BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pembelajaran Menceritakan Gambar Berseri 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran dapat didefinisikan secara beragam berdasarkan pendapat beberapa ahli, diantaranya adalah Gagne dan Huda sebagai ahli di bidang pendidikan. Menurut Gagne, dkk (melalui Ngatmini, 2010:3) pembelajaran diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Huda (2013:2) mengatakan pembelajaran sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi untuk memperoleh pemahaman dalam proses belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tertuju pada upaya meningkatkan dan mendukung proses belajar siswa. Di dalam belajar terdapat masalah pokok, yaitu: 1. Masalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya belajar. 2. Masalah mengenai bagaimana belajar itu berlangsung dan prinsip mana yang dilaksanakan. 3. Masalah mengenai prestasi belajar. Pembelajaran diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran, guru menyediakan fasilitas belajar pada peserta didiknya, sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik dan menimbulkan terjadinya interaktif antara guru dan peserta didik(Suprijono, 2012:13). Dari pengertian pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses kegiatan belajar yang dilakukan guru kepada siswa, sehingga terjadi interaktif dan berpengaruh pada proses belajar siswa dan menimbulkan perubahan sebagai hasil pengalaman. 2. Pengertian Gambar Berseri Gambar berseri adalah gambar yang disusun berurutan. Gambar tersebut dapat dibuat cerita sesuai dengan isi gambar.
8 22
9 Ciri-ciri gambar berseri, yaitu: 1. Gambar seri terdiri atas dua gambar atau lebih 2. Gambar seri saling berhubungan 3. Gambar seri mempunyai isi 4. Isi tersebut dapat dijelaskan secara jelas
. Gambar 1. Gambar Berseri Gambar berseri diatas yang akan digunakan siswa untuk bercerita. Mula-mula siswa akan mengurutkan terlebih dahulu gambar tersebut, kemudian siswa dapat menceritakan secara jelas dan benar.
2.2 Model Pembelajaran 1. Pengertian Model Pembelajaran Model
adalah
seperangkat
prosedur
yang
berurutan
untuk
mewujudkan suatu proses (penilaian suatu kebutuhan, pemilihan media, evaluasi pengembangan sistem). Proses pembelajaran akan berjalan lancer dan menarik dengan adanya model pembelajaran. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial (Suprijono, 2012: 46). Pendapat lain diungkapkan oleh Joyce dan Weill (dalam Huda, 2013: 73) yang mendeskripsikan model pembelajaran sebagai rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, mendesain materi-
23
10 materi instruksional, dan memandu proses pengajaran di ruang kelas atau setting yang berbeda. Dari beberapa uraian di atas disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permaslahan untuk menerapka pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapka guru adalah model pembelajaran kooperatif. Salah satunya yaitu model Picture and Picture. 2. Langkah-Langkah Model Picture and Picture Hamdani (2011:89), adapun langkah-langkah model gambar berstrukur sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru mneyajikan materi sebagai pengantar. 3. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 4. Guru menunjuk atau memamnggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. 5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. 6. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 7. Kesimpulan atau rangkuman. Sedangkan menurut Huda (2013:236-237), tahap-tahap model Picture and Picture sebagai berikut: 1. Tahap 1: Penyampaian Kompetensi Pada tahap ini, guru diharapkan menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan.Dengan demikian, siswa dapat mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang harus mereka kuasai. Di samping itu, guru
juga
harus
menyampaaikan
24
indikator-indikator
ketercapaian
11 kompetensi tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapainya. 2. Tahap 2: Presentasi Materi Pada tahap penyajian materi, guru telah menciptakan momentum awal pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Pada tahap inilah, guru harus berhasil memberi motivasi pada beberapa siswa yang kemungkinan masih belum siap. 3. Tahap 3: Penyajian Gambar Pada tahap ini, guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukkan. Dengan gambar, pengajaran akan hemat energi, dan siswa juga akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya, guru
