Lampiran
: Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor
: SK 3236/AJ 403/DRJD/2006
Tanggal
: 8 Desember 2006
BAB I ZONA SELAMAT SEKOLAH A.
ISTILAH DAN DEFINISI 1
alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) adalah perangkat peralatan teknis yang menggunakan isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan.
2
badan jalan adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu lintas, median, dan bahu jalan.
3
bahu jalan adalah bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, pondasi atas, dan permukaan.
4
kecepatan lalu lintas adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam satuan waktu, dinyatakan dalam kilometer/jam atau meter/detik.
5
jalan adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.
6
jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan.
7
lajur adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor.
8
lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang atau hewan di jalan.
1
9
marka jalan adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
10
marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan.
11
marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu atau tanda lalu lintas lainnya.
12
median jalan adalah daerah yang memisahkan arah lalu lintas pada suatu segmen jalan.
13
papan tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu.
14
pemakai jalan adalah pengemudi kendaraan dan/atau pejalan kaki.
15
rambu adalah salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
16
rambu larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.
17
rambu peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan.
18
rambu perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan.
19
rambu petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.
2
20
tipe jalan adalah tipe jalan yang menentukan jumlah lajur dan arah dalam suatu segmen jalan, meliputi :
21
-
2-lajur 1-arah (2/1)
-
2-lajur 2-arah tak terbagi (2/2 UD)
-
4-lajur 2-arah tak terbagi (4/2 UD)
-
4-lajur 2-arah terbagi (4/2 D)
-
6-lajur 2-arah terbagi (6/2 D)
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah.
3
B.
TIPE ZONA SELAMAT SEKOLAH Tipe Zona Selamat Sekolah (ZoSS) ditentukan berdasarkan tipe jalan, jumlah lajur, kecepatan rencana jalan dan jarak pandangan henti yang diperlukan. Berdasarkan tipe ZoSS dapat ditentukan batas kecepatan ZoSS, panjang ZoSS dan perlengkapan jalan yang dibutuhkan. Apabila terdapat lebih dari 1 (satu) sekolah yang berdekatan (jarak < 80 meter) maka ZoSS dapat digabungkan sesuai dengan kriteria panjang yang diperlukan.
Tabel 1. Kebutuhan Perlengkapan Jalan Berdasarkan Tipe ZoSS
Tipe Jalan
2 lajur Tak Terbagi (2/2UD)
4 lajur Tak Terbagi (4/2UD)
Jarak Pandangan Henti (meter)
Batas Kecepatan Rencana (km/jam)
Batas Kecepatan Zona Selamat Sekolah (km/jam)
Tipe ZoSS
Panjang ZoSS (meter)
50-85
>40, <60
25
2UD-25
150
marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pemandu penyeberang.
pita penggaduh, APILL pelikan, APILL berkedip
35-50
30-40
20
2UD-20
80
marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,pemandu penyeberang.
marka jalan zigzag warna kuning, pita penggaduh, APILL pelikan
APILL pelikan, APILL berkedip
Kebutuhan Minimum
Kebutuhan Tambahan
50-85
>40, <60
25
4UD-25
150
marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pita penggaduh, pemandu penyeberang.
35-50
30-40
20
4UD-20
80
marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pemandu penyeberang.
pita penggaduh, APILL pelikan, APILL berkedip
50-85
>40, <60
25
4D-25
200
marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pita penggaduh, APILL pelikan, pemandu penyeberang.
APILL berkedip
35-50
30-40
20
4D-20
100
marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pita penggaduh, pemandu penyeberang.
APILL pelikan, APILL berkedip
4 lajur Terbagi (4/2D)
> 4 lajur dan/atau kecepatan >60 km/jam
perlu penyeberangan tidak sebidang
4
C.
