BAB III
ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses penilaian kinerja karyawan memerlukan waktu yang lama di kerenakan tidak adanya aplikasi yang menampilkan data tersebut sehingga sulit untuk mengambil keputusan atas pemberian bonus karyawan. Pada sistem yang lama, HRD melakukan penyimpanan data di ketik di micsosoft excel yang mengakibatkan pencarian data yang lama. Tidak adanya database untuk menyimpan data sehingga menyulitkan bagian HRD atau Administrasi dalam mencari data.
III.1.1. Analisa Input Pada saat sistem ini belum dirancang PT. Mestika Sakti Medan hanya menggunakan cara yanag manual mengenai penentuan pemberian bonus kepada karyawan. Dengan mengecek satu persatu dat karyawan yang mendapat bonus, jika target penjualan tercapai maka akan mendapatkan bonus. Salah satu bentuk dokumen masukan PT. Mestika Sakti adalah seperti gambar berikut ini:
43
44
Adapun input data dalam pengolahan data absensi karyawan pada PT. Mestika Sakti Medan dapat dilihat pada Gambar III.1. berikut ini :
Gambar III.1. Analisa Input Absensi Karyawan PT. Mestika Sakti Medan Sumber : PT. Mestika Sakti
45
III.1.2. Analisa Proses Proses yang dilakukan oleh pihak PT. Mestika Sakti Medan dalam menentukan pemberian bonus dari masing-masing karyawan dengan cara melakukan pengecekan pada kinerja karyawan, apakah kinerja baik atau tidak. Dari pengecekan itu maka didapat karyawan yang mendapat bonus. Pengolahan data karyawan pada PT. Mestika Sakti Medan yang sedang berjalan dapat digambarkan dalam bentuk aliran informasi dapat dilihat pada gambar III.2 berikut ini:
Karyawan
Admin/HRD
Pimpinan
Input Data Karyawan Mulai
Data Karyawan Data Karyawan Laporan Bonus karyawan Penilaian Kinerja
Hasil penilaian Selesai Slip Bonus Pemberian bonus
Pembuatan laporan
Laporan Bonus karyawan
N
Gambar III.2. FOD ( Flow Of Document ) Sistem Pendukung Keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan Sumber : RS. Haji Medan
46
Dari gambar III.2. diatas dapat dilihat aliran dokumen yang terjadi dalam proses pemberian bonus PT. Mestika Sakti Medan. Aliran dokumen ini sudah cukup baik, sebab terdapat proses penyimpanan, seperti arsip data karyawan, arsip data hasil pemberian bonus yang berguna untuk memudahkan pembuatan laporan hasil pemberian bonus guna diserahkan kepada pimpinan. Aliran dokumen dari proses pemberian bonus PT. Mestika Sakti Medan mencakup 3 bagian yaitu : karyawan, Bag. Administrasi, pimpinan. III.1.3. Analisa Output Output ataupun hasil keluaran dari penentuan bonus tersebut berupa laporan dari daftar karyawan yang mendapat bonus tambahan. Dari laporan tersebut kemudian dilakukan tindak lanjut pemberian bonus dan menjadikan karyawan tersebut menjadi teladan bagi yang lainnya agar dapat menambah semangat bekerja bagi para karyawan. Salah satu bentuk bentuk dokumen masukan PT. Mestika Sakti adalah dapat dilihat pada gambar III.3 berikut ini :
47
Gambar III.3. Analisa Output Absensi karyawan PT. Mestika Sakti Medan Sumber : PT. Mestika Sakti
48
Gambar III.3. di atas menunjukan contoh dari laporan hasil Absensi karyawan pasien yang digunakan oleh PT. Mestika Medan. Laporan ini dihasilkan dengan cara manual, sehingga proses pembuatan laporan ini dapat memakan waktu yang lama dan kurang akurat. III.2. Evaluasi sistem yang berjalan Sistem yang sedang berjalan : Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses penilaian kinerja karyawan memerlukan waktu yang lama di kerenakan tidak adanya aplikasi yang menampilkan data tersebut sehingga sulit untuk mengambil keputusan atas pemberian bonus karyawan. Pada sistem yang lama, HRD melakukan penyimpanan data di ketik di micsosoft excel yang mengakibatkan pencarian data yang lama. Tidak adanya database untuk menyimpan data sehingga menyulitkan bagian HRD atau Administrasi dalam mencari data. Sistem yang akan dirancang : Pada sistem yang akan dirancang ini, penulis membangun sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan pada PT. Mestika Sakti dengan menggunakan metode AHP dan bahasa pemrograman Visual Basic dan database SQL Server dengan UML seabagai pemodelan sistem. Sistem ini telah memiliki database ubtuk menyimpan data pemberian bonus karyawan dan dapat diproses secara otomatis, efektif dan efesien.
