BAB II LOCAL AREA NETWORK (LAN)
2.1
Umum Local Area Network sering kali disebut LAN, merupakan jaringan milik
pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian
resource
bersama
(misalnya;
printer)
dan
saling
bertukar
informasi.LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik : yaitu (1) ukuran, (2) teknologi transmisi dan (3) topologinya[1]. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan LAN, yaitu jaringan peer to peer dan jaringan client-server. 1.
Jaringan peer to peer Jaringan peer to peer merupakan salah satu model jaringan LAN dimana setiap stasiun atau terminal yang terdapat didalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Keuntungan dari jaringan ini adalahtidak dibutuhkannya administartor khusus yang mengelola jaringan dan tidak dibutuhkannya komputer yang khusus diberlakukan sebagai server.Jadi,
15 Universitas Sumatera Utara
jika salah satu komputer mati atau down, maka tidak akan mengganggu kinerja komputer yang lain dan juga tidak memerlukan biaya implementasi jaringan yang cukup mahal. Kelemahan sistem ini adalah pemakaian bersama yang dapat mempengaruhi kestabilan kinerja komputer yang sedang diakses secara bersama-sama tersebut serta keamanan data yang kurang terjamin karena pada model ini tidak dapat dibuat hak akses yang bertingkat terhadap satu jenis stasiun. Jaringan peer to peer lebih banyak digunakan untuk pemakaian ringan dan dibatasi pada LAN skala kecil yang jumlah simpulnya terbatas. 2.
Jaringan client-server Berbeda dengan jaringan peer to peer, pada model jaringan client-server inidapat diberlakukan hak akses yang bertingkat pada setiap stasiunnya. Sistem ini menggunakan satu atau lebih komputer yang khusus digunakan sebagaiserver yang bertugas melayani kebutuhan komputer-komputer lain yang berperan sebagai client/ workstation. Komputer server menyediakan fasilitas data dan sumber daya seperti harddisk, printer, CD drive dan sebagainya yang dapat diakses oleh komputer-komputer lain sebagai workstation. Keunggulan model client server adalah kemampuan dalam menjalankan database multiuser dan adanya hak akses bertingkat yang akan lebih menjamin keamanan data dari setiap station-nya. Model clientserver ini banyak digunakan untuk menangani data yang memiliki kapasitas dan relatif lebih aman.
16 Universitas Sumatera Utara
2.2
Standar Local Area Network (LAN) Teknologi LAN dikembangkan pertama kalinya pada akhir 1970-an dan
awal
1980-an.
Sejumlah
tipe
jaringan
yang
berbeda
diusulkan
dan
diimplementasikan. Namun, karena adanya perbedaan itu maka teknologinya hanya dapat diaplikasikan pada peralatan milik vendor yang merancang teknologi tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka disusunlah suatu standar untuk LAN, sehingga ada kompatibilitas antara produk-produk dari vendor berbeda. Kontributor terbesar adalah Institute of Electrical Enginering (IEEE) yang merumuskan Model Reference IEEE802 (MR-IEEE802) dan diadopsi oleh International Standards Organization (ISO)sebagai standar internasional. Standar LAN ini merupakan penggambaran yang sangat baik dalam menunjukkan lapisan-lapisan protokol yang mengatur fungsi-fungsi dasar LAN.Gambar 2.1 menunjukkan hubungan antara standar untuk komunikasi komputer yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu Model Referensi Open System Interconnection(MR-OSI) dengan MR-IEEE 802 (standar LAN).
17 Universitas Sumatera Utara
Model OSI Lapisan aplikasi Lapisan presentasi
Lapisan sesi
Lapisan transport
Lapisan jaringan
Lapisan jaringan
sublapisan logical link control sublapisan
Lapisan data link
sublapisan medium acces control
Lapisan fisik
Lapisan fisik
MR. OSI
MR. IEEE 802
Gambar 2.1 Hubungan Model Referensi OSI dan IEEE 802.
