BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan untuk menentukan Guru-guru yang berhak mengajukan sertifikasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan dalam menentukan kriteriakriteria agar lebih mudah dalam menentukan Guru-guru yang berhak untuk mengajukan sertifikasi. Adapun analisis sistem ini meliputi input, proses dan output yang dijabarkan sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Masukan sistem (input) merupakan data yang dimasukkan kedalam sistem untuk diproses dan menghasilkan output. Data-data yang menjadi inputan berupa data guru, data kriteria, dan data alternatif kriteria berdasarkan penilaian guru adalah masa kerja, usia, beban kerja dan tugas tambahan guru dan data lain yang diperlukan untuk menentukan guru yang berhak mengajukan sertifikasi.
35
36
III.1.2. Analisa Proses Adapun analisa proses untuk menentukan guru yang berhak mengajukan sertifikasi yang sudah ditentukan dan yang sedang berjalan saat ini. III.1.3. Analisa Output Terdapat analisa output dalam proses menentukan guru yang berhak untuk mengajukan sertifikasi, hasilnya berupa data-data guru yang diterima berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya oleh Dinas Pendidikan Kota Medan.
III.2. Penerapan Metode Analytical Hierarcy Process Metode Analytical Hierarchy Process secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi Guru-guru sehingga dapat diketahui perbedaan bobot tiap-tiap karakter. Semakin kecil perbedaan bobot tiap karakter yang dihasilkan, maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk menerima sertifikasi. Adapun proses dari perhitungan Analytical Hierarchy Process yaitu : III.2.1. Membuat Kriteria Dalam membuat menggunakan metode AHP ini kita harus menentukan kriteria apa yang akan menjadi patokan untuk dijadikan perbandingan nilai tersebut. Misalnya kita ambil saja contoh dalam memilih guru. Di dalam pemilihan guru tersebut memiliki beberapa kriteria untuk memilih seperti masa kerja, usia, beban kerja dan tugas tambahan guru. Dari kriteria ini lah yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menentukan output Guru mana yang berhak
37
mendapat sertifikasi. Untuk bagian Subkriteria kita bisa memasukkannya bisa juga tidak diikutkan dalam perhitungannya, itu tergantung anda memilih yang mana. III.2.2. Membuat Matrix Perbandingan Bila kriteria dalam memilih guru sudah kita tentukan maka tahap selanjutnya adalah membuat matrik perbandingan. Contoh yang kita gunakan adalah dalam memilih guru. (Masa Kerja = MK, Usia = U, Golongan = GL, Beban Kerja = BK, Tugas Tambahan = TT). Tabel III.1. Keterangan Perbandingan Kriteria MK
U
BK
TT
MK
1
B1
B2
B3
U
A1
1
B4
B5
BK
A2
A4
1
B6
TT
A3
A5
A6
1
Pada bagian A1, A2 dan An adalah tempat input yang kita inputakan berdasarkan perbandingan nilai. Untuk kriteria yang dibandingkan sama maka nilai yang dihasilkan adalah “1”. Misalnya perbandingan kriteria Masa Kerja yang bagian atas dengan Masa Kerja bagian samping, karena sama-sama Masa Kerja maka nilainya adalah 1. Sedangkan pada bagian B1, B2 dan Bn adalah nilai nilai perbandingan kebalikan dari A1, A2 dan An. Misalnya A1 = 3 maka nilai B1 = 1/3, begitu juga dengan A2 = 5 maka B2 = 1/5 semua nilai yang ada pada A akan dibalik untuk
38
daerah B dan terkesan Matrik tersebut berbentuk (L), yakni A1, A2 dan A3 berbanding kebalik dengan B1,B2,B3 begitu juga dengan yang lain. III.2.3. Membentuk matrik Pairwise Comparison Pada proses ini mengajukan sertifikasi dengan kriteria-kriteria yaitu Masa Kerja, Usia, Beban Kerja, Tugas Tambahan. Terlebih dahulu dibuat penilaian perbandingan dari kriteria. ( Perbandingan ditentukan dengan mengamati kebijakan yang dianut oleh penilai ) adalah : 1. Usia 2 kali lebih penting dari pada Masa Kerja. 2. Beban Kerja 3 kali lebih besar dari pada Masa Kerja. 3. Beban Kerja 5 kali lebih besar dari pada Usia. 4. Tugas Tambahan 3 kali lebih dipilih dari pada Masa Kerja. 5. Tugas Tambahan 4 dari lebih dipilih dari pada Usia. 6. Tugas Tambahan 2 kali lebih dipilih dari pada Beban Kerja.