49
III.3
Desain Sistem Untuk membantu membangun rancang bangun sistem pendukung
keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan PT. Mestika Sakti Medan, penulis mengusulkan pembuatan sebuah sistem dengan menggunakan aplikasi program yang lebih akurat dan lebih mudah dalam pengolahannya. Dengan menggunakan Visual basic dan database SQL dengan merancang sistem dengan menggunakan bahasa pemodelan UML. III.3.1 Desain Sistem Global Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram 2. Perancangan Class Diagram 3. Perancangan Sequence Diagram 4. Perancangan Database 5. Perancangan Logika Program III.3.1.1 Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di bangun. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar III.4:
50
Login
Input Data Karyawan
Perhitungan Bonus HRD/Admin Laporan
Pimpinan Logout
Gambar III.4 Use Case Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan
III.3.1.2 Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
51
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi) dapat dilihat pada gambar III.5 berikut ini:
Karyawan
1
-id -nama -jenis kelamin -tanggal lahir -alamat +simpan()() +edit()() +cari()() +hapus()() +batal()()
1..*
Admin
1
-id -user name -password -nama +simpan()() +edit()() +cari()() +hapus()() +batal()()
Perhitungan Bonus
1..*
-id -target kerja -absensi -jam lembur -nilai +simpan()() +edit()() +cari()() +hapus()() +batal()()
Gambar III.5 Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan.
III.3.1.3 Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario, diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case, berikut gambar sequence diagram :
52
a. Sequence Diagram Login Admin Sequence Diagram Login Admin menggambarkan aktivitas administrasi melakukan login sebelum masuk ke halaman admin untuk melakukan aktivitas yang lain administrasi harus menginputkan username dan password yang valid dan kemudian akan diproses dan akan diketahui username dan password tersebut valid atau tidak. Adapun sequence diagram dapat dilihat pada gambar III.6 sebagai berikut :
Halaman Utama
login Admin
input username input password
login berhasil logout
Gambar III.6. Sequence Diagram Input Admin b. Sequence Diagram Data Karyawan Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data karyawan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi id, nama,jenis kelamin, tanggal lahir, alamat kemudian mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data karyawan yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelolah data karyawan yang dapat dilihat pada gambar III.7 berikut ini:
53
Halaman Utama
Login
Data Karyawan
Pilih Tambah Data
Database
Simpan cari ubah
Admin
Hapus keluar
Gambar III.7. Sequence Diagram Proses Data Karyawan c. Sequence Diagram Proses Data Perhitungan Bonus Sequence
Diagram
Data
Perhitungan
menggambarkan
aktivitas
administrasi untuk melakukan perhitungan bonus karyawan pada sistem, danaakan di simpan ke database, dimana administrasi dapat melakukan menyimpan dan menghapus data perhitungan tersebut. Adapun sequence diagram perhitungan bonus dapat dilihat pada gambar III.8 sebagai berikut :
54
Halaman Utama
Login
Perhitungan Bonus
Database
Pilih Menu Simpan cari
Admin
ubah Hapus keluar
Gambar III.8. Sequence Diagram Proses Data Perhitungan Bonus III.3.2. Desain Sistem Detail Desain sistem detail dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan Kinerja karyawan dengan menggunakan metode AHP ini adalah sebagai berikut:
III.3.2.1. Desain Output Desain sistem ini berisikan pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan ini adalah sebagai berikut :
55
1. Desain Output Data Karyawan Adapun rancangan output data karyawan dapat dilihat pada Gambar III.9 sebagai berikut: Data Karyawan ID 99999 99999 99999
nama xxxxx xxxxx xxxxx
Jk xxxxx xxxxx xxxxx
Tgllahir 99999 99999 99999
alamat xxxxx xxxxx xxxxx
Gambar III.9. Desain Output Data Karyawan
2. Desain Output Data Absensi Adapun rancangan output data Absensi dapat dilihat pada Gambar III.10 sebagai berikut: Data Absensi Kode Absensi 99999 99999
ID 99999 99999
Jam Masuk 99999 99999
Jam Keluar 99999 99999
99999
99999
99999
99999
Gambar III.10. Desain Output Data Absensi
56
3. Desain Output Data Lembur Adapun rancangan output data Lembur dapat dilihat pada Gambar III.11 sebagai berikut: Data Lembur Kode 99999 99999
ID 99999 99999
tgl 99999 99999
Jlh_Jam Lembur 99999 99999
99999
99999
99999
99999
Gambar III.11. Desain Output Data Lembur
4. Desain Output Data Perhitungan Bonus Adapun rancangan output data perhitungan bonus dapat dilihat pada Gambar III.12 sebagai berikut: Data Perhitungan Bonus Kode Bonus
Id Karyawan
Total nilai
Keputusan
99999
99999
99999
xxxxx
99999
99999
99999
xxxxx
99999
99999
99999
xxxxx
Gambar III.12. Desain Output Data Perhitungan Bonus
III.3.2.2. Desain Input Perancangan input merupakan masukan yang penulis Desain guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. Perancangan input tampilan yang dirancang adalah sebagai berikut:
57
1.
