BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Jaringan Komputer Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model
komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network). Adapun manfaat yang didapat dari sebuah teknologi jaringan komputer (computer network), antara lain: (Daryanto, 2010:22). 2.1.1 Sharing resources Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. 2.1.2 Media Komunikasi Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.1.3 Integrasi Data Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat. 2.1.4 Pengembangan dan Pemeliharaan Pengembangan akan lebih mudah dan hemat biaya, karena hanya cukup membeli satu buah komponen saja, tidak perlu membeli komponen sebanyak komputer yang ada, misalnya printer. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat. 2.1.5 Keamanan Jaringan Sistem jaringan komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
2.1.6 Sumberdaya Lebih Efisien dan Informasi Terkini Dengan pemakaian sumber daya secara bersama-sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai. 2.1.7 High Reliability Tersedianya sumber-sumber alternatif kapanpun diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan atau militer, jika salah satu mesin tidak bekerja, kinerja organisasi tidak terganggu karena mesin lain mempunyai sumber yang sama. 2.1.8 Scalability Meningkatkan kinerja dengan menambahkan komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu. 2.2
Pengelompokkan Jaringan Komputer Didalam dunia teknologi informasi khususnya teknik informatika bidang
teknik
jaringan
komputer,
terdapat
pengelompokkan.
pengelompokkan dalam bidang jaringan komputer, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada
3
jenis
11
2.2.1 Berdasarkan Area 1.)
LAN (Local Area Network) Jaringan LAN menggambarkan suatu jaringan yang menjangkau
area yang terbatas, misalnya satu kantor satu gedung, dimana komputer yang mempunyai jaringan secara fisik berdekatan satu dengan lainnya. Jaraknya kurang lebih sampai dengan 10 km. (Daryanto, 2010:27). Karakteristik jaringan LAN adalah: a. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi. b. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit. c. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi. 2.)
MAN (Metropolitan Area Network) Jaringan MAN merupakan jaringan dengan area lebih luas dari
LAN, yang bisa terdiri dari dua atau lebih LAN yang dihubungkan bersama-sama dalam batas kira-kira suatu kawasan metropolitan atau satu kota. Jarak maksimum yang dijangkau MAN kira-kira 80 Km. (Daryanto, 2010:29). 3.)
WAN (Wide Area Network) Jaringan
WAN
adalah
jaringan
yang
jangkauan
area
geografiknya paling luas, bisa antar pulau, Negara, benua, bahkan bisa ke luar angkasa. Contoh terbaik dan sangat terkenal adalah Internet.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Tetapi, WAN dapat juga menjadi network pribadi. Sebagai contoh, suatu perusahaan dengan kantor-kantor di berbagai negara dapat memiiki WAN yang menghubungkan berbagai lokasi melalui hubungan telepon, satelit dan teknologi-teknologi lainnya. Biasanya WAN terdiri dari banyak LAN yang diinterkoneksikan. (Daryanto, 2010:29). Karakteristik jaringan WAN adalah: a. Menghubungkan peralatan pada tempat yang berjauhan (area luas). b. Menggunakan layanan dengan menyewa, seperti: RBOCs (Perusahaan operasi regional Bell – Regional Bell Operating Company‟s), Sprint, MCI, and VPM Internet Services, Inc. Untuk membangun koneksi antar situs. c. Menggunakan koneksi serial dari berbagai jenis untuk mengakses bandwidth dalam lokasi yang berjauhan (luas), dengan biaya murah dan kecepatan rendah atau biaya mahal dan kecepatan tinggi misalnya lewat jalur ATM atau fiber optik. d. Bekerja pada layer fisik dan layer datalink dari OSI model. e. Melakukan pertukaran paket data dan frames antara router dan switch dan LAN yang telah dibangun. f. Mampu menyediakan koneksi full-time dan part-time.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.2.2 Berdasarkan Media Pengantar 1.)
Jaringan Berkabel (Wired Network) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan. 2.)
Jaringan Nirkabel (Wi-Fi) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang
elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan. 2.2.3 Berdasarkan Fungsi 1.)
Jaringan Berbasis Server (Client-Server) Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan
adanya server di dalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat. (Daryanto, 2010:5).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
2.)
Jaringan Peer-to-Peer Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus,
dan semua komputer dapat berfungsi sebagai client dan server dalam satu saat yang bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer (dengan membuat nama user, membuat share, menandai ijin mengakses share tersebut). (Daryanto, 2010:26). Tabel 2.1Perbedaan Peer to Peer dan Client Server (Daryanto, 2010:27) Peer to Peer
Client Server Keuntungan Keuntungan Pelaksanaan tidak terlalu mahal Memberikan keamanan yang baik Tidak membutuhkan software server Lebih mudah pengaturannya bila NOS (Network Operating Server) networknya besar karena administrasinya disentralkan Tidak membutuhkan administrator Semua data dapat diback up pada satu network yang handal lokasi sentral Kerugian Kerugian Tidak cocok untuk network dalam skala Membutuhkan software NOS yang besar administrasi menjadi tidak mahal terkontrol Tiap user harus dilatih untuk Membutuhkan hardware yang lebih menjalankan tugas administratif tinggi dan mahal untuk mesin server Keamanan kurang Membutuhkan administrator yang profesional Semua mesin yang sharing resource Mempunyai satu titik lemah jika tidak mempengaruhi performa menggunakan satu server, data user menjadi tidak ada jika server mati
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.3 Protokol Jaringan dan Model OSI Layer 2.3.1 Protokol Jaringan Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemen-elemen penting daripada protokol adalah: syntax, semantics dan timing. 1.)