Tabel III.2. Keterangan Matrik Perbandingan Penilaian Kriteria MK
U
BK
TT
MK
1
½
1/3
1/5
U
2/1
1
1/3
¼
BK
3
3
1
½
TT
5
4
2
1
39
III.2.3.1. Menentukan Rangking Kriteria dalam bentuk Vector Prioritas. Untuk menentukan rangking kriteria dalam bentuk Vector Prioritas dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Ubah matrik Pairwise Comparison ke bentuk desimal dan jumlahkan tiap
kolom tersebut. Tabel III.3. Matrik Penilaian Kriteria diubah menjadi bentuk Desimal Masa Kerja
Usia
Beban Kerja
Tugas Tambahan
Masa Kerja
1
0,5
0,33
0,2
Usia
2
1
0,33
0,25
Beban Kerja
3
3
1
0,5
Tugas Tambahan Jumlah
5
4
2
1
11
8,5
3,66
1,95
2. Hitung Eigen Vektor normalisasi dengan cara : jumlahkan tiap baris kemudian dibagi dengan jumlah kriteria. Jumlah kriteria dalam kasus ini adalah 4. Tabel III.4. Perhitungan Jumlah Baris dan Eigen Vektor Masa Kerja
Usia
Beban Kerja
Tugas Tambahan
Jumlah Baris
Eigen Vector
Masa Kerja
0,09090
0,05882
0,09090
0,10256
0,34320
0,08580
Usia
0,18181
0,11764
0,09090
0,12820
0,51857
0,12964
Beban Kerja
0,27272
0,35294
0,27272
0,25641
1,15480
0,28870
Tugas
0,45454
0,47058
0,54545
0,51282
1,98340
0,49585
Tambahan
40
Keterangan: 1. Nilai 0,09090 di dapat dari 1 / 11, nilai 0,18181 didapat dari 2 / 11 begitu pula yang lainnya. 2. Nilai Jumlah Baris adalah hasil dari penjumlahan 0,09090 + 0,05882 + 0,09090 + 0,10256 = 0,34320. 3. Kemudian nilai Eigen Vektor 0,08580 didapat dari Jumlah Baris / n matrik, matrik yang digunakan adalah 4. Jadi 0,39967 / 4 = 0,08580. 3. Menentukan nilai Eigen Maksimum ( λ maks ). Λmaks diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom matrik
Pairwise
Comparison kebentuk
desimal dengan
vector
eigen
normalisasi. Λ maks = ( 11 * 0,08580 ) + ( 8,5 * 0,12964) + ( 3,66 * 0,28870) + (1,95 * 0,49585 ) = 4,06928. 4. Menghitung Indeks Konsistensi (CI). CI = ( λmaks – n ) / n - 1 = 4,0692895 / 0,58 = 0,02309. Rasio Konsistensi =CI/RI, nilai RI untuk n = 3 adalah 0,58 ( lihat Daftar Indeks random konsistensi (RI) ).
41
Tabel III.5. Daftar Indeks random konsistensi (RI) N
1
2
3
4
RI
0
0
0,58 0,9
5
6
7
8
9
10
1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
CR = CI / RI = 0,02309 / 0,58 = 0,03982. Karena CR < 0,100 berarti preferensi pembobotan adalah konsisten. III.2.3.2. Menentukan Matrik Pairwise Comparison Subkriteria. 1. Subkriteria Masa Kerja Perhitungan Matrik Perbandingan Kriteria Masa Kerja. Tabel III.6. Matrik Perbandingan Subkriteria Masa Kerja
12 tahun
12 Tahun
10 Tahun
7 Tahun
5 Tahun
1
2
3
5
0,5
1
2
4
0,33
0,5
1
3
0,2
0,25
0,33
1
2,03
3,75
6,33
13
10 Tahun 7 Tahun 5 Tahun Jumlah
2. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Masa Kerja :
42
Tabel III.7. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Masa Kerja 12Tahun
10Tahun
7Tahun
5Tahun
Jumlah Baris
0,49261
0,53333
0,47393
0,38461
1,88448
0,24630
0,26666
0,31595
0,30769
1,1366
0,16256
0,13333
0,15797
0,23076
0,69146
0,09852
0,06666
0,05213
0,07692
0,29423
12Tahun 10Tahun 7Tahun 5Tahun
3. Subkriteria Usia Perhitungan Matrik Perbandingan Subkriteria Usia. Tabel III.8. Matriks Perbandingan Subkriteria Usia 40 Tahun
35 Tahun
30 Tahun
25 Tahun
1
2
3
5
0,5
1
2
4
0,33
0,5
1
3
0,2
0,25
0,33
1
2,03
3,75
6,33
13
40 Tahun 35 Tahun 30 Tahun 25 Tahun Jumlah
4. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Usia : Tabel III.9. Matriks Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Sub Kriteria Usia 40 Tahun
35 Tahun
30 Tahun
25 Tahun
Jumlah Baris
0,49261
0,53333
0,47393
0,38461
1,88448
0,24630
0,26666
0,31595
0,30769
1,1366
0,16256
0,13333
0,15797
0,23076
0,69146
0,09852
0,06666
0,05213
0,07692
0,29423
40 Tahun 35 Tahun 30 Tahun 25 Tahun
43
5. Subkriteria Beban Kerja Perhitungan Matrik Perbandingan Kriteria Beban Kerja. Tabel III.10. Matrik Perbandingan Subkriteria Beban Kerja 28 Jam
21 Jam
12 Jam
7 Jam
1
2
3
5
0,5
1
2
4
0,33
0,5
1
3
0,2
0,25
0,33
1
2,03
3,75
6,33
13
28 Jam 21 Jam 12 Jam 7 Jam Jumlah
6. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Kriteria Beban Kerja :
Tabel III.11. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Beban Kerja 28 Jam
