Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
BAB II TINJAUAN HAKIKAT GRAHA GALERI DAN SANG GGAR PENDID DIKAN SENI SANGGAR PENDIDIKAN KONTEMPORER KO ONTEMPORER II.1. II.1 1.
TINJAUAN TINJJAU AUAN A GALER GALERI ERII SENI SE Gale Ga leri r seni se secara umum didefinisikan sebagai sebaga gaii sebu uah bbangunan angunaan atau Galeri sebuah
untu tuk eksibisi ek diseb ebut juga jug uga dengan de art ruangg un untuk seni. Sebuah galeri seni sering disebut muuse seum um/mus useum seni. Bangunan ini bisa bersifat publik maupun maup pun u privat pri riva vatt denga an museum/museum dengan kepe ke pem milik kan karya kesenian sebagai pembedanya. Menurut Wik kip i ediaa, llukisan ukisann kepemilikan Wikipedia, me i salah satu karya seni populer yang pasti ditampilkan pada se ssebuah buah ah ggaleri aleri menjadi Se urnitur, sen eni seni. Selain itu juga ada karya seni lain seperti patung, seni dekorasi, ffurnitur, seni i. Meski kipunn tekstil,, seni kostum, lukisan murni, fotografi, hingga seni instalasi instalasi. Meskipun seeca cara umum lebih fokus pada penyajian ruang untuk materi karya sseni, enii, sebuah sebuuah secara bera rapa pa w aktu ak tu sseringkali eringk er gkali digunakan digu gunaka kann pu pula la uuntuk ntuk nt uk kkegiatan egiatan lain sep per erti ti galeri seni bebe beberapa waktu seperti sse ni pertunjukan, pertunjukan musik, k serta ser ertta seni pembacaan puisi.1 seni II.1.1. Jenis – Jenis Galeri G aler al erii se seni ni m emil em ilik ikii be bebe bera rapa jjenis enis en is ssesuai esua es uaii de deng ngan an ttempat, empa em pat, t, ffungsi, ungs un gsi, i, ssifat ifat Galeri memiliki beberapa dengan pe pemi mili lik, k, isi, dan dan ko kol leks ksii. JJenis enis en i gal aler erii menu uru rutt Su Susa s n F. Abasa, Aba b sa, salah sala sa lahh seorang seorang pemilik, koleksi. galeri menurut Susan pemerh rhat atii mu muse seu um dan bangunan herittage, h rittagge, yaitu: he pemerhati museum Nasional 1. Galeri dan Museum Nasional Museum Nasional didirikan diddirikan oleh h pemerintah dibawah pengawasan dari lembaga tinggi terkait terkaait i seperti seperrti Departemen Kebudayaan. Sebuah Museum Nasional terlet etak di pusat pemerintahan seperti ibukota terletak sebuah negara. Galeri da dan Museum Nasional rata-rata memiliki pegawai antara 50-300 orang dan biasanya mempunyai koleksi karya
1
http://en.wikipedia.org/wiki/Art_museum
37
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
seni dan kebudayaan dengan tingkat sangat penting. Misal: Gedung Kesenian Jakarta dan Bentara Budaya Jakarta. g 2. Galeri dan Museum Regional Galeri dan Mus seu eum Regional bertemp mpat a di pusat pemerintah regional. Museum bertempat Bangunan an ini memiliki peran yang sangat pe pent n ing yaitu sebagai salah penting satu tu penggerak dalam am upaya membangun jaringann dengan komunitaskomunita as lokal. loka lo k l. Misal: Mis isal al:: Taman Tama Ta mann Budaya Buda Bu daya ya Yogyakarta Yogyakart rtaa dan Bentara komunitas Buda daya Y ogya og y ka k rta. Budaya Yogyakarta. Gale Ga leri ri dan M useum Universitas 3. Galeri Museum G lerii iini Ga ni merupakan jenis galeri seni yangg di ddimiliki miili liki ki ooleh leh inst le stitusi Galeri institusi pe endidikan. Pendirian galeri ini tentunya guna m e unja en jangg progra am pendidikan. menunjang program penelitian dan pengajaran serta memberikan sebuah ko kkontribusi ntri nt ribu busi si pad da pada kehidupan kebudayaan. Biasanya institusi ini juga memi iliki hhubungan ubun ub ungan memiliki kerja sama dengan para komunitas lokal. Misal: Galeri Seni Seni Rupa Rupa & Desain Universitas Trisakti. 4. Ruang Seni Kontemporer Ruang Seni Seeni Kontemporer Kon onte temp mporer menya yaji jika kann da dann mempromosika kann praktekprakte tekkmenyajikan mempromosikan praktek seni rupa ko kkontemporer. ntem nt empoore rerr. Di dalam ruangan ini tidak me melu lulu u melulu hanya melakukan aktivitas pameran saja, melainkan juga mencakup men enccaku kup kegi ke giat atan an-k keg egia iata tan n lain seperti disku kusi si, kuratorial, kura ku rato tori rial al,, bedah beda be dahh bu buku ku,, ddsb. sb. kegiatan-kegiatan diskusi, buku, Misall: Rumah Mi Rum umah ah Seni Seni Cemeti Ceme Ce meti ti di di Yogyakarta. Yogyakarta Yo ta. Misal:
enurut Ty Tybo b r De Nagy, salah seorang seniman Jenis-jenis galeri seni me menurut Tybor enjadi 3, yaitu:2 lukis dan pematung di Amerika, dibedakan m menjadi 1. Galeri Pioner Galeri Pioner adalah sebua uah galeri yang banyak mengandung sebuah eksperimentasi kerja sen nim iman perupa. Galeri ini berkegiatan tanpa seniman harus mencari income (laba). Jadi galeri ini lebih mengutamakan proses eksperimentasi dari seniman perupa. Galeri pioner terbilang
2
Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
38
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
berjumlah sedikit. Galeri pioner bisa berupa bengkel seni miliki pribadi sang seniman. 2. Galeri Semi Pasar Galeri Semi Pasar Paasa sar adalah sebuah galeri gale ga leri dimana mereka mendukung seniman n yang telah dikenal publik. G aler al e i ini terbilang lebih Galeri me engutamakan senimannya senim imanny ya daripada karya yang se ssedang dang dipamerkan. mengutamakan Galeri ini ni termasuk ter erm masuk galeri gale ga lerri yang yan angg mencari menc me ncaari laba l ba dengan la dengaan cara menjual nama m -nam ma te terkenal sangg seniman. T ip pe galeri ri ini bisaa dikatakan nama-nama Tipe berj be rjum umlah banyak ban ba nyak di Indonesia. berjumlah G lerii IInterior nterior 3. Ga Galeri Ga aleri Interior adalah sebuah galeri yang menjua al kary ya se seni unt tuk u Galeri menjual karya untuk kebutuhan hiasan interior atau keperluan lain tanpaa me men nghi hira raukan n menghiraukan eksistensi dan nama seniman terkait. Galeri ini lah yang ng ddisebut isebut is dengan art shop / art house.
Jenis-jenis galeri seni berdasarkan tempat penyelenggaraan n dibed edakan n dibedakan menj njad adi: menjadi: 1. Traditional Art Galleryy Galeri seni yang aktivitasnya diselenggarakan di selasar atauu lo loro ong lorong pa panj njan ang. g. panjang. 2. M od dern A rt G allery l Modern Art Gallery Ga Gale leri ddengan engan perenc en can a aan ruan ng secara mod oder ern. Galeri perencanaan ruang modern.
Jenis-jenis galeri seni ber rdasarkan sif fat kepemilikan dibedakan menjadi: berdasarkan sifat 1. Private Art Gallery Galeri seni yang dimil i iki ooleh leh seorang seniman untuk dijadikan dimiliki bengkel mereka sekaligus ru uang pamer. ruang 2. Public Art Gallery Galeri dengan dengan konsep umum.
39
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.2.
TINJAUAN PAMERAN SENI Pameran berasal dari kata dasar pamer yang berarti menunjukkan sesuatu
yang orangg lain dengan kelebihan atau y g dimiliki kepada p g maksud memperlihatkan p keunggulan.3 Secara luas ddiartikan iartikan sebagai kegiatan ia kegia iata tan penyajian objek atau produk untuk dikomunikasikan dikomunikasi sika kan kepada masyarakat luas. Pameran Pame meran seni adalah sebuah kegiatan mem mam amerkan hasil kary rya seni agar dapa p t diapresiasii oleh ol banyak orang. memamerkan karya dapat Mellalui pame Me meraan, bberbagai erbaga g i in info form rmassi terkait terk te kai aitt karya kary ka r a seni bis isaa diterima oleh Melalui pameran, informasi bisa para ppenikmat enikmat se sseni. ni. S ecara umum skema pameran yyaitu ec a tu m ai e unjukkkan en an, menilai, Secara menunjukkan, da an meneri rima ma hhasil. a il. as dan menerima
Menunjukkan M enunjukkan
Penilaian
Hasil Ha asi sl
Gambar 2.1. Skema Pameran Seni Sumber : http://semutngguyu.blogspot.com/2011/06/seni-budaya-pameran.html
Pameran se seba sebagai bagai medi media diaa pencitraan p ncitraan pe n ddan an promosi promo osi sudah sudah dipak dipakai akai menjadi menja jadi di fenomena yang menarik. Secara ti tida d k langsung la amk mkan an tidak sebuah pameran menana menanamkan ci citr traa sebuah produk, karena penikmat seni yang dituju akan memperhatikan mempe perh rhaatik ikaan citra de deng ngan an sek ksama ma. Se Sel laiin iitu tu ppenikmat enik en ikma m t seni juga jug ugaa bisa bisa langsung lan angs gsung ng berinteraksi berinter i erak aksi si dengan den engan dengan seksama. Selain ka kary ryaa seni tersebu ut ba bahk hkan n dengan den e gan se seni nima man terkai ait. t karya tersebut bahkan seniman terkait.
Gambar 2.2. Diagram Hubungan Kegiatan Seni Sumber : Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
3
http://www.artikata.com
40
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.2.1. Jenis Dan Gaya Pameran Seni Pameran seni memiliki banyak ragam jenis. Jenis pameran seni menurut Agung Jenongg antara lain:4 g g Hujatnika j 1. Pameran Tung Tunggal gga gall Pameran n yyang ang dilakukan oleh satu seniman ddalam a am satu tempat berikut al kary rya seniman terseb but. karya tersebut. 2.. Pameran Ke Kelo lom mpok Kelompok Pame m ran ya yang n dilakukan oleh beberapa sseniman e iman en an dalam ssatu a u tempat at Pameran be beri r ku kut karya kary ya ppara ara seniman tersebut. berikut 3. Pameran Pamera Pa ran Retrospektif Pa ameran yang senimannya telah melakukan perjalanan perjalan anan pan anja jang ng, dala lam Pameran panjang, dalam kata lain disebut juga pameran sejarah perjalanan se seoran angg se seni n mann seorang seniman dalam berkarya. 4. Pameran Post-Humous Pameran yang sifatnya mengenang kembali terhadap sen niman yyang angg seniman telah meninggal dunia. Biasanya untuk seniman yang penting pentinng dan an telahh terlupakan n. terlupakan. 5. Biennale, Triennale Pameran berskala besar, ddan an biasanya dilakukan setiap 2 hi hing ngga ga 3 hingga ta tahu hun n se seka kali li. tahun sekali.
Jeni Je niss pameran pamera pa ran n seni berdasarkan berdaasa s rkan jum mla lah peserta an anta t ra llain: ain: ai n: Jenis jumlah antara 1. Pameran Tunggal Pameran yang dilakukan dilakukkan oleh sa atu seniman dalam satu tempat berikut satu karya seniman tersebut ut. tersebut. 2. Pameran Kelompok Pameran yang dilakukan oleh oleh beberapa seniman dalam satu tempat berikut karya para seniman tersebut.
4
Jenong, A. H. (2007). Manajemen Seni. Hand Out Manajemen Seni, Seni Rupa Dan Desain. Bandun: Institut Teknologi Bandung.
41
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Jenis pameran seni berdasarkan ragam karya yang dipamerkan antara lain: 1. Pameran Homogen g menampilkan p g seni saja j dalam suatu tempat p Pameran yyang satu cabang dan waktu yang ng ssama. ama. nH eterogen 2. Pameran Heterogen Pam meran yang menam ampilkan berbagai disiplin seni i. Pameran menampilkan seni.
pame pa m ran n seni seni berdasarkan tuj juan antara llain: ain: ai Jenis pameran tujuan Fund ndrraising g 1. Fu Fundraising Pa Pamera ran yang bertujuan untuk penggalangan dana, da baik ba ik yyang a g be an ers r ifat Pameran bersifat un ntuk mencari laba secara pribadi maupun amal ya yang ddisumbangkan isum is umbangkkan untuk untuk sebuah lembaga. 2. Apresiasi 2. Pameran yang bertujuan lebih pada persoalan dan kepentin ngann ed edukas asi kepentingan edukasi publik terhadap apa yang terjadi pada seni rupa, baik kura atorial, te ema ma, kuratorial, tema, teknik, dll. esta es ta 3. Festival / P Pesta Pameran yang bertuju juan an unt ntuk uk menggalang kebersamaan. Bertu uju juan an bertujuan untuk Bertujuan seperti halnya pesta yang bi bbiasanya asanya tanpa kuratorial dan seleks ksi ya yan ng seleksi yang ke keta tat, t, tema tem emaa ce cend nder erung umum dan ddapat apat ap at bertujuan ber ertu tuju juan an antara ant ntar ara ke kedu duaa ttipe ipe ketat, cenderung kedua yang telah tel elah ah ddisebut isebut ddii at is atas as.. Mi Misa sallnya sep eper erti ti F KY ((Festival Festival K eseenian es atas. Misalnya seperti FKY Kesenian Yo Yogy gyakar karta ta). Yogyakarta). sarkan tempat temppat berlangsungnya antara lain:5 Jenis pameran seni berdas berdasarkan 1. Pameran Terbuka Pameran yang diselengg gar a akan n di luar ruangan secara terbuka. diselenggarakan 2. Pameran Tertutup Pameran yang diselenggarakan di dalam ruang gedung.
5
Mbyrats. (2010, Oktober 13). Retrieved November 4, 2013, from Merencanakan Pameran Dan Pergelaran Seni: http://mbyarts.wordpress.com/2010/10/14/merencanakan-pameran-danpergelaran-seni/
42
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
3. Pameran Bergerak Pameran yang menggunakan alat bergerak, misal seperti pada g kereta. kendaraa,, ggerbong
II.2.2. Fungs gsii Pameran Seni Fungsi Penyel lenggaraan pamera ran seni bisa menimbulkan dampak damp mpak positif terhadap Penyelenggaraan pameran seniman dan dan kualitas kualita tas apresiatif apre ap r siatif if karya kar arya ya yang yan angg di dipa pame merk rkan. Fungsi si pameran seni dipamerkan. secaraa garis bes esar terda dapa patt 7 fungsi, ya yyaitu: itu:6 besar terdapat 1. Sarana Sara Sa rana n penin peningkatan ingk gkatan daya ekspresi dan pem pemicu emicu krea kreativitas eati tivi vita tas senima seniman, man, kreativitas 2. Sebagai Sebaga Se gaii media untuk memperluas cakrawala ddan an pemicu pem emic icuu kreati tivi v tas seniman, seeniman, 3. Sebagai tolok ikir dan potret perkembangan seni rupa, 4. Sebagai media penampilan jati diri seniman sebagai med dia i kom omun unik i asii 4. media komunikasi seniman dengan para penikmat seni, pengalamaan penik kma mat 5. Menambah atau memajukan pengetahuan dan pengalaman penikmat seni, Mendoron ng rasa rasa ccinta inta in t terhadap ka ary ryaa se seni ni, 6. Mendorong karya seni, ide, e, alira ran, n, ddan an jenis seni rupa yang baru. 7. Wahana pemunculan id aliran,
II.2.3 2.3.. Metode Met etod odee Pr Pres esen entasi Karya Padaa Pa Pame mera ran n Se Seni ni II.2.3. Presentasi Pameran M tod Me de pem map apar araan atau pr pres esen enta tasi si karya sseni enii te en rbagi b i menjad di 6 cara, Metode pemaparan presentasi terbagi menjadi yait itu: u yaitu: 1. Hanging Object Benda-benda
kolekksi koleksi
dipam merkan dipamerkan
dengan
cara
digantung.
ebih bersi ifat fleksibel, karena bisa ditempatkan Menggantung karya le lebih bersifat dimana saja. 2. On Wall Karya
seni
lukis
dipajang
dengan
meletakkan
atau
menggantungkannya pada dinding galeri. 6
Abiquetta. (2013, Februari 27). Retrieved November 4, 2013, Pameran Seni Rupa: http://simaksejenak.wordpress.com/2013/02/27/1018/
43
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
3. On Floor (Fleksibel) Diletakan di lantai ruang, Cara ini adalah cara yang paling fleksibel, g leluasa di mana saja, j , baik indoor maupun p outdoor. karena bisa sangat 4. On Art Panel Menggu una nak kan semacam papan atau panell ttambahan a bahan yang berfungsi am Menggunakan me embantu mempresentasikan mempressentasikan karya kary ya seni lukis. Panel Pa membantu ini juga dapat berfungsii se eba baga g i pemb mben entu tukk se sserta rta pe rt peng ngaarah ah sirkulias pen engujung. sebagai pembentuk pengarah pengujung. 5. Audi diovisua al Audiovisual Me Meto ode pam mer eran seni lukis dengan men engg ggunak kan bbantuan antuan tek eknologi Metode pameran menggunakan teknologi ma m ju,, yaitu yaitu dengan menggunakan editing comp put u err dan dan pproyektor. royektor ro or. Di maju, computer da ala lam metode penyajian ini antara lain seperti slideshow, slidesho sl how w, film f lm dan fi dan dalam planetarium, videotape, diorama, dll. 66.. Live Demonstration Pemaparan langsung dari sang seniman. Hal ini term masukk ddalam alam m termasuk metode permofance art.