Syntax Elemen ini mengacu pada struktur atau format data, yang mana
dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.)
Semantics Elemen ini mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan
kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan. 3.)
Timing Elemen ini mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus
dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirm. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah. 2.3.2 Model OSI Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model). Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Gambar 2.1Struktur Model OSI Layer (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI) Prinsip model OSI pada tujuh lapisan/layer yang dimilikinya sebagai berikut : (Sugeng, 2010:66). Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan protokol berstandar international. Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi, jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga pemakaian arsitektur jaringan tidak menjadi sulit. Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara
khusus
pada
proses
komunikasi
data.
Misal,
satu
layer
bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua grup: “upper layer” atau host layers dan “lower layer” atau media layers. Host layers fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada media layers. Media layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Tabel 2.2Model OSI Layer Model OSI
Keterangan Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab
atas
pertukaran
informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. (Sugeng, 2010:68).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Presentation
Layer:
Bertanggung
jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. (Sugeng, 2010:68). Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur adalah
koneksi.
Fungsi
lainnya
token
(token
manajemen
sinkronisasi
management), (synchronization),
penyisipan
diperlukan
checkpoint mengulangi
jika
pengiriman
akan akibat
terjadinya crash sehingga tidak perlu seluruh data diulangi pengirimannya. (Sugeng, 2010:68).
Transport Layer: Bertanggung jawab membagi
data
menjadi
segmen,
menjaga koneksi logika “end-to-end” antar
terminal,
penanganan error (Sugeng, 2010:67).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan
menyediakan
(error handling).
20
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan
alamat
jaringan,
menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Tugas lainnya adalah pengendalian kemacetan (bottleneck) Data pada layer ini berbentuk paket. (Sugeng, 2010:67). Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame
yang
berhubungan
dengan
“hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. (Sugeng, 2010:66).
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. (Sugeng, 2010:66).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.4
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP TCP/IP tidak tumbuh menjadi besar begitu saja dengan sendirinya, atau
karena Departemen Pertahanan / Departement of Defense (DoD) Amerika Serikat yang telah mengembangkannya. Melainkan karena TCP/IP muncul pada waktu yang tepat dan merupakan protokol pertama yang dapat memenuhi kebutuhan komunikasi pada waktu itu. (Daryanto, 2010:96). TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsifungsi dan bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel, dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis computer dan interface jaringan. (Sugeng, 2010: 73).
Gambar 2.2Struktur Model TCP/IP Layer (Sumber: Sugeng, 2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Berikut dijelaskan mengenai fungsi dari masing-masing lapisan/layer pada Struktur Model TCP/IP: 1.)
Network Interface Layer atau ada yang menyebutnya sebagai Hostto-Network Layer (merupakan gabungan dari Physical dan Data Link Layer) bertanggung jawab mengirim dan menerima data dalam bentuk frame-frame data ke/dari media fisik, sehingga lapisan/protokol ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain. Lapisan ini juga biasanya memberikan layanan untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. (Sugeng, 2010:75; Daryanto, 2010:98).
2.)
Internet Layer (sama dengan Network Layer) bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Oleh karena itu, lapisan ini mempunyai peranan penting terutama dalam mewujudkan internet-working yang meliputi wilayah luas (worldwide internet). Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP dan ICMP. IP (Internet Protocol) → penyampaian paket data ke alamat yang tepat, ARP (Address Resolution Protocol) → penentuan alamat hardware dari host/komputer yang terletak pada network yang sama, dan ICMP (Internet Control Message Protocol) → protokol untuk mengirimkan pesan dan laporan kegagalan pengiriman data. (Sugeng, 2010:75).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
3.)
Transport Layer , yang mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan oleh pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain: (Daryanto, 2010:99). Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecahkan menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima data dalam menerima data. Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Konsekuensi dari mekanisme ini adalah timbulnya delay yang cukup berarti. Namun selama aplikasi tidak bersifat real time, delay ini tidak menjadi masalah, karena yang lebih diutamakan adalah data yang bebas dari kesalahan.
4.)