Form Login
Form login hanya dapat digunakan oleh admin yang memiliki hak akses ke dalam sistem penunjang keputusan ini. Rancangan form login dapat dilihat pada Gambar III.13. sebagai berikut : LOGIN Username
Login
Password
Keluar
Gambar III.14. Rancangan Input Form Login 1.
Form Menu Utama Form Menu Utama digunakan sebagai halaman utama sistem yang berisi
menu-menu pilihan yang dapat digunakan untuk mengolah data. Rancangan form Menu utama dapat dilihat pada Gambar III.15. sebagai berikut :
File
Tambah Data
Perhitungan Bonus
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS BERDASARKAN KINERJA KARYAWAN
Gambar III.15. Rancangan Form Menu Utama
58
2.
Form Data Karyawan Form data karyawan hanya dapat digunakan oleh admin untuk
menginputkan data karyawan. Rancangan form data karyawan dapat dilihat pada Gambar III.16. sebagai berikut :
DATA KARYAWAN ID Nama Jenis Kelamin Tgl Lahir Alamat Simpan
Cari
Ubah
Hapus
Keluar
Gambar III.13 Form Data Karyawan
Gambar III.16. Form Data Karyawan
3.
Form Data Admin Form data admin hanya dapat digunakan oleh admin untuk menginputkan data
admin. Rancangan form data admin dapat dilihat pada Gambar III.17. sebagai berikut :
59
Administrator
Kode Admin Username Password Nama Lengkap Simpan
Cari
Ubah
Hapus
Keluar
Gambar III.17. Form Data Admin 4.
Form Perhitungan Bonus Form perhitungan bonus hanya dapat digunakan oleh admin untuk
menginputkan perhitungan bonus. Rancangan form perhitungan bonus dapat dilihat pada Gambar III.18. sebagai berikut : PERHITUNGAN BONUS Kode Bonus ID Karyawan
Absensi Pencapaian Target Kerja Jam Lembur Kedisiplinan Total Nilai
Proses -
SM = Sangat Memuaskan SLM = Sedikit Lebih Memuaskan M = Memuaskan KM = Kurang Memuaskan TM = Tidak Memuaskan
Cetak Laporan
Gambar III.18 Form Perhitungan Bonus
60
III.3.2.3. Rancangan Database Sistem penunjang keputusan ini dirancang dengan menggunakan DBMS Microsoft SQL Server 2008. Database pada sistem ini akan berisi beberapa tabel, antara lain : tabel admin, tabel karyawan, tabel absensi, tabel lembur, tabel bonus.
1.
Tabel Admin Tabel admin digunakan untuk menyimpan data admin. Tabel admin berisi
filed : kode_adm, Username, password, Nama. Tabel admin seperti terlihat pada tabel III.1 sebagai berikut. Tabel III.1 Admin No
2.
Field
Tipe Data
Kriteria
1
Kode_adm
Varchar (50)
Menyimpan kode
2
Username
Varchar (50)
Menyimpan username
3
Password
Varchar (50)
Menyimpan password
4
Nama
Varchar (50)
Menyimpan nama
Tabel Karyawan Tabel karyawan digunakan untuk menyimpan data karyawan. Tabel
karyawan berisi filed : ID, nama, Jk, Tgl_lahir, dan Alamat. Tabel karyawan seperti terlihat pada tabel III.2 sebagai berikut.
