BAB I PENDAHULUAN
Visi Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk "menjadi universitas berstandar internasional" sebagaimana dinyatakan di dalam Rencana Strategi (Renstra) Unhasperiode 2011-2015merupakan cita-cita luhur yang sangat relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, telah membuat dunia menjadi "sempit" sehingga perguruan tinggi memiliki peluang yang semakin baik untuk berpartisipasi di dunia internasional. Partisipasi ini, paling tidak, dapat dilakukan melalui perannya sebagai sumber maupun penyaji ilmu pengetahuan. Pada era yang seperti ini, network antar institusi akan sangat mudah terbangun. Namun demikian, untuk dapat berpartisipasi dalam network pengetahuan secara global, perguruan tinggi harus memiliki "sesuatu" sehingga secara komplementer dengan partisipan lain dapat membentuk suatu networking yang membangun crossfertilization. Peran institusi pendidikan tinggi seperti ini akan dapat dicapai apabila ada keunggulan unik (HELTS 2003-2010: disebut sebagai mission differentiation) yang diakui dan diperlukan secara global. Untuk dapat diakomodasi kedalam network yang berkualitas, reputasi dan persepsi tentang kualitas perguruan tinggi terkait akan sangat menentukan. Semakin baik reputasi dan persepsi ini, suatu institusi akan memiliki reputasi internasional dan dipersepsikan demikian, semakin gampang suatu perguruan tinggi untuk terlibat di dalam global-network.Berbagai institusi seperti Asiaweek, the Shanghai Jiaotong University (SJU), the Times Higher Education Supplement (THES), dan Webometrics telah membuat kriteria menurut versinya masing-masing untuk menentukan ranking atau reputasi perguruan tinggi, terutama di Asia. Walaupun beberapa kalangan mempertanyakan keabsahan kriterianya, kita sepakat bahwa suatu perguruan tinggi hanya akan menempati ranking terhormat jika perguruan tinggi tersebut memiliki reputasi dan dipersepsikan demikian seperti telah disinggung sebelumnya. Reputasi dimaksud dapat dinilai dari hasil-hasil penelitian perguruan tinggi terkait yang diakui oleh para „peers‟ internasional. Pengakuan ini biasanya didasarkan pada kontribusi hasil penelitian tersebut terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang akan berdampak terhadap kemaslahatan ummat manusia. Untuk menghasilkan riset yang mampu mencapai level ini jelas dibutuhkan staf yang berkualitas, fasilitas dan dana yang
1
memadai. Untuk tujuan ini, Unhas merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang sangat aktif melakukan peningkatan kapasitas dalam tiga aspek ini. Jumlah staf akademik yang berpendidikan S3 saat ini telah mencapai sekitar 30% dari total staf yang ada. Staf pemegang jabatan akademik guru-besar juga berkembang sangat pesat. Demikian juga, alokasi dana untuk penelitian semakin signifikan dari tahun ke tahun. Walaupun demikian, nampaknya reputasi yang diutarakan di atas, terutama dari sisi penelitian, belum menggema sebagaimana diharapkan. Gejala ini antara lain dapat dilihat dari jumlah publikasi internasional dan keikutsertaan dosen dalam seminar internasional serta perolehan HaKI/paten yang relatif masih kurang, minimnya jumlah hasil penelitian yang benar-benar diadopsi oleh dunia industri, rendahnya jumlah kerjasama penelitian internasional, dan kapasitas riset yang masih terbatas pada tingkat individual, belum institusional. Beberapa kendala strategis dihadapi oleh Unhas dalam meningkatkan reputasi penelitiannya. Kendala pertama adalah status Unhas yang merupakan institusi perguruan tinggi negeri (PTN), sehingga keotonomian menjalankan renstra sering terkendala oleh aturan-aturan maupun kebijakan pemerintah yang berlaku umum. Sebagai contoh, kalaupun Unhas diletakkan dalam kelompok institusi yang akan fokus pada pola ilmiah pokok (PIP) kelautan, Unhas tidak dapat berbuat signifikan karena strategi ini tidak diikuti kebijakan pendanaan yang berpihak dan sepadan oleh pemerintah. Kendala berikutnya adalah pengembangan sumberdaya manusia melalui sekolah lanjut tidak diikuti strategi peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana penunjang penelitian.Akibatnya kapasitas staf yang ada tidak dapat difungsikan secara maksimal. Hambatan lainnya adalah pola pendanaan riset yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementrian Riset dan Teknologi dan badan atau institusi lainnya yang bersifat kompetisi sering tidak dapat menjamin keberlanjutan suatu penelitian sampai mencapai tingkat yang meyakinkan untuk diadopsi oleh industri atau dunia kerja. Sementara itu, pendanaan internal yang hanya mengandalkan penerimaan negara bukan panjak (PNBP) jelas tidak memadai untuk mendukung penelitian-penelitian yang berkelanjutan. Pada sisi lain, peranan industri dalam negeri untuk mendanai penelitian masih jauh dari harapan. Ketiadaan rencana penelitian jangka panjang atau rencana induk penelitian (RIP) juga sering menjadi penghambat di dalam meyakinkan pihak internal dan eksternal akan nilai strategis suatu penelitian untuk didanai. Kendala-kendala ini telah membuat Unhas, termasuk institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia, tidak maksimal dalam menjalankan program-program penelitian yang berkualitas dalam rangka peningkatan reputasi institusi. Kebijakan DIKTI kedepan yang akan mengalokasikan langsung dana penelitian ke perguruan tinggi merupakan langkah yang sangat strategis. Kebijakan ini akan menggairahkan penelitian di perguruan tinggi dan akan memberi peluang yang besar bagi perguruan tinggi untuk menata strategi penelitian jangka panjang. Kebijakan ini juga sangat sejalan dengan Renstra Unhas 2011-2015 yang diarahkan untuk melakukan penguatan dan pengembangan kapasitas dalam berbagai aspek, termasuk kapasitas fasiltas atau laboratorium pendukung penelitian. Perpaduan dan keselarasan kebijakan eksternal (DIKTI) dan internal Unhas jelas akan mampu mengatasi kendala-kendala yang diuraikan sebelumnya untuk membangun reputasi
2
penelitian. Kondisi ini sekaligus dapat dimanfaatkan oleh Unhas untuk membangun strategi penelitian yang dapat melibatkan sumber-sumber pendanaan yang lebih luas. Sebagai respon Unhas terhadap kebijakan di atas, dokumen RIP ini disusun agar dapat dijadakan landasan strategi pendanaan penelitian baik yang berbasis alokasi, kompetisi, hibah maupun yang sifatnya kerjasama lokal, nasional dan internasional. Disamping akan meningkatkan akuntabilitas pendanaan, keberadaan RIP ini akan memudahkan Unhas untuk meningkatkan dan mengawal reputasi penelitian, khususnya penelitian-penelitian unggulan, di Unhas. Implementasi dari strategi ini diharapkan akan meningkatkan kuantitas dan kualitas kontribusi Unhas dalam pengembangan pengetahuan demi kemaslahatan ummat manusia. Partisipasi Unhas dalam network pengetahuan secara globalyang mampu membangun crossfertilizationjuga akan semakin signifikan. Secara khusus, fungsi RIP Unhas adalah sebagai: (1) arahan dasar pengembangan dan pelaksanaan penelitian unggulan yang unik; (2) rujukan dalam membangun strategi atau road-map penelitian bagi unit kerja; (3) landasan perencanaan pendanaan penelitian; dan (4) basis pengembangan sistem penjaminan mutu penelitian. Jika fungsi-fungsi ini dapat berjalan dengan baik, maka penelitianpenelitian yang dihasilkan oleh Unhas akan semakin akuntabel, berkualitas dan relevan, serta bermakna.
3
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
A. Landasan Filosofis Pada hakikatnya, Perguruan Tinggi (PT) dengan segenap dosennya adalah pengawal dan pengembang peradaban (the guardian of civilization), sebagai sumber kekuatan moral, intelektual, dan profesional. Kekuatan tersebut lahir karen kodrat, dan dalam kehidupan sehari-hari oleh insane Pergurun Tinggi diaktualisasikan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Disamping itu, kebebasan akademik yang dimiliki oleh insan PT wajib didayagunakan untuk membangun kreativitas dan inovasi secara terus-menerus dengan aneka terobosan pemikiran yang bervisi jangka panjang. Kemajuan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni) dan tingkat penguasaan iptek dari sebuah bangsamerupakan sebuah faktor penting bagi peningkatankapabilitas bangsa. Tingkat kemajuan dan penguasaaniptek merupakan salah satu tolok ukur kemajuan, karena melalui ipteks pengelolaan sumberdaya bangsa dapat dilakukan secara efektif dan efisien berdasarkan budaya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi utamanya, PT sebagai lembaga profesional tempat berkumpulnya para ilmuwanmengemban amanah untuk mengembangkan IPTEKS yang berlandaskan pada sumberdaya (alam, manusia, dan buatan), etika, dan moral, sehingga dapat dirasakan oleh segenap masyarakat. Namun demikian, diakui di Indonesia, masih terdapat banyak sendi-sendi kekurangan dalam pengembangan IPTEKS.Kurang berkembangnya IPTEKS tersebut disebabkan oleh banyak hal, diantaranya rendahnya kualitas penelitian, minimnya publikasi ilmiah, dan lemahnya jaringan antara PT dan industri. Kecenderungan ini perlu diatasi melalui penelitian yang lebih terencana dan dorongan untuk lebih memasyarakatkan,memasarkan dalam arti luas, dan menerapkan hasil penelitian. Dosen sebagai ilmuwan harus memberikan kontribusi orisinal pada khasanah ilmu pengetahuan; tidak hanya pada komunitas disekitarnya, tapi juga pada lingkup antar bangsa, yang ilmu pengetahuannya bersumber dari tanah air (home grown sciences); dan
4
kemudian harus pula mampu memanfaatkan produk-produk keilmuan perguruan tinggi negara lain. Sebagai lembaga pendidikan formal tertinggi, PT merupakan pusat budaya dan pusat ilmu pengetahuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur. Sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik, namun berorientasi “research university”, Universitas Hasanuddin lebih menekankan misinya pada pengembangan, penyebaran dan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan dengan denganpenelitian, yang sepenuhnya diselenggarakan oleh dosen, sebagai bahagian dari insan ilmiah perguruan tinggi (higher education scientific community). Masyarakat ilmiah perguruan tinggi adalah masyarakat keilmuan (akademik) dan budaya, yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, dan senantiasa berorientasi pada perkembangan dan pengembangan, serta inovasi secara berkesinambungan. Universitas Hasanuddin tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hendaknya memberi manfaat maksimal bagi masyarakat (communiver-sity).Universitas Hasanuddin sebagai pusat budaya (center of culture), disamping berkewajiban menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beradab yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, juga berkewajiban meningkatkan kemaslahaatan masyarakat melalui pengembangan ilmu, teknologi, dan seni dalam berbagai ranah kreativitas dan inovasi.Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin mementingkan integrasi keilmuan dan bersifat universal mendorong Universitas Hasanuddin untuk bersaing dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain di Indonesia. Produk keilmuan Universitas Hasanuddin harus dapat berkontribusi pada khazanah ilmu pengetahuan bagi komunitas di sekitarnya, Negara, dan bahkan internasional. Di sisi lain,Universitas Hasanuddin harus pula mampu memanfaatkan produk-produk keilmuan perguruan tinggi negara lain, dengan tidak melepas identitas Universitas Hasanuddin sebagai PT Indonesia berbudaya Indonesia. Dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS, Universitas Hasanuddin menjunjung tinggi kualitas, sesuai dengan kompetensi yang berkembang.Kompetensi keilmuan ini mencakup kompetensi dalam aspek pengembangan ilmu (penelitian), aspek penyebaran (integrasi penelitian, pendidikan, dan pengabdian), dan pemanfaatan ilmu secara langsung pada masyarakat (pengabdian pada masyarakat), sesuai dengan peranan yang dimainkan. Standar penelitian berkualitas harus dicapai berdasarkannilai yang dirumuskan dalam suatu bentuk RIP (Rencana Induk Penelitian) atau blue print penelitian yang berjangka.Dalam pelaksanaan misi pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian, Universitas Hasanuddin harus dapat menyeimbangkan antara penelitian yang berorientasi pada ilmu murni (pure science) dan yang berorientasi pada ilmu terapan (applied science) demi memenuhi tuntutan kebutuhan bangsa.Ilmu murni hendaknya lebih ditekankan sampai pada pembuatan desain dan prototype(ide-prototip, lab-prototip), sementara implementasi dari ilmu terapan diserahkan kepada masyarakat dan indutri.Penyebaran ilmu yang dihasilkan oleh penelitian tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah orang yang menguasai ilmu itu, melainkan juga meningkatkan jumlah orang yang mampu dan mau terlibat dalam pengembangan dan penerapan ilmu, serta jumlah orang yang menikmati hasil (barang, jasa) di lingkungan sekitarnya, bangsanya, dan antar bangsa.
5
B. Landasan Legal Landasan legal pengembangan RIP Universitas Hasanuddinterdiri dari landasan ideologis (konstitusional) bangsa Indonesia, berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan nasional, dan kebijakan, rencana,dan program Universitas Hasanuddin, yang terdiri dari: 1. UUD 1945(Amandemen ke 4) Pasal 31 ayat (5): “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” 2. UU No.18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek. 3. UU. No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2004 – 2025. 4. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan. 5. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2006 tentang Perizinan Melakukan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan bagi Lembaga Asing. 6. Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2007 tentang Alokasi Sebagian Pendapatan Badan Usaha untuk Peningkatan Kemampuan Perekayasaan, Inovasi dan Difusi Teknologi 7. Peraturan Pemerintah No. 48 tahun 2009 tentang Pelaksanaan Kegiatan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek Berisiko Tinggi dan Berbahaya. 8. Perpres nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) RPJMN 2010-2014. 9. Instruksi Presiden No. 4 tahun 2003 tentang Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek. 10. Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Nomor : 193/M/Kp/IV/2010 tentang AGENDA RISET NASIONAL 2010 – 2014. 11. Draf Statuta Universitas Hasanuddin. 12. Rencana Strategis Universitas Hasanuddin Tahun 2011-2015. 13. SK Rektor UNHAS No. 4666/H4/O/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) LP2M UNHAS.
C. Landasan Konseptual Penelitian bukan hanya merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi, tapi sudah merupakan kebutuhan dalam rangka mengahadapi berbagai tantanga zaman yang dinamis.Oleh sebab itu, penelitian harus mampu mengikuti perkembangan dalam rangka menjawab berbagai tantangan zaman.Oleh sebab itu, penelitian harus dilakukan secara terarah dalam dimensi waktu tertentu (jangka menengah, panjang) dan terintegrasi antar bidang, antar peneliti, antar jenjang hierarki (pusat-daerah), dan antar produsen (peneliti) dan konsumen (pengguna dan pengambil
6
keputusan/kebijakan). Butir-butir kebijakan pembangunan iptek nasional yang telah digariskan dalam Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional iptek (Jakstranas Iptek) tahun 2010-2014, adalah sebagai berikut: Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya iptek untuk menghasilkan produktivitas litbang yang berdaya guna bagi sektor produksi nasional; Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan litbang dan lembaga pendukung untuk mendukung proses transfer dari ide-prototip lab-prototip industri-produk komersial (penguatan sistem inovasi nasional); Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan maupun peneliti di lingkup nasional maupun internasional untuk mendukung peningkatan produktivitas litbang dan pendayagunaan litbang nasional; Meningkatkan kreativitas dan produktivitas litbang nasional untuk memenuhi kebutuhan teknologi di sektor produksi dan meningkatkan daya saing produkproduk nasional dan budaya inovasi. Meningkatkan pendayagunaan iptek nasional untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru untuk meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek; Memberikan prioritas pada tujuh (7) bidang fokus pembangunan iptek seperti yang tercantum pada RPJPN 2005–2025 dan RPJMN 2010-2014: (i) bidang ketahanan pangan; (ii) bidang energi; (iii) bidang teknologi informasi dan komunikasi; (iv) bidang teknologi dan manajemen transportasi; (iv) bidang teknologi pertahanan dan keamanan; (vi) bidang teknologi kesehatan dan obat; dan (vii) bidang material maju untuk mendukung pengembangan teknologi di masing-masing bidang fokus.
D. Landasan Empiris Sebagai landasan Empiris telah dilakukan evaluasi diri terhadap kondisi Penelitian dan Pengabdian yang telah dilakukan Unhas sebelum Rencana Induk Penelitian disusun. 1. Riwayat Perkembangan Universitas Hasanuddin merupakan salah satu Perguruan Tinggi terbesar di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia didirikan sejak tahun 1956 dengan luas kampus sekitar 220 ha. Dewasa ini Universitas Hasanuddin memiliki 14 fakultas dan Program Pasca Sarjana; terdapat : 63 Program Studi, 5 Profesi, 31 Program S2, 18 Program Spesialis -1 dan 8 Program S3 Sekarang ini jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak 28.430 orang mahasiswa (data tahun 2009) untuk semua jenjang (S1, S2, dan S3), dengan staf
7
pengajar 2049 orang, diantaranya 567 orang (data tahun 2010) yang sudah berkualifiaksi Doktor lepasan pendidikan dalam dan luar negeri dengan berbagai bidang keahlian. 2. Capaian –Capaian Rencana yang sudah ada Perkembangan jumlah kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di Universitas Hasanuddin lima tahun terakhir (2006-2010) meningkat dari 150 kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada tahun 2006 menjadi 300 kegiatan pada tahun 2009 , demikian juga terjadi peningkatan jumlah dana pada periode yang sama dari 5 milyar menjadi 30 milyar. Namun demikian sampai dengan tahun 2010, jumlah paten yang berhasil diperoleh oleh Universitas Hasanuddin baru mencapai 7 buah paten. Jumlah dosen yang terlibat masih cukup rendah selama tahun 2008 – 2010 berkisar antara 18,9 – 29,7% , bila dibanding dengan junlah dosen yang ada. Indikator kinerja utama penelitian yang ada selama 3 tahu terkhir ( 2008 – 2010) dapat dilihat pada Tabel 1
3. Peran Unit Kerja Universitas Hasanuddin mempunyai Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M-UNHAS), hasil pengabungan Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, sesuai Peraturan Senat Unhas No. 2630/H4/O/2010, yang berfungsi dan bertugas : • • • • • •
Mengkordinasikan, membantu, menilai, pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat secara umum serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi dan sumber daya yang diperlukan universitas. Mengkoordinasikan, , membantu, menilai, pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas. Melaksanakan Penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk Pengembangan IPTEKS, Menunjang Pembangunan Daerah dan Nasional, Meningkatkan Pengembangan Universitas Melaksanakan Penjaminan Mutu penelitian dan Pengabdian pada masyarakat. Memfasilitasi dan mendorong aktivitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dari Pusat-pusat Penelitian dan Pengembangan dibawah lingkungan LP2M-UNHAS Melaksanakan urusan administrasi lembaga.
