang sistem dengan menggunakan bahasa pemodelan UML yang terdiri dari Usecase Diagram, Class Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. III.3.1. Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di bangun. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode UML yang
43
dalam metode itu penulis menerapkan diagram Use Case. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Penanaman Teh Menggunakan Metode SAW
Data Pengguna <
>
Data Kriteria <>
Data
Login
<>
Data Himpunan <>
Pegawai Data Lokasi <>
Analisa Lokasi Input Lokasi <>
Login <>
Lap. Lokasi <>
<>
Laporan <>
Lap. Hasil Analisa
User Pimpinan
Gambar III.3. Use Case Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Penanaman Teh Menggunakan Metode Simple Additive Weighting III.3. 2. Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan
(metoda/fungsi).
layanan
untuk
memanipulasi
keadaan
tersebut
44
Lokasi
Himpunan Kriteria -Id -Nama -Bobot +add() +update() +delete()
1...*
-Id -Nama -Alamat -Luas_Lahan +add() +update() +delete()
-Id -Id_Kriteria -Bobot -Nilai +add() +update() +delete() 1...1
1...1
1...*
1...1 Pengguna -Id -Nama -Username -Password -Level_User +add() +update() +delete()
Detail_Lokasi
ModuleKoneksi 1...1
1...1 +openKoneksi() +closeKoneksi()
-Id_Lokasi -Id_Kriteria 1 -Id_Himpunan +add() +update() +delete()
1...1
Hasil_Penilaian -Id_Lokasi -Nilai +add()
Gambar III.4. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Penanaman Teh Menggunakan Metode Simple Additive Weighting III.3.3. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, Decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
45
1. Activity Diagram Login Activity diagram form input data login dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
Login Username & Password
Cek Validation
Invalid
Valid
Login
Gambar III.5. Activity Diagram Login 2. Activity Diagram Data Pengguna Activity diagram form data pengguna dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
Mulai Tampil Form Pengguna
Ya
Baru
Input Data Pengguna
Tidak
Edit ?
tidak
ya
Ubah Data
Hapus ? ya
ya
Simpan
Simpan ?
tidak
Hapus Data Batal
tidak
Gambar III.6. Activity Diagram Data Pengguna
46
3.
Activity Diagram Data Kriteria Activity diagram form data kriteria dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
sebagai berikut : Mulai Tampil Form Kriteria
Ya
Baru
Tidak
Input Data Kriteria
Edit ?
tidak
ya
Ubah Data
Hapus ? ya
ya
Simpan ?
tidak
Hapus Data
Simpan
tidak
Batal
Gambar III.7. Activity Diagram Data Kriteria 4. Activity Diagram Data Himpunan Activity diagram form data himpunan dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
Mulai Tampil Form Himpunan
Ya
Baru
Input Data Himpunan
Tidak
Edit ?
tidak
ya
Ubah Data
Hapus ? ya
ya
Simpan
Simpan ?
tidak
Hapus Data Batal
tidak
Gambar III.8. Activity Diagram Data Himpunan
47
5. Activity Diagram Data Lokasi Activity diagram form data lokasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut : Mulai Tampil Form Lokasi
Ya
Tidak
Baru
Edit ?
Input Data Lokasi
tidak
ya
Ubah Data
Hapus ? ya
ya
Simpan ?
tidak
Hapus Data
Simpan
tidak
Batal
Gambar III.9. Activity Diagram Data Lokasi 6. Activity Diagram Data Analisa Lokasi Activity diagram form analisa lokasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
Mulai Tampil Form Analisa Lokasi
Klik Analisa
Menampilkan hasil perhitungan
ya
Simpan
Simpan
tidak
Tutup Form
Gambar III.10. Activity Diagram Data Analisa Lokasi
48
7. Activity Diagram Laporan Lokasi Activity diagram form laporan dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
Mulai Klik Menu Laporan
Pilih Laporan
Laporan Lokasi ?