61
Tabel III.2 Karyawan No
Field ID
1
Tipe Data Varchar (50)
Kriteria Menyimpan
ID
Karyawan 2
Nama
Varchar (50)
Menyimpan nama
3
JK
Varchar (2)
Menyimpan
jenis
kelamin 4
Tgl_lahir
Varchar(50)
Menyimpan tgl lahir
5
Alamat
Varchar (50)
Menyimpan alamat
3.
Tabel Bonus Tabel bonus digunakan untuk menyimpan data bonus. Tabel bonus berisi
filed : ID, jlh_bonus. Tabel bonus seperti terlihat pada tabel III.3 sebagai berikut
Tabel III.3 Bonus No
Field
Tipe Data
Kriteria
1
Kode
Varchar (10)
Menyimpan kode
2
ID
Varchar (10)
Menyimpan
ID
Karyawan 3
Jlh_bonus
Varchar (50)
Menyimpan
jumlah
bonus 4
Keputusan
Varchar (50)
Menyimpan
jumlah
bonus
III.3.2.3.1. Kamus data (Data Dictionaries) Kamus data merupakan suatu daftar terorganisasi tentang komposisi elemen data, aliran data dan data store yang digunakan. Pengisian data dictionary dilakukan setiap saat selama proses pengembangan berlangsung, ketika diketahui
62
adanya data atau saat diperlukan penambahan data item ke dalam sistem. Berikut Kamus Data dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. 1. Admin
= ({id_admin + nama_admin + username + password})
2. Karyawan
= ({id_karyawan + nama_karyawan + jenis_kelamin +
tanggal lahir}) 3. Perhitungan bonus = ({id_ perhitungan + target kerja + absensi + lembur+ kedisiplinan + nilai}) III.3.3. Hierarchy Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan Pada proses pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan dengan metode AHP terdapat hirarki sistem yang telah disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari masalah pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. Menentukan tujuan (pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan), mencari kriteria tepat yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan serta dekomposisi dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini merupakan penjabaran dari kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasiidentifikasi item dekomposisi masalah dalam pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. Dalam matriks keputusan tujuan ini disebut dengan goal. Sedangkan absensi, pencapaian target kerja, lembur, dan kedisplinan merupakan atribut yang merupakan karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap kriteria ini memiliki
63
item penilaian dimana setiap elemen item penilaian berhubungan erat dengan kriteria tersebut. Semua item penilaian itu dihubungkan secara langsung dengan kriterianya dan membentuk pohon hirarki yang dapat terlihat pada gambar III.19 Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan
Absensi
Sangat Memuaskan
Pencapaia n Target Kerja
Sedikit Lebih Memuaskan
Karyawan 1
Lembur
Memuaskan
Karyawan 2
Kedisiplinan
Kurang Memuaskan
Tidak Memuaskan
Karyawan 3
Gambar III.19 Hierarchy Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan
64
Setelah membuat hirarki selanjutnya adalah melakukan perbandingan antara kriteria-kriteria dengan memperhatikan pengaruh kriteria pada level di atasnya. Perbandingan dilakukan dengan skala satu sampai sembilan dan memenuhi aksioma-aksioma AHP. 1. Menentukan prioritas kriteria Langkah yang harus dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria adalah sebagai berikut: a.
Membuat matriks perbandingan berpasangan Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan
kriteria yang lain. Hasil penilaian bisa dilihat dalam Tabel III.1
Tabel III.4 Matriks Perbandingan Berpasangan Goal
A
T
L
K
A
1
3
1
1
T
0,33
1
0,33
0,33
L
1
3
1
1
K
1
3
1
1
Jumlah
3,33
10
3,33
3,33
Keterangan: A
: Absensi
T
: Target
L
: Lembur
K
: Kedisiplinan
Angka 1 pada kolom A baris A menggambarkan tingkat kepentingan yang sama antara A dengan A, sedangkan angka 3 pada kolom T baris A menunjukkan
65
T sedikit lebih penting dibandingkan dengan A. Angka 0,33 pada kolom A baris T merupakan hasil perhitungan 1/ nilai pada kolom T baris A (3). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. Tabel III.5 Nilai Kriteria
b.
