9
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1.
Video Editor
2.1.1
Definisi Video Editor Video editor adalah pintu terakhir dari produksi siaran berita televisi.
Video editor menjadi sensor terakhir dari proses sebelum ditayangkannya hasil reportase mengenai peristiwa yang terjadi dilapangan. Video editor akan memilih dari sekian banyak shot yang diambil oleh kamera person, untuk disusun sesuai naskah. Video editor bisa menjadikan susunan gambar menjadi lebih layak untuk ditonton, karena lebih menampilkan shot yang sopan, tidak menampilkan adeganadegan kekerasan, korban kekerasan, pornografi, dan unsur lain yang tidak layak ditayangkan. 7 Video Editor adalah orang yang bertanggungjawab terhadap proses editing dimana didalamnya terdapat hal-hal yang bekenaan dengan nilai artistik dan tehnik, dimana dari sekian banyak stok gambar atau footage yang orisinil yang dimiliki disusun sedemikian rupa dan dirubah menjadi suatu gambar dengan versi baru. Bagaimana pun hebatnya materi berita yang diperoleh kamera person dilapangan, itu tidak akan banyak berarti bila anda gagal mengeksploitasikannya di ruang editing. Orang yang melakukan proses editing disebut editor. Ada dua tahap dalam proses pembuatan berita, yaitu mengumpulkan materi (bahan
7
Morisson. Jurnalistik Televisi Mutakhir.Jakarta:P.T.Ramdina Prakarsa,2004.
10
mentah) dan mengedit materi tersebut atau sering juga dikenal sebagai post production (pasca produksi). 8 Pada umumnya gambar untuk berita televisi dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu: A).Gambar spesifik, yaitu gambar yang tidak dapat digantikan dengan gambar lainnya karena sifat nya yang khusus, Misal: -Nama orang, nama tempat, dan nama peristiwa. B).Gambar umum, yaitu gambar yang bersifat umum sehingga dapat digunakan gambar apa saja asalkan sesuai dengan topik atau tema berita. Gambar umum biasanya adalah gambar penunjang atau stok shot yang berfungsi mendukung narasi. Misal: -tentang pendidikan,stok shot yang digunakan gambar sekolah. -tentang ekonomi,stok shot yang digunakan gambar pasar,pabrik. Seorang penyunting gambar dalam melakukan tugasnya akan selalu dihadapkan pada dua hal : pertama, durasi gambar versi edit yang dibatasi dan durasi proses edit yang juga dibatasi, yaitu oleh dead line,dimana hasil pekerjaan editor harus siap untuk ditayangkan. Dalam penyusunan paket berita, maka gambar pertama yang ditampilkan adalah gambar yang paling dramatis, paling menarik, dan paling penting dalam upaya untuk menarik perhatian penonton. 9
8 9
Morissan. Op Cit.Hal.233 Ibid.hal.238
11
Perangkat alat edit yang banyak digunakan stasiun televisi di Indonesia adalah menggunakan perangkat alat edit linear yang bekerja dengan merekam atau memindahkan gambar dari satu kaset ke kaset lainnya. 10 Proses linier editing adalah sistem mekanik
secara dasar. Teknik ini
menggunakan cara yang linier (searah), satu potongan gambar disambung dengan potongan gambar lain menjadi satu urutan jalinan cerita sehingga menjadi layak tonton. Perangkat pokok alat editing linear terdiri dari : a. Satu alat pemutar (player) untuk menjalankan kaset bahan mentah b. Satu alat perekam untuk merekam gambar dari player c. Dua monitor tv untuk melihat gambar dari player dan recorder d. Alat control editing untuk menjalankan player dan recorder e. Alat sound mixer untuk mengontrol suara yang direkam Dalam memproduksi acara siaran televisi sebenarnya kita telah melakukan editing baik langsung maupun tidak langsung, dalam arti kalau acara yang kita produksi langsung siap disiarkan editing dilakukan saat itu juga, tetapi kalau acara yang diproduksi belum siap siar maka editingnya memerlukan proses tersendiri. Dengan demikian dilihat dari pelaksanaannya dan bahan bakunya, editing dapat dibedakan menjadi : a. editing yang dilaksanakan pada saat itu juga, dimana pelaksanaannya melalui vision mixer.
10
Ibid.hal.236
12
b.editing yang dilaksanakan saat pasca produksi dan pelaksanaannya menggunakan meja editing elektronik. c.editing yang bahan bakunya berupa film. 11
2.1.2
Karakteristik Video Editor Video editor sebagai suatu proses dalam menghasilkan gambar yang akan
ditayangkan kepada pemirsanya memiliki karakteristik, yaitu : a. memelihara Alur Cerita Agar hasil editing bias berjalan sesuai dengan hal yang sudah kita perkirakan dari semua pergerakan objek, perlu dipastikan bergerak sesuai dengan irama yang diarahkan dari potongan gambar yang satu ke potongan gambar selanjutnya. b. memelihara garis pandang Melewati garis pandang dari masing-masing objek pada sebuah adegan bisa mengejutkan bagi para pemirsanya dan menggangu alur cerita. c. Bergerak dari gambar besar menjadi detail Tugas dari editing untuk membuat detai pada tahap inilah yang memberi gambaran dari kondisi yang umum dari sebuah adegan menjadi detail yang terjadi didalamnya. d. Mengawasi kontinuitas gambar Kontinuiti dalam video artinya pakaian, pemain, dan gaya yang terus sama dengan gaya yang realistis sebuah adegan dari sebuah program.apabila terjadi perubahan maka akan menjadi hambatan dalam menjaga kontinuitas gambar.