21 Jam
18 Jam
7 Jam
Jumlah Baris
0,49261
0,53333
0,47393
0,38461
1,88448
0,24630
0,26666
0,31595
0,30769
1,1366
0,16256
0,13333
0,15797
0,23076
0,69146
0,09852
0,06666
0,05213
0,07692
0,29423
28 Jam 21 Jam
18 Jam 7 Jam
7. Subkriteria Tugas Tambahan Perhitungan Matrik Perbandingan Kriteria Tugas Tambahan.
44
Tabel III.12. Matrik Perbandingan Subkriteria Tugas Tambahan KepSek
WaKepSek
Wali Kelas
2
Ketua PKSP 3
1 0,5
1
2
4
0,33
0,5
1
3
0,2
0,25
0,33
1
2,03
3,75
6,33
13
5
KepSek WaKepSek Ketua PKSP Wali Kelas Jumlah
8. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Kriteria Tugas Tambahan : Tabel III.13. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Tugas Tambahan KepSek
WaKepSek
Ketua PKSP
Wali Kelas
Jumlah Baris
0,49261
0,53333
0,47393
0,38461
1,88448
0,24630
0,26666
0,31595
0,30769
1,1366
0,16256
0,13333
0,15797
0,23076
0,69146
0,09852
0,06666
0,05213
0,07692
0,29423
KepSek WaKepSek
Ketua PKSP Wali Kelas
III.2.3.3. Hasil Prioritas Semua Kriteria dan Alternatif Subkriteria Tabel III.14. Hasil Prioritas Semua Kriteria dan Alternatif Subkriteria PRIORITAS ALTERNATIF SUBKRITERIA Tabel Prioritas Masa kerja Usia
Eign Value
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
0,08580
1,88448
1,1366
0,69146
0,29423
0,12964
1,88448
1,1366
0,69146
0,29423
45
Beban Kerja Tugas Tambahan
0,28870
1,88448
1,1366
0,69146
0,29423
0,49585
1,88448
1,1366
0,69146
0,29423
Tabel III.15. Normalisasi Nilai Bobot Subkriteria
Normalisasi Nilai Bobot Subkriteria
1 : Sangat Baik 2 : Baik 3 : Cukup Baik 4 : Kurang Baik
III.2.3.4. Menentukan Rangking dari Alternatif dengan cara menghitung Eigen Vector untuk tiap Kriteria dan Subkriteria No 1 2 3
Kode peserta C01 C02 C03
1.
Masa Kerja 1 1 2
Usia 3 1 3
Beban Kerja 3 1 2
Tugas Tambahan 1 1 1
Hasil 0,5968477059 1,884461155 0,6611915199
Nilai bobot diperoleh dari kondisi yang dimiliki oleh alternatif. Contoh pada C01, yang memiliki Masa Kerja (sangat baik), maka diberikan bobot 1 (2 untuk baik, 3 untuk cukup dan 4 untuk kurang). C01 memiliki nilai Usia (cukup) maka diberikan bobot 3, Beban Kerja (cukup) sehingga diberikan bobot 3
dan Tugas
Tambahan (Sangat Baik) sehingga diberikan bobot 1. 2.
Hasil diperoleh dari perkalian nilai vector kriteria dengan vector sub kriteria. Dan setiap hasil perkalian kriteria dan subkriteria masing-masing kolom dijumlahkan. Contoh C02, pada kolom Masa
46
Kerja (eigen vector : 0,08580) dikalikan dengan sub kriteria Masa Kerja yaitu sangat baik (eigen vector : 1,88448) dst. = (Masa Kerja x Sangat Baik) + (Usia x sangat baik) + (Beban Kerja x sangat baik) + (Tugas Tambahan x Sangat Baik). = ( 0,08580 x 1,88448 ) + ( 0,12964 x 1,88448 ) + ( 0,28870 x 1,88448) + ( 0,49585 x 1,88448 ). = 0,161688384 + 0,0896408744 + 0,199624502 + 0,1458939455. = 1,884461155. Dari hasil di atas, C02 memiliki nilai paling tinggi sehingga layak Mengajukan uji Sertifikasi.
III.3. Desain Sistem Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram. 2. Perancangan Class Diagram. 3. Perancangan Activity Diagram. 4. Perancangan Sequence Diagram. III.3.1. Use Case Diagram Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama.Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan
47
sistem dari sudut pandang user). Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Guru-Guru yang berhak mengajukan Uji sertifikasi Menggunakan Metode AHP Login
Input Data User
Input Bobot Nilai Kriteria & Sub Kritria
Input Data Calon Guru
Input Nilai Profil Proses Penilaian Calon Guru ADMIN
Proses Perangkingan calon Guru
Laporan Data Calon Guru
User
Laporan Hasil Penilaian
Laporan Hasil Perangkingan
Gambar III.1. Use Case Diagram Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Guru-Guru yang berhak Mengajukan Uji Sertifikasi Menggunakan Metode Analytical Hierachy Process (AHP).
