BAB II
TINJAUAN LITERATUR 2.1
Pengertian dan Sejarah Perkembangan Internet
2.1.1
Pengertian Internet Internet merupakan jaringan komputer yang memungkinkan terhubungnya satu
komputer dengan komputer yang lainnya di seluruh dunia. Dalam Kamus Istilah komputer dan internet (2005: 132) disebutkan pengertian dari internet adalah jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer regional diseluruh dunia. LaQuery dalam Hasugian (2006:9) menyatakan, “Internet adalah merupakan jaringan dari ribuan jaringan computer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Sementara pendapat lain menurut Hasugian (2006:1), “internet disebut sebagai pusat informasi bebas hambatan karena dapat menghubungkan satu pusat atau situs informasi ke situs informasi lainnya dalam waktu yang relatif mudah dan cepat. Dengan demikian perpustakaan dapat terbantu oleh adanya internet dalam hal memuaskan kebutuhan informasi pengguna. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan jaringan global yang menghubungkan para pengguna komputer di seluruh dunia yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi tanpa terbatas ruang dan waktu
2.1.2 Sejarah Perkembangan Internet Sejarah perkembangan internet awalnya adalah sebuah proyek yang bernama ARPANET dan berkembang dengan cepat, berdasarkan pendapat Amperiyanto(2003:7) yang menyatakan bahwa, “seiring dengan perkembangan ARPANET yang begitu pesat sehingga keluar dari lingkungan network militer, yaitu dengan penambahan subnetwork dari universitas, perusahaan, komunitas pemakai, maka dikenal sebutan internat”. Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Dimana mereka membangun sebuah sistem jaringan yang menghubungkan semua strategis diseluruh Amerika. Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja dari 4 perguruan tinggi yaitu Stanford Research Institute (SRI), UCLA, UCSB (University of California Santa Barbara), dan University of Utah, dimana mereka membentuk suatu jaringan
Universitas Sumatera Utara
terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET dikenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian ARPANET ini berkembang pesat diseluruh daerah Amerika, dan seluruh Universitas di negara itu ingin bergabung sehingga menyebabkan mereka kesulitan dalam mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua bagian yaitu “ MILNET” untuk mengatur keperluan militer dan “ARPANET” untuk keperluan non-militer seperti universitas-universitas. Kedua jaringan ini digabung yang dikenal dengan nama DARPA Internet, dan kemudian disederhanakan dengan nama Internet. Dilihat dari perkembangan internet di atas, maka internet adalah jaringan yang merupakan hasil teknologi yang banyak diminati oleh instansi-instansi, masyarakat, termasuk juga perpustakaan. Dimana dalam misinya perpustakaan memberikan layanan yang memuaskan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi yang berkembang pesat. Sekarang perkembangan internet semakin cepat dengan fungsi yang sangat beragam.
2.1.3
Fasilitas yang ada di Internet Internet menawarkan banyak fasilitas yang beraneka ragam dan dapat
dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat yang membutuhkan informasi tidak terkecuali pengguna perpustakaan. Beberapa fasilitas internet yang sering digunakan menurut (NH, Fairus 2007: 4-5), antara lain: 1. Elektronik Mail (e-mail) adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui
internet.
Dengan fasilitas ini, orang biasa mengirim atau menerima surat dari dan ke pengguna internet ke seluruh dunia. 2. World Wide Web (Web) adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen Hypertext di internet. Melalui web, orang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film. 3. File Transfer Protocol (FTP) adalah mekanisme transfer data di internet. Melalui software FTP, orang dapat mengirim dan menerima data atau file dari satu komputer ke komputer lain, yang disebut dengan upload.
Universitas Sumatera Utara
4. News Group yaitu merupakan ruang percakapan bagi para anggota yang mempunyai kepentingan sama. Di internet tersedia bermacam-macam Newsgroup dengan tema yang berbeda-beda. 5. Mailing List (milis) adalah ajang berdiskusi dalam kelompok melalui email. Melalui milis, orang dapat biasa berdiskusi dan bertukar informasi dalam satu kelompok. Informasi yang ingin dipertukarkan atau didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk surat elektronik. 6. Gopher adalah sistem yang digunakan pemakai agar dapat mengakses informasi di komputer lain. Perbedaan Gopher dengan Web adalah Gopher tidak bias menampikan gambar hanya teks. Oleh sebab itu saat ini Gopher mulai banyak ditinggalkan oleh pemakai internet. 7. Chat Group adalah forum untuk pemakai internet agar dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincang dengan pemakai internet lain. 8. Telnet yang berada pada terminal dapat berhubungan dengan komputer lain melalui internet. Pengguna internet dapat mengakses dan bekerja pada komputer yang dihubungi dengan Telnet. 9. Ping (Packet Internet Gopher) berfungsi untuk mengetahui hubungan antara komputer kita dan komputer lain di internet. Pengecekan hubungan dilakukan dengan mengirimkan paket data.