WAKTU OPERASI ZONA SELAMAT SEKOLAH Waktu operasi Zona Selamat Sekolah direkomendasikan 2 jam di pagi hari dan 2 jam di siang hari, antara pukul 6.30-8.30 pagi dan 12.00-14.00 di siang hari pada hari sekolah atau dilaksanakan selama jam sekolah berlangsung, kecuali hari libur. Waktu operasi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Perpanjangan waktu operasi Zona Selamat Sekolah dimungkinkan apabila terdapat jumlah murid yang signifikan yang menyeberang jalan secara teratur sepanjang hari. Waktu operasi ZoSS dinyatakan dengan papan tambahan pada rambu-rambu lalu lintas. FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN PADA ZONA SELAMAT SEKOLAH MARKA JALAN ZONA SELAMAT SEKOLAH adalah marka berupa kata-kata sebagai
100 CM
150 CM
pelengkap rambu batas kecepatan Zona Selamat Sekolah.
150 CM
a.
100 CM
1.
150 CM
D.
60 CM 15 CM
510 CM
Gambar 1. Ukuran Huruf Zona Selamat Sekolah
5
b.
TENGOK KANAN-KIRI, adalah marka berupa kata-kata pada tepi zebra cross. Marka ini dimaksudkan agar penyeberang khususnya penyeberang anak-anak
20 CM
memperhatikan arah datangnya kendaraan sebelum menyeberang.
20 CM 300 CM
Gambar 2. Ukuran Huruf Tengok Kanan Dan Kiri c.
Tanda Permukaan Jalan Larangan Parkir (Marka Zig Zag warna kuning) yang dipasang sepanjang ZoSS.
Gambar 3. Marka Jalan Pada Zona Selamat Sekolah
6
d. Pita penggaduh Pita penggaduh dapat dipasang untuk meningkatkan kewaspadaan. Sesuai Lampiran 7 KM 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan, pita penggaduh dipasang pada jarak 50 meter dari awal ZoSS dengan ketinggian 1 (satu) centimeter (Gambar 4).
Gambar 4. Pemasangan Pita Penggaduh Pada Zona Selamat Sekolah
7
2.
RAMBU-RAMBU LALU LINTAS Rambu-rambu lalu lintas (selanjutnya disebut rambu) yang digunakan pada Zona Selamat Sekolah adalah sebagai berikut:
1. Rambu Peringatan Hati-Hati
Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 23
2. Papan Peringatan Berupa Kata-Kata KURANGI KECEPATAN, ZONA SELAMAT SEKOLAH
Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 25
8
3. Rambu Peringatan Penyeberangan Orang
Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 10
4. Rambu Peringatan Lampu Pengatur Lalu Lintas
Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 15
9
5. Rambu Batas Kecepatan Maksimum dengan papan tambahan informasi perioda batasan kecepatan
Lampiran KM 61/1993 Tabel 2A.No 9
6. Rambu Larangan Parkir Sepanjang Zona Selamat Sekolah (dinyatakan dengan papan tambahan)
Lampiran KM 61/1993 Tabel 2A.No 4b
10
7. Rambu Petunjuk Tempat Penyeberangan Jalan
Lampiran KM 61/1993 Tabel 3.No 5
8. Rambu Batas Akhir Kecepatan Maksimum
Lampiran KM 61/1993 Tabel 2A.No 11a
11
E.
PROSEDUR PENYELENGGARAAN ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) Prosedur penyelenggaraan ZoSS disajikan pada bagan alir berikut.
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
Survai Perilaku Penyeberang, Kecepatan Lalu Lintas, Volume Lalu Lintas dan Perilaku Pengantar
Gambar 5. Bagan Alir Prosedur Penyelenggaraan ZoSS
12
Uraian prosedur sesuai bagan alir pada Gambar 5 di atas adalah sebagai berikut. Tahap I : 1.