dapat memodifikasi gambar atau
menggantinya dengan video atau demontrasi kegiatan tertentu. 4. Tahap 4: Pemasangan Gambar Pada tahap ini, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis.Guru juga bisa melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif sebab siswa cenderung merasa tertekan.Salah satu caranya adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus benar-benar siap untuk menjalankan tugas yang diberikan. 5. Tahap 5: Penjajakan Pada tahap ini mengharuskan guru untuk menanyakan kepada siswa tentang
alasan/dasar
pemikiran
di
balik
urutan
gambar
yang
disusunnya.Setelah itu, siswa bisa diajak untuk menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan kompentensi dasar berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai. Guru juga bisa mengajak sebanyak mungkin siswa untuk membantu sehingga proses diskusi menjadi semakin menarik. 6. Tahap 6: Penyajian Kompetensi Berdasarkan komentar atau penjelasan atas urutan gambar-gambar, guru bisa mulai menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang
25
12 ingin dicapai. Selama proses ini, guru harus memberi penekanan pada ketercapaian kompetensi tersebut. Di sini, guru bisa mengulangi, menuliskan, atau menjelaskan gambar-gambar tersebut agar siswa mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator-indikator yang telah ditetapkan. 7. Tahap 7: Penutup Di akhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat materi dan komtensi dalam ingatan siswa. 3. Kelebihan Adapun kelebihan model picture and picture sebagai berikut: a. Memudahkan siswa untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh guru ketika menyampaikan materi pembelajaran. b. Siswa cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena diiringi dengan gambar-gambar. c. Siswa dapat membaca satu per satu sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar-gambar yang diberikan. d. Siswa lebih berkonsentrasi dan merasa asyik karena tugas yang diberikan oleh guru berkaitan dengan permainan mereka sehari-hari, yakni bermain gambar. e. Adanya saling kompetensi antar kelompok dalam penyusunan gambar yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga suasanakelas serasa hidup. f. Siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang ada pada gambar. g. Menarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam bentuk gambar. 4. Kekurangan Adapun kekurangan model Picture and Picture berikut: a. Memakan banyak waktu. b. Banyak siswa yang pasif.
26
13
c. Harus mempersiapkan banyak alat dan bahan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan dengan model tersebut. d. Guru khawatir akan terjadi kekacauan di kelas. e. Membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 2.3
Kerangka Berpikir Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh setiap orang. Proses penguasaan yang tidak mudah membuat minat siswa dalam pembelajaran tematik menceritakan gambar berseri rendah. Minat siswa dapat dikembangkan menjadi kebiasaan baik dengan menggunakan media, model, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang tepat. Hal ini perlu mendapat perhatian guru. Guru diharapkan mampu menerapkan model, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang tepat sehingga dapat membuat pembelajarn tematik menceritakan gambar berseri akan lebih menarik dan kreatif. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu karena pemilihan model yang kurang tepat sehingga pembelajaran tidak berjalan secara kondusif. Melihat kondisi demikian maka perlu diterapkan model pembelajaran yang inovatif. Salah satu model inovatif dalam pembelajaran tematik menceritakan gambar berseri adalah picture and picture. Model picture and picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Kegiatan berbicara cocok untuk pembelajaran menceritakan gambar berseri pada siswa kelas I SD karena pada taraf ini siswa banyak mengalami dan mengamati hal-hal yang terjadi disekitarnya. Gambar yang akan diurutkan siswa berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan siswa sudah bisa merespon lingkungannya, membayangkan dalam pikirannya kemudian dapat menceritakan dengan bahasanya sendiri. 2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka, kajian hasil penelitian yang relevan dan kerangka berpikir maka dirumuskan suatu hipotesis bahwa penerapan model picture and picture dalam pembelejran menceritakan gambar berseri pada siswa kelas I SD N
Dukutalit
01
Tahun
27
ajaran
2015/2016.