BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sulitnya memetakan daerah rawan kejahatan di Wilayah Kota Medan. 2. Bagaimana mencari letak lokasi rawan kejahatan di wilayah Kota Medan secara cepat dan mudah? 3. Belum ada sistem Informasi Geografis yang khusus untuk memberikan Informasi tentang lokasi rawan kejahatan di Lingkungan Kota Medan. III.1.1 Input (Dokumen Masukan) Sistem yang berjalan pada Kantor Kepolisian Kota Medan yang berkaitan dengan pendataan mengenai daerah rawan kejahatan yang ada di Kota Medan masih menggunakan cara yang manual yaitu hanya dengan membuat catatan dengan aplikasi dari Microsoft Excel mengenai daerah rawan kejahatan dan menginput data seperti lokasi kejahatan, serta jenis kejahatan tersebut kedalam berkas.
39
40
III.1.2 Proses Proses pendataan lokasi rawan kejahatan dimulai dari berita yang dilihat, didengar atau dilaporkan kepada Dinas Kepolisian Kota Medan mengenai adanya lokasi rawan kejahatan disuatu tempat. Kemudian pihak Dinas Kepolisian Kota Medan akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan melakukan pendataan untuk memproses pengembangan lokasi rawan kejahatan tersebut serta mencatat segala bentuk hal yang dapat menjadi informasi yang dibutuhkan oleh Dinas Kepolisian Kota Medan dan kembali ke kantor untuk menyerahkan data tersebut. Kemudian petugas dinas yang ada dikantor akan memasukkan data tersebut guna dijadikan suatu laporan dan menjadi arsip di Dinas Kepolisian Kota Medan. III.1.3 Output (Dokumen Keluaran) Output ataupun keluaran yang akan dihasilkan adalah berupa laporan dan informasi mengenai data daerah rawan kejahatan yang ada di Kota Medan. Laporan inilah yang nantinya akan dijadikan acuan ataupun analisa bagi pihakpihak yang membutuhkan informasi mengenai daerah rawan kejahatan di Kota Medan setiap tahunnya. Laporan ini juga berguna untuk mengetahui lokasi-lokasi mana saja yang menjadi wilayah Tingkat Kriminalitas tertinggi di Kota Medan. III.2. Evaluasi Sistem Berjalan Pada saat ini Kantor Kepolisian Kota Medan belum memiliki sistem informasi geografis yang dapat menampilkan informasi mengenai daerah rawan kejahatan di Kota Medan. Masyarakat hanya dapat mengetahui mengenai informasi tersebut dari Kantor Kepolisian Kota Medan itu sendiri atau pun dari
41
berita media massa atau melihat langsung dimana daerah rawan kejahatan tersebut. Oleh karena itu penulis merancang sistem informasi geografis guna memberikan informasi mengenai daerah rawan kejahatan di Kota Medan kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySql. Server peta disimpan pada Map Server dengan menggunakan ArcView sebagai aplikasi pembuat peta. III.3 Realisi GIS Sistem Informasi Geografis dengan Pemetaan Daerah mengenai tempattempat yang terletak di permukaan bumi , dan pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi , pemetaan daerah dimana suatu daerah menentukan lokasi yang di pantau. III.4 Desain Sistem III.4.1 Desain Sistem Secara Global Sistem Informasi Geografis Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan menyajikan informasi data spasial dan non spasial tentang lokasi Rawan Kejahatan di Kota Medan kepada penggunanya. Informasi data spasial direpresentasikan dalam bentuk grafis, sedangkan informasi atribut dari data non spasial direpresentasikan dalam bentuk tabel. Berikut merupakan tahapan dalam pembuatan perancangan aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Rawan Kejahatan di Kota Medan. Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram
42
2. Perancangan Class Diagram 3. Perancangan Sequence Diagram 4. Perancangan Output dan Input 5. Perancangan Database 6. Perancangan Activity Diagram III.4.1.1 Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di bangun. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode UML yang dalam metode itu penulis menerapkan diagram Use Case. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Use case SIG Lokasi Rawan Kejahatan di Kota Medan
Gambar III.1 Use Case Diagram GIS Lokasi Rawan Kejahatan
43
III.4.1.2 Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Gambar III.2 Class Diagram GIS Lokasi Rawan Kejahatan III.4.1.3 Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario, diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case, berikut gambar sequence diagram :
44
Menu Utama
Login Admin Getlogin()
Getmenuutama()
Gambar III.3 Sequence Diagram Login Admin Menu Utama
Admin
Admin Getmenuutama()
Getadmin()
Gambar III.4 Sequence Diagram Olah Data Admin
Menu Utama
Kecamatan
Admin Getmenuutama()
Getkecamatan()
Gambar III.5 Sequence Diagram Olah Data Kecamatan
45
Menu Utama
Kelurahan Kecamatan
Admin Getmenuutama()
Getkecamatan()
Gambar III.6 Sequence Diagram Olah Data Kelurahan
Menu Utama
Lokasi
Admin Getmenuutama()
Getlokasi()
Gambar III.7 Sequence Diagram Olah Data Lokasi Rawan Kejahatan
Logout Admin Getkeluar()
Gambar III.8 Sequence Diagram Logout Admin
46
III.4.2 Desain Sistem Detail Desain sistem detail dari Sistem Informasi Geografis Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan ini adalah sebagai berikut: III.4.2.1 Desain Output Desain sistem ini berisikan pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan ini adalah sebagai berikut : 1. Menu Utama
GIS Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan Kota Medan GIS Rawan Banjir Home
Data Banjir Peta Lokasi
n
Author
Admin
n
n
Selamat Datang …..