Pengajuan Usulan ZoSS Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan ZoSS, usulan penyelenggaraan ZoSS disusun dan diajukan oleh pihak sekolah dalam hal ini dewan guru bersama Komite Sekolah. Usulan ZoSS diajukan kepada Instansi yang terkait di tingkat Kabupaten/Kota (Dinas Perhubungan/ LLAJ Kabupaten/Kota)
Tahap II : 2.
Evaluasi Teknis Usulan ZoSS Dinas Perhubungan/LLAJ Kabupaten/Kota setempat meneliti usulan ZoSS dengan cara melakukan survai perilaku penyeberang, kecepatan lalu lintas, volume lalu lintas, dan perilaku pengantar serta survai inventarisasi mengenai fungsi dan tipe jalan, batas kecepatan rencana, lokasi/posisi sekolah, dan jumlah siswa. Survai ini dilaksanakan untuk mengetahui kondisi perilaku pemakai jalan dan kondisi lalu lintas ‘sebelum’ dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS)
3.
Pemenuhan kriteria ZoSS Hasil dari analisis menjadi masukan untuk menyatakan apakah ZoSS yang diajukan sudah memenuhi kriteria atau belum. Pemenuhan kriteria ZoSS diindikasikan : bila dari ke- 4 (empat) hasil survai menunjukkan satu nilai dikategorikan belum selamat, maka program ZoSS dapat diterapkan di lokasi terpilih, apabila dari hasil analisis diindikasikan bahwa dari ke- 4 (empat) hasil survai menunjukkan seluruhnya dikategorikan sudah selamat, maka pada lokasi tersebut belum diperlukan program ZoSS dan Dinas Perhubungan/LLAJ setempat kemudian menyampaikannya kepada pihak sekolah.
Tahap III : 4.
Status Jalan dan Persetujuan Penyelenggaraan ZoSS Apabila usulan memenuhi kriteria, maka Dinas Perhubungan/LLAJ setempat kemudian melanjutkan usulan untuk mendapatkan persetujuan penggunaan jalan sebagai lokasi ZoSS sesuai dengan status jalan dimana sekolah berada, yaitu: -
Jalan Nasional, persetujuan diberikan oleh Dirjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan,
13
5.
-
Jalan Provinsi, persetujuan diberikan oleh Gubernur
-
Jalan Kabupaten/Kota, persetujuan diberikan oleh Bupati/Walikota
Implementasi ZoSS Implementasi ZoSS dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan penggunaan jalan untuk program ZoSS dari pejabat yang berwenang terkait dengan status jalan (Dirjen Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan atau Gubernur atau Bupati/Walikota)
Tahap IV : 6.
Evaluasi Implementasi ZoSS Evaluasi implementasi ZoSS dilaksanakan untuk mengetahui kondisi perilaku pemakai jalan dan kondisi lalu lintas ‘sesudah’ dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Survai yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi survai karakteristik penyeberang, survai kecepatan sesaat, survai volume lalu lintas, dan survai perilaku pengantar. Hasil survai ini kemudian harus dibandingkan dengan hasil survai sebelum program ZoSS dilaksanakan, untuk melihat apakah terjadi perubahan perilaku siswa, guru, dan orang tua serta masyarakat sekitar. Apabila terjadi penurunan, harus dilakukan perbaikan yang dapat dilaksanakan melalui terapi perilaku berupa kampanye ataupun program lainnya (misalnya : polisi sahabat anak, bersepeda sehat, yuk menyeberang, pembangunan JPO, penegakan hukum dsb) dan harus dirinci penyebab terjadinya penurunan tersebut. Apabila kondisi perilaku tetap sama ataupun lebih baik, tetap harus dilakukan pemantauan dan dijaga. Evaluasi terhadap penyelenggaraan ZoSS pada tahap pertama perlu dilakukan setelah 3 (tiga) bulan implementasi ZoSS. Setelah itu evaluasi dapat dilakukan setiap 6 (enam) bulan atau dapat dipercepat apabila dirasakan perlu. Berdasarkan hasil survai evaluasi ZoSS, dapat diketahui apakah implementasi ZoSS sesuai dengan rencana atau tidak.