Nama Kriteria
Nilai Kriteria
Absensi
10
Pencapaian target
40
Lembur
20
Kedisiplinan
30
Jumlah
100
Membuat matriks nilai kriteria
Tabel III.6 Matriks Nilai Kriteria Goa
A
T
L
K
l
Jumla
Priorita
h
s
A
1/3,33 = 0,3
3/10 = 0,3
1/3,33 = 0,3
1/3,33 = 0,3
1,2
0,3
T
0,33/3,33 =
1/10 = 0,1
0,33/3,33 =
0,33/3,33 =
0,4
0,1
0,1
0,1
0,1 L
1/3,33 = 0,3
3/10 = 0,3
1/3,33 = 0,3
1/3,33 = 0,3
1,2
0,3
K
1/3,33 = 0,3
3/10 = 0,3
1/3,33 = 0,3
1/3,33 = 0,3
1,2
0,3
Nilai 0.3 pada kolom A baris A diperoleh dari nilai kolom A baris A dibagi jumlah kolom A. Berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. Nilai kolom jumlah diperoleh dari penjumlahan pada setiap baris. Untuk jumlah baris pertama nilai 1,2 merupakan hasil penjumlahan dari 0.3 + 0.3 + 0.3 + 0.3.
66
Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam hal ini 4. c.
Membuat matriks penjumlahan setiap baris
Tabel III.7 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Goal
A
T
L
K
Jumlah
A
0,3*1 = 0,3
0,3*3 = 0,9
0,3*1 = 0,3
0,3*1 = 0,3
1,8
T
0,1*0,33 = 0,3
0,1*1 = 0,1
0,1*0,33 = 0,3
0,1*0,33 = 0.3
0,1
L
0,3*1 = 0,3
0,3*3 = 0,9
0,3*1 = 0,3
0,3*1 = 0,3
1,8
K
0,3*1 = 0,3
0,3*3 = 0,9
0,3*1 = 0,3
0,3*1 = 0,3
1,8
Nilai 0.3 pada baris A kolom A diperoleh dari prioritas baris A Tabel III.6 dikalikan dengan nilai baris A kolom A Tabel III.4. Berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. Kolom jumlah diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada masing-masing baris, A + T + L + K = Jumlah. Baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama.
d.
Perhitungan rasio konsistensi
Tabel III.8 Perhitungan Rasio Konsistensi A T L K
Jumlah Per Baris Prioritas Hasil 1,8 0,3 2,1 0,1 0,1 0,2 1,8 0,3 2,1 1,8 0,3 2,1 Kolom jumlah per baris diperoleh dari jumlah Tabel III.6, sedangkan
kolom prioritas diperoleh dari prioritas pada Tabel III.5.
67
Dari tabel perhitungan rasio konsistensi, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut : Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil): 2,1 + 0.2 + 2,1 + 2,1 = 6,5 n (jumlah kriteria) : 4 maks (jumlah/n) : 6,5 / 4 = 1,625 CI (( maks-n)/n) : ((1,625 - 4)/4) = -0,6 CR (CI/IR) : -0.6 / 0.9 = -0,67 Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. 2.
