BAB II DESA PULOSARI
2.1
Keadaan Umum Desa Pulosari
2.1.1
Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah menurut penggunaan 1040,137 Ha. Desa Pulosari berjarak 2,5 km dari ibu kota Kecamatan Pangalengan, 31,5 km dari ibu kota Kabupaten Bandung, dan 45,05 km dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Desa Pulosari memiliki topografi yang terdiri dari dataran rendah seluas 117,617 Ha, perbukitan seluas 862,530 Ha, dataran tinggi seluas 4020 Ha, dan bantaran sungai seluas 60 Ha. Kondisi tanahnya secara umum subur, berwarna merah kehitaman. Menurut Samadi (2007), kentang Kultivar Granola membutuhkan agroklimat yang sesuai sehingga cocok untuk daerah-daerah pegunungan di Indonesia yang beriklim tropis. Kentang Kultivar Granola sangat cocok dibudidayakan di daerah yang sejuk dengan suhu ideal 150-180 C pada malam hari dan 240-300 C pada siang hari. Ketinggian tempat ideal adalah 1000-1300 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang ideal antara 200-300 mm per bulan atau rata-rata 1000 mm selama masa pertumbuhan. Secara geografis Desa Pulosari berada pada ketinggian 1.445,97 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan topografi berupa dataran tinggi dengan kemiringan 320. Curah hujan rata-rata 2.400 mm/tahun dan suhu udara rata-rata
9
10
18-240C. Bila dilihat dari kondisi geografis dan cuaca, Desa Pulosari cocok untuk berbudidaya tanaman kentang Kultivar Granola.
2.1.2
Luas dan Tata Guna Lahan Desa Pulosari memiliki luas wilayah menurut penggunannya sebesar
1040,137 Ha, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4. Luas Wilayah Desa Pulosari Menurut Penggunaan No
Penggunaan Lahan
Luas Lahan (Ha)
Persen (%)
1
Pemukiman
88,760
8,53
2
Persawahan
4,445
0,42
3
Perkebunan
532,300
51,17
4
Kuburan
6,000
0,57
5
Pekarangan
40,671
3,9
6
Perkantoran
1,000
0,09
7
Fasilitas Umum
366,961
35,28
Jumlah
1040,137
100,00
Sumber : Profil Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, 2011
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar lahan di wilayah Desa Pulosari digunakan sebagai lahan perkebunan yakni sebesar 51,17% dari keseluruhan penggunaan lahan. Dengan adanya tata guna lahan perkebunan yang begitu luas, hal tersebut menunjukkan masyarakat Desa Pulosari mayoritas masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.
11
2.1.3
Keadaan Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Desa Pulosari.
Adapun komoditas-komoditas pertanian yang dikembangkan di Desa Pulosari adalah sebagai berikut: 1. Hortikultura Tanaman kentang, tomat, kubis, dan sawi merupakan komoditas yang paling banyak dikembangkan di Desa Pulosari. Berikut adalah luas tanam dan produksi komoditas hortikultura lainnya yang dikembangkan di Desa Pulosari. Tabel 5. Luas Tanam dan Produktivitas Komoditas Hortikultura Desa Pulosari Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Komoditas Kentang Tomat Kubis Sawi Cabe Bawang Merah Buncis Wortel
Luas Tanam (Ha) 362 213 142 221 18 1 2 9,6
Produktivitas (Ton/Ha) 19 29 25 22 12 16 16 2,7
Sumber : Profil Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, 2011
Berdasarkan Tabel di atas, luas tanam untuk tanaman kentang paling luas jika dibandingkan dengan komoditas hortikultura lainnya, tetapi produktivitas tanaman kentang masih rendah, di bawah produktivitas tanaman tomat, kubis, dan sawi.