7.
Perbaikan Rencana ZoSS Perbaikan Rencana ZoSS dapat berupa perbaikan tata letak ZoSS atau peningkatan kepatuhan pengguna jalan dan siswa melalui peningkatan sosialisasi tentang ZoSS dan manfaatnya (berupa leaflet, sosialisasi lewat media cetak dan elektronik, ceramah ke sekolah, lomba keselamatan dan lain-lain).
14
BAB II RAMBU DAN MARKA ZONA SELAMAT SEKOLAH 1.1.
ZoSS Pada Tipe Jalan 2/2 UD Batas Kecepatan 25 km/jam (2UD-25)
15
1.2.
ZoSS Pada Tipe Jalan 2/2 UD Batas Kecepatan 20 km/jam (2UD-20)
16
1.3.
ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 UD Batas Kecepatan 25 km/jam (4UD-25)
17
1.4.
ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 UD Batas Kecepatan 20 km/jam (4UD-20)
18
1.5.
ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 D Batas Kecepatan 25 km/jam (4D-25)
19
1.6.
ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 D Batas Kecepatan 20 km/jam (4D-20)
20
BAB III SURVAI ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) A. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Survai ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perilaku pemakai jalan dan kondisi lalu lintas sebelum dan sesudah dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS) 2. Tujuan Untuk membandingkan perilaku dan prasarana jalan di sekitar sekolah sebelum dan sesudah dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS). B. Waktu Pelaksanaan - 1 minggu sebelum pelaksanaan ZoSS - Tahap pertama 3 bulan sesudah implementasi, tahap berikutnya 6 bulan atau dapat dipercepat bila dirasakan perlu C. Jenis Survai dan Lamanya Survai yang dilaksanakan meliputi : 1. Survai perilaku anak sekolah saat menyeberang jalan 2. Survai kecepatan sesaat (spot speed) 3. Survai volume kendaraan 4. Survai perilaku pengantar Keempat jenis survai tersebut di atas dilaksanakan selama 30 menit, waktunya dapat dipilih sebelum jam masuk atau saat jam bubar sekolah. D. Karakteristik Survai 1. Karakteristik Perilaku Siswa Saat Menyeberang Jalan ¾ Populasi Populasi dari survai ini adalah semua siswa yang berada di sekolah tersebut, mereka beraktifitas menyeberang jalan hampir tiap hari. Dengan menggunakan asumsi bahwa karakteristik unit populasi (siswa) tidak berubah atau jika mengalami perubahan karakteristik terlalu signifikan sehingga tidak merubah karakteristik populasi. ¾ Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. Ukuran sample adalah minimal 10% dari jumlah siswa di sekolah tersebut. Metode pemilihan sampel adalah dengan acak sederhana (Simple Random Sampling), dengan waktu pengambilan disesuaikan dengan waktu belajar di sekolah bersangkutan.