2.1.4 Manfaat internet Manfaat internet yang paling banyak digunakan secara luas adalah untuk komunikasi. Jutaan pesan dipertukarkan setiap harinya di seluruh dunia melalui sistem surat elektronik (email). Para peneliti menggunakan fasilitas ini untuk berbagai ide informasi bahkan dokumen. Internet melalui fasilitas e-mail, memungkinkan kerjasama dalam proyek penelitian dan penulisan walaupun pesertanya terpisah ribuan kilometer jauhnya. Internet juga memungkinkan percakapan interaktif langsung dengan orang lain dimana saja dibelahan dunia layaknya suatu
telekonferensi, walaupun kata–katanya
harus diketik, bukan diucapkan (Siregar, 2004: 5). Temu balik informasi adalah manfaat kedua dari internet. Ratusan katalog perpustakaan dapat diakses secara online melalui internet, termasuk diantaranya katalog
Universitas Sumatera Utara
perpustakaan seperti Library
of Congress, University of California dan Havard
University. Disamping itu pengguna dapat mengakses ribuan pangkalan data yang dibuka untuk umum oleh perusahaan–perusahaan, pemerintah, dan organisasi nirlaba. Kita dapat mengumpulkan informasi dalam berbagai topik yang tersimpan di perpustakaanperpustakaan dan pangkalan-pangkalan data tersebut (Siregar, 2004 : 5-6). Manfaat ketiga dari internet adalah penawaran produk informasi dan produk yang mudah digunakan. Fungsi ini disediakan melalui fasilitas World Wide Web (Web), sering disebut dengan web saja. Penyediaan fasilitas ini merupakan akibat dari banyaknya penggunaan internet oleh kalangan bisnis. WWW adalah suatu standard untuk menyimpan, menulusur, memformat dan menampilkan informasi menggunakan suatu arsitektur client/ server (Siregar, 2004 : 6). Dengan melihat berbagai manfaat internet yang telah disebutkan di atas, apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka internet memiliki peran yang sangat potensial dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini tampak dari salah satu fungsi internet yaitu resources discovery, di mana internet mampu menyediakan direktori mengenai dokumendokumen (elektronik) yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, yang dapat diakses dengan menelusuri katalog online – nya. Selain itu fasilitas WWW pada internet juga banyak membantu, karena fasilitas ini menyediakan beragam informasi, termasuk bidang pendidikan, yaitu dengan penyediaan artikel-artikel lepas, makalah, hasil penelitian, serta informasi lainnya, yang dapat menyelesaikan tugas – tugas sekolah.
2.2. Layanan Internet 2.2.1 Pengertian Layanan Kegiatan pelayanan perpustakaan adalah melayani atau memberikan pelayanan dalam kebutuhan informasi pengguna. Dimana pengguna perpustakaan menginginkan pelayanan yang berkualitas baik yang aka menghasilkan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Menurut Kotler dalam Purba (2009: 9), “ pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, produksi jasa
Universitas Sumatera Utara
mungkin berkaitan dengan produksi fisik atau tidak”. Sedangkan menurut Lasa (1994:122) pelayanan adalah “ mencakup semua kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan”. Melihat penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa layanan/pelayanan (service) adalah suatu kegiatan atau tindakan yand dapat ditawarkan oleh satu pihak dalam memenuhi kepuasaan pada pihak lain, sedangkan pada konsep perpustakaan dapat disimpulkan pengertian layanan/pelayanan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Sehingga pelayanan (service) dalam bidang layanan internet yaitu merupakan satu layanan tambahan pada sebuah perpustakaan yang digunakan dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi. 2.2.2 Jenis-jenis Layanan Perpustakaan Setiap perpustakaan pasti memiliki layanan yang menjadi pendorong bagi pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Layanan perpustakan merupakan keberhasilan suatu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 31-34) dinyatakan pada umumnya perpustakaan memiliki layanan antara lain : 1. Orientasi Perpustakaan 2. Layanan Sirkulasi 3. Layanan Rujukan 4. Layanan Majalah 5. Layanan Pandang Dengar 6. Jasa Kesiagaan Informasi 7. Penelusuran Pustaka, dimana layanan ini terbagi dua yaitu: a. Layanan internet b. Layanan CD-ROM 8. Layanan Fotocopy 9. Kerjasama Pinjam Antar Perpustakaan 10 Kerjasama Silang Layan 11 Pembuatan Indeks, Abstrak, dan Bibliografi
Universitas Sumatera Utara
12 Layanan Terjemahan 13 Tendon Buku ( Book on Reseved) 14 Penyewaan Fasilitas Untuk beberapa layanan yang telah disebutkan di atas tidak semua perpustakaan memilikinya, sebab setiap perpustakaan memiliki layanan yang sesuai dengan pengguna dan dana yang teralokasikan kepada perpustakaan yang bersangkutan. Misalnya saja penyediaan layanan internet, tidak semua perpustakaan menyediakan layanan, sebab layanan internet memakan banyak dana dalam pengadaannya, yaitu sarana dan peralatan ruangan khusus untuk layanan tersebut.