11
Darwanto Sastro Subroto.Op Cit.hal 129
13
e. Penghubung Diantara dua gambar kita lakukan insert gambar penghubung untuk membantu agar antara dua shot tidak terjadi jumping, sehingga kesan natural dari sebuah pergerakan dapat terjadi. f. Panjang Dan Waktu gambar Dengan banyaknya variasi gambar dan waktu yang berbeda, seorang editor dibutuhkan pemikiran dalam memilih gambar tersebut untuk ditayangkan g. Mendekatkan Dimaksudkan untuk menciptakan perbedaan dan efek. Agar pemirsa dapat membedakan dua shot dan menyimpulkannya sebagai sebuah rangkaian cerita. h. Memadukan aksi Ini dilakukan sebagai penghubung antara dua shot yang menunjukan sebuah kesinambungan sebuah aksi. i. Transisi. Terdiri dari wipe, fade, dan dissolve adalah transisi yang biasa digunakan dalam proses editing, untuk membantu memberikan kesan yang seperti diinginkan dalam naskah. Untuk menghubungkan sebuah tempat atau peristiwa yang berbeda jarak dan waktu bisa digunakan dissolve. Fade digunakan untuk mengawali atau mengakhiri satu adegan. Wipe digunakan untuk menunjukan bahwa kita sudah berganti suasana.
14
2.1.3
Fungsi Video Editor Fungsi video editor pada hakekatnya menjadikan susunan gambar menjadi
lebih layak untuk ditonton, karena lebih menampilkan shot yang sopan, tidak menampilkan adegan-adegan kekerasan, korban kekerasan, pornografi, dan unsur lain yang tidak layak ditayangkan, dimana dari sekian banyak stok gambar atau footage yang orisinil yang dimiliki disusun sedemikian rupa dan dirubah menjadi suatu gambar dengan versi baru.
2.1.4
Proses Editing Proses editing dimulai dengan menandai bagian gambar yang terdapat pada
pita kaset bahan mentah yang akan dikopi ke master tape. caranya adalah dengan memberikan batas awal (mark in) dan batas akhir (mark out) pada bagian yang akan dikopi. 12 Proses editing pada program berita Redaksi pagi dilaksanakan diruang tersendiri, dimana peralatan pendukung tersedia sepenuhnya. Mulai dari komputer, VTR source, VTR record, edit control, monitor, mixer audio, mixer video, vectorscope, dan lain sebagainya. Alat-alat inilah yang membantu mendukung terlaksananya kerja seorang editor dalam melaksanakan proses editing dengan sempurna. Keahlian dan kemampuan editor gambar ketika menggabungkan gambar dalam proses editing akan menghasilkan rangkaian gambar yang berjalan mulus. Penonton akan menyaksikankan suatu gambar yang seolah-olah tidak terputus. Penonton hampir tidak menyadari perpidahan yang
12
Morissan.Jurnalistik Televisi Mutakhir.Jakarta Ramdina Prakarsa.2004 hal:237
15
terjadi antar gambar satu ke gambar berikutnya, seluruh gambar akan berjalan dengan lancar dan terlihat alami dan logis. Seorang editor dalam bertugas akan dihadapkan pada durasi gambar versi edit yang dibatasi dan durasi proses edit yang juga dibatasi oleh deadline, dimana hasil pekerjaan editor harus siap untuk ditayangkan. Editor juga harus mengingat berbagai gambar penyela atau cutaway, gambar penyela akan membantu editor ketika akan menyambung dua gambar yang mempunyai masalah dengan kontinuitas, hal ini bertujuan untuk mempercepat kerja dalam proses editing.13 Tim liputan harus menyediakan cukup gambar penyela atau cutaway ketika merekam gambar dilokasi untuk membantu editor ketika melakukan proses editing dan memecahkan masalah kontinuitas gambar,karena pada saat proses editing, editor terlebih dahulu menyediakan cutaway jika akan menunjukan perpindahan lokasi atau tempat. Pada saat proses editing gambar terkadang editor mengeluh dan merasa tidak puas terhadap kualitas gambar, durasi gambar yang singkat dan tidak terlalu banyak variasi gambar. Sebaliknya seorang reporter juga akan mengeluhkan hasil kerja editor karena gambar akhir tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Masalah seperti ini dapat dihindari jika reporter dan editor dapat saling berkomunikasi dan secara bersama melihat materi gambar sebelum melakukan editing (priview gambar).
13
Ibid hal:239-240
16
Hasil akhir proses editing adalah gambar akan terlihat seperti diambil oleh banyak kamera yang diletakan di berbagai sudut, padahal dalam liputan itu hanya ada satu kamera saja yang digunakan. 14 Dalam melaksanakan tugasnya editor mempunyai aturan dan hal yang tidak boleh dilakukan untuk menghasilkan tayangan yang baik untuk pemirsanya. Berikut halhal yang dilarang editor dalam proses editing : - memotong gambar seseorang atau sesuatu yang sedang melakukan aksinya, maksudnya perinsip yang penting dan mendasar yang harus dimiliki setiap editor gambar adalah pemahaman terhadap peraturan yang mengatakan, setiap gambar terhadap suatu objek orang atau sesuatu yang bergerak harus mengikuti garis aksinya editor tidak boleh memotong gambar tersebut ditengah aksi yang sedang dilakukan karena akan membingungkan penonton. - tidak boleh sembarangan meletakan gambar penyela atau cutaway, cutaway yang dipilih harus sesuai dengan tema berita yang akan ditayangkan. Apa bila hal tersebut dilakukan akan menyebabkan jump cut. - beritahu reporter mengenai gambar yang direkam tidak boleh menyebrangi garis imajener atau garis arah gerakan yang ditentukan oleh kearah mana objek bergerak, karena hasil editingnya akan tampak salah dan akan membingungkan penonton. 15
14 15
Ibid.hal : 198 Ibid. hal : 241-242
17
2.1.5
Teknik Editing Seorang editor didalam proses editing ketika sedang melaksanakan tugasnya
mengedit gambar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik, diantaranya : a). Live on tape Adalah teknik editing yang dilakukan secara langsung pada program acara yang di produksi secara live dan alat yang digunakan adalah vision mixer. Tehnik editing ini lebih sering digunakan pada penayangan program sport seperti balap motor, sepakbola dan lainnya. b). Retakes Adalah teknik edit dengan mengulang pengambialan gambar yang telah dilakukan,untuk menggantikan gambar yang salah dengan gambar yang lebih baik untuk meningkatkan mutu teknik maupun artisiknya. c). Rekaman bagian demi bagian Adalah teknik edit dengan merekam sequence per sequence sesuai dengan breakdown script yang telah dibuat. d). Singgle source recording Adalah teknik edit menggunakan gambar yang dihasilkan dari beberapa kamera, penyelesaiannya dilakukan saat pasca produksi. e). Editing intercat Adalah teknik pemotongan gambar dari berbagai kejadian yang terjadi serentak ditempat yang sama atau tempat yang berbeda. f). editing analitis