21
Contoh : Suatu sekolah mempunyai siswa sebanyak 1.000 orang, dengan ketentuan jam masuk sekolah pukul 07.00 WIB, kebiasaan siswa datang setengah setengah jam sebelum belajar dimulai. Ukuran sampel adalah minimal
1 x 1.000 = 100 siswa, dengan waktu pengambilan 10
dimulai pukul 06.30 WIB sampai target ukuran sample terpenuhi. ¾ Metode Pemilihan Sampel Metode yang digunakan adalah metode acak sederhana, dimana petugas akan mendata karakteristik dari siswa di sekolah tersebut dimulai ketika akan menyeberang sampai selesai menyeberang. Ada 4 (empat) criteria yang akan dinilai terhadap karakter siswa dalam menyeberang jalan, yaitu : a. Prosedur baku cara menyeberang / 4 T (Tunggu sejenak, Tengok kanan, Tengok kiri, Tengok kanan lagi) b. Cara menyeberang (berjalan atau berlari) c. Fasilitas yang digunakan (dengan zebra cross atau jembatan penyeberangan orang/JPO atau tanpa fasilitas) d. Status penyeberang (mandiri atau tidak mandiri) Formulir 1. Pengukuran Karakteristik Penyeberang Jalan No
A
Prosedur baku cara menyeberang/ 4 T
Cara menyebe rang
T1
T2
T3
T4
Lari = 0, berjalan = 1
b
c
d
e
f
Fasilitas yang digunakan 1 = zebra cross 1 = JPO 0 = non fasilitas g
Status penyeberang
Skor
0 = tdk mandiri 1 = mandiri
h
Kelompok
1 jika skor = 6 0 jika skor < 6
i= b+c+d+ e+f+g+ h
j
1 2 3 Dst
Ket :
T1 = Tunggu sejenak T2 = Tengok kanan T3 = Tengok kiri T4 = Tengok kanan lagi
- Mandiri : Penyeberang yang berusia ≥ 10 th atau < 10 thn didampingi orang dewasa - Tidak mandiri : penyeberang berusia < 10 tahun tanpa pendamping
22
¾ Analisis Data Dengan menggunakan statistik uji normal, yaitu :
Z hit =
P − 0,5 P(1 − P) n
P=
∑ kelompok n
n = ukuran sampel
Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan di dapat nilai Ztabel = 1,645 ¾ Kesimpulan dan Saran Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat : - Zhit ≥ Ztabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5% - Zhit < Ztabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5% 2. Karakteristik Lalu Lintas ¾ Populasi Populasi dalam survai ini adalah : - semua kendaraan yang lewat di jalan sekolah tersebut (through traffic) - kendaraan pengantar siswa baik kendaraan pribadi atau bus sekolah atau angkutan umum Dengan menggunakan asumsi bahwa karakteristik unit populasi tidak berubah atau jika mengalami perubahan karakteristik tidak terlalu signifikan sehingga tidak merubah karakteristik populasi. ¾ Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. Ukuran sample adalah minimal 30 unit kendaraan. Metode pemilihan sample adalah dengan acak sederhana (Simple Random Sampling). ¾ Metode Pemilihan Sampel Sampel dipilih secara acak berdasarkan kendaraan yang lewat pada sekolah yang bersangkutan, yaitu : - kendaraan yang terkena survai diukur kecepatannya dengan satuan km/jam - jumlah kendaraan yang lewat dicatat per satuan waktu (kend/5 menit) ¾ Inputing Data Data yang telah didapat dimasukkan ke dalam formulir yang tersedia, yaitu :
23
Formulir 2. Pengukuran Kecepatan Kendaraan No
Jenis Kend
Kecepatan (Xi)
(
X
i-
X
)
(
X
i
)2
X
-
1 2 3 Dst ∑
X
i
∑(
X
i
-
X
i
)2
X
Formulir 3. Pengukuran Volume Kendaraan X No
Waktu
Jumlah Kendaraan
Volume (Xi) (kend/5 menit)
(
X
I
-
X
)
(
)2
X
-
1 2 3 Dst ∑
X
i
∑(
X
i
X
-
)2
Formulir 4. Pengukuran Perilaku Pengantar X No
a
Arah Kedatangan kend 0 = kiri 1 = kanan b
Lokasi Berhenti 1=pd tempatnya 0=sembarang
Naik/turun anak dari kendaraan Sisi kiri (trotoar) = 1 Sisi kanan (di bdn jln) = 0
c
d
Skor
Kelompok 1 jika skor=3 0 jika skor<3
e= b+c+d
f
1 2 3 Dst ∑
X
i
∑(
X
i
-
X
)2
¾ Analisis Data 9 Analisis kecepatan kendaraan Dengan menggunakan Statistik Uji Z
Z hit
X − 20 = Sd
Sd =
∑(X
i
− X )2
n −1
X =
∑X n
i
n = ukuran sample
n Dengan nilai Ztabel = 1,645
24
Kesimpulan dan saran Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat : - Zhit ≤ Ztabel maka jalan di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5% - Zhit > Ztabel maka jalan di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5% 9 Analisis Volume Kendaraan Dengan menggunakan rasio volume lalu lintas per kapasitas dan Level of Service (LoS) 9 Analisis Karakteristik Pengantar
Z hit =
P − 0,5 P − 0,5 n
P=
∑ kelompok n
n = ukuran sampel
Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan di dapat nilai Ztabel = 1,645 ¾ Kesimpulan dan saran Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat : 9 Zhit ≥ Ztabel Perilaku pengantar di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5% 9 Zhit < Ztabel Perilaku pengantar di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5% E. Kriteria Penerapan Program ZoSS Bila dari ke- 4 (empat) hasil survai menunjukkan satu nilai dikategorikan belum selamat, maka program ZoSS dapat diterapkan di lokasi terpilih dan perlu perbaikan terhadap pelaksanaan ZoSS.