8
Tabel. 1 Luaran Penelitian dalam 3 tahun terakhir ( 2008 -2010) No
Jenis Luaran
2008
Internasional 1
2
Publikasi Ilmiah
Pemakalah dalam Pertemuan Ilmiah
1
4
9
14
Lokal
49
142
82
273
Internasional
1
1
2
3
4
1
2
Nasional Terakreditasi
Nasional Lokal
3
4
5
Pembicara Utama (KeynoteSpeaker) dalam Pertemuan Ilmiah Visiting Professor
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
2009 2010 Jumlah
1
Internasional
1
Nasional Lokal
1
1
Internasional Paten PatenSederhana Hak Cipta MerekDagang Rahasia dagang Desain Produk Industri IndikasiGeografis Perlindungan Varietas Tanaman Perlindungan Topografi SirkuitTerpadu
3
1
1
1
1
1
6
Teknologi Tepat Guna
7
Model/Prototype/Desain/Karyaseni/Rekayasa Sosial
8
Buku Ajar
4
9
Laporan Penelitian yang tidak dipublikasikan
87
9
3
2 1
3
5 87
4. Potensi Yang dimiliki UNHAS Dari segi sumberdaya Manusia Universitas Hasanuddin mempunyai jumlah peneliti yang cyukup memadai untuk melakukan kegiatan penelitian berkualitas internasional, karena didukung oleh jumlah tenaga peneliti aktif cukup besar. Ada 1744 dosen ( 32,1 % S3, 43,78% Master , ) , 50 laboran dan 20 pustakawan di Universitas Hasanuddin dan lebih dari 200 Guru besar. Sarana pendukung penelitian terdapat 30 laboratorium riset di berbagai fakultas dan satu Laboratorium Terpadu dengan peralatan sangat memadai., Unhas mempunyai 2 kebun percobaan ( 6 ha dlm kampus dan 90 ha di Bulukumba ), satu Hutan Pendidikan di Camba Kabupaten Maros (luas 250 Ha) , terdapat dua (2 ) Ranch Pendidikan yang masing luasnya 200 dan 40 ha, dengan jumlah sapi 80 dan 60 ekor, satu Marine station di Pulau Barang Lompo dan kapal penelitin. Sarana lain Unhas mempunyai Rumah Sakit Pendidikan, Global Distance Lerning Network (GDLN), Perpustakaan yg luas dgn koleksi 517.000 eksemplar buku teks, buku rujukan, karya ilmiah , 4192 Judul jurnal ilmiah, 20 CD ROM dan jurnal elektronik. Telah ada memorandum of understanding dengan berbagai pemerintah daerah, organisasi dan laboratorium-laboratorium di seluruh Indonesia dan di luar negeri untuk kerjasama penelitian. Organisasi manajemen penelitian dibawah kontrol langsung LP2M - Unhas., yang struktur Organisasinya sebagai berikut:
KERANGKA STRUKTUR ORGANISASI ( Hasil Restrukturisasi Organisasi /Perampingan LP dan LPM)
DEWAN RISET & LP2M
KETUA LP2M SEKRETARIS KTU
LAB TERPADU (PKP)
PUSLITBANG
LABORATORIUM
DIVISI
10
3 Kasubag
keuangan
Publikasi & HAKI
5. Hasil Analisis SWOT Kekuatan 1. Renstra Unhas 2011-2015 yang mencanangkan Universitas Hasanuddin sebagai Universitas Berkualitas Intenasional melalui peningkatan jumlah dan mutu penelitian 2. Jumlah tenaga peneliti aktif cukup besar. Ada 1744 dosen ( 32,1 % S3, 43,78% Master , ) , 50 laboran dan 20 pustakawan di Universitas Hasanuddin dan > 200 Guru besar . 3. Kemampuan tenaga peneliti sangat bagus. Peneliti-peneliti UNHAS telah memperoleh penghargaan dari berbagai lembaga nasional dan internasional untuk karya penelitiannya.
4. Knowledge, skill dan attitude sumberdaya manusia umumnya sangat menunjang kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Kelemahan 1. Jumlah produk penelitian publikasi Nasiuonal Terkreditasi dan Internasional, Perolehan Haki/Paten, keikutsertaan dosen dalam seminar Internasional dan kerjasama penelitian internasional masih kurang 2. Minim hasil penelitian yang benar-benar dapat diadopsi oleh dunia Industri 3. Belum ada keseimbangan antara proses pembelajaran, riset dan pengabdian pada masyarakat 4. Universitas Hasanuddin Belum Lengkap Menjadi Entrepreneurial University 5. Kemitraan Universitas Hasanuddin, dengan Pemerintah dan Perusahaan swasta belum terjalin dengan baik 6. Jumlah dosen yang membuat proposal kompetitif masih cukup rendah dibanding jumlah dosen berkualifikasi S3 dan Gurubesar. 7. Terdapat keragaman cukup besar antar fakultas , antar program studi dalam keaktifan membuat penelitian , ada yg aktif dan tidak aktif.
8. Kapasitas riset masih terbatas pada tingkat Nasiona lmasih kurang pada tatanan Internasional 9. Kualitas sarana dan prasarana penunjang penelitian masih kurang 10. Kurangnya jaringan antara Perguruan Tinggi dan Industri 11. Kesempatan meneliti para dosen belum merata 12. Belum terakomodasinya semua bidang Ilmu yang ada dan masih didominasi oleh disiplin ilmu tertentu 13. Belum terprogramnya pelatihan penulisan proposal secara berkelanjutan.
11
Peluang 1. Kebijakan pengembangan Ipteks Nasional 2010-2014 2. Renstra Unhas yang memprogramkan terselenggaranya riset yang berkualitas Internasional 3. Alokasi dana penelitian mulai tahun 2012 cukup besar (10-12% dari PNBP)) 4. Master Plan Nasional Untuke Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi Kawasan Pulau Sulawesi
Ancaman 1. Perkembangan dan kemajuan Teknologi yang begitu cepat 2. Perkembangan perguruan tinggi lain di bidang penelitian yang akan menyaingi Universitas Hasanuddin 3. Disparitas penelit imuda-tua (Guru Besar) 4. Penelitian applied memerlukan tender 5. Masih banyaknya dosen bekerja secara pribadi dengan bisnis luar dan tidak mengedepankan kepentingan institusi Unhas.
12
BAB III GARIS BESAR RENCANA INDUK PENELITIAN UNIT KERJA
A. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan 1. Tujuan Rencana Induk Penelitian Unhas dirancang dengan tujuan untuk mewujudkan Unhas sebagai universitas riset dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang mampu menjadi dasar bagi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan adanya rencana induk penelitian ini, diharapkan dapat memberi arah terhadap penelitian, baik penelitian individual/mandiri atau institusi yang melibatkan antar disiplin serta mensinergikan penelitian-penelitian di Universitas Hasanuddin agar terjadi relevansi dan kesinambungan dari waktu ke waktu. Rencana Induk penelitian dikembangkan untuk memotivasi kegiatan penelitian yang memiliki nilai keunggulan sebagai dasar pembentukan dan pengembangan payung riset (grand research) prospektif dari masing-masing rumpun ilmu dan Program Studi yang dimiliki di Unhas dalam mengembangkan serta mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Hasilnya dapat digunakan untuk mendukung agenda Unhas dalam rangka menuju Universitas Berkelas Dunia sehingga Unhas dapat sejajar dengan universitas –universitas berkelas dunia lainnya. Program penelitian unggulan juga dikembangkan untuk membentuk ilmuwan yang siap berkreasi dan berinovasi dalam rangka menghasilkan produk ipteks maupun jasa pendidikan dan non kependidikan berbasis kepakaran. Secara rinci tujuan Rencana Induk Penelitian ini adalah:
13
a. Menciptakan milieu akademik di Unhas yang mendorong percepatan Unhas menuju universitas berkelas dunia; b. Membentuk dan mengembangkan payung riset (grand research) unggulan serta mendorong terbentuknya kelompok penelitia yang berdaya saing nasional dan internasional; c. Meningkatkan angka partisipasi dosen Unhas dalam melaksanakan penelitian yang bermutu dan mengefisiensikan penggunaan dana yang tersedia; d. Meningkatkan fokus penelitian dalam rangka mencapai citra Unhas tahun 2015 sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama yang relevansi dengan perkembangan jaman; e. Meningkatkan kualitas dan produktivitas penelitian, berupa publikasi pada jurnal internasional dan nasional terakreditasi, bahan ajar, dan HaKI; f. Meningkatkan relevansi pemanfaatan hasil penelitian dalam tridharma perguruan tinggi; g. Meningkatkan peran Unhas dalam mempercepat pembangunan daerah dan nasional menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera.