18
Adalah teknik edit yang menggunakan gambar-gambar yang mempunyai jenis ukuran yang berbeda. g). Editing kontiguitas Adalah teknik edit untuk mengikuti suatu peristiwa melalui satu tolak ukur tertentu. h). Editing pandangan Adalah teknik edit yang membangun hubungan antara dua tempat yang berbeda. i). Picturization Picturization adalah teknik menghubungkan gambar satu dengan lainnya, sehingga menjadi satu seri gambar yang menarik, ini merupakan suatu kunci keberhasilan dari rangkaian gambar di setiap acara televisi. 16
2.1.6
Jenis Editing
Selain teknik editing, editor juga harus paham dengan jenis editing untuk menghasilkan tayangan yang logis dan masuk akal. Ada juga beberapa jenis editing yang digunakan dalam paket berita ataupun non berita, diantaranya : 1). Continuity editing continuity editing yang dimaksud adalah sebagai alat untuk menghubungkan beberapa titik dari objek yang sedang melakukan aktifitas dialog maupun pergerakan 2). Relational editing
16
Morissan.Opcit. hal : 240-241
19
Dalam editing jenis ini dilakukan intercutting, misal pengambilan gambar pesawat terbang yang sedang mengudara,kemudian kita cut pada penerbang yang ada di kokpit pesawat tiruan yang ada di studio. 3). Dynamic editing Editing yang dimaksud adalah intercutting yang rumit dapat menciptakan suatu suasana dramatic yang mengarahkan dan memberi tekanan, idenya di dapat dari kreatifitas seorang editor. 17
2.1.7
Metode Dasar Switching
Yang dimaksud switching adalah cara untuk memilih gambar yang menarik untuk di lihat. Gambar yang akan ditayangkan dipilih dengan menggunakan teknik switching,artinya teknik switching adalah suatu teknik transisi gambar. Dalam teknik switching terdapat lima jenis teknik,yaitu: 1.CUT yang dimaksud dengan cut adalah perpindahan gambar secara mendadak, teknik ini yang biasa digunakan dalam pengeditan paket berita. 2. DISSOLVE adalah pergantian gambar dari yang satu ke gambar yang lainnya secara perlahan –lahan dan dipergunakan untuk perubahan gambar secara dekoratif dengan maksut tertentu, seperti untuk mempercepat gerakan, memperpendek waktu, perubahan tempat dan menyatakan hubungan erat antara dua buah gambar. 3. FADE IN dan FADE OUT.
17
Darwanto Sastro Subroto.Op Cit. Hal 130
20
FADE IN menunjukan gambar pertama dari sebuah blank yang secara perlahan – lahan muncul sampai mencapai level normal. FADE OUT menunjukan gambar yang perlahan-lahan dari level normal menjadi blank pada frame gambar. 4. WIPE adalah teknik switching gambar dengan bermacam versi dan bervariasi. 5. SUPER IMPOSE adalah perpaduan antara dua gambar atau lebih kedalam satu frame gambar. 18
2.1.8
Ukuran Gambar Orang yang bekerja pada televisi harus memiliki bahasa yang sama ketika
melihat gambar pada layar monitor. Untuk itu harus ada istilah yang bisa saling dimengerti di antara para pekerja di televisi. Ukuran pengambilan gambar selalu berkaitan dengan ukuran tubuh manusia yang terdiri dari: - LONG SHOT atau LS adalah pengambilan gambar keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. - VERY LONG SHOT atau VLS menggambarkan keseluruhan keadaan linkungan alam atau lingkungan sekitar. - WIDE ANGEL adalah ukuran pengambilan gambar yang memasukan keadaan sekeliling ,jadi wide angel akan memberikan pandangan keseluruhan keadaan - MEDIUM LONG SHOT atau MLS adalah ukuran pengambilan gambar dari kepala sampai tepat dibawah lutut
18
Darwanto Sastro Subroto.Op Cit. Hal 132-135
21
- MID SHOT atau MS adalah ukuran pengambilan gambar dari kepala sampai pinggul - MEDIUM CLOSE UP atau MCU adalah ukuran pengambilan gambar dari kepala sampai bahu - CLOSE UP atau CU adalah ukuran pengambilan gambar seluruh wajah sampai leher - BIG CLOSE UP atau BCU adalah ukuran pengambilan gambar keseluruhan wajah yang memenuhi layar. - EXTREM CLOSE UP adalah ukuran pengambilan gambar satu bagian tubuh yang memenuhi layar. 19
2.1.9
Komposisi Gambar Dan Pergerakan Kamera Sebagai orang yang bekerja mengedit gambar editor wajib mengerti dan
paham dengan komposisi gambar dan pergerakan kamera agar hasil pekerjaan yang dihasilkan dapat dinikmati pemirsa dan tidak membuat bingung karena tidak sesuai dengan isi beritanya. Berikut Komposisi Gambar: - Head Room Head room adalah ruang kosong yang berada diatas kepala objek head room perlu diperhatikan agar subjek yang berada pada layar televisi tidak tampak tanggelam kearah tepi bawah layar televisi. -Nose Room
19
Morissan.Op Cit. Hal172
22
Nose room adalah ruang yang diperlukan ketika objek melihat atau menunjuk pada suatu arah tertentu. Tanpa nose room gambar akan tampak aneh dan tidak seimbang. -Walking Room Walking room adalah jarak yang tersisa ketika objek berjalan atau bergerak pada arah tertentu,tanpa walking room objek akan tampak terhalangi atau terhenti oleh tepi layar. Berikut ini adalah Pergerakan kamera yang harus diperhatikan editor dalam mengedit gambar untuk menyesuaikan gambar satu dengan gambar berikutnya agar kontinuitas gambar tetap terjaga : a. Pan, yaitu pergerakan kamera secara horizontal,bergerak ke kiri(pan kiri) bergerak ke kanan(pan kanan) b. Tilt, yaitu pergerakan kamera secara vertikal,yang terdiri atas gerakan kamera dariatas ke bawah(tilt down)atau dari bawah ke atas(tilt up) c. Zoom Out yaitu teknik pengambilan gambar dari CloseUp pada suatu objekdan kemudian objek terlihat menjauh. d. Zoom In yaitu teknik pengambilan gambar darisudut pengambilan Wide (melebar)dan kemudian bergerak mendekati kearah subjek e. TRACK yaitu gerakan kamera secara konstan, mengikuti gerakan objek.