25
FORMULIR SURVEI PERILAKU PENYEBERANG JALAN
Nama Surveyor Nama Sekolah Jumlah Siswa Status No
: : : : sebelum / sesudah ZoSS *)
Prosedur baku cara menyeberang T1
T2
T3
T4
Ket : T1 : Tunggu sejenak T2 : Tengok kanan T3 : Tengok kiri T4 : Tengok kanan lagi *) pilih yang sesuai
Cara Menyeberang Lari=0, berjalan=1
Hari/Tanggal Waktu Cuaca Lebar jalan Fasilitas yang digunakan 1= zebra cross 1= JPO 0=non fasilitas
: : s/d : : Status Penyeberang 0= tdk mandiri, 1=mandiri
- Fasilitas yang digunakan: zebra cross,JPO,non fasilitas - Mandiri: penyeberang berusia ≥10 th atau < 10 th di dampingi orang dewasa - Tdk Mandiri : penyeberang < 10 th tanpa pendamping
26
Sketsa Lokasi dan Arah Pergerakan
U
FORMULIR SURVAI KECEPATAN KENDARAAN (Spot Speed)
Lokasi : Nama Surveyor : Arah Lalu Lintas : Jarak : Status : Sebelum / sesudah ZoSS*) No
Jenis Kendaraan
Lama Tempuh (dtk)
Hari /Tanggal : Waktu : Cuaca :
Kecepatan (meter/detik)
Keterangan
(Km/jam)
*) Pilih yang sesuai
27
Sketsa Lokasi dan Arah Pergerakan
U
FORMULIR SURVAI PERHITUNGAN KENDARAAN MANUAL (MANUAL TRAFFIC COUNT)
Lokasi : Hari /Tanggal : Nama Surveyor : Waktu : Arah Lalu Lintas : Cuaca : Jarak : Status : Sebelum / sesudah ZoSS*) Jenis kendaraan Waktu (5 menit Mobil Angkot Bis + truk Sepeda otor an)
Jumlah Kend. Tdk bermotor
*) Pilih yang sesuai
28
FORMULIR SURVEI PERILAKU PENGANTAR Nama Surveyor : Nama Sekolah : Jumlah Siswa : Status : sebelum / sesudah ZoSS *) No
Arah kedatangan kendaraan pengantar di di depan seberang Sekolah = 1 sekolah = 0
Tanggal Waktu Cuaca
Lokasi Berhenti pd tempatnya =1
sembarang = 0
: : :
s/d
Naik/turun anak dari kendaraan sisi kiri sisi kanan (di (di trotoar) = bdn jln) = 0 1
*) pilih yang sesuai 29
Contoh : Suatu sekolah dasar yang terletak di jalan Nasional, tipe jalan 2/2UD, batas kecepatan di jalan tersebut 60 km/jