BAB II LANDASAN TEORI
A. Saham 1. Pengertian Saham Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang memberikan hak atas deviden dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.41 Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan dan mereka menerima sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham yang dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh oleh perusahaan dalam bentuk deviden.42 Saham (stock) dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.43
41
Eduardus Tandelian, Portofolio dan Investasi, hal.31. Abdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal Syariah Indonesia, hal. 93. 43 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, hal. 5. 42
47
48
Selembar saham adalah selembar kertas yang bisa menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas saham tersebut, sesuai porsi kepemilikan yang tertera pada saham.44 Berdasarkan pengertian diatas saham dapat dikatakan sebagai surat bukti kepemilikan atas perusahaan yang mempunyai kekuatan hukum. Bagi investor, dengan memiliki surat bukti tersebut berarti ia sebagai pemilik perusahaan yang menerbitkan saham. Hal ini disebabkan karena untuk mendapatkan surat bukti tersebut investor harus mengeluarkan dananya untuk kegiatan usaha perusahaan. Oleh karena itu, saham dapat pula dikatakan sebagai tanda penyertaan modal. Imbalan atas modal yang disertakan pada perusahaan tersebut, investor berhak atas deviden atau yang lainnya yang porsinya sesuai dengan dana yang diinvestasikan pada perusahaan tersebut. 2. Jenis Saham Terdapat beberapa sudut pandang untuk membedakan jenis saham, yaitu: 45 1) Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas: a) Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap claim. Saham biasa adalah saham yang paling dikenal dilingkungan masyarakat. Diantara emiten 44
Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, hal. 59. Nor Hadi, Pasar Modal: Acuan Teorites dan Praktis Investasi dan Instrument Keuangan Pasar Modal, hal. 68. 45
49
(perusahaan yang menenerbitkan surat berharga), saham biasa merupakan saham yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal maupun bagi emiten. b) Saham preferen (preferred stock), merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya selain memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik sebagai saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian deviden. Memiliki karakteristik saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran deviden yang sudah ditetapkan sebelumnya 2) Ditinjau dari cara peralihannya, saham dibedakan atas: a) Saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya. Saham jenis ini sangat mudah dipindah tangankan (dialihkan) kepemilikannya (seperti uang) sehingga memiliki likuiditas lebih tinggi. Siapa saja yang dapat menunjukak sertifikat saham jenis ini, maka ia adalah pemiliknya dan dapat hadir serta dapat memilki hak suara dalam Pemegang Saham (RUPS).
Rapat Umum
50
b) Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya dan cara peralihannya melalui prosedur tertentu. B. Saham Syariah a. Pengertian Saham Syariah Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, mendefinisikan saham syariah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria tidak bertentangan dengan prinsipprinsip syariah.46 Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang memiliki karakteristik khusus yang berupa control yang ketat dalam hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index seperti yang diuraikan sebelumnya, yang merupakan index yang dikeluarkan oleh PT. Bursa efek Indonesia yang merupakan subset dari indek Harga Saham Gabungan. Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang memiliki karakter khusus berupa control yang ketat dalam hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha.47
46
Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. 47 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, hal. 71.
51
b. Kriteria Saham Syariah Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index. Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bapepam - LK Nomor IX.A.13 (Kep-18/BL/2009) Tentang Penerbitan Efek Syariah, Saham-saham yang masuk dalam indeks saham syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:48 1)
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2)
Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual beli resiko yang mengandung gharar dan maysir.
3)
Memproduksi,
mendistribusikan,
memperdagangkan
dan
atau
menyediakan : a) Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram lidzatihi) b) Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram lighairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI, dan atau c) Barang atau jasa yang meruska moral dan bersifat mudarat. 4) Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih
48
Iswi Hariyani dan Serfianto Dibyo Purnomo, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, hal. 351-352.
