6
BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui
derajat
kualitas
(Arifin,
2009).
Sedangkan
menurut
Komaruddin (2002), analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga mengenali tanda-tanda komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Menurut Wiradi (Hadiyanto dan Makinuddin, 2006) analisis adalah aktifitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari dan ditafsir maknanya. Berasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah
aktifitas yang memuat sejumlah
kegiatan seperti mengurai, membedakan, dan memilah suatu keseluruhan komponen untuk digolongkan kembali menurut kriteria tertentu.
B. Pemahaman konsep matematika Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), pemahaman adalah proses cara perbuatan memahami atau memahamkan. Derajat pemahaman ditentukan oleh tingkat keterkaitan suatu gagasan, prosedur atau fakta matematika dipahami secara menyeluruh jika hal-hal tersebut membentuk jaringan dengan keterkaitan yang tinggi. Konsep merupakan dasar bagi
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP…, SULISTIANINGSIH, FKIP UMP, 2015
7
proses-proses mental yang lebih tinggi merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Untuk memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan ini didasarkan pada konsep yang diperolehnya. Ada tiga aspek penilaian matematika menurut Jihad (2012) yaitu: a) Pemahaman konsep; b) Penalaran dan komunikasi; dan c) Pemecahan masalah. Pemahaman terhadap konsep-konsep matematika merupakan dasar untuk belajar yang bermakna. Menurut NCTM (2000) untuk mencapai pemahaman yang bermakna maka pembelajaran matematis harus diarahkan pada pengembangan koneksi matematik antar berbagai ide, memahami bagaimana ide-ide matematika saling terkait satu sama lain sehingga
terbangun
pemahaman
menyeluruh,
dan
menggunakan
metematika dalam konteks di luar matematika. Jerome
Bruner
dalam
teorinya
menyatakan
bahwa
belajar
matematika berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsepkonsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan. Hal yang terpenting bagi Bruner adalah cara bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentranformasikan informasi secara aktif (Dahar, 2011). Siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Bruner mengemukakan bahwa dalam proses belajarnya anak melewati 3 tahap, yaitu:
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP…, SULISTIANINGSIH, FKIP UMP, 2015
8
a. Tahap enaktif Pada tahap belajar ini anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. b. Tahap ikonik Pada tahap belajar ini kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek pada tahap sebelumnya. Dengan kata lain, anak dapat membayangkan kembali atau memberikan gambaran dalam pikirannya tentang benda atau peristiwa yang dialami yang dikenalnya pada tahap enaktif. c. Tahap simbolik Pada tahap ini siswa sudah mampu menggunakan notasi atau simbol tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Jadi, apabila ia melihat suatu simbol maka bayangan mental yang tandai oleh simbol itu akan dikenalnya kembali. Pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika, yaitu dengan menunjukan pemahaman konsep yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Sedangkan menurut Shadiq (2009) ciri-ciri siswa yang mempunyai kemampuan pemahaman konsep yaitu siswa yang mampu mendefinisikan, mengidentifikasi, dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP…, SULISTIANINGSIH, FKIP UMP, 2015
9
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah kompetensi siswa dalam mendefinisi dan mengidentifikasi serta mampu melakukan prosedur algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Indikator kemampuan pemahaman konsep dalam petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Dirjen Dikdasmen no.506/c/PP/2004 (Wardhani, 2008) yaitu: (1) Menyatakan ulang suatu konsep; (2) Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; (3) Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep; (4) Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis; (5) Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep; (6) Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu; (7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Berdasarkan indikator pemahaman konsep di atas, maka dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah: 1. Menyatakan ulang suatu konsep yaitu mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari berdasarkan konsep esensial yang dimiliki sebuah objek. Contoh: Apakah yang kamu ketahui tentang himpunan semesta? 2. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya yaitu mampu mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Contoh: Diketahui himpunan S = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP…, SULISTIANINGSIH, FKIP UMP, 2015
10
3. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep yaitu mampu membedakan atau memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. Contoh: Diketahui himpunan S = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} Tuliskan contoh dan bukan contoh himpunan bagian dari S! 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu mampu memaparkan konsep secara berurutan dan menyajikannya dalam berbagai bentuk representasi matematis seperti grafik, tabel, piktogram, dsb sehingga orang lain mampu memahami maksudnya. Contoh: Diketahui K = himpunan bilangan prima antara 2 dan 12 L = himpunan 4 bilangan kelipatan 3 yang pertama Tentukan K L 5. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep yaitu mampu mengkaji mana syarat perlu dan syarat cukup yang terkait dengan suatu objek. Contoh: Z adalah himpunan bilangan ganjil antara 20 dan 46. Nyatakan himpunan Z dengan notasi pembentuk himpunan dan dengan mendaftar anggota-anggotanya! 6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu yaitu mampu menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan langkah-langkah atau prosedur yang benar. Contoh: Diketahui himpunan S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} A = {2,4,6,8,10} Tentukan Ac dari S!
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP…, SULISTIANINGSIH, FKIP UMP, 2015
11
7. Mengaplikasi konsep atau algoritma pada pemecahan masalah yaitu menggunakan konsep serta prosedur dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh: Dari 143 siswa, 95 siswa senang matematika, 87 siswa senang fisika, dan 60 siswa senang keduanya. Berapa banyak siswa yang tidak senang matematika maupun fisika?
C. Materi pelajaran Materi pelajaran yang diajarkan yaitu himpunan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai berikut: Kompetensi Inti (KI) KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, jujur, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinterakdi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4
Mengelola,
menguji,
(menggunakan,
dan
mengurai,
menalar
dalam
merangkai,
ranah
konkret
memodifikasi,
dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP…, SULISTIANINGSIH, FKIP UMP, 2015
12
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) KD.1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KD.2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. KD.3.2 Menjelaskan pengertian himpunan, himpunan bagian, komplemen himpunan, operasi himpunan dan menunjukkan contoh dan bukan contoh. KD.4.1 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP…, SULISTIANINGSIH, FKIP UMP, 2015