2.3
Lapisan Pada Local Area Network (LAN) Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa standar LAN ditekankan pada dua lapisan
MR-OSI yang paling bawah, yaitu lapisan fisik dan data link. Lapisan fisik mencakup spesifikasi media transmisi, topologi serta fungsi pengkodean sinyal, sinkronisasi dan pengiriman/penerimaan bit. Sedangkan lapisan data link, merupakan fungsi yang berhubungan dengan Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC).
18 Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Lapisan Fisik Lapisan fisik (physical layer) merupakan lapisan paling bawah dari konsep model referensi pertukaran data jaringan. Tanggungjawab utama dari lapisan ini hanya berkisar pada fungsi pengaturan interface, seperti bagaimana teknik transmisi dan bagaimana bentuk-bentuk interkoneksi secara fisik. Lapisan fisik dalam setiap definisi jaringan selalu berhubungan dengan karakteristik modulasi dan pensinyalan data serta proses transmisi dari bit-bit dasar melalui kanal komunikasi. Lapisan
fisik
berfungsi
dalam
pengiriman
rawbit
ke
channel
komunikasi.Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula bukan 0 bit.
2.3.2 Lapisan Data Link Lapisan kedua yaitu lapisan data link (data link layer) berisi ketentuan yang mendukung sambungan fisikseperti penentuan biner 0 dan 1, penentuan kecepatan, penentuan biner tersebut dan lainnya agar sambungan jaringan komputer bisa berjalan baik. Dengan kata lain, lapisan data linkmenerjemahkan sambungan fisik menjadi sambungan data. Tugas utama lapisan data link adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian
19 Universitas Sumatera Utara
data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitekturframe, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental polapola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame. Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link layerpada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan
duplikasi
frame.
Frame
duplikat
perlu
dikirim
apabila
acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. data link layermenyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer(juga sebagian besar layer-layer diatasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.Jaringan broadcast memiliki
20 Universitas Sumatera Utara
masalah tambahan pada data link layer.Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut Medium Access Sublayer.
2.4
Arsitekur Local Area Network (LAN)
Arsitektur LAN merupakan penggambaran yang sangat baik dalam hal pelapisan protokol yang mengatur fungsi-fungsi dasar LAN. Bagian ini dimulai dengan deskripsi arsitektur protokol standar untuk LAN, yang mencakup lapisan fisik, lapisan Medium Access Controldan lapisan Logical Link Control. Masing-masing lapisan ini akan dijelaskan sebagai berikut[1,2].
2.4.1 Arsitektur Protokol Protokol ditetapkan secara spesifik untuk alamat transmisi LAN dan MAN yang berkaitan dengan pentransmisian blok-blok data pada jaringan. Menurut ketentuan OSI, protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan 3 atau 4 dan lebih tinggi lagi) terpisah dari arsitektur jaringan dan bisa diterapkan untuk LAN, MAN dan WAN. Jadi, pembahasan mengenai protokol LAN terutama ditekankan pada lapisan-lapisan yang lebih rendah dari model OSI.Gambar 2.1 menghubungkan protokol-protokol LAN dengan arsitektur OSI. Arsitektur ini dikembangkan oleh komite IEEE 802 dan telah diadopsi oleh seluruh organisasi yang bekerja berdasarkan spesifikasi standar OSI. Umumnya disebut juga sebagai model referensi IEEE 802[1].
21 Universitas Sumatera Utara
Lapisan terendah dari model referensi IEEE 802 bekerja dari yang paling bawah, dan berhubungan dengan lapisan fisik model OSI serta mencakup beberapa fungsi sebagai berikut : a.
Encoding/ decoding sinyal.
b.
Permulaan/ pelepasan pembangkitan (untuk sinkronisasi).
c.
Transmisi bit/ penerimaan. Selain itu, lapisan fisik dari model 802 juga mencakup spesifikasi media
transmisi serta topologinya. Umumnya, ini menunjuk pada "bagian bawah" lapisan terendah dari model OSI. Bagaimanapun juga, pemilihan media transmisi dan topologinya sangat penting dalam perancangan LAN dan mencakup pula spesifikasi medianya.Diatas lapisan fisik, adalah fungsi yang berhubungan dengan penyediaan layanan untuk pemakai LAN yang meliputi hal-hal sebagai berikut [1]: a.
Pada transmisi, mengasembling data menjadi sebuah frame dengan bidang-bidang alamat dan pendeteksian kesalahan.
b.
Pada penerimaan, tidak mengasembling frame dan menampilkan kemampuan mengenali alamat dan pendeteksian kesalahan.
c.
Mengatur akses untuk media transmisi LAN.
d.
Menyediakan interface untuk lapisan-lapisan yang lebih tinggi serta menampilkan kontrol aliran dan kontrol kesalahan.
Hal-hal tersebut merupakan fungsi-fungsi yang biasanya dihubungkan dengan lapisan ke-2 OSI. Susunan fungsi-fungsi dalam poin terakhir dikelompokkan kedalam lapisan Logical Link Control (LLC). Sedangkan fungsi dalam ketiga poin
22 Universitas Sumatera Utara
pertama diperlakukan sebagai lapisan terpisah, yang disebut Medium Access Control (MAC).Pemisahan ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut : a.
Logika yang diperlukan untuk mengatur akses untuk media akses-bersama tidak ditemukan dalam lapisan ke-2 data link control tradisional.
b.
Untul LLC yang sama, tersedia beberapa pilihan MAC. Gambar 2.2mengilustrasikan keterkaitan diantara berbagai level arsitektur.
Data pada level yang lebih tinggi dilintaskan ke LLC, yang melampirkan informasi kontrol sebagai header, menciptakan suatu Protocol Data Unit (PDU) LLC. Informasi kontrol ini digunakan dalam pengoperasian protokol LLC. Kemudian seluruh PDU LLC dilintaskan kebawah menuju lapisan MAC, yang melampirkan informasi kontrol pada bagian depan dan bagian belakang paket dan membentuk sebuah frameMAC. Sehingga, untuk operasi protokol MAC kembali dibutuhkan informasi kontrol didalam frame[2,3].
23 Universitas Sumatera Utara
Lapisan Aplikasi
Data Aplikasi
Lapisan TCP
Header TCP
Lapisan IP
Header IP
Lapisan LLC
Header LLC
Header MAC
Header MAC
Lapisan MAC
Segmen TCP Datagram IP Unit Data Protokol LLC Frame MAC
Gambar 2.2 Protokol LAN Menurut Konteks.
2.5
Topologi Local Area Network (LAN) Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara
bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Ada tiga jenis topologi yang biasa digunakan pada LAN yaitu bus, ring dan star.
2.5.1 Topologi Bus Topologi bus termasuk konfigurasi multipoint. Seluruh station terhubung melalui suatu interface perangkat keras yang disebut tap yang langsung terhubung ke suatu jalur tansmisi linier, seperti terlihat pada Gambar 2.3. Informasi yang 24 Universitas Sumatera Utara
dikirim akan melewati setiap terminal yang ada pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewatinya tersebut. Sampai diujung bus, data atau informasi tersebut akan diserap oleh terminator. Topologi ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala kecil. Jumlah terminal dapat dikurang dan ditambah secara fleksibel. Keuntungan topologi bus adalah mudah pada "set-up" awal, sedangkan kerugiannya adalah jika kabel terputus maka akan mempengaruhi keseluruhan sistem jaringan.
Gambar 2.3 Topologi Bus
2.5.2 Topologi Ring Hubungan yang terdapat pada topologi ring (cincin) adalah hubungan point-to-pointdalam suatu lup tertutup seperti pada Gambar 2.4. LAN dengan topologi ringmenggunakan port fisik dan kabel terpisah untuk mentransmisikan data dan menerima data. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh stationyang dilewatinya. Jika informasi bukan ditujukan untuknya,
25 Universitas Sumatera Utara
maka informasi akan terus dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap station dalam jaringan lokal yang terhubung dengan topologi ring, saling tergantung satu sama lain. Sehingga jika terjadi kerusakan pada suatu sistem, maka seluruh jaringan akan terganggu. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan cincin ganda dengan salah satu cincin back-up seperti yang dipakai pada jaringan cincin berteknologi FDDI.