2.2.3. Layanan Internet Sebagai Sumber Informasi di Perpustakaan Perpustakaan merupakan sumber informasi yang dahulunya memiliki koleksi yang hanya tercetak saja. Tetapi dengan perubahan perkembangan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini, mengakibatkan perpustakaan juga mengalami perubahan dalam perkembangannya dimana perpustakaan tidak lagi hanya menyediakan koleksi tercetak, melainkan koleksi elektronik juga misalnya e-book, e-journal dan lain sebagainya. Dalam perkembangan teknologi informasi menyebabkan informasi yang semakin banyak dan cepat dalam perkembangannya. Untuk itu perpustakaan harus selalu menyediakan informasi-informasi yang up-date atau terbaru juga mutakhir agar tidak ketinggalan zaman. Layanan internet menjadi salah satu solusi layanan yang banyak digunakan oleh perpustakaan untuk mengadakan dan menyediakan informasi tanpa kuatir ketinggalan informasi. Dengan adanya layanan internet pada sebuah perpustakaan memungkinkan perpustakaan tersebut memberikan informasi yang lengkap dan baru. Seperti yang dinyatakan oleh Garret dalam Hasugian ( 2005:10) “dengan internet, mungkin puluhan ribu perpustakaan atau pusat informasi yang memiliki sumber informasi yang tak terhingga banyaknya dapat saling terhubung, dan dapat dimanfaatkan oleh jutaan pemakai yang terdiri dari individu maupun organisasi”. Pernyataan Simanjuntak dalam Hasugian (2005:10) menyatakan bahwa ketersambungan antara berbagai perpustakaan melalui internet ini, membentuk suatu
Universitas Sumatera Utara
sistem informasi yang maha besar, yang sering disebut perpustakaan virtual. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan dapat saling bertukar informasi yang ada pada perpustakaan masing-masing, sehingga pengguna yang tidak menemukan informasi yang dibutuhkan pada sebuah perpustakaan dapat mengakses informasi pada perpustakaan lain dengan menggunakan jaringan internet. Hal ini tentunya didukung dengan adanya katalog online, dimana perpustakaan-perpustakaan itu memberikan fasilitas katalog online. 2.2.4
Jenis-jenis Informasi yang terdapat di Internet Banyaknya pengguna yang menggunakan internet maka beragam pula jenis
informasi yang dicari sesuai dengan kebutuhan informasi yang mereka inginkan. Begitu juga halnya dengan perpustakaan yang memiliki banyak dan beragam pengguna terlebih lagi apabila perpustakaan tersebut telah memiliki jaringan internet. Banyak jenis informasi yang ditemukan di internet misalnya saja elektronik magazine yaitu majalah elektronik berupa artikel-artikel yang disimpan dalam file-file yang diakses oleh semua orang, baik dengan topik ilmiah maupun hiburan. Melalui internet juga dapat ditemukan white pages directory yaitu server yang menampilkan daftar referensi, dimana kita dapat mencari informasi yang kita perlukan, sama dengan kita membuka yellow pages (Petra, 2000:2-3).
