6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu Luh Ayu Karinawati 2009 tentang Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Cabang Bali dan Nusa Tenggara bergerak dalam bidang jasa asuransi jiwa. Objek penelitian tersebut adalah Efektivitas Penerapan Electronic Data Processing (EDP) pada sistem akuntansi penjualan perusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut antara lain keamanan data, ketelitian, waktu, variasi output, kenyamanan fisik dan relenvansi penerapan EDP dengan teknik analisa data yaitu teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah penerapan electronic data processing (EDP) pada sistem akuntansi penjualan secara keseluruhan dinilai telah efektif. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain : 1. Penggunaan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. 2. Mengukur penerapan Elecronik data processing (EDP) 3. Beberapa Variabel yang digunakan antara lain keamanan data, waktu, ketelitian, dan relevansi. 4. Pemilihan perusahaan dibidang pelayanan jasa Asuransi.
6 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakuakan sebelumnya mengambil tempat pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Cabang Bali dan Nusa Tenggara, sedangkan penelitian ini dilakukan pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang kusumabangsa Surabaya. Ni Luh Md. Pitria Dewi meneliti tentang Analisis Efektivitas Pengolahan Data Elektronik dengan Program MYOB pada UD. Widya Pratama Di Gianyar. Analisis efektivitas pengolahan data elektronik dengan program MYOB ini diukur dengan menggunakan teknik analisa deskriptif kuantitatif, yaitu dengan cara menjelaskan melalui perhitungan tertentu. Indikator yang di ukur dalam penelitian ini adalah indikator keamanan data, waktu, keakuratan, dan relevansi. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah tingkat efektivitas Pengolahan Data Elektronik dengan Program MYOB Pada UD. Widya Pratama Di Gianyar termasuk dalam kategori sangat efektif. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain : 1. Penggunaan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. 2. Mengukur penerapan Electronic data processing (EDP) 3. Beberapa Variabel yang digunakan antara lain keamanan data, waktu, dan relevansi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain : 1. Program Aplikasi yang dinilai yaitu aplikasi MYOB pada penelitian sebelumnya dengan aplikasi CGISS pada penelitian ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2. Penelitian sebelumnya dilakukan di UD. Widya Pratama sedangakan penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Tri Pakarta. Hana Christina Yulianti, 2013 Efektivitas implementasi sistem informasi manajemen perkebunan berbasis Geographic Information System pada PT. Perkebunan Nusantara x (persero) dalam rangka pengambilan keputusan. Objek penelitian tersebut adalah Efektivitas implementasi sistem informasi
manajemen
perkebunan
(SIMBUN)
berbasis
Geographic
Information System (GIS). Dalam Penelitian tersebut menilai sistem informasi manajemen perkebunan berbasis geographic information system yang diimplementasikan oleh pabrik gula dalam rangka pengambilan keputusan. Teknik analisa yang digunakan menggunakan teknik analisa kualitatif. Yaitu dengan cara mendeskripsikan secara naratif hasil dari wawancara terhadap informan. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah sistem informasi manajemen perkebunan berbasis geographic information system dinilai telah efektif, karena adanya perbedaan sebelum dan sesudah memakai sistem informasi manajemen perkebunan berbasis geographic information system. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan teknik analisa kualitatif dengan melibatkan wawancara untuk mengetahui tingkat efektivitas implementasi sistem informasi manajemen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain : 1. Program yang dinilai yaitu aplikasi GIS pada penelitian sebelumnya dan aplikasi CGISS pada penelitian ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
2. Tempat penelitian pada penelitian sebelumnya diadakan di beberapa tempat berbeda yang ada di ruang lingkup PT. Perkebunan Nusantara X (persero) sedangkan penelitian ini hanya mengambil di satu tempat yaitu PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang kusumabangsa Surabaya.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem Informasi Manajemen 2.2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan komponen di mana masing- masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Burch dan Strater dalam buku mereka yang berjudul Information Systems : Theory and Practice mendefinisikan sistem sebagai berikut : Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian- bagian atau sub-sub sistem yang disatukan atau dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Enger dalam bukunya, Management
Standarts for Developing
Information Systems menulis bahwa susatu sistem terdiri atas kegiatan-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. (Mukijat, 2005 : 3). Menurut Rapoport (2004) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Ludwig (2007) sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam suatu lingkungan tertentu. Secara sederhana suatu sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari beberapa unsur, komponen maupun variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling terintegrasi dan terpadu satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (process), dan keluaran (output). Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feedback) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud. 2.2.1.2 Pengertian Data dan Informasi Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, biasanya dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali untuk pengambilan keputusan. Menurut Wahana (2003:54), “Data adalah bahan dasar (transaksi) yang akan diolah untuk mendapatkan informasi”.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah dan bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan. Menurut Sutedjo (2002:68) informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta- fakta yang ada.
Sunartaya (2003:30) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen Untuk Organisasi Bisnis, nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:
1. Mudahnya dapat diperoleh (accesbility). Sifat ini menunjukan pada mudahnya dan cepatnya output informasi diperoleh, misalnya satu menit dibandingkan dua puluh empat jam. 2. Sifat dan luasnya (comprehensive). Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai output-nya. 3. Ketelitian (accuracy). Sifat
ini berhubungan dengan tingkat
kebebasan dari kesalahan. 4. Kecocokan (appropriateness). Sifat menunjuk betapa baiknya output informasi dalam hubungannya dengan permintaan pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
5. Ketepatan waktu (timeliness). Sifat ini berhubungan dengan waktu proses/ siklus menghasilkan informasi yang lebih pendek. 6. Kejelasan (clarify). Menunjuk pada tingkat kebebasan dari istilahistilah yang tidak jelas. 7. Keluwesan (fleksibility). Dapat dipakai tidak hanya pada satu keputusan saja, tetapi lebih dari satu. 8. Dapat dibuktikan/ dicocokan (veriability). Dapat diuji oleh pemakai sehingga sampai pada kesimpulan yang sama. 9. Tidak
mengandung
menghasilkan
atau
prasangka, mengubah
tidak
ada
informasi
keinginan guna
untuk
mendapatkan
kesimpulan yang telah dipertimbangkan atau ditentukan sebelumnya. 10. Dapat diukur (measurrement), informasi tersebut dihasilkan dari sistem informasi formal dan legal. Meskipun kabar angin, desasdesus, klonik dan sebagainya sering dianggap sebagai informasi, maka hal tersebut diluar lingkup pembicaraan sistem informasi manajemen.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa data dan informasi merupakan bagian atau komponen penting dari manajemen untuk proses operasional organisasi dan selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam rangka pengambilan keputusan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
2.2.1.3 Pengertian Manajemen Hakekat manajemen secara relatif yaitu bagaimana sebuah aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Menurut Terry, manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisassian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Pada dasarnya dalam proses penggunaan sistem informasi, seorang manajer harus memahami posisi dari hierarki/ tingkatan manajemen dimana dia berada, sebagaimana dikemukakan oleh McLeod (2001), bahwa tingkatan manajerial terdiri dari Strategic Planning Level (Lower Management), Management Control Level (Middle Management), dan Operational Control Level (Lower Management). 2.2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem
informasi
manajeman
digambarkan
sebagai
sebuah
bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Menurut Davis, dalam buku Analisis dan Desain informasi : Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. (Jogiyanto,2005:15). Menurut Cushing, Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber
daya modal di dalam suatu
organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
di dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian .
(Jogiyanto,2005:14). Menurut Wu, Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen . (Jogiyanto,2005:14). Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi, data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Lebih lengkapnya Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.2 Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Manajemen 2.2.2.1 Manfaat Sistem Informasi Manajemen Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi manajemen antara lain adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 4. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 5. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru. 7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem. 8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksitransaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. 9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
2.2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Manajemen Tujuan sistem informasi manajemen adalah menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian serta dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya sistem informasi manajemen ialah berhubungan dengan laporan di masa datang. Lain dengan sitem informasi akuntansi yang lebih menekankan pada laporan masa lalu. Contoh pengambilan keputusan seperti suatu perusahaan yang memperkirakan keadaan ekonomi di masa datang. Apabila keadaan ekonomi makin memburuk maka dampak masayarakat terhadap daya beli juga menurun. Hal ini membuat manajer perusahaan harus berpikir bagaimana mengatur biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan. Apabila perusahaan menjual barang maka harus dipikirkan berapa harga barang yang dapat ditawarkan serta berapa harga perolehan yang harus diperkirakan. Sehingga peranan manajer disini sangat besar dalam mengambil keputusan manajemen bagi perusahaan. Tujuan Sistem Informasi Manajemen menurut Kadir (2003) adalah : 1. Menyediakan informasi yang digunakan sebagai dasar analisis terhadap kondisi awal. 2. Membantu dalam pengambilan keputusan secara manajerial.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
3. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang sudah terprogram. 4. Mengotomatisasi pekerjaan- pekerjaan rutin dari bagian administrasi. Berdasarkan pada pengertian- pengertian diatas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah agar organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam kegiatan dan tugastugas operasional perusahaan serta berguna untuk pembuatan keputusankeputusan rutin maupun keputusan- keputusan yang strategis. 2.2.3 Sistem Informasi Asuransi Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung kegiatan operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmatik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada pengguna organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara dimana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit. Sistem informasi pada jasa asuransi merupakan sebuah software aplikasi untuk membantu proses penawaran jasa asuransi ke sejumlah calon pemegang polis, serta juga dapat mendata para pemegang polis, jenis asuransi yang dipilih dan premi yang telah disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi. Perangkat lunak (software) sistem informasi yang digunakan perusahaan asuransi di Indonesia secara umum meliputi actuarial system, agency
management,
illustration,
life
claim
administration,
administration,
policy
healt
administration,
administration,
premium
administration, rating & quoting, reinsurance administration, subrogation, dan underwriting. Secara umum, peningkatan penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada industri asuransi dalam beberapa dekade terakhir ini, di pengaruhi oleh :
1. Peningkatan kemampuan komplementas tugas manajemen. 2. Peningkatan kemampuan karyawan di semua tingkatan dalam menggunakan komputer 3. Perkembangan teknologi Penunjang sistem informasi pada industri asuransi terbagi dalam empat kategori utama, yaitu ; a. Kegiatan pemrosesan (core processing)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi polis serta pemberian pelayanan terhadap para pemegang polis. b. Distribusion (distribution) Meliputi pemberian jasa dan pelayanan terhadap para agen asuransi, seperti pembuatan ilustrasi paket asuransi yang akan di tawarkan, penentuan kuota tarif premi, dan pembatasan rating aplikasi asuransi. c. Dokumentasi (Document Management) Meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi, seperti dokumentasi kegiatan investasi, pelaporan, surat menyurat, serta pembuatan sertifikat yang dilakukan oleh perusahaan. d. Infastruktur (Infrastructure). meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan organisani dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti esterprise resource planning
(ERP),
business
rules
angines
(BRE),
dan
data
warehousing/business intelligence (DW/BI). 2.2.4 Sistem Informasi Terpadu Sistem informasi terpadu merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen data, aplikasi, dan teknologi yang saling kait- mengkait untuk mendukung kebutuhan informai dari perusahaan. Sistem Informasi Terpadu adalah suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan multinasional, dengan kata lain adalah perusahaan yang sudah memiliki cabang- cabang yang saling terhubung dan terintegrasi. Tugas utama dari sebuah sistem informasi tepadu, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
1. Mengumpulkan, menciptakan, dan mengolah data mentah yang berasal dari transaksi atau aktivitas bisnis sehingga menjadi informasi dan pengetahuan yang berguna bagi para stakeholder (mereka yang berkepentingan), dan 2. Menyimpan dan menyebarluaskan data, informasi, dan pengetahuan tersebut kepada siapa saja yang membutuhkan, terutama manajemen dan staff internal perusahaan, rekanan bisnis, pelanggan, dan stakeholder lain yang berada diluar perusahaan. Dari berbagai komponen yang terdapat di dalam sebuah sistem informasi terpadu, yang paling memegang peranan adalah perangkat lunak (Software) aplikasi. 2.2.4.1 Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) Sistem informasi terintegrasi yang mampu memberikan informasi secara komprehensif kepada manajemen untuk membuat keputusankeputusan manajerial secara akurat, dapat membuat industri menjadi kompetitif dalam pasar global yang dinamik. Sistem informasi terintegrasi akan memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi sistem manufaktur. Suatu sistem informasi terintegrasi yang populer sekarang ini dalam industry manufaktur maupun jasa adalah sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Enterprise Resource Planning (ERP) , sebuah software application yang digunakan perusahaan yang memiliki sistem informasi terpadu, merupakan sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
manufaktur
maupun
jasa
yang
berperan
mengintegrasikan
dan
mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP atau perencanaan sumber daya perusahaan adalah suatu perangkat lunak (Software) dengan paket aplikasi yang terintegrasi untuk digunakan secara luas pada organisasi. ERP sering disebut sistem back office, karena mengindikasikan costumers dan hal- hal public tidak dilibatkan secara langsung. ERP bersifat lintas fungsi dan dapat dikembangkan menjadi skala enterprise yang luas. Semua departemen fungsional yang terlibat dalam operasi atau poduksi diintegrasikan dalam satu sistem. Martin, dkk, (2005) menunjukan adanya beberapa manfaat bisnis dengan Enterprise Resource Planning (ERP), antara lain : 1.
Integrasi data yang menyebabkan akses data pada unit bisnis lain, fungsi- fungsi lain, proses- proses dan organisasi meningkat.
2.
Menyediakan cara lain untuk melakukan bisnis, yaitu lewat rekayasa proses bisnis, menuju ke orientasi proses dan pengurangan biaya proses bisnis.
3.