48
III.3.2. Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan
layanan
untuk
memanipulasi
keadaan
tersebut
(metode/fungsi). Nilai Prioritas Kriteria Dan Sub Kriteria Bobot Nilai GAP
Login -username -password
1
0
+masuk +bersih +keluar
- Keterangan +tambah +simpan +edit +Hitung +hapus +Simpan +bersih +Bersih +keluar
1
Penilaian 0 Data CalonGuru SPG Data Calon
-kodeCalon -namaCalon -tempatLahir -tglLahir -usia -jk -telp -alamat +tambah +simpan +edit +hapus +bersih +keluar
1
--kodePenilaian Kode Penilaian --kodeCalon Kode Calon --kodeNilai Kode nilai --nPengUmum n Masa Kerja --nPengTeori n Usia 1 1 --nPengBidangKerja n Beban Kerja --nKeterampilan n Tugas Tambahan --cf1 cf1 --sf1 sf1 --n1 n1 --nKepribadian nilai AKhir -nEtika -nKewibawaan 1 -nKerapihan +Hitung -cf2 +Simpan -sf2 +Edit -n2 +Hapus -nPendTerakhir +keluar -nPengalamanBekerja -nTinggiBadan -nBeratBadan -cf3 -sf3 -n3 Sistem Penunjang Diagram -nilaiAkhir
-kodeGap - Kode Kriteria - Matrix Perbandingan -selisih - Jumlah Baris -bobotNilai - Rasio Konsistensi -keterangan - Bobot Nilai
*
Nilai Profile
*
--kodeNilai Kode nilai --pengUmum Masa Kerja - Usia -pengTeori - Beban Kerja --pengBidangKerja Tugas Tambahan
-keterampilan
+Hitung -kepribadian +Simpan -etika +Bersih +Hapus -kewibawaan +keluar
-kerapihan -pendTerakhir -pengalamanBekerja -tinggiBadan -beratBadan
Gambar III.2. Class Keputusan Menentukana +tambah +simpan Guru-Guru yang Berhak Mengajukan Uji Serifikasi Menggunakan Metode +proses +edit +simpan +hapus Analytical Hierachy Process (AHP). +edit +bersih +hapus
+keluar
49
III.3.3. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. III.3.3.1. Activity Diagram Login Activity diagram login berfungsi untuk menjelaskan cara masuk kedalam sistem. Pada form login, admin memasukkan data username dan password untuk dapat mengakses sistem, seperti pada gambar berikut : ADMIN
SISTEM
Masukkan User Name dan Pasword
Cek User Name dan Password
Salah Benar Pesan : user Name dan Password Salah
Tampil Menu
Gambar III.3. Activity Diagram Login III.3.3.2. Activity Diagram Data User Activity diagram data user berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data user sesuai dengan kebutuhan, seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel admin. Seperti terlihat pada gambar berikut :
50
ADMIN
Mulai Tampil Form Admin
APLIKASI
Simpan ?
N
Y Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Admin
Edit Y
N
Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.4. Activity Diagram Data user
III.3.3.3. Activity Diagram Nilai Kriteria Utama Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik kriteria utama. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Kriteria
Mulai Tampil Form Kriteria
APLIKASI
Simpan ?
N
Y Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Kriteria
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.5. Activity Diagram Matrik Kriteria Utama
51
III.3.3.4. Activity Diagram Matrik Subkriteria Masa Kerja Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik Subkriteria Masa Kerja. Seperti terlihat pada gambar berikut : Kriteria
Mulai Tampil Form Kriteria
APLIKASI
Simpan ?
N
Y Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Kriteria
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.6. Activity Diagram Matrik Subkriteria Masa Kerja
III.3.3.5. Activity Diagram Matrik Subkriteria Usia Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik subkriteria Usia. Seperti terlihat pada gambar berikut :
52
Kriteria
APLIKASI
Mulai
Simpan ?
Tampil Form Kriteria
Y
N
Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Kriteria
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.7. Activity Diagram Matrik Subkriteria Usia III.3.3.6. Activity Diagram Matrik Subkriteria Beban Kerja Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik subkriteria Beban Kerja. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Kriteria
Mulai Tampil Form Kriteria
APLIKASI
Simpan ?
N
Y Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Kriteria
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.8. Activity Diagram Matrik Subkriteria Beban Kerja
53
III.3.3.7. Activity Diagram Matrik Subkriteria Tugas Tambahan Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik subkriteria Tugas Tambahan. Seperti terlihat pada gambar berikut : Kriteria
APLIKASI
Mulai
Simpan ?
Tampil Form Kriteria
Y
N
Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Kriteria
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.9. Activity Diagram Matrik Subkriteria Tugas Tambahan
III.3.3.8. Activity Diagram Data Calon Guru Activity diagram data calon Guru berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data calon Guru sesuai dengan kebutuhan seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel calon Guru. Seperti terlihat pada gambar berikut :
54
Tampil Form Calgur
Input Data Calgur
Gambar III.10. Activity Diagram Data Calon Guru
III.3.3.9. Activity Diagram Data Nilai Profile Activity diagram data nilai profile berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data nilai profile sesuai dengan kebutuhan seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel nilai profile. Seperti terlihat pada gambar berikut : Kriteria
Mulai Tampil Form Penilaian
APLIKASI
Simpan ?