2. Sasaran Rencana Induk Penelitian a. Terbentuknya pedoman penelitian unggulan bagi para peneliti di Unhas; b. Terbentuknya kelompok peneliti yang berdaya saing nasional dan internasional serta terpetakannya sumberdaya kepakaran di Unhas; c. Tersusunnya komponen roadmap penelitian dan mandatnya yang menjadi acuan bagi prodi, jurusan, fakultas dan universitas dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian; d. Terselenggaranya kegiatan penelitian yang terarah, berkualitas dan berkesinambungan guna pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermakna dan bermanfaat dalam peningkatan kualitas pendidikan dan perwujudan masyarakat sejahtera; e. Terwujudnya budaya penelitian sebagai dasar menuju universitas berbasis riset; f. Meningkatnya temuan teknologi atau produk lain di berbagai bidang ilmu yang prospektif, aplikatif dan efektif bagi pembangunan dan masyarakat; g. Bertambahnya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional, hak paten/hak kekayaan intelektual/hak cipta seni.
B. Peta Strategi dan Kebijakan Unit Kerja Rincian strategi untuk mencapai sasaran tersebut diatas, dapat dilihat pada Peta Strategi Pengembangan Penelitian Universitas Hasanuddin (Gambar 1) yang meliputi 1) Strategi Pengelolaan SDM, organisasi dan informasi , (2) . Strategi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan (3) Strategi memenuhi harapan stkesholders (Riset Berkualitas Internasional) .
14
1. Formulasi Strategi Pengembangan Penelitian meliputi: Mengelompokkkan tema penelitian kedalam ilmu yang serumpun, dimana rumpun ilmu di Universitas Hasanuddin dikelompokkan menjadi Rumpun Ilmu Kesehatan, Agrokompleks, Tekno-Sains dan Ekososbudkum. Menyusun Roadmap penelitian mulai pada tingkat Program Studi, Fakultas , Universitas dan Pusat Penelitian dan Pengembangan LP2M dan Menetapkan Tema Penelitian unggulan pada setiap rumpun ilmu. Secara aktif memfasilitasi kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat baik pada skala nasional maupun internasional. Secara aktif dan berkelanjutan memfasilitasi pengembangan peneliti guna meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya sesuai dengan dinamika keunggulan akademik dan organisasi Unhas. Mendorong terwujudnya tatakelola universitas yang baik (GUG) dalam setiap penyelenggaraan kegiatan penelitian dan manajemen pada setiap unit kerja. Menciptakan alokasi anggaran yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis penelitian Mengoptimalkan pengelolan sarana dan prasarana penelitian secara efektif dan efesien melalui pemanfaatan asset secara bersama di Laboratorium Terpadu. Mendorong dan mengakselerasi terwujudnya unit kerja yang inovatif melalui pendekatan new public management. Implementasi dalam melaksanakan strategi yang telah ditetapkan, Universitas Hasanuddin telah mengambil Kebijakan Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat Universitas Hasanuddin didasarkan kepada hasil rapat kerja Universitas Hasanuddin tanggal 17-20 Desember 2009 di Tana Toraja dan pertemuan para dosen bergelar S-3 yang memiliki kapabilitas dalam meneliti dengan para pimpinan dalam lingkup Universitas Hasanuddin yang mengagendakan pembuatan roadmap penelitian berbasis kompetensi. Kebijakan yang ditetapkan adalah roadmap penelitian Universitas Hasanuddin meliputi tiga kelompok, yaitu (1) Roadmap Program Studi yang berasal seluruh Fakultas di lingkungan Universitas Hasanuddin, (2). Roadmap program Pusat Penelitian dan Pengembangan LP2M dan (3). Roadmap Universitas Hasanuddin berasal dari empat kelompok Rumpun bidang ilmu, yaitu : (1) Rumpun Tekno-Sain, (2) Rumpun Kesehatan, (3) Rumpun Agrokompleks dan (4) Rumpun Ekososbudkum. (Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora) Pengelompokan penelitian ke dalam ilmu-ilmu serumpun ini dimaksudkan untuk memudahkan membuat suatu kebijakan dan prioritas penelitian yang dapat didukung secara multidisiplin.
15
2. Langkah Menuju Penyusunan Roadmap Penelitian UNHAS Perumusan Roadmap Penelitian dilakukan melalui beberapa langkah dan informasi, perumusan dan sekaligus proses sosialisasi bertahap, yaitu: Pertemuan – pertemuan antara PD I se–Unhas dengan Pembantu Rektor I pada pertengahan Agustus 2007; Pengumpulan Data Potensi Penelitian dan Roadmap penelitian Program-program studi se-UNHAS; Diskusi tim perumus dan Pakar; Lokakarya Pemaduserasian Roadmap Penelitian UNHAS, tahap pertama Tanggal 29 Agustus 2007 dan tahap ke dua Tanggal 19 September 2007; Workshop “Pengembangan Pusat Kegiatan Penelitian Unhas (PKP-UH) dalam Rangka UNHAS menuju World Research University, Tanggal 10 Maret 2008; Workshop “Penyusunan Roadmap Penelitian, Proposal Penelitian dan Paten dalam rangka mendukung UNHAS menuju World Research University, Tanggal 8 November 2008; Perumusan Roadmap Penelitian Rumpun ilmu se-Unhas Tanggal 20 Desember 2008; Penyempurnaan hasil rumusan oleh Tim Perumus; Penetapan Roadmap Penelitian Unhas melalui Rapat Komisi I Senat Universitas Hasanuddin, Tanggal 15 Januari 2009. Lokakarya Roadmap penelitian di Hotel Clarion 10 Januari 2011
B. Arah Kebijakan dan Prioritas Utama Penelitian dan Pengabdian Masyarakat berdasar Rumpun Ilmu Berdasar hasil identifikasi kebutuhan penelitian, sarana dan prasarana pendukung , evaluasi diri, hasil analisis SWOT ( Bab II), maka perlu merumuskan Garis Besar Rencana Induk Penelitian , Roadmap dan Tema Riset yang mengacu kepada Kebijkanan Strategis Pembangunan Nasional IPTEK 2010-2014, ARN, ARD, RPJM Sulawesi Selatan dan Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025. (MP3EI-2011-2025) Secara garis besar tema penelitian dijabarkan dalam bentuk matriks yang menjelaskan rincian topic penelitian untuk setap rumpun ilmu dan penelitian disiplin ilmu (Fakultas) yang mendukungnya. Secara garis besar , Rencana Induk Penelitian dan Roadmap penelitian dan pengabdian masyarakat pada Universitas Hasanuddin dapat dilihat pada Gambar 1.
16
Gambar 1: Skema Hubungan Tema Unggulan penelitian Setiap Rumpun Ilmu dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) dan Roadmap Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin
1. Rumpun Ilmu Tekno-Sain Rumpun ilmu Tekno-sain merupakan kumpulan dari berbagai displin ilmu teknik rekayasa, matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA). Penelitian-penelitiannya ditujukan untuk mendukung pengembangan teknologi pemanfaatan sumber daya alam, penyediaan infra struktural, dan penataan ruang melalui pengembangan penelitianpenelitian sains ilmu teknik rekayasa. Kejadian-kejadian bencana alam seperti banjir dan longsor yang semakin tinggi frekwensinya telah berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat luas, tidak hanya pada kesehatan masyarakat tetapi juga sektor ekonomi dan bahkan telah merambah ke kehidupan bermasyarakat. Kejadian-kejadian bencana alam seperti banjir dan longsor yang semakin tinggi frekwensinya telah berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat luas, tidak hanya pada kesehatan masyarakat tetapi juga sektor ekonomi dan bahkan telah merambah ke kehidupan bermasyarakat. Kondisi tersebut yang mendasari diangkatnya tema ”Mitigasi dan Manajemen Sumberdaya Alam” menjadi salah satu riset unggulan untuk rumpun bidang ilmu Tekno-Sains. Bidang “Energi Terbarukan” dijadikan sebagai riset unggulan adalah untuk mengantisipasi krisis sumber energi dari fosil. Permasalahan menipisnya cadangan sumber energi dari fosil sedangkan kebutuhan energi semakin meningkat merupakan persoalan besar yang harus dicarikan jalan keluarnya.
17
2. Rumpun Ilmu Kesehatan Rumpun Ilmu kesehatan merupakan kumpulan dari berbagai disiplin ilmu kedokteran, kedokteran gigi, kesehatan masyarakat dan farmasi. Penelitian kelompok ilmu kesehatan diarahkan untuk mengatasi penyakit menular dan tidak menular daerah tropis, masalah penurunan gizi, pelayanan kesehatan yang lemah, dan penemuan bahan dasar untuk industri obat-obatan agar tidak terlalu tergantung pada bahan baku obat impor. Di samping itu, fokus penelitian lainnya adalah masalah manajemen kesehatan dan risiko kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan. Melalui pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Desember 2008 antara perwakilan Rumpun Kesehatan maka disetujui untuk mengusulkan 2 tema penelitian yang akan menjadi bagian dari road map penelitian Unhas, sebagai berikut: a. Gizi dan Penyakit Tropis b. Manajemen dan Risiko Kesehatan dan Keselamatan. Tema-tema tersebut kemudian dikembangkan menjadi masing-masing 2 subtema yang akan menjadi muara dari penelitian-penelitian di bidang kesehatan. Tema Gizi dan Penyakit Tropis meliputi penyakit Sindroma Metabolik dan Penyakit-penyakit Infeksi serta pemanfaatan Bahan-bahan Alam untuk penatalaksanaan dari Penyakit Sindroma Metabolik dan Penyakit-penyakit Infeksi. Sedangkan Manajemen dan Resiko Kesehatan dan Keselamatan meliputi Manajemen Kesehatan dan Keselamatan dan Penilaian Risiko Kesehatan dan Keselamatan. Pengangkatan ke empat tema tersebut atas pertimbangan gambaran, pola dan kecenderungan masalah kesehatan Indonesia masa sekarang dan masa datang.