II.2.4. Esens si Pa Pame mera ran n Seni Esensi Pameran Esensi pameran seni secara ra uumum m mm mu eliputi 3 hal, yaitu: meliputi 1. Mencakup promosi seni untuk menyangga kebudayaan dan iidentitas dent de ntit itaas su suat atu u bangsa bang ba ngsa sa ((nasional), nasi na sion o al), suatu 2. Merupakan Merupaka kan n ssebuah eb buah h pperkembangan erke er kemb mban angan da dann pe pertumb buhhan la alu llintas intas pertumbuhan lalu ko kom mersia iall ddii dalam ddunia u ia seni, un komersial 3. Merupakan semacam eekspansi kspansii doktrin modernis dimana seni sebagai seebagai instrumen perubahan. bahasa yang universall maupun sebagai
II.3.
DIME ENSI D AN 3 DIMENSI TINJAUAN SENI 2 DIMENSI DAN kontem mpo porer meliputi bidang-bidang objek 2 Materi karya seni kontemporer
dimensional dan 3 dimensional. Seberanya terdapat banyak sekali percabangan disiplin seni dari seni kontemporer. Baik seni aktif, pasif, maupun eksperimental. Menurut Wikipedia, seni kontemporer atau contemporary art terbagi menjadi menjadi beberapa periode gaya seni. Secara umum terdapat 5 kategori seni rupa
44
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
yang populer dalam seni kontemporer, yatu seni lukis, seni grafis, seni patung, sesni instalasi, dan seni keramik. Namun dalam praktek seni, seni keramik kalah ppopuler p g keempat p seni yyang g telah disebutkan. dengan ni II.3.1. Karya Sen Seni manuusi sia yang secara kreatif Karya senii merupakan hasil imjinasi manusia menerangkan, n, memahami, m enikmati hidup p berdasarkan n kemampuan yang menikmati dimiliki oleh ole leh pribadii manusia manu ma nusia dii ddalam alam al am ppemahaman emah em aham aman an ten enta t ang simb bol dalam bentuk tentaang simbol dan ar art ti secaraa fisik. K arya seni merupakan merupa p kan sebuah h ssuguhan uguhan a bagi pa ara r persepsi arti Karya para at tau penik kma matt se seni. Sebuah Seebu buah karya seni terkadang be bersifatt hiperbol, hip iper erbo b l, mak aksudnya atau penikmat maksudnya seakan an-aaka kan n mele ebihi perwujudan visual dari apa yang seb eben e arny nyaa. S e uah ka eb kkarya rya seakan-akan melebihi sebenarnya. Sebuah seni dipandang dip ipan a dan ng sebagai objek yang estetis ini dibangun menggunakan mengggun u akan an iidiom diom rup di upa rupa se epe pert r i gari ris, warna, shape/bentukan, ruang, bentuk cekung/cem mbu b ng ng, da dann lain nseperti garis, cekung/cembung, lainla in yangg menghadirkan gelembung-gelembung, bidang, ruang-ruang ruang-ruan ng ya ang ssecara ecara lain yang sa ama m r memberikan unsur bentuk yang diinginkannya, hasil dari ketra ramp m ilan an samar ketrampilan distors si, serta deformasi dan pengamatannya.7 distorsi, Bentuk karya seni dimaksudkan sebagai totalitas pengo pengorganisasian organiisasian n (desain) unsur pembentuk Unsur disebut (desai ain n) dari semua un unsu surr pe pemb mbentuk karya se seni ni rrupa. upaa. U up nsur bentuk ju juga diseb ebut ut dengan alat visual, misalnya gar aris is,, bi ida danng, warna, tekstur gela terang. Ca Cara ra garis, bidang, penyusunan pe peny n usunan
unsur-unsur
tersebut
disebut
prinsip
penyesuaian,
seperti sep eper erti
keseimbangan, harmonisasi warna, ke kese seim imba bang ngan an,, ha harm rmon onis isas asii wa w rna, dan unityy dari dar arii sebuah sebu se buah ah kkarya arya ar ya sseni. enii.8 en II.3.2. II.3 3.2 2. S Seni enii Lu Luki Lukis kis Seni cabang Se ni lukis luk ukis adalah adalah salahh satu cab bang dari sseni eni rupa. en rupa ru pa. Dengan Deng De ngaan dasar pengertian yang sama, seni lukiss adalah se sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.9 Seni lukis dapat daapat diartika an sebagai suatu ungkapan pengalaman diartikan ngkan ke dalam bidang 2 dimensi dengan estetik seseorang yang dituang dituangkan yaitu ga garis, warna, tekstur, shape, dll. Seni lukis menggunakan medium seni rupa, ya merupakan sebuah karya ilustrasi. Di sisi lain melukis juga diartikan sebagai
7
Hendri, Z. (2013). Penciptaan Karya Seni Lukis. Panduan Materi Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNY. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta. 8 Marlins, F. (1980). Understanding Painting: The Elements of Composition. New Jersey: PrenticeHall. 9 http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis
45
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
kegiatan menggambar untuk mencapai simbol figuratif dalam perspektif bentuk seni lukis.
Gambar 2.3. Seni Lukis “Three Moods Affandi” 1966 Sumber : http://3.bp.blogspot.com/AffandiThreeMoods.jpg
Aliran dasar pada seni lukis adalah surrealisme, kubisme, dan ro rromantisme. mantisme me. Ada bbeberapa eberapa aliran lain seni lukis yang berkembang seperti ekspre esionalissme me, ekspresionalisme, impresionalisme, im impr p essionalisme, fauvism, neo-impresionalisme, realisme, naturalisme, naturalism me, dan da De Stijl. II.3.2.1. Metode Pre Presentasi ese sent ntaasi Seni Lukis Penyampaian karya seni lukis (dan karya seni grafis/2D) cenderung cend ce nder erun ung mengikuti media m ng me gikuti ti kaidah-kaidah kaid idah ah-k -kai aida dahh kenyamanan kenyaman anan an vvisual. isua is uall. Penempatan Pen enem empatan pada pada m edia ndin ing g perlu perllu diatur ssedemikian edem ed emik ikian ru rupa pa untuk unt ntuk uk nyaman nya y man dipandang dipa pand ndan ang dan seperti dind dinding dinik ikmatti oleh ol para pengunjung. peng gun u jung. T erdapat 3 macam mac acam am penem mpa patan karya dinikmati Terdapat penempatan seni, yaitu:10 1. Linier, 2. Up-Down, 3. Circular.
10
Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
46
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar 2.4. Penempatan Karya Seni Lukis Su Sumb mber : Susanto, Su usanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyaka art r a: Galang Gal a anng Press. Sumber Yogyakarta:
II.3.2.2. Aransemen Presentasi Karya Seni Lukis Aransemen presentasi adalah bagaimana sebuah kkarya arya llukisan ukisan uk an visual diatur sedemikian rupa agar mencapai komposisi yang nyaman n bagi vis suaal pengunjung. Terdapat 2 jenis aransemen (pada metode presen ntasi llinier), inier)), presentasi yaitu: 1. Komposisi Garis Memusat, Memu usa sat,
Gambar 2.5. Aransemen Aranseemen Garis Memusat gR uang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press. Sumber : Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang
47
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
2. Komposisi Sama Rata (Sama Tinggi).
Gambar 2.6. Aransemen Sama R Rata aa at Su umb m er : Susanto, Su o, M. M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Y ogyakart og rta: a: Galang Gal alan a g Press. Pres ess. Sumber Yogyakarta:
II.3.3. II.3 3.3. Seni Grafis Se Graffis ya ang berarti ber e artii Seni grafis berasal dari Bahasa Inggris, yaitu graphic. Grafis yang membuat ditoreh/digores. me membu uat tulisan, gambar atau lukisan dengan cara ditoreh/digores s. Seni ni grafis grafi fiss juga disebut diisebut juga dengan seni grafika. Seni ini meliputi semua bentukk seni vis sua ual visual yya ng ddilakukan ilakukan pada suatu permukaan 2 dimensi. Dalam dunia senii rupa a, sen ni yang rupa, seni graf afis is lebih dikenal dengan den nga gan n kegaiatn cetak men ence ceta tak (print-making) g) kkarya arya sen enii grafis mencetak seni rupa 2 dimensii dengan dengan menggunakan menggu guna naka kann alat at bberupa erup er upa kl kli ise. klise.
Gambar 2.7. Seni ni Grafis “Gunung Fuji” Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Hokusai-fuji7.png
48
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasaanya tercetak pada media kertas.11 Seni ini p g p menitikberatkan pada teknik cetak mencetak,, sebagai usaha untuk dapat melipatgandakan memperbanyak atau melipa patg tgandakan sesuatu, baik bai a k gambar atau tulisan dengan cara tertentu. Senii ggrafis rafis sangat berkepentingan dengan denga gan fungsi guna. Metode presentasi pam meran seni grafis hhampir ampi p r sama dengan metode ppamernan a ernan seni lukis. am pameran Ada beberapa bebeerapa pengg ggol olon onga g n se eni ggrafis raffiss be ra berd dassar arka k n teknik yai aitu tu teknik cetak penggolongan seni berdasarkan yaitu tinggi gi (Relieff Pr P int), teknik tek eknik cetak datar (Surface Screen), Scr c een),, teknik cetak ce Print), dalam (I Intaglio Pr Prin int) t), dan dan tekn knik ik cetak saring (Silk-Screen) n).. (Intaglio Print), teknik (Silk-Screen). II.3 II 3.4. Sen enii Patung II.3.4. Seni Se patung patung disebut juga dengan seni pahat. Seni ini adalah adalahh ca aba b ng ddari ai ar Seni cabang ha asi sill karya kary ya berwujud 3 dimensi. Biasanya diciptakan dengan tteknik e niik me ek mema m hat, t, hasil memahat, mo mode d ling ng (bahan tanah liat) atau kasting (pencetakan).12 Menuru M Mikke ikkee Su Susa Susanto, santo, modeling seeni n patung paatung adalah sebuah tipe karya 3 dimensi yang bentukanya dibuat dib i uatt dengan de an seni man n. metodee subtraktif dan aditif. Seni patung berkembang dari zamann ke zam zaman. T rdap Te pat beberapa gaya seni patung, mulai dari Romawi Klasik , Yun nani, hhingga ingg ga Terdapat Yunani, senii patung patu pa t ng modern kontemporer. kont ko ntem empo pore rer. edia ia sen ni ppatung atung adalah berupa bahan, alat,, da dann Menurut G. Sidharta, med media seni teknik macam teekn k ik yang diperlukan dalam pembuatannya. Bahan terbagi menjadi 3 m acam ac am yait ya itu u bahan baha ba han n lu luna nak k (t (tan anah ah lliat, iat, ia t, lilin, sabun), baha hann se seda dang ng ((kayu), kayu ka yu)), ddan an bah ahan an kkeras eras yaitu lunak (tanah bahan sedang bahan (bat (b atu, u (batu,
semen,
peru pe rung ngg gu, perunggu,
em mas as). ). emas).
M asiing-masi as sing ng Masing-masing
bahan h bahan
tentuny nyaa tentunya
akan
memp mper erng ngar aruh uhii cara ra m empresen nta t sikan dann pperlakuannya. erlakuannnya ya. memperngaruhi mempresentasikan
11 12
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis http://id.wikipedia.og/wiki/Seni_patung
49
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar Ga amb mbar 2.8. Seni Patung “Arjuna Wi Wija Wijaya” jaya y ” 1987 87 Su umb mber : http://1.bp.blogspot.com/_IkepLDi9PLE/TLSUwz6LQTI/AAAAAAAAABo/Ihttp:///1 /1.bp.blogspot.com/_IkepLDi9PLE/TLSUwz6L LQT QTI/AA AAA AAAA AAAA AAAB A o/ISumber 5FydvybTE/s1600/patung-kuda.jpg
II.3.5. II I.3.5. Seni Instalasi Seni kesenian, merujuk S eni instalasi dalam konteks fenomena perkembangan kesen nian, m erujuk er pada pperkembangan erkembangan seni rupa kontemporer yang tumbuh di negara Barat sejak seja jakk period de 1970an. Seni instalasi dalam sejumlah hal senantiasa dihubungkan dihubunggkan dengan den engann periode pe erk rkem mbangan filsafat dan teori pemikiran post-modern. Dalam ka ata la lain sen enii perkembangan kata seni instalasi tumbuh uh berkembang ber erke kemb mban ang g di d ranah ran anah post-modern posstt-mo ode dern rn hingga hin ingg ggaa kontemporer. kont ko n emporer.
Gambar 2.9. Seni Instalasi Karya Eko Prawoto, 2012 Sumber : http://ruang17.files.wordpress.com/2012/12/img_2734.jpg?w=520
50
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Bagi orang awam, seni instalasi merujuk pada pengungkapan seni modern kontemporer Kata instalasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu installation atau ppemasangan. g p g memasang, g, Seni instalasi memangg merupakan seni yyang menyatukan, dan mengkonstruksi mengko ons nsttruksi sejumlah benda beend nda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kkesadaran esadaran makna tertentu. Biasanyaa ma m kna pada seni instalasi makna mewakili makna mak kna yang diusungg oleh seni kontemporer secaraa uumum. mum. Hal penting lain yangg ssignifikan ignifikan n dal alam am karya ya sseni enii in en inst stallasii adalah adal ad alah ah proses proses berkarya berk kar arya merupakan dalam instalasi suatu u kkesatuan esatuan n uunit nit pe eni nila laiian yang g turut menentukan menentuka k n uk uukuran uran n dan nilaii seni. seni. Unsur penilaian pe eristiwa atau atau tepatnya tep e atny ya proses proses kejadian suatu peri rist stiwa telah teela lahh di dianggap sebagai peristiwa peristiwa repres esen nta tasi si sehin ngga di sini secara otomatis akan terjadi kkontak o takk antara on anta an tara ra objek ek dan representasi sehingga penont nton n. Secara Seecara kebentukan seni instalasi masih merupakan n sebua uahh se sseni ni yan ang penonton. sebuah yang me meng ngalam mi banyak perkembangan, mulai dari ekspresi yang di dila l hirk rkan an hhingga i ggaa in mengalami dilahirkan pada tin pada ngkat praktisnya. Seperti menggunakan efek teknologii mu mult ltim imed e ia, tingkat multimedia, ge era r kan n-gerakan (kinetik), mesin, lampu, musik, tarian, dan video sa ssampai mp pai pad da gerakan-gerakan pada respon n terhadap alam yang dibentuk dalam efek sebuah pera akitan aatau tauu perakitan pe pengin nstalan.13 Medium seni instalasi terbagi 3, yaitu: penginstalan. Specific 1. Site Speci ifi ficc Ar Artt Site specific art (site work) work wo rk) adalah adal ad alah ah seni rupa instalasi yang ditampilkan ditamp pil ilka kann tempat secara khusus melalui pemanfaatan dan penggunaan suatu tem mpa patt aatau taau ruang spesifik. Karya ru ruan ang g dengan deng de ngan an bberbagai erbagai karakter yyang er angg sp an spes esif ifik ik.. Ka Kary ryaa iinstalasi nst stal alas asii ini bberkembang erkemba k bang ng ddii Amerika Amerik ikaa se seki kita tarr ta tah hun 19 1977 77.. sekitar tahun 1977. Video Installation 22.. Vi Vide deo In nstallation l Video installation adalah adala lah seni iintalasi n alasi yang memanfaatkan telivisi yang nt disusun menjadi sebuah sebuuah patung dengan monitor yang banyak dengan berbagai bahasa televisi televvisi yang spontan. Seni instalasi ini muncul di Amerika pada tahun 196 65. 1965. 3. Indigenouse Art Indigenouse art adalah seni instalasi yang mempergunakan potensi lingkungan alam semesta yang tumbuhdi suatu tempat, baik dalam
13
Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
51
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
keadaan yang alamiah maupun berupa material mentah yang dapat diproses menjadi karya seni.