Application Layer, pada layer ini terletak semua aplikasi atau protokol-protokol tingkat tinggi yang menggunakan protokol TCP/IP. Contohnya protokol tingkat tinggi atau aplikasi tersebut adalah terminal virtual (TELNET), transfer file (FTP), surat elektronik (SMTP), Domain Name Service (DNS), NNTP, HTTP dan lain sebagainya. (Sugeng, 2010:76).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2.5
Storage Area Network (SAN) Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat
tinggi yang khusus, terdiri dari server dan media penyimpanan (Storage). Terpisah dan berbeda dengan LAN/WAN, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan (Gigabits/sec), tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fibre Channel, sebuah teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang platform-independent yang beroperasi di belakang server. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan lapisan managemen, yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yang sangat aman dan andal. Karena cara tradisional dalam menyambungkan server dengan media penyimpanannya tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan saat ini untuk akses secara cepat data dalam jumlah yang besar, hal ini mengubah paradigma model penyimpanan secara dramatis. Protocol legacy tidak lagi cocok untuk menangani data dalam jumlah besar. Di samping itu, konsep tradisional hubungan penyimpan-server mengacu pada pendapat bahwa pemilik media penyimpan (Storage) tersebut adalah server – hal ini menyebabkan terjadi limitasi dalam akses data. Pada saat lingkungan komputasi bergerak dari model yang severcentric ke data-centric, akses ke sumber daya data menjadi sangat kritis. Storage Area Network (SAN) adalah enabling technology yang memungkinkan sumber
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
daya penyimpanan untuk di-share, sambil memberikan servis akses data secara terus menerus, cepat dan mudah. (Sugeng, 2010:35).
Gambar 2.3SAN Model (Sumber: http://www.allsan.com/sanoverview.php3l) Keuntungan utama dari SAN adalah (Sugeng, 2010:36): 1.)
Availability: satu copy dari data jadi dapat diakses oleh semua host melalui jalur yang berbeda dan semua data lebih efisien di managenya.
2.)
Realiability: infrastruktur transport data yang diandalkan dapat menjamin rendahnya tingkat error, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
3.)
Scalability: server maupun media penyimpanan (Storage) dapat ditambahkan secara independent satu sama lain, dengan tanpa bergantung pada proprietary systems.
4.)
Performance: Fibre Channel (metode standar untuk interkoneksi SAN) mempunyai bandwidth 100MBps, bandwidth dengan overhead
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
yang rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN. 5.)
Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik untuk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi serta deteksi kesalahan yang proaktif.
6.)
Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi
dan
kemampuan
managemen
yang
baik,
maupun
kemampuan untuk ditambahkan server dan media penyimpanan (Storage) secara independen – SAN pada akhirnya memungkinkan biaya kepemilikan yang rendah pada saat yang sama menaikan Return On
Information
Management
(ROIM)
dibandingkan
metode
penyimpanan tradisional. SAN sebenarnya sangat mirip dengan LAN, terutama dalam metode penyambungan sistem dengan perangkat keras dan perangkat lunak protokol yang standar.
Gambar 2.4Penerapan SAN pada jaringan LAN/WAN (Sumber: http://anvit.wordpress.com/about/10jenis-jenis-jaringan/)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Hal utama yang membedakan antara SAN dengan LAN yaitu (Sugeng, 2010:39): 1.)
Storage versus Network Protocol: Sebuah LAN akan menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan kecil data dan meningkatkan overhead komunikasi, dan mengurangi bandwidth. SAN
menggunakan
protokol
penyimpanan
(SCSI),
sehingga
memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead dan meningkatkan bandwidth. 2.)
Server Captive Storage: Sistem berbasis LAN menghubungkan server dengan client, setiap server memiliki dan mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data. Setiap penambahan media penyimpanan (Storage) akan ditambahkan ke server, tidak di-share melalui LAN. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan data (Storage) untuk dikaitkan langsung ke jaringan tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini, memungkinkan semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN.
2.6
Pengenalan Protokol SCSI dan iSCSI 2.6.1 Pengertian dan Konsep Protokol SCSI Small Computer Systems Interface (SCSI) adalah salah satu protokol terkenal untuk komunikasi dengan perangkat I/O, lebih khususnya perangkat Storage.