52
dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh DSN-MUI. Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam katagori syariah adalah: 1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan di atas. 2) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang / jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu. 3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut: a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82% (hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45% : 55%) b) Total
pendapatan
bunga
dan
pendapatan
tidak
halal
lainnyadibandingkan dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari 10% C. Return Saham Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu daninstitusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya.49 Return saham adalah tingkat pengembalian yang diharapka oleh seorang investor yang menanamkan modalnya pada suatu saham di perusahaan tertentu.50
49
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, hal. 189 A.A.Ayu Raras Indrawati dan Ni Putu Santi Suryantini, Pengaruh Kondisi Ekonomi, Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Automotive And Allied Products di BEI. Jurnal Ekonomi 50
53
Para investor mempunyai daya tarik melakukan investasi modal dengan membeli saham dikarenakan terdapat dua keuntunganyang dapat diperoleh dalam memiliki saham, yaitu dividend dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang dapat diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan dan biasanya dividen ini dibagikan setelah adanya persetujuan pemilik saham dengan pemilik perusahaan. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Agar para investor berhak atas dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham yang sah, dan berhak atas dividen. Dividen yang diberikan perusahaan ini dalam bentuk tunai, dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapat jumlah saham tambahan. Sedangkan cpital gain merupakan selisish antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder.51 D. Nilai Tukar 1. Pengertian Nilai Tukar Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga yang relatif dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.52 Valuta asing atau sering disebut kurs (exchange rate) adalah tingkat harga yang disepakati penduduk 51
A bdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, hal. 94 52 Sri Mona Octafia, Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property dan Real Estate dengan Pendekatan Error Correction Model, Jurnal Universitas Negeri Padang. 2013.
54
kedua negara untuk saling melakukan perdagangan.53 Definisi lain kurs adalah jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya Rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing.54 Dari definisi diatas dapatlah disimpulkan secara singkat bahwa kurs adalah
nilai suatu mata uang dibandingkan degan mata uang lainnya.
Misalnya nilai mata uang rupiah terhadap Dollar AS. Penyebab dari apresiasi/‟depresiasi (fluktuasi) nilai tukar suatu mata uang di dalam Islam digolongkan dalam dua kelompok yaitu: a. Natural b. Human Error Dalam pembahasan nilai tukar menurut Islam akan dipakai dua skenario yaitu: a. Skenario 1 : terjadi perubahan-perubahan harga didalam negeri yang mempengaruhi nilai tukar uang (faktor luar negeri dianggap tidak berubah/berpengaruh) b. Skenario 2 : terjadi perubahan-perubahan harga di luar negeri (faktor didalam negeri dianggap tidak berubah/berpengaruh) Selain dari itu, perlu untuk diingat bahwa kebijakan nilai tukar uang dalam Islam dapat dikatakan menganut sistem „Managed Floating‟ dimana nilai tukar adalah hasil dari kebijakan-kebijakan pemerintah (bukan merupakan cara atau kebijakan itu sendiri) karena pemerintah tidak
53
N. Gregory Mankiw, Makroekonomi, (Jakarta:Erlangga, 2007), Edisi 6, h.128. Sadono Sukirno (2006) dalam Joven Sugianto Liauw dan Trisnadi Wijaya, Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia. 54
55
mencampuri keseimbangan yang terjadi di pasar kecuali jika terjadi hal-hal yang terjadi hal-hal yang mengganggu keseimbangan itu sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa suatu nilai tukar yang stabil adalah merupakan hasil dari kebijakan pemerintah yang tepat.55 2. Jenis Nilai Tukar Nilai tukar atau lazim juga disebut kurs valuta dalam berbagai transaksi ataupun jual beli valuta asing, dikenal ada empat jenis yakni: 56 a. Selling Rate (kurs jual), yakni kurs yang ditentukan oleh suatu Bank untuk penjualan valuta asing tertentu pada saat tertentu. b. Middle Rate (kurs tengah), adalah kurs tengah antara kurs jual dan kurs beli valuta asing terhadap mata uang nasional, yang ditetapkan oleh Bank Central pada suatu saat tertentu. c. Buying Rate (kurs beli), adalah kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk pembelian valuta asing tertentu pada saat tertentu. d. Flat Rate (kurs flat), adalah kurs yang berlaku dalam transaksi jual beli bank notes dan traveller chaque, di mana dalam kurs tersebut sudah diperhitungkan promosi dan biaya‐biaya lainya. 3. Sistem Nilai Tukar Menurut Madura, sistem nilai tukar dapat diklasifikasikan menurut seberapa jauh nilai tukar dikendalikan oleh pemerintah. Macam-macam
55
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010),
hal. 168 56
Suramaya Suci Kewal, Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, Jurnal STIE Musi Palembang Jurnal Economia, Volume 8, Nomor 1, April 2012.
56
nilai tukar mata uang secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:57 a. Sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate system) Dalam sistem nilai tukar tetap, dimana nilai tukar dibuat konstan atau hanya dibiarkan berfluktuasi dalam batas-batas yang sangat sempit. Dan jika nilai tukar bergerak terlalu tajam atau jauh, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk memperhatikan dalam batas-batas yang disepakati. b. Sistem nilai tukar mengambang bebas (freely floating exchange rate system) Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar ditentukan oleh kekuatan pasar saja tanpa campur tangan pemerintah. Sama halnya dengan harga sekuritas di pasa-pasar keuangan lainnya, harga atau nilai valuta asing sangat dipengaruhi oleh informasi atau rumor yang beredar di pasar valuta asing. c. Sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed float exchange rate system) Sistem nilai tukar sejumlah valuta yang ada sekarang berada di sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai tukar mengambang bebas, karena nilai tukar dibiarkan berfluktuasi setiap hari dan tidak ada batasan resmi. Selain itu, sistem ini serupa dengan sistem nilai tukar
57
Eni Kurnia, Analisis Dampak Nilai Tukar Rupiah-US $, Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia Tehadap Tingakt Pengembalian Sektor PErtambangan Periode 2006-2008 (Studi Pada Bursa Efek Indonesia), Skripsi Ekonomi: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
57
tetap, dimana dalam hal ini pemerintah kadang-kadang melakukan intervensi untuk mencegah mata uangnya berfluktuasi secara tajam. d. Sistem nilai tukar terkait (pegged exchange rate system) Sistem nilai tukar ini ditetapkan dengan cara mengaitkan nilai tukar mata uang sutu negara dengan nilai tukar mata uang Negara lain atau sejumlah mata uang tertentu. Dan sejumlah negara menggunakan sistem nilai tukar ini, dimana valuta mereka dikaitkan ke suatu valuta lain. 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Keseimbangan nilai tukar akan berubah seiring dengan perubahan atas permintaan dan penawaran valuta asing yang bersangkutan. Menurut Madura adapun factor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah sebagai berikut:58 a. Tingkat Inflasi Perubahan dalam laju inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional, karena mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta, dengan demikian mempengaruhi nilai tukar. b. Tingkat suku bunga Perubahan pada suku bunga relative mempengaruhi investasi pada sekuritas asing, yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang. c. Tingkat pendapatan 58
Eni Kurnia, Analisis Dampak Nilai Tukar Rupiah-US $, Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia Tehadap Tingakt Pengembalian Sektor PErtambangan Periode 2006-2008 (Studi Pada Bursa Efek Indonesia), Skripsi Ekonomi: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
58
Apabila tingkat pendapatan suatu Negara meningkat karena adanya tambahan kemampuan untuk memasok, maka nilai mata uang tersebut akan menigkat. d. Peraturan pemerintah Peraturan pemerintah yang mempengaruhi keseimbangan nilai tukar mata uang dengan cara sebagai berikut: 1. Penentuan batas-batas nilai tukar 2. Penentuan batas-batas perdagangan luar negeri 3. Intervensi dalam pasar valuta asing 4. Perubahan-perubahan variable makro seperti: inflasi, tingkat suku bunga, dll. e. Pengharapan atau ekpektasi Factor-faktor lain yang mempengaruhi nilai tukar adalah ekspektasi akan nilai tukar dimasa depan. Pasa valuta asing bereaksi cepat terhadap berita yang memiliki dampak kedepan.
E. Harga Minyak Dunia 1. Pengertian Harga Minyak Dunia Harga minyak mentah dunia diukur dari harga spot pasar minyak dunia, pada umumnya yang digunakan menjadi standar adalah West Texas Intermediate atau Brent. Minyak mentah yang diperdagangkan di West Texas Intermediate (WTI) adalah minyak mentah yang berkualitas tinggi. Minyak mentah tersebut berjenis light-weight dan memiliki kadar belerang
59
yang rendah. Minyak jenis ini sangat cocok untuk dijadikan bahan bakar, ini menyebabkan harga minyak ini dijadikan patokan bagi perdagangan minyak di Amerika maupun dunia. Selain itu minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merupakan minyak mentah yang berkualitas sangat tinggi, karena ringan (light) dan memiliki kandungan sulfur yang rendah (sweet). Oleh karenanya minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) ini sering pula disebut minyak mentah “light sweet”. Kandungan yang ada pada minyak West Texas Intermediate (WTI) ini membuatnya sangat baik untuk dijadikan bahan bakar. Harga minyak mentah di West Texas Intermediate ( WTI) pada umumya lebih tinggi lima sampai enam Dollar dari pada harga minyak OPEC dan lebih tinggi satu hingga dua Dollar dibanding harga minyak Brent. 59 Kategori minyak yang biasa diperdagangkan di dunia adalah sebagai berikut:60 a. West Texas Intermediate (WTI) yang merupakan kualitas tertinggi, manis, minyak kuning keemasan yang dihasilkan di Cushing, Oklahoma (Amerika). b. Brent Blend, yang terdiri dari 15 macam dengan diuji sistem Brent dan Ninian dihasilkan di perairan Basin Shetland timur di Laut Utara. Basis produksi adalah di Sullom Voe, Shetland. Negara-negara di
59
Crude Oil Prices Definition, http://useconomy.about.com/od/economicindicators/p/Crude_Oil.htm. diakses pada 19 Februari 2014 jam 15.32. 60Pengaruh Harga Minyak, Emas dan DJI dalam forex Tranding, http://belajarforex.com/artikel-fundamental/pengaruh-harga-minyak-emas-dan-dji-dalam-forextrading.html diakses 19 Februari 2014 jam 05.12.
60
Eropa, Afrika, dan Timur Tengah menggunakan minyak ini sebagai standar alat tukar komoditas. c. Dubai-Oman, disuplai ke Timur Tengah dan Asia Pasifik. d. Tapis (diproduksi di Malaysia, disuplai ke Asia Timur). e. Minas (diproduksi di Indonesia, juga disuplai ke Asia Timur). f. OPEC Reference Basket, diproduksi di negara-negara anggota OPEC. 2. Faktor yang mempengaruhi Harga Minyak Dunia Beberapa hal yang mempengaruhi harga minyak dunia antara lain:61 a. Penawaran minyak dunia, terutama kuota suplai yang ditentukan oleh OPEC. b. Cadangan minyak Amerika Serikat, terutama yang terdapat di kilangkilang minyak Amerika Serikat dan yang tersimpan dalam Cadangan minyak strategis. c. Permintaan minyak dunia, ketika musim panas permintaan minyak diperkirakan dari perkiraan jumlah permintaan oleh maskapai penerbangan untuk perjalanan wisatawan. Sedangkan ketika musim dingin, diramalkan dari ramalan cuaca yang digunakan untuk memperkirakan permintaan potensial minyak untuk penghangat ruangan.
61
Adrian Agung Witjaksono, Analisis PengaruhTingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225 dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG (studi kasus pada IHSG di BEI selama periode 2000-2009), Tesis Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.