Menentukan prioritas subkriteria Perhitungan subkriteria dilakukan terhadap sub-sub dari semua kriteria. a. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria A Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari
kriteria A adalah sebagai berikut :
Membuat matriks perbandingan berpasangan
Tabel III.9 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria A A
SM
SLM
M
KM
TM
SM
1
2
3
4
5
SLM
0,5
1
2
3
5
M
0,34
0,5
1
2
3
KM
0,25
0,34
0,5
1
2
TM
0,2
0,2
0,34
0,5
1
Jumlah
2,29
4,04
6,84
10,5
16
68
Membuat matriks nilai kriteria
Hampir sama dengan matriks nilai kriteria sebelumnya, hanya saja pada matriks nilai subkriteria ada penambahan kolom prioritas subkriteria. Tabel III.10 Matriks Nilai Kriteria A A SM SLM M KM TM
Prioritas Jumlah Prioritas subkriteria
SM
SLM
M
KM
TM
0.44
0.50
0.44
0.38
0.31
2.07
0.41
1
0.22
0.25
0.30
0.29
0.31
1.37
0.27
0.65
0.15
0.13
0.15
0.19
0.18
0.8
0.16
0.39
0.11
0.09
0.08
0.10
0.12
0.50
0.1
0.24
0.09
0.05
0.05
0.05
0.06
0.3
0.06
0.14
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. b. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria T Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria T adalah sebagai berikut :
Membuat matriks perbandingan berpasangan
69
Tabel III.11 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria T T
SM
SLM
M
KM
TM
SM
1
2
3
4
5
SLM
0,5
1
2
3
5
M
0,34
0,5
1
2
3
KM
0,25
0,34
0,5
1
2
TM
0,2
0,2
0,34
0,5
1
Jumlah
2,29
4,04
6,84
10,5
16
Membuat matriks nilai kriteria
Tabel III.12 Matriks Nilai Kriteria T T
SM
SLM
M
KM
TM
SM
0.44
0.50
0.44
0.38
0.31
2.07
0.41
Prioritas subkriteria 1
SLM
0.22
0.25
0.30
0.29
0.31
1.37
0.27
0.65
M
0.15
0.13
0.15
0.19
0.18
0.8
0.16
0.39
KM
0.11
0.09
0.08
0.10
0.12
0.50
0.1
0.24
TM
0.09
0.05
0.05
0.05
0.06
0.3
0.06
0.14
Jumlah Prioritas
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. c. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria L Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria L adalah sebagai berikut :
Membuat matriks perbandingan berpasangan
70
Tabel III.13 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria L L
SM
SLM
M
KM
TM
SM
1
2
3
4
5
SLM
0,5
1
2
3
5
M
0,34
0,5
1
2
3
KM
0,25
0,34
0,5
1
2
TM
0,2
0,2
0,34
0,5
1
Jumlah
2,29
4,04
6,84
10,5
16
Membuat matriks nilai kriteria
Tabel III.14 Matriks Nilai Kriteria L L
SM
SLM
M
KM
TM
SM
0.44
0.50
0.44
0.38
0.31
2.07
0.41
Prioritas subkriteria 1
SLM
0.22
0.25
0.30
0.29
0.31
1.37
0.27
0.65
M
0.15
0.13
0.15
0.19
0.18
0.8
0.16
0.39
KM
0.11
0.09
0.08
0.10
0.12
0.50
0.1
0.24
TM
0.09
0.05
0.05
0.05
0.06
0.3
0.06
0.14
Jumlah Prioritas
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. d. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria K Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria K adalah sebagai berikut :
Membuat matriks perbandingan berpasangan
71
Tabel III.15 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria K K
SM
SLM
M
KM
TM
SM
1
2
3
4
5
SLM
0,5
1
2
3
5
M
0,34
0,5
1
2
3
KM
0,25
0,34
0,5
1
2
TM
0,2
0,2
0,34
0,5
1
Jumlah
2,29
4,04
6,84
10,5
16
Membuat matriks nilai kriteria
Tabel III.16 Matriks Nilai Kriteria K K
SM
SLM
M
KM
TM
SM
0.44
0.50
0.44
0.38
0.31
2.07
0.41
Prioritas subkriteria 1
SLM
0.22
0.25
0.30
0.29
0.31
1.37
0.27
0.65
M
0.15
0.13
0.15
0.19
0.18
0.8
0.16
0.39
KM
0.11
0.09
0.08
0.10
0.12
0.50
0.1
0.24
TM
0.09
0.05
0.05
0.05
0.06
0.3
0.06
0.14
Jumlah Prioritas
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama.
72
3.
Menghitung Hasil Prioritas dari hasil perhitungan kemudian dituangkan dalam matriks hasil
yang terlihat dalam Tabel III.17.