Ya
Tidak
Tampil Form Laporan Lokasi
Tampil Form Laporan Hasil Analisa
Gambar III.11. Activity Diagram Laporan Lokasi III.3.4. Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario, diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek – objek ini di dalam use case, berikut gambar sequence diagram : 1. Sequence Diagram Data Pengguna Serangkaian proses dalam mengelola data pengguna dijelaskan pada sequence diagram dibawah ini :
49
Form Utama
Form Pengguna
Proses
Tabel Pengguna
Admin Tampilkan Fom ()
Menu () click form pengguna () tambah data ()
Koneksi() edit data () Koneksi() hapus data()
Koneksi() tutup form ()
Gambar III.12. Sequence Diagram Data Pengguna 2. Sequence Diagram Data Kriteria Serangkaian proses dalam mengelola data kriteria dijelaskan pada sequence diagram dibawah ini :
Form Utama
Form Kriteria
Proses
Tabel Kriteria
Admin Tampilkan Fom ()
Menu () click form kriteria () tambah data ()
Koneksi() edit data () Koneksi() hapus data()
Koneksi() tutup form ()
Gambar III.13. Sequence Diagram Data Kriteria
50
3. Sequence Diagram Data Himpunan Serangkaian proses dalam mengelola data himpunan dijelaskan pada sequence diagram dibawah ini : Form Utama
Form Himpunan
Proses
Tabel Himpunan
Admin Tampilkan Fom ()
Menu () click form himpunan () tambah data ()
Koneksi() edit data () Koneksi() hapus data()
Koneksi() tutup form ()
Gambar III.14. Sequence Diagram Data Himpunan 4. Sequence Diagram Data Lokasi Serangkaian proses dalam mengelola data lokasi dijelaskan pada sequence diagram dibawah ini :
Form Utama User
Form Lokasi
Proses
Tabel Lokasi
Tampilkan Fom ()
Menu () click form lokasi () tambah data ()
Koneksi() edit data () Koneksi() hapus data()
Koneksi() tutup form ()
Gambar III.15. Sequence Diagram Data Lokasi
51
5. Sequence Diagram Data Analisa Lokasi Serangkaian proses dalam data analisa lokasi dijelaskan pada sequence diagram dibawah ini :
Form Utama
Form Analisa
Proses
Tabel Hasil Penilaian
Admin Tampilkan Fom ()
Menu () Click form ()
Click Analisa Click Simpan Koneksi()
tutup form ()
Gambar III.16. Sequence Diagram Data Analisa Lokasi 6. Sequence Diagram Laporan Lokasi Serangkaian proses dalam menampilkan laporan data lokasi dijelaskan pada sequence diagram dibawah ini :
Form Utama
Form Laporan Lokasi
Proses
Tabel Lokasi
Admin Tampilkan Fom ()
Menu () Click form () Retrieve Data Koneksi()
tutup form ()
Gambar III.17. Sequence Diagram Laporan Lokasi
52
7. Sequence Diagram Laporan Hasil Analisa Serangkaian proses dalam menampilkan laporan data hasil analisa dijelaskan pada sequence diagram dibawah ini :
Form Utama
Form Laporan Hasil Analisa
Proses
Tabel Hasil Penilaian
Admin Tampilkan Fom ()
Menu () Click form () Retrieve Data Koneksi()
tutup form ()
Gambar III.18. Sequence Diagram Laporan Hasil Analisa III.4. Perancangan Database III.4.1. Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standart untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Bentuk – bentuk normalisasi pada rancangan database adalah sebagai berikut : 1. Tabel yang belum dinormalisasi Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaanya
53
Tabel Hasil Penilaian : Tabel III.8. Tabel Hasil Penilaian Id Hasil
Id Lokasi
Nama Lokasi
Alamat
Luas Lahan
Kriteria
Himpunan
Nilai
2. Normalisasi Pertama (1NF) Sebuah table disebut 1NF jika : - Tidak ada baris yang duplikat dalam tabel tersebut. - Masing-masing cell bernilai tunggal a. Tabel Lokasi Tabel III.9. Tabel Lokasi Id Lokasi