23
2.2. Media Massa 2.2.1 Jenis Media Massa Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak dan serentak. Para sarjana sepakat bahwa jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah pers, radio, televisi dan film. 20
2.2.2
Karakteristik Media Massa
Bila dilihat dari sisi bentuk media yang digunakannya, media jurnalistik atau media massa memiliki ciri sebagai berikut : 1.
publisitas, yakni bahwa media massa diperuntukan bagi masyarakat umum. Tidak ada batasan siapa yang boleh atau harus membaca, menonton, mendengarkan dan siapa yang tidak boleh membaca, menonton, mendengar. Media massa tersebar secara luas untuk memenuhi kebutuhan khalayak.
2.
universalitas, yakni bahwa media massa harus memuat
atau
menyiarkan aneka berita mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di seluruh pelosok dunia dan tentang segala aspek dan kehidupan umat manusia. Media massa bersifat umum dalam menyampaikan suatu materi pada khalayak.
20
Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdinata. Op Cit. Hal.9-14
24
3.
aktualitas, yakni bahwa media massa harus mampu menyampaikan berita secara cepat kepada khalayak. 21
2.3 Televisi Sebagai Media Massa Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang dimiliki tidak lalu menjadi saingan dari media massa lainnya, bahkan bersama media cetak dan radio merupakan tritunggal media massa, yang mempunyai pengarauh dan dengan sendirinya akan membentuk kekuatan yang besar. 22 Televisi merupakan media massa yang mempunyai keunggulan tersendiri yaitu dapat memadukan audio dari segi penyiaran (broadcast) dan video dari segi gambar bergeraknya (moving images). Televisi menjadi semakin maju dan berkembang sejalan dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat, dimana media itu beroperasi. Keampuhannya selain menimbulkan dampak positif, juga dampak negatif apabila masyarakat tidak tanggap dan waspada terhadap daya pengaruhnya. Suatu program televisi dapat dilihat dan didengar oleh khalayak, karena ditransmisikan oleh pemancar. Dengan keunggulan tersebut maka dalam mengolah berita pun tidak akan mengalami kesulitan. Melalui proses yang panjang maka siaran berita di televisi bisa dikonsumsi oleh khalayak menggunakan perangkat teknologi canggih. Televisi adalah media
21
Asep Saeful Muhtadi.Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek. Bandung:Logos Wacana Ilmu,1999. Hal.80 22 Darwanto Sastro Subroto.Produksi Acara Televisi. Op Cit.Hal.14
25
paling cepat dalam menyebarluaskan berita, ini dapat dilihat dari durasinya dalam hitungan menit bahkan detik sampai penayangan siaran berita. 23
2.3.1 Pengertian Televisi Televisi dalam bahasa inggris disebut television. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, tele yang artinya far off, jauh. Sedangkan kata vision dari bahasa latin visio yang berarti to see, melihat. Secara harfiah artinya melihat dari jauh. Bisa dikatakan melihat dari jauh karena adanya teknologi yang digunakan dalam proses penayangan materi siaran dari stasiun penyiaran juga adanya sinyal elektromagnetik yang dipancarkan lewat udara dan dibongkar lewat pemancar dengan bantuan sistem trasmisi melalui kawat. Berdasarkan kemajuan teknologi yang terus bergulir televisi menjadi salah satu media massa yang paling cepat dalam mendapatkan berita. Televisi merupakan penyempurna media massa radio yang hanya memiliki keunggulan di audio atau suara tetapi jauh melampaui radio yang lebih dahulu mengudara karena televisi sudah menyajikan dominan gambar dan suara sebagai faktor kelebihannya. Berdasarkan karakteristik segi visualnya televisi menyajikan gambar-gambar yang hidup dan tampak pada layar pesawat televisi dapat menyentuh gejolak emosional penonton saat sedang menonton. 24
23 24
Onong Uchjana Effendy. Op Cit. Hal.122 Onong Uchajana Effendy. Televisi Siaran. Teori dan Praktek. Mandar Maju.1993.hal 194
26
2.3.2
Fungsi Televisi Ardianto dan Erdinaya dalam bukunya, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar, merumuskan sebagai berikut : 25 Fungsi televisi sama dengan fungsi media lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitianpenelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya informasi.
2.3.3 Karakter Televisi Televisi sebagai media massa yang paling praktis dan efisien dalam menyajikan pemberitaan memiliki karakteristik, yaitu : 1. segi visual (gambar) 2. segi auditif (suara) 3. segi ekomonis (ekonomi) 4. segi estetis (keindahan) 5. segi sosiologis (social) 26
25
Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdinaya. Op Cit.hal 128 Onong Uchjana Effendy.Dimensi-dimensi Komunikasi.Bandung: Penerbit Alumni.1981.hal 197-200 26
27
Ditinjau dari stimulasi indra, televisi dapat menstimulus dua alat indra, yaitu indra pendengaran dan indra penglihatan. Selain bersifat audio visual, televisi juga memiliki karakteristik lain : 1. Menggunakan gelombang elektromagnetik. 2. Didengar dan dilihat sekilas. 3. Menggunakan pemancar atau transmisi. 4. menguasai ruang dan tidak menguasai waktu. 27