3. Rumpun Agrokompleks Rumpun ilmu agrokompleks merupakan gabungan dari berbagai bidang ilmu pertanian (pangan, holtikultur dan perkebunan), ilmu perikanan dan kelautan, ilmu kehutanan dan ilmu peternakan. Penelitian-penelitian kelompok ini lebih diarahkan untuk mengatasi masalah yang terkait dengan perubahan iklim, pelestarian lingkungan dan ketersediaan pangan. Penelitian ketersediaan pangan difokuskan kepada masalah kebutuhan pangan masyarakat yang lebih tinggi dari kapasitas produksi dalam negeri, masalah diversifikasi pangan, rendahnya produktivitas sumber pangan, keanekaragaman hayati, ketahanan dan keamanan pangan. Dasar penetapan tema unggulan riset Ketahanan Pangan untuk penelitian rumpun ilmu Agrokompleks adalah arah isu global, kebijakan ristek pemerintah pusat dan daerah, kebutuhan masyarakat, ketersediaan sumberdaya baik berupa sumberdaya manusia (peneliti pada rumpun Agrokompleks), maupun sarana dan prasarana laboratorium dan peralatannya, serta kerjasama yang telah terjalin selama ini antara Universitas Hasanuddin dengan intitusi lainnya. Beberapa penelitian pada rumpun Agrokompleks telah memperoleh HaKI, yang masih berpotensi besar untuk di kembangkan Penelitian tentang ketahanan pangan mencakup tiga aspek utama, yakn:i (i) produksi, (ii) distribusi, dan (iii) konsumsi. Berikut ini adalah ringkasan roadmap
18
riset dan pengabdian pada masyarakat untuk 2011 hingga 2015, yang disajikan dalam bentuk matriks. Rancangan road map dimulai dari Penelitian dan Pengembagan (R&D), Teknologi, Produk, dan Market, yang merupakan suatu kesatuan tema dan berkesinambungan untuk mencapai target dan output yang ditetapkan. Komoditi pangan yang difokuskan adalah untuk bidang pertanian adalah kakao dan padi, Peternakan adalah sapi potong dan kerbau, Kelautan dan Perikanan kepiting , udang dan ekositem terumbu karang , Kehutanan adalah pengembangan Hutan Pendidikan sebagai secure life. Penetapan komoditi pangan ini didasarkan atas kesiapan SDM peneliti sarana dan prasarana, penelitian yang telah dilakukan oleh setiap monodisiplin ilmu ( Fakultas/program studi) serta koridor ekonomi Pulau Sulwesi dalam MP3EI 2011-2025.
4. Rumpun Ekosobudkum ( Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Humaniora) Kelompok rumpun ilmu merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu, antara lain ilmu Ekonomi, Sosial Politik, Humaniora, Hukum dan Budaya, Penelitian– penelitian rumpun ini diarahkan untuk menangani masalah–masalah kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pendapatan, disintegrasi bangsa, otonomi daerah, desentralisasi daerah dan peran seni sastra dalam mendukung industri kreatif, keragaman bahasa, ileterasi, multilinguism, pemertahanan bahasa, bahasa-bahasa minoritas dan arkeologi. Penelitian untuk mengevaluasi, merumuskan dan mengembangkan kebijakan-kebiajakan, UU dan Peraturan dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif dan komparatif, pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, disparitas dan kesejahteraan masyarakat. Masalah lain yang akan diteliti adalah yang berhubungan dengan investasi dan lembaga keuangan dan perbankan dalam rangka meningkatkan produktivitas, kesempatan kerja, sosial capital, indegonous knowledge dan desentralissi dalam rangka merumuskan kebijakan untuk pembangunan ekonomi. Kesepakatan di bidang EKOSOSBUDKUM telah menetapkan Tema penelitian Unggulan adalah Pengentasan Kemiskinan dan Integrasi Bangsa dan Harmonisasi Sosial yang didukung oleh tema-tema lainnya seperti yang disebutkan diatas. Secara garis besar tema riset unggulan dan non unggulan Rencana Induk Penelitian untuk setiap rumpun ilmu Universitas Hasanuddin selama periode 2011 – 2015 telah disajikan pada tabel berikut;
19
Tabel 2. Tema Riset Unggulan dan Non Unggulan berdasar Rumpun Ilmu. No 1
RUMPUN ILMU TEKNOSAINS
Tema Riset Unggulan 1. Mitigasi dan Manajemen Bencana 2. Energi Terbarukan
Tema Riset Non Unggulan 1. Infrastruktur ramah lingkungan, Transportasi dan Industri Keamanan 2. Tema Perubahan Iklim, Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana serta Managemen Sumberdaya Alam 3. Ketahanan Pangan
2
KESEHATAN
1. Gizi dan Penyakit Tropis 2. Manajeman dan Risiko Kesehatan dan Keselamatan
1. Penyakit Menular dan Tidak Menular daerah Tropis 2. Penemuan Bahan dasar Industri Obat
3
AGROKOMPLEKS
1. 2. 3. 4. 5.
4
EKOSOSBUDKUM
1. Ketahanan Pangan Sistem Produksi , Distribusi dan Konsumsi. 2. Pertanian : Kakako & Padi 3. Peternakan : Sapi Potong, Kerbau 4. Perikanan & Kelautan : Kepiting, Udang dan Terumbu karang 5. Kehutanan : Hutan Pendidikan sebagai Security Life 1. Pengentasan Kemiskinan 2. Integrasi bangsa dan Harmonisasi Sosial
20
Tanaman Holtikultur Tanaman Palawija Unggas & Domba Penangkapan Ikan Budi daya ikan air tawar dan Ikan Laut
1. Otonomi Daerah dan Desentralisasi 2. Kebijakan dan UU 3. Kebahasaan 4. Kaidah dan Norma Hukum
BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA
Dalam rangka penyelenggaraan penelitian lima tahun kedepan, tujuan program strategis Universitas Hasanuddin yang berkaitan dengan penelitian dan pengabdian pada masyarakat adalah terselenggaranya riset yang berkualitas internasional. Sasaran yang ingin dicapai untuk mencapai tujuan strategis tersebut adalah: Terciptanya budaya meneliti yang berkualitas dan berkesinambungan Menghasilkan penelitian bertaraf internasioanal yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan IPTEKSBUD Benua Maritim Indonesia guna meningkatkan daya saing bangsa Terintegrasinya kegiatan riset dengan pembelajaran dan pengabdian pada masyarakat (USR=University Social Responsibility).
A. Riset Unggulan Level Universitas Hasanuddin Rumusan topik riset unggulan level Universitas Hasanuddin lebih rinci pada tabel topik penelitian unggulan dari setiap rumpun ilmu, untuk setiap riset non unggulan disajikan pada dokumen lain yaitu Roadmap Penelitian tingkat Fakultas dan Roadmap penelitian Program studi di lingkungan Universitas Hasanuddin. .
21
1. Rumpun Ilmu Tekno Sains a. Tema Unggulan Mitigasi Bencana Alam Tingginya frekwensi dan daya rusak bencana alam khususnya banjir dan longsor yang terjadi akhir-akhir ini menjadi perhatian serius bagi rumpun peneliti Tekno-Sains. Oleh sebab itu tema Mitigasi Bencana Alam yang mencakup bencana alam dijadikan riset unggulan untuk beberapa tahun ke depan. Penelitian pada tema ini akan mengkaji sebaran potensi bencana, dampak dari bencana tersebut, mitigasi dan early warning system. Kejadian-kejadian bencana alam seperti banjir dan longsor yang semakin tinggi frekwensinya telah berpengaruh besar pada kehidupan masyaakat luas, tidak hanya pada kesehatan masyarakat tetapi juga sektor ekonomi dan bahkan telah merambah ke kehidupan bermasyarakat. Kondisi tersebut yang mendasari diangkatnya tema ”Mitigasi Bencana Alam” menjadi salah satu riset unggulan untuk rumpun bidang ilmu TeknoSains. Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 2, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada tingkat fakultas maupun program studi. Tabel 2. Roadmap penelitian Unggulan Mitigasi Bencana Alam Rumpun Ilmu Tekno-Sains. (2011-2015)
2011
TAHUN 2013
2012
Market
Sistem Peringatan Dini
Produk
Material dan struktur yang adaftif terhadap bencana
Nano teknologi untuk sistem peringatan dini
Teknologi
Kharakterisasi Bencana R&D
Nano material untuk bencana alam
Zonasi Bencana Alam
22
2014 Desain Early Warning System Sistem informasi bencana
2015 Desain Mitigasi Bencana Alam Infrastruktur yang adaftif terhadap bencana alam
b. Tema Unggulan Energi dan Pemanasan Global Tema energi terbarukan menjadi riset unggulan lainnya untuk tiga tahun ke depan. Tema-tema yang diangkat dalam bidang ini merupakan kelanjutan dari penelitian awal yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Universitas Hasanuddin dan rumpun Tekno-Sains pada khususnya. Penelitian yang telah dilakukan pada tema ini adalah Potensi Pembangkit istrik, Pengembangan Bio Gas Reaktor Sampah untuk skala kecil, Analisis potensi energi gelombang laut, dan Optimalisasi bioetanol dari bahan ubi kayu. Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 3, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada tingkat fakultas maupun program studi.