Meeto tod de Presentasi Seni ni IInstalasi n talasi ns II.3.5.1. Metode Meto ode presentasi karya seni intalasii kontemporer cenderung Metode banyak k yang mengguna aka k n metode non-konvensiona al dan unik. Metode menggunakan non-konvensional ya yan ng digunakan digun nak a an dapatt m e ib el ibat atka kann pe peng ngun unju j ng galer ri aktif dalam yang melibatkan pengunjung galeri mengap apre r siasii ma mate t ri karya seni ya yyang ng ditampi pilk lkan. Metode M tode terse Me sebut antara mengapresiasi materi ditampilkan. tersebut lain n yyaitu: aitu ai tu: 1. Ac A tivee G uest Active Guest Me Metode pengunjung untuk aktif. Biasanya pengun nju jung bbisa isaa menekan is m nekkan me pengunjung tombola tau menggerakkan sesuatu. 22.. Utilize Pengunjung galeri dapat memanfaatkan permainan yang merangsang mera rang n sang ng intelektual dan keingintahuan. 3. Physical Active Pengunju jung ng diajak dia iaja jakk aktif a tif secara fis ak sik ik. Misal Misa Mi sall seperti s pe se p rti melihatt benda be keecill Pengunjung fisik. kecil dengan menggunakan n m ikro osk skoop atau melihat objek melalui le lens nsaa mikroskop lensa tertentu. 44.. Li Live ve Demonstration Dem emon onst stra rati tion o M ellak kuka kan n de demonstr tras asii la lang ngsu sunng olehh sa sang ng seni iman. Misa sall se seperti Melakukan demonstrasi langsung seniman. Misal pe pert rtu unju juka kan. pertunjukan. 5. Intellectual Guest Pengunjung diajak aktif ak ktif secara in ntelektual. intelektual.
II.3.5.2. Wujud Presentasi Pres esenta asi Seni Intalasi Wujud presentasi karya karyya instalasi dapat digolongkan sebagai berikut. 1. Unsecured Object Cara ini diterapkan untuk benda-benda yang tidak membutuhkan penanganan dan pengamanan khusus.
52
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
2. Fastened Object Cara ini benda seni dipertahankan pada suatu posisi tertentu agar tidak p p berpindah tempat. 3. Enclose Objectt Benda-be ben nda yang dipamerkan dilindungi dengan den enga g n pagar atau kaca. Benda-benda 4. An nim imed Object Animed Benda-be end ndaa Benda-benda
dipame merk rkan an dipamerkan
den enga g n dengan
ca ara r cara
digerak kka k n digerakkan
sehingga
memu m ncullka kan n atraksi yangg menarik bagi pe peng n unju ung. memunculkan pengunjung. 5. Di Dior oram ama Diorama Ca C ra iini ni meniru bentuk benda asli melalui miniaturnya miini niaturny nyaa atau ata seukuran seuku k ran Cara de engan benda aslinya dengan menampilkan satu sekuen sek kue u n te ert rten entu t . dengan tertentu. 6. Teknik Simulasi Mengajak pengunjung untuk berpetualang dan men nga g laami ssuatu uatu mengalami kondisi tertentu dalam pameran.
II II.4.
TINJAUAN UMUM OBJEK STUDI Pada bagian n ti tinj njua uann umum objek k studi, stu tudi di, akan a an dipaparka ak kann tentang tentan angg tinjuan dipaparkan
pengertian graha, pengertian gal aler eri, i ppengertian enggertian sanggar pendidikan seni,, ddan en an galeri, pe peng n ertian seni kontemporer. pengertian II II.4 4.1 .1.. Pe Peng nger erti tian an G raha, Gerha, Dan ra an G rhaa rh II.4.1. Pengertian Graha, Grha Ka K ta graha grah ha ssecara ecar ec araa hhistoris istoris is berasal ber eras asal al ddari ari Bahasa Baha hasa sa K a i yang telah m aw enddapat en Kata Kawi mendapat peng ngar a uh ddari arii B ar aha hasa sa Sansekert rta. Graha ssering ering diarti tika kan se seba baga gaii ru rum mah/griya. pengaruh Bahasa Sansekerta. diartikan sebagai rumah/griya. Kata graha sendiri pada mulanya ddiucapkan iucapkaan dengan greha atau grha. 14 Sebenarnya enarkan. Ha al ini dikarenakan bahwa graha sendiri penggunaan kata graha tidak dibe dibenarkan. Hal memiliki arti yang sangat banyak. Misalnya banyak ak. Misaln nya graha yang berarti gerhana, planet, ut.15 buaya, ikan besar atau binatang laut laut. Menurut Kamus Besar Baha Bahasa asaa Indonesia (KBBI) edisi IV, dipaparkan bahwa teradapat 2 entry kata graha. Kata graha justru berasal dari Bahasa 14
http://id.wikipedia.org/wiki/Graha Susantio, D. (2010, Maret 3). Retrieved Oktober 26, 2013, from Pemakaian Kata Graha dan Nama Geografi: http://arkeologi-publik.com/2010/03/pemakaian-kata-graha-dan-namageografi.html
15
53
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Sansekerta. Entry yang pertama adalah graha yang berarti mengangkat (verba) atau buaya (nomina). Definisinya sama sekali berbeda dengan konsep graha yang j pada p g g kedua merujuk j pada p merujuk bangunan. Entryy yyang kata ggerha. Padahal di buku ini terdapat entri kata ta gerha yang berartii bangunan, ba kantor, tempat tinggal (nomina). Sedangkan Sedangk kan kata grha justru tidak ditemukan. ditemuka kan. n. Kesimpulannya adalah bahwa secara hhakikat akikat kata graha ha berarti rumah, bangunan, atau u tempat tinggal.16 II I.4 4.2. Pengertian Penge gerttia ian n Galeri Galeeri II.4.2. Galeri seni seni adalah ad dal alah ah ruangan atau ge ggedung dung tem mpa pat mema m merkan bbenda enda atau tempat memamerkan ka arya seni ni.17 Kata Kat a a galeri gaale leri ri awal mula berasal dari darri ba bbahasa hasaa llatin atin at in yang be berbunyi karya seni. galleria. galler eria a. Galleria Gallleria Ga a pada zamannya memiliki arti sebuah bangunan baang ngunan n yyang angg salahh satu an sisinya terbuka sisiny nyaa te terbuk uka tanpa pintu atau bisa juga disebut ruang terbuka terrbu b ka yang yan angg dibatasi dibata tasi di ind ndin ing dan daan berbentuk “U”. Galeri terkadang dikenal sebagai rua ang n an n ppanjang an nja jang ddii dinding ruangan ti ting ngk kat atas atas (loteng) yang biasanya sering kita jumpai pada rumah ru umahh bergaya berg be rgaya tingkat ar rsi s tekttur Elizabethan dan Jacobean.18 arsitektur
Gambar.2.10. Ruang Ruan ang Galerii Seni Seni Dengan Bentuk “U” Sumber : http://www.fri http://www.frieze.com/uploads/images/front/sholis_2.jpg rieze.com/uplo oads/images/front/sholis_2.jpg
Menurut Rahmat Budi Santoso, Sant ntoso, pada paada artikel Galeri, Bisnis, dan Apresiasi, Pikiran Rakyat 1995, mengatakann bahwa baahwa di dalam Bahasa Inggris, gallery bermaksud sebuah benda yang kokohh yang tampil secara monumental. Sebuah
16
Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 17 http://bahasa.kemdiknas.go.id 18 Indonesia. (2010). Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
54
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
galeri merupakan tempat untuk memajang barang-barang (display barang) hasil produksi pabrik. Secara singkat bahwa galeri adalah sebuah ruang panjang untuk g yyaitu barang g yyang g biasanya y eksklusif. Namun,, kata memamerkan aneka barang galeri di dalam terminolog ogii sseni, eni, menurut beliau u ppula, ula, memiliki arti yang berbeda terminologi pula. Galeri bukan lagi lagi kata benda yang tak memiliki kehendak, keh ehendak, melainkan suatu bentuk sifat yang yang mampu mempengaruhi memp m enga g ruhi identitas dan keberadaan keb ber eradaan suatu karya seni padaa satu kurun un w aktu terntenu. ak ternt n en enu. u Lebih Leb ebih h umumnya umu mum mnya ya disimpulk kan bahwa suatu waktu disimpulkan galerii dapat dapat men enentuka kan n keberlangsungan k berlangs ke g unga g n satu peri isti tiw wa senii rupa.19 menentukan peristiwa Pernyataan Pern rnya yata taan a Rah Rahmat hmat Budi Santoso hampir sejalan seja se jalan dengan deng de ngan an pendapat pendapa pat yang diusung Visual diusun ung g oleh oleh Dee ee Ito. Di dalam buku Careers in the V isual Ar is Arts ts 1993, 199 9 3, beliau bel e iau berpendapat yang berp pen enda dapat bbahwa ahwa galeri memiliki konotasi dua maksud, yyaitu aitu u ggaleri aleri ya al ang n di igu guna n kan n sebagai pameran dan yang digunakan sebagai juala lan. M aksu ak sudnyaa digunakan jualan. Maksudnya ad adal alaah ssebuah ebuah galeri bisa untuk tujuan ideal (non-komersial) maupun maupuun tujuan tu adalah real a istiss (komersial).20 Namun alhasil bahwa istilah galeri mengacu padaa ssebuah eb buaah realistis Duuta Fine Art Art tempatt atau ruang pamer kerya seni.21 Sedangkan menurut pemilik Duta Gallery G llerry Jakarta, Basuki Wiwoho, menegaskan bahwa peranan galeri Ga galerii pada padda hakikatnya menampilkan bentuk secara ideal hakiika kattnya adalah m enam en ampi pilk lkan suatu ben ntu tukk apresiasi. apre ap resi s asi. Galeri se sec cara ide deal al semestinya tidak perlu menjual barang bar aran ang non non seni. Hal ini tentunya akan menggeser mengge gese ser fungsi shop/art fung fu n si sebuah galeri menjadi art shop/a / rt house semata. Maka M akaa da ak dari ri itu, itu tu, seperti sepe se pert rti yang y ng telah dipaparkan ya dip ipap apar arka kann pa pada da bbab ab llatar atar belakang at bel elak akaang pengadaan objek studi, esensi suatu peng pe ngadaan obj bjek k stud udi, i, ssalah alah satuu es al esen ensi si mendasar men enddasar su suat atuu galeri g lerii senii yang ga ng ssekarang ekaarang ek menjadi sifat galeri. Sekarang menj njad adii persoalan pers pe rsoa oallan n adalah ad siffat netral se sebuah gal ler eri. i. S ekar ek aran angg ini ni banyak pemerintah berkembang galeri-galeri seni pe emerintah h bbahkan ahkan swasta yang dikelola oleh para nge-trend diistilahkan praktisi seni (seniman) yang nge-trendd diisti ilahkan artist-run space yang memiliki berbekal visi mereka masing-masing. Dengan Den nga g n berbe ekal sadar atau tidak, ruang pamer ini image kemudian menjadi tidak netral karena kare rena im mage dan ideologi yang ada pada sebuah ruang pamer yang tercipta dari pandangan pandangan kesenian dari masing-masing pengelolanya.
19
Santoso, R. B. (1995, Februari 19). Galeri, Bisnis, dan Apresiasi. Pikiran Rakyat. Ito, D. (1984). Careers In The Visual Arts. English: School of Visual Arts Press. 21 Susanto, M. (2002). Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta. Kanisius. 20
55
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Berdasarkan beberapa pemaparan dari para pakar, teori, dan kabar di media, disimpulkan bahwa sebuah galeri seni merupakan ruang atau wadah untuk g p y seni. Apresiasi p y g dimaksud adalah apresiasi p yyang g mengapresiasikan karya yang on-komersil) k n re rrealistis alistis (komersil). mencakup tujuan ideal (non (non-komersil) dan tujuan ger ertian Sanggar Pendidikan Seni II.4.3. Peng Pengertian sanggar sangat identik dengan kesenian. S anggar seringkali Kata sanggar Sanggar tivi vita tass belajar belajaar da dann be erm maiin de deng ngan an pengelola laan a yang tidak mengarahh pada akti aktivitas bermain dengan pengelolaan serumi mit sekola ah. h Men nurutt Wikipedia,, sanggar adalah ad dallah suatu tu tempat atau a au sarana at serumit sekolah. Menurut yaang digunakan digun unak akan an oleh su suat atu komunitas atau sekum mpu pulan orang orran angg un untuk melakukan meela l kukan yang suatu sekumpulan kegi ke giat atan ((seni). seni).22 Sanggar bisa dibilang merupakan se merupak kan sal salah alah ah ssatu atu lemb at lembaga mbaga suatuu kegiatan pend did idik kan yyang ang masuk dalam kateogri sekolah non-formal. Menur urut ut Undan ngpendidikan Menurut UndangUnda Un dang N o.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Nasio ona n l, ddisebutkan iseb is ebut u kann Undang No.2 bahw ba hwa ppenyelenggaraan enyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, jalu ur, yyaitu aitu ai tu jjalur alur bahwa peend n idiikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.23 Selain itu sanggar s nggga sa gar ju juga ga pendidikan sb.24 sering diartikan sebagai tempat untuk kegiatan seni seperti tari, lukis, ddsb.
Gambar 2.11. Sanggar Seni Sen ni Lukis Putri Cindai Sumber : http://blogsuyono.com/ http://blogsuyono.com/wp-content/uploads/2013/03/027-1024x768.jpg m/wp-conteent/uploads/2013/03/027-1024x768.jpg
22
http://id.wikipedia.org/wiki/Sanggar Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 24 http://bahasa.kemdiknas.go.id 23
56
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Maka pengertian sanggar pendidikan seni adalah tempat atau ruang yang memiliki peran sebagai fasilitas pendidikan seni bagi siapa saja untuk g ppotensi seni sebagai g tujuan j ppelestarian kekayaan y meningkatkan kesenian. n Se Seni Kontemporer II.4.4. Pengertian Seni merupakan merup pak akan sesuatu yang menyangkut diri dir irii manusia dengan jiwani pribadi masing ng-masing. Pengertian Pengert rtian seni sejatinya tidak berasal berassal a dari satu sumber masing-masing. saja. Maks ksudnya adalah ad dalah ah bahwa bahwaa ppengertian enge en gert rtia iann ka kataa sseni enii lebih bersif en ifat a kontekstual, Maksudnya bersifat sesuai ai dengan ke kkebudayaan budaaya yaan wilayah tertentu. Kata se eni salah h satunya bberasal erasal dari seni Ba ahasa San anse seke kerrta, yyaitu aitu ai tu sani. Kata sani berarti ti pemujaan, pem e ujaaan, ppersembahan, ersembah er han a , dan Bahasa Sansekerta, pelaya yana nan. n Kata Kata te tersebut erat kaitannya dengan upacara kkeagamaan e gama ea maan an yyang ang di ise s but pelayanan. disebut deng gan kkesenian. esen nian. Selain kata sani, menurut Bahasa Sansekerta ta pula, a, seni sen eni diseb but dengan disebut ju uga cilpa. cilpaa. Sebagai kata benda, cilpa berarti pewarnaan, yyang angg ke kemu mudian n juga kemudian be berk rkemba bang berkembang
menjadi
segala
macam
kekriaan
yang
artist tik. artistik.