Nama
Alamat
Luas Lahan
b. Tabel Kriteria Tabel III.10. Tabel Kriteria ID Kriteria
Nama
Bobot
c. Tabel Himpunan Tabel III.11. Tabel Himpunan ID Himpunan
Bobot
Nilai
ID Kriteria
3. Normalisasi Kedua (2NF) Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh.
54
Lokasi PK
Kriteria
Id
PK
Id
Nama Alamat Luas_Lahan
Nama Bobot
Himpunan PK
Id Bobot Nilai Id_Kriteria
Gambar III.19. Tabel Normalisasi Kedua 4. Normalisasi Ketiga (3NF) Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka : - X haruslah superkey pada tabel tersebut. - Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut.
Detail_Lokasi
Lokasi PK
Id
Kriteria PK
Id
Nama Alamat Luas_Lahan
Nama Bobot
Id_Lokasi Id_Kriteria Id_Himpunan
Himpunan Hasil_Penilaian PK
PK
Id
Id_Lokasi Nilai
Bobot Nilai Id_Kriteria
Gambar III.20. Tabel Normalisasi Ketiga
55
III.4.2. Desain Tabel / File Perancangan struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database SQL Server. Berikut adalah desain database dan tabel dari sistem yang dirancang : 1. Tabel Pengguna Nama Database
: SPK_Penanaman_Teh
Nama Tabel
: Pengguna
Primary Key
: Id Tabel III.12. Tabel Pengguna
Nama Field *Id Nama Username Password Level_User
Tipe Data Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar
Ukuran 10 30 30 30 50
Keterangan *ID Admin Nama Lengkap Username Password Level Jabatan
2. Tabel Kriteria Nama Database
: SPK_Penanaman_Teh
Nama Tabel
: Kriteria
Primary Key
: Id
Foreign Key
:-
Nama Field *Id Nama Bobot
Tabel III.13. Tabel Kriteria Tipe Data Ukuran Varchar 10 Varchar 30 Integer -
Keterangan *ID Kriteria Nama Kriteria Bobot Kriteria
56
3. Tabel Himpunan Nama Database
: SPK_Penanaman_Teh
Nama Tabel
: Himpunan
Primary Key
: Id
Foreign Key
: Id_Kriteria Tabel III.14. Tabel Himpunan
Nama Field *Id Id_Kriteria Bobot Nilai
Tipe Data Varchar Varchar Varchar Integer
Ukuran 10 10 30 -
Keterangan Id Himpunan Id Kriteria Bobot Himpunan Nilai Himpunan
4. Tabel Lokasi Nama Database
: SPK_Penanaman_Teh
Nama Tabel
: Lokasi
Primary Key
: Id
Foreign Key
:Tabel III.15. Tabel Lokasi Tipe Data Ukuran Varchar 10 Varchar 20 Text Varchar 20
Nama Field *Id Nama Alamat Luas_Lahan
5. Tabel Data Detail Lokasi Nama Database
: SPK_Penanaman_Teh
Nama Tabel
: Detail_Lokasi
Primary Key
:-
Foreign Key
: Id_Lokasi, Id_Kriteria, Id_Himpunan
Keterangan ID Lokasi Nama Lokasi Alamat Lokasi Luas Lahan
57
Tabel III.16. Tabel Data Training Detail Nama Field Id_Lokasi Id_Kriteria Id_Himpunan
Tipe Data Varchar Varchar Varchar
Ukuran 10 10 10
Keterangan ID Lokasi ID Kriteria ID Himpunan
6. Tabel Hasil Penilaian Nama Database
: SPK_Penanaman_Teh
Nama Tabel
: Hasil_Penilaian
Primary Key
: Id_Lokasi Tabel III.17. Tabel Data Hasil Penilaian
Nama Field *Id_Lokasi Nilai
Tipe Data Varchar Varchar
Ukuran 10 10
Keterangan ID Lokasi Nilai
III.5. Desain Sistem Detail Desain sistem detail dari sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh adalah sebagai berikut: III.5.1. Desain Output Desain sistem ini berisikan pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh ini adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Output Laporan Lokasi Rancangan output laporan lokasi berfungsi menampilkan data – data lokasi yang akan dipilih. Adapun rancangan output laporan lokasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini sebagai berikut :
58
Laporan Lokasi
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV image
Bah Jambi, Pematang Siantar 21121 Jl. R. A. kartini No. 23 Medan Laporan Lokasi Periode Xxxxxx 9999 ID
Nama
Kriteria
Himpunan
99999
Xxxxxx
Xxxxxx
Xxxxxx
99999
Xxxxxx
Xxxxxx
Xxxxxx
99999
Xxxxxx
Xxxxxx
Xxxxxx
Medan, 99-99-9999 Disetujui Oleh
(
)
Gambar III.21. Rancangan Output Laporan Lokasi 2.