Tabel 3. Roadmap penelitian Unggulan Energi Terbarukan dan Pemanasan Global Rumpun Ilmu Tekno-Sains. (2011-2015)
2011
2012
YEAR 2013
2014
Desain for Ecological water front city
Market
Early warning system
Transport asi hemat energi
Pembangkit Listrik tenaga hibrid
Forcating and simulation
Teknology zero polution and zero emision
Perubahan iklim
Perubahan Muka Air laut
Energi terbarukan
Water Front City
Reuse & recycle wasted material
Produk
Teknologi
R&D
2015
Energi Alternatif
23
Environmen tal simulator
TARGET
PAKET TEKNOLO GI UNTUK MENGEKS TRAKSI SUMBERSUMBER ENERGI BARU DALAM MENGANTI SIPASI GLOBAL WARMING
2. Rumpun Ilmu Kesehatan Tema Unggulan Gizi dan Penyakit Tropis Perkembangan penyakit metabolic berjalan seiring dengan berubah dan meningkatnya pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Di samping itu, penyakit – penyakit infeksi baik yang akut maupun yang kronik masih merupakan problem kesehatan umum yang kompleks, seperti dengan mewabahnya penyakit HIV/AIDS, Demam Berdarah Dangue, Malaria, Flu Burung, dan sebagainya. Sehingga solusi pencegahan penyakit diusahakan dapat ditingkatkan seiring dengan pemenuhan kebutuhan pengobatannya baik tradisional maupun modern yang ditunjang dengan wilayah Indonesia sangat luas dan sebagai Negara terkaya biodiversiti di dunia yang meliputi bahan alam darat maupun laut. Penggunaan bahan alam dalam pencegahan dan pengobatan penyakit di Indonesia telah lama digunakan secara turun temurun berdasarkan pemanfaatan empiriknya yang perlu didukung oleh pembuktian ilmiah sehingga khasiat dan keamanannya dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu , tema unggulan Gizi dan Penyakit Tropis sesuai dengan kebijkan pemerintah tentang kesehatan , yaitu mengatasi penyakit menular dan tidak menular di daerah tropis serta mengatasi masalah penurunan / kekurangan gizi masyarakat. Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 4, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada tingkat fakultas maupun program studi
24
Tabel 4. Roadmap penelitian Unggulan Gizi dan Penyakit Tropis Kesehatan . (2011-2015) 2011
2012
2013 Model
Pasar
dan
Rumpun Ilmu
2014 produk
intervensi
2015 gizi
dan
penanganan penyakit tropis, informasi gizi dan makanan, suplementasi Prototipe system deteksi dini status gizi. Prototipe model intervensi gizi.
Produk
Rancangan
pedoman
penanganan
pasien
penyakit tropis. Produk suplementasi. Pengkajian pemetaan teknologi fortifikasi, suplementasi dan Teknologi
produk intervensi gizi. Pengembangan teknologi fortifikasi, suplementasi dan produk intervensi gizi. Litbang status gizi yang cepat dan akurat, litbang hubungan gizi
Litbang
Sumberdaya
dan penyakit tropis dan degenerative, litbang teknologi formulasi, litbang iptek status gizi.
Sumber daya manusia, Sumber daya hayati, Anggaran, Sarana dan Prasarana, Regulasi Pengembangan jejaring dan pola kemitraan, industri.
Tema Unggulan Manajemen dan Resiko Kesehatan dan Keselamatan Tema Manajemen dan Resiko Kesehatan dan Keselamatan dijadikan sebagai riset unggulan adalah untuk penelitian dalam bidang Manajemen Kesehatan karena dapat berpengaruh terhadap upaya promosi kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit serta pemulihan kesehatan, diperlukan juga untuk memberikan perlindungan dari setiap faktor risiko kesehatan yang terdapat dalam masyarakat. Masyarakat Indonesia juga menghadapi masalah kesehatan berkaitan dengan pekerjaan. Pada dasarnya, bekerja bukan hanya menghasilkan barang dan jasa tapi juga dapat membawa risiko penyakit dan kecelakaan. Dewasa ini penggunaan teknologi dan bahan kimia dalam pekerjaan mengalami perkembangan pesat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan industri. Itu berarti bahwa selain diperlukan pemeliharaan kesehatan dan keselamatan bagi pekerja agardapat tetap berproduksi optimal, juga diperlukan identifikasirisiko, pemantauan dan evaluasi terhadap kesehatan dan keselamatan mereka.
25
Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 5, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada tingkat fakultas maupun program studi Tabel 5. Roadmap penelitian Unggulan Manajemen dan Resiko Kesehatan dan Keselamatan Rumpun Ilmu Kesehatan . (2011-2015) 2011
2012
2013
Pasar
Produk
2014
2015
Data Penelitian Penetapan
Rumusan
Konsep
tempat studi
kondisi
pelaksanaan K3
Gambaran
kesehatan
proses kerja dan
keselamatan
kondisi
kerja
dan
strategi
Konsep
model
intervensi K3
pelaksanaan K3 Perancangan model pembudayaan keselamatan kerja Teknologi
Litbang
Perancangan konsep tindak perbaikan dan pencegahan penyakit dan kecelakaan Identifikasi
Pengumpulan dan analisis data
tempat studi,
Perumusan budaya pelaksanaan
pembuatan dab
Keselamatan Kerja
uji instrument,
Perumusan kejadian kecelakaan
studi dasar dan
Perumusan factor-faktor yang
kebijakan
berhubungan dengan keselamatan
pemerintah.
Sumberdaya
Sumber daya manusia, Anggaran, Sarana dan Prasarana, Regulasi Pengembangan jejaring dan pola kemitraan dengan pemerintah.
3. Rumpun Ilmu Agrokompleks Roadmap penelitian Rumpun Agrokompleks (Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, dan Fakultas Kehutanan) terbagi dibagi atas tema unggulan Rumpun Ilmu Agrokompleks dan tema masing-masing fakultas. Untuk tema Agrokompleks difokuskan pada Ketahanan Pangan ( dalam arti luas: komoditi tanaman pangan, perkebunan, ternak, ikan, biota laut dan hutan) yang diharapkan dapat mencakup dan melingkupi seluruh sumberdaya yang ada pada rumpun ilmu Agrokompleks, ditambah dengan isu-isu global tentang food security, yang semakin hari semakin kompleks.
26
Tema Unggulan Ketahanan Pangan Sistem Produksi Penelitian dan pengembangan di bidang sistem produksi dimulai dari kualitas lahan pangan dan intensifikasi dan ekstensifikasi hingga pada skematisasi dan penerapan integrated farming dan precision agriculture serta peningkatan kualitas produksi berbagai sumber pangan. Output yang diharapkan adalah model/teknologi efisien peningkatan kuantitas dan kualitas produksi pangan Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 6, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada tingkat fakultas maupun program studi Tabel 6. Roadmap penelitian Unggulan Ketahanan Pangan Sistem Produksi Rumpun Ilmu Agrokomplek . (2011-2015) Output
TAHUN 2011
2012
2013
2015
2015
Market
Model integrated farming
Varietas unggul
Produk
Model integrated farming
Varietas unggul
Teknologi
R&D
Kualitas lahan pangan
Integrated farming
Intensifi kasi dan Ekstensi fikasi
Pengembang an varietas / species unggul
Inovasi teknologi budidaya
Teknologi Spesifik Lokasi
Precision Agriculture
Peningkatan kualitas produksi.