Menyediakan kemampuan global dengan menyediakan globalisasi lewat proses bisnis yang umum dan berkelas dunia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.5 Perangkat Pengolahan Data Elektronik/ Elektronik Data Processing (EDP) Pengertian Electronik Data Processing (EDP), menurut Jogiyanto (2004 : 3) EDP diartikan sebagai “manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer”. Sedangkan menurut Siagian (2002 : 8) :“ EDP adalah pengolahan data secara elektronik yang merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksud untuk penyediaan informasi dengan menggunakan komputer yang mencakup pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan pengawasan hasil olahan tersebut”. Pengolahan data elektronik atau electronic data processing adalah proses manipulasi data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer. 2.2.5.1 Komponen- komponen EDP (Electronik Data Processing) Suatu sistem pengolahan data dapat bekerja dengan baik bila didukung oleh beberapa beberapa komponen-komponen. Penerapan EDP membutuhkan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), perangkat pelaksana (brainware) dan procedure. 1. Perangkat Keras (Hardware) Hardware adalah seluruh komponen yang komputer
dan
peralatan
yang
membentuk
memungkinkan
suatu sistem
komputer
dapat
melaksanakanya tugasnya. Dalam hal ini termasuk mesin-mesin
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
pembantu penyiapan data dan alat-alat telekomunikasi. Hardware tebagi atas beberapa macam bagian, yaitu : a. Input device Input device merupakan suatu perangkat keras yang digunakan untuk memaukkan data atau input kedalam komputer. Input Device berfungsi untuk membaca data input dari media input. Peralatan input mengubah data asal ke bentuk yang dapat dipahami oleh komputer untuk di proses lebih lanjut. Contoh input device adalah keybord, mouse, joystick dan lain sebagainya. b. Process device Process device dapat diartikan sebagai unit komponen pemrosesan yang digunakan untuk memproses data- data. Dalam hal ini misalnya Central Processing Unit (CPU). Tugas utama dari Central Processing Unit (CPU) adalah mengontrol dan membimbing keseluruhan sistem komputer selama pengolahan data , termasuk melakukan kegiatan aritmatika dan logical operation terhadap data. c. Output device Output device merupakan komponen yang berfungsi untuk mengeluarkan seluruh hasil pemrosesan yang berupa fisik ataupun
non fisik yang
berasal dari CPU sehingga dapat menghasilkan informasi kepada penggunanya. Output Device berfungsi untuk mengeluarkan hasil olahan CPU melalui main stroage seperti printer, monitor, disk drive, plotter. d. Storage Device
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Storage atau media penyimpanan merupakan komponen- komponen perangkat keras yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan datadata. Contoh dari storage device misalnya adalah harddisk, flashdisk, dan lainnya. 2. Perangkat Lunak (Software) Software merupakan alat komunikasi antara manusia dengan komputer berupa rangkaian instruksi yang disusun untuk menjalankan tugas tertentu. Fasilitas software meliputi seluruh tahapan dari sistem pengolahan data diluar fasilitas hardware. Fungsi software antara lain mengidentifikasi program, menyiapkan aplikasi program sehingga tata kerja seluruh peralatan komputer terkontrol dan mengatur serta membuat pekerjaan lebih efisien. Pada umumnya software dapat dibedakan atas dua jenis yaitu : a. Software System Software sistem adalah software yang dipakai untuk menunjang kerja application software. Yang termasuk software system ialah : 1) Operating system, adalah bagian software yang sangat penting dan merupakan kumpulan program yang mengontrol dan mengatur seluruh kegiatan. Umumnya operating sistem dirancang pada satu jenis komputer. 2) Utility program, merupakan program yang dirancang untuk dapat membantu tugas-tugas tertentu misalnya mempersiapkan media disk,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
membuat duplikat disk dan file, serta membuat proteksi suatu sistem software. b. Application Software Application Software merupakan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Application Software dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu : 1. User software , yaitu aplikasi yang dibuat oleh pemakai sendiri. 2. Taylor made, yaitu aplikasi yang dibuat berdasarkan pesanan. 3. Package software,yaitu aplikasi yang tersedia di pasaran. 3. Brainware Peranan manusia dalam pengolahan data dengan komputer dapat digolongkan berdasarkan tugas yang dilakukan sebagai berikut : a. Operator, berfungsi untuk mengoperasikan komputer dan mematikan sistem komputer. b. Programmer, adalah orang yang berfungsi untuk merencanakan suatu program, berdasarkan spesifikasi program dari sistem analisis. c. System Analyst, bertugas untuk mempelajari, menganalisa dan mendesain proyek aplikasi dari pengguna beserta tata cara prosedur yang dilakukan. 4. Procedure Untuk mengkoordinasikan kegiatan pengolahan data, maka harus disusun suatu prosedur yang menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilalui. Dengan adanya prosedur ini maka semua bagian akan dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
menjalankan fungsinya secara terarah dan yang sangat penting adalah dalam rangka menjamin tercapainya informasi yang tepat dan akurat. 2.2.5.2 Siklus Pengolahan Data Elektronik Semua bentuk pengolahan data, baik yang dilaksanakan secara manual maupun secara elektronik, akan selalu terdiri dari kegiatan input, proses, dan output. Pengolahan data elektronik memiliki siklus, siklus pengolahan data elektronik terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu : a. Input (Masukan) tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer. Dalam aktivitas input, data direkam dalam bentuk-bentuk tertentu sebagai bahan untuk diolah atau diproses. Data tersebut dicatat pada dokumen, seperti faktur, tanda terima barang, dan lain-lainnya, dan kemudian diubah dalam bentuk yang terbaca mesin tanpa menggunakan kertas lagi. b. Processing (Proses) Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage. Pada dasarnya, komputer memproses data dengan salah satu dari dua sistem pengolahan data berikut: 1) Batch Processing Sistem pengolah data secara batch dilakukan secara periodik atau berkelompok. Artinya, data yang akan diproses dikumpulkan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat yang ditentukan secara periodik. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar. 2) Immediate Processing Sistem pengolah data immediate atau on-line processing adalah sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya, setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masingmasing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu menunjukkan status mutakhir. Pendekatan immediate processing ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem yang memerlukan sistem informasi yang selalu mutakhir. c. Output (Keluaran) Tahap ini merupakan proses yang menghasilkan output dari pengolahan data berupa informasi. Jika data telah diubah menjadi informasi, berarti proses pengolahan data telah menginjak aktivitas output. Kemudian dikembangkan lagi dengan menambahkan tiga tahapan yaitu : 1. Origination : tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan data. 2. Storage : tahap ini merupakan tahap perekaman atau penyimpanan hasil pengolahan data. Hasil pengolahan data yang telah tersimpan di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
storage (simpanan luar) dapat dijadikan input untuk proses pengolahan data selanjutnya. 3. Distribution : tahap ini merupakan proses distribusi output kepada pihak yang berhak atau membutuhkan informasi. 2.2.6 CGISS (Care General Insurance System Solution) CGISS/ Care General Insurance System Solution merupakan Sistem aplikasi terpadu pada Asuransi umum. CGISS merupakan aplikasi utama berbentuk sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengelolah bisnis asuransi umum. Sistem CGISS membantu perusahaan secara menyeluruh untuk mengintegrasikan seluruh alur proses dan dengan menyediakan spesifik kegiatan sistem informasi yang luas. CGISS telah dikembangkan dan terus berkembang sebagai sistem aplikasi yang paling layak untuk perusahaan asuransi umum di indonesia. Sistem aplikasi ini telah banyak di implementasikan oleh perusahaan asuransi umum. CGISS dapat menyelesaikan kegiatan- kegiatan yang dibutuhkan oleh perusahaan. dengan aplikasi CGISS proses integrasi bisnis dalam pemasaran , underwriting , reasuransi , keuangan , akuntansi dan manajemen bisnis dapat berjalan dengan lancar. Saat ini CGISS terus berupaya untuk meningkatkan sistem aplikasi menjadi lebih baik lagi. 2.2.7 Efektivitas Menurut
Kurniawan
dalam
bukunya
transformasi
pelayanan
publik “Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109). Moenir dalam bukunya Manajemen Umum di Indonesia yang mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “Effectivennes, on the other hand, is the ability to choose appropriate objectives. An effective manager is one who selects the right things to get done”. (Efektivitas, pada sisi lain, menjadi kemampuan untuk memilih sasaran hasil sesuai. Seorang manajer efektif adalah satu yang memilih kebenaran untuk melaksanakan) (Moenir, 2006:166). “Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya” (Hidayat, dalamhttp://blog.wordPress.Com/defenisidanpengertianefektifitas/28Maret 2009/). Dari beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu nilai atau tingkatan dari kesesuaian antara proses implementasi serta hasil dengan perencanaan dan prosedur yang telah ada. 2.2.8 Kualitas dan Efektivitas Sistem Informasi Efektivitas sistem informasi memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan usaha/bisnis. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efekif bila sistem informasi memberikan manfaat dan ketepatgunaan teknologi informasi dalam operasi dan administrasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
Pada 1992, DeLone dan McLean membuat sebuah model untuk mengukur kualitas efektivitas sistem informasi yang disebut “DeLone and McLean Is Success Model” atau biasa disebut D&M model. Menurut D&M, terdapat 6 poin yang menentukan kualitas sistem informasi, yaitu:
1. System Quality, yang mengevaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri. 2. Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi. 3. System Use, berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi oleh
penerima.
4. User Satisfaction, berkaitan dengan respons penerima terhadap penggunaan output sistem informasi. 5. Individual Impact, yaitu dampak informasi terhadap perilaku penerima. 6. Organizational Impact, yaitu dampak informasi terhadap kinerja organisasi. Setelah mempertimbangkan masukan-masukan yang ada, pada tahun 2003, DeLone dan McLean memperbarui modelnya dengan menambahkan poin
service
quality dan
menggantikan
poin individual
impact dan organizational impact dengan net benefits. Selain DeLone & McLean model, ada juga teknik yang diajukan oleh Chang dan King untuk melakukan pengukuran kualitas sistem informasi. Teknik
tersebut
menggunakan tools yang
disebut functional
scorecard. Chang dan King mendefinisikan poin-poin yang menjadi penilaian kualitas sistem informasi seperti terlihat pada tabel 2.1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
Tabel 2.1 Kualitas Sistem Informasi
Sumber : Chang dan King( http://okkypratama.wordpress.com/2012/12/) Menurut Muhanna dan Stoel (2010:44), mencari tahu dampak dan efektivitas dari Teknologi Informasi (TI) dalam sebuah perusahaan merupakan tema utama atau hal yang paling sering diteliti dalam bidang teknologi informasi (TI), termasuk didalamnya
Sistem Informasi
Manajemen. Menurut Irwansyah dan Ratnasari (2010) penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem
informasi,
sehingga
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sistem
32
informasi
kurang
memberikan
manfaat dalam meningkatkan kinerja
individual. Perancangan sistem merupakan aktivitas kreatif. Jarang terjadi dua tim perancangan akan menghasilkan penyelesaian masalah yang sama untuk masalah
tertentu.
Adapun
pertimbangan perancangan
untuk
elemen sistem dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Pertimbangan-pertimbangan perancangan untuk elemen sistem Elemen Sistem
Pertimbangan Perancangan Akurasi
Masukan Data Waktu Akurasi Pemrosesan Data Waktu Keamanan Penyimpanan Data Akurasi Relevansi Keluaran Data
Variasi Laporan Ketepatan Waktu
Sumber: Bodnar dan Hopwood, 2000 Krech (2000) menyatakan ukuran efektivitas adalah jumlah hasil yang dapat dikeluarkan, artinya hasil tersebut berupa kuantitas atau bentuk fisik dari organisasi,
program
atau
kegiatan.
Terdapat
enam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ukuran
33
efektivitas penerapan Sistem Informasi berbasis komputer. Ukuran tersebut antara lain: 1. Keamanan data 2. Waktu 3. Ketelitian 4. Relevansi 5. Variasi laporan 6. Kenyamanan fisik Wilkinson memberikan sasaran yang harus dicapai untuk menentukan kriteria penilaian efektivitas sistem sebagai berikut : 1. Relevance (sesuai kebutuhan). 2. Capacity (kapasitas sistem). 3. Efficiency (efisiensi sistem). 4. Timeliness (ketepatan waktu untuk menghasilkan informasi). 5. Accessibility (kemudahan akses). 6.
Flexibility (keluwesan sistem).
7.
Accuracy (ketepatan nilai dari informasi).
8.
Reliability (keandalan sistem).
9. Security (keamanan sistem). 10. Economy (nilai ekonomis sistem). 11. Simplicity (kemudahan sistem digunakan).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
2.2.8.1 Pengukuran Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Informasi Menurut penjelasan tentang
teori- teori kualitas dan efektivitas
sistem, maka peneliti meringkas beberapa variabel yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas implementasi sistem informasi manajemen antara lain sebagai berikut: 1. Relevansi (Relevancy) Menunjukkan manfaat yang dihasilkan dari produk atau keluaran informasi, baik dalam analis data, pelayanan, maupun penyajian data. (Bodnar, 2000). Relevansi menunjukkan kesesuaian dan manfaat laporan yang dihasilkan oleh suatu sistem. Dalam hal ini tingkat relevansi antara orang satu dengan orang yang lainnya berbeda- beda tergantung kepada kebutuhan masing- masing pengguna informasi tersebut (Prabu, 2006). 2. Waktu (Timeliness) Berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan informasi dalam permintaan pemakaian sistem dan tingkat kemampuan sistem informasi berbasis teknologi dalam memproses data menjadi suatu laporan, baik secara periodik maupun nonperiodik untuk rentang waktu yang telah ditentukan. (Bodnar, 2000 )
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
3. Keamanan Data (Security) Berhubungan dengan pencegahan bencana, baik karena bencana alam, tindakan disengaja maupun kesalahan manusia dan tingkat kemampuan sistem informasi berbasis teknologi dalam mengantisipasi illegal acess dan kerusakan pada sistem. (Bodnar, 2000) Menurut Logan (2009), penyimpanan dan keamanan data harus memiliki standar tertentu, sebagai contoh misalnya standar penyimpanan dan pengamanan data dengan standar GARP (General Accepted Recordkeeping Principle). Selain itu, menurut Kepczyk (2003:1), keamanan informasi dalam sebuah sistem informasi telah menjadi fokus utama para akuntan karena berkaitan dengan privasi atau rahasia perusahaan. Untuk itu, pertimbangan ini berhubungan dengan kemampuan sistem untuk mengantisipasi akses data dari orang yang tidak berhak dan kemampuan
sistem
untuk
melakukan
proses
back-up
untuk
mengantisipasi adanya kejadian-kejadian buruk yang tidak terduga seperti kebakaran, bencana alam, gangguan listrik, adanya binatang pengganggu, kesalahan manusia yang tidak disengaja, dan lain-lain. 4. Ketelitian (Accuracy) Berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan. (Bodnar, 2000)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
5. Kemudahan penggunaan (Ease of Use) Merupakan ukuran atau tingkatan dimana seseorang percaya bahwa sistem informasi atau komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Menurut Goodwin dan Silver Sistem yang sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari teknologi informasi. Perbandingan kemudahan
tersebut
memberikan
indikasi
bahwa
orang
yang
menggunakan sistem yang baru bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan sistem lama. Pengguna mempercayai bahwa teknologi informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. Davis (1989) mengemukakan Indikator persepsi kemudahan penggunaan teknologi informasi yaitu: a. Sistem sangat mudah dipelajari. b. Sistem dapat mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna. c. Keterampilan pengguna bertambah dngan menggunakan sistem tersebut. d. Sistem sangat mudah dioperasikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
2.2.9 Pengertian Implementasi Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pada intinya implementasi merupakan suatu proses dan aktifitas penerapan maupun pelaksanaan yang melibatkan konsep atau gagasan yang telah direncanakan sebelumnya. 2.2.10 Kegiatan Operasi Menurut Fogarty, Schroedee (1994): Definisi kegiatan operasi terdiri dari pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi. Dalam sebuah perusahaan kegiatan operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing, maupun personalia. Operasi tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu berhubungan dengan fungsi-fungsi lainnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
2.3 Kerangka Berpikir 2.3.1 Gambar Kerangka Berpikir Gambar 2.1 Kerangka berpikir
IMPLEMENTASI CGISS
HARDWARE
BRAINWARE
ANALISIS EFEKTIVITAS
KUESIONER
1. Delone & Mclean 2. Chang & King 3. Bodnar & Hopwood 4. Krech 5. Wilkinson
WAWANCARA
KESIMPULAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Variabel 1. Relevansi 2. Waktu 3. Keamanan Data 4. Ketelitian 5. Kemudahan
39
2.3.2 Penjelasan Kerangka Berpikir PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dalam kegiatan
operasionalnya
mengimplementasikan
sistem
informasi
manajemen dengan melibatkan teknologi informasi (TI) atau software aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) dan pemgguna (Brainware) teknologi informasi (TI) guna memudahkan jalannya informasi di perusahaan tersebut. Teknologi informasi yang diterapkan untuk sistem informasi manajemen
perusahaan
dianalisis
tingkat
efektivitasnya.