Me Men nurut Menurut
Pa Padm d ap pusphita, kata seni berasal dari Bahasa Belanda dengan se ebu b taan geni ie. Padmapusphita, sebutan genie. Sedang gkan menurut Bahasa Latin kata seni disebut dengan arts, artes, dan artis ista a. Sedangkan artista. Na N mun n seiring dengan berkembangnya zaman, banyak definisi senii yang Namun diungk gkap a kan oleh ppara araa ah ar ahli li. diungkapkan ahli. Seni adalah sesuatu yang ddilakukan ilak il a ukkan orang, bukan atas dorongan kebutu tuha hann kebutuhan po poko k knya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, aataupun taup ta upuun pokoknya, ke kebu butuha han n sp spri riti tiua ual. l.25 Menurut Men enur urut Kamus Besarr Bahasa Bah ahas asaa In Indo Indonesia done nesi siaa (K (KBB (KBBI), BBI) I),, sseni eni kebutuhan spritiual. ad adal alah a kesanggupan n aakal kall untukk me ka menc ncip ipta taka kann sesuat tu ya yang ng bbernilai ernil ilaii tinggi i gi aatau tauu luar ta adalah menciptakan sesuatu biasa melakukannya genius. bias asaa dan dan orang oran or ang ya yang ng melakuk kan a nya adalah adallah seorang yyang a g ge an geni nius us. 26 S Sedangkan edangkan para ahli seperti Leonardo Da Vinci, Vinc nci, menga gatakan definisi seni adalah sesuatu yang mengatakan dasarnya alami dan tidak bisa ddilihat ilihat oleh h mata telanjang manusia. Karya seni diekspresikan dalam bentuk gamb bar, dan se eni bisa dirasakan oleh manusia dengan gambar, seni hatinya sendiri. Suatu bentuk karya seni tent ntu mengalami perkembangan sesuai dengan tentu konteks waktu masing-masing. Mulai dari seni pra sejarah hingga seni modern. Salah satu seni yang tetap menunjukan eksistensinya hingga saat ini adalah seni 25 26
Bozman, E. F. (1967). Everyman’s Encyclopedia. New York: Dent. http://kbbi.web.id
57
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
kontemporer. Seni kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kata kontemporer berasal dari kata “co” (bersama) dan p (waktu). ( ) Sehingga gg menegaskan g p “tempo” bahwa seni kontemporer merefleksikan situasi waktu yang sedang g di dilalui.27 Dalam hall ini in kata kontemporer juga berarti maksud dny nya adalah sesuatu yang sama denga gann kondisi waktu saat ini. kekininian, maksudnya dengan kontemp mpo orer bersifat tida d k terikat oleh aturan-aturan an zaman dulu dan Seni kontemporer tidak berkembaang sesuai dengan d ng de ngan an perad dab aban an ssekarang. ekar ek aran a g. g berkembang peradaban isimpu ulk lkan bahwa ppengertian enge g rtian seni kontemporer kon o temp mporer adalah adaala l h sebuah Maka ddisimpulkan seegala ben ntu tuk k kesanggupan kessanggu ke gupa pan akal untuk menciptkana an sesuatu sesuattu ya yang ng bernila ai tinggi, segala bentuk menciptkanan bernilai h, artistik, art rtis isti tik k, dengan den engan mengusung nilai-nilai kekinian (mo ode dern). indah, (modern).
II.5. III.5 5.
TINJAUAN TIN NJAUAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN PEND DIDIIKA KAN N
SENI SEN KONTEMPORER KONTEMPORER Sub bab ini akan memaparkan esensi utana dari objek studi secara seccara eeksplisit ksplissit ks i meliputi pengertian objek studi, fungsi objek studi, pemilik obje ek studi, vvisi issi yang meliputi objek program fungsi prograam objek studi, struktur organisasi dalam objek studi, dan kajian pr n fungs gsi dann skala studi. skalla la layanan objek st stud udii. II.5.1. Pengertian Graha ha Galeri Galer erii Dan Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer Ko Berdasarkan pemaparan objek studi, maka Graha Berd Be rdas asar arka kan n pe pema mapa para ran tentang tinjauan an uumum mum mu m ob obje jekk st stud udii, mak akaa Gr Gra aha Galeri Sanggar Pendidikan Kontemporer sebuah Gale Ga leri Dan S anggar ar P endi en didikan Se Seni ni K onte on temporerr aadalah dala da lahh seb buah h bbangunan angu guna nann atau ruang difungsikan (apresiasi) ruan ang g yang yang secara sec ecaraa eksplisit ek difu fungsikan sebagai seebagai ruangg pameran p me pa mera rann (a (apr pres esiiasi) dan ruang pendidikan seni khususnya khususny nya senii kontemporer. Melalui bangunan ini diharapkan menjadi sebuah fasil fasilitas litas hiburann komersial seni modern kontemporer di Yogyakarta, yang menampilkan kekayaan menampilka kan kekaya yaan seni kontemporer, khususnya seni kontemporer Indonesia. Selain itu ju sebagai juga seb ebagai wadah kegiatan pendidikan belajar baggai cabang seni populer, seperti seni lukis, seni kontemporer yang meliputi berb berbagai seni grafis, seni patung, seni instalasi, dan seni pertunjukan.
27
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer
58
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.5.2. Fungsi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer Fungsi g utama dari objek j studi Graha Galeri Dan Sanggar gg Pendidikan Seni sebagai Kotemporer ini pada hakekatnya hake keka katnya adalah sebaga gaii ruang pameran dan sekaligus menampung sebagai ruang yang gm enampung segala bentuk apresiasi si sseni. eni. Apresiasi seni yang dimaksud bukan buk kan hanya sebatas as pameran seni rupa kotemporer kotempoore r r saja, melainkan kontemporer Selain seni pertunjukan pertu tun njukan kon o te temp mporer jjuga. ugaa. S ug ellai ainn it ituu ju juga ga bberfungsi erfungsi ssebagai e agai fasilitas eb ruang g publik kesenian kesenia ian n ba bbagi gi seluruh ppelaku, elaku, baikk dari d ri ssisi da i i seniman is senima man maupun pe enikmat sseni. eni. en i. S ecara ek eksplisit terdapat 3 fungsi ut utam ama pa ada oobjek bjek studi bj di terkait, penikmat Secara utama pada yaitu: u: 11.. Pr resentasi karya seni, Presentasi 2. Apresiasi karya seni, 33.. dan Pemeliharaan karya seni.
Terlepas dari fungsi utama, objek studi ini juga mem mil i iki fun ngssi memiliki fungsi pe penduk kung. Fungsi pendukung objek studi ini adalah sebagai sarana pend didikaan pendukung. pendidikan masyarakat Sarana yang dimaksud masy yar arakat tentang g kkesenian esen es enia ian n ko kkontemporer. ntemporer. S aran ar anaa pe pendidikan yan ng dimaks sud adalah seperti kegiatan reside d ns nsi, i, kur urat atoorial, konservasi, seminar kesenian, kesen enia iann, residensi, kuratorial, edukasi manajemen seni, da wo workshop, ddan n kegiatan-kegiatan kemanusiaan. n. Secara Sec ecar ara ek eksp splisiit terdapat terd te rdap apat at 3 ffungsi ungs un gsii pe pend n ukung pada obje jekk st stud udii terkait, terk te rkai ait, t, yyaitu: aitu ai tu:: eksplisit pendukung objek studi 1. Pendidikan Pendid didik ikan an seni sen enii kontemporer kontem empo pore rerr terhadap terh te rhadap m asya as yara rakkatt, masyarakat, 22.. Jual Jual bbeli elli pr produk komer e sial dan pproduk roduk keseni nian an, komersial kesenian, 3. Wahana rekreasi keseni nian, kesenian, 4. dan Wadah kegiatan kemanusiaan. kemanusiaan n.
Galeri Dan II.5.3. Tipologi Graha Ga aleri D an Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer Tipologi objek studi ini adalah art and entertainment commercial building disertai tipologi pendukung seperti educational, conservation, & public communal space. Bangunan ini pada hakikatnya berfungsi sebagai wadah untuk apresiasi, presentasi, diskusi, serta pemeliharaan karya seni kontemporer dengan didukung
59
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
kegiatan edukasi pada sanggar pendidikan seni dan didukung pula oleh kegiatan komersil seperti pada ruang pertunjukan (concert hall), art shop, café, dan pperpustakaan. p II.5.4. Pemilik Ob Obje jek Studi Graha Ga Gale leri r Dan Sanggar Pendidikan Objek Galeri Seni Kontemporerr Objek st studi Graha Gale eri Dan Sanggar Pendidikan Seni Sen Kontemporer ini Galeri dimiliki oleh ole leh yayasan yayasaan kesenian kese ke senian seni sen ni ru rupa pa,, Ru Ruma mahh Se S ni Cemeti. Pem emilihan Rumah rupa, Rumah Seni Pemilihan Seni C emeti se ssebagai bagaai pe ppemilik milik objek obje j k studi karenaa R umah h Seni Ce Cemeti yang Cemeti Rumah di idirikan ol oleh eh N indity yo A dipurnomo ini memiliki memilik ki fokus fo perh pe rhat atia ian terhad adap seni didirikan Nindityo Adipurnomo perhatian terhadap kontem empo pore rer, bai ik lokal maupun mancanegara. Dengan bberangkat e angk er gkat at ddari ari perh ar hat a ian kontemporer, baik perhatian terseb but ut, maka ka Rumah Seni Cemeti berupaya untuk memajuka kan raga gam m keseni nian tersebut, memajukan ragam kesenian ko ont ntem e pore rer di Yogyakarta dan Indonesia. Beberapa upayany ya yyaitu aitu ai tu sseperti e ertti ep kontemporer upayanya me mend ndatan angkan seniman lain untuk workskop, dialog seni, serta ta m embu em bukan mendatangkan membukan ke kes semp patan bagi siapa saja calon seniman dalam kegiatan residen nsi (r res esid den nsi s kesempatan residensi (residensi HotWa ave). HotWave).
Gambar 2.12. Cemeti Ceemeti Art House Housse / Rumah Seni Cemeti Sumber : http://universes-in-universe http://universes-in-universe.org/2010/mella_jaarsma/02/711747-1-eng-GB/02.jpeg e.org/2010/m mella_jaarsma/02/711747-1-eng-GB/02.jpeg
II.5.5. Visi Program Grahaa G Galeri aleri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer Visi program dari Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini didasarkan pada kajian tentang visi pemilik objek studi. Secara umum pemilik objek studi, yaitu Rumah Seni Cemeti memiliki visi dengan
60
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
berlandaskan semangat penciptaan kembali “Seni & Masyarakat” agar para pelaku seni bahkan penikmat seni lebih mengutamakan aspek proses seni ketimbang ppromosi seni. Dalam semangat g tersebut jjuga g tertuang g bahwa Rumah Seni Cemeti manaruh perhatian utama pa pad da stimulasi prakt ktik ik kerja kesenian dan manajemen pada praktik seni. Maka dapat disimpulkan dis isiimpulkan bahwa pemilik objek studi, stu tudi, Rumah Seni Cemeti, memiliki visi: “ membangu g n seni ni rupa rupa kontemporer kontempo p rer menjadii me edi d a penc n erdasan kr kkreatif eatif “membangun media pencerdasan masyarak akat at ddengan e gan me en mengedepankan praktek kese eni nian dann kemasyarakatan.” kem emaasyaraka ata t n.” masyarakat kesenian
De D ng gan berlandaskan semangat tersebut, visi yang dia iaju jukann pe penu n lis ju uga g Dengan diajukan penulis juga ak kan men nit itikberatkan pada keterlibatan aspek sosial terhadap p kes sen enia iann (sen ni akan menitikberatkan kesenian (seni ko kont ntemp porer). Maka, Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Senii Kontemporer Konnte temp mporer kontemporer). me memili iki visi: memiliki “menjadi pusat seni yang unggul dalam praktik apresiasi, kons serva asi si, dan konservasi, eduk kas asii seni kontemp mpor orer er yyang angg diekspresikann me an mela lalu luii berbagai b rbagai mediu be ium m kesenian keseni nian an edukasi kontemporer melalui medium serta menjadi salah satu tujuan wisata wisa wi sata unggulan ung ngggulan di Yogyakarta.”
II II.5 5.6. Mi Misi si P rogr ro gram am Graha Galeri Da Dan n Sa Sang ngga garr Pe Pend ndid idik ikan nS enii en II.5.6. Program Sanggar Pendidikan Seni Ko Kont n emporer Kontemporer Misi program Misi pro rogram am dari dari objekk st sstudi udi ini me merupakan be bena nang m erah er ah ddari arri vvisi isi yang benang merah telah diusung. Dengan berdasarka an semang gat seni dan kemasyarakatan, terdapat 5 berdasarkan semangat point penting misi yang diusung, yaitu: 1. Apresiasi Seni Mengenalkan potensi, kkeberagaman, eberag agaman, dan kekayaan seni kontemporer yang dimiliki oleh Indonesia, Indoneesia ia, khususnya Yogyakarta kepada khalayak umum baik masyarakat lokal maupun mancanegara. 2. Konservasi Seni Mengembangkan kegiatan konservasi dan pemeliharaan karya-karya seni kontemporer di Yogyakarta.
61
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
3. Edukasi Seni Mengajak masyarakat dalam rangka mengembangkan pengetahuan y seni kontemporer p j seni khususnya secara pprofesional serta menjadi menjadikan masyarakat mas asy yarakat peka terhad dap ffenomena enomena praktik seni. terhadap 4. Residens si S eni Residensi Seni Me emperluas wacanaa seni kontemporer serta men nin ingkatkan kesadaran Memperluas meningkatkan pada pen nti t ng ngny nya prak kti tikk seni seni dengan den nga gann pe perh rhat atia i n pada proses-proses pro ose s s-proses seni pentingnya praktik perhatian sert ta peng gal alam aman-pengalaman sosial dan ppraktik raktik iinovatif. ra n vatif. no serta pengalaman-pengalaman 5. So Sosi sial alisasi Sosialisasi Me M ncip iptakan ruang sosial, ruang komersial, inf for ormasi si,, dan dan ko kkomunikasi muni nikasi Menciptakan informasi, an ntara elemen masyarakat terkait seni dan lainnya. antara
SEJARAH RUMAH SENI CEMETI
MISI 1. Apresiasi Appresias asii Se Seni
Rumahh Seni Cemeti yang didirikan oleh Nindityo Adipurnomo mengkomunikasikan Adipu urnomo karya-karya sseniman se nimaan kontemporer Indonesia dan Mancanegara. Ruma Ru m h Seni Cemeti menjadi ruang pamer, pusat Rumah dokumentasi, informasi, dokumen enta tasi si, dan promosii bagi ba seni rupa. rupa pa.
MISI M MI SI 2. Konservasi Sen Seni ni
VISI OBJEK STUDI GGSPSK Graha Galeri Sanggar Gr Grah a a Ga Gale leri ri Dan S angg an ggar ar Pendidikan Seni Kontemporer Kont Ko ntem empo pore rerr memiliki memi me mili liki ki visi vis isii menjadi menj njad adii pusat pusa pu satt senii yyang ang an g unggul konservasi, un ngg ggul u dalam praktik prakt ktik ik apresiasi, apresiasi, kons ser erva vasi si,, ddan an edukasi eduk ed ukas asii se seni ni kkontemporer onte on tem mporer er dan dan menjadi menjaadi d tempatt wisata ta unggulan unggul ulan an di Yogyakarta. Yogy gyak akarta.
VISI RUMAH SENI CEMETI CEM METI
MISI MI SI 3. 3. Edukasi Edukas Ed asii Se Sen Seni ni
MISI 4. Residensi Seni
mbangun se eni Rumah Seni Cemeti memiliki visi mem membangun seni encerdaasan rupa kontemporer menjadi media ppencerdasan kan pr raktek kreatif masyarakat dengan mengedepank mengedepankan praktek kesenian dan kemasyarakatan.