2.4 Program Televisi Pada stasiun televisi, jenis program yang ditayangkan ada dua, yaitu : 28 1.
program informasi Program informasi pada stasiun televisi merupakan program berita
(News). Robert Tyell mendefinisikan berita sebagai berikut : Berita ialah informasi yang baru, menarik perhatian, mempengaruhi (effect) orang banyak, dan mempunyai kekuatan untuk membangkitkan selera mengikutinya. 29 Berita menurut Departemen Pendidikan RI membakukan istilah “berita” dengan pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. “Berita” juga disamakan maknanya dengan “kabar” dan “Informasi
(resmi)”
yang
berarti
penerangan,
keterangan,
atau
pemberitahuan. 30 27
J.B. Wahyudi. Media Komunikasi Massa.Bandung: Penerbit Alumni.1986.hal 102 Morissan. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Penerbit Ramdina Prakarsa.2005. hal266-268 29 Soewardi Idris.Jurnalistik Televisi.Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.1987.hal 141 30 Kustadi Suhandang.Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik.Bandung Nuansa.2004 hal.103 28
28
Definisi berita versi barat menurut The new Grilier Webster Internasional Dictionary yang menyebutkan bahwa berita adalah (1) Current information about something that has taken place, or about something not know befor; (2) News is information as presented by a news media such as papers, radio,or television; (3) News is anything or anyone regarded by a news media as a subject worthly of treatment. 31 Menurut Kustadi Suhandang, dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk dan
kode etik”, berita (news) adalah
laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada di alam semesta ini, yang terjadinya pun aktual dalam arti “baru saja” atau hangat dibicarakan orang banyak. 32 Ada
definisi
yang
menurut
Hikmat
Kusumaningrat
dan
Purnama
Kusumaningrat mudah dipahami, yaitu bahwa berita adalah informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang. 33 Siaran berita merupakan program yang mengidentifikasi suatu stasiun televisi kepada pemirsanya. Program berita menjadi identitas khusus atau identitas lokal yang dimiliki suatu stasiun televisi.
31
Hikmat Kusumaningrat,dan Purnama Kusumaningrat.Teori dan Praktik.Bandung.PT. Remaja Rosdakarya.2006.hal.39 32 Kustadi Suhandang. Op Cit.Hal.103-104 33 Hikmat Kusumaningrat,dan Purnama Kusumaninngrat.Op Cit.Hal.40
29
2.4.1
Jenis Berita
2.4.1.1.
Hard News Hard news adalah jenis berita tentang peristiwa yang dianggap penting
bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok, dan organisasi. Jenis berita ini menyangkut masalah masyarakat, ekonomi, kriminal, kerusakan lingkungan dan berita-berita tentang ilmu pengetahuan. Menurut Pak Morisson dalam mata kuliah Programming I, sport termasuk Hard news karena informasi tersebut harus segera disiarkan.
2.4.1.2.
Soft News Soft news sering juga disebut feature yaitu berita yang tidak terikat dengan
aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Bagi televisi, berita ringan ini sangat diperlukan dalam setiap penyajian paket berita untuk membantu penonton pindah dari sesuatu yang serius ke program yang bersifat menghibur. Soft news biasanya berupa sesuatu yang lucu dan aneh atau tentang kehidupan atau hasil yang telah dicapai orang terkenal (selebrti). 34
34
Morisson.Jurnalistik Televisi Mutakhir.Jakarta.
30
2.
Program Hiburan Program hiburan dapat diproduksi sendiri oleh stasiun televisi namun
kebanyakan program hiburan diproduksi pihak lain, rumah produksi atau production house (PH). 35 Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audiens dalam bentuk lagu, musik, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). 36
35 36
Septian Santana K. Op Cit.Hal. 159-170 Morissan. Op Cit.Hal 102
31
2.5 Organisasi Televisi. Dalam menjalankan televisi diperlukan organisasi televisi. Model organisasi stasiun televisi besar adalah sebagai berikut : 37 Bos Direktut utama
Pemasaran
Program
Pemberitaan
Teknik
Keuangan/Traff c Administrasi
Manajer pemasaran
Dir. Program
Dir. Pemberitaan
Dir. Teknik/Dir. operasional
Dir. Keuangan
Staff Pemasaran
Tidak ada staf
Jurnalis Juru kamera editor
Teknisi Pemeliharaan
Staf keuangan untuk administrasi
Staf pemberitaan
Skema 2.1 Berdasarkan skema 2.1 diatas diketahui bahwa Editor berada dibawah bagian pemberitaan dan dipimpin oleh direktur pemberitaan.seorang editor bekerja dibawah perintah seorang produser dan bekerja sama dengan reporter untuk menghasilkan sebuah tayangan berita yang menarik untuk pemirsanya. Staf pemberitaan seperti reporter ditempatkan terpisah karena kebutuhan atas editorial dan operasional yang independent.