N
Y Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Penilaian
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.11. Activity Diagram Data Nilai Profile
55
III.3.3.10. Activity Diagram Proses Penilaian Activity diagram proses penilaian berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan proses penilaian sesuai dengan kebutuhan seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel penilaian. Seperti terlihat pada gambar berikut : Kriteria
Mulai Tampil Form Penilaian
APLIKASI
Simpan ?
N
Y Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Penilaian
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.12. Activity Diagram Proses Penilaian
III.3.3.11. Activity Diagram Proses Perankingan Activity diagram proses perankingan berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan proses perankingan sesuai dengan kebutuhan. Seperti terlihat pada gambar berikut :
56
Kriteria
APLIKASI
Mulai
Simpan ?
Tampil Form Penilaian
Y
N
Simpan
Simpan
Baru Y N
Input Data Penilaian
Edit N
Y Ubah Data
Hapus Data
Data Dihapus
Gambar III.13. Activity Diagram Proses Perankingan
III.3.3.12. Activity Diagram Cetak Laporan Activity diagram cetak laporan berfungsi untuk menjelaskan cara mencetak laporan sesuai dengan kebutuhan seperti laporan data calon Guru, laporan data penilaian, dan laporan data perankingan. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Data Calon Guru
Laporan Data Calgur
Gambar III.14. Activity Diagram Cetak Laporan
57
III.3.4. Sequence Diagram Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesange. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkahlangkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang memicu aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Berikut gambar sequence diagram : III.3.4.1. Squence Diagram Login Sequence diagram login menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin untuk masuk ke dalam aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut : Form Login
Form Utama
tblAdmin
Admin Input Username dan Password
Cek username dan password
Username dan Password Salah
Berhasil Login
Gambar III.15. Squence Diagram Login III.3.4.2. Sequence Diagram Data User Sequence diagram data user menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data user pada aplikasi
58
sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Form Data User
tblAdmin
Admin Input Data User
Simpan
Da ta User
Result()
Edit Data Us er
Result()
Hapus Da ta User
Result()
Bersihkan
Data User
Result() Menu Utama ()
Gambar III.16. Sequence Diagram Data user III.3.4.3. Squence Diagram Matrik Perbandingan Kriteria Sequence diagram nilai bobot kriteria menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data bobot nilai pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
59
Gambar III.17. Squence Diagram Matrik Perbandingan Kriteria
III.3.4.4. Squence Diagram Data Calon Guru yang Berhak Sequence diagram data calon Guru yang Berhak menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data calon Guru yang berhak mengajukan Sertifikasi pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Admin
Form Bobot Nilai Form Data Calon Guru Gap
Input Data Calon Guru
Input Bobot Nilai Gap
tblBobotNila Tbl Data Calon Guru i Gap
Simpan Data Calon Guru
Simpan
Bobot Nila i Gap
Result ()
Edit Edit Bobot Nilai Data Calon Guru Gap
Result()
Hapus Bobot Nila Hapus Data Calon Gurui Gap
Result ()
Bersihkan Data Calon Guru Bersihkan Bobot Nilai Gap
Result () Menu U tama ()
Gambar III.18. Squence Diagram Data Calon Guru
60
III.3.4.5. Sequence Diagram Nilai Profile Sequence diagram nilai profile menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data nilai profile pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Form Nilai Profile
tblNilaiProfile
Admin Input Data Nilai Profile
Simpan Data Nilai Profile
Result()
Edit Data Nilai Profile
Result()
Hapus Data Nilai Profile
Result()
Bersihkan Data Nilai Profile
Result() Menu Utama ()
Gambar III.19. Squence Diagram Nilai Profile
III.3.4.6. Squence Diagram Proses Penilaian Sequence diagram proses penilaian menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan proses penilaian pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
61
Form Proses Penilaian
Form Utama
Admin
tblPenilaian
Pilih Proses Penilaian
Proses Penilaian Calon Guru Proses Penilaian Calon SPG
Simpan Data Penilaian
Hasil Penilaian Calon Guru yang berhak
Hasil Penilaian Calon SPG
Result()
Edit Data Penilaian
Result()
Hapus Data Penilaian
Result()
Gambar III.20. Squence Diagram Proses Penilaian
III.3.4.7. Squence Diagram Proses Perankingan Sequence diagram proses perankingan menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan proses perankingan pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Form Utama Admin
Form Proses Perankingan
tblPenilaian
Pilih Proses Perankingan
Masukkan jumlah data yang akan diranking
Tampilkan Data Perankingan
Hasil Perankingan
Gambar III.21. Squence Diagram Proses Perankingan
62
III.3.4.8. Squence Diagram Cetak laporan Data Calon Guru Sequence diagram cetak laporan data calon Guru yang Berhak menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan data calon Guru pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Form Utama Admin
Tbl Data Calon Guru
tblCalonSPG
Laporan PilihPilih Laporan Data CalonData Guru Calon SPG
Cetak Laporan Data Calon Guru yang Berhak Mengajukan Uji Sertifikasi
Cetak Laporan Data Calon SPG
Laporan Data Calon Guru Laporan Data Calon SPG
Gambar III.22. Squence Diagram Cetak Laporan Data Calon Guru
III.3.4.9. Squence Diagram Cetak laporan Data Penilaian Sequence diagram cetak laporan data penilaian menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan data penilaian pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
63
Form Utama
tblPenilaian
Admin Pilih Laporan Data Penilaian
Cetak Laporan Data Penilaian
Laporan Data Penilaian
Gambar III.23. Squence Diagram Cetak Laporan Data Penilaian
III.3.4.10. Squence Diagram Cetak laporan Data Perankingan Sequence diagram cetak laporan data perankingan menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan data perankingan pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :
Form Utama
tblPenilaian
Admin Pilih Laporan Data Perankingan
Cetak Laporan Data Perankingan
Laporan Data Perankingan
Gambar III.24. Squence Diagram Cetak Laporan Data Perankingan
64
III.4. Desain User Interface Desain user interface ini berfungsi untuk memberikan gambaran sistem yang akan diusulkan agar dapat dilihat secara lebih detail. III.4.1. Desain Input Perancangan input merupakan masukan yang penulis rancang untuk lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat serta dapat meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. Perancangan input tampilan yang dirancang adalah sebagai berikut : III.4.1.1. Rancangan Form Login Rancangan form login berfungsi untuk verifikasi pengguna yang berhak menggunakan sistem. Adapun rancangan form login dapat dilihat pada berikut : Form Login Hak Akses Sebagai : oAdmin 1User USERNAME : PASSWORD : SIGN IN Silahkan registrasi terlebih dahulu, jika belum terdaftar !
Registrasi
Gambar III.25.Rancangan Input Form Login
III.4.1.2. Rancangan Form Menu Utama Rancangan form menu utama berfungsi untuk menampilkan tampilan utama setelah admin melakukan login. Adapun rancangan menu sebagai berikut :
65
Menu Utama
Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Guru yang Berhak Mengajukan uji sertifikasi InputDataCalguru utama dapat DataCalguru Perhitungan AHP Kriteria AnalisisCalguru
dilihat pada gambar berikut:
Gambar III.26. Rancangan Form Menu Utama
III.4.1.3. Rancangan Form Data User Rancangan form data user digunakan untuk mengolah data user yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan form data user dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar III.27. Rancangan Form Data User
III.4.1.4. Rancangan Form Data Calon Guru Rancangan form data calon Guru digunakan untuk mengolah data calon Guru yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan form data calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :
66
No Registrasi Nama Tempat Lahir Tanggal Lahir Usia Jenis Kelamin Telephone/Hp Alamat
No Registrasi
Gambar III.28. Rancangan Form Data Calon Guru
III.4.1.5. Rancangan Form Bobot Nilai Kriteria Rancangan form bobot nilai digunakan untuk mengolah bobot nilai yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan form bobot nilai dapat dilihat pada gambar berikut :
Form Bobot Nilai Kriteria Kriteria
Hitun g
Masa Kerja
Simpan
Bersih
1.Matrix Perbandingan Kriteria
Menu Utama n
Usia
Beban Kerja
Tugas Tambahan
3.Matrix Nilai Penjumlahan λ maks Tabel Matrix Nilai Penjumlahan λ maks
Tabel Matrix Perbandingan Kriteria
Perhitungan rasio konsistensi
2.Matrix Nilai Eigen Value Tabel Perhitungan rasio konsistensi
Tabel Matrix Perbandingan Kriteria
Gambar III.29. Rancangan Form Bobot Nilai Kriteria
67
III.4.2. Desain Output Desain output sistem ini berisi pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari sistem Penunjang Keputusan Menentukan Guru-guru yang berhak mengajukan Uji Sertifikasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Dinas Pendidikan Kota Medan adalah sebagai berikut. III.4.2.1. Rancangan Output Proses Penilaian Rancangan output proses penilaian digunakan untuk mengolah proses penilaian yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan output proses penilaian dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar III.30. Rancangan Output Proses Penilaian
III.4.2.2. Rancangan Output Proses Perankingan Rancangan output proses perankingan digunakan untuk mengolah proses perankingan yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan output proses perankingan dapat dilihat pada gambar berikut :
68
Jumlah Guru-guru yang berhak mengajukan sertifikasi
Gambar III.31. Rancangan Form Proses Perankingan
III.4.2.3. Rancangan Laporan Data Calon Guru Rancangan laporan data calon Guru digunakan untuk mencetak laporan data calon Guru. Adapun rancangan laporan data calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :
image
DataData Calon CalonGuru SPG
Xx/xx/xxxx
Kode Calon
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
C01
Xxxxxx
Xxxxxx
Xxxxxx
Xxxxxx
C02
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxx 99999
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxx Xxxxx
C03
Xxxxx Xxxxxx
99999 Xxxxxx
Xxxxx Xxxxxx
Xxxxx Xxxxxx
Xxxxx
99999
Xxxxx
Xxxxx
Diketahui Diketahui KepalaHRD Dinas Medan Kepala PT.Kota Arta Boga Cemerlang (
)
(Erwin)
Gambar III.32. Rancangan Form Laporan Data Calon Guru
69
III.4.2.4. Rancangan Laporan Data Hasil Penilaian Calon Guru Rancangan laporan data hasil penilaian calon Guru digunakan untuk mencetak laporan data hasil penilaian Guru yang berhak. Adapun rancangan laporan data hasil penilaian calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :
image
Laporan Penilaian Calon Guru Laporan Penilaian Penerimaan SPG
Xx/xx/xxxx
Kode Penilaian
Kode Calon
Nilai 1
Nilai 2
Nilai Akhir
P01
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
P02
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
P03
Xxxxx Xxxxxx
99999 Xxxxxx
99999 Xxxxxx
99999 Xxxxxx
Diketahui
Diketahui Kepala HRD PT. Arta Boga Cemerlang Kepala Dinas Kota Medan (
)
(Erwin)
Gambar III.33. Rancangan Form Laporan Data Hasil Penilaian Calon Guru
III.4.2.5. Rancangan Laporan Data Hasil Perankingan Calon Guru. Rancangan laporan data hasil perankingan calon Guru digunakan untuk mencetak laporan data hasil perankingan Guru yang berhak. Adapun rancangan laporan data hasil perankingan calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :
70
image
Xx/xx/xxxx
Laporan Data Hasil Perangkingan Calon Guru Laporan Penilaian Penerimaan SPG
Kode Penilaian
Kode Calon
Nilai 1
Nilai 2
Nilai Akhir
P01
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
P02
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
Xxxxxx 99999
P03
Xxxxx Xxxxxx
99999 Xxxxxx
99999 Xxxxxx
99999 Xxxxxx Diketahui Diketahui Kepala Dinas Kota Medan Kepala HRD PT. Arta Boga Cemerlang (
)
(Erwin)
Gambar III.34. Rancangan Form Laporan Data Hasil Perankingan Calon Guru
III.5. Desain Database Database adalah sekumpulan data operasional yang saling berhubungan dengan redudansi minimal, yang digunakan secara bersama oleh beberapa aplikasi. Database diterapkan untuk mengatasi masalah pengolahan data dengan cara konvensional, yaitu jika struktur data di ubah, program harus disesuaikan dan jika ada duplikasi file, sulit untuk memelihara integritas data. III.5.1. Desain Tabel Untuk perancangan table sistem penunjang keputusan menentukan guru yang berhak megajukan sertifikasi dengan Metode AHP pada Dinas Pendidikan Kota Medan Medan dapat dilihat dibawah ini.
71
III.5.1.1. Tabel Data Calon Guru Tabel calon guru digunakan untuk menampung record data calon guru keseluruhan. Struktur Tabel calon guru dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel III.16. Data Calon guru Field Name No_Regristrasi nama_calon_guru tempat_lahir tanggal_lahir agama jenis_kelamin no_tlp alamat
Type Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar
Size 50 50 50 50 50 50 50 50
Description No Regristasi Nama calon guru Tempat lahir Tanggal lahir Agama Jenis kelamin No tlp Alamat
III.5.1.2. Tabel User Tabel User digunakan untuk menampung record data User keseluruhan. Struktur Tabel User dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel III.17. User Field Name User Password Status
Type Nvarchar Nvarchar Nvarchar
Size 50 50 50
Description User Password Status
III.5.1.3. Tabel Subkriteria Tabel Subkriteria digunakan untuk menampung record data Subkriteria. Struktur Tabel Subkriteria dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel III.18. Subkriteria Field Id_kriteria Sub_kriteria
Type Nvarchar Nvarchar
Size 50 50
Description Id kriteria Sub kriteria
72
Eigen_kriteria Sangat_baik Baik Cukup_baik Kurang_baik
Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar
50 50 50 50 50
Eigen kriteria Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
III.5.1.4. Tabel Bobot Kriteria Tabel Bobot Kriteria digunakan untuk menampung record data Bobot Kriteria. Struktur tabel Bobot Kriteria dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel III.19. Bobot Kriteria Field Name Kode_kriteria Nama_kriteria Eigen_value
Type Nvarchar Nvarchar Nvarchar
Size 50 50 50
Description Kode kriteia Nama kriteria Eigen value
III.5.1.5. Tabel Result Tabel Result digunakan untuk menampung record data Result. Struktur tabel Result dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel III.20. Result Field No_reg Nama Tempat_lahir Tanggal_lahir Alamat Masa_kerja Usia Beban_kerja Tugas_tambahan Nilai No Status
Type Char Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar Nvarchar(MAX)
Size 30 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 -
Description No reg Nama Tempat lahir Tanggal lahir Alamat Masa kerja Usia Beban kerja Tugas tambahan Nilai No Status
73
III.5.1.6. Tabel Security Tabel Security digunakan untuk menampung record data Security. Struktur tabel Security dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel III.21. Security Field Name User_name Password Status