Model/teknologi efisien peningkatan kuantitas dan kualitas produksi pangan
Tema Unggulan Ketahanan Pangan Sistem Distribusi Penelitian dan pengembangan di bidang sistem distribusi dimulai dari Penguatan kelembagaan (produksi & pemasaran) dan cadangan pangan wilayah hingga pada pember-dayaan masyarakat dan Sistem distribusi pangan berbagai sumber pangan. Output yang diharapkan adalah model distribusi pangan dan akses rumah tangga terhadap pangan. Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 7, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada tingkat fakultas maupun program studi
27
Tabel 7. Roadmap penelitian Unggulan Ketahanan Pangan Sistem Distribusi Rumpun Ilmu Agrokomplek . (2011-2015)
2011
2012
TAHUN 2013
Output 2015
2015
Market
Model distribusi pangan
Sistem informasi pangan
Produk
Model akses pangan
Sistem informasi pangan
Teknologi Penguatan kelembagaan (produksi & pemasaran) R&D Cadangan pangan wilayah
Kebijakan dan sistem agribisnis pangan Akses rumah tangga terhadap pangan
Inovasi teknologi sistem distribusi
Teknologi/sis tem informasi pangan
Pemberdayaan masyarakat
Sistem distribusi pangan
Model distribusi pangan dan akses rumah tangga terhadap pangan
Tema Unggulan Ketahanan Pangan Sistem Konsumsi Penelitian dan pengembangan di bidang sistem konsumsi dimulai dari eksplorasi bahan pangan non-gandum dan peningkatan mutu produk pangan segar dan olahan hingga pada diversifikasi produk olahan berbasis bahan baku lokal dan peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan. Output yang diharapkan adalah Model dan rancang bangun teknologi pascapanen bagi IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 8, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada tingkat fakultas maupun program studi
28
Tabel 8. Roadmap penelitian Unggulan Ketahanan Pangan Sistem Konsumsi Rumpun Ilmu Agrokomplek . (2011-2015) Output
TAHUN 2011
2012
2013
2015
Market
Rancang bangun teknologi pasca panen Teknologi pasca panen produk segar Teknologi produk pangan olahan
Produk
Teknologi
R&D
Eksplorasi bahan pangan non-gandum Peningkatan mutu produk pangan segar
Kebijakan dan sistem agribisnis pangan Peningkatan mutu produk pangan olahan
Diversifikasi produk olahan berbasis bahan baku lokal
2015 Rancang bangun teknologi pasca panen Rancang bangun teknologi pasca panen
Model dan rancang bangun teknologi pascapa nen bagi IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan)
Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan
Contoh Tema Riset unggulan Ketahanan Pangan Komoditi Sapi Potong Penelitian dan pengembangan komoditi ternak sapi potong lokal ( sapi Bali) merupakan penelitian yang sudah lama dilaksanakan dan dilatarbelakangi oleh konsumsi protein hewani terutama susu dan daging masyarakat Indonesia masih relatif rendah dan Indonesia masih masih mengimpor sapi bakalan untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri , merupakan acuan kenapa penelitian sapi potong, khususnya sapi Bali menjadi focus bagi penelitian ketahanan pangan di bidang peternakan. Penelitian diarahkan untuk pengembangan teknologi pembibitan, reproduksi ternak, pengendalian penyakit ternak (kesehatan hewan), teknologi pakan dan nutrisi ternak berbasis sumberdaya lokal serta teknologi pascapanen. Output yang diharapkan adalah terwujudnya peningkatan populasi dan produk sapi Bali unggul yang berdaya saing tinggi Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 9, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada program studi
29
Tabel 9. Roadmap Penelitian Unggulan Ketahanan Pangan Komoditi Sapi Potong Rumpun Ilmu Agrokompleks . (2011-2015) Output
TAHUN 2011
2012
2013
2015
Bibit sapi potong betina yang unggul
Market
Teknologi daging dan Pengolahan daging
Produk
Teknologi
2015
Bioteknologi reproduksi Jantan:Vitrifika si semen, sperm seksing dll Bioteknologi reproduksi betina:IB, OM, IVF, IPE,TE, dll
Model pembentukan bibit unggul dan sapi potong yang unggul
Bibit sapi potong jantan yang unggul
Teknologi Pengawetan Hijauan dan Pakan
Fisiologi Reproduksi Jantan
Standarisasi kualitas daging
Fisologi reproduksi betina
Hijauan, pakan dan ransum berkualitas
R&D
Pemulian ternak Seleksi karakter ekonomis berbasis marka gen
Kajian sosial peternak utk peningkatanpro duktivitas
4. Rumpun Ilmu EKOSOBUDKUM Tema Unggulan Pengentasan Kemiskinan Penelitian berkenaan pengentasan kemiskinan di Indonesia, khususnya dalam rangka rumpun ilmu ekososbudkum, selama ini sebetulnya selalu menjadi urgen dan mendesak kepentingannya. Hal ini berangkat dari realita masalah kemiskinan penduduk dalam berbagai dimensi (ekonomi, pendidikan, kesehatan) yang menjadi wajah bagian kawasan pemukiman perkotaan, pedesaan pedalaman, terlebih pada pemukiman penduduk kawasan pantai dan pulau-pulau bermata pencaharian menangkap ikan.
30
Sebagaimana dipahami bersama bahwa fenomena kemiskinan penduduk tersebut merupakan masalah nasional utama yang belum pernah teratasi secara berarti. Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 10, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada program studi
31
Tabel 10. Roadmap penelitian Unggulan Pengentasan Kemiskinan Ilmu Ekososbudkum . (2011-2015) Program Penelitian
Sub Prog ram
SP1.1
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
SP1.2
SP1.3
SP1.4
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
SP1.5
Sebe lumnya
20092010
20112012
20132014
Potensi SDA, sarana-pra sarana, dan SDM yang menunjang bagi pengemban gan institusi ekonomi nelayan
Analisis stakeholders & pranata lokal yang menunjang bagi pengemban gan ekonomi nelayan
---
Praktik pewilayahan komoditas secara tradisional dan modern oleh petani
Rumpun
Out put
Target Pene litian
Konstruksi model pengem bangan kelemba gaan sosial ekonomi masyarakat nelayan pesisirpulau dan kawasan perkotaan
Artikel Jurnal
Aplikasi model pengemba ngan
Praktik petik- olahjual secara tradisional dan modern oleh petani
Perubahan pola pikir petani dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi
Analisis kelayakan pengemban gan tri konsepsi pembangun an ekonomi pertanian
Artikel Jurnal dengan Analisis kelayak an
Termanfa atkannya hasil analisis klayakan, jurnal
---
Identifikasi sektor-sektor ekonomi informal yang potensial
Gaya pengelolaan usaha diterapkan pelaku ekonomi
Kondisi sarana dan SDM dimiliki pelaku ekonomi
Evaluasi kelayakan pengemban gan usaha sektor informal ke depan
Artikel Jurnal dengan Analisis kelaya kan
Termanfa atkannya hasil analisis kelayakan
---
Pemetaan sosial demografi masyarakat ekonomi lemah
Potensi pengetahua n, keterampila n, dan aspirasi masyarakat
Intervensi pemerintah dalam upaya peningkatan SDM
Evaluasi efektivitas program peningkatan SDM
Artikel Jurnal evaluasi program
Termanfa atkannya hasil evaluasi, jurnal
Data wajib zakat pada daerah target, model dan kebija kan penerap an zakat serta evaluasi efektif tas model dan kebija kan tersebut
Terman faatkan zakat dalam pengen tasan kemiski nan serta Artikel dan jurnal
Bentuk sekuritas sosial dalam masyarak at nelayan miskin kawasan kota pantai Sul Sel
Bentuk sekuritas sosial dalam masyarakat nelayan miskin kawasan pesisir dan pulau-pulau
Kajian Sikap dan perilaku masyarakat wajib dan penerima zakat
Kajian fungsi zakat dalam pemberanta san kemiskinan
32
Evaluasi penerapan zakat dalam pengentasan kemiskinan pada daerah yang menerapkan perda syariah
Tema Unggulan Integrasi Bangsa dan Harmonisasi Sosial Seiring dengan masalah kemiskinan, fenomena konflik sosial juga mewarnai secara mencolok masyarakat di banyak daerah pelosok dan perkotaan. Konflikkonflik dalam berbagai bentuknya (konflik-konflik manifes dan laten horizontal, vertikal, gerakan apartheid) tersebut telah membawa korban material dan jiwa rakyat tak ternilai, bahkan hal ini telah mengancam integrasi bangsa dan harmonisasi sosial dalam tatanan berkehidupan bersama di tanah air ini. Meskipun berbagai upaya dan strategi telah diterapkan oleh pemerintah, namun belum juga dapat memecahkan masalah secara berarti. Itulah sebabnya menjadi sangat relevan menetapkan tema “integrasi bangsa dan harmonisasi sosial” sebagai salah satu program penelitian unggulan dalam rumpun ilmu Ekososbudkum ke depan. Topik – topik penelitian dan roadmap penelitiannya disajikan pada Tabel 10, yang mengindikasikan tahapan-tahapan penelitian untuk setiap tahunnya dan akan didukung oleh roadmap penelitian pada program studi
33
Tabel 10. Roadmap penelitian Unggulan Pengentasan Kemiskinan Ilmu Ekososbudkum . (2011-2015) Program Penelitian
SP
SP2.1
Pengemba raan nelayan teripang pulau Sembilan ke perairan Nusantara dan Australia (2004) Konflik peman faatan wilayah laut terumbu karang Takabonera te & Pulau Sembilan (2003)
20092010
Identifikasi dan pemetaan kelompok etnis cikal bakal masyarakat bahari di Indonesia
20112012 Nilai & norma berkehidu pan bersama dalam sistem pengeelol aan laut secara komunal, negara, dan akses terbuka
Nilai & norma berkehidu pan bersama dalam kelompok kerja pelaut
20132014
Wawasan geo sosio budaya kebaharian yang lahir dari penga laman pengembar aan di laut
Analisis potensi sosio budaya bahari yang menunjan g bagi penguatan integrasi bangsa dan harmonisa si sosial
Bentukbentuk konflik pemanfaat an ruang laut dan pelakunya
Sumber/ penyebab terjadinya konflik antar pemangku kepentinga n di laut
Modelmodel resolusi konflik yang diterapkan masyarakat
Rekayasa model alternatif resolusi konflik antar kelompok stakehold ers di laut
---
Identifikasi kelompok pelaku konflik & wilayah darat tempat kejadian konflik
Bentukbentuk konflik dan pelakunya
Sumber/pe nyebab terjadinya konflik antar pemang ku kepenting an di darat
Modelmodel resolusi konflik yang diterapkan masyarakat
Pengem bangan model alternatif resolusi konflik di darat
SP2.4
---
ELemen identitas kelompok sosial vital bagi penguatan integrasi nilai
Elemen identitas kelompok sosial vital bagi penguatan integrasi elit
Elemen identitas kelompok sosial vital bagi pengu atan integ rasi khalayak
Analisis ele men integ rasi nilai ,elit & khalayak bagi pemban gunan. kesatuan bangsa
SP2.5
Pengemban gan Angka dan Diakritik Aksara Lontara dan program Kompute risasinya (2008)
Pemetaan dan preventasi bahasa dan seni daerah yang diucapkan secara meluas dlm hubungan antar etnis
Pengaruh proses globa lisasi terha dap eksisten si bahasa dan seni daerah yang potensial dipentaskan di panggung nasional dan intrnasional
SP2.2
PENGUATA N JIWA NASIONALI SME & TATANAN BERKEHID UPAN BERSAMA
Sebe lumnya
SP2.3
Inventa risasi kelompok pelaku konflik dan kawasan perairan tempat kejadian konflik
34
Rekayasa model pe ngembangan bhsa & seni daerah dlm konteks nasional & intrnasional
Rumpun
Out put
Target Pene litian
Artikel Jurnal analisis sosial budaya
Termanfa atkannya hasil analsis, jurnal, haki
Model alter natif resolusi konflik
Teraplikas inya model, jurnal
Model resolusi konflik
Teraplikas inya model, jurnal
Artikel Jurnal analisis integ rasi elemen
Termanfa at kannya hasil penelitian, jurnal
Model pengem bangan
Teraplika sinya model, dan jurnal ilmiah
BAB V PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
Pelaksanaan Rencana Induk Penelitian dan roadmap penelitian bagi sivitas akademika Universitas Hasanuddin, khususnya bagai peneliti memerlukan beberapa faktor pendukung untuk terselenggaranya penelitian yang berkualitas mengacu kepada Rencana Induk Penelitian dan roadmap penelitian & pengabdian pada masyarakat, yaitu: (1). Pendanaan, (2). Pedoman Pelaksanaan Penelitian, dan (3) Sistem Penjaminan Mutu.
