BAB II METODE PENELITIAN 2.1
Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian sosial yang menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu (Burhan Bungin, 2001 : 48). Serta dengan adanya pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, maka secara sederhana dapat dinyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah meneliti informan-sebagai subjek penelitian-dalam lingkungan hidup kesehariannya. Untuk itu para peneliti kualitatif sedapat mungkin berinteraksi secara dekat dengan dunia kehidupan mereka, mengamati dan mengikuti alur kehidupan informan secara apa danya. Pemahaman akan simbol-simbol dan bahasa asli masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan penelitian ini (Muhamad Idrus, 2009 : 23-24) Dengan adanya metode penelitian dan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penenlitian ini. Sejalan dengan adanya kasus yang terjadi dari dampak erupsi gunung sinabung pada infrastruktur pendidikan di kabupaten karo yang menimbulkan berbagai masalah pendidikan terutama pada masyarakat yang menjadi korban erupsi gunung sinabung. Maka peneliti memiliki tujuan untuk meliat secara jelas realitas yang sesungguhnya dan menggambarkan, meringkas berbagai situasi yang terjadi dilapangan dengan interprestasi peneliti.
38 Universitas Sumatera Utara
2.2
Lokasi Penelitian Untuk memproleh data yang mendukung dalam penelitian ini, maka penelitian ini
dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Karo yang beralamatkan Jln Veteran No. 54 Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 2.3
Informan Penelitian Di kalangan peneliti kualitatif. Istilah responden atau subjek penelitian disebut
dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanannnya. Mungkin istilah ini yang lebih tepat digunakan untuk menyebut subjek penelitian (Muhamad Idrus, 2009 : 91) Penentuan subjek penelitian menjadi bagian yang penting karena subjek penelitian menjadi sumber informasi yang dibutuhkan pada pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan criterion-based selection, yang didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam tema penelitian yang diajukan (Muhajir,1993).Hal ini terkait dalam pendekatan kualitatif, kuantitas subjek bukanlah hal utama sehingga pemilihan informan lebih didasari pada kualitas imformasi yang terkait dengan tema penelitian yang diajukan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah : 1.
Informan kunci yaitu mereka yang mengetahui berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.Peneliti menentukan informan kunci, yaitu Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Saroha Ginting, S.Pd, M.M), Sekkretaris (Drs. Amrin Sinulingga), Kepala Bidang Perencanaan (Drs. Amir Pinem).
39 Universitas Sumatera Utara
2.
Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan informan utama beberapa pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Karo, Sumatera utara yang terjun langsung dalam mengimplementasikan strategi yang ditentukan oleh informan kunci terhadap masyarakat yang terkena erupsi gunung sinabung. Adapun informan utama yaitu Staf Bidang Lapangan (Feri Jhonson Ginting), Guru-Guru yang terdampak erupsi Gunung sinabung yaitu Justin Tarigan (Kepala Sekolah SMP N 1 Naman Teran), Siti Aisyah Br Ginting (Guru olahraga Sigarang-garang), Meiliana Br Sitepu (Guru Teknologi Informasi Komunikasi SMP N 1 Naman Teran).
3.
Informan tambahan, yaitu orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam penelitian namun mengetahui masalah yang diteliti. Adapun informan tambahan yang peneliti pilih adalah beberapa warga yang terkena dampak erupsi gunung sinabung. Adapun warga yang terdampak yaitu Yetti Br Sitepu (Orang Tua Yang Terdampak), Nisa (anak yang terdampak), Raka Tarigan (Pengurus Posko).
2.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, diperlukan data atau keterangan untuk melengkapi penelitian
ini. Untuk meproleh data, keterangan, informasi yang dibutuhkan maka tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah : A. Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagai berikut: 40 Universitas Sumatera Utara
1.
Wawancara mendalam yaitu proses memperoleh keterangan untuk penelitian dengan cara tanya jawab tatap muka antara pewancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.
2.
Pengamatan atau observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung gejala yang diteliti dan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan penelitian.
B. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut: 1.
Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumbersumber lain relevan dengan objek penelitian. Hal ini terkait untuk memperkuat hasil penelitian.
2.
Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menyusuri buku-buku, majalah, pamplet, surat kabar, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetensi yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti sebagai sumber referensi dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendukung data-data penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
41 Universitas Sumatera Utara
2.5
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
model interaktif. Menurut Huberman dan Miles dalam (Muhammad Idrus, 2009 : 147-148) model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama yaitu : 1.
Reduksi Data Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada Penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Sehingga pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data yang akan di kode, dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian tersebut, cerita-cerita apa yang berkembang menjadi pilihan analitis.
2.
Penyajian Data Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan dan pengambilan tindakan.Artinya apakah peneliti meneruskan analisisnya atau mencoba untuk mengambil tindakan
dengan
memperdalam penelitian
yang
dilakukan. 3.
Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkann. berdasarkan sebelumnya
Penarikan
kesimpulan
yang dilakukan
oleh
peneliti
sujauh mana pemahaman peneliti berdasarkan proses dan
di
interprestasikan
ole
peneliti
sendiri.
42 Universitas Sumatera Utara