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Model arsitektur SCSI menggambarkan secara lengkap arsitektur keluarga SCSI dari protokol I/O. Pada tingkat yang lebih lanjut, SCSI adalah keluarga dari sebuah interface yang berguna untuk meminta layanan dari perangkat I/O, termasuk hard drives, tape drive, CD dan DVD drives, printer dan scanners. Dalam terminologi SCSI, sebuah perangkat I/O individu disebut logical unit (LU). SCSI termasuk dalam arsitektur client-server. Client dari sebuah tampilan SCSI disebut “Initiator”. Initiator mengeluarkan perintah SCSI untuk meminta layanan dari komponen, logical unit, dan dari server yang dikenal dengan “Target”. Sebuah perangkat server dalam logical unit menerima perintah SCSI dan memproses permintaan Initiator. Sebuah “SCSI transport” memetakan protokol client-server SCSI untuk interkoneksi tertentu. Initiator adalah salah satu titik akhir dalam SCSI transport. Dan Target adalah titik akhir (endpoint) lainnya. Target dapat berisi atau mengandung beberapa Logical Units (LU). Setiap Logical Unit memiliki alamat dari Target yang disebut Logical Unit Number (LUN). Di fase data pada hasil perintah SCSI, informasi dapat berjalan dari Initiator ke Target (misalnya, WRITE), Target ke Initiator (misalnya, READ), atau pada kedua arah. Di fase respon, Target mengembalikan status akhir dari sebuah operasi, termasuk status atau berita error. 2.6.2 Pengertian Protokol iSCSI iSCSI adalah singkatan dari Internet Small Computer System Interface, sebuah standard yang digunakan untuk menghubungkan fasilitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
penyimpanan data (Storage facility) yang berbasis IP. Karena perintahperintah SCSI dikirim melalui jaringan IP, iSCSI dapat digunakan untuk memfasilitasi pengiriman data melalui intranet dan melakukan manajemen terhadap alat penyimpanan data (Storage) dari jarak jauh. iSCSI menyediakan alternatif harga yang lebih murah dibandingkan Fibre Channel dengan keuntungan dan kelebihan dari teknologi Storage Area Network (SAN). iSCSI mempunyai protokol sendiri didalam sistemnya, dimana protokol iSCSI menghasilkan harga yang lebih murah dan mudah dalam menjalankan peralatannya, ini
dikarenakan
iSCSI mengambil
dan
mengadopsi kelebihan-kelebihan dari ethernet system yang meliputi peralatan yang digunakan oleh sistem ethernet termasuk board, switch, perangkat lunak untuk manajemennya, termasuk masalah kebutuhan tenaga teknis yang mempunyai kemampuan dasar sistem ethernet. Dalam
praktek
sesungguhnya,
iSCSI pada
SAN
diharuskan
menggunakan Network Interface Card (NIC) dan Ethernet Switch yang berkualitas bagus dalam jaringan yang terpisah. Beberapa organisasi mencoba untuk meningkatkan performa iSCSI oleh menyebarkan fitur Ethernet NIC dengan TCP/IP Offload Engine (TOE) untuk mengurangi ketentuan/beban CPU dalam perintah proses iSCSI. Tetapi pada dasarnya, sebuah iSCSI dapat diimplementasikan dengan menggunakan NIC yang ada dan switch yang berjalan pada LAN sekarang. Sekarang ini, iSCSI SAN dapat beroperasi pada kecepatan 1Gbps Ethernet, bahkan hal ini dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
meningkat hingga 10 Gigabit Ethernet (GigE) namun switch dan NIC diupgrade sehingga dapat mengakomodasi 10 GigE. (Bigelow, 2007:2). 2.6.3 Konsep dan Fungsional Protokol iSCSI Protokol iSCSI adalah sebuah pemetaan dari model prosedur permintaan pada SCSI remote melalui protokol TCP. Perintah-perintah SCSI dibawa oleh permintaan iSCSI (iSCSI request), respon dan status SCSI dibawa oleh respon iSCSI (iSCSI response). iSCSI juga menggunakan mekanisme request response untuk mekanisme protokol iSCSI. Sesuai dengan protokol yang sama, Initiator dan Target membagi komunikasi mereka kedalam beberapa pesan. Istilah yang digunakan adalah “iSCSI protokol data unit” (iSCSI PDU) untuk pesan-pesan tersebut. Untuk hal kinerja, iSCSI memungkinkan terjadi sebuah fase kegagalan. Sebuah perintah dan data terkait kemungkinan akan dikirimkan secara bersamaan dari Initiator ke Target, dan data serta respon mungkin akan dikirimkan secara bersama dari Target. Mengacu pada arah atau tujuan transfer iSCSI. Outbound transfer adalah transfer data dari Initiator ke sebuah Target, sedangkan inbound transfer adalah transfer data dari Target ke Initiator. Teknologi protokol iSCSI sangat mendukung topologi-topologi berikut ini : Koneksi langsung (point-to-point) Dedicated Storage LAN, terdiri dari satu atau lebih segmen LAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
LAN-to-WAN Jaringan private dan public Internet 2.6.3.1
Proses Awal Pengaturan Pada iSCSI iSCSI adalah protokol yang berbasis session. Komunikasi
antara kedua pasangan Initiator-Target harus terjadi dalam konteks sebuah session. Sebuah session dapat mencakup satu atau lebih koneksi TCP. Didalam sebuah session terdapat empat fase, dimana fase pertama adalah login, dimulai dengan pembentukan koneksi TCP yang pertama. Berikut ini adalah empat fase tersebut: 1.)
Fase Login: Didalam fase login, sebuah Initiator mengirimkan nama dari Initiator itu sendiri dan Target, dan menentukan sebuah pilihan otentikasi. Target akan merespon dengan pilihan otentikasi dari Target yang dipilih.
2.)
Fase Otentikasi Keamanan : Untuk memastikan bahwa masing-masing
pihak/kelompok
benar-benar
berhubungan
dengan pihak yang dimaksud, fase ini digunakan untuk pertukaran otentikasi sebuah informasi (ID, password, sertifikat, dll.) didasarkan pada persetujuan metode otentikasi. Otentikasi ini dapat terjadi dua arah. Hal ini menandakan, sebuah Target dapat mengotentikasi sebuah Initiator, dan sebuah Initiator juga dapat meminta otentikasi dari Target.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
3.)
Fase Negosiasi Operasional : Fase ini digunakan untuk pertukaran beberapa parameter operasional seperti Protocol Data Unit (PDU) panjang dan ukuran buffer.
4.)
Fase Utama : Ini adalah fase normal dari sebuah session iSCSI dimana perintah iSCSI dan pesan data ditransfer antara Initiator dan Target.