A. Pendanaan Program – program penelitian yang telah disusun dalam kebijakan pedoman Rencana Induk Penelitian dan roadmap penelitian ini akan didanai dari berbagai sumber pendanaan, baik dari DIPA Unhas, yang berasal dari penerimaan bukan pajak, maupun dari dana penelitian desentralisasi dan hibah strategis nasional yang berasal dari Dikti. Namun demikian, sumber pendanaan bisa juga berasal dari instansi lain, seperti Kantor Menteri Riset dan Teknologi (KMNRT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pemerintah Daerah Provinsi / Kabupaten / Kota, Balitbang Pertanian maupun departemen lainnya, atau berasal dari penyandang dana penelitian luar negeri. Selain itu pendanaan juga berasal dari pihak swasta seperti: Toyota Foundation, ACIAR, ITSF, Bogasari Nugraha (PT Bogasari Flourmills), Danone Institut dan lain-lain. Kerjasama kemitraan dengan pihak industry maupun Pemda juga dapat mendukung penelitian dalam bentuk bantuan pendanaan, selain itu juga dalam proses komersialisasi produk hasil penelitian. Perkiraan dana yang diperlukan untuk setiap tema unggulan Universitas Hasanuddin diperlukan dua Milyar per tema riset unggulan , dan diestimasi untuk 10 tema riset ungula diperlukan 20 Milyar per tahun dan untuk lima tahun diestimasi dana yang diperlukan 100 milyar. Rencana perolehan dana belum dapat ditentukan , tapi dengan menawarkan rencana induk Penelitian ini ke berbagai pihak, instansi pemerinta,
35
maupun swasta atau badan-badan internasional diharapkan penelitian unggulan ini dapat terdanai.
B. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mengajukan proposal penelitian oleh individu, kelompok keahlian, Pusat Penelitian, Program Studi se-Unhas dengan mengacu kepada Buku Panduan Penulisan Program Penelitian Unhas Tahun 2011. Alur proses pengajuan proposal program penelitian dan pelaksanaan system penjaminan mutu disajikan pada Gambar 6.
Proposal:
PM Sekretariat Program (LP /PKP):
Tim Evaluator Penelitian
MONITORING
Program Studi Jurusan Fakultas Pusat Studi Puslit
PM
Disarankan diperbaiki
DITERIMA ?? TIDAK YA KONTRAK
IMPLEMENTASI PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PM M
PM PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambar 6. Skema mekanisme pengajuan proposal dan tahap penerapan Penjaminan mutu (PM )
36
C. Sistem Penjaminan Mutu Untuk menjamin terselengaranya penelitian yang berkualitas, maka diperlukan suatu sistem penjaminan mutu penelitian yang dlakukan mulai pada tingkat laboratorium sampai dengan tingkat universitas. Proposal penelitian sebaiknya diseminarkan terlebih dahulu pada tingkat laboratorium/Program Studi, kemudian dievaluasi dan diseleksi pada tingkat Lembaga Penelitian (Sekretariat Program) berdasar seleksi administrasi dan seleksi meja (Desk Evaluation) oleh tim pakar (reviewer). Rekomendasi dari tim pakar menghasilkan tiga kesimpulan terhadap proposal yang dievaluasi, yaitu (1) Didanai, (2) Disarankan untuk diperbaiki sesuai criteria sebelum dilakukan penilaian ulang dan (3) Tidak dapat didanai. Kegiatan monitoring dan evaluasi internal dlakukan oleh tim evaluator dengan melakukan site visit, melihat laporan kemajuan, proses pelaksanaan kegiatan penelitian dan melihat logbook peneliti, menilai laporan akhir dan publikasi. Sasaran akhir dari penyusunan roadmap penelitian Unhas adalah terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian di lingkungan Sivitas Akademika Universitas Hasanuddin. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka unit-unit kerja yang terkait dalam bidang penelitian perlu melakukan berbagai upaya antara lain: 1. Melakukan penyebaran informasi (sosialisasi) roadmap ke seluruh sivitas akademik Universitas Hasanuddin. 2. Membentuk tim kerja (task force) perbaikan dan pelaksanaan roadmap penelitian unggulan Universitas Hasanuddin. 3. Melakukan klasifikasi kelompok bidang keahlian rumpun ilmu guna menunjang fokus penelitian unggulan Universitas Hasanuddin, baik yang bersifat monodisiplin, multidisiplin maupun interdisiplin. 4. Mendorong peningkatan mutu sumberdaya manusia Universitas Hasanuddin, baik dosen, pegawai, asisten, laboran maupun mahasiswa. 5. Mengupayakan tersedianya sarana penunjang penelitian berupa laboratorium dan peralatan, serta dana penelitian kelompok bidang keahlian. 6. Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dosen dan mahasiswa. 7. Meningkatkan mutu sarana publikasi ilmiah rumpun ilmu di lingkungan Universitas Hasanuddin. 8. Mengupayakan terciptanya jaringan informasi dan kerjasama penelitian dengan institusi internal dan eksternal Universitas Hasanuddin. 9. Melakukan pemantauan pelaksanaan roadmap penelitian Universitas Hasanuddin. 10. Melakukan evaluasi setiap tahapan kegiatan penelitian guna perbaikan di masa mendatang.
37
BAB VI PENUTUP
Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian Universitas Hasanuddin dalam berbagai rumpun ilmu tidak dapat dicapai secara tiba-tiba, tetapi memerlukan proses yang cukup panjang. Proses ini bisa dicapai secara efisien dan efektif jika dipersiapkan dan direncanakan secara matang dan sistematis. Hal ini bisa dicapai, salah satunya dengan menyusun kebijakan roadmap penelitian dalam empat bidang rumpun ilmu. Kerangka Kebijakan Rencana Induk Penelitian dan Roadmap Penelitian berdasarkan Rumpun Ilmu ini diharapkan menjadi pedoman dan acuan dalam menyusun program penelitian yang terpadu dan holistic, baik berbasis multidisiplin maupun yang interdisiplin. Jika roadmap penelitian ini bisa dipahami dan direspon oleh semua unit kerja yang bergerak di bidang penelitian, kemudian prosesnya ditempuh sesuai dengan pencapaian yang ditetapkan, maka diharapkan lima tahun ke depan atmosfir penelitian di lingkungan Univeristas Hasanuddin akan berjalan sesuai harapan, serta Unhas sebagai universitas berkualitas internasional menjadi kenyataan. Kerangka Kebijakan Roadmap Penelitian berdasarkan Rumpun Ilmu ini akan berguna, bila hasil yang telah disepakati benar-benar: Menjadi dokumen rencana tindak, bukan sekedar gambaran normatif Menjadi dokumen acaun bersama untuk tindakan sendiri-sendiri dan yang dilakukan bersama (kolaboratif) secara sinergis dalam organisasi. Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun Rencan Induk Penelitian dan Roadmap Penelitian Universitas Hasanuddin yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk menyelesaikan dokumen ini dalam waktyu yang tidak terlalu lama.
38
Makassar, 10 September 2011 Tim Penyusun D. A Suriamiharja, Prof. M.Eng, Ph.,D. Hafied Cangara, Prof. M.Sc. Ph.D. Abubakar Tuwali, Prof, Dr. DEA Herry A Sanjaya,. Prof. Dr. DEA Sudirman, Prof.Dr. Mpi Baharuddin, Prof. Dr. M.Agr. Sumbangan Baja, Prof. M.Sc. Ph.D. Nasrun Massi, Prof. dr. Ph.D. Junaedi Muhidong, Dr. M.Sc. Mahmud Tang, Prof, Dr. MA
39