37
Ibid.Hal.274
32
2.5.1
Bagian Pemberitaan Bagian pemberitaan (news department) merupakan salah satu unit
dalam perusahaan televisi yang memiliki struktur dan sifat yang tidak sama dengan unit lainnya. Perbedaan itu terletak pada pola kerja bagian pemberitaan yang tidak sama dengan bagian lainnya. Struktur organisasi bagian pemberitaan (news programe) stasiun televisi biasanya terdiri dari sejumlah jabatan mulai dari : reporter, juru kamera, editor, coordinator liputan (korlip), produser, eksekutif produser, dan direktur pemberitaan (news director). 38
2.5.1.1 Direktur pemberitaan Direktur pemberitaan terbaik adalah seorang yang independent, bahkan ia harus independent dari pemilik stasiun televisi itu sendiri (Peter, 2000). 39 Mengapa? Untuk melaporkan berita secara akurat dan adil, staf pemberitaan dan direktur pemberitaan harus bebas dari tekanan politik dan ekonomi. Direktur pemberitaan membutuhkan akses langsung dengan pimpinan stasiun televisi karena suatu berita besar dapat terjadi setiap saat dan butuh keputusan cepat untuk menayangkannya, misal keputusan untuk membatalkan acara yang sudah dijadwalkan demi siaran langsung suatu peristiwa sangat penting. 40
38
Morissan. Op Cit.Hal.275 Herford. Peter. So you want to run a TV station.Media development loan fund.2000 40 Morissan. Op Cit. Hal.276 39
33
2.5.1.2
Produser Eksekutif Produser eksekutif (eksekutive produser) bertanggung jawab atas
penampilan jangka panjang program berita secara keseluruhan. Dia bertugas memikirkan setting, dekorasi, latar belakang atau tampilan suatu program berita yang akan menjadi ciri khas program berita itu. Produser eksekutif melakukan pengawasan terhadap kerja reporter dan produser serta memastikan staf redaksi mematuhi style yang telah ditetapkan dan konsisten pada ketetapan itu. Produser eksekutif bertanggung jawab terhadap beberapa program berita. Ia juga memegang keputusan akhir mengenai berita apa yang harus turun atau yang tidak perlu disiarkan. Ia juga harus memikirkan cara untuk memperbaiki mutu program dan menjaga peringkat acara (ratting) agar tetap baik. 41 2.5.1.3
Produser Pada stasiun televisi, produser bertanggung jawab terhadap suatu
program berita. Produser akan memutuskan berita-berita apa saja yang akan disiarkan dalam program beritanya, berapa lama durasi suatu berita dapat disiarkan, format berita apa yang digunakan (apakah VO, paket, reader, dll), berapa Voice Over dan berapa berita paket yang harus di buat. Singkatnya, produser bertugas membentuk program berita. 42
41 42
Ibid hal.277 ibid
34
2.5.1.4
Asisten Produksi Asisten
produksi
pada
proses
produksi
bertugas
untuk
mempersiapkan master rundown, mempersiapkan booking untuk segala keperluan produksi (studio, kostum, make up, setting property, transpotasi, SPJ jika kegiatan produksi dilakukan diluar kota dan lain-lain), mencek jalannya produksi, mencatat
durasi apakah sesuai dengan rundown, dan
mencari musik pendukung. Jika program live memuat beberapa segmen VT, maka asisten produksi bertugas dan bertanggung jawab mengumpulkan tape VT dari tim yang bertugas EFP. 43
2.5.1.5
Reporter The biggest source of news for any radio or TV station should be its
reporting staff.44 Reporter bekerja secara langsung di bawah penguasaan redaktur tertentu (kriminal, kota, olah raga, dan lain sebagainya). Mereka tergabung dalam jajaran redaksi yang disubut desk. Dalam timnya reporter dikenal sebagai beat man dan rekannya yang lain disubut leg man. Beat man ditandai dengan tugas rutinnya meliput keadaan kota, pengadilan, markas besar kepolisian, hotelhotel, dan sebagainya. Leg man adalah
reporter khusus yang ditugaskan
meliput peristiwa tertentu. Selain beat man dan leg man di kalangan reporter dikenal juga apa yang disebut koresponden, yaitu wartawan yang menetap di suatu daerah dan bertugas meliput semua peristiwa yang terjadi di daerahnya, 43 44
(kutipan wawancara dengan asisten produksi “insert”, Dewi Mustikasari,2005). Andrew Boyd,Broadcast Journalism Fifth edition.focal Press.2001.hal.29
35
kemudian melaporkan kepada editor media massa dimana dia tercatat sebagai karyawan. 45
2.5.1.6
Kamera Person Kamera person bertugas melakukan pengambilan gambar. Selain itu
kamera person juga harus mempunyai rasa seni dan mengerti tentang teknik editing , khususnya seni dalam komposisi gambar, agar menghasilkan karya yang mempunyai nilai-nilai artistik yang tinggi. Kamera person juga harus terampil menggunakan atau mengoperasikan kamera. 46 Sebelum menjadi seorang kamerawan diharuskan mengetahui dan mengerti teknik editing.
2.5.1.7
Video Editor Video Editor adalah orang yang bertanggungjawab terhadap proses
editing dimana didalamnya terdapat hal-hal yang bekenaan dengan nilai artistik dan tehnik, dimana dari sekian banyak stok gambar atau footage yang orisinil yang dimiliki disusun sedemikian rupa dan dirubah menjadi suatu gambar dengan versi baru. Bagaimana pun hebatnya materi berita yang diperoleh kamera person dilapangan, itu tidak akan banyak berarti bila anda gagal mengeksploitasikannya di ruang editing.
45
Kustadi Suhandang. Op Cit.hal.56-57 Salajan,Horea.eds.Peasgood,Rusel dan Reynolds,Imelda.ABC Paket Berita TV.Jakarta:FISIP UI Internews 2001.hal.67
46
36
2.6 Rapat Redaksi Para produser, reporter, editor dan koordinator liputan harus melakukan rapat redaksi setiap hari. Stasiun televisi yang memiliki program berita tiga atau empat kali sehari biasanya mengadakan rapat redaksi setidak-tidaknya tiga kali sehari. Rapat biasanya diadakan pada pagi, siang dan malam hari yaitu setelah program berita petang selesai disiarkan. Pada rapat pagi atau siang, dibahas berbagai liputan yang telah diperoleh dan liputan lainnya yang masih harus dikejar. Rapat akan memberikan keputusan peristiwa atau acara apa saja yang perlu diliput, dan gambar seperti apa yang dibutuhkan sehingga editor dapat bekerja optimal untuk menghasilkan gambar yang layak disiarkan. Dalam rapat, produser acara akan mengemukakan perkiraan susunan berita (rundown) yang akan dibuatnya, berdasarkan berita-berita yang telah diperoleh ataupun yang masih harus dikejar. Susunan berita bersifat fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perkembangan berita yang terjadi hari itu. Terkadang susunan rundown awal terlihat sama dengan rundown final, namun sering terjadi bentuk rundown final sama sekali berbeda dengan rundown awal. 47 Rapat redaksi dimaksudkan untuk mengenai Sasaran. Berikut sasaran rapat redaksi, yang dimaksud: 1. Untuk mengkoordinasikan kebijakan redaksi dan liputan. 2. Untuk menjaga kelancaran komunikasi antar staf redaksi. 3. Untuk memecahkan masalah yang timbul sedini mungkin. 4. Untuk menghasilkan tayangan yang berkualitas.