Fairuz (2007:4) menyatakan melalui web orang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara dan film. Informasi yang ingin pengguna cari juga dapat ditemukan dengan berbagai bentuk, sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan. Dari pernyataan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis informasi di internet sangat beragam, yang semuanya biasa didapat dari internet, sehingga pengguna dapat memenuhi kebutuhan akan informasi mereka lebih mudah dan lengkap. Pengguna juga dapat memilih sendiri informasi apa yang hendak mereka cari mulai dari artikel ilmiah sampai artikel popular, dari informasi penelitian sampai informasi hiburan.
2.3
Pemanfataan Layanan Internet
2.3.1
Pengertian Pemanfaatan
Universitas Sumatera Utara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 711) pemanfaatan merupakan kata dari manfaat yang diberi tambahan awalan ”pe” dan akhiran “an” yang berarti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan. Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan adalah suatu proses, cara, atau perbuatan dalam memanfaatkan sesuatu hal. Contohnya seorang pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada pada perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan akan informasi yang diinginkannya.
2.3.2
Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan Tujuan pengguna datang ke perpustakaan adalah ingin mencari informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi mereka. Pada umumnya masyarakat umum hanya mengenal perpustakaan yang memiliki sumber informasi yang tercetak saja. Tetapi dengan perubahan perkembangan zaman dan teknologi informasi, perpustakaan juga mengalami perubahan dalam penyimpanan dan penyajian informasi dari tercetak beralih dalam bentuk elektronik dan cara penelusuran informasi pun semakin cepat dan lebih mudah untuk ditemu balikkan. Menurut Sidharta dalam Zainuddin (2006:39) menjelaskan bahwa: “walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar-jaringan komputer, namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet dipandang dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan didunia nyata ada di internet seperti bisnis, hiburan,olahraga, politik dan lain sebagainya. Dengan melihat penjelasan diatas, pemanfaatan layanan internet seperti menggantikankedudukan sebuah perpustakaan, karena internet seperti menggantikan kedudukan sebuah perpustakaan, karena internet memberikan hampir seluruh kebutuhan informasi pengguna dimana internet juga memberikan fasilitas atau saran penelusuran informasi sama halnya seperti perpustakaan yang memberikan fasilitas sarana penelusuran informasi yang dikenal dengan sebutan “katalog”. 2.3.3
Temu Balik Informasi di Internet
2.3.3.1 Search Engine
Universitas Sumatera Utara
Sistem temu balik informasi pada sebuah perpustakan dikenal dengan istilah katalog. Dimana katalog merupakan daftar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang menunjukkan secara lengkap dimana koleksi tersebut di tempatkan. Pada pencarian informasi di internet, pengguna dapat menggunakan fasilitas search engine. Fairuz (2007:68) mengatakan dengan mengetikkan kata kunci atau yang sering disebut dengan keyword sesuai dengan informasi yang sedang dicari, akan ditampilkan sebuah link yang akan mengarahkan pengguna kepada situs yang ada hubungannya dengan keyword yang dimasukkan. Search engine saat ini sangat beragam, seperti misalnya search engine yang terkenal adalah Google, Yahoo, Altavista dan lain sebagainya.
2.3.3.2 Temu Balik Informasi di Internet Dalam memasukkan kata kunci (keyword)
pengguna dapat memanfaatkan
operator Boolean. Ada beberapa fungsi operator Boolean yang dapat dimanfaatkan dalam menggunakan search engine: 1. Menggunakan operator “OR” Untuk mencari dua subjek tertentu dan hasil yang ditampilkan semua yang berkaitan dengan semua subyek yang diketikkan. 2. Menggunakan operator “AND” Untuk mencari dua subyek tertentu dan hasil yang ditampilkan adalah informasi yang berkaitan dengan subyek yang diketikkan secara bersamaan 3. Menggunakan operator “NOT” Untuk mencari subyek tertentu dimana subyek yang terakhir tidak ingin ditampilkan hasilnya. ( Oetomo, 2007 186-187). Ada cara lain yang dapat digunakan pengguna dalam operator Boolean lainnya, seperti tanda kurung [( )], titk koma [;] dan tanda petik [“”] untuk dikombinasikan secara bersama-sama atau terpisah saat mengisi subyek pencarian didalam kotak pencarian search engine. 2.3.4
Pustakawan pada Layanan Internet
Universitas Sumatera Utara
Untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna maka dibutuhkan pustakawan yang professional yang mampu melayani kebutuhan informasi pengguna. Pustakawan sebagai pejabat fungsional di bidang perpustakaan dalam melaksanakan tugas kepustakawanananya membutuhkan sikap yang baik dalam bersosialisasi baik kepada dirinya maupun masyarakat umum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:92), “orang yang bergerak di bidang perpustakaan; ahli perpustakaan”. Sedangkan menurut Hermawan dan Zen (2006:45) menyatakan bahwa “Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tujuan lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah orang yang bekerja di perpustakaan dengan memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi, dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tujuan lembaga induknya. Seorang pustakawan harus memiliki kompetensi didalam bidang pekerjaan menurut Sulaiman dan Foo dalam Dewiyana (2007:15-16) terdapat 6 (enam) kategori kompetensi yang perlu dimiliki oleh professional antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.