12
2. Perkebunan Komoditas perkebunan yang diusahakan penduduk Desa Pulosari adalah kopi dan teh. Untuk tanaman teh terdapat perkebunan milik negara sedangkan kopi semuanya adalah perkebunan rakyat. Berikut adalah luas tanam dan produktivitas komoditas perkebunan di Desa Pulosari. Tabel 6. Luas Tanam dan Produktivitas Komoditas Perkebunan Desa Pulosari Tahun 2011 Komoditas
Negara Luas Tanam (Ha) -
-
Luas Tanam (Ha) 421,32
362,300
43,81
18,200
Kopi Teh
Rakyat
Produktivitas (Kw/Ha)
Produkti\vitas (Kw/Ha) 64 40,11
Sumber : Profil Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, 2011
2.1.4
Sarana dan Prasarana Desa Pulosari memiliki prasarana transportasi darat yang tidak terlalu
baik. Jalan aspal yang dimiliki oleh desa ini sepanjang 4,05 km dalam kondisi baik, namun 4,45 km berkondisi rusak. Jalan aspal yang rusak ini dapat menghambat aktivitas penduduk di desa tersebut, namun jalan tersebut masih dapat dilalui oleh kendaraan seperti truk, mobil, motor, dan angkutan darat lainnya. Penduduk Desa Pulosari banyak menggunakan jasa ojek sebagai mobilitas mereka, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya jumlah ojek di desa ini yaitu 316 unit, jam operasi ojek di desa ini dari pukul lima pagi sampai delapan malam. Hal tersebut dikarenakan penduduk desa jarang melakukan aktivitas di atas pukul tujuh malam.
13
Prasarana komunikasi di Desa Pulosari masih tergolong cukup baik, meskipun hanya ada satu unit warung internet di desa ini, namun hampir dari setengah penduduk memiliki telepon genggam untuk dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Selain itu, sebagian dari penduduk juga memiliki televisi di rumah mereka, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi-informasi lainnya. Desa Pulosari memiliki prasarana dan sarana perkantoran pemerintahan, lembaga kemasyarakatan desa dalam kondisi yang baik dan masih layak untuk digunakan. Prasarana air bersih di desa ini termasuk cukup baik, namun untuk sanitasi masih kurang, karena desa ini belum memiliki saluran pembuangan air limbah. Prasarana peribadatan di desa ini juga cukup memadai dengan jumlah masjid 23 buah dan musholla 18 buah, selain itu prasarana olah raga juga dibangun di desa ini seperti lapangan bola, lapangan bulu tangkis, meja pingpong, dan lapangan voli. Desa Pulosari memiliki prasarana kesehatan dengan jumlah puskesmas pembantu satu unit, 17 unit posyandu, dan 3 unit rumah praktek dokter, namun desa ini hanya memiliki satu orang dokter umum, satu orang bidan dan satu orang dukun alternatif. Seluruh prasarana dan sarana yang ada di Desa Pulosari berpengaruh terhadap aktivitas para penduduk sehari-hari, khususnya para petani yang melakukan kegiatan usahatani. Jika prasarana dan sarana yang ada baik dan lengkap, maka semakin mempermudah petani untuk menjalankan dan mengembangkan kegiatan usahatani mereka.
14
2.1.5
Mata Pencaharian Sebagian besar penduduk Desa Pulosari dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya bersumber dari sektor pertanian. Berikut adalah komposisi penduduk Desa Pulosari berdasarkan mata pencaharian. Tabel 7. Komposisi Penduduk Desa Pulosari Berdasarkan Mata Pencaharian No
Jenis Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Petani Buruh tani PNS Pengrajin Industri Rumah Tangga Pedagang Keliling Peternak Nelayan Montir Pembantu Rumah Tangga Pensiunan Pengusaha Kecil/Menengah Karyawan Perusahaan Swasta Karyawan BUMN Jumlah
Laki-laki (Orang) 286 701 20 7 50 255 12 14 6 40 8 60 82 1.541
Perempuan (Orang) 17 630 23 6 25 19 2 18 30 4 86 68 928
Jumlah (Orang) 303 1.331 43 13 75 274 14 14 24 70 12 146 150 2.469
Sumber : Profil Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, 2011
Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa penduduk Desa Pulosari sebagian besar bermata pencaharian pada sektor pertanian, yaitu sebanyak 12,27% orang bekerja sebagai petani, dan 53,90% orang bekerja sebagai buruh tani. Bila dilihat dari data di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Pulosari bermata pencaharian sebagai buruh tani. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, diantaranya adalah terbatasnya lahan yang dapat diusahakan sebagai sumber pendapatan usahatani mereka, selain itu
15
keterbatasan modal untuk usahatani juga menjadi faktor banyaknya penduduk di desa ini yang menjadi buruh tani.