61
F. Harga Emas Dunia 1. Pengertian Harga Emas Dunia Logam mulia emas disepakati sebagai standar keuangan di banyak Negara. Logam emas juga dibutuhkan untuk mendukung kinerja beberapa perangkat lunak/elektronik. Dan pemanfaatan emas yang popular selain untuk berinvestasi adalah sebagai perhiasan.62 Sejak tahun 1968, standar pasar emas London dijadikan harga emas dunia. Dimana system yang dikenal dengan London Gold Fixing. Proses penentuan harga dilakukan dua kali dalam satu hari, yaitu pukul 10.30 (Gold A.M) dan pukul 15.00 (Gold P.M). mata uang yang digunakan dalam menentukan harga
emas adalah Dolar Amerika Serikat,
Poundsterling Inggris dan Euro. Harga yang digunakan sebagai kontrak emas dunia adalah harga penutupan atau Gold P.M.63 London Gold Fixing adalah prosedur dimana harga emas ditentukandua kali sehari setiap hari kerja di pasar London oleh lima anggota Pasar London Gold Fixing Ltd. Anggota pasar tersebut adalah:64 1. Bank of Nova Scottia 2. Barclays Capital 3. Deutsche Bank 62
m.kompasiana.com www.goldfixing.com 64 Faris Hamam Syarofi, Analisis Pengaruh Suku Bunga SBI, Kurs Rupiah/US $, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, DJIA, NIKKEI 225 dan Hang Seng Index Terhadap IHSG Dengan Metode Garch-M (Periode Januari 2003-Mei 2013) http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved= 0CDQQFjAE&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F42870%2F1%2FSYAROFI.pdf&ei= Rs87VIniCc_juQSHuYDgCg&usg=AFQjCNF_1uvBZTAGnlXPOwQkvdVDyv6ctg&sig2=iy6nA 6phUwK0EeKqCsurNQ&bvm=bv.77161500,d.c2E 63
62
4. HSBC 5. Societte Generale Proses penentuan harga adalah melalui lelang diantara kelima member tersebut. Pada setiap awal tiap perdagangan, Presiden London Gold Fixing Ltd akan mengumumkan suatu harga tertentu. Kemudian kelima anggota tersebut akan mengabarkan kepada dealer. Dealer inilah yang berhubungan langsung dengan para pembeli sebenarnya dari emas yang diperdagangkan tersebut. Posisi akhir harga yang ditawarkan oleh setiap dealer kepada anggota London Gold Fixing merupakan posisi bersih akumulasi permintaan dan penawaran klien mereka. Dari sinilah harga emas akan terbentuk. Apabila permintaan lebih banyak dari penawaran, secara otomatis harga akan naik, demikian pula sebaliknya. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Dunia65 a. Nilai tukar US Dolar Pada umumnya emas mempunyaikorelasi negatif dengan nilai tukar US Dolar. Nilai USD yang sedang kuat akan menyebabkan harga emas turun dan sebaliknya jika Dolar yang sedang lemah biasanya harga emas akan cenderung naik. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan untuk investasi dalam USD ketika mata uang Negara super power tersebut menguat. Ketika terjai ketidak-pastian ekonomi seperti pada saat resesi global, maka USD cenderung melemah, dan ini
65
www.seputarforex.com
63
menyebabkan investasi emas meningkat baik dalam bentuk fisik maupun perdagangan yang non-fisik. b. Produksi emas dunia Produsen utama emas dunia adalah Afrika Selatan, China, Australia, Amerika Serikat, Rusia, dan Peru. Produksi emas dunia akan mempengaruhi harga emas sebagai akibat dari permintaan dan penawaran. c. Permintaan dari industri perhiasan India, China dan Amerika Serikat. Sesuai teori permintaan dan penawaran, ketika permintaan akan emas dan produk elektronik yang menggunakan emas meningkat, harga emas juga akan meningkat. Sebaliknya seperti yang terjadi pada tahun 2009 ketika permintaan emas turun akibat krisis keuangan global mak harga emas ikut turun. d. Jumlah cadangan emas bank-bank sentral dunia Selain uang kertas, bank-bank sentral dunia juga memiliki cadangan emas dalam jumlah besar. Laporan World Gold Council menyebutkan bahwa akhir-akhir ini bank-bank sentral dunia lebih banyak membeli dari pada menjual, hal ini menyebabkan naiknya harga emas dunia.