Tool and Technology skills (keterampilan teknologi perkakas) Information skills (keterampilan informasi) Social communication skills (keterampilan komunikasi dan sosial) Leadership communication skills (keterampilan manajemen dan kepemimpinan) Strategic thinking and analytical skills (keterampilan berfikir strategis dan keterampilan analitis) 6. Personal behavior and attributes (prilaku dan sifat-sifat yang bersifat pribadi) Sedangkan Special Libraries Assosiciation ( SLA) ( 1996:3-5) menjelaskan bagian
utama dari keprofesionalan dan kompetensi pribadi pustakawan adalah: 1. Professional competencies yang berarti kompetensi professional yaitu seorang pustakawan diharuskan memiliki pengetahuan isi dari sumber daya informasi, memiliki pengetahuan yang khusus, dapat memanejemeni informasi dan memiliki kemampuan dalam menggunakan pengetahuan di dalam penyediaan layanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Personal competencies yang berarti kemampuan pribadi yaitu seorang pustakawan secara individu dapat menjalankan pelayanan secara baik, memiliki kemampuan untuk dapat melihat peluang diluar maupun didalam perpustakaan, dapat menjadi rekan kerja, dapat menjadi komunikator yang baik, dapat bekerja dengan tim secara baik, dapat memimpin, dapat merencanakan sesuatu dan fokus pada suatu hal, dapat memperlihatkan nilai yang baik sebagai seorang pustakawan, memiliki keterampilan dalam dunia bisnis dan dapat menciptakan suatu peluang. Dari kedua pendapat di atas memiliki pernyataan, tujuan dan fungsi yang sama, yaitu bahwa seorang pustakawan harus memilik keterampilan dalam bidang informasi baik itu keterampilan komunikasi, keterampilan berfikir, berperilaku dan memahami pengetahuan secara khusus, bermoral tinggi serta bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
2.3.5
Pengguna Perpustakaan Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan perpustakaan umum, bahwa pengguna
perpustakaan umum adalah masyarakat umum tanpa harus membedakan tingkat pendidikan, latar belakang status sosial, agama, suku pekerjaan dan sebagainya. Menurut Sulistyo Basuki (1991:201) “pengguna dapat di bedakan sebagai pengguna aktif dan yang tidak aktif. Dalam istilah yang luas dapat dikaitkan sebagai orang yang berhubungan dengan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkan”. Informasi adalah unsur utama yang harus disediakan perpustakaan bagi penggunanya, untuk mencari informasi tersebut pengguna boleh mencari langsung ke perpustakaan atau dengan cara menelusur menggunakan internet. Ada dua jenis pengguna pada perpustakaan sebagaimana yang dikemukakan Proboyekti (2008:3) menyatakan “pengguna perpustakaan terdiri dari dua jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dari pada pengguna yang berpotensi menggunakan perpustakaan”. Sedangkan
menurut
Sulistyo-Basuki
(1991:201)
jenis-jenis
pengguna
perpustakaan yaitu: 1. Pengguna yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa. 2. Pengguna yang mempunyai pekerjaan, informasi yang diinginkan merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengguna umum yang memerlukan informasi untuk keperluan khusus. Berdasarkan pendapat dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan adalah orang yang menggunakan fasilitas yang ada pada perpustakaan, mulai dari layanan hingga koleksi perpustakaan, baik itu anggota perpustakaan maupun tidak anggota. Atau pengguna potensial maupun pengguna yang hanya ingin mencari informasi sesuai dengan pekerjaan mereka.