Tabel III.17 Matriks Hasil Absensi (A)
Target Kerja (T)
Lembur (L)
Kedisiplinan (K)
0,3
0,1
0,3
0,3
Sangat
Sangat
Sangat
Sangat
Memusakan
Memusakan
Memusakan
Memusakan
1
1
1
1
Sedikit Lebih
Sedikit Lebih
Sedikit Lebih
Sedikit Lebih
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
0,65
0,65
0,65
0,65
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
0,39
0,39
0,39
0,39
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
0,24
0,24
0,24
0,24
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
Memuaskan
0,14
0,14
0,14
0,14
73
Tabel III.18 Range Nilai Kriteria Range Nilai
Nilai Huruf
0,1 – 0,3
Sangat Memuaskan
0,65 – 0,195
Sedikit Lebih Memuaskan
0,39 – 0,117
Memuaskan
0,24 – 0,72
Kurang Memuaskan
0,14 – 0,42
Tidak Memuaskan
Tabel III.19 Kriteria Dan Sub Kriteria Kriteria Sub Kriteria Absensi
Pencapaian Target
Lembur
Kedisiplinan
Keterangan
26 hari 20 Hari 15 Hari 10 Hari
SM(Sangat Memuaskan) M( Memuaskan) KM(Kurang Memuaskan) TM(Tidak Memuaskan)
100.000.000 50.000.000 25.000.000 5.000.000
SM(Sangat Memuaskan) M( Memuaskan) KM(Kurang Memuaskan) TM(Tidak Memuaskan)
4 jam 3 jam 2 jam 1 jam
SM(Sangat Memuaskan) M( Memuaskan) KM(Kurang Memuaskan) TM(Tidak Memuaskan)
Datang Tepat Waktu Rajin Ter lambat Pulang Tidak Tepat Waktu
SM(Sangat Memuaskan) M( Memuaskan) KM(Kurang Memuaskan) TM(Tidak Memuaskan)
74
4.
Studi Kasus Contoh pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan dengan metode
AHP :
Tabel III.19 Studi Kasus Absensi (A)
Target Kerja
Lembur (L)
Kedisiplinan
(T)
(K)
Karyawan 1
SM
M
M
KM
Karyawan 2
SLM
M
KM
TM
Maka hasilnya : Tabel III.20 Hasil Penilaian
Karyawan
Absensi
Target Kerja
Lembur
Kedisiplinan
Total
(A)
(T)
(L)
(K)
0,3
0,039
0,117
0,072
0,528
0,195
0,039
0,072
0,042
0,348
1 Karyawan 2
Nilai 0.3 pada kolom absensi baris karyawan 1 diperoleh dari nilai karyawan 1 untuk absensi, yaitu Sangat Memuaskan dengan prioritas 1 (Tabel III.17), dikalikan dengan prioritas absensi sebesar 0.3 (Tabel III.17). Kolom total diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing barisnya. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan karyawan yang akan mendapatkan bonus. Semakin besar nilainya, karyawan tersebut akan semakin besar kesempatan untuk mendapatkan bonus.
75
III.3.3.1. Rancangan ERD (Entity Relationship Diagram) Perancangan ERD dilakukan untuk mengetahui bentuk database yang akan dibuat dan mengetahui hubungan antar tabel. ERD untuk sistem penunjang keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan seperti pada gambar III.20. seperti berikut :
Tgl_Lhr
JK
Alamat
Nama Karyawan
ID
M M
Mengisi
Mendapatkan
1
M
Kode_adm
ID
Admin
1
Username
Memberi Data
1
Bonus
Jlh_Bonus
keputusan Password
Password
Gambar III.20 ERD SPK Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan
III.3.3.2. Logika Program Logika Program adalah untuk langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Perancangan logika dalam Skripsi ini dituangkan dalam bentuk activity diagram. Activity diagram merupakan bagian
76
sangat penting dalam pemrograman, mulai dari program itu dirancang hingga menjadi sebuah program yang telah diatur. Rancangan program itu merupakan cara kerja dari program yang akan dibuat. Dibawah ini penulis akan menggambarkan sedikit rancangan yang berhubungan dengan program, antara lain : 1. Activity Diagram Form Input Data Login Admin Activity diagram form input data login dapat dilihat pada Gambar III.24. Sebagai berikut :
Login Username & Password
Cek Validation
Invalid
Valid
Login
Gambar III.21 Activity Diagram Halaman Login Admin
2. Activity Diagram Data Karyawan Activity diagram data Karyawan dapat dilihat pada Gambar III.22. Sebagai berikut :
login admin
Kehalaman Utama
Data Karyawan
77
Gambar III.22. Activity Diagram Halaman Data Karyawan 3.
Activity Diagram Form Input Data Perhitungan Bonus Activity diagram form input data Perhitungan Bonus dapat dilihat pada Gambar III.26. Sebagai berikut :
Login Admin
Kehalaman utama
memilih menu
memilih kriteria yang dapat bonus
memproses,menyimpan,menghitung bonus dan laporan data perhitungan bonus
Gambar III.23. Activity Diagram Form Input Data Perhitungan Bonus