MISI 5. Sosialisasi
Gambar 2.13. Bagan Visi Dan Misi Objek Studi Sumber : Analisis Penulis.
62
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.5.7. Standar Struktur Organisasi Objek Studi Di dalam pengoperasian sebuah bangunan fasilitas tentunya ada penataan segala aktivitas di ppelaku. Pelaku dianggap gg p sebagai g mereka yyang g menggerakan gg g dalam objek k studi. Secara ra uumum mum pelaku terbagi terba bagi gi menjadi 2 yaitu pelaku tetap maintenance) (kepengelolaan dan n kkeperawatan/building eperawatan/building maintenance e) dan pelaku tidak tetap (pengunjung dan da seniman). Para Par a a pelaku dikelompokan sesuai sesu suai dengan struktur organisasi. organisasi si. Strukturr organisai org rgan anisai dapat dap apat at ddiartikan iaarttik ikan an ssebagai ebag eb agai a sususan dan dan hubungan posisi anatar ar bagian da dan posi sisi si ddii dalam sebuah pperusahaan erusahaann ya yyang ng ddalam a am hal iini al n adalah di ni da alam kepe peng ngur uru usan ggaleri aleri seni. Struktur organ al nis isas a i menjelaskan meenj njel elas askan pembagian pemb m agian dalam kepengurusan organisasi aktivitas aktivitas aktivi vita t s kerja kerj ke rja serta seert rta memperhatikan hubungan fungsi dan n aktivi vita tass sa sampai bbatas atas 2 terten ntu.28 Menurut Menurut Michael A. Fopp, terdapat standar struk struktur ktu tur orga organisasi gani nisa s si pada paada tertentu.
seebu buah a gal leri seni/museum (terutama pada negara bagian barat) yang y ng ya gm elip el iputi 4 sebuah galeri meliputi ting ti ngk katan n, yaitu: tingkatan, 1. Pemilik (Direktur), 2. Divisi Kurator, 3. Komponen Administrasi, elay ayan anan an P u lik. ub 4. Bagian Pel Pelayanan Publik.
Gambar 2.14. Bagan n Standarr Visi Dan Misi Objek Studi Sumber : Susanto, M. (2004). Menimban Menimbang ng Ru Ruang uang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
Sedangkan standar struktur organisasi pada sanggar pendidikan seni meliputi: 28
Umar, H. (2000). Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
63
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
1. Penasehat (Direksi), 2. Koordinator (Pendidik), 3. Siswa.
Pada conto oh struktur organisasi diatas memang mem emang tidak ada alokasi contoh keberadaan kep epengurusan terk kait pendidikan seni (sanggar). (sanggar)). Pendidikan hanya kepengurusan terkait sebatas ppembimbingan embimbinga em gan n ma masyarak akat at.. Na Namu munn pa pada da hhakikatnya a ik ak ikatnya posisi si kepengelolaan masyarakat. Namun divisii pendidikan pendidika kan seni ni sejajar sej ejajjar dengan divisi pameran ((eksibisi). eksibisi ek si). ) 29
Gambar Gamb Ga mbar ar 2.15. 2.15. 15. Bagan Bag gan n Standar 2 Visi Visi Dan Dan Misi Misi Objek Obj bjek ek Studi Stu t di Sumber : Boylan, P. (2004). Running A Museum: Mus useu um: A Practical Handbook. France: International Internati tion ona al Council of Museums.
Berdasarkan n Ji Jim m Supangka Supangkat, kat, t, ssistem iste is tem m kerja ga gale galeri leri ri senii dibagi m menjadi enja en jadi 3 divi visi si utama, uta tama ma, yaitu yaittu divisi di (rellasi publik), ddivisi ivisii ku iv kura rato tor,, ddan an divisi divisi kerja sama (relasi kurator, bagian tata usaha (administrasi). S tandar si sistem kerja semacam itu yang nantinya Standar akan diterapkan pada strukturr organisasii pada Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer.
29
Boylan, P. (2004). Running A Museum: A Practical Handbook. France: International Council of Museums.
64
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar Gamb mbar 2.16. Bagan Bidang Kerja Dan Struktur K Kerja erja er j Kur Kurator urat ator or Su umb mber er : Susa anto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Yogya aka k rta:: Galang Gal alan ang Press. s. Susanto, Sumber
Struktur St truktur kerja pada obek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pe Pendid Pendidikan dik ikaan Senii Ko Kontem mporer dibagi menjadi direkturial tunggal, 6 divisi, dan beberapa bebberapa pa bbagian a ian ag Kontemporer kergiat tan serta beberapa sub bagian kegiatan. Berikut adalah rek kap struk ktu tur kergiatan rekap struktur organi isasinya. organisasinya. Tabel 2.1. 2.1 1. Rekap Rekap Struktur Struk ukttur Organisasi Orga g nisasi30
N No
Divisi Kegiatan
Bagian Bagi ian Kegiatan - Ba Bag. g. Pam Pameran mer eran an
1.
Divisi Divi Di visi si Eksibisi Eks ksib ibiisi -B Bag. ag. Pertunj Pertunjukan jukan
- Bag Bag. g. Tataa Usaha 2.
Divisi Ketatausahaan
3.
Divisi Pendidikan &
30
- Bag. Keuangan Keuangan - Bag. Rumah Tangga - Bag. Sanggar
-
Sub Bagian Kegiatan Kegia ata tan n Sub Bag. Kurator Kuratorial oriiall Subb Bag. Su Bagg. Dekorasi Ba Dekor oras asii Subb Bag. Su Bagg. Manajemen Ba Manajjem emen en Subb Ba Su Bag Bag. g. Teknis Tekn Te knis is Subb Bag. Bagg. Artis Ba Art rtis is Sub Bag. Properti Sub Bag. Manajemen Sub Bag. Teknis Sub Bag. Sekretariat Sub Bag. Administrasi Sub Bag. Bendahara Sub Bag. Konsumsi Sub Bag. Binatu Sub Bag. Pendidikan
Analisis Penulis.
65
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Riset
Pendidikan - Bag. Konservasi & Publikasi - Ba Bag Bag. g. R Residensi esid es iden ensi - Bag. Guest House -B ag. g Kerja Ker e ja j Sam ma Bag. Sama
4.
Divisi Humas Di Hum mas & Kema asy syarakat atan n Kemasyarakatan
- Bag Ba Bag. g. R Relasi e as el asi Pu Publ Publik blik ik - Bag. g. K Komunitas omunitas om - Bag. Kepustakaan
5.
Divisi Divi visi Komersial
6.
Divisi Service
-
Bag. Pelelangan Bag. Art Shop Bag. Cafetaria Bag. Bookstore Bag. ME Bag. Kebersihan Bag. Keamanan Bag. Parkir Bag. Lansekap
-
Sub Bag. Inventaris Sub Bag. Penelitian Sub Bag. Redaksi Sub Bag. Penelitian Sub Bag. Penginapan S Su Subb Bag. Kebersihan Subb Bag. B g. Luar & Dalam Ba Negri Sub Bag. Resepsionis Res esepsionis Sub Bag. B g. Inventaris Ba Inven nta t ris Subb Ba Bag. g. P Pustaka ustaka Sub Bag. Su Baag. Administrasi Administras ai Subb Bag. B g. Manajemen Ba Man anaj ajem e en Sub Bag. Bagg. Penjualan Pen nju jual alan a Sub Bag. Penjualan Penju jual alan an Sub Bag. Pe Penjualan enjual alan n Sub Bag. Inventaris Invven e tari riss Sub Bag. Inventaris Inveentaris Sub Bag. Inventaris Inven ntaris Sub Bag. Inventaris Inven ntaris Sub Bag. Inventaris Inven enta tari ris
Berdasarkan tabel rekap dataa str struktur truktur organisasi dan struktur kerja,, m maka aka ak dapa da patt disimpulkan bahwa Graha Galeri Dan Sanggar Pendidi dika kann Seni Se dapat Pendidikan Ko Kont ntem empo pore rerr me memi mili liki ki bbagan agan ag an sstruktur truk tr uktu tur orga gani nisa sasi si sep eper erti ti bberikut. erik er ikut ut. Kontemporer memiliki organisasi seperti
66
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar 2.17. Struktur Organisasi Dan Struktur Kerja Objek Studi Sumber : Analisis Penulis.
67
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.5.8. Skala Layanan Objek Studi Skala layanan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini didasari dari apa p yyang g diusung g oleh ppemiliki objek j studi. Rumah Seni Cemeti menaruh harapan dan semangat sema man ngat besar akan upaya upay ya un uuntuk tuk memperkenalkan potensi seniman kontemporer kontempore rerr Indonesia khususnya Yogyakarta ke kepada mata dunia. Upaya tersebut dibuktikan dibuk kti tikan dengan total tottal 248 kali pameran dan 6 objek obje ob j k studi kesenian Galeri Sanggar mereka. Se Selain itu pada pad adaa bi bidang rresidensi, esid es iden nsii, Graha G ah Gr ahaa Ga Gale eri r Dan Sangg ggar Pendidikan Seni Kontemporer Kontemp por o er ini ni jjuga uga membuka kesempatan bagi bag agi para ra senimann muda dari ma mancanegar araa. S erta tid dak menutup kemungkinan bahwa bah a wa sseniman enim en iman a manca canegara mancanegara. Serta tidak mancanegara menggelar jjuga uga bbisa issa me m ngge gellar karya pamerannya di objek studi in ini. i Maka Mak akaa skala skal sk a a layanan laya yanan objek k st stu udi ini in ni dalah berskala layanan internasional. studi
II II. .6. II.6.
TINJAUAN PROGRAM KEGIATAN GRAHA GALERII DAN DA AN TINJAUAN
SANG A GGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER SANGGAR Tinjauan program kegiatan pada objek studi ini didasarkan pa ada visi m issi pada misi pe pemili ik objek studi dan standar kegiatan yang ada pada studi presede en ban ngunan n pemilik preseden bangunan bertip ipo ologi sejenis.. P emaparan em an ttinjuan i juan progr in gram am kkegiatan egia iata tann me m liputi standar stand ndar progr ram bertipologi Pemaparan program meliputi program kegiatan pada galeri seni, standar pprogram rogram ro am kegiatan kegiatan pada sanggar pendidikan se seni ni, seni, pr prog ogram kegiatan pada objek studi, serta kajian per program kegiatan yyang angg te an tela ah program telah di dite tent ntuk ukan n. ditentukan. II.6.1. Standar Stan nda darr Program Prog gram Kegiatan Kegi Ke giat atan an Galeri S enii en Seni P rogr ro gram am kegiatan keg egiiatan pada objek objek studi di galeri seni ni ditentukan diten ntu tuka kann berdasarkan berd be rdasarkan Program standar tipologi dan pengkajian m isi yangg diemban oleh objek studi ini. Standar misi program kegiatan galeri seni pada pad da umumny ya (tidak termasuk sanggar pendidikan umumnya seni) terbagi atas 7 program kegia atan, yaitu u:31 kegiatan, yaitu: 1. Exhibition Activities Display, gudang, dan karya ya seni konservasi 2. Management Activities Administrasi, kepengelolaan, kurator, and riseter, 31
Heathcore. (2000). Regional Galleries Association of New South Wales: A Checklist For Planning A Regional Gallery.
68
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
3. Educational Activities Pendidikan publik and sanggar seni, 4. Commercial Activities Jual-beli karya se sen ni, seni, 5. Service Ac Activities Toil ilet, Toilet, 6.. Maintena anc ncee Ac A tivitiies Maintenance Activities Keam amanan n ddan a kkebersihan an ebersihan bang gunan, resepsionis reseeps psionis pada p da ruang pa ng masuk, Keamanan bangunan, 7. Di Dist stri rib bution n Activities Activities Distribution Lo Loadin ing g dock, gudang perlengkapan, and gudan ng kary ya se seni ni. Loading gudang karya seni.
Gambar Gamb Ga mbar ar 2.18. 2.18 18. Hirarki Hira Hi rark r i Standar Program Kegiatan Kegi Ke giat atan an Pada Pad adaa Galeri Gale Ga leri ri Seni Sen enii Su Sumb m er : Bo Boylan, Boyl ylan an, P P.. ((2004). 2004 20 04). ). Running Running i g A Museum: Mus useu eum: m: A Practical Practtic ical al H Handbook. andb an dboo ookk. France: Fra ranc nce: International Inter erna natiional Sumber Counci cill of Museums. Musseums. Council
II.6.2. Standar Program m Kegiatan Sanggar Pendidikan Program kegiatan pada oobjek bjek studii sanggar pendidikan tidak ditentukan secara spesifik karena bangunan n sangga gar pendidikan seni tidak didefinisikan sanggar secara khusus. Tipologi sanggar pe end n id idikan termasuk dalam tipologi bangunan pendidikan educational building. Jenis program m kelompok kegiatan bersifat dinamis, maksudnya adalah dipengaruhi berdasarkan jenis pendidikan seninya. Program kegiatan sanggar pendidikan seni pada umumnya terbagi atas 5 macam, yaitu:32 32
Analisis Penulis.
69
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
1. Kegiatan Pelatihan Teoritis Para publik binaan melakukan studi terkait esensi pendidikan seni p yyang g mencakup p seni lukis,, seni grafis, g , seni ppatung, g, dan kotenmporer seni instalasi. 2. Kegiatan nP elatihan Praktek Pelatihan Para ra publik binaann mulai melakukan pembelajaran pembelajaara ran dengan metode mencobaa tekn knik ik-tekni nikk ya yang ng ddiajarkan iaja jark kan n ddalam a am tahap teori al riti t s (praktek) teknik-teknik teoritis Kegi giatan Pementasan/Pertunjukan Pem ementasan/Pertunju j kan 3. Kegiatan Para publik Para publik binaan bi pro roduksi karya kary ka ryaa yang dis isak a sikan melakukan praktek produksi disaksikan ol oleh ppara ara pengunjung galeri seni sebagai ssaah aah be bent ntuk uk keg gia i tan bentuk kegiatan pe ementasan/pertunjukan seni. pementasan/pertunjukan 4. Kegiatan Sosialisasi Dan Pameran Para publik binaan melakukan kegiatan workshop dan ppameran am mer eran an hhasil asill karya seni mereka. 5. Kegiatan Penunjang pada llocker ockeer Merupakan kegiatan penunjang pada umumnya, seperti pada room, toilet, toillet et, dl dll l. dll.
an S eni en II.6.3. Program Kegiatan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Ko Kont ntem mpo pore rerr Kontemporer P ogram kegiatan Pr kegi giat atan an pada objek obje ob jekk st stud udii Gr Graha Ga Gale leri ri D an S anggar P endi en diddikan Program studi Galeri Dan Sanggar Pendidikan ni Kontemporer Kon onte temp mpo orer dditentukan itentukan se it eca c ra eksplis isiit berdasarkan berdasark rkan an kkajian ajia aj iann te tent ntan ng kategori Seni secara eksplisit tentang ategorii misi objek studi yang diusung yaitu misi yang diusung. Terdapat 5 kkategori an sosialisasi. Maka salah satu tujuan apresiasi, konservasi, edukasi, residensi, da dan ntuk mem mbantu mencapai kelima misi tersebut. dari program kegiatan adalah un untuk membantu bertujua uan untuk mempermudah penentuan jenis Selian itu, program kegiatan juga be bertujuan ng ppada ada bagian analisis nantinya. kegiatan, pelaku, dan kebutuhan ruan ruang
70
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VISI Objek Studi
MISI Objek Studi
Kegiatan
Program Kegiatan
Ruang Yang Diakses
Pelaku Secara Umum
EKSSPLISIT EKSPLISIT
KELOMPOK KELO OMPOK PELAKU KEGIATAN PELAKU PE ELA LAKU KU A
PELAKU PELA PE LAKU KU B
PELAKU C
KEBUTUHAN RUANG
Gambar 2.19. Metode Identifikasi Kegiatan, Pelaku, Dan Kebutuhan Ru Ruang uang Sumber : Analisis Penulis.
Berdasarkan kajian standar dan kajian misi objek studi yang yan ng telah telaah dipaparkan, dipapa arkan, program prog ogra ram m kegiatan kegiatan objek obj bjek studi Graha Grahha Galeri Gallerri Dan Da Sanggarr Pendidikan Pendidik ikan an n rrincian in nci ciaan sebagai berikut. Seni Kontemporer diperoleh dengan 1. Apresiasi Seni Me Memi mili liki ki program pro rogr gram am kkegiatan egiatan : pa pame meran se seni ni, pe ppertunjukan rtun unju juka kann sseni eni Memiliki pameran seni, (pemen enta tasa san) n),, le lela lang kar rya sseni, enii, dan ddistribusi en istrib is ibus usii ka kkarya rya seni. (pementasan), lelang karya 2 Konservasi 2. Konser erv vasi Seni Memiliki program kegiatan kegiatan : penelitian dan pemeliharaan seni, dokumentasi dan publ likasi seni. publikasi 3. Edukasi Seni Memiliki program kegiatan kegia iatan : sanggar pendidikan seni, kepustakaan atau
kearsipan,
kuliam m
umum
(lecture),
pendidikan
umum
(pembimbingan publik, seminar, guide tour), dan kompetisi seni. 4. Residensi Seni Memiliki program kegiatan : workshop dan temporer stay (guest house). 71
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
5. Sosialisasi Memiliki
program
kegiatan
:
pengembangan
komunitas
dan
y , komunal dan interaksi,, dan komersial. kemasyarakatan, 6. Kepengelolaan Memiliki ki program kegiatan :
kepen nge gelolaan intern, service kepengelolaan
(kea eamanan, office boy, boy, maintenance), dan kepengelolaan kep pen e gelolaan outdoor (keamanan, (parkir). Tabel T Ta bel 2.2. 2. R Rekap ekap Misi Dan Porgram Kegi Kegiatan giat atan a Objek kS Studi tu udi 33
No Misi M isi Objek Studi 1. Ap Apresiasi A reesiasi Seni 2.
Konservasi K onservasi Seni
-
3.
Edukasi Seni
4.
Residensi Seni
5
Sosialisasi
6.
Kepengelolaan Kepe Ke peng ngelolaan
-
Program m Kegi Kegiatan giattan Pameran Seni Pertunjukan Seni Penelitian & Pemeliharaan Pem e elih ihar araan Karya Seni Dokumentasi & Publikasi Publikkasi Ka Karya Kar rya Seni Sanggar Pendidikan Kepustakaan / Kearsipan Kearsipaan K Kuliah uli liah h&P Pendidikan endidikan Um Umum Workshop Temporer Stay (Guest House) Housee) Pengembangan Komuni Komunitas nittas & Kemasyarakatan Kemasy Ke yar arak akat atan an Komu muna nall Komunal Komers Komersial rsia ial Kepengelolaann In Inte Intern tern rn Service Kepengelolaan Outdoor (parkir, keamanan, lansekap)
II.6.3.1. Program Ke Kegiatan egi g at atan Apresiasi Seni Misi pada apresiasi seni n lebih menitikberatkan pada maksud relasi publik terhadap suatu karya seni. Apresiasi juga berarti penilaian, baik penilaian secara material (jual-beli karya seni) maupun penilaian 33
Analisis Penulis.
72
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
sanjungan. Apresiasi seni secara dominan terjadi ketika pada acara pameran seni dan pertunjukan seni. Apresiasi material (uang) terjadi pada g y sedangkan g g ppenunjang j g dari misi kegiatan semacam lelangg karya kegiatan apresiasi seni ini ada dala lah distribusi karya sseni. eni. en adalah II.6..3.2 2. Program Kegiatan Konservasii Se S ni II.6.3.2. Seni Konservasi seni sen ni sejatinya seja j tinya kegi g atan yang le llebih bih privat yang Konservasi kegiatan di ila lakukan oleh ol h kepengelolaan kep e enge gelo ola laan an ggaleri allerii se seni ni. Ko K nservasi yyaitu aitu kegiatan dilakukan seni. Konservasi pemelih haraan ke kesenian untuk melestarika k n dan merawat m rawat karya me k rya seni ka pemeliharaan melestarikan ters seb ebut ut aagar gar bi bisa sa diapresiasi di masa men enda d tang. Ke Kegi giatan kon onservasi tersebut mendatang. Kegiatan konservasi m ma me m ng ccenderung enderung ke arah kegiatan ilmiah, namunn dalam m ob obje jek stud di ini, memang objek studi kegiattan konservasi hanya menitikberatkan pada pemel ke lih iharaaan. n Sedangkan Sed e angk kan kegiatan pemeliharaan. kegi giatan penelitian seni hanya sebagai pendukung program pro rogram am kkegiatan egiatann eg kegiatan re residensi. II.6.3.3. Program Kegiatan Edukasi Seni ewakili m issi Edukasi seni merupakan perogram kegiatan yang me mewakili misi pembimbingan publik di bidang kesenian. Salah satu kegiatan kegiiatan uutama tam ma pendidikan senin sen enin in adalah ada dala lahh sanggar pe pend ndid idik ikan an seni seni kontemporer, kontempo ore rer, diman anaa pendidikan dimana para masyarakat bisa bel laj ajar ar lay yak aknnya di sebuah sanggar. Namun dalam dal alam am belajar layaknya objek studi ini, sanggar yang ditawarkan terangkum satu oleh h ffungsi unggsi un lain la inny nya. a. D enga en gan n ka kata ta lain, sanggar di ob obje jekk st stud udii in inii lebih lebi le bihh berskala berska be kala la bbesar. esar. es lainnya. Dengan objek studi S laiin itu Se itu juga jug ugaa ada ad kegi giat atan an llain ainn sseperti ai epertii kuliah kuli ku liah ah umum dan dan pe pend ndid idikan Selain kegiatan pendidikan umum um um, umum,
dim di mana dimana
kegia iatan kegiatan
ini
merupaka kann merupakan
me meto tode de metode
kkomunikasi omunikasi om
seniman/kurator dengan publik. Serta kegiatan kompetisi-kompetisi kesenian bagi para anak-anak anakk-anak untukk mengembangkan minat bakat pada kesenian. egiataan Residensi Seni II.6.3.4. Program K Kegiatan meruppak kan program kegiatan intern, maksudnya Residensi seni merupakan kegiatan ini bisa tanpa melibatkan publik secara umum. Pelaku yang mengikuti kegiatan residensi biasanya harus mendaftar terlebih dulu kepada pengelola galeri atau kurator terkait. Kegiatan residensi dimaksudkan untuk menjalin kerja kreatif, penelitian bersama, dan dialog
73
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
seni dengan seniman, kurator, penulis, artisan, aktivits, dan publik tertentu. Residensi dilakukan lebih dari satu kali waktu kegiatan. Mereka memiliki g sendiri untuk ppenelitian,, kerja j kreatif,, dan dialogg seni. Guest house ruang mere me reka untuk menginapp se ssecara cara sementara. Hal ini karena menjadi fasilitas mereka densi bisa berasal dari luar kota bahkan bahk hkan a luar negri. Diharapkan peserta reside residensi melalu ui residensi seni iini, ni, bisa terjalin sebuah dialogg seni berkelanjutan melalui un ntu tuk menumbuhkan menumb m uh uhka kan pengalaman peng ngal alam aman an sos osiaal da dann in nov o atif. untuk sosial inovatif. I .6.3.5 II 5. Program Pr Kegi g atan Sosiali lisaasi II.6.3.5. Kegiatan Sosialisasi Ob St udi d Graha Galeri Dan n Sanggar Sangggar P e didikaan Seni en Objek Studi Pendidikan Kont Ko ntempo porrer ini selain menawarkan pengalaman n sseni eni ju juga ga m embeeri r kan Kontemporer memberikan w dah wa h untuk melakukan kegiatan sosialisasi. Fasilitas as yang yan ng ditawarkan dita di t wark kan wadah sala lah satunya adalah sebagai tempat pengembangan kkomunitas om mun unittas seni sen ni salah ko kontemporer.
Di dalam prakteknya, objek studi ini secara sec ecaraa ek eksp splisit eksplisit
difungsiikan sebagai seb ebag gai a menyediakan fasilitas umum/ruang terbuka untuk difungsikan kontempo poreer kegiatan diskusi atau dialog antar komunitas-komunitas seni kontemporer annyaa tetapp yang ada di Yogyakarta secara bebas. Namun pengelolaa pengelolaannya h kkepengelolaan epen ep enge gelo l laan objek sstudi tudi tu di iini. ni. Terlepas ni T rlepas darii uunsur Te nsur se eni,, diemban oleh seni, ditawa wark rkan oleh ole lehh objek studi ini antara lain fasi sillita tass fasilitas sosial yang ditawarkan fasilitas n rruang uanng ua komersial seperti café, perpustakaan, art shop, bookstore dan komu ko muna nall seperti sepe se pert rtii lo loun unge ge. komunal lounge. II.6 II 6.3.6 6. Program Pr m Ke Kegi giat atan an P engelo lola laan an II.6.3.6. Kegiatan Pengelolaan Kegi giat atan pengelolaan pengelo lolaan men nja jadi sebuah h pr progra ram m ke kegiat ataan wajib Kegiatan menjadi program kegiatan angunan yang menyuguhkan fasilitas. yang harus diemban olehh setiap bbangunan ebagai pih hak intern yang mengelola seluruh Pengelolaan berfungsi ssebagai pihak ara pada objek objek studi Graha Galeri Dan Sanggar kegiatan yang terselengga terselenggara porer iini. ni. Kepengelolaan dibagi menjadi 3 Pendidikan Seni Kontemp Kontemporer nte terrn yang meliputi pengelola inti, pengelola kategoti, yaitu pengelolaan in intern service yang meliputi maintenance bangunan dan bagian rumah tangga, serta pengelolaan . yang meliputi sistem parkir, kemanan, sirkulasi, dan tata lansekap tapak.
74
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.7.
STANDAR PERENCANAAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR
PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER Pada sub bab ini,, penentuan p ppelaku dan kebutuhan ruang g akan dipaparkan p p secara eksplisit. Penentuan Penentua uan n keduanya dimulai dimul ulai ai dari kajian tentang struktur organisasi yang akan an diterapkan pada objek studi ini. Kajian K jian struktur organisasi Ka akan menciptak akan divisi kegiatan kegiat atan utama, bagian bagi g an dan sub bbagian agian kegiatan yang ag menciptakan ditetapkan. dibutuhkan an untuk menunjang men e un unja jang program pro rogr gram am kegiatan keg egiaata tann ya yang ng ssudah u ah ditetap ud pka k n. Setelah itu ditentukan saja ppelaku-pelaku akan ddapat apat diten entukan n siapa si elaku-pe p laku yangg te tterlibat rlibat at serta ruang ruaang n apa saja ya ang dibut tuh uhka kan n untuk menunjang menunjang segala kegiatan yang yan ada. adaa. yang dibutuhkan
Gambar 2.20. Metode Penentuan Pelaku Pelaku Dan Kebutuhan Ruang Sumbber : Anal Analisis lisis Penulis. Sumber
II.7.1. Standar Pelaku Objek k Studi Studi Kelompok pelaku utama pada sebuah museum/galeri seni sebenarya lebih pada para pelaku yang bekerja pada bidang exhibition design dan education. Kelompok pelaku ketatausahaan dan komersial termasuk pelaku penunjang kegiatan utama. Sedangkan kelompok pelaku service merupakan pelaku wajib 75
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
yang ada pada setiap objek studi. Secara umum, standar kelompok pelaku pada bangunan museum/galeri seni terbagi menjadi 3 kategori utama, yaitu:34 1. Collection Management g & Care Terdiri atas : Archivist, Collection Collect ctio ion Managers & Registrars, Conservators, Conserva vato tors, Curators, Preparators. 2. Exhibit Exhi hib bit Design Curators, Terdiri at aatas ass : Cura ato tors rs,, Exhibit Exhi Ex h bi bit Designers, Desi De sign gner e s, Exhibition Exhibit itio i n Managers, Fabr bricatorrs, Museum Museum Educators, Prepara ato tors. Fabricators, Preparators. 3. Ed Educ ucat a ion Education Terdiri Te Terdir ri
atas
:
Education
Directors,
Educational Edu ducationnal
Technology Technol o ogy
Se epacialist, Evaluators, Public Programs Coo ord r inat ator ors, s, School Schoool Sepacialist, Coordinators, Program Coordinators, Tour Guides, Docents.
Selain itu, menurut Cleveland Museum of Art, standar kelom mpokk ppelaku elaku ku kelompok ppa da mu useum/galeri seni adalah seperti berikut.35 pada museum/galeri 1. Director
9. Public Relation Offerr
2. Curator
10. Mu 10 Muse Museum seum um Shop Mana Manager age ger
3. Registrar
11. Museum Protection Staff
4. Museum Educator
12. Librarian
5.. Do Docent 5 Doce cent nt
13 Slid idee Li Libr brar aria iann 13.. Sl Slide Librarian
6. G raphi hicc De Desi sig gner Graphic Designer
14. Bu Buil ildi ding ng & Ground Groundd Staf afff Building Staff
7.. Ex Exhibit 7 Exhi hib bit De Designer
15. Develo lopm pmen nt Of Offi fice ce Development Office
8. Preparator
16. Membership Officer
34
Torpey, E. M. (2010). Museum Work: Put Your Skills On Exhibit – Summer 2010. Washington D.C.: Occupational Outlook Quarterly. 35 Author. (2008). Museum Job Descriptions. Ohio: Cleveland Museum Of Art.
76
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar 2.21. Bagan Pembagian Standar Pekerjaan Pada Museum Sumber : Au Author. Auth thorr. (2008). (200 (2 008) 8).. Museum M seum Mu m Job Job Descriptions. Descrrip iptions. Ohio: Ohi hio: o: Cleveland Cle leve vela land nd Museum Of Art.
Berdasarkan paparan standar tentang kelompok pelaku di atas, m maka akaa da ak dapat apat di disi simp mpul ulka kan bahwa bahw ba hwaa terdapat terd te rdap apat at ssetidaknya etid et idaknya 3 je jeni niss ka kara rakt kter eris isti tikk kelo lomp mpok ok ppelaku, elaaku, el disimpulkan jenis karakteristik kelompok yaitu: ya yait itu: u: 1 Kelompok Kelo lomp mpok Pelaku Permanen Perm manen 1. Meliputi : kepengelolaan, kepengelolaaan, service e, pelaku konservasi, dll. service, 2. Kelompok Pelaku Temporer Tem mporer Meliputi : pelaku pam ameran, pelaku residensi, redaktor, karyawan pameran, komersial, pelaku pendid dikan, n, dll. pendidikan, 3. Kelompok Pelaku Dinamis. s. Meliputi : pengunjung (publik).
77
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.7.2. Standar Kebutuhan Ruang Objek Studi Kebutuhan ruang merupakan wadah untuk berbagai kegiatan yang dilakukan oleh ppelaku. Penentuan kebutuhan ruang ditentukan g secara eksplisit p kebutuhan bedasarkan pada standar ke kebu butuhan ruang pada ssebuah ebuah museum/galeri seni. Selain eb itu juga ditentukan berdasarkan be kajian sub bagian kegiatan kegiat atan a dan pelaku kegiatanya. Menurut buku u G ood Lighting for Museums, Galleries andd Ex E hibitions, sebuah Good Exhibitions, museum/galeri memiliki ruang menjadi museum/g /gaaleri seni m emil em i iki kebutuhan kebu ke butu tuha hann ru uan angg ya yang ng tterbagi erbagi men nja jadi 4 kategori utama, a, yaitu:36 1. Kategori Kate Ka tego g ri Area Are reaa E Eksibisi ksibisi Terdiri Exhibit Te Terdir ri dari : Revolving Exhibition, Exhibi it In Showcases, Sho howc wcas a es, FreeF eeFr Standing St tanding Exhibits, Exhibits On Walls, Museum um (Art, (Ar Art, t Science, Scien nce c , Technology, History, Cultura Figures), Entrance. 2. Kategori Outdoor 2. Terdiri dari : Outdoor Exhibits. 3. Ruang Kepengelolaan Terdiri dari : Office, Workshop, Storage Rooms. 4. Ruang Um mum P ubli ub likk Umum Publik Terdiri dari : Lecturee Ro R om m, Li Library, Study Room, Museum Sh Shop op, Room, Shop, Cafetaria.
36
Author. (2006). Good Lighting for Museums, Galleries and Exhibitions. Frankfurt: Fördergemeinschaft Gutes Licht.