2.4.1
Pengertian motivasi Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere yang berarti
“menggerakan” (To Move). Menutur George R. Terry seperti yang dikutip oleh Moekijat (2002 : 5) menyatakan motivasi adalah keinginan di dalam seorang individu yang mendorong ia untuk bertindak . Hariandja (2002 : 321) berpendapat motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku dan keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa adalah suatu dorongan
yang berasal dari persepsi, pikiran dan perasaan diri siswa untuk
memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkannya melalui layanan internet yang ada di perpustakaan. 2.4.2 Teori Motivasi Ada beberapa teori motivasi yang mencoba menerangkan bagaimana hubungan antara perilaku dengan hasil yang dicapai dari perilaku tersebut. Setiap perilaku mempunyai dasar atau alasan tertentu serta bagaimana orang berperilaku dan mengapa mereka berprilaku dengan cara tertentu. Uno (2007 : 39) mengatakan bahwa ada tujuh teori motivasi yaitu sebagai berikut: 1. Teori F.W.Taylor dan Manajemen Ilmiah 2. Teori Hirarki Kebutuhan dan Maslow 3. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan (Existence, Relatedness, and Growth-ERG) Aldefer 4. Teori Motivasi Kesehatan Herzberg
Universitas Sumatera Utara
5. Teori Prestasi McCelland 6. Teori X dan Teori Y McGregor 7. Teori Manusia Kompleks
1. Teori F.W.Taylor dan Manajemen Ilmiah Teori ini menggunakan pendekatan yang memusatkan perhatian membuat pekerjaan seefektif mungkin dengan merampingkan metode kerja, pembagian tenaga kerja, dan penilaian pekerjaan. Dengan pendekatan ini, motivasi yang disebabkan imbalan keuangan dapat dicapai dengan memenuhi sasaran-sasaran keluaran. Pemikiran inilah yang melatarbelakangi sebagian besar penelitian pekerjaan yang didasarkan pada skema imbalan (insentif). Walaupun uang mungkin dapat menjadi insentif bagi kategori orang-orang tertentu, tampaknya tidak berlaku terhadap mereka yang pekerjaannya tidak didasarkan pada keluarannya. Mungkin akan ditemui kesulitan-kesulitan dalam mengukur keluarankeluaran di dalam banyak hal dan kemungkinan besar uang merupakan intensif jangka pendek, bukannya memberikan kesepakatan jangka panjang . 2. Teori Hirarki Kebutuhan dari Moslow Teori ini berdasarkan pada anggapan bahwa pada waktu orang telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow dalam Uno (2004:40) mengemukakan lima macam kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki. Lima macam kebutuhan tersebut ialah sebagai berikut: a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan yang harus di puaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian , udara untuk bernafas dan sebagainya. b. Kebutuhan akan rasa aman, yaitu ketika kebutuhan fisiologis seseorang
telah di
puaskan, perhatian dapat di arah kan kepada kebutuhan akan keselamatan itu, termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin. c. Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan berinteraksi, di cintai dan mencintai.
Universitas Sumatera Utara
d. Kebutuhan akan penghargaan, yaitu kebutuhan ingin dihargai. e. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensinya. Dari uraian di atas bahwa apabila suatu kebutuhan telah dipenuhi maka daya motivasinya akan berhenti. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kepuasan terpenuhi semakin rendah daya motivasinya, sebaliknya semakin rendah kepuasan terpenuhi maka semakin tinggi daya motivasinya. 3. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan (Existence, Relatedness, and Growth-ERG) Aldefer Aldefer dalam Uno (2007 : 43) merumuskan kembali hirarki Maslow dalam tiga kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan (Existence, Relatedness, and Growth-ERG), yaitu : a. Kebutuhan akan keberadaan, adalah semua kebutuhan yang berkaitan dengan keberadaan manusia yang dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hirarki Maslow. b. Kebutuhan keterkaitan berkaitan dengan hubungan kemitraan. c. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow. Kesimpulan dari teori ini adalah semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang sama. Kalau satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat dipuaskan, seseorang kelihatannya kembali ke tingkat yang lain. Jadi kalau pekerjaan orang itu tidak menyediakan peluang untuk pengembangan diri, sebagai imbangnya mereka memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan masyarakat (sosial), yang lebih condong kepada kebutuhan keterkaitan dari pada pertumbuhan 4. Teori Motivasi Kesehatan Herzberg Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor. Teori ini mendalilkan adanya beberapa faktor yang kalau tidak ada, menyebabkan ketidakpuasan dan yang terpisah dari faktor motivasi lain yang membangkitkan upaya dan kinerja sangat istimewa. Hal-hal yang memuaskan, ia gambarkan sebagai motivasi.