47
Morissan. Op Cit.Hal.275
37
2.7 Proses Produksi Televisi Suatu produksi program televisi melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar. Allan Wurtzel di dalam bukunya “Televition Productin”, menjelaskan bahwa proses produksi televisi dibagi menjadi tiga tahap , yaitu : 48 a. pra-produksi (perencanaan dan persiapan) Praproduksi merupakan proses awal dari seluruh kegiatan, yakni penuangan ide atau materi program, mengkonsep model produksi, mengkonsep proposal program, merinci anggaran biaya dan menuangkannya ke dalam proposal program. Pra-produksi meliputi tiga bagian sebagai berikut ini : 49 1). Penemuan ide Dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. 2). Perencanaan Meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.
48
Wibowo,Fred. Dasar-dasar Produksi Program TV.Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia,1997. Hal.20-23 49 Wibowo,Fred. Dasar-dasar Produksi Program TV.Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia,1997. Hal.20-23
38
3). Persiapan Merupakan pemberesan semua kontrak perijinan dan surat menyurat.
b. Produksi (Pelaksanaan) Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi dimulai. produser bekerja sama dengan para tim pemberitaan mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan menjadi gambar, susunan gambar yang bercerita. Porduksi menurut Herbert Zettl adalah: Tahap puncak pelaksanaan dan produksi dengan melibatkan semua kerabat kerja produksiyang telah direncanakan sebelumnya dan melakukan persiapan baik yang bersifat teknis maupun non teknis seperti mengecek ulang jadwal kegiatan, mengecek seluruh fasilitas yang diperlukan, artis pendukung, melakukan latihan-latihan ringan, setelah semuanya siap kemudian syuting dilaksanakan. 50
Produksi disini ialah melakukan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku untuk pertelevisian. 51
50
Herbert Zettle.1997.Television Production Handbook 6th edition,United States of Amerika: Wads Worth Publising Company.hal.416 51
Darwanto.1991.Produksi acara televise.yogyakarta: Multi Media Trainning center.hal27
39
c. Pasca-Produksi (penyelesaian dan penayangan) Pada tahap ini, adalah bagian dari pekerjaan dari seorang video editor untuk melaksanakan proses editing. Pascaproduksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing. 1). Editing off line Setelah shooting selesai, kemudian membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting, berdasarkan shooting dan gambar. Di dalam logging time code (nomor kode yang dibuat dan muncul pada gambar) dan hasil pengambilan setiap shot dicatat. Sesudah editing kasar ini jadi, hasilnya dilihat dengan seksama dalam scrining. Kemudian jika hasil editing off line dirasa pas dan memuaskan barulah dibuat editing script. Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu di isi dengan illustrasi musik. Di dalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor. 2). Editing on line Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line siap. Proses berlanjut dengan mixing. 3). Mixing
40
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang paling penting dalam post-produksi sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview tak ada lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan.
2.8 Peran Peran yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat (social position) merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjukan fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Peranan mungkin mencakup tiga hal, diantaranya : a. peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.
41
Contoh : Seorang pemimpin Harus dapat menjadi suri tauladan bagi kelompoknya dikareanakan dalam diri seorang tersebut tersandang normanorma yang sesuai dengan posisi yang dimilikinya. b. peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Contoh :Ulama, Guru, dan sejenisnya diharapkan dapat menjadi bijak, baik hati, sabar, dan memberikan bimbingan serta menjadi panutan bagi muritnya. c. peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. 52 Contoh : Karyawan dan pegawai negeri, menjadi suatu peranan dalam suatu masyarakat serta dapat memberikan dan membentuk struktur masyarakat. Selain itu menurut Soerjono Soekanto mengemukakan pengertian peran sebagai berikut : ”Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran”. Ada pula konsep peran (role) menurut Komarudin (1994;768) dalam buku ”Ensiklopedia Manajemen” mengungkapkan sebagai berikut : 1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen. 2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.
52
Levinson, “Role. Personality and social Structure”, dalam Lewis A. corser dan Bernard Rosenberg, Sociological theory, a book of reading,edisi ke-2,dalam Soejono soekanto, sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2000. hal 269
42
3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata. 4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya 5. Fungsi setiap variabel dalam sebab akibat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil pengertian bahwa peran merupakan penilaian sejauh mana fungsi seseorang atau bagian dalam menunjang usaha pencapaian tujuan yang diterapkan/ukuran mengenai hubungan dua variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat. 53
2.8.1 Fungsi Peran Suatu peran memiliki beberapa fungsi yang sangat baik bagi individu maupun suatu organisasi. Fungsi tersebut antara lain : 54 1. Peran yang dimainkan oleh seseorang dapat memberikan suatu sumber pertahanan terhadap kelangsungan struktur masyarakat, seperti sebuah peran sebagai ayah dan ibu. 2. Peran yang dimainkan oleh seseorang dapat pula digunakan untuk memberikan bantuan terhadap mereka yang tidak mampu dalam interaksi di suatu masyarakat, tindakan yang dilakukan oleh individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, dan pekerja sosial. 3. Peran yang dimainkan oleh seseorang juga dapat memberikan sarana aktualisasi diri , seperti seorang laki-laki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai istri/ibu, seorang seniman dan karyanya. 53 54
Komarudin ”Ensiklopedia Manajemen” 1994. hal 768 www.Googel/Definisi peran.com
43
4. Peran yang dimainkan oleh seorang individu dalam sistim keorganisasian untuk mencapai tujuan bersama. Seperti peran seorang video editor dalam redaksi pemberitaan stasiun televisi.