Gambar III.9 Desain Menu Utama 2. Form Data Daerah rawan kejahatan
GISRawan Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan Kota GIS Banjir Medan Home
Author
Data DataBanjir Lokasi
Admin
n n n PilihRawan Kecamatan… Peta Pendataan Lokasi Kejahatan di Kota Medan Pilih kecamatan terlebih dahulu untuk selanjutnya dapat melihat peta
pencarian
Jumlah File
xxxxxxxxx
Pilih go
PETA
cancel
REFERENSI PETA
LEGENDA
47
Pan
Zoom In
Zoom Out
Refresh
Gambar III.10 Desain Peta Lokasi rawan kejahatan III.4.2.2 Desain Input Rancangan form masukan (input) yang penulis gunakan dalam pembuatan dari sistem informasi geografis daerah rawan kejahatan di Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Login Dalam desain form login yang menjadi inputan adalah user name dan password. Tampilannya adalah sebagai berikut : Login
X
User Name Password Login
Gambar III.11 Desain Form Login 2. Form Input Data Kecamatan Dalam desain Input data kecamatan yang menjadi inputan adalah id kecamatan dan kecamatan. Tampilannya adalah sebagai berikut :
48
GIS RawanDaerah Banjir GIS Pemetaan Rawan Kejahatan Kota Medan Home
DataLokasi Banjir Data
Data Kecamatan
Tools Logout
Logout
Input Kecamatan
n
Id Kecamatan
::
n
Kecamatan Tambah Kode Wilayah
Nama Wilayah
Perintah
21
Medan Amplas
Edit / Delete
20
Medan Johor
Edit / Delete
19
Medan Tuntungan
Edit / Delete
18
Medan 21 Selayang
Edit / Delete
17
Medan Denai
Edit /Delete
Halaman : 1/ 2 / 3/ 4 / 5
Gambar III.12 Desain Form Input Data Kecamatan 3. Form Input Data Daerah rawan kejahatan Dalam desain Input Daerah rawan kejahatan yang menjadi inputan adalah id_lokasi, longitude, latitude, id_kecamatan dan alamat. Tampilannya adalah sebagai berikut :
GIS Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan Kota Medan Data Lokasi
n
Gambar III.13 Desain Form Input Data Daerah rawan kejahatan
49
III.4.2.3 Desain Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Untuk merancang database secara konsepsual tentunya diperlukan alat bantu, baik untuk menggambarkan keterhubungan antar data maupun pengoptimalan rancangan database. Alat bantu tersebut adalah kamus data dan disain tabel.