Gambar 2.4 Topologi Ring
2.5.3 Topologi Star Dalam topologi bintang, sebuah elemen pusat (misalnya hub, bridge atau switch)bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi seperti pada Gambar 2.5. Station pusat merupakan titik kritis yang berfungsi sebagai pengatur semua komunikasi data yang terjadi dan menyediakan jalur komunikasi khusus antara dua station yang akan berkomunikasi. Banyaknya station yang dapat terhubung tergantung jumlah port yang tersedia pada station pusat yang digunakan. Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik 26 Universitas Sumatera Utara
penambahan maupun pengurangan sistem. Keuntungan topologi bintang adalah jika kabel terputus, maka hanya satu terminal yang terputus hubungannya. Terminal dapat ditambahkan dengan mudah, tanpa mempengaruhi keseluruhan jaringan. Sedangkan kerugiannya hanya pada penggunaan kabel yang terlalu banyak karena jarak fisik.
Gambar 2.5 Topologi Star
Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus
diambil,
tergantung
pada
kebutuhan.
Faktor-faktor
yang
perlu
dipertimbangkan adalah dari segi biaya, kecepatan, lingkungan, ukuran dan konektivitas. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis topologi. Tabel 2.1 menunjukkan perbandingan dari ketiga topologi tersebut.
27 Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Perbandingan topologi Bus, Ring dan Star. Topologi
Keuntungan
Kerugian
BUS
1. 2. 3. 4. 5.
RING
1. Hematkabel 2. Penataankabelsederhana 3. Dapatmelayanilalulintas yang padat
STAR
Hematkabel Layout kabelsederhana Mudahdikembangkan Tidakbutuhkendalipusat Penambahan atau pengurangan terminal dapatdilakukantanpa menggangguoperasi yang berjalan
1. Paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah 2. Penambahan atau pengurangan stasiun tidak mengganggu bagian yang lain 3. Hub juga berfungsi sebagai Multiplexer 4. Memudahkan pengelolaan jaringan
1. Deteksidanisolasikesalahanterbatas 2. Kepadatanlalulintas transmisi data tinggi 3. Akan mengurangikinerjajaringan 4. Keamanan data jikaterjaditubrukankurangter 5. Kecepatanakanmenurunjikapemakaibertamba
1. Pekaterhadapkesalahan 2. Pengembanganjaringanlebihkaku 3. Kerusakan pada mediapengirimatau mediaterminaldapatmelumpuhkankerjaseluru n 4. Lambat, karenapengiriman menunggugilirantoken
1. Membutuhkan banyak kabel 2. Perlu penanganan khusus bindel kabel
28 Universitas Sumatera Utara
2.6
Media Transmisi Kabel Kabel merupakan salah satu jenis media transmisi guided yang
mentransmisikan sekaligus memandu arah pengiriman data. Komunikasi data berbasis kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antara pengirim dan penerima tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal. Yang sering dijumpai adalah jaringan telepon kemudian juga jaringan komputer area lokal (Local Area Network).Terdapat 3 (tiga) jenis kabel yang digunakan sebagai media transmisi data, yaitu Twisted Pair, Coaxial Cable dan Fibre Optic.
2.6.1 Kabel Twisted Pair Kabel Twisted Pair (kabel dua kawat) merupakan media transmisi yang paling murah dan paling banyak dijumpai. Sebuah kabel dua kawat dapat berupa dua kawat terbuka seperti kabel distribusi dari rumah ke tiang telepon atau sepasang penghantar dalam kabel penghantar yang jamak. Beberapa pasang kawat dibungkus dalam satu bundel dengan sebuah sarung pelindung yang cukup kuat. Untuk jarak yang cukup jauh, satu bundel kabel berisi sampai ratusan pasang kawat.Kabel dua kawat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis sebagai berikut: a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel dua kawat yang tidak terlindung seperti halnya kabel telepon biasa. Kabel jenis ini banyak digunakan di perkantoran. Kelemahan kabel ini adalah adanya interferensi dari kabel-kabel twisted pair yang saling berdekatan.