2.8.2
Peran Video Editor
Dalam hal ini peranan seorang editor adalah sebagai orang yang mengedit potongan gambar dengan memotong dan merangkai (menyambung) potonganpotongan gambar sehingga menjadi film berita yang utuh, logis (masuk akal) dan dapat dimengerti masyarakat audien, serta memiliki nilai berita dan gambar sesuai dengan isi berita yang ditayangkan. . 55 Film berita adalah sebuah tayangan televisi yang didalamnya mengandung informasi-informasi penting yang harus disebarkan kepada masyarakat luas. Informasi tersebut biasanya sekitar informasi tentang sistem pemerintahan, ekonomi, politik, sosial dan budaya, bencana alam dan olah raga. Karena informasi atau berita tersebut menarik perhatian masyarakat dan dibutuhkan banyak orang. Merangkai atau menyambung potongan gambar menjadi film berita yang utuh, adalah memilih gambar terbaik dari kaset bahan mentah kemudian dalam proses editing digabungkan atau di edit sesuai dengan tema berita dan sesuai dengan durasi penayangannya, durasi gambar yang terlalu lama dipotong menjadi singkat tetapi tetap menjaga keutuhan informasi.
55
Morissan. Op Cit.
44
Merangkai atau menyambung potongan gambar secara logis atau masuk akal adalah gambar hasil proses editing yang ditayangkan harus sesuai dengan keadaan sebenarnya tidak boleh dibuat-buat dan bisa diterima akal pikiran pemirsanya. Apabila gambar tidak sesuai dengan logika maka program tersebut bukan program berita melainkan program hiburan drama(sinetron) atau film.
2.8.2.1
Video editor berperan secara teknis Artinya seorang video editor harus mampu menguasai semua proses kerja
peralatan yang ada pada bagian editing newsroom, baik analog atau digital. Secara teknik, dalam proses dari editing video seorang editor berperan secara konsisten dalam mengkopi berbagai elemen baik gambar, suara, grafi dan efek kedalam satu video tape (betacam) baru untuk disiarkan di master kontrol atau dibuat dalam bentuk media baru yang lain. Untuk proses editing berita redaksi pagi menggunakan dua mesin analog dan empat mesin digital dengan program Avid. Mesin analog biasa digunakan untuk mengedit materi dari minidv. sedangkan untuk materi dari bahan video streaming akan lebih cepat diedit dengan mesin digital Seorang editor harus bisa menguasai semua peralatan yang ada di ruang editing agar bisa menjalankan tugasnya , baik peralatan analog ataupun digital. Secara teknis proses dari editing video adalah secara konsisten mengkopi berbagai elemen baik gambar, suara, grafis, efek kedalam satu video tape baru atau media lainnya untuk disiarkan kepada masyarakat. . 56
56
Morissan. Op Cit.Hal.275
45
2.8.2.2
Editing Video berperan sebagai Invisible Art
Diruang editing banyak hal yang bisa dilakukan terhadap naskah yang dibuat produser. Materi-materi yang sudah ada masih sangat mungkin untuk dikembangkan, diolah, dan mungkin dihidupkan kembali menjadi bentuk baru yang bisa dinikmati pemirsanya. Jika terdapat kelemahan atau kekurangan baik naskah yang lemah, gambar yang berantakan maka sudah menjadi tugas editor untuk menemukan cara agar semua bahan yang ada tersebut bisa menjadi layak dan dapat ditayangkan. produser kadang juga lupa untuk memberi informasi mengenai bahan seperti naskah, visual-visual, timecode, statement dari narasumber, untuk itu menjadi tugas editor untuk melakukan penyuntingan atas materi-materi tersebut.
2.9 Pedoman Dan Prinsip Dasar editing. Dalam melaksanakan tugas atau perannya sebagai seorang editor, untuk menghasilkan sebuah tayangan yang baik untuk ditayangkan kepada pemirsanya, maka seorang editor harus tahu dan memahami pedoman editing. Berikut ini adalah beberapa pedoman untuk penyunting atau editor gambar dalam paket berita, menurut Morissan dalam bukunya ”Jurnalistik Televisi Mutakhir” sebagai berikut: Agar hasil editing baik dalam proses editing, editor berdiskusi dengan reporter tentang berita apa yang akan ditayangkan, kemudian bersama reporter mempriview gambar yang ada dalam pita kaset.
46
Untuk mendukung gambar yang tampil dilayar sebaiknya menggunakan suara natural atau suara atmosfer agar tampak lebih alami. Untuk gambar, gambar yang sering dipakai adalah gambar statis oleh sebab itu ingatkan reporter atau kameramen jangan terlalu sering melakukan pan atau zoom. Gambar awal yang digunakan harus yang terbaik untuk menarik perhatian pemirsa. Ketika mengedit narasi dan wawancara, beri jeda antara narasi dan wawancara untuk menjelaskan adanya pergantian pembicaraan. Tempo pembacaan narasi dibuat agar jangan tyerlalu cepat atau lambat dalam paket berita agar pemirsa mudah memahami isi berita. Narasi dibuat tidak terlalu panjang dan disesuaikan dengan gambar yang ditampilkan. 57 Cara seorang editor gambar dalam menyusun rangkaian gambar adalah hal yang sangat menentukan dalam editing. Setiap gambar mempunyai aspek ruang dan waktu yang harus diperhitungkan dan disusun dengan cara paling efisien. Rangkaian gambar harus menyajikan informasi yang diperlukan. Transisi atau sambungan gambar tidak boleh bertentangan dengan logika kontinuitas yang dimiliki penonton. Hal ini dapat dicapai dengan cara memperhatikan prinsip editing seperti berikut: a. Kontinuitas Aksi adalah Aksi yang terdapat pada suatu gambar dengan gambar berikutnya tidak mengalami perubahan mendadak dalam hal kecepatan gerakan dan arah gerakan 57
Morissan. Op Cit.Hal.246-247
47
b. Arah
layar
adalah
Objek
utama
pada
setiap
gambar
harus
mempertahankanarah gerakan yang sama c. Garis mata adalah garis mata dari seseorang yang melihat kesuatu arah haruslah sesuai dengan arah yang dipercaya penonton merupakan tempat apa yang dilihat orang itu (poin off view)