78
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar 2.22. Standar Sta tand ndar Skematik Ske kema matik Kebutuhan Ruang Ruan Ru ang Sebuah Sebu buah ah Museum/Galerii S Seni eni Sumber : Author. (2006). Good Lighting Lig i ht htin ing g for f r Museums, fo Muse Mu seums, Galleries and Exhibitions. Frankfur Frankfurt: urtt: Fördergeme ein inschaft Gutes Licht. Fördergemeinschaft
Secara Seca Se cara ra eeksplisit, kspl ks plis isit it, ke kebu kebutuhan butu tuha hann ruang ruan angg di dite ditentukan tent ntuk ukan an berdasarkan ber erda dasa sark rkan an sstandar tand ta ndar ar dan dibagi dengan ruang bagian di diba bagi gi sesuai ses esua uaii de deng ngan kkebutuhan ebutuh eb uhan a rua ang per ddivisi iviisii kegiatan, kegi ke g at atan an,, ba bagi gian an kkegiatannya, egia iattannya, pelaku dan pel laku ku kkegiatannya. egiiatannya. eg
II.8.
STANDAR PERANCANGAN GRAHA PERANCAN NGAN GR RAHA GALERI DAN SANGGAR
PENDIDIKAN SENI KONTEM MPO P RER R KONTEMPORER Salah satu bagian yang mendapat menda d pa pat perhatian lebih pada tipologi bangunan galeri seni adalah ada pada ruang pameran (exhibition room). room) Sebuah ruang pameran tentu harus didesain sesuai dengan kriteria tertentu. Ruang pameran ini lah yang menjadi jantung dari sebuah galeri seni/museum. Ruang pameran secara umum dibedakan sesuai dengan kriteria tertentu, semisal materi karya seni,
79
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
kualitas cahaya, proporsi ruang, finishing, material, nuansa ruang, kegiatan yang terwadahi, dll. Pada sebuah galeri seni, setiap ruang pameran harus terfasilitasi g g sekunder/pendukung p g lainnya y oleh ruang-ruang
p seperti
y, lavatory,
g g gudang
(stockroom), ruang service, servicee, rruang uang komunal, dll l. Wujud W jud ruang pameran pada galeri Wu dll. seni bersifat dinamis, dinami miss, tergantung berdasarkan pendekatan pendekattan desain yang digunakan. Ada yang berbentuk berbe bentuk seperti kamar, kam mar, hall,, lingkaran, bahkan ruang ruan ang outdoor. Te erkait dengan deng gan n pperancangan erancaang ngan an rruang uang ua ng ppameran, amer am eran n, metode ppenataan e ataan ruang en Terkait berart ti mengorganisir mengorrga g nisirr un unsur-unsur, sep perti pengunjun ung, g karya karrya y seni, m ateri karya berarti seperti pengunjung, materi se eni, sertaa ob obje jek k penduk uku ung (lampu dan penghawaan). penghaw waa aan). Me eng ngin inggat bahw wa ruang seni, objek pendukung Mengingat bahwa pame era r n ad adalah ruang penting dalam sebuah galeri sseni, e i, maka en mak akaa perluu ada pameran pertim mbaangan n dan prinsip tertentu guna menjagadan mengo opt p imal alka kann kualit itas pertimbangan mengoptimalkan kualitas ru uan anga g n te ersebut. Terdapat 8 prinsip perancangan ruang pamer eran ppada adaa ga ad ggaleri lerri ruangan tersebut. pameran se seni ni.37 seni. II.8.1. Desain Ruang Dan Sirkulasi Secara teoritis, ruang terbagi menjadi 2, yaitu ruang dalam ((indoor) indoor) ddan an n ru ruang luar (outdoor). Masing-masing ruang tersebut memiliki kriteria kriteriia dann penangan terutama penang ngan khusus, ter rut utam amaa ruang ruan ru angg dalam.
Gambar 2.23. Konfigurasi Kon o fi figurasi Ruang Pameran Chiara, Joseph De De. (2001) (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Sumber : Chiara Edition Singapore: McGraw-Hill.
37
Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
80
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Di dalam ruang pameran, harus memiliki kondisi visual yang menunjang kualitas nilai dan fisik suatu karya seni. Visual harus bersih, tertata, nyaman, dan g menjadi j ppertimbangan g adalah perencanaan p g, seperti p sehat. Hal ppertama yyang ruang, luas ruang, kualitas dinding ng, plafon, lantai, kusen, n ppintu, intu, dan jendela. Hal-hal yang dinding, harus diperhatikan dalam dal alam penciptaan kualitas ruang adalah: adala lah: h 38 1. Ruang Ruuang pameran harus h rus bisa memperkuat da ha dann mempromosikan tangkapan visual tangkapa an vi visu s al pengunjung pen engu gunj njun ng dengan deng de ngan an materi materi karya kary rya seni yang dipamerkan, dipa pame m rkan an, 2. Menerapkan Mene Me nerrapkan n pprinsip rinsip sirkulasi bebas pad adaa peng gun unju junng untuk uk durasi pada pengunjung kunjung ku kunjun ng yang dinamis, 3 Ruang 3. Ruuang
pameran
sebaiknya
berdekatan,
untu uk untuk
me memp mpermuddah mempermudah
pengamanan dan pengondisian lingkungan, 4 ruan ng dalam, da 4.. Perhatikan penggunaan cahaya alami (matahari) untuk ruang UV), karena menimbulkan gelombang sinar yang kurang baik (U (UV), inggi plafon plaafonn 5. Tinggi dinding display minimal 12 kaki / 3,7 meter, dan ti tinggi (pada galeri kontemporer) mencapai 12 meter, Pengelom mpo poka kan n karya kary ka rya materi dengan den nga gann dinding dind di ndin ingg temporer dengan den engan ja ara rakk 6. Pengelompokan jarak ga 15,25 15,255 meter. meter. normal 12 meter hingga
Gambar 2.24. Jarak Jarrak Pandang Ke Dinding Sumber : Chiara, Joseph De. (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill. 38
Chiara, Joseph De. (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill.
81
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Selain pencipataan ruang, hal lain yang perlu diperhatikan adalah tata display, yaitu: y seni,, 1. Perhatikan estetika ppeletakan materi karya anttar araa karya, jarak ant ntar a a karya, mencari hubungan 2. Hubungan antara antara pengelom mpokkan (aliran, gaya, komposisi warna), waarn rna), dan konsep lainnya. pengelompokkan Penu nulisan caption da an label, ukuran,, komposisi,dll l. 3. Penulisan dan komposisi,dll.
am perencanaan perren enca c naan pola sirkulasi, perl lu ddiperhatikan i erhaati ip t kan terl leb ebih dahulu Di dalam perlu terlebih jeenis-jeniss pola pola sirkulasi sirkulaasi yang akan diterapkan pada da rruang uang eeksibisi. ksib ks ibis isi. Pola si sirkulasi jenis-jenis memp mpen nga garu r hi efe fek ktifitas pemaparan karya dengan kenyam man vis isua uall pe pengunju junga mempengaruhi efektifitas kenyaman visual pengunjunga terhad adap ap kebe eradaan ruang pameran. Terdapat 5 jenis pola sirkulasi sir irku k lasii ppengunjung, engu en g njunng, terhadap keberadaan yaait itu: u:39 yaitu: 1.. Arteri 1
4. Kipas Angin
2. Sisir. Kipas Angin
5. Blok
3. Rantai
39
Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
82
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Selain itu terdapat 5 jenis pola sirkulasi dala ruang pameran berbentuk persegi panjang, yaitu: 1. Linier,, 2. Bebas, r, 3. Koridor, Roongga, 4. Rongga, Campuran an. 5.. Campuran.
Gambar 2.25. Macam Sirkulasi Pada Ruang Eksibisi Sum mber : Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Gallang Press s. Sumber Press.
II.8.2. Materi Mater erii Ka Kary Karya rya a Materi karya adalah ob bje jekk karya kary ryaa seniman yang sedang dipamerkan an ddii objek ruang terkait ru uan a g pameran. Pemahaman akan materi karya menjadi sangat penting g te terk rkaait pe peng ngetah ahua uan n penata pena pe nata ta rruang, uang ua ng,, terutama penge g taahu huan an ttentang enta en tang ng pperlakuan erla er laku kuan n tterhadap erha er haddap pengetahuan pengetahuan ma mate teri terseb butt. Selain Sel elai ain n itu, itu it u, setiap karya kary ka ryaa se seni ni yang dipamerkan dipa di pame merk rkan ak kan memp mpen enggaruhi materi tersebut. akan mempengaruhi kual alit i ass dan dan ddesain esai ain n ruang pameran. paame m ran. Mak aka dari iitu, tu,, penataan tu pena nata taan an rua uanng harus kualitas Maka ruang memperhatikan prinsip karya senii seperti:4400 1. Karakteristik seni (dalam kasus in ni adalah seni kontemporer), ini 2. Fungsi, 3. Medium (alat, bahan, tek eknik), teknik), 4. Desain (komposisi), 5. Tema (isi), 6. Aliran seni yang dipaparkan, 7. Ukuran karya (dimensi). 40
Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
83
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Tugas penataan karya sebenarnya kombinasi dari tugas arsitek (perancang galeri) dan kurator seni. Terlebih setelah arsitek telah melakukan kalkulasi desain, g berikutnya y adalah tugas g kurator. Kurator harus bisa melakukan penataan p tugas materi karya seni. Agar karya karrya yang dipamerkan ka dipamerka kann selaras dan proporsi dari segi jumlah. Penataan materi mat ateri karya seni dikelompokan berdasarkan berd das asarkan gaya/aliran, objek, bahan, warna,, dl dll. II I.8 8.3. Labelisasi Label elisas asii Karya K ryaa Ka II.8.3. Pember ria i n Pemberian
la labe bel label
(caption))
dalam
mater erii materi
kary rya karya
seni
sebaiknya
me mengguna aka kan n pr pri insip se seba bagai barikut:41 menggunakan prinsip sebagai 1. Pembuatan Pembua Pe uatan caption harus seragam, maksu maksudnya udn d ya adalah ada dala lah me metode etode pe enyajian (pigura, laminating, dll), penyajian 2. Penulisan harga pada karya seni diletakkan di label labeel yang yaang terdapat ter erda d paat can antu tumk m an dalam karya seni tersebut, namun tidak semua hargaa dic dicantumkan dalam label.
II.8.4. Pencahayaan mem mil ilik ikii peranan pera pe r nan pentin ng dalam dala da lam m bangunan ggaleri aleri se al eni.. Cahaya memiliki penting seni. alam al am ppenciptaan enciptaan i kualitas karya seni. S etia et iapp Pencahayaan memiliki andil ddalam Setiap penc pe n ahayaan yang baik dan benar akan memberi nilai tambah pada kualita as ru ruan ang pencahayaan kualitas ruang dan ku kual alit itas as materi mat ater erii karya kary ka ryaa se seni n . Cahaya terbagi g menjadi men enja jadi di 2, 2, yaitu yait ya ituu cahaya caha ca haya alami ala lami mi ddan an dan kualitas seni. caha ca haya y bbuatan. uattan. C ahay ah ayaa yyang ang bis isaa di dita tang ngka kapp mata adalah ada dala lahh cah haya ddengan engaan pa pan njang cahaya Cahaya bisa ditangkap cahaya panjang gelo lomb mban ang g 400-700 400 40 0-70 00 nanometerr (cahaya ta tampak), dibawah dib ibaw awah h 4400 00 nm nm (UV) (U gelombang dan kan yang terjadi pada materi karya seni diatas 700nm (IR). Keawetan dann kerusaka kerusakan ersebut. Sinar Sinnar UV bisa menyebabkan perubahan berasl dari ketiga jenis cahaya ttersebut. ya seni sedangkan seddangkan sinar IR cenderung memberi struktur kimia pada materi karya kalor (panas). pameran akan berbeda-beda sesuai dengan Kebutuhan cahaya pada ruangg pameran jenis dan karakteristik karya seni. Peletakan titik sumber cahaya memerlukan perhitungan khusus, karena setiap ruang pameran dikategorikan dalam 5 macam, yaitu very sensitive, sensitive, less sensitive, storage, dan handling. Cahaya buatan 41
Susanto, M. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
84
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
lebih berfungsi sebagai efek dramatisasi karya seni sedangkan cahaya matahari digunakan untuk penerangan ruang secara keseluruhan.42 Kerusakan karya y seni ppada ggaleri seni diakibatkan oleh beberapa p faktor,, pencahayaan, salah satunya akibat penca aha hayaan, yaitu:43 1. Adanya ssejumlah ejumlah cahaya ultraviolet dalam sumber ej sum umber cahaya yang sering dise seb but nilai UV dengan den nga g n satuan mikrowatt per lum men (mW/lumen), disebut lumen iluminasi cahaya, 2.. Adanya nnilai ilai ai iintensitas n ensita nt tass il ilum umin inas asii ca caha haya ya, ya yaitu terang tidaknya tid idaknya cahaya yang ng menge gena n i koleksi. Nilai ini dinyatakan dinyata t ka kann dala am satuan llux u (lumen / ux mengenai dalam cm2 ). Makin in ttinggi inggi intensitas cahaya maka maaka nilai llux ux aakan kan maki ka makin in tinggi. Sebagai batang lilin. Koleksi Sebaga Se gaii perbandingan nilai 10 lux = cahaya 1 batan ang li lili lin. Kol oleksi yang dibawah lux, yaang sangat sensitif seperti tekstil direkomendasikann dibawa wahh 50 lux x, kumulat atif pada pad ada ko kole l ksi, i, 3. Lamanya waktu paparan cahaya yang bersifat kumulatif koleksi, ssering ring ng kkoleksi oleksii ol yang akan mempercepat terjadinya kerusakan. Makin se yan ang mengenai meng me n enai a terkena cahaya, berarti makin banyak intensitas cahaya yang koleksi, maka koleksi makin rusak. Tabel 2. 2.3. .3. Potensial Pot oten ensi sial a Kerusakan Relatif Relattif Oleh Ole leh h Su Sumb Sumber m er Cahaya44
Light So Sour urce ce Source Daylight Dayl Da ylig ightt Genera General rall service tungsten filament lamp LV halogen
Relative Damagee Po P ten te ntial Of Light Sources Potential Edgee Filter at λ (nm) Windows Glass Glas asss Without 380 400 4200 42 Simple Simp mple le Do Double oub uble le 235 23 5
155
in % 1300
85
75
7700
65
80
75
100
80
75
70
90
90
1100 11
2055 20
190 90
42
Chiara, Joseph De. (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill. 43 Author. (2006, Agustus 15). Retrieved November 6, 2013, from Efek Pencahayaan Pada Koleksi: http://www.duniakonservasimuseum.com/2006/08/bagian-iv-efek-pencahayaan-pada.html 44 Author. (2006). Good Lighting for Museums, Galleries and Exhibitions. Frankfurt: Fördergemeinschaft Gutes Licht.
85
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
High pressure metal halide lamp Fluorescent lamp, neutral white Flurescent lamp, warm rm white LED D cold whi wh ite white
220
175
145
110
210
210
100
8855
80
70
95
90
90
75
70
60
8 85
85
80
80
80
75
80
80
Ruang Ruan Ru ang g pa pameran ameran biasanya memiliki garis fleksibel flek ksi sibe b l pada pada arah ara r h pendar pe pencah ahay ayaan yyang ang baik. Desain akhir pada ruang pamer har arus mem empe perhatik kan pencahayaan harus memperhatikan lo oka kasi dinding din nding temporer. Maka pencahayaan buatan ini haruss mem emil ilik iki arah ah lokasi memiliki pe pend ndaran n yang memungkinkan untuk tipe dinding temporer dan permanen. perm maneen. P rinsip ri p pendaran Prinsip un unt tuk ppendaran endaran ini yaitu:45 untuk 1. Arah datang cahaya menuju titik tengah materi karya seni harus harus ber radaa berada pandaangan mata ta pada ketinggian 1,5 meter dari lantai (ketinggian pandangan dewa wasa sa), ), manusia dewasa), atang cahaya ppada adaa titikk tersebut ad ters te rsebut b harus berada pada 45º, 2. Arah ddatang seba baiknya arah datang cahaya berada pa ada 775º, 5º, 5º 3. Pada dinding permanen sebaiknya pada f, m embu butu tuhk hkan 4. Untuk materi karya yang memiliki bahan sensitif, membutuhkan penc pe ncah ahay ayaa aan n ya yang m inim in imal al,, pencahayaan minimal, Pend Pe ndaaran n ccahaya ahaya jang ah ngan sampai m enyilauka kann ma ata ppengunjung, engu en gunj njun ungg, 5. Pendaran jangan menyilaukan mata 6. Jika
memungkinkan
menggu gunakan menggunakan
pencahayaan
silang,
untuk
penonjollan dan bayangan. bay yangan. menciptakan penonjolan
45
Chiara, Joseph De. (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill.