Gambar 2.5Model iSCSI SAN (Sumber: Satran, 2002) 2.6.4 Konsep Model Mapping SCSI to iSCSI Diagram berikut ini menunjukkan bagaimana beberapa node iSCSI (dalam hal ini adalah Target) dapat berjalan bersamaan dalam Network Entity yang sama serta dapat berbagi Network Portal (IP address dan port TCP). Konfigurasi lainnya yang lebih kompleks juga memungkinkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
2.6.4.1
Model Arsitektur iSCSI
Setiap bagian-bagian dalam Model Arsitektur iSCSI memiliki hubungan yang erat dengan Model Arsitektur SCSI. Berikut ini penjelasan masing-masing hubungan tersebut : 1.)
Network Entity – menjelaskan sebuah perangkat atau gateway yang dapat diakses dari jaringan ip. Sebuah Network Entity harus memiliki setidaknya satu atau lebih Network Portal (lihat nomor 4), masing-masing dari itu dapat digunakan oleh banyak node iSCSI (lihat nomor 2) yang seluruhnya terdapat pada Network Entity untuk memperoleh akses ke jaringan IP.
2.)
iSCSI Node– menjelaskan sebuah iSCSI Initiator atau iSCSI Target. Terdapat satu atau lebih node-node iSCSI dalam sebuah Network Entity. Sebuah node iSCSI dapat diakses via satu jalur atau banyak Network Portal (lihat nomor 6). Sebuah node iSCSI diidentifikasi dengan iSCSI Name dari node tersebut. Pemisahan iSCSI Name dari alamat (address) yang digunakan oleh dan untuk node iSCSI memungkinkan beberapa node iSCSI menggunakan alamat (address) yang sama, dan node iSCSI yang sama dapat menggunakan beberapa alamat (address).
3.)
Alias string–dapat juga dihubungkan dengan sebuah node dalam iSCSI.
Alias
memungkinkan
sebuah
organisasi
untuk
menghubungkan sebuah user friendly string dengan iSCSI
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Name. Namun, alias string bukan sebuah pengganti untuk iSCSI Name. 4.)
Network Portal– sebuah komponen Network Entity yang memiliki alamat jaringan TCP/IP dan itu juga digunakan oleh iSCSI Node dalam Network Entity tersebut untuk koneksi dalam salah satu session iSCSI-nya. Didalam sebuah Initiator, hal ini diidentifikasi oleh masing-masing IP address-nya. Didalam sebuah Target, hal ini diidentifikasi oleh IP address dan port TCP masing-masing.
5.)
Portal Groups– iSCSI mendukung beberapa koneksi dalam session yang sama; beberapa implementasi akan memiliki kemampuan untuk menggabungkan koneksi dalam sebuah session menyilang pada beberapa Network Portal. Portal Group didefinisikan sebagai sebuah kumpulan dari Network Portal didalam sebuah iSCSI Node yang secara kolektif mendukung kemampuan koordinasi sebuah session dengan koneksi pada portal ini. Tidak semua Network Portal dalam sebuah Portal Group perlu berperan dalam setiap session saat terhubung melalui Portal Group. Satu atau lebih Portal Group dapat menyediakan akses ke sebuah iSCSI Node. Baik iSCSI Initiator dan iSCSI Target memiliki portal grup, meskipun hanya Portal Group pada iSCSI Target yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
digunakan secara langsung dalam protokol iSCSI (misalnya dalam perintah SendTargets). 6.)
Portal yang termasuk dalam sebuah Portal Group harus mendukung parameter session yang sama, karena mereka juga berperan dalam common session.
Gambar 2.6iSCSI Architecture Model (Sumber: Satran, 2002) 2.6.4.2
Gambar 2.7Session di iSCSI Target Node (Sumber: Satran, 2002)
Model Arsitektur SCSI
Hubungan antara dua model arsitektur ini menyiratkan sebuah susunan implementasi requirement agar sesuai dengan Model Arsitektur SCSI dan fungsi operasional SCSI lainnya. Berikut ini dijelaskan mengenai pemetaan elemen-elemen arsitektur pada SCSI untuk iSCSI. 1.)
SCSI Device – istilah pada Model Arsitektur SCSI untuk sebuah entitas yang berisi satu atau lebih port SCSI yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
terhubung ke sebuah layanan pengantar subsystem dan mendukung aplikasi protokol SCSI. Sebagai contoh, sebuah perangkat SCSI Initiator yang berisi satu atau lebih port SCSI Initiator dan berisi atau tidak berisi aplikasi client. Sebuah perangkat SCSI Target yang berisi satu atau lebih port SCSI Target dan berisi satu atau lebih logical unit. Dalam iSCSI, SCSI Device adalah sebuah komponen didalam iSCSI Node yang menyediakan kemampuan atau fungsionalitas SCSI. Akses ke perangkat SCSI hanya dapat dicapai dalam operasional session iSCSI yang normal. 2.)