III.4.2.3.1 Kamus Data Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem. Kamus Data berfungsi antara lain untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpana data, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran data dan menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan dengan data. Berikut adalah Kamus Data dari sistem yang penulis bahas. 1. Admin
= [{id} + user + password]
2. Lokasi
= [{id_lokasi} + longitude + latitude + kejadian + alamat + kelurahan_id + kecamatan_id + kodepos]
3. Kecamatan = [{id_kecamatan} + kecamatan] 3. Kelurahan = [{id_kelurahan} + kelurahan]
50
III.4.2.3.2 Desain Tabel Adapun rancangan tabel database yang penulis gunakan dalam sistem informasi geografis daerah rawan kejahatan di Kota Medan adalah sebagai berikut: 1.Tabel Admin Tabel admin ini digunakan untuk menyimpan record data dengan properti atau atribut id, user dan password. Nama Database : rawan_kejahatan; Nama Tabel : admin; Primary Key : id
Table III.1 : Tabel Admin Nama Field id user password
Tipe Data varchar varchar varchar
Panjang 2 10 32
Keterangan ID Admin Nama Admin Password Admin
2. Tabel Lokasi Tabel lokasi ini digunakan untuk menyimpan record data dengan properti atau atribut id_lokasi, longitude, latitude, kejadian, alamat, kelurahan_id, kecamatan_id dan kodepos. Nama Database : rawan_kejahatan; Nama Tabel : lokasi; Primary Key : id_lokasi. Tabel III.2 : Tabel Lokasi Nama Field id_lokasi Longitude Latitude Kejadian Alamat kelurahan_id
Tipe Data Int Double Double char Char Char
Panjang 11 50 50 10
Keterangan ID Lokasi Longitude Latitude Kejadian Alamat ID Kelurahan
51
kecamatan_id Char Kodepos Char
10 12
ID Kecamatan Kodepos
3. Tabel Kecamatan Tabel kecamatan ini digunakan untuk menyimpan record data kecamatan dengan properti atau atribut id_kecamatan dan nama_kecamatan. Nama Database : rawan_kejahatan; Nama Tabel : kecamatan;Primary Key : id_kecamatan Tabel III.3 : Tabel Kecamatan Nama Field Tipe Data id_kecamatan varchar kecamatan varchar
Panjang Keterangan 10 ID Kecamatan 30 Nama Kecamatan
3. Tabel Kelurahan Tabel kelurahan ini digunakan untuk menyimpan record data kelurahan dengan properti atau atribut id_kelurahan dan nama_kelurahan. Nama Database : rawan_kejahatan; Nama Tabel : kelurahan; Primary Key : id_kelurahan Tabel III.4 : Tabel Kelurahan Nama Field id_kelurahan Kelurahan
Tipe Data varchar varchar
Panjang Keterangan 10 ID Kelurahan 30 Nama Kelurahan
III.4.2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan
52
hubungan antar data. Adapun ERD yang penulis gunakan dalam SIG daerah rawan kejahatan di Kota Medan adalah sebagai berikut : id
Kelurahan
user
nama_kelurahan
m
admin
password
Id_kelurahan nnn
memiliki
id_lokasi 1 longitude
kecamatan
lokasi
latitude
m Id_kecamatan
kejadian 1
nama_kecamatan
kodepos
memiliki
alamat Id_kelurahan
Id_kecamatan
Gambar III. 14 Entity Relationship Diagram III.4.3.3 Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. 1. Activity Diagram Login Berikut adalah activity diagram login yang menggambarkan aktivitas admin pada saat akan masuk kedalam sistem, seperti pada gambar III.15 : Tidak
Isi Username dan Password
validasi
Ya
Mulai Aplikasi
Set Aplikasi
Gambar III.15 Activity Diagram login 2. Activity Diagram Kecamatan
53
Berikut adalah activity diagram kecamatan yang menggambarkan aktivitas admin pada saat akan mengelola data kecamatan, seperti pada gambar III.16 :
Tidak
Pilih Aksi Kecamatan
Ya
Validasi
Ya Tambah
Masukkan Data Kecamatan Baru
Tekan Tombol Simpan
Filter Data
Tidak Ya Edit
Pilih Data Kecamatan yang Akan Diubah
Ubah Data Kecamatan
Tidak Ya Hapus
Pilih Data Kecamatan yang Akan Dihapus
Konfirmasi Penghapusan Simpan Kecamatan
Tidak
Tidak Konfirmasi
Ya
Hapus Data
Simpan Perubahan Data
Gambar III.16 Activity Diagram Kecamatan 3. Activity Diagram Lokasi Berikut adalah activity diagram lokasi yang menggambarkan aktivitas admin pada saat akan mengelola data lokasi, seperti pada gambar III.17 :
Tidak
Pilih Aksi Lokasi
Validasi
Ya
Ya Tambah
Masukkan Data Lokasi Baru
Tekan Tombol Simpan
Filter Data
Tidak Ya Edit
Pilih Data Lokasi yang Akan Diubah
Ubah Data Lokasi
Tidak Ya Hapus
Pilih Data Lokasi yang Akan Dihapus
Konfirmasi Penghapusan Simpan Lokasi
Tidak
Tidak Konfirmasi
Ya
Hapus Data
Simpan Perubahan Data
Gambar III.17 Activity Diagram Lokasi
54
5. Activity Diagram Logout Berikut adalah activity diagram logout yang menggambarkan aktivitas admin pada saat akan keluar dari sistem, seperti pada gambar III.18 : Clear Session
Kirim Header ke Index
Gambar III.18 Activity Diagram Logout