86
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar 2.26. Teknis Pencahayaan Alami Su Sumb m er : Chiara, Joseph De. (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Fourt rth h Ed Edit ition. Sumber Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Gambar 2.27. Pencahayaan 2.2 27. Teknis Pen ncahayaan Buatan Sumber : Author. (2006). Good Lighting Ligh hting for Museums, Museeums, Galleries and Exhibitions. Frankfurt: Fördergemeinschaft Förderg gemeinscha aft Gutes Licht.
II.8.4.1. Sistem Pencahayaan Penca ahayaan Alami Pencahayaan alami dalam sebuah bangunan tentunya akan menggantikan posisi pemanfaatan pencahayaan buatan. Sehingga langkah penggunan pencahayaan alami dapat menghemat konsumsi energi dan mengurangi tingkat polusi. Adapu kelebihan cahaya alami seperti cahaya 87
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
bersifat alami (natural), tersedia berlimpah, cahaya terbarukan, memiliki spectrum cahaya lengkap, dinamis, dll. Selain itu di dalam praktek pperancangan g ada 3 hal yyang g pperlu diperhatikan p pperancang, g, yyaitu:46 1. Pembayangan,, untuk untuk menjaga agarr sinar s nar matahari langsung tidak si masuk ke dalam ruangan dan mengenai ob obje jek seni. Dengan begitu objek perl rlu u adanya pemba ayangan menggunakan kisi-kisi si, perlu pembayangan kisi-kisi, 2.. Pengaturan Pengaturran a lletak etak dan et an ddimensi imen im ensi s bukaan buk ukaa aann ag agar a cahaya ma m tahari dapat matahari dima manfaatk tkan an secara op ptimal,, dimanfaatkan optimal, 3. Pemilihan Pemi Pe mili lihan tekstur teks te kstur dan warna ruangan untuk untu un tuk memperoleh meemp mper erol o eh pem mantulan pemantulan ya y ng bbaik. aik. yang
II.8.4.2. Sistem Pencahayaan Buatan yang bersumber Pencahayaan buatan adalah segala bentuk cahaya yan ang be bers rsum umber dari alat yang diciptakan oleh manusia. Misalkan lampu pijar r, lili in, obor, oboor, pijar, lilin, cahaya lampu. dll. Cahaya buatan sering secara langsung diartikan dengan cah haya lam mpuu. Lawan dari cahaya buatan adalah cahaya matahari.47 Sistem pencahayaan pencah ahayaann buatan dap dapat menjadi beberapa Pembagian apat at ddibagi ibagii me ib menj njadi bebera apa jjenis. eniis. Pe Pemb m agian ini berdasarkan berdasarka be kann jeniss si sistem pencahayaan dala sebuah rua uang ng. kombinasi antara beberapaa je ruang. b t yaitu:48 Jenis sistem pencahayaan tersebu tersebut 1.. Penerangan 1 Pene Pe nera rang ngan an U Umum mum mu m (G (General Lig Ligting) gti ting ng)) Jenis sistem sist stem em cahaya cahay ya yang yaang paling pal alin ingg umum digunakan, dig igun unak a an, karena ffleksibilitas leks le ksib ibilitas dalam Iluminasi da dal lam me mengatur areaa kerja. Ilu luminasi merata merrat ataa meyeluruh meye me yelu lurruhh kkee dalam ruangan. (Localized Ligting) 2. Penerangan Lokal (Lo ocalized Lig gting) Jenis pencahayaan yan ng tidak sseragam eragam dan lebih berkonsentrasi pada yang areal kerja. Sistem ini ju jjuah ah llebih ebih efisien bagi aktivitas namun tidak efisien bagi perabot. Karena Kare renna peletakan perabot dibatasi oleh lokasi sumber cahaya.
46
Satwiko, P. (2009). Fisika Bangunan. Yogyakarta: ANDI. Ibid. 48 Lechner, N. (2007). Heating, Cooling, Lighting. Jakarta: Grafindo Persada. 47
88
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
3. Penerangan Ambien Merupakan penerangan tidak langsung, yaitu dengan memantulkan y ke pplafon atau dindiing g terlebih dahulu. Luminasi yyang g cahaya ditimbulkan relatif reela lattif rendah. Penerangan Peneraang ngan ini mampu menciptakan suasana se sek kitar yang cukup baik. sekitar Pene nerangan Bidang K erja (Task Ligh g ting) 4. Penerangan Kerja Lighting) Penerang gan yyang a g te an erk rkai aitt pa pada da pperabot e ab er abot ot ini ini n merupakan merupak akan a penerangan Penerangan terkait pali ing n fleksibel, fleks ksib bell, berkualitas,, dan efisien. Karena Ka penerangann hanya ada paling penerangan pada ttempat pada empatt it itu dan area sekeliling saja. Peneraangan Aksen (Accent Lighting) Pe 5. Penerangan Pe enerangan aksesn digunakan untuk menonjolkan su uatu ba agi gian an tertentu tertenntu Penerangan suatu bagian dari bangunan atau ruang. Besar kuat cahaya ini, seb bai a knnya m emilik em ki sebaiknya memiliki sepuluh kali lebih tinggi dari pencahayaan sekitarnya. sekitarny nya. Biasanya Bia iasa sanya penerangan ini menggunakan metode track lighting g atau ataau do own wnllighht. downlight. Penerangan ini sangat cocok pada penerangan karya seni pada ru uangg ruang pameran.
Gambar Gamb bar a 2.28. Trackk Lighting & Downlighting Dow ownlig i ht htin ing g Sumber : Lechner, N. (2007). Heating, Heating, Cooling, Cooling, Lighting. Jakarta: Grafindo Persada.
6. Penerangan Dekoratiff Penerangan dekorasi ad aadalah alah dimana sumber cahaya atau lampu merupakan objek untuk dilihat diliha di hat dan menambah keindahan dalam ruang. 7 7. Penerangan Efek Sistem penerangan yang menyerupai penerangan aksen, tapi objek dan cahaya itu sendiri yang menjadi pusat perhatian.
89
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.8.4.3. Mounting Lampu Penggunaan lampu tidak hanya berhenti pada aspek karakteristik lampu p saja, j , melainkan ada hal yyang g lebih teknis untuk mendukung g fungsi g dan kemampuan da dari ri sebuah lampu. Salah Sal alah ah satu aspek teknis yang perlu diperhatikan disebut n adalah adalah mountingg lampu atau disebu butt juga j ga pemasangan lampu. ju Berdassarkan cara dan pposisi osisi pe ppemasangannya, masanggannya, lampuu memiliki beberapa Berdasarkan jenis jeeni nis mounting. mounting ng..
Gambar 2.29. Tipe Mountingg Lampu Su Sumb mber er : Ma M terii P erkkuli liahan h P enca en caha haya y an, Universitas Univer ersi sita tass Indonesia. Indo In donesia. i ((dalam dallam Meilina, Meilin na, W (201 010 0). Materi Perkuliahan Pencahayaan, W.. (2 (2010). Sumber Integrasi Pencahayaan Dan Buatan Dalam Galeri. Laporan Akhir. In Inte tegr grasi Sistem Penca caha haya yaan Alami D an B uata ua tan nD alam Gale leri ri.. La Lapo p ran Tugas Akhi ir. JJakarta: akarta: ak Indonesia.). Un Universitas Indo donesia.).
Mounting g nantinya nantiny ya akan mem mempengaruhi mpengaruhi efek yang dihasilkan oleh lampu. Dengan lampu ya yyang ng sejen enis namun berbeda mounting, akan sejenis dihasilkan. berbeda pula efek yang dih ihasilkaan. Efek lampu semacam ini yang jelas akan dijadikan penentu rancangan rancaang ngaan guna mendukung suasana dalam ruang pamer pamer. Secara umum terdapat 6 jenis mounting lampu lampu, yaitu: 1. Recessed (tersembunyi) Pemasangan lampu yang ditanam pada plafon, sehingga terlihat dari bawah dan sulit untuk dipindah.
90
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
2. Surface Pemasangan lampu yang terlihat dan dipasang keluar dari permukaan g Umumnya y dipasang p g di pplafon,, dan dapat p terlihat menonjol j dari bidang. ruang. 3. Track Pem masangan lampu yang yang ditanam pada sebuah rell / track tertentu. Jenis Pemasangan mounting g ini ni sangat sangatt cocok coco co cokk un untu tuk di dipa passang ng pada gale leri r seni, karena untuk dipasang galeri sang ngat fleks ksib ibell menyesuaikan kebutuha h n dari da setiap settia iap karya se seni. sangat fleksibel kebutuhan 4. Pe Pend nda ant (g gan antu tung) Pendant (gantung) Pe Pemasa sangan lampu yang digantung. Mounting ini in bisa biisa sebagai seb ebag a ai elemen ele lemen Pemasangan de ekoratif dan memungkinkan tipe / jenis distribusi distribu busi cahaya cah ahay ayaa sepe erti dekoratif seperti diarahkan ke atas, ke bawah, atau kombinasi keduanya. 55.. Wall Pemasangan lampu yang ditempel pada permukaan dindin ng. dinding. 6. Architectural Fitu built-in yang dapat disembunyikan dalam ceruk, celahh pad da pada dinding g / plafon. plaf pl afon on.
Namun pada prakteknya, dalam sebuah galeri seni pada umu mumn mnyya umumnya di digu guna naka kan n model mode mo dell recessed, rece re cess s ed, track mounti ing ng, dan dan architectural arch ar chit itec ectu tura rall moun unti ting ng.4499 digunakan mounting, mounting. II.8.4.4. II.8 II 8.4.4. 4. Sistem Si Pencahayaan Pen enca caha haya yaaan Pada Interior Inte In teri rior Galeri Galeri l Pengaturan buatan P eng ngat aturan pencahayaan pencaaha h yaan bua uattan pada pperancangan eran er a caang ngan an iinterior nterrio nt ior galeri, teknik-teknik tertentu. dilakukan melalui teknik-t -teknik te tert r entu. Hal ini bertujuan menciptakan intensitas pencahayaan tertentu di dalam ruangan. Teknik pengaturan tersebut pencahayaan buatan terseb but antara lain: 1. High Lighting Teknik pengaturan cah hayya buatan yang bertujuan untuk cahaya menciptakan interior ruang yang memiliki intensitas cahaya tinggi. Hal ini dilakukan dengan memberikan sorotan cahaya pada
49
Egan, D. (1983). Architectural Lighting. New York: McGraw-Hill.
91
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
obyek tertentu, sehingga mempertajam detail dan warna obyek tersebut. g 2. Wall Washing Teknik pengatu tura ran cahaya buatan ya yang memberikan suatu lapisan pengaturan pencahay ayaaan pada bidang dinding sehinggaa dinding terkesan merata pencahayaan deng ngan cahaya. dengan ting ng 3.. Silhouetti Silhouetting Tekn knik pengaturan pen enga gatu t ran cahaya y buatan dengan an caraa menempat atkan objek Teknik menempatkan pame pa merr di antara ant ntar ara bidang tangkap cahaya, ssehingga e inggga ob eh obje jekk pamerr terlihat pamer objek s baga se gaii suatu bentuk bayangan. sebagai 4 Be eam Play 4. Beam Teknik pengaturan cahaya yang memanfaatkan sorotan n cah hay aya se seba b gaai cahaya sebagai elemen visual. Teknik ini memanfaatkan bidang tangkap terten entu tu uuntuk ntuk k tertentu dapat memperlihatkan sorotan cahaya tersebut. Sumber cahaya cahay ya di diatur u menjadi permainan titik lampu. 5. Shadown Play Teknik pengaturan pen enga gatu tura rann ca ccahaya haya yangg me meno nonj njol olka kan bayangan hhasil asil sorot as otan an menonjolkan sorotan cahaya sebagai elemen n vi visual al.. Te Tek knik ini biasanya menggunakan je jeni nis visual. Teknik jenis lampu yang memiliki karakter karakt kter berkas sinar yang sempit. 6. Sp Spar arkl klee 6. Sparkle T ek knik ik pengaturan pen enga gatturan ca aha haya ya yyang angg menj an jad adik ikan an sumber sumbber cahaya ya seb ebagai Teknik cahaya menjadikan sebagai elem el emen vvisual. isual. Tek is kni nik ini ma ampu memberikan memb mber erikan n kesan kes esan an eelegan legan dan le elemen Teknik mampu mewah pada perancang ngan sebua ah interior. perancangan sebuah
II.8.5. Temperatur aik un ntuk hasil karya seni yang dipamerkan, Temperatu rendah lebih ba baik untuk yaitu sekitar 20ºC - 21ºC. Beberapaa galeri seni dan musem memperbolehkan transisi yang lambat untuk temperature dan titik kelembaban, dengan lebih
92
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
mentolerir variasi temperatur daripada variasi kelembaban udara, sehingga temperatur harus diatur lebih tinggi dari pada kelembaban.50
Gambar G Ga mbar ar 2.30. 2.30. Kisaran Optimal Suhu Ideal Pada Material Maate terial Tertentu Ter erte t nt ntu u Sumber : Philadelphia Museum of Art: http://www.philamuseum.org/conservation/10.html?page=3 =
III.8.6. I.8.6. Standar Ukuran Kelembaban Material dan koleksi karya snei dibuat secara khusu dan sa ang n at ssensitif ensiti tif sangat terhadap Maka terhad dap perubahan sekecil apapun pada titik kelembaban (RH). Ma aka darii ituu ke kelemb baban udara yang konstan diperlukan dalam ruang pameran. K elem mbaban an kelembaban Kelembaban udara yyang ang direkom omen end dasikan secara se konst tan an, yaitu 50 50% % RH level/tah ahun. Angka Anngk gkaa direkomendasikan konstan, level/tahun. 50% merupakan standar yang ttinggi, ingggi, dalam perancangannya desain hharus in aruus ar me meng n gunakan ruang lainnya, seperti sirkulasi publik dan lobi. menggunakan
Gambar 2.31. Kisaran Optimal Optim mal K Kelembaban elembaban Pada Material Tertentu Sumber : Johnson, J. S. (1999). Museum m Handbook. New York:National Park Service.
50
Chiara, Joseph De. (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill.
93
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
II.8.7. Tatanan Sistem HVAC Fleksibilitas sangat dianjurkan dalam mendesain galeri seni, pertimbangan terhadap pengembangan p kemungkinan g p g g ppada masa yyang g akan datang g dan diperhatikan. penambahan peralatan jjuga uga harus diperhat ug atik ikan a . Ruang dan lokasi yang membutuhkan HVAC AC harus dipertimbangkan terlebih terlebiih dahulu sebelum proses mendesain. Lokasi Lok okasi penempatan n unir pengatur udara akan be erp rpengaruh pula pada berpengaruh jauh desain. Pe Pemasok udara ud dar a a harus ha ja auh ddari arii ti ar titikk polusi p lu po lusi si pada pad ada ruangang g seperti, ruang gudang, bangunan. Sistem mempunyai gudang ng, dapur, r, dan rruang uang ua n plumbingg bang gunan. Si istem em HVAC HVA AC harus me m mpunyai te enaga listrik listr trik ik darurat dar aru urat ketika ket etik ika listrik padam. tenaga II.8 II 8.8 .8. Pel ela apis Eksterior II.8.8. Pelapis Pemili Pe lih han untuk eksterior bangunan galeri seni harus mempertimbangkan mempeertim imbangkkan Pemilihan ke eta taha h n da an estetikan tampilan. Dinding ruang luar dan atap hharus aruss me meme menuhhi ketahan dan memenuhi kr krit iter e ia kkonservasi onservasi energi. Jendela dan skylight harus bisa meminima alisirr si sina narr UV V kriteria meminimalisir sinar dan IR ddari dan ari cahaya matahari.51
51
Chiara, Joseph De. (2001). Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill.
94