SCSI Port – sebuah istilah dalam Model Arsitektur SCSI untuk sebuah entitas didalam perangkat SCSI yang menyediakan fungsionalitas SCSI ke interface dengan layanan pengantar subsystem atau transport. Didalam iSCSI, pengertian antara SCSI Initiator Port dan SCSI Target Port dapat dibedakan sebagai berikut: SCSI Initiator Port : hal ini menunjuk ke satu titik akhir dari sebuah operasional session iSCSI yang normal. Sebuah operasional session iSCSI yang normal ditandai dengan proses login antara node iSCSI Initiator dan node iSCSI Target. Selesai dan suksesnya proses ini ditandai dengan terbentuknya SCSI Initiator Port dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
SCSI Initiator Device. SCSI Initiator Port Name dan SCSI Initiator Port Identifier keduanya diartikan sebagai iSCSI Initiator Name bersama dengan label yang mengidentifikasikan itu sebagai sebuah Initiator port name atau identifier dan bagian dari ISID dalam session identifier. SCSI Target Port : hal yang menunjukan sebuah iSCSI Target Portal Group. SCSI Target Port Name dan SCSI Target Port Identifier keduanya diartikan sebagai iSCSI Target
Name
bersama
mengidektifikasikan
itu
dengan sebagai
label
yang
Target
port
name/identifier dan portal group tag. 3.)
I_T nexus – sebuah hubungan antara SCSI Initiator Port dan SCSI Target Port, menurut Model Arsitektur SCSI. Dalam iSCSI, hubungan ini adalah bentuk dari sebuah session, yang didefinisikan sebagai hubungan antara akhir dari iSCSI Initiator dalam session (SCSI Initiator Port) dan Portal Group sebuah iSCSI Target. I_T nexus dan diartikan oleh gabungan dari nama-nama port SCSI atau oleh iSCSI session identifier SSID. iSCSI mendefinisikan I_T nexus identifier menjadi tuple (iSCSI Initiator Name + „i‟ + ISID, iSCSI Target Name + „t‟ + Portal Group Tag).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
2.6.5 iSCSI Data Transfer Model Pada gambar 2.9 menggambarkan model arsitektur iSCSI. iSCSI dibangun diatas layer transpor TCP. Pada iSCSI Initiator untuk berkomunikasi dengan Target, mereka perlu membuat sebuah session diantara keduanya. Dalam sebuah session, terdapat satu atau beberapa koneksi TCP yang tercipta. Pertukaran data dan command (perintah) terjadi dalam satu konteks session. Pada gambar 2.8 menggambarkan eksekusi perintah (command) iSCSI yang diilustrasikan dengan perintah Write. Proses eksekusi terdiri dari tiga fase : Command, Data dan Status response. Dalam fase Command, perintah iSCSI (dalam bentuk Command Descriptor Block (CDB)) adalah tergabung dalam sebuah perintah iSCSI PDU. CDB menggambarkan operasi dan parameter yang terkait, misalnya Logical Block Address (LBA) dan panjang atau banyaknya data yang diminta (request). Banyaknya atau panjangnya data dibatasi oleh masalah parameter “MaxBurstLength”. Selama fase Data, data pada PDU ditransmisikan dari Initiator ke Target. Biasanya, Initiator perlu menunggu pesan“Ready to
Receive (R2T)” sebelum dapat
mengirimkan data (solicated data). Bagaimanapun, Initiator dan Target dapat menjalankan parameter “FirstBurstLength” untuk mempercepat transmisi data tanpa menunggu. FirstBurstLength digunakan untuk mengatur seberapa banyak data (unsolicited data) dapat dikirim ke Target tanpa menerima “Ready to Receive (R2T)” R2T PDU menentukan offset dan panjang dari data yang diharapkan. Untuk lebih mempercepat transfer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
data, satu data PDU dapat ditanamkan didalam perintah PDU jika parameter “ImmediateData” diaktifkan selama negosiasi parameter. Hal ini seharusnya sangat menguntungkan untuk operasi penulisan yang kecil. Status PDU kembali setelah perintah selesai dilakukan.
Gambar 2.9The iSCSI Model (Sumber: Yingping Lu, et al., 2004)
Gambar 2.8The Command execution sequence (Sumber: Yingping Lu, et al., 2004)
Pada akhirnya, pesan tersebut dienkapsulasi kedalam TCP/IP packet, dimana ukuran paket dibatasi oleh MSS (maximum segment size) dalam TCP. MSS ditentukan oleh ukuran frame terkecil pada jalur trafik ke destination (tujuan). Didalam Ethernet LAN, ukuran maksimum frame adalah 1500 byte (Gigabit Ethernet mendukung frame yang besar). Untuk MSS adalah 1460 byte (40 byte untuk IP dan TCP header). Saat ukuran iSCSI PDU lebih baik atau besar dibandingkan dengan ukuran segmen, maka PDU akan terpecah menjadi paket-paket kecil. Ukuran
pada
parameter
iSCSI,
seperti:
MaxBurstLength,
FirstBurstLength dan PDU memiliki dampak pada kinerja iSCSI. Bagaimanapun, kinerja iSCSI juga secara signifikan dipengaruhi oleh masalah pokok TCP flow control, mekanisme congestion control.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
2.6.6 Keuntungan Dari Protokol iSCSI Berdasarkan studi dari StarWind Software (2010:3), protokol iSCSI menyediakan
berbagai
manfaat
untuk
SAN
dibandingkan
dengan
menggunakan Fibre Channel. Keuntungan dari protokol iSCSI, antara lain: 1.)
iSCSI menggunakan standar jaringan yang mudah: Ethernet dan TCP/IP. Banyak administrator TI yang sudah mengenal dengan TCP/IP, tidak seperti FC (Fibre Channel) yang membutuhkan keterampilan lebih.