Analisis
efektivitas sistem informasi manajemen mengacu pada penilaian dari beberapa pendapat para ahli, yaitu Delone & Mclean, Chang & King, Bodnar & Hopwood, Krech, dan Wilkinson. Melalui pendapat para ahli tersebut kemudian disimpulkan 5 variabel yang akan digunakan sebagai dasar untuk menganalisis. Variabel tersebut adalah variabel relevansi, waktu, keamanan data, ketelitian, dan kemudahan. Persepsi atau pendapat pengguna dinilai dan diukur dengan melibatkan kuesioner dan wawancara terbuka. Setelah melakukan pengukuran variabel tersebut, kuesioner yang telah diisi di analisis dengan menggunakan
teknik
analisa
kuantitatif
dengan
mendeskrpisikan
perhitungan angka dan prosentase. Sedangkan wawancara dianalisis dengan menggunakan teknik analisa kualitatif dengan mendeskrisikan dan mengukur kalimat dan kata- kata dalam bentuk naratif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
Setelah hasil analisis diketahui, selanjutnya hasil tersebut akan disimpulkan dan diketahui tingkat efektivitas dari implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) dengan tipe penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution). 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kombinasi (Mixed Methods). Johnson dan Cristensen (2007) memberikan definisi tentang metode penelitian kombinasi sebagai berikut : “Metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian.” Sugiyono (2006) menyatakan bahwa : 1. kedua metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif. 41 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
2. Metode penelitian tidak dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data yang dapat digabungkan. Dengan menggunakan metode kombinasi maka realibilitas data akan dapat ditingkatkan, karena reliabilitas data yang tidak dapat diuji dengan metode kualitatif atau sebaliknya. Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran). a. Model Sequential Creswell (2009) mengemukakan tentang metode kombinasi model sequential
adalah
suatu
prosedur
penelitian
dimana
peneliti
mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode yang lain. Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan bila urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
b. Model Concurrent Metode kombinasi model campuran, merupakan prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah penelitian. Kalau dalam tipe sequential, penggabungan metode dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode kuantitatif/kombinasi digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian.
Penelitian ini menggunakan model sequential explanatory dengan menempatkan metode kuantitatif pada urutan pertama dan kualitatif pada urutan kedua. Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory, dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.
3.1.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tipe deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang ( ketika penelitian berlangsung ) dan menyajikan apa adanya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
Penelitian
deskriptif
merupakan
suatu
penelitian
yang
mendeskripsikan apa yang terjadi pada saat ini. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisa dan menginterpretasikan kondisikondisi yang sekarang ini terjadi atau ada dan melihat kaitan antara variabel-varianel yang ada. (Pasolong, 2005:41). Cara menyajikan laporan penelitian deskriptif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan ukuran kuantitatif misalnya berbentuk mean
atau
prosentase,
atau
dengan
deskriptif
kualitatif
dengan
mendeskripsikan suatu dari angka- angka maupun dihubungkan dengan teori – teori yang relavan dengan variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan ukuran kuantitatif dengan bentuk prosentase dan ukuran kualitatif dalam bentuk penyajian deskripsi berbentuk naratif. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil tempat di PT. Asuransi Tri Pakarta cabang Kusumabangsa Surabaya. Tempat penelitian telah di tentukan melalui pertimbangan- pertimbangan masalah yang ada dan analisis penelitian yang ingin dicapai. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini kurang lebih selama 4 bulan
dengan
prosedur
waktu
mulai
dari
melakukan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
observasi,
45
menyebarkan pra kuesioner, pengambilan data mengenai gambaran umum PT. Asuransi Tri Pakarta, menyebarkan kuesioner inti, melakukan wawancara, meganalisa data sampai dengan konsultasi dan bimbingan kepada dosen yang bersangkutan. 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data kualitatif Data Kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar (Sugiyono, 2008:12). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah hasil analisis wawancara tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS serta gambaran umum perusahaan, perangkat pengolah data elektronik perusahaan, struktur organisasi, dan job description PT. Asuransi Tripakarta. b. Data kuantitatif Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:12). Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil jawaban kuesioner dari masingmasing responden pada PT. Asuransi Tripakarta yang akan dianalisis untuk menentukan efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
3.3.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer, merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey atau observasi. Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang jawaban responden atas kuesioner dan data jawaban informan atas wawancara mengenai efektivitas implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution). 3.4 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Sedangkan Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, maka akan dapat lebih mudah memahami permasalahan yang ada. Analisis efektivitas, merupakan kegiatan meneliti atau memeriksa tentang efektivitas yaitu bagaimana suatu sistem dikatakan berhasil atau telah tercapai perancangan dan perencanaan yang tepat. Adapun definisi operasional variabel yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan efektivitas sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) dalam penelitian ini, antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
a. Variabel Relevansi (Relevancy) Merupakan kemampuan sistem untuk membuat suatu laporan yang dapat berguna bagi kebutuhan pengguna informasi dalam bentuk yang relevan. Sistem dikatakan Relevan jika terdapat kesesuaian atau kecocokan antara penyimpanan data pada sistem dengan keluaran/masukan informasi yang dibutuhkan.Indikator dalam variabel ini meliputi: 1. Tingkat Relevansi Sistem Aplikasi terhadap kebutuhan pengguna 2. Tingkat Relevansi Sistem Aplikasi dalam hal pengolahan dan penyimpanan data 3. Tingkat Relevansi sistem aplikasi dalam pelayanan terhadap customer 4. Tingkat Relevansi sistem aplikasi dalam penyajian data 5. Tingkat Relevansi sistem aplikasi dalam pencarian data yang disimpan b. Variabel Waktu (Timelines) Merupakan tingkat kecepatan pada sistem. kecepatan yang diperlukan untuk mencari suatu data, melakukan input/entry data, melakukan analisis dan proses data, serta menangani transaksi. Indikator dalam variabel ini meliputi: 1. Kecepatan sistem aplikasi dalam melakukan processing data 2. Kecepatan sistem aplikasi dalam melakukan output atau penyajian data 3. Kecepatan sistem aplikasi dalam pencarian data yang diperlukan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
4. Kecepatan sistem aplikasi dalam melakukan penanganan berbagai transaksi c. Variabel Keamanan Data (Security) Merupakan tingkat kemampuan sistem untuk mengamankan data yang ada pada sistem apikasi. Sistem aplikasi dapat dikatakan aman jika sistem dapat melakukan proses back-up untuk mengantisipasi adanya kejadiankejadian buruk yang tidak terduga, Indikator dalam variabel ini meliputi: 1. Keamanan data yang tersimpan pada Sistem, saat terjadi kerusakan (error) akibat virus pada hardware maupun software 2. Keamanan data yang tersimpan pada sistem, saat terjadi kesalahan akibat memencet tombol yang tidak disengaja 3. Keamanan data yang tersimpan pada sistem, saat terjadi kerusakan akibat listrik padam secara tiba- tiba 4. Keamanan data yang tersimpan pada Sistem, jika adanya akses dari karyawan maupun orang lain yang tidak kepentingan terhadap data 5. Keamanan data yang tersimpan pada sistem, jika terdapat bahaya kebakaran akibat konselting d. Variabel Ketelitian (Accuracy) Merupakan tingkat kebebasan dari kesalahan proses pengolahan data. Sistem aplikasi dapat dikatakan teliti jika input/output tepat dan akurat. Indikator dalam variabel ini meliputi: 1. Ketelitian sistem aplikasi dalam proses entry data (adanya peringatan saat terdapat data yang sama)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
2.
Ketelitian sistem aplikasi dalam perhitungan angka, baik dalam bentuk sederhana maupun rumit
3. Ketelitian sistem aplikasi dalam penanganan transaksi 4. Ketelitian sistem aplikasi dalam pencarian data yang diperlukan 5. Ketelitian sistem aplikasi dalam penyajian data 6. Ketelitian sistem aplikasi terhadap penggunaan User and Password e. Variabel Kemudahan (Ease of use) Merupakan tingkat kemudahan yang diberikan oleh sistem terhadap pengguna sistem. Indikator dalam variabel ini meliputi: 1. Kemudahan dalam menggunakan berbagai modul yang tersedia pada sistem 2. Kemudahan dalam melakukan proses entry data yang tersedia pada sistem 3. Kemudahan penggunaan bahasa yang terdapat pada sistem 4. Kemudahan mengakses data yang tersimpan pada sistem 5. Kemudahan sistem dalam melakukan keluaran informasi yang dibutuhkan pemakai
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik penarikan sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generasalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:55).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bagian operasional perusahaan yang pelaksanaannya melibatkan sistem aplikasi CGISS ( Care General
Insurance
System
Solution
)
dalam
sistem
informasi
manajemennya. Populasi yang ada pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa dengan kriteria yang telah disebutkan berjumlah 21 populasi dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Populasi Pegawai PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya NO.
DIVISI
JUMLAH
1.
Marketing Coorporate
5
2.
Marketing Retail
3
3.
Underwriting
3
4.
Klaim
4
5.
Non Teknik
7
TOTAL
21
Sumber : PT. Asuransi Tri Pakarta, 2014 3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Sampel adalah bagian atau sebagian dari suatu populasi, sedangkan proses pengambilan sampel dari suatu sampel dinamakan sampling (Zainuddin,2007:76). Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non probability sampling. Non probality sampling
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008: 78). Tekmik non probability sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan meggunakan purposive sampling, Purposive sampling atau sampel
bertujuan
merupakan
teknik
penentuan
sampel
dengan
pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68). Kriteria sampel untuk responden Kuesioner dan Wawancara dalam penelitian ini adalah: a.
Sampel merupakan pengguna aktif Komputer dan mengakses aplikasi CGISS didalam pekerjaannya. Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 15 responden untuk
kuesioner dan 10 informan untuk wawancara dari 21 Populasi yang ada. Responden dan informan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3.2 dan 3.3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
Tabel 3.2 Sampel Penelitian Untuk Kuesioner No
Reponden Penelitian
Jumlah(orang)
1
Bagian Marketing Coorporate
3
2
Bagian Marketing Retail
3
3
Bagian Underwriting
3
4
Bagian Klaim
3
5
Bagian Non Teknik
3
Total Responden
15
Sumber: PT. Asuransi Tripakarta , 2013 Tabel 3.3 Sampel Penelitian Untuk Wawancara No
Informan Penelitian
Jumlah(orang)
1
Bagian Marketing Coorporate
1
2
Bagian Marketing Retail
1
3
Bagian Underwriting
2
4
Bagian Klaim
3
5
Bagian Non Teknik
3
Total Responden
10
Sumber: PT. Asuransi Tripakarta , 2013 3.6 Metode Pengumpulan Data Informasi penelitian secara khusus dipilih berdasarkan purposive sampling (sampel bertujuan) dengan pertimbangan responden maupun informan yang dipilih dipandang mengetahui secara jelas terhadap permasalahan yang akan diteliti ( Pasolong, 2005 : 73, 75, 121).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
Berdasarkan hal di atas, pemilihan responden dan informan dapat dilakukan secara sengaja, yakni berdasarkan kedudukannya yang strategis. beberapa aparat yang terlibat langsung, yaitu beberapa bagian operasional manajemen PT. Asuransi Tripakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya. Adapun bukti atau data untuk keperluan penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1) Observasi Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung obyek- obyek yang ada, tidak terbatas hanya pada perilaku manusia saja (Sugiyono, 2008:203). Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk pengamatan langsung terhadap jalannya kegiatan Sistem Informasi Manajemen dengan Aplikasi CGISS yaitu meliputi proses penginputan data, proses pengolahan data, dan proses pencetakan laporan. 2) Kuesioner Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan
tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini teknik kuesioner digunakan untuk mengetahui efektivitas implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
3) Wawancara Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan proses interaksi dan cara tanya jawab secara langsung kepada responden. Terdapat 2 jenis pertanyaan dalam wawancara, yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Dalam penelitian ini, teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka tidak membatasi informan dalam memberikan jawaban. Teknik wawancara ini digunakan untuk menganalisi efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS. Selain itu wawancara juga digunakan untuk menggali informasi tentang data- data perusahaan yang berkaitan dengan data pendukung untuk keperluan penelitian. 3.7 Metode Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Analisa data kuantitatif Pada teknik analisa kuantitatif dalam penelitian ini, Pengukuran dilakukan menggunakan skala likert (Likert Scale). Menurut Djaali (2008:28) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
Teknik
analisa
Kuantitatif
untuk
menentukan
efektivitas
implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. Mencari jumlah skor responden Mencari nilai jawaban yang diperoleh untuk masing-masing aspek penilaian melalui kuesioner dengan melibatkan variabel dan indikator. Jawaban setiap pernyataan memiliki sejumlah kategori dari yang paling negatif sampai dengan yang paling positif yang berupa katakata. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban tersebut diberi skor, dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Skor Jawaban Reponden SKALA JAWABAN
NILAI
Sangat Negatif
1
Negatif
2
Netral
3
Positif
4
Sangat Positif
5
Sumber : Sugiyono, 2012 b. Menentukan Jumlah Skor Ideal Dari jawaban kuesioner tersebut ditentukan jumlah skor ideal yaitu jumlah skor bila semua responden menjawab skor tertinggi pada setiap
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
butir instrumen/ indikator dalam setiap variabel yang dinilai, skor ideal dihiitung dengan menggunakan perhitungan berikut :
Skor ideal = Skor tertinggi x Jumlah butir instrumen pada masing masing Variabel x Jumlah responden Sumber : Sugiyono, 2012 c. Menghitung Persentase Efektivitas Persentase Efektivitas ditentukan dengan cara menghitung jawaban responden untuk setiap variabel yang dinilai dengan menggunakan perhitungan berikut :
Jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah skor Ideal
Sumber : Sugiyono, 2012
d. Menentukan Kriteria Efektivitas Hasil dari perhitungan persentase efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari masing- masing variabel yang dinilai dan dari seluruh indikator variabel yang dinilai kemudian dipilih kategori yang sesuai dengan hasil. Persentase efektivitas dan Kriteria efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen dapat dilihat pada Tabel 3.5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Tabel 3.5 Persentase Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS. PERSENTASE
KRITERIA
80% < X ≤ 100%
Sangat Efektif
60% < X ≤ 80%
Efektif
40% ≤ X ≤ 60%
Cukup Efektif
20% ≤ X ≤ 40%
Tidak Efektif
0% ≤ X ≤ 20%
Sangat Tidak Efektif
Sumber : Sugiyono , 2012 3.7.2 Analisa data Kualitatif Pada teknik analisa kualitatif dalam penelitian ini, pengolahan dan analisis data mengacu pada beberapa tahapan yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman yang dikutip oleh Moleong yaitu antara lain : 1) Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap “informan kunci” yang sesuai (compatible) terhadap penelitian dan kemudian observasi langsung ke lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang diharapkan. Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan terhadap 10 informan yang dianggap sebagai nara sumber untuk mengetahui efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS. Pertanyaan dan jawaban wawancara informan dikelompokkan menurut masing- masing variabel.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
2) Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan- catatan dilapangan selama meneliti, tujuan diadakan transkip data adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan. 3) Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam bentuk naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian penjelasan. Hasil dari wawancara disajikan dalam bentuk naratif, dengan cara menjelaskan dan mendeskripsikan serta menyimpulkan jawaban informan atas efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS terhadap beberapa variabel yang dinilai. 4) Penarikan kesimpulan atau verivikasi data, yang mencari arti pola- pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. 3.7.3 Analisa kombinasi (Mixed Methods) Pada penggunaan mixed methods dengan model sequential Explanatory, Setelah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) diperoleh, Analisis data dapat dilakukan dengan : 1. menggabungkan kedua data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data kulitatif, atau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
2. Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua kelompok data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan diantara 2 kelompok data tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis cara yang kedua yaitu dengan membandingkan kedua kelompok data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan antara data kuantitatif dan kualitatif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1 Gambaran umum PT. Asuransi Tri Pakarta 4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Asuransi Tri Pakarta PT. Asuransi Tri Pakarta didirikan di Bogor dengan Akte Notaris M.S.Tadjoedin No. 183 tanggal 21 Agustus 1978, dengan modal statutair sebesar Rp. 500.000.000,- disetor penuh. Akte tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, dengan surat No. Y.A.5/345/3/tanggal 2 Nopember 1978 dan kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 698, tanggal 5 Desember 1978, Tambahan No. 97. Dengan komposisi kepemilikan saham pada saat itu adalah: 1. Tuan Pandji Soeroso 94% 2. PT Tri Handayani Utama 6% Anggaran dasar perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir Anggaran Dasar tersebut diubah dengan Akte No. 21, tanggal 12 Maret 1992 yang dibuat dihadapan Ny. M.L. Indriani Soepojo, SH. Notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-6309 HT.01.04.Th 92, tanggal 5 Agustus 1992, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 23 Januari 1995 dibawah No. 145/A/Not/NKM/1995/PNJAK.SE.
60 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
Seiring dengan beberapa kali perubahan pada Anggaran Dasar, perkembangan Modal Dasar juga telah mengalami peningkatan menjadi Rp. 7.500.000.000,Modal setor perusahaan keseluruhan telah ditempatkan/disetor penuh dengan komposisi kepemilikan saham pada saat ini adalah sebagai berikut: 1. Dana Pensiun BNI 66% 2. PT. Asuransi Wahana Tata 25% 3. PT. Tri Handayani Utama 9% Jumlah modal tersebut telah dipersiapkan untuk ditingkatkan kembali sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan. Kantor Pusat PT. Perusahaan Asuransi Tri Pakarta yang sebelumnya berkedudukan di Jl. H. Juanda No.42, Bogor, kemudian berdasarkan Keputusan Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Moneter Dalam Negeri No. KEP-577/MD/1987 tanggal 15 September 1987, kantor pusat dipindahkan ke Jl. Palatehan I/18 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. PT. Asuransi Tri Pakarta di dirikan pada awalnya dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan Bank Negara Indonesia asset maupun agunan kredit yang dimiliki. Namun pada perkembangannya juga berfungsi
melindungi kepentingan pihak
tertanggung yang mengasuransikan ke TRIPA bila mengalami kerugian, walaupun tidak berhubungan dengan Bank BNI.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
Dalam pengalaman pelayanan klaim, PT. Asuransi Tri Pakarta telah teruji kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai klaim baik dalam jumlah kecil maupun besar, termasuk diantaranya klaim huru-hara bulan Mei 1998 tanpa dipublikasikan. Dengan demikian didalam perkembangan usahanya perusahaan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Tertanggung pada setiap pertanggungan risikonya, sehingga kepercayaan masyarakat Tertanggung semakin meningkat. Untuk memberi keyakinan dan rasa aman kepada para Tertanggung, dalam menjalankan usaha PT. Asuransi Tri Pakarta selalu mematuhi ketentuan pemerintah yang berlaku. Hal ini ditunjukkan dengan Tingkat Solvabilitas perusahaan berada diatas angka yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. Begitu pula halnya dengan sumber daya manusia, jumlah tenaga ahli yang ada telah memenuhi ketentuan Pemerintah, baik yang diakui secara nasional maupun internasional. Hingga saat ini PT. Asuransi Tri Pakarta terus berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah dengan lebih mendekatkan diri dan lebih bersahabat dengan para nasabah serta memberikan informasi atas beberapa produk–produk jasa asuransi yang dapat diberikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
4.1.1.2 Visi, Misi, dan Motto A. Visi PT. Asuransi Tri Pakarta Menjadi perusahaan asuransi terkemuka dan terpercaya yang unggul dalam kinerja, sumber daya dan pelayanan. B. Misi PT. Asuransi Tri Pakarta 1. Menyediakan produk dan layanan asuransi umum yang berkualitas tinggi. 2. Membangun jaringan pemasaran dan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan para pihak yang terkait dengan jasa asuransi 3. Meningkatkan nilai-nilai perusahaan dengan membentuk sumber daya manusia yang memiliki integritas dan komitmen tinggi. 4. membangun prasarana dan sarana pendukung kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai kinerja yang optimal. C. Motto PT. Asuransi Tri Pakarta “MEMBERIKAN YANG TERBAIK” 4.1.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa Surabaya dapat dilihat pada gambar 4.1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya Kepala Cabang
Wakil Kepala Cabang
Marketing Corporate
Marketing Retail
Underwriting
Klaim
Non Teknik
Representatif Office
Representatif Office
Representatif Office
Representatif Office
Malang
Jember
Bojonegoro
Mojokerto
Sumber : PT. Asuransi Tri Pakarta, 2014 4.1.1.4 Pegawai PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya Jumlah pegawai aktif PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya pada tiap bagian divisi tahun ini dapat dilihat pada tabel 4.1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
Tabel 4.1 Jumlah pegawai PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya NO.
DIVISI
JUMLAH
1.
Kepala Cabang
1
2.
Wakil kepala cabang
1
3.
Marketing corporate
5
4.
Marketing retail
3
5.
Underwriting
3
6.
Klaim
4
7.
Non teknik
7
8.
Representative office
10
Total
34
Sumber : PT. Asuransi Tri Pakarta, 2014
4.1.1.5 Deskripsi Jabatan A. Unit-unit Kerja di PT. Asuransi Tri Pakarta Unit-unit kerja di kantor Cabang Kusumabangsa Surabaya terdiri dari: 1.
Pemimpin Cabang, Yaitu yang memimpin dan mengkoordinir kegiatan kantor cabang serta kantor-kantor perwakilan yang
membantunya berdasarkan
kebijakan yang telah digariskan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
2.
Wakil Pemimpin Cabang, Yaitu yang memimpin dan mengkoordinir seksi-seksi di kantor cabang, serta mewakili Pemimpin Cabang jika tidak berada di tempat.
3.
Pemimpin Seksi Yaitu unit kerja di kantor cabang yang berada di bawah Wakil Pemimpin Cabang, dengan tugas sebagai pelaksana sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing. Pemimpin Seksi terdiri dari: a) Pemimpin Seksi Pemasaran, b) Pemimpin Seksi Underwriting, c) Pemimpin Seksi Klaim, dan d) Pemimpin Seksi Non Teknik.
B. Tugas- Tugas Bagian Tugas-tugas Pemimpin Cabang 1. Menyusun dan mengusulkan kepada Direksi rencana kerja dan anggaran Kantor
Cabang
beserta
semua
kebutuhan
personalia
dan
perlengkapannya. 2. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan Direksi yang berhubungan dengan : a. Usaha pemasaran di daerah operasinya b. Kegiatan aseptasi/penutupan asuransi c. Tuntutan ganti rugi (klaim) yang diajukan oleh Tertanggung d. Masalah umum dan kepegawaian di lingkungan Kantor Cabangnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
e. Penyelenggaraan administrasi Kantor Cabang 3. Mengkoordinir, memimpin dan mengawasi kegiatan urutan-urutan kerja dibawahnya agar terdapat kelangsungan dan kesatuan gerak langkah kerja, sesuai dengan prosedur yang berlaku. 4. Mengatur dan mengawasi tata tertib Cabang yang dipimpinnya, agar Pegawai selalu dalam suasana tenang dan gembira bekerja, serta peralatan dimanfaatkan secara efektif dan efisien. 5. Menyampaikan kepada Direksi usul perbaikan penempatan tenaga dan peralatan baik diminta maupun tidak. 6. Memberitahu mutasi pegawai dalam lingkungan cabangnya kepada Seksi Non Teknik. 7. Mengusahakan agar senantiasa terjalin hubungan yang baik dengan unitunit kerja lain di dalam perusahaan, serta lembaga-lembaga lain di luar perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan cabangnya, agar tugasnya dapat terlaksana dengan baik. 8. Melakukan hal-hal lain yang dianggap perlu demi tercapainya penyelenggaraan kebijaksanaan yang telah digariskan Direksi mengenai cabangnya. 9. Membuat laporan berkala kepada Direksi mengenai pelaksanaan garis kebijaksanaan, hasil usaha serta pengembangan cabang. 10. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
Tugas- tugas Wakil Pemimpin Cabang 1. Membantu Pemimpin Cabang di dalam menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor Cabang beserta semua kebutuhan personalia dan perlengkapannya untuk diusulkan kepada Direksi. 2. Membantu
Pemimpin
Cabang
didalam
mengawasi
pelaksanaan
kebijaksanaan Direksi yang berhubungan dengan semua kegiatan Kantor Cabang. 3. Memimpin pelaksanaan pekerjaan rutin di Kantor Cabang dan memelihara ketertiban di Kantor Cabang dengan sebaik-baiknya. 4. Mengatur/mengkoordinasikan kegiatan Cabang yang dilakukan oleh seksi-seksi yang bersangkutan, sehingga tetap terjaga kontinuitas dan keselarasan jalannya pekerjaan. 5. Mengatur dan mengawasi semua pekerjaan pencatatan administrasi agar selesai tepat pada waktunya serta akurat. 6. Mengusahakan agar senantiasa terjalin hubungan yang baik dengan unitunit kerja lain di dalam perusahaan, serta lembaga-lembaga lain di luar perusahaan yang berkaitan dengan tugas-tugasnya. 7. Membantu Pemimpin Cabang memberikan penilaian atas prestasi kerja pegawai secara objektif. 8. Mengajukan usul kepada Pemimpin Cabang mengenai segala hal yang berkaitan dengan perbaikan penempatan tenaga dan peralatan baik diminta maupun tidak.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
9. Mengatur penyimpanan/pemeliharaan arsip, dokumen-dokumen surat resmi, warkat-warkat, laporan dan sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan Cabang secara tertib dan cermat. 10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pemimpin Cabang. Tugas- tugas Pemimpin Seksi Marketing 1. Membuat laporan survey risiko/taksasi maupun laporan hasil negosiasi yang telah dilaksanakan, mengumpulkan Surat Permintaan Penutupan Pertanggungan (SPP) untuk semua jenis asuransi, untuk dilaporkan kepada Deputy Manager Teknik dan selanjutnya kepada Pemimpin Cabang untuk follow-up selanjutnya. 2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran penyerahan SPP serta laporan hasil survey risiko/taksasi yang telah mendapatkan persetujuan Pemimpin Cabang untuk diterbitkan polisnya, kepada Seksi pemasaran guna penerbitan polisnya. 3. Mengadakan kunjungan rutin ke kantor-kantor Cabang BNI’46 di wilayah Operasional Cabang bersangkutan menurut jadwal yang telah ditetapkan Pemimpin Cabang dan atau Deputy Manager, dalam rangka menampung permasalahan yang ada untuk kemudian disampaikan kepada Deputy Manager dan atau Pemimpin Cabang, serta dalam rangka membina hubungan baik yang telah ada. 4. Memberikan penjelasan kepada pihak nasabah baik diminta maupun tidak tentang hal-hal yang berhubungan dengan penutupan asuransi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
5. Membuat kartu risiko, kartu jatuh tempo, register SPP, renewal Notice, dan kegiatan administrasi lain-lain yang berkaitan dengan masalah pemasaran. 6. Membantu seksi-seksi lain di dalam menentukan rate, okupasi, jumlah pertanggungan, kelas konstruksi dan sebagainya. 7. Mengadakan evaluasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi dan kemudian mengajukan usulan-usulan kepada Deputy Manager untuk diteruskan kepada Pemimpin Cabang guna menyiapkan program kerja atau langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam rangka merebut dan memantapkan pemasaran asuransi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh Direksi. Tugas- tugas Pemimpin Seksi Underwriting 1. Meneliti kembali Surat Permintaan Pertanggung (SPP) yang diterima dari Seksi Pemasaran mengenai perincian pertanggungan, jumlah pertanggungan, kondisi okupasi, kode tarif dan tarif preminya, serta segera melaporkan kepada Deputy Manager dan atau Pemimpin Cabang bilamana terdapat pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuanketentuan yang berlaku. 2. Membuat, menerbitkan polis/ endorsement/ cover- note yang telah mendapatkan persetujuan dari Pimpinan Cabang, berikut membuat notanota dan kwitansinya. 3. Membuat
Laporan
Produksi
dan
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan pencatatan polis-polis/ lampiran-lampiran di dalam buku
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
register polis/lampiran, pelaksanaan pencatatan polis/lampiran di dalam Kartu relasi dan Kartu risiko serta segera melaporkannya kepada Pemimpin Cabang dan atau Deputy Manager bilamana terdapat akumulasi. 4. Meneliti kembali kebenaran pembuatan polis-polis/endorsement/Covernote, nota-nota, kwitansi-kwitansi dan laporan produksi, sebelum diajukan kepada Pemimpin Cabang dan atau Deputy Manager untuk ditandatangani. 5. Membantu tugas Seksi Pemasaran didalam memberikan penjelasan kepada Tertanggung tentang hal-hal yang berhubungan dengan penutupan asuransi, baik diminta ataupun tidak. 6. Membuat laporan berkala kepada Pemimpin Cabang melalui Deputy Manager, tentang kegiatan dan hasil kerja seksinya yang antara lain meliputi jumlah SPP yang masuk pada bulan bersangkutan, serta jumlah Polis yang telah selesai dikerjakan, dan lain- lain. Tugas- tugas Pemimpin Seksi Klaim 1. Menerima, mencatat dan meregister setiap laporan klaim baik yang diterima langsung dari Tertanggung, baik yang baru berupa informasi pendahuluan secara lisan, pertelepon, telex atau tertulis, maupun yang berupa laporan resmi dari kerugian yang timbul, dan untuk itu harus diperhatikan: Tanggal pelaporan, tanggal kejadian klaim, jenis kerugian dari objek yang
dipertanggungkan,
lokasi
kejadian,
nomor
polis/lampiran
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
bersangkutan, jenis/kondisi pertanggungan, perkiraan jumlah kerugian, serta tindakan-tindakan yang telah dilakukan Tertanggung didalam memperkecil jumlah kerugian yang timbul. 2. Menyiapkan
formulir-formulir
isian
laporan
klaim
serta
menyampaikannya kepada tertanggung untuk diisi dengan jawaban yang sebenarnya, serta meminta kembali jawaban tertanggung, dan bilamana perlu minta penjelasan terhadap hal-hal yang dinilai meragukan. 3. Melakukan pemeriksaan atau peninjauan langsung ke lokasi kerugian untuk mendapatkan gambaran yang jelas didalam menilai sebab-sebab timbulnya kerugian, besar/kecilnya kerugian yang timbul, ada/tidaknya hal-hal yang dapat memperkecil jumlah klaim, mengambil foto-foto dokumentasi, membuat sketsa/denah lokasi kerugian, mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya atas kejadiannya suatu klaim, serta membuat laporan survey tersebut untuk diserahkan kepada Pemimpin Cabang dan atau Deputy Manager. 4. Membuat Laporan Kerugian Sementara (LKS), membuat analisa kerugian berdasarkan foto-foto atau data informasi lainnya, serta meneruskannya kepada Bagian Resasurasi dan Klaim sesuai petunjuk Pemimpin Cabang dan atau Deputy Manager. 5. Mengajukan usulan-usulan kepada Pemimpin Cabang dan atau Deputy Manager mengenai perlu/tidaknya menggunakan tenaga Surveyor/Loss Adjuster didalam menilai sebab-sebab timbulnya kerugian dan besar/kecilnya kerugian yang terjadi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Tugas- tugas Pemimpin Seksi Non Teknik 1. Mengkoordinir semua kegiatan di seksi pembukuan/keuangan dan seksi umum. 2. Mempersiapkan surat-menyurat mengenai penagihan premi untuk diajukan kepada Deputy Manager dan ditandatangani oleh Pemimpin Cabang. 3. Mengadakan
hubungan
dengan
Tertanggung
dalam
rangka
melaksanakan tugas-tugasnya. 4. Mencocokan pembukuan antara Ledger dan Sub Ledger dan membuat daftar rekonsiliasi bank. 5. Mengawasi pekerjaan serta tata tertib administrasi Pembukuan dan Keuangan Kantor Cabang, agar dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan up to date. 6. Membantu Deputy Manager dalam menyusun Neraca bulanan Kantor Cabang, berikut perinciannya. 7. Membantu Deputy Manager didalam mengawasi likuiditas Kantor Cabang. 8. Menatausahakan dokumen-dokumen masuk dan keluar Kantor Cabang, mengatur dan melaksanakan pendistribusiannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, serta menjaga keutuhan dan kerahasiaannya. 9. Menyelenggarakan dan mengawasi central file dokumen-dokumen masuk dan keluar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
4.1.1.6 Produk PT. Asuransi Tri Pakarta 1. Asuransi Kebakaran 2. Asuransi Kendaraan Bermotor 3. Asuransi Kecelakaan Diri 4. Asuransi Pengangkutan Barang 5. Asuransi Rekayasa 6. Asuransi Machinery Breakdown 7. Asuransi Peralatan elektronik 8. Asuransi pencurian dan kebongkaran 9. Asuransi Uang 10. Asuransi Bond 4.1.1.7 Perangkat Pengolahan Data Elektronik/ Electronic data processing (EDP) pada PT. Asuransi Tri Pakarta A. Komponen- komponen pengolahan data elektronik/ Electronic Data Processing (EDP) Perangkat pengolahan data yang ada pada PT. Asuransi Tri Pakarta menggunakan komputer yang terintergrasi dalam sebuah jaringan. Perangkat pengolahan data elektronik yang dimiliki oleh PT. Asuransi Tri Pakarta adalah: 1. Perangkat Keras (hardware) Perangkat keras yang digunakan pada PT. Asuransi Tri Pakarta cabang Kusumabangsa Surabaya untuk mengolah data adalah sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
A. Input Device Alat ini adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer. Pada PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa surabaya, alat yang digunakan berupa 1. keyboard , jenis keyboard yang digunakan adalah jenis qwerty. 2. Mouse, dan 3. scanner. B. Processing device Merupakan alat utama untuk menjalankan program yang ada. Central Processing Unit (CPU), alat ini adalah pusat dari komputer yang mempunyai fungsi untuk melakukan fungsi aritmatika dan logika. PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa Surabaya menggunakan CPU sebanyak 25 unit dengan jenis Pentium IV (empat). C. Output device Alat ini merupakan alat yang digunakan untuk menyajikan atau menghasilkan keluaran yang dihasilkan dari sistem pengolahan data. Alat tersebut terdiri dari: 1. Monitor Monitor yang digunakan pada PT. Asuransi Tri Pakarta adalah colour display dan graphic display sehingga dapat menampilkan tulisan (huruf, kata, karakter khusus, simbol, grafik, atau gambar). 2. Printer
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
Printer yang digunakan pada PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa Surabaya adalah printer dengan jenis dot matrik, ink jet dan laser printer. Printer jenis dot matrik digunakan khusus untuk menghasilkan keluaran dokumen rangkap ganda dan rangkap tiga. D. Storage device Storage device adalah alat yang digunakan untuk merekam keluaran dari sistem pengolahan data. Alat yang digunakan antara lain: 1. Primary storage Primary storage adalah alat untuk penyimpanan data yang berupa memory atau harddisk yang ada dalam CPU. Data yang disimpan bersifat sebagai cadangan atau back-up. 2. Secondary storage Secondary storage adalah alat simpanan luar yang bersifat permanen. Alat yang digunakan berupa CD, DVD, dan flashdisk. 2. Perangkat lunak (software) Perangkat lunak/ Software merupakan perangkat atau alat yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang diberikan, sehingga dapat mengoperasikan komputer Sesuai dengan keinginan pemakai. Perangkat lunak tersebut dibagi menjadi: a. Perangkat lunak sistem operasi Perangkat lunak sistem operasi merupakan program yang digunakan untuk mengendalikan dan mengkoordinir pengoperasian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
sistem komputer itu sendiri. Program yang digunaakan pada PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa Surabaya adalah Windows Xp. b. Perangkat lunak aplikasi (application software) Program aplikasi perangkat lunak yang digunakan pada PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa Surabaya adalah aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution). Dalam aplikasi CGISS terdapat beberapa modul yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna disetiap bagian. Tampilan modul dan menu pada aplikasi CGISS dapat dilihat pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Tampilan Modul aplikasi Care General Insurance System Solution (CGISS)
Sumber : PT. Asuransi Tri Pakarta, 2014
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
Dalam Software tersebut terdapat sistem yang mengatur agar aplikasi hanya dapat digunakan oleh orang tertentu saja, yaitu pemakai (user)
harus
memasukkan user ID dan password sebelum
menggunakan aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution). Tampilan Username dan Password pada Aplikasi CGISS dapat dilihat pada gambar 4.3 Gambar 4.3 Tampilan Username and password aplikasi CGISS
Sumber : PT. Asuransi Tri Pakarta, 2014 3. Brainware Brainware
merupakan
manusia
yang
terlibat
dalam
mengoperasikan serta mengatur sistem di dalam komputer. Pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya jumlah operator komputer sebanyak 21 orang. Jumlah tersebut adalah sebagai pengguna aktif komputer dan pengguna yang mengakses aplikasi CGISS dalam pekerjaannya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
B. Siklus pengolahan data elektronik/ Electronic data processing (EDP) Pengolahan data pada PT. Asuransi Tri Pakarta dilakukan dengan sistem berikut ini: 1. Input (masukan) Sumber data yang digunakan untuk memasukan data ke dalam aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) adalah Form dan dokumen. Dokumen tersebut dapat berupa dokumendokumen pembayaran, foto, bukti transfer, serta Form SPPA (surat permohonan penutupan asuransi), Form Surat Pengajuan Klaim, dan lain sebagainya. Program input data yang digunakan menggunakan modul yang berbeda pada tiap divisi, hal ini dapat memudahkan setiap bagian divisi dalam memasukan data-data ke dalam sistem yang telah disediakan. 2. Processing ( proses) Pemrosesan data yang dilakukan pada PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa surabaya dilakukan menggunakan teknik Immediate Processing/ on-line processing yaitu sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Proses pengolahan data dilakukan secara otomatis melalui aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution). Dalam hal aktivitas pemrosesan data hingga menjadi suatu laporan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
3. Output (keluaran) Setelah pengolahan data dilakukan akan diperoleh suatu hasil berupa informasi
kepada
pihak-pihak
yang
membutuhkan
terutama
manajemen. Hasil dari pengolahan data pada PT. Asuransi Tri Pakarta tersebut dapat diperoleh dengan cara mencetak diatas kertas dengan menggunakan printer yang disebut printout. Penyajian hasil output pada setiap divisi memiliki berbagai macam jenis print out dengan format yang berbeda- beda, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan informasi dan data pada tiap divisi operasional perusahaan. 4.1.1.8 Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) PT. Asuransi Tri Pakarta PT. Asuransi Tri Pakarta mengimplementasikan sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution). Aplikasi CGISS dapat menghubungkan dan mengintegrasikan data dan informasi untuk seluruh bagian operasional perusahaan. Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) yang ada pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dapat dilihat pada gambar 4.4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
81
Gambar 4.4 Sistem Informasi Manajemen berbasis aplikasi CGISS Claim
2. Marketing Coorporate/ Retail
CGISS
Non Tehnic
Underwriting Sumber : PT. Asuransi Tri Pakarta, 2014 Sistem informasi manajemen yang berbasis pada aplikasi CGISS ini mampu menyediakan berbagai modul yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional PT. Asuransi Tri Pakarta. Beberapa modul pada aplikasi CGISS yang digunakan untuk kegiatan operasional PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa Surabaya antara lain : 1. Modul Marketing Modul ini digunakan oleh divisi Marketing untuk keperluan InputProcessing- output data untuk penutupan Asuransi baru (New Servicing), pembetulan dan pembatalan (Quotation Revision and cancellation), perpanjangan polis, serta Entry/input data untuk Koasuransi (Coinsurance).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
2. Underwriting & Reinsurance Modul ini digunakan oleh divisi Underwriting untuk Analisis data calon tertanggung, menerbikan Polis, Generate Renewable, serta pembatalan polis dan Endorsment 3. Claim & Reinsurance Modul ini digunakan oleh divisi klaim untuk input- Processing- output data untuk Klaim tertanggung/ input profile, pelaporan survey, entry gambar objek, dan pengisian data- data yang terkait dalam klaim asuransi. 4. Cheque & colletion Modul ini digunakan oleh divisi non teknik, untuk Pembuatan transaksi Collection Individual Premium, transaksi Disbursement Individual Claim, serta transaksi Request Petty Cash. 5. Finance and Accounting Modul ini digunakan oleh divisi non teknik unuk Payment Request, Receipt voucher, Transfer (in – out ), Pembuatan journal memorial, Monthly closing, serta laporan keuangan dan akuntansi lainnya. 4.1.2 Penyajian Data Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini diukur menggunakan teknik kuesioner untuk menganilisis efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) terhadap 15 responden dengan melibatkan beberapa variabel. Variabel tersebut antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83
1. Variabel Relevansi (Relevancy) 2. Variabel Waktu (Timeliness) 3. Variabel Keamanan Data (Security) 4. Variabel Ketelitian (Accuracy) 5. Variabel Kemudahan (Ease Of Use) 4.1.2.1 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Relevansi Hasil jawaban responden terhadap butir- butir pertanyaan kuesioner yang berkaitan dengan Analisis Efektivitas Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta dari variabel relevansi dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Relevansi NO.
RESPONDEN
SKOR
1.
Responden 1
20
2.
Responden 2
24
3.
Responden 3
20
4.
Responden 4
23
5.
Responden 5
20
6.
Responden 6
24
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
84
7.
Responden 7
20
8.
Responden 8
20
9.
Responden 9
20
10.
Responden 10
25
11.
Responden 11
16
12.
Responden 12
22
13.
Responden 13
20
14.
Responden 14
24
15.
Responden 15
24
TOTAL
322
Sumber : Lampiran 3 Dari hasil jawaban responden yang terdapat dalam Tabel 4.2 Dapat diketahui termasuk kategori manakah efektivitas sistem informai manajemen berbasis aplikasi CGISS dari variabel relevansi dengan perhitungan sebagai berikut : a. Menentukan Jumlah Skor Ideal Skor ideal = Skor tertinggi x Jumlah butir instrumen pada masing masing Variabel x Jumlah responden Skor Ideal =
5 x 5 x 15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
85
=
375
b. Menghitung Persentase Efektivitas Persentase efektivitas = Jumlah skor yang diperoleh X Jumlah skor Ideal =
322 375
=
86%
X
100%
100%
c. Menentukan Kriteria Efektivitas Berdasarkan jawaban responden dan hasil perhitungan efektivitas, maka besarnya efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dilihat dari variabel relevansi adalah sebesar 86%. Jumlah persentase tersebut termasuk dalam kriteria Sangat Efektif. (Sumber : Tabel 3.5) 4.1.2.2 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Waktu Hasil jawaban responden terhadap butir- butir pertanyaan kuesioner yang berkaitan dengan Analisis Efektivitas Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta dari variabel waktu dapat dilihat pada Tabel 4.3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
86
Tabel 4.3 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Waktu NO.
RESPONDEN
SKOR
1.
Responden 1
16
2.
Responden 2
18
3.
Responden 3
15
4.
Responden 4
16
5.
Responden 5
14
6.
Responden 6
12
7.
Responden 7
14
8.
Responden 8
14
9.
Responden 9
14
10.
Responden 10
15
11.
Responden 11
9
12.
Responden 12
16
13.
Responden 13
10
14.
Responden 14
16
15.
Responden 15
17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
216
TOTAL
Sumber : Lampiran 4 Dari hasil jawaban responden yang terdapat dalam Tabel 4.3 Dapat diketahui termasuk kategori manakah efektivitas sistem informai manajemen berbasis aplikasi CGISS dari variabel waktu dengan perhitungan sebagai berikut : a. Menentukan Jumlah Skor Ideal Skor ideal
= Skor tertinggi x Jumlah butir instrumen pada masing masing Variabel x Jumlah responden
Skor Ideal
= 5 x 4 x 15 = 300
b. Menghitung Persentase Efektivitas persentase efektivitas
=
Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor Ideal
=
216 X 100% 300 300
=
72%
X 100%
c. Menentukan Kriteria Efektivitas Berdasarkan jawaban responden dan hasil perhitungan efektivitas, maka besarnya efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dilihat dari variabel waktu adalah sebesar 72%.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
Jumlah persentase tersebut termasuk dalam kriteria Efektif. (Sumber : Tabel 3.5) 4.1.2.3 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Keamanan Data Hasil jawaban responden terhadap butir- butir pertanyaan kuesioner yang berkaitan dengan Analisis Efektivitas Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta dari variabel keamanan data dapat dilihat pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Keamanan Data NO.
Responden
Skor
1.
Responden 1
20
2.
Responden 2
24
3.
Responden 3
18
4.
Responden 4
19
5.
Responden 5
19
6.
Responden 6
20
7.
Responden 7
17
8.
Responden 8
17
9.
Responden 9
20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
10.
Responden 10
22
11.
Responden 11
16
12.
Responden 12
20
13.
Responden 13
20
14.
Responden 14
25
15.
Responden 15
25 302
TOTAL
Sumber : Lampiran 5 Dari hasil jawaban responden yang terdapat dalam Tabel 4.4 Dapat diketahui termasuk kategori manakah efektivitas sistem informai manajemen berbasis aplikasi CGISS dari variabel keamanan data dengan perhitungan sebagai berikut : a. Menentukan Jumlah Skor Ideal Skor ideal
=
Skor tertinggi x Jumlah butir instrumen pada masing masing Variabel x Jumlah responden
Skor Ideal
=
5 x 5 x 15
=
375
b. Menghitung Persentase Efektivitas Persentase Efektivitas
= Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor Ideal
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
X 100%
90
=
=
302 375
X
100%
81%
c. Menentukan Kriteria Efektivitas Berdasarkan jawaban responden dan hasil perhitungan efektivitas, maka besarnya efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dilihat dari variabel keamanan data adalah sebesar 81%. Jumlah persentase tersebut termasuk dalam kriteria Sangat Efektif. (Sumber : Tabel 3.5) 4.1.2.4 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Ketelitian Hasil jawaban responden terhadap butir- butir pertanyaan kuesioner yang berkaitan dengan Analisis Efektivitas Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta dari variabel ketelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Ketelitian NO.
Responden
Skor
1.
Responden 1
24
2.
Responden 2
30
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
91
3.
Responden 3
24
4.
Responden 4
24
5.
Responden 5
27
6.
Responden 6
28
7.
Responden 7
21
8.
Responden 8
22
9.
Responden 9
23
10.
Responden 10
30
11.
Responden 11
22
12.
Responden 12
24
13.
Responden 13
24
14.
Responden 14
30
15.
Responden 15
30
TOTAL
383
Sumber : Lampiran 6 Dari hasil jawaban responden yang terdapat dalam Tabel 4.5 Dapat diketahui termasuk kategori manakah efektivitas sistem informai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
manajemen berbasis aplikasi CGISS dari variabel ketelitian dengan perhitungan sebagai berikut : a. Menentukan Jumlah Skor Ideal Skor ideal
=
Skor tertinggi x Jumlah butir instrumen pada masing masing Variabel x Jumlah responden
Skor Ideal
=
5 x 6 x 15
=
450
b. Menghitung Persentase Efektivitas Persentase Efektivitas
= Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor Ideal =
383 450
=
85%
X
X
100%
100%
c. Menentukan Kriteria Efektivitas Berdasarkan jawaban responden dan hasil perhitungan efektivitas, maka besarnya efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dilihat dari variabel ketelitian adalah sebesar 85%. Jumlah persentase tersebut termasuk dalam kriteria Sangat Efektif. (Sumber : Tabel 3.5)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
93
4.1.2.5 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Kemudahan Hasil jawaban responden terhadap butir- butir pertanyaan kuesioner yang berkaitan dengan Analisis Efektivitas Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta dari variabel kemudahan dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Kemudahan NO.
Responden
Skor
1.
Responden 1
20
2.
Responden 2
24
3.
Responden 3
17
4.
Responden 4
20
5.
Responden 5
19
6.
Responden 6
18
7.
Responden 7
18
8.
Responden 8
20
9.
Responden 9
20
10.
Responden 10
25
11.
Responden 11
15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
94
12.
Responden 12
22
13.
Responden 13
20
14.
Responden 14
25
15.
Responden 15
25
TOTAL
308
Sumber : Lampiran 7 Dari hasil jawaban responden yang terdapat dalam Tabel 4.6 Dapat diketahui termasuk kategori manakah efektivitas sistem informai manajemen berbasis aplikasi CGISS dari variabel kemudahan dengan perhitungan sebagai berikut : a. Menentukan Jumlah Skor Ideal Skor ideal
Skor tertinggi x Jumlah butir instrumen pada
=
masing masing Variabel x Jumlah responden Skor Ideal
=
5 x 5 x 15
=
375
b. Menghitung Persentase Efektivitas Persentase Efektivitas = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor Ideal =
308 375
=
82%
X
100%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
X
100%
95
c. Menentukan Kriteria Efektivitas Berdasarkan jawaban responden dan hasil perhitungan efektivitas, maka besarnya efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dilihat dari variabel kemudahan adalah sebesar 82%. Jumlah persentase tersebut termasuk dalam kriteria Sangat Efektif. (Sumber : Tabel 3.5) 4.1.2.6 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Keseluruhan Variabel Analisis Efektivitas Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta dihitung dari keseluruhan variabel.Variabel tersebut antara lain : a. Variabel Relevansi (Relevancy) b. Variabel Waktu (Timeliness) c. Variabel Keamanan Data (Security) d. Variabel Ketelitian (Accuracy) e. Variabel Kemudahan (Ease Of Use) Hasil jawaban responden terhadap butir- butir pertanyaan kuesioner dari keseluruhan variabel dapat dilihat pada Tabel 4.7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
96
Tabel 4.7 Jawaban Responden berdasarkan Keseluruhan Variabel NO.
VARIABEL
SKOR
1.
Relevansi
322
2.
Waktu
216
3.
Keamanan Data
302
4.
Ketelitian
383
5.
Kemudahan
308
TOTAL
1531
Sumber : Lampiran 3,4,5,6,7 Dari hasil jawaban responden yang terdapat dalam Tabel 4.7. Dapat diketahui termasuk kategori manakah efektivitas sistem informai manajemen berbasis aplikasi CGISS dari keseluruhan variabel yang di analisis dengan perhitungan sebagai berikut : a. Menentukan Jumlah Skor Ideal Skor ideal
=
Skor tertinggi x Jumlah butir instrumen pada masing masing Variabel x Jumlah responden
Skor Ideal
=
5 x ( 5 + 4 + 5 + 6 + 5 ) x 15
=
5 x 25 x 15
=
1875
b. Menghitung Persentase Efektivitas
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
97
Persentase Efektivitas
= Jumlah skor yang diperoleh X Jumlah skor Ideal =
1531 1875
=
82%
X
100%
100%
c. Menentukan Kriteria Efektivitas Berdasarkan jawaban responden dan hasil perhitungan efektivitas, maka besarnya efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dilihat dari keseluruhan variabel adalah sebesar 82%. Jumlah tersebut termasuk dalam kriteria Sangat Efektif. (Sumber : Tabel 3.5) 4.1.3 Penyajian data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini diukur menggunakan teknik wawancara dengan pertanyaan terbuka untuk menganilisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) terhadap 10 informan dengan menggunakan beberapa variabel. Variabel tersebut antara lain : 1. Variabel Relevansi (Relevancy) 2. Variabel Waktu (Timeliness) 3. Variabel Keamanan Data (Security) 4. Variabel Ketelitian (Accuracy) 5. Variabel Kemudahan (Ease Of Use)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
98
4.1.3.1 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Relevansi Variabel relevansi berkaitan dengan pengukuran tingkat kesesuaian dan ketepatan sistem dalam penggunaannya. Dalam sistem informasi manajemen, implementasi aplikasi CGISS dapat dikatakan efektif atau relevan jika sesuai terhadap kebutuhan pengguna, relevan antara pengolahan dan penyimpanan data, relevan dalam penyajian dan pencarian data yang disimpan, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan tingkat relevansi sistem terhadap kebutuhan pengguna, informan 1 mengatakan bahwa sistem aplikai CGISS relevan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna hal tersebut dapat dilihat dari fasilitas yang ada pada setiap modul dan pada saat entry maupun olah data yang dianggap relavan dan sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan. Pendapat dari informan 1 diperkuat dan didukung dengan jawaban dari 9 informan lainnya yang menyatakan bahwa sistem telah sesuai dan relevan terhadap kebutuhan pengguna dilihat dari beberapa alasan, yaitu : 1. Pengolahan data yang relevan antara masukan dan keluaran. 2.
Kegiatan processing maupun output relevan dengan data yang di input.
3.
Manfaat yang diberikan sistem sesuai dan relevan dengan apa yang dibutuhkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
99
4.
Menu dan fasilitas pada modul lengkap untuk digunakan untuk berbagai divisi perusahaan. Untuk
tingkat
efektivitas
implementasi
sistem
informasi
manajemen berbasis aplikasi CGISS dari segi relevansi, 8 dari 10 informan menyatakan bahwa sistem termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan 2 lainnya menyatakan bahwa sistem termasuk dalam kategori efektif. Menurut pendapat yang diutarakan oleh 10 informan tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada variabel relevansi, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Fasilitas yang ada pada setiap menu/ modul sangat relavan atau sesuai dengan kebutuhan operasional. 2. Fasilitas input- processing- output pada aplikasi CGISS sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan perusahaan. 3. Tidak terdapat permasalahan yang berkaitan dengan relevansi sistem. 4. Sistem aplikasi CGISS memiliki tingkat relevansi yang sangat tinggi dalam implementasinya. 5. Sebagian besar informan memberi jawaban dengan kategori Sangat Efektif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
100
4.1.3.2 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Waktu Variabel waktu merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur efektivitas sistem dilihat dari segi kecepatan yang dapat diberikan oleh aplikasi. Sistem aplikasi CGISS dikatakan efektif jika sistem dapat memberikan efisiensi waktu untuk kegiatan inputprocessing- output atau penanganan transaksi lainnya. Berkaitan dengan kecepatan sistem, 6 Informan mengatakan bahwa sistem aplikasi CGISS sudah cepat untuk digunakan. Hal tersebut dinyatakan dengan alasan bahwa setiap digunakan sistem aplikasi CGISS dapat memproses informasi secara cepat. Sedangkan 4 informan lainnya mengatakan sistem masih sistem tergolong lambat atau memiliki kecepatan yang kurang. Hal tersebut dinyatakan dengan alasan bahwa terkadang sistem mengalami masalah yang menyebabkan sistem aplikasi CGISS menjadi lambat. Berkaitan dengan permasalahan yang berkaitan dengan waktu atau kecepatan, salah satu informan mengatakan bahwa sistem terkadang mengalami masalah, masalah tersebut berkaitan dengan sistem yang sering error saat digunakan bersamaan yang dapat membuat loading atau processing menjadi lambat. Hal ini dibenarkan dan diperkuat dengan pendapat sebagian besar informan lainnya yang mengatakan demikian. Selain itu beberapa informan juga menambahkan terkadang sistem yang sedang error tidak dapat digunakan untuk sementara waktu yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
101
mengakibatkan kegiatan input- processing- output menjadi terhambat. Salah satu informan mengatakan bahwa meskipun sistem masih sering error, namun hal tersebut tidak sampai mengganggu kegiatan secara keseluruhan. Hal ini secara tidak langsung dibenarkan oleh beberapa informan lainnya yang mengatakan bahwa saat terjadi error terkadang hanya sebentar, dan setelah itu sistem aplikasi CGISS dapat digunakan kembali dengan baik. Salah satu informan mengatakan bahwa perkiraan penyebab permasalahan yang terkadang terjadi adalah masalah keterbatasan kuota akses. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja sistem saat digunakan bersamaan. Beberapa informan mengatakan bahwa kecepatan sistem adalah hal yang penting. Hal ini dinyatakan dengan alasan bahwa sistem aplikasi CGISS memiliki peranan penting untuk kegiatan operasional perusahaan. Jadi kecepatan sistem aplikasi CGISS dapat mempengaruhi penanganan transaksi pada setiap divisi. Untuk solusi yang dilakukan pada saat terjadi masalah berkaitan dengan kecepatan, salah satu informan mengatakan bahwa terkadang dengan cara melakukan restart pada komputer, dan mencoba mengakses kembali aplikasi CGISS. Sedangkan beberapa informan lainnya memilih untuk menunggu sistem normal kembali. Untuk
tingkat
efektivitas
implementasi
sistem
informasi
manajemen berbasis aplikasi CGISS dari segi waktu, Sebagian besar atau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
102
6 dari 10 informan berpendapat bahwa sistem aplikasi CGISS sudah efektif dan cepat dari segi waktu karena masalah- masalah kecepatan yang terkadang terjadi tidak sampai terlalu menghambat kegiatan operasional. Sedangkan 2 informan lain menyatakan bahwa sistem termasuk dalam kategori cukup efektif. dan 2 informan lainnya menyatakan bahwa sistem termasuk dalam kategori kurang efektif. Menurut pendapat yang diutarakan oleh 10 informan tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada variabel waktu, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Kecepatan sistem aplikasi CGISS merupakan hal yang penting bagi pengguna sistem. 2. Permasalahan yang terjadi pada sistem aplikasi CGISS terkadang mengalami kecepatan yang kurang stabil saat digunakan bersamaan. 3. Sistem aplikasi CGISS dinilai telah memiliki kecepatan yang tinggi. 4. Sebagian besar informan memberi jawaban dengan kategori Efektif.
4.1.3.3 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Keamanan Data Variabel
keamanan
berkaitan
dengan
pengukuran
tentang
bagaimana tingkat keamanan sebuah data atau informasi yang ada pada sistem aplikasi. Aplikasi CGISS dikatakan aman jika segala data dan informasi yang ada didalam aplikasi dapat terhindar dari kejadian-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
103
kejadian yang tidak terduga yang menyebabkan masalah kehilangan dan kerusakan data. Seluruh
informan berpendapat bahwa sistem apikasi CGISS
memiliki tingkat keamanan yang tinggi dalam penyimpanan data maupun informasi hal ini diperkuat dengan beberapa alasan informan yang mengatakan bahwa data yang telah tersimpan pada aplikasi CGISS dikatakan sangat aman selama data tersebut telah benar- benar terinput. Karena data tersebut telah tersimpan otomatis oleh sistem. Hampir seluruh informan menyatakan bahwa tidak pernah mengalami kerusakan atau kehilangan data yang telah ter-input pada aplikasi CGISS. Namun berkaitan dengan hal itu salah satu informan mengatakan bahwa jika pada saat aplikasi mengalami error sistem dengan kondisi data belum tersimpan, biasanya pengguna harus mengentry/input ulang data. Dan setelah dikonfirmasi pada beberapa informan lainnya hal tersebut dibenarkan dan didukung oleh informan lainnya. Untuk
tingkat
efektivitas
implementasi
sistem
informasi
manajemen berbasis aplikasi CGISS dari segi keamanan, 6 dari 10 informan menyatakan sistem termasuk dalam kategori sangat efektif. dan 4 informan lainnya, menyatakan termasuk dalam kategori efektif. Sistem dipandang sangat efektif karena sejauh ini tidak ada pengguna yang mengalami kehilangan data maupun informasi pada aplikasi CGISS.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
104
Menurut pendapat yang diutarakan oleh 10 informan tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada variabel keamanan data, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Data dan informasi yang telah tersimpan pada aplikasi CGISS tidak pernah mengalami kerusakan maupun kehilangan. 2. Masalah yang terjadi hanya terdapat pada saat sistem eror yang menyebabkan data yang belum tersimpan harus di entry/input ulang. 3. Sistem aplikasi CGISS memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi. 4. Sebagian besar informan memberi jawaban dengan kategori Sangat Efektif.
4.1.3.4 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Ketelitian Ketelitian aplikasi merupakan hal yang penting, dimana ketelitian ini berkaitan dengan kebebasan sistem dari suatu kesalahan. Aplikasi CGISS dapat dikatakan teliti jika tidak terjadi kesalahan saat kegiatan perhitungan angka (baik itu angka sederhana maupun rumit), penanganan transaksi, dan pencarian maupun penyajian data. Dalam hal yang berkaitan dengan ketelitian aplikasi CGISS, sebagian besar informan atau 6 dari informan mengatakan bahwa sistem tidak pernah mengalami kesalahan terkait dengan
kegiatan input-
processing- output. Aplikasi CGISS dinilai sudah sangat teliti. Salah satu informan mengatakan bahwa jika ada kesalahan data atau informasi maka
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
105
sebagian besar pasti terjadi karena kesalahan personelnya/ penggunanya. Hal ini diperkuat dan didukung oleh informan lainnya yang mengatakan bahwa jika terdapat
kesalahan pada saat ouput/printout, maka
kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh kesalahan personel saat melakukan entry/ input. Selain itu sistem aplikasi CGISS dapat memberi peringatan terhadap data yang
tidak
valid
yang
menyebabkan
kemungkinan untuk terjadi kesalahan sangat kecil. Namun beberapa informan lainnya atau 4 dari 10 informan mengutarakan bahwa ada beberapa masalah yang terkait dengan ketelitian. Masalah tersebut adalah mengenai pengentryan dan pencarian dengan menggunakan keyword seperti entry username dan password atau nama
jalan/kota dan lainnya,
terkadang
tidak secara
otomatis
menampilkan hasil namun harus diulang lagi untuk dapat memberikan hasil. Hal ini dinilai menjadi masalah dalam ketelitian sistem. Untuk
tingkat
efektivitas
implementasi
sistem
informasi
manajemen berbasis aplikasi CGISS dari segi ketelitian, sebagian besar informan atau 5 dari 10 informan mengatakan bahwa sistem aplikasi CGISS masuk dalam kategori sangat efektif. 4 informan lainnya mengatakan bahwa sistem termasuk dalam kategori efektif. dan 1 sisanya mengatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori cukup efekif. Perbedaan jawaban tersebut ditinjau dari pertimbangan antara tingkat ketelitian yang dihasilkan sistem dengan masalah yang terkadang dihadapi oleh pengguna sistem.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
106
Menurut pendapat yang diutarakan oleh 10 informan tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada variabel ketelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem aplikasi CGISS tidak pernah mengalami kesalahan pengolahan data dan informasi. 2. Permasalahan terjadi hanya terdapat pada penginputan keyword, sistem aplikai CGISS terkadang kurang merespon. 3. Sistem aplikasi CGISS memiliki tingkat ketelitian yang tinggi terhadap kegiatan input- processing- output. 4. Sebagian besar informan memberi jawaban dengan kategori Sangat Efektif.
4.1.3.5 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Variabel Kemudahan Kemudahan sistem dinilai dari segi peggunaannya, sistem dapat dikatakan memberi kemudahan jika tidak terdapat kesulitan yang mungkin dialami oleh penggunanya. Dalam sistem informasi manajemen peruahaan, aplikasi CGISS dapat dikatakan efektif jika sistem memberi kemudahan untuk pengguna, kemudahan tersebut dapat ditinjau dari pemakaian bahasa sistem, berbagai fasilitas modul pada sistem, dan kemudahan mengakses layanan lainnya yang berkaitan dengan kegiatatn input-processing- output pada sistem aplikasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
107
Efektivitas aplikasi CGISS yang dinyatakan oleh informan, dinilai dari beberapa alasan, alasan tersebut antara lain : 1. Sistem aplikasi CGISS dipandang lebih memudahkan pekerjaan dibanding jika harus memakai sisem manual. Hal ini diperkuat dan didukung oleh informan lainnya yang berpendapat bahwa Sistem aplikasi CGISS dapat meringankan pekerjaan karena menggunakan sistem otomatis yang berfungsi untuk pelaporan data dan langsung terintegrasi pada bagian- bagian atau divisi lainnya. 2. Fasilitas yang ada pada sistem aplikasi CGISS mudah digunakan untuk kegiatan input- processing- output hal ini juga didukung oleh informan lainnya yang menyatakan bahwa Sistem aplikasi CGISS mudah digunakan untuk mengakses apapun yang terdapat pada sistem serta data dan informasi langsung dapat diolah otomatis dan dapat langsung tersaji dengan lengkap. Selain kemudahan- kemudahan yang dimiliki oleh sistem aplikasi CGISS, beberapa informan juga menyatakan permasalahan yang terkadang dihadapi berkaitan dengan kemudahan penggunaan. Hal tersebut antara lain : 1. Salah satu informan megatakan bahwa penggunaan bahasa pada sistem aplikasi CGISS dinilai cukup rumit dan kurang sederhana. Pernyataan ini juga didukung oleh beberapa informan lainnya yang menyatakan hal serupa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
108
2. Fasilitas menu entry pada modul sistem aplikasi CGISS dinilai cukup rumit. Namun hal ini hanya dinyatakan oleh salah satu informan dan tidak diperkuat dan didukung pernyataan informan lainnya. Terlepas dari permasalahan tersebut, beberapa informan mengatkan bahwa sistem aplikasi CGISS dinilai lebih memudahkan dan kebiasaan untuk mengakses aplikasi CGISS dalam intensitas yang sering dinilai dapat membantu meminimalisir masalah yang terkadang dihadapi. Beberapa informan lainnya memberikan saran agar lebih baik sistem
menggunakan
bahasa
yang
lebih
sederhana
agar
lebih
memudahkan pemakai dalam penggunaannya. Untuk
tingkat
efektivitas
implementasi
sistem
informasi
manajemen berbasis aplikasi CGISS dari segi kemudahan penggunaan, sebagian besar informan atau 5 dari 10 informan menyatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori efektif. 4 informan lainnya menyatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan 1 sisanya menyatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori cukup efektif. Menurut pendapat yang diutarakan oleh 10 informan tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada variabel kemudahan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem aplikasi CGISS mudah digunakan untuk semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
109
2. Permasalahan yang terjadi berkaitan dengan penggunaan bahasa sistem yang dinilai rumit. 3. Sistem aplikasi CGISS memiliki tingkat kemudahaan penggunaan yang sangat tinggi. 4. Sebagian besar informan memberi jawaban dengan kategori Efektif.
4.1.3.6 Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari Keseluruhan Variabel Variabel yang digunakan untuk mengukur efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS adalah variabel relevansi, waktu, keamanan data, ketelitian dan kemudahan. variabelvariabel tersebut memiliki kriteria dan ukuran tersendiri dalam penilaian tingkat efektivitasnya. Sistem aplikasi CGISS dinilai oleh seluruh informan telah efektif, karena beberapa alasan berikut : 1. Sistem aplikasi CGISS dapat mempercepat untuk pengurusan datadata tertanggung atau nasabah. 2. Penyajian laporan data lengkap dan dapat terintegrasi langsung ke kantor pusat. 3. Dapat membantu memudahkan pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan operasional. 4. Dari berbagai sisi, sistem aplikasi CGISS sudah berjalan dengan baik dan efektif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
110
5. Memliki fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan. Dengan sistem aplikasi CGISS kegiatan input output dan pemrosesan data menjadi lebih mudah dilakukan. Selain alasan sistem aplikasi CGISS dinilai telah efektif, salah satu informan menyampaikan agar sistem aplikasi CGISS selalu diadakan penigkatan dan perbaikan disegala sisi, khususnya dari segi kecepatan dan waktu yang terkadang sistem apikasi CGISS masih sering mengalami error. Pernyataan tersebut didukung oleh informan lainnya yang mengatakan demikian. Sistem aplikasi CGISS yang sedang mengalami masalah dinilai dapat menghambat efisiensi waktu. Pendapat ini juga didukung oleh beberapa informan lainnya. Namun walaupun demikian beberapa informan lainnya berpendapat bahwa masalah- masalah sistem yang terkadang terjadi tidak sampai mempengaruhi efektivitas sistem informasi manajemen perusahaan. Untuk
tingkat
efektivitas
implementasi
sistem
informasi
manajemen berbasis aplikasi CGISS dari keseluruhan variabel, sebagian besar informan atau 6 dari 10 informan menyatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori efektif. 3 informan lainnya menyatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan 1 sisanya menyatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori cukup efektif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
111
Menurut pendapat yang diutarakan oleh 10 informan tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada keseluruhan variabel, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem aplikasi CGISS relevan antara manfaat dan kebutuhan. 2. Implementasi sistem aplikasi CGISS dianggap memberi efisiensi dari segi waktu. 3. Pada sistem aplikasi CGISS tidak pernah terjadi kerusakan dan kehilangan data. 4. Sistem aplikasi CGISS memiliki tingkat ketelian yang tinggi dalam pengolahan data. 5. Sistem aplikasi CGISS mudah digunakan untuk kegiatan inputprocessing- output. 6. Sebagian besar informan memberi jawaban dengan kategori Efektif.
4.1.4 Analisis Kombinasi (Mixed Methods) 4.1.4.1 Variabel Relevansi Pada variabel relevansi, hasil yang didapat pada analisis kuantitatif menggunakan teknik kuesioner melalui perhitungan tertentu menunjukan prosentase sebesar 86%, jumlah tersebut termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan pada analisis kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, hasil yang didapat berupa sangat efektif. Hasil ini disimpulkan berdasarkan sebagian besar dari jawaban informan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
112
hampir tidak ada permasalah yang diutarakan informan berkaitan dengan efektivitas sistem aplikasi CGISS ditinjau dari segi relevansi. Dari kedua hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas implementai sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari segi relevansi termasuk dalam kategori sangat efektif. Hasil tersebut menunjukan bahwa aplikasi CGISS dalam implementasinya dipandang memiliki tingkat relevansi yang sangat tinggi.
4.1.4.2 Variabel Waktu Pada variabel waktu, hasil yang didapat pada analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik kuesioner melalui perhitungan tertentu menunjukkan prosentase sebesar 72%, jumlah tersebut termasuk dalam kategori efektif. Sedangkan pada analisis kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, informan menyatakan beberapa masalah yang terkait dengan waktu atau kecepatan. Hal tersebut menyebabkan perbedaan jawaban untuk tingkat efektivitas ditinjau dari segi waktu atau kecepatan aplikasi CGISS. Dari 10 informan 5 diantaranya berpendapat bahwa sistem aplikasi CGISS sudah efektif ditinjau dari segi waktu dengan alasan permasalahan sistem yang terkadang terjadi tidak mempengaruhi jalannya kegiatan informasi manajemen perusahaan. Sedangkan pendapat lainnya diutarakan bahwa sistem aplikasi CGISS dipandang cukup bahkan kurang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
113
efektif karena masalah yang terkadang dihadapi informan dipandang dapat menghambat efisiensi waktu. Kesimpulan dari hasil wawancara terhadap informan adalah sistem aplikasi CGISS telah memenuhi kriteria efektif. Hal ini disimpulkan oleh peneliti berdasarkan sebagian besar pendapat informan dan permasalahan yang disampaikan oleh informan adalah sebagian besar sama dan penyebab dari perbedaan jawaban tersebut adalah murni karena adanya perbedaan karakteristik informan dalam menyikapi suatu masalah yang dihadapi. Dari kedua hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas implementai sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari segi waktu termasuk dalam kategori efektif. Hasil tersebut menunjukan bahwa aplikasi CGISS dalam implementasinya dipandang memiliki tingkat kecepatan yang tinggi.
4.1.4.3 Variabel Keamanan Data Pada variabel keamanan data, hasil yang didapat pada analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik kuesioner melalui perhitungan tertentu menunjukan prosentase sebesar 81%, jumlah tersebut termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan pada analisis kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, sebagian besar informan menjawab dalam kategori Sangat efektif.
Hasil jawaban yang didapat melalui teknik wawancara tidak
menunjukan adanya permasalahan yang dihadapi oleh informan berkaitan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
114
dengan tingkat keamanan data. Hal tersebut dapat dilihat dari data dan informasi yang telah tersimpan pada aplikasi CGISS dinyatakan aman dan tidak pernah mengalami kehilangan maupun kerusakan data. Dari penjelasan tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa dalam analisis kualitatif dengan teknik wawancara, tingkat efektivitas sistem aplikasi CGISS jika ditinjau dari kemanan menunjukan kriteria sangat efektif. Hal ini sesuai dengan realita kondisi yang dijelaskan oleh informan. Dari kedua hasil analisis, dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas implementai sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari segi keamanan termasuk dalam kategori sangat efektif. Hasil tersebut menunjukan bahwa aplikasi CGISS dalam implementasinya dipandang memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi.
4.1.4.4 Variabel Ketelitian Pada variabel ketelitian, hasil yang didapat pada analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik kuesioner melalui perhitungan tertentu menunjukan prosentase sebesar 85%, jumlah tersebut masuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan pada analisis kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, terdapat perbedaan persepsi pada setiap responden, 5 dari 10 responden memandang bahwa sistem aplikasi CGISS sangat efektif. Namun 4 informan mengatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
115
dalam kategori efektif, dan 1 sisanya mengatakan bahwa sistem aplikasi CGISS cukup efektif. 5 informan yang menjawab bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori sangat efektif beralasan karena sistem aplikasi CGISS tidak pernah mengalami masalah tentang kesalahan sistem dalam pengolahan data. Sedangkan 5 informan yang memberi jawaban sistem aplikasi CGISS termasuk pada kategori Efektif dan Cukup Efektif memiliki beberapa masalah yang pernah dialami informan terkait dengan ketelitian sistem aplikasi CGISS, yaitu sistem aplikasi CGISS dianggap kurang teliti dalam hal entry/pencarian keyword, password and username. Terkadang sistem aplikasi CGISS tidak merespon secara langsung dan memberi jawaban nihil. Sistem aplikasi CGISS baru merespon dan menampilkan hasil pencarian setelah keyword di-entry ulang. Dengan melihat keadaan dan berbagai situasi maupun alasan yang diutarakan oleh informan, maka peneliti menyimpulkan bahwa tingkat efektivitas sistem aplikasi CGISS pada variabel ketelitian memiliki kriteria Sangat Efektif. hal ini dipertimbangkan melalui jawaban sebagian besar informan. Selain itu terkait dengan masalah ketelitian yang terkadang dihadapi oleh beberapa informan bukan termasuk masalah yang besar, pada dasarnya sistem aplikasi CGISS sangat teliti dalam kegiatan input- processing- output, serta tidak pernah menampilkan kesalahan dalam perhitungan maupun pencarian. Namun yang terjadi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
116
hanya karena sistem kurang merespon. Hasil ini juga sesuai dengan kriteria penilaian ketelitian sistem, dimana sistem dapat dikatakan teliti jika sistem tersebut bebas dari kesalahan. Dari kedua hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas implementai sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari segi ketelitian termasuk dalam kategori sangat efektif. Hasil tersebut menunjukan bahwa aplikasi CGISS dalam implementasinya dipandang memiliki tingkat keteltian yang sangat tinggi.
4.1.4.5 Variabel Kemudahan Pada variabel kemudahan, hasil yang didapat pada analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik kuesioner melalui perhitungan tertentu menunjukan prosentase sebesar 82%, jumlah tersebut termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan pada analisis kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, hasil yang didapat adalah sebagian besar informan atau 5 dari 10 informan menjawab sistem aplikasi CGISS masuk dalam kategori efektif. Dan 4 informan lainnya menjawab sistem aplikasi CGISS masuk dalam kategori sangat efektif serta 1 informan menjawab cukup efektif. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa tingkat efektivitas aplikasi CGISS pada analisis kualitatif termasuk dalam kategori efektif. Hasil ini dipertimbangkan berdasarkan jawaban dari sebagian besar informan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
117
Dari kedua hasil analisis, dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari segi kemudahan memiliki perbedaan. Pada hasil analisis kuantitatif prosentase efektivitas termasuk dalam kategori sangat efektif dengan mencapai jumlah prosentase sebesar 82%. Sedangkan pada analisis kualitatif yang dilakukan menggunakan teknik wawancara, tingkat efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dari variabel kemudahan, pendapat sebagian besar informan mengarah pada kategori efektif. Perbedaan hasil analisis tersebut disebabkan beberapa alasan, yaitu, diantaranya
indikator/
pertanyaan
melalui
kuesioner
merupakan
pertanyaan tertutup dimana setiap instrument pertanyaan diberi bobot pasti untuk suatu ukuran yang menyebabkan adanya keterbatasan responden dalam menjawab isi dari pertanyaan tersebut. Sedangkan pada wawancara, peneliti memberikan pertanyaan terbuka, dimana informan dapat menjawab tanpa ada batasan jawaban. Hal ini dapat menyebabkan informan untuk mengutarakan dan menjelaskan permasalahan dan persepsi efektivitas sistem aplikasi CGISS menurut pandangan informan secara individual. Alasan dan penjelasan informan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan peneliti untuk menyimpulkan tingkat efektivitas aplikasi CGISS ditinjau dari segi kemudahan. Alasan lain yang menyebabkan perbedaan hasil analisis adalah adanya perbedaan persepsi dalam efektivitas aplikasi CGISS ditinjau dari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
118
segi kemudahan merupakan hal yang dianggap wajar, mengingat tingkat kemudahan dan kesulitan yang dirasakan dan dipandang oleh setiap individu berbeda- beda. Maka kesimpulan peneliti untuk efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari variabel kemudahan memiliki perbedaan kategori efektivitas. Hasil tersebut menjadi temuan dalam penelitian ini dan diharapkan dapat menjadi referensi pada penelitian yang akan datang.
4.1.4.6 Keseluruhan Variabel Pada keseluruhan variabel, hasil yang didapat pada analisis kuantitatif menggunakan teknik kuesioner dengan menggabungkan perhitungan menurut 5 variabel menunjukan prosentase sebesar 82%, jumlah tersebut termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan pada analisis kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, hasil yang didapat adalah dari 10 informan, 6 informan menyatakan sistem aplikasi CGISS masuk dalam kategori efektif. 3 informan menyatakan sistem aplikasi CGISS masuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan 1 informan menyatakan bahwa tingkat efektivitas sistem aplikasi CGISS masuk dalam kategori cukup efektif. Kesimpulan penilaian dari keseluruhan variabel melalui teknik kualitatif adalah tingkat efektivitas sistem aplikasi CGISS termasuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
119
dalam kategori efektif. Hal ini disimpulkan peneliti berdasarkan jawaban terbanyak atau sebagian besar jawaban informan. Dari kedua hasil analisis, dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari keseluruhan variabel memiliki perbedaan. Pada hasil analisis kuantitatif prosentase efektivitas mencapai kriteria sangat efektif dengan jumlah prosentase 82%. Sedangkan pada hasil analisis kualitatif yang dilakukan dengan teknik wawancara, pendapat sebagian besar responden mengarah pada tingkatan efektif. Penyebab perbedaan tersebut tidak lepas dari alasan perbedaan alat uji pada keduanya. Dimana pada analisis kuantitatif menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang menyebabkan responden memiliki keterbatasan dalam menjawab karena jawaban sudah diatur melalui skala tertentu. Dan peneliti hanya dapat menyimpulkan jawaban secara objektif sesuai dengan perhitungan yang telah ditentukan. Sedangkan pada analisis kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, informan dapat menjelaskan dan mendeskripsikan alasanalasan tertentu yang sifatnya tidak terbatas karena penggunaan pertanyaan terbuka. Pada analisis kualitatif, peneliti dapat mempertimbangkan dan menarik kesimpulan serta menegahi antara persepsi efektivitas yang dinyatakan informan dengan alasan yang diutarakan informan. Maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil akhir dalam analisis kualitatif,
dinilai
dari
keseluruhan
variabel,
tingkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
efektivitas
120
implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS termasuk dalam kategori efektif. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan beberapa alasan yaitu : 1. Sebagian besar jawaban informan, dimana 6 dari 10 informan menyatakan sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori Efektif, sedangkan sisanya menyatakan bahwa sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori sangat efektif dan cukup efektif. 2. Penggabungan antara lima variabel yang telah dianalisis melalui teknik kualitatif. Dimana pada variabel relevansi, keamanan data, dan ketelitian sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan pada variabel waktu dan kemudahan termasuk dalam kategori efektif. Dengan demikian tingkat permasalahan yang terjadi pada sistem aplikasi CGISS sebagian besar terletak pada variabel waktu dan kemudahan. Jadi, jika dilihat dari kedua hasil analisis yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif, tingkat efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS memiliki hasil akhir yang berbeda, yaitu pada hasil analisis kuantitatif termasuk dalam kategori sangat efektif, sedangkan pada hasil analisis kualitatif termasuk dalam kategori Efektif. Hasil ini merupakan temuan dalam penelitian ini, dan diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
121
4.2 Pembahasan Dalam implementasinya sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dipandang memberi kontribusi yang baik bagi PT. Asuransi Tri Pakarta. Secara keseluruhan sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kriteria sangat efektif. Hal ini berkaitan dengan penilaian pada setiap variabelnya. Pada variabel relevansi sistem aplikasi CGISS dipandang dapat memberikan tingkat relevansi yang sangat tinggi. Sistem aplikai CGISS sesuai dengan kebutuhan pengguna, tingkat kesesuaiannya dalam penyajian data maupun pengolahan data sangat tinggi. Selain itu isistem aplikasi CGISS Sesuai dengan teori dimana relevansi sistem menunjukan manfaat yang dihasilkan dari keluaran informasi baik dalam analis data, pelayanan, maupun penyajian data. (Bodnar, 2000) Pada variabel waktu sistem aplikasi CGISS memiliki tingkat kecepatan yang tinggi dari segi implementasi, namun berkaitan dengan hal itu, sistem aplikasi CGISS masih sering mengalami permasalahan yang berhubungan dengan kecepatan. Namun tingkatan permasalahan yang diutarakan tidak sampai menghambat proses informasi manajemen. Sistem dikatakan efektif karena sistem aplikasi CGISS dapat memberikan kecepatan dan ketepatan waktu untuk informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. (Bodnar, 2000)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
122
Pada variabel keamanan data, tingkat kemanan data yang diberikan oleh sistem aplikasi CGISS tergolong sangat tinggi. menurut Logan (2009), penyimpanan dan keamanan data harus memiliki standar tertentu. Dalam aplikasi CGISS Data maupun informasi yang telah tersimpan pada sistem aplikasi CGISS dapat terhindar dari bahaya kejadian yang tidak terduga yang berdampak pada kerusakan ataupun hilangnya data hal ini dikarenakan sistem aplikasi
CGISS
menggunakan
sistem
Immediate
Processing/on-line
processing yaitu proses penyimpanan data langsung setelah data di-input. Sedangkan menurut Kepczyk (2003) keamanan informasi dalam sebuah sistem informasi menjadi fokus utama karena berkaitan dengan privasi atau rahasia perusahaan. Dalam hal ini sistem aplikasi CGISS dapat memenuhi kriteria keamanan jika sistem dapat mengantisipasi akses data dari orang yang tidak berkepentingan. sistem aplikasi CGISS memiliki fasilitas penginputan Username and password untuk setiap divisi sebelum membuka fasilitas yang ada pada modul CGISS. Pada variabel ketelitian, tingkat ketelitian sistem aplikasi CGISS dinilai sangat teliti. Dalam teori, (Bodnar, 2000) yang berkaitan dengan ketelitian sistem, pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan. Sistem aplikasi CGISS dinilai bebas dari kesalahan perhitungan, karena perhitungan otomatis yang dilakukan sistem tidak pernah mengalami kesalahan. Selain itu dalam pengolahan data berhubungan dengan input/ processing sistem memberikan peringatan pada data yang tidak valid. Data yang tidak valid
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
123
tersebut dapat berupa data yang sama dengan data yang sudah ada dan data yang dianggap salah pada proses pencatatan. Pada variabel kemudahan, kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan yang dapat dirasakan oleh pengguna sistem berkaitan dengan berbagai fasilitas yang diberikan oleh sistem. Sistem aplikasi CGISS memberi kemudahan bagi pemakainya, namun aplikasi CGISS juga dinilai sedikit rumit dalam hal penggunaa bahasa pada sistem. Menurut Goodwin dan Silver sistem yang sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa informan yang menyatakan
bahwa
sistem
aplikasi
CGISS
memang
memiliki
ketidaksederhanaan dalam bahasa, namun kesulitan yang terjadi hanya dirasakan pada awal- awal penggunaan saja. Jika sudah terbiasa dan rutin dalam menggunakan, hal itu dapat meminimalisir masalah tersebut. Berkaitan dengan seluruh variabel yang telah dinilai, implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa dianggap telah tepat dan efektif. aplikasi CGISS memberikan banyak manfaat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tingkat efektivitas sendiri merupakan penilaian ukuran seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, waktu) yang telah tercapai (Hidayat, 2009). Hal ini berkaitan dengan beberapa faktor untuk menilai sebuah informasi ditinjau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
124
dari kemudahan untuk diperoleh, ketelitian maupun ketepatan waktu sistem pada aplikasi CGISS. Pada sistem informasi manajemen PT. Asuransi Tri Pakarta, aplikasi CGISS memiliki peranan penting karena berfungsi untuk mengintegrasikan data maupun informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. Manfaat dan tujuan sistem informasi dapat tercapai dengan baik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
125
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dianalisis menggunakan metode kombinasi (Mix Methods) dengan teknik analisis kuantitatif yang memggunakan kuesioner dan teknik analisis kualitatif yang menggunakan wawancara. Hasil yang didapat adalah: 1. Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari variabel Relevansi termasuk dalam kategori sangat efektif dengan perolehan prosentase sebesar 86% pada analisis kuantitatif. Hasil ini diperkuat dengan hasil analisis kualitatif, sebagian besar informan menyatakan bahwa tidak terdapat masalah pada relevansi aplikasi CGISS. Aplikasi CGISS dipandang mampu memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari variabel Waktu termasuk dalam kategori efektif dengan perolehan prosentase sebesar 72% pada analisis kuantitatif. Hasil ini diperkuat dengan hasil analisis kualitatif, sebagian besar informan menyatakan sistem efektif walapun terkadang masih mengalami masalah yang berkaitan dengan kecepatan namun masalah tersebut tidak sampai menghambat sistem informasi manajemen perusahaan.
125 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
126
3. Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari variabel keamanan data termasuk dalam kategori sangat efektif dengan perolehan prosentase sebesar 81% pada analisis kuantitatif. Hasil ini diperkuat dengan hasil analisis kualitatif, sebagian besar informan menyatakan bahwa tidak pernah terjadi kehilangan maupun kerusakan data yang telah tersimpan pada aplikasi CGISS. 4. Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari variabel ketelitian termasuk dalam kategori sangat efektif dengan perolehan prosentase sebesar 85% pada analisis kuantitatif. Hasil ini diperkuat dengan hasil analisis kualitatif, sebagian besar informan menyatakan bahwa tidak pernah terjadi kesalahan dalam hal pengolahan data. Walaupun terkadang terjadi permasalahan berkaitan dengan ketelitian keyword. 5. Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ditinjau dari variabel Kemudahan memiliki perbedaan kategori efektivitas. Pada hasil analisis kuantitatif, sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori Sangat Efektif dengan perolehan prosentase sebesar 82%. Sedangkan pada hasil analisis kualitatif, sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori Efektif. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan alat uji masing- masing dan perbedaan hasil analisis tersebut merupakan temuan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
127
6. Efektivitas Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS memiliki perbedaan dari keseluruhan variabel. Pada hasil analisis kuantitatif sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori Sangat Efektif dengan perolehan prosentase sebesar 82%. Sedangkan pada hasil analisis kualitatif, sistem aplikasi CGISS termasuk dalam kategori efektif. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan alat uji masingmasing dan perbedaan hasil analisis tersebut merupakan temuan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian yang akan datang.
5.2 Saran 1. Sebaiknya sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS yang telah diimplementasikan oleh PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya terus dipertahankan. Hal ini berkaitan dengan sistem aplikasi CGISS yang dinilai memiliki tingkat efektivitas yang tinggi. 2. Berkaitan dengan permasalahan sistem aplikasi CGISS dalam hal kecepatan atau waktu, sebaiknya
sering
diadakan pembenahan,
pemeriksaan serta peningkatan kualitas pada hardware , software maupun jaringan (Network) agar masalah- masalah yang dihadapi oleh pengguna sistem dapat berkurang. 3. Berkaitan dengan permasalahan sistem aplikasi CGISS dalam hal kemudahan, hendaknya diadakan pelatihan rutin pada pengguna (user)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
128
agar dapat mengenal fasilitas yang ada dan bahasa pada sistem aplikasi CGISS yang dianggap masih tergolong rumit. 4. Sebaiknya sering diadakan pemeriksaan dan perbaikan rutin terkait dengan hardware maupun software yang digunakan agar dapat meminimalisir masalah yang dapat berdampak pada berkurangnya efektivitas sistem informasi perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR PUSTAKA Hartono, Bambang. 2013. Sistem informasi manajemen berbasis komputer. Jakarta : Rineka Cipta Hartono, Jogiyanto. 2013. Sistem Teknologi informasi bisnis, Pendekatan strategis. Jakarta : Salemba Empat Jogiyanto. 2005. Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: ANDI Nuraida, Ida. 2008. Manajemen adminsitrasi perkantoran. Yogyakarta: Kanisius Rochaety, Eti., Faizal, Ridwan., & Tupi, Setyowati. 2013. Sistem informasi manajemen, Edisi 2. Jakarta : Mitra Wacana Media Siswoutomo, Wiwit. 2005. Panduan karir di dunia teknologi informasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Subari, Tata. 2012. Konsep sistem informasi.Yogyakarta : ANDI Artikel non- personal. 2012. Enterprise resource planning, Wikipedia bahasa Indonesia,(Online),(id.wikipedia.org/wiki/enterprise_resource_planning, diakses 21 Oktober 2013). . 2013. Dasar Sistem Informasi Manajemen, Global Online, (Online), (globalonlinebook1.blogspot.com/2013/06/dasar-sisteminformasi-manajemen.html, diakses 21 Oktober 2013) Balian. 2011. Penelitian Kuantitatif, (Online), (http://balian86.wordpress.com /2011/04/08/66/, diakses 26 Oktober 2013) Djumiarti,
Titik.
2008.
Sistem
Informasi
Manajemen,
Buku
Ajar,
(Online),(docsfile.com/pdf_buku_ajar_sim_publik_utk_mhs.html, diakses 19 Oktober 2013)
129 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Fitrialistanti,
Melissa.
2012.
Sistem
Informasi
Terpadu,
(Online),
(melissakumel.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-terpadu.html?m=1, diakses 27 Oktober 2013) Mirnassi. 2013. Penerapan Sistem Informasi Pada Perusaaan Asuransi,(Online), (mirnassi.Wordpress.com/2013/3/22/penerapan-sistem-informasi-padaperusahaan-asuransi/,diakses 19 Oktober 2013) Pramana, Jaka. 2013. Pengertian Sistem Menurut Para Ahli, ( Online), (http://jakapramana.blogspot.com/2013/06/pengertian-sistem-menurutpara-ahli.html, diakses 20 Oktober 2013) Sova, Erma. 2012. Sistem Informasi Manajemen, (Online),(http://erma_sova.staff .gunadarma.ac.id/Downloads/files/30576/SIM.pdf, Diakses 20 Oktober 2013) Astuti, Novia Dwi. 2011. Alat Input Dan Output Device, (online), (noviaasti. blogspot.com/2011/10/alat-input-dan-output-device.html?m=1, Diakses 3 Februari 2014) Suratmi, Elita. 2013. Metode Kombinasi, (online), (elitasuratmi.wordpress.com /2013/02/11/metode-kombinasi/, diakses 10 Februari 2014)
130 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.