29 Universitas Sumatera Utara
b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan kabel yang dibuat untuk meningkatkan kinerja dua kawat dengan memberi lapisan pelindung mekanik untuk mengurangi interferensi. Kabel ini akan bekerja lebih baik pada rate data yang tinggi, tetapi memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan kabel UTP.Kabel dua kawat dapat digunakan untuk mentransmisikan data analog dan digital. Untuk sinyal analog, diperlukan penguat yang berupa maplifier setiap 5-6 km. Sedangkan untuk sinyal digital diperlukan penguat berupa repeater setiap 2-3 km. Penerapan transmisi data analog dengan menggunakan kabel dua kawat ini diantaranya banyak digunakan untuk jaringan telepon, jaringan Local Area dan untuk sistem pensinyalan digital.
2.6.2 Kabel Coaxial Kabel Coaxial adalah kabel yang memiliki 1 konduktor copper ditengahnya. Sebuah lapisan plastik menutupi diantara konduktor dan lapisan pengaman serat besi. Lapisan serat besi tersebut membantu menutupi gangguan dari lampu listrik, kendaraan dan komputer.Selain sangat sulit untuk instalasi kabel ini juga sangat tidak tahan terhadap serangan dari sinyal-sinyal tertentu. Tetapi mempunyai keuntungan karena dapat mendukung penggunaan kabel yang panjang diantara jaringan daripada kabel Twisted Pair. Ada dua jenis tipe kabel ini yaitu kabel Coaxial Thick dan Coaxial Thin.Kabel Coaxial Thin disebut juga dengan 10Base2 (thinnet), dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 200 meter, namun kenyataannya hanya sampai 185 meter. Kabel ini sangat populer terutama pada penggunaan jaringan
30 Universitas Sumatera Utara
Linear.Sedangkan kabel Coaxial Thick disebut juga dengan 10Base5 (thicknet) dimana angka 5 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 500 meter.
2.6.3 Kabel Fibre Optic Maraknya transfer data dalam jumlah besar, seperti aplikasi multimedia, turut mendorong penggunaan teknologi serat optik sampai ke pengguna(end user). Aplikasi ini tentunya sangat membutuhkan media transmisi yang dapat diandalkan dari segi kualitas sinyal, waktu akses (no delay), keamanan data, daerah cakupan penerima yang luas maupun harga jual yang kompetitif. Kabel fiber optik mempunyai kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang jauh daripada kabel koaksial maupun kabel dua kawat, juga mempunyai kecepatan transfer data yang sangat baik. Sistem komunikasi serat optik ini memanfaatkan cahaya sebagai gelombang pembawa informasi yang akan dikirimkan.Pada bagian pengirim, isyarat informasi diubah menjadi isyarat optik. Lalu diteruskan ke kanal informasi yang juga terbuat dari serat optik yang bertugas sebagai pemandu gelombang.Sesampainya di penerima, berkas cahaya ditangkap oleh detektorcahaya, yang berfungsi mengubah besaran optik menjadi besaran elektrik.
31 Universitas Sumatera Utara
2.7
Perangkat Local Area Network (LAN) Untuk membangun suatu LAN, ada dua jenis perangkat yang dibutuhkan,
yaitu perangkat lunak (sistem operasi jaringan) dan perangkat keras. Perangkat keras standar untuk membangun LAN sederhana adalah server, station, kabel dan konektor, adapter, repeater serta hub. Sedangkan untuk LAN yang skalanya lebih luas, biasanya dibutuhkan perangkat tambahan untuk menghubungkan segmensegmen jaringannya yaitu bridge, switch dan router.
2.7.1 Server Server merupakan komputer yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai (user). Komputer ini memiliki spesifikasi yang lebih tinggi daripada komputer lain yang menjadi workstationyang terhubung padanya. Spesifikasi yang diterapkan untuk memilih sebuah server meliputi ketangguhan, keamanan, berkecepatan tinggi, memiliki fault tolerance dan dilengkapi dengan interfaceI/O yang cepat.
2.7.2 Station Dalam suatu rangkaian jaringan juga terdapat komputer-komputer yang berfungsi sebagai station atau terminal akses (workstation). Komputer-komputer ini akan menjadi sarana untuk memasukkan data dan memperoleh hasil pengolahannya.
32 Universitas Sumatera Utara
2.7.3 Kabel dan Konektor Kabel dan Konektor merupakan komponen penting dalam jaringan LAN. Kabel berfungsi sebagai media transmisi yang menghubungkan antar komputer atau periferal lainnya, kecuali jika menggunakan jaringan nirkabel (wireles). Ada tiga jenis kabel, yaitu coaxial, twisted pair dan fiber optic. Pada implementasi saat ini, biasanya kabel fibre opticdigunakan pada backbonesedangkan twisted pair pada segmen-segmen jaringannya.Konektor digunakan sebagai penghubung antar kabel dengan perangkat. Konektor harus disesuaikan dengan jenis kabel, karena masing-masing kabel memiliki jenis konektor tertentu yang sesuai dengan kabel tersebut.
2.7.4 Adapter Agar sebuah komputer dapat terhubung ke suatu jaringan, maka komputer tersebut harus dilengkapi dengan sebuah perangkat berupa adapter atau yang biasa disebut dengan Network Interface Card (NIC). Adapter ini berupa sebuah kartu ekspansi yang dipasang pada salah satu slot ekspansi pada mainboard komputer. Jenis adapter yang dipasang harus sesuai dengan teknologi jaringan yang akan dihubungkan. Gambar 2.6 menunjukkan salah satu contoh adapter.
Gambar 2.6 Adapter/ Network Interface Card (NIC)
33 Universitas Sumatera Utara
2.7.5 Repeater Repeaterbekerja padalapisan fisik jaringan, berfungsi menguatkan sinyal dan mengirimkan data dari satu repeater ke repeater yang lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan tidak dapat memfilter informasi. Repeaterhanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh. Perangkat repeater dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7Repeater
2.7.6 Hub Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan.Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya menggunakan mode half-duplex.Sama seperti switch,tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki faslitas routing. Sehingga semuainformasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Hub adalahistilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah centralconnection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukanolehhub
adalah
menerima
sinyal
dari
satu
komputer
dan
mentransmisikannya kekomputer yang lain. Ukuran hub ditentukan oleh jumlah
34 Universitas Sumatera Utara
port yang tersedia. Ada hub 4 port, 8 port, 12 port, 16 port dan seterusnya. Penggunaan jumlah port tersebut tergantung pada besar kecilnya jaringan. Semakin besar jaringan, maka dibutuhkan hub dengan jumlah port yang lebih banyak. Perangkat hub dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8Hub
2.7.7 Bridge Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, brigde mampu menentukan tujuan.Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan.Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan mediajaringan yang tidak sama seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan kabel fiber-optic dan untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan Ethernet. Bridge memperbaiki sinyal tetapi tidak melakukan konversi protokol, jadi protokol jaringan yang sama (seperti TCP/IP) harus berjalan kepada kedua segmen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat juga mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta memiliki kemampuan diagnosa jaringan. Perangkat Bridge dapat dilihat pada Gambar 2.9.
35 Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9Bridge
2.7.8 Switch Switch LAN adalah perangkat yang secara tipikal mempunyai beberapa port untuk menghubungkan beberapa segmen LAN lain yang berkecepatan rendah, switch pada prinsipnya sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode half duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Dengan kata lain, dapat menentukan jalur transfer data. Ada dua jenis arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut through memiliki kelebihan disisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan paket ke segmen tujuan. Sedangkan pada switch store-and-forward, ketika menerima paket, isi paket akan dianalisa terlebih dahulu sebelum meneruskannya ke alamat tujuan, sehingga memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu kerja jaringan. Perangkat Switch dapat diperlihatkan pada Gambar 2. 10.
Gambar 2.10Switch
36 Universitas Sumatera Utara
2.7.9 Router Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah prosesyang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan ke-3 (lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuhlapis OSI.Routeradalahperangkatkeras yang dapat
menghubungkan
dua
atau
lebihjaringan yang memiliki subnet berbeda. Router juga berfungsi sebagai pengaturlalulintas traffic jaringan dan memiliki tugas sangat vital dalam menentukan kondisi sebuah network.Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi
masalah
dan
mengalihkan
jalur
informasi
dari
area yang bermasalah.Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router dapat dilihat pada Gambar 2. 11
Gambar 2.11Router
37 Universitas Sumatera Utara