2.)
Bekerja pada standar jaringan IP: iSCSI dapat mengurangi keterbatasan jarak dan biaya terkait dengan router FC.
3.)
Mengurangi kompleksitas dengan menghilangkan kabel dan Fibre Channel switch: menggunakan standar Ethernet switch memudahkan segala sesuatu, sebab semua organisasi sudah memiliki kemampuan jaringan IP.
4.)
iSCSI dapat mencakup skala sampai 10 Gigabit: untuk perusahaan aplikasi yang membutuhkan kinerja transaksional yang tinggi kecepatan 10 GigE sudah tersedia, sehingga dapat memperluas kinerja jaringan iSCSI Storage sama dengan kinerja pada Metro dan Wide Area Network.
2.7
Pengenalan Protokol FC (Fibre Channel) Sebelum masuknya dan adanya protokol iSCSI dalam dunia atau teknologi
Storage management. Protokol FC (Fibre Channel) terlebih dahulu diperkenalkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
dalam dunia Teknologi Informatika khususnya di bidang Networking dalam penanganan Storage management. Fibre Channel adalah sebuah arsitektur yang sering digunakan saat implementasi SAN dibangun. Fibre Channel juga merupakan teknologi standar yang memungkinkan data ditransfer dari satu network ke yang lainnya dengan kecepatan tinggi. Implementasinya saat ini sudah mendukung transfer data hingga 10 Gbps bahkan lebih. Fibre Channel merupakan sebuah jaringan dengan multi-layer (banyak layer), berdasarkan pada standar ANSI (American National Standard Institute) yang didefinisikan sebagai karakteristik dan fungsi dalam perpindahan data antar network. Seperti pada jaringan lainnya, informasi dikirim dalam bentuk/struktur paket atau frame dan data diserialkan sebelum ditransmisikan. Tetapi, berbeda dengan kebanyakan jaringan lainnya, arsitektur Fibre Channel terdiri dari sejumlah proses hardware untuk pengiriman dengan performa tinggi. 2.7.1 Fibre Channel Layers Fibre Channel (FC) terbagi menjadi 5 (lima) lapisan (layer). Konsep lapisan
(layer)
ini,
dimulai
dengan
model
ISO/OSI
seven-layer,
memungkinkan pengembangan dari satu lapisan (layer) untuk tetap independen dari lapisan (layer) yang berdekatan. Meskipun, FC berisi lima lapisan (layer), lapisan (layer) ini mengikuti prinsip-prinsip umum yang dinyatakan dalam model ISO/OSI. Lima lapisan (layer) dapat dikategorikan menjadi dua:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Physical dan signaling layer Upper layer
Gambar 2.10 Upper dan Physical Layer Layer-layer tersebut dapat dijelaskan secara singkat, sebagai berikut: 1.)
Physical and Signaling Layers Layer physical dan signaling terdiri dari tiga layer terbawah : FC-0, FC-1 dan FC-2. Physical Interface and media: FC-0 Layer terbawah (termasuk physical layer), FC-0 didefiniskan sebagai sambungan secara fisik dalam sistem, seperti pengkabelan, konektor dan parameter elektrikal untuk sistem pada berbagai kecepatan data. Level ini dirancang untuk fleksibilitas penggunaannya
yang
maksimal,
dengan
banyak
dan
memungkinkan teknologi
menyesuaikan kebutuhan dalam konfigurasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk
43
Sebuah jalur komunikasi antar dua node bisa menjadi penghubung dari teknologi yang berbeda. Contohnya, dalam mencapai titik destination, dimulai dengan merambatnya sinyal dalam kabel tembaga dan kemudian dikonversi menjadi
single-mode
Fleksibilitas
ini
fiber
untuk
jarak
memungkinkan
untuk
yang
jauh.
konfigurasi-
konfigurasi yang khusus, tergantung pada kebutuhan IT. Transmission Protocol: FC-1 Layer
kedua
(termasuk
data
link
layer),
FC-1,
mengimplementasikan 8b/10b encoding dan decoding dari sinyal. Layer ini digunakan untuk mengintegrasikan data dengan keterangan waktu yang diperlukan oleh teknologi transmisi serial. Framing and Signaling Protocol: FC-2 Komunikasi yang handal dihasilkan dari protokol framing dan signaling (FC-2) pada Fibre Channel. FC-2 menentukan mekanisme transport data yang independen dari protokol upper layer. FC-2 merupakan layer ketiga dari FC-PH, menyediakan metode transport untuk menentukan: a. Topologi yang didasarkan pada adanya atau tidak adanya fabric b. Model komunikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
c. Jenis layanan yang disediakan oleh fabric dan node. d. General fabric model. e. Sequence and Exchange Identifiers f. Segmentation and Reassembly 2.)