Rancangan Output Laporan Hasil Analisa Rancangan output laporan hasil analisa berfungsi menampilkan data – data
nilai lokasi. Adapun rancangan output laporan hasil analisa dapat dilihat pada gambar dibawah ini sebagai berikut : Laporan Hasil Analisa
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV Bah Jambi, Pematang Siantar 21121 Jl. R. A. Kartini No. 23, Medan
image
Laporan Hasil Analisa Periode Xxxxxx 9999
Peringkat
ID Lokasi
Nama Lokasi
Nilai
99999
Xxxxxx
Xxxxxx
999999999999
99999
Xxxxxx
Xxxxxx
999999999999
99999
Xxxxxx
Xxxxxx
999999999999
Medan, 99-99-9999 Disetujui Oleh
(
Gambar III.22. Rancangan Output Laporan Hasil Analisa
)
59
III.5.2. Desain Input Perancangan input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. Rancangan input tampilan yang dirancang adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Form Login Rancangan form login berfungsi untuk verifikasi admin yang berhak menggunakan sistem. Adapun rancangan form login dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
Image
Dinas Pertanian Kota Pematang Siantar Jl. Melanthon Siregar No. 34
Username : Password : Login
Gambar III.23. Rancangan Input Form Login 2. Rancangan Form Utama Rancangan input form utama berfungsi untuk menampilkan tampilan utama dari user interface. Adapun rancangan menu utama dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
60
SPK Pemilihan Tempat Penanaman Teh Menggunakan Metode SAW Laporan
Login
Image
Gambar III.24. Rancangan Form Utama 3. Rancangan Form Data Pengguna Perancangan form data pengguna merupakan form untuk penyimpanan data – data pengguna. Adapun bentuk form data pengguna dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
Form Pengguna
Baru
Tambah
Edit
Hapus
ID Pengguna : Nama : Username : Password : Level :
Gambar III.25. Rancangan Form Data Pengguna
61
4. Rancangan Form Data Kriteria Perancangan form data kriteria merupakan form untuk penyimpanan data-data kriteria. Adapun bentuk form data kriteria dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :
ID Kriteria :
Edit
Nama : Bobot :
Gambar III.26. Rancangan Form Data Kriteria 5. Rancangan Form Data Himpunan Perancangan form data himpunan merupakan form untuk penyimpanan data himpunan. Adapun bentuk form data himpunan dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut : Form Himpunan Nama Kriteria :
Baru
Tambah
Edit
Hapus
ID Himpunan : Bobot : Nilai :
Gambar III.27. Rancangan Form Data Himpunan
62
6. Rancangan Form Data Lokasi Perancangan form data lokasi merupakan form untuk menampilkan data-data lokasi yang telah didaftarkan. Adapun bentuk form data lokasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut : Form Lokasi
Tambah Edit Hapus
Gambar III.28. Rancangan Form Data Lokasi 7. Rancangan Form Analisa Lokasi Perancangan form analisa lokasi merupakan form untuk melakukan penilaian terhadap semua lokasi yang ada. Adapun bentuk form analisa lokasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut : Analisa Untuk Bulan : Perankingan
Matriks Keputusan
Matriks Ternormalisasi
Analisa
Gambar III.29. Rancangan Form Analisa Lokasi