Type Nvarchar Nchar Nvarchar
Size 50 10 50
Description User name Password Status
III.5.2. Normalisasi Pada tahap ini lakukan normalisasi agar menghasilkan tabel / file yang akan digunakan sebagai penyimpan data minimal 3NF. Bentuk tidak normal dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel III.22. Bentuk Unnormal NO REG
NAMA CALON GURU
JENIS KELAMIN
TEMPAT LAHIR
TANGGAL LAHIR
AGAMA
ALAMAT
2001
Reza
L
Medan
12/03/1990
Islam
Jl. Pulwosari
2002
Safni
P
Medan
12/03/1990
Islam
Jl. Pendidikan
Tabel III.23. Sambungan Pertama Bentuk Unnormal NO.REG
ALAMAT
TELPON
KODE KRITERIA
KRITERIA
NILAI
R001
Medan
087658436788
0001
MASA KERJA
80
0002
USIA
60
0003
BEBAN KERJA
70
0004
TUGAS TAMBAHAN
68
0001
MASA KERJA
78
R002
Medan
081367543210
74
0002
USIA
68
0003
BEBAN KERJA
78
0004
TUGAS TAMBAHAN
80
III.5.2.1. First Normal Form (1NF) Untuk menjadi 1NF suatu table harus memenuhi dua syarat. Syarat pertama tidak ada kelompok data atau field yang berulang. Syarat kedua harus ada primary key (PK) atau kunci unik, atau kunci yang membedakan satu bari dengan baris yang lain dalam satu table. Pada dasarnya sebuah table selamat tidak ada kolom yang sama merupakan bentuk table dengan 1NF. Bentuk normal pertama berdasarkan kasus diatas dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel III.24. Bentuk First Normal Form (1NF) NAMA CALON GURU
KEL
R001
Reza
R001
JEN
TEMPAT LAHIR
TANGGAL LAHIR
AGAMA
L
Medan
12/03/1990
Islam
Reza
L
Medan
12/03/1990
Islam
R001
Reza
L
Medan
12/03/1990
Islam
R001
Reza
L
Medan
12/03/1990
Islam
R002
Safni
P
Medan
12/03/1990
Islam
R002
Safni
P
Medan
12/03/1990
Islam
R002
Safni
P
Medan
12/03/1990
Islam
R002
Safni
P
Medan
12/03/1990
Islam
NO.REG
75
Tabel III.25. Sambungan Pertama Bentuk Normal Pertama (1NF) NO.REG
ALAMAT
TELPON
KODE KRITERIA
KRITERIA
NILAI
R001
Medan
087658436788
0001
MASA KERJA
80
R001
Medan
087658436788
0002
USIA
60
R001
Medan
087658436788
0003
BEBAN KERJA
70
R001
Medan
087658436788
0004
TUGAS TAMBAHAN
68
R002
Medan
081367543210
0001
MASA KERJA
78
R002
Medan
081367543210
0002
USIA
68
R002
Medan
081367543210
0003
BEBAN KERJA
78
R002
Medan
081367543210
0004
TUGAS TAMBAHAN
80
III.5.2.2. Second Normal Form (2NF) Untuk menjadi 2NF suatu table harus berada dalam kondisi 1NF dan tidak memilik partial dependencies. Partial dependencies adalah suatu kondisi jika atribut non kunci (Non PK) tergantung sebagian tetapi bukan seluruhnya pada PK. Bentuk normal kedua berdasarkan kasus diatas dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel III.26. Bentuk Second Normal Form (2NF) NAMA
JEN
TEMPAT
TANGGAL
GUURU
KEL
LAHIR
LAHIR
R001
Reza
L
Medan
R002
Safni
P
Medan
NO.REG
AGAMA
TELPON
ALAMAT
12/03/1990
Islam
087658436788
Jl. Pulwosari
12/03/1990
Kristen
081367543210
Jl. Pendidikan
76
Tabel III.27. Bentuk Second Normal Form (2NF) Penilaian KODE KRITERIA
KRITERIA
NILAI
0001
MASA KERJA
80
0002
USIA
60
0003
BEBAN KERJA
70
0004
TUGAS TAMBAHAN
68
0001
MASA KERJA
78
0002
USIA
68
0003
BEBAN KERJA
78
0004
TUGAS TAMBAHAN
80
III.5.2.3. Third Normal Form (3NF) Untuk menjadi 3NF suatu table harus berada dalam kondisi 2NF dan tidak memilik transitive dependencies. Transitive dependencies adalah suatu kondisi dengan adanya ketergantunga fungsional antara 2 atau lebih atribut non kunci (Non PK). Bentuk normal ketiga berdasarkan kasus diatas dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel III.28. Bentuk Third Normal Form (3NF) Calgur
NAMA
JENIS
TEMPAT
TANGGAL
GURU
KELAMIN
LAHIR
LAHIR
2001
Reza
L
Medan
12/03/1990
Islam
087658436788
Jl. Pulwosari
2002
Safni
P
Medan
12/03/1990
Kristen
081367543210
Jl. Pendidikan
NO REG
AGAMA
TELPON
ALAMAT
77
Tabel III.29. Bentuk Third Normal Form (3NF) NO REG
KRITERIA
NILAI
R001
MASA KERJA
80
R001
USIA
60
R001
TUGAS TAMBAHAN
70
R001
BEBAN KERJA
68
R002
MAS AKERJA
78
R002
USIA
68
R002
BEBAN KERJA
78
R002
TUGAS TAMBAHAN
80
Tabel III.30. Bentuk Third Normal Form (3NF) Kriteria KODE KRITERIA
KRITERIA
0001
MASA KERJA
0002
USIA
0003
BEBAN KERJA
0004
TUGAS TAMBAHAN