Upper Layers Upper Layer terdiri dari dua layer : FC-3 dan FC-4 Common Services : FC-3 FC-3 mendefinisikan fungsi yang menyertakan beberapa port dalam single-node atau fabric. Fungsi yang didukung saat ini meliputi: a. Hunt Groups Hunt Group adalah kumpulan (set) beberapa N_Port yang terpasang pada single node. Kumpulan (set) ini memberikan sebuah alias identifier yang memungkinkan beberapa frame yang mengandung alias yang akan disalurkan ke setiap N_port yang tersedia dalam set. Hal ini mengurangi latency saat menunggu sebuah N_Port untuk tersedia. b. Striping Striping digunakan untuk melipatgandakan bandwidth, menggunakan beberapa N_Port secara paralel untuk mengirimkan informasi satu unit di beberapa link.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
c. Multicast Multicast memberikan satu transmisi ke beberapa port tujuan. Ini termasuk kemampuan untuk broadcast ke semua node atau subset dari node. Upper Layer Protocol Mapping (ULP) : FC-4 Layer teratas, FC-4, menyediakan protokol applicationspecific. Fibre Channel sama unggul dalam mengangkut informasi pada jaringan dan channel informasi. Serta memungkinkan kedua jenis protokol untuk diangkut secara bersamaan selama interface fisiknya sama. Melalui aturan pemetaan, secara spesifik FC-4 menjelaskan bagaimana proses ULP dari tipe FC-4 yang sama dan saling berinterpolasi. Salah satu contoh sebuah channel adalah Fibre Channel Protocol (FCP). Ini digunakan untuk mentransfer data SCSI melalui Fibre Channel. Contohnya pada jaringan adalah mengirimkan paket-paket IP (Internet Protocol) antara node. FICON adalah bentuk lain UPL yang digunakan saat ini untuk sistem mainframe. FICON adalah Fibre Connection dan mengacu pada kinerja traffic ESCON melalui Fibre Channel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
2.7.2 Fibre Channel Dalam SAN Unsur-unsur pada sistem Fibre Channel secara umum kebanyakan sama dengan metode interkoneksi lainnya, baik itu I/O channel atau jaringannya. Komponen utamanya antara lain adalah kartu HBA (Host Bus Adapter), kabel dan software driver. HBA pada Fiber Channel setara atau mirip dengan SCSI host adapter card atau dengan sebuah NIC (Network Interface Card). Fibre Channel dapat berjalan di media optik ataupun tembaga, tapi pada kabel serat optik lebih diuntungkan dengan sedikitnya terjadi noise pada jaringan.
Gambar 2.11 Model Fiber Channel pada SAN
2.8
Pengenalan Sistem Operasi CentOS CentOS (kependekan dari Community ENTerprise Operating System) salah
satu vendor LINUX yang berada pada tingkat enterprise, tersedia secara gratis, operasi sistem open source ini berasal dari source code Linux Red Hat Enterprise (RHEL) serta dikembangkan dan dikelola oleh CentOS Project. CentOS Project ini lebih dari sekedar tentang distro Linux. Seluruh anggota proyek ini bekerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
untuk memberikan dukungan, materi pelatihan dan untuk kedepannya dapat memberikan sertifikat. Meskipun pada intinya proyek ini adalah distro CentOS, CentOS itu sendiri meliputi seluruh bagian dari perangkat lunak, pengembang dan proyek. Secara umum kelebihan dan kekurangan yang dimiliki CentOS dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini. (CentOS Indonesia: http://www.centosid.com/node/1). Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan pada Linux CentOS Kelebihan CentOS sangat kompatibel dengan RH
Kekurangan Tergantung pada distro RH. Karena itu
(Red Hat)
CentOS selalu keluar/rilis setelah RH
Merupakan OS freeware yang sangat
Kata “Enterprise” membuat pemula
handal untuk skala Enterprise
takut dan memiliki Fedora
Merupakan satu-satunya OS freeware
Penampilan website CentOS yang
yang didukung resmi oleh CPanel
kurang menarik
Drivers RHEL dapat dipakai oleh
Kurangnya dokumentasi mengenai
CentOS karena isi CentOS adalah
CentOS secara khusus
RHEL Distro Linux CentOS merupakan kumpulan beberapa perangkat lunak yang sangat baik dan sebuah proyek besar dalam dunia Open Source. CentOS sangat mendukung dalam penggunaannya sebagai server. Banyak perangkat lunak yang mendukung kinerja CentOS, antara lain: 1.)
Apache Web Server (http://httpd.apache.org): HTTP server yang paling populer didunia.
2.)
Samba (www.samba.org): suatu bundel aplikasi yang digunakan untuk sharing file, printer dan informasi terkait yang menggunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
protokol yang mendukung Windows, OS/2 dan PC-based systems lainnya. 3.)
Sendmail (www.sendmail.org): sebuah email server yang dapat mengirim dan menyimpan email serta yang dapat diakses melalui berbagai email clients.
4.)
CUPS
(www.cups.org):
terdiri
dari
perangkat
lunak
untuk
mengkonfigurasi print server pada UNIX Printing System. 5.)
vsFTPd (http://vsftpd.beasts.org): sebuah File Transfer Protocol (FTP) server yang digunakan untuk upload dan download file dalam jaringan.
6.)
MySQL (www.mysql.com): sebuah SQL database server yang multiuser.
7.)
BIND
(www.isc.org/products/BIND):
Berkeley
Internet
Name
Domain (BIND) server yang mengimplementasikan protokol Domain Name System (DNS) untuk mengubah hostnames menjadi IP address pada Internet (atau jaringan yang sama).
http://digilib.mercubuana.ac.id/