Universitas Sumatera Utara
Herzberg berteori “faktor-faktor kesehatan tidak mendorong minat para pegawai. Akan tetapi jika faktor-faktor itu dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal, umpamanya karena gaji tidak cukup tinggi atau kondisi kerja tidak menyenangkan, faktor-faktor itu menjadi sumber ketidakpuasan potensial yang kuat”. Motivator sebaliknya, adalah faktor-faktor yang agak mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi dan pekerjaan dengan mutu lebih baik. Harapan akan kemajuan, misalnya menyebabkan seseorang bekerja lebih keras meskipun pada waktu yang sama kurangnya harapan semacam itu tidak cukup untuk menyebabkan orang itu meninggalkan pekerjaan. Dari uraian di atas gaji tidak dianggap sebagai motivator. Asalkan gaji yang diterima cukup dan oleh orang-orang yang bersangkutan dianggap adil dalam kaitannya dengan orang-orang sebaya mereka, maka peningkatan gaji tahunan mungkin tidak cukup untuk mempengaruhi kinerja yang istimewa. Sebaliknya, pengakuan, kemajuan, dan peluang-peluang untuk mengembangkan diri mungkin dapat benar-benar memberikan insentif semacam itu. 5. Teori Presentasi McCelland Teori ini ada yang menyebut dengan istilah Teori kebutuhan Berprestasi dari McCelland atau Teori Kebutuhan yang dipelajaridari McCelland. Teori ini pada dasarnya mengemukakan bahwa setiap orang mempunyai tiga macam kebutuhan. Ketiga macam kebutuhan itu adalah : a. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement) b. Kebutuhanakan persatuan atau afiliasi (need for affiliation) c. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power) ( Wursanto, 2005 : 305). Dari penjelasan teori di atas dapat ditarik kesimpulan dengan sebuah contoh : seorang mahasiswa akan terdorong untuk belajar dengan sungguh-sungguh apabila ia merasa diberi kesempatan untuk mengembangkan prestasinya, merasa ada persahabatan di lingkungan pendidikan, dan merasa ada kesempatan untuk menduduki jabatan dalamorganisasi agar ia dapat menguasai orang lain.
Universitas Sumatera Utara
6. Teori X dan Y McGregor Dalam teori ini beranggapan bahwa manejer teori X memandang para pekerja sebagai pemalas yang tidak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu mereka cenderung menggunakan pendekatan “wortel dan tongkat” untuk menanganinya. Sedangakan manejer teori Y memandang bekerja harus seimbang dengan istilah dan bermain, dan bahwa orang-orang pada dasarnya cenderung untuk bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan baik. Teori bahwa seorang itu mengayomi akan dengan jelas mempengaruhi cara mereka manangani dan memotivasi bawahan. Dengan kata lain seseorang akan bekerja dengan giat apabila pemberian imbalan atau jasa diberikan tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan perhatian dari atasan akan mempengaruhi motivasi kerja para bawahan. 7. Manusia Kompleks Kebanyakan teori motivasi di atas dianggap orang termotivasi oleh suatu jenis pendorong. Modal utamanya adalah sebagai berikut : a. Manusia ekonomi, yang termotivasi terutama oleh imbalan keuangan. b. Manusia sosial, yang motivasinya dipengaruhi terutama oleh sifat hubungan kemitraan dalam pekerjaan. c. Manusia yang mengaktualisasikan diri, seperti yang dinyatakan dalam hirarki kebutuhan Maslow dan Teori McGregor. Didalam kenyataan, semua contoh terlalu sederhana karena semua orang berbeda, dan mempunyai dorongan semangat yang berbeda pula, yang dalam beberapa hal, berubah sepanjang waktu. Model yang lebih rumit ini disebut sebagai manusia kompleks. Implikasinya, yaitu para manejer kelihatanya tidak mampu menemukan satu pendekatan tertentu yang mendorong minat setiap orang dan yang sesuai dengan gaya manajemen yang luwes. Dari uraian teori-teori motivasi tersebut dapat terlihat jelas bahwa seseorang akan termotivasi jika dipengaruhi oleh suatu kebutuhan, tujuan, keinginan, prestasi, lingkungan, teman dan lain sebagainya. Orang yang mempunyai motivasi yang besar akan menghasilkan karya-karya yang besar pula.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Jenis- jenis Motivasi Pada dasarnya motivasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar menjalankan atau melakukan sesuatu yang diinginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk “hadiah”. Sedangkan motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar mau menjalankan atau melakukan sesuatu yang diinginkan dengan menggunakan kekuatan, ketakutan atau ancaman. Motivasi positif yang diberikan kepada orang lain yaitu berupa penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, informasi, pemberian perhatian kepada orang lain, persaingan yang sehat, partisipasi, kebangaan (pretise) dan imbalan atau uang. Motivasi positif yang diberikan kepada orang lain berupa ancaman, pemecatan, skorsing, denda dan lain sebagainya. (Ranupandojo, 2004). Motivasi positif pada dasarnya lebih sering diterapkan oleh organisasi atau perusahaan daripada motivasi negatif. Hal ini disebabkan karena dengan penggunaan motivasi positif seseorang akan melakukan sesuatu hal yang terbaik bagi perusahaan atau organisasi selain itu dengan menerapkan motivasi positif dapat meningkatkan rasa saling memiliki seseorang (sense of belonging) terhadap perusahaan atau organisasi. Apabila dikaitkan dengan perpustakaan, maka motivasi positif yang diterapkan diperpustakaan dapat berupa pelayanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan. Dimana pelayanan perpustakaan dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna perpustakaan dan mudah didalam pengguna pelayanan tersebut, dengan kata lain semakin mudah dalam pelayanan perpustakaan digunakan oleh pengguna perpustakaan maka semakin tinggi motivasi siswa untuk menggunakan perpustakaan didalam memenuhi kebutuhannya akan informasi. 2.4.5 Motivasi Belajar Motivasi merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Istilah Motivasi diartikan sebagai sesuatu yang membuat kita bergerak untuk melakukan sesuatu dan
membantu
kita
untuk
menyelesaikannya.
Motivasi
adalah
proses
yang
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan terjadinya aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 997) bahwa motivasi dapat diartikan sebagai keinginan, dorongan yang timbul pada diri seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu. Menurut Suryabrata (1984 : 23) menerangkan bahwa motivasi sebagai suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi inilah penting sebagai salah satu prasyarat yang sangat penting dalam belajar. Kesediaan belajar itu dimulai dari kesediaan mahasiswa dalam mengerjakan tugas sampai berusaha keras mencapai keberhasilan belajar itu dipengaruhi oleh motivasi. Sedangkan belajar didefinisikan oleh Uno (2003: 78) suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar sehingga dalam kegiatan belajar motivasi dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar yang dikehendaki subjek dapat tercapai. Motivasi belajar adalah keseluruhan penggerak daya psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Setiap tingkah laku mempunyai dasar yaitu motif. Motif adalah suatu dorongan yang mendorong individu untuk bertingkah laku secara menetap yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, motivasi juga merupakan suatu kondisi fisiologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Motivasi sering juga disebut sebagai penggerak perilaku (Djaali, 2000 : 25) Sementara menurut Purwanto (2006 : 71), motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu motif adalah keadaan kejiwaan yang mendorong mengaktifkan dan mengerakkan seseorang. Makin berharga
Universitas Sumatera Utara
tujuan yang diinginkan maka makin kuat motifnya, sehingga motif sangat berguna bagi tindakan/kegiatan dan perbuatan seseorang. Dari beberapa pengertian motivasi dan didukung dengan beberapa pendapat pengertian motif di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi dan dorongan yang disebabkan oleh adanya motif atau alasan atau sebab yang muncul dalam diri seseorang yang mendorong ia untuk melakukan usaha-usaha berupa pekerjaan, berperilaku, sikap tertentu dan membuat dirinya menjadi aktif untuk terus berusaha mencapai tujuan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari prilaku atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan bersemangat. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada mahasiswamahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Menurut Suryabrata (1995 : 26) Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar (3) adanya penghargaan dalam belajar (4) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar (5) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang mahasiswa dapat belajar dengan baik. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dalam kaitanya dengan pendidikan, motivasi berarti dorongan yang memberikan semangat kerja kepada para mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
untuk berperilaku tertentu dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Setiap manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu pada dasarnya karena didorong oleh suatu motivasi tertentu. Menurut Uno (2007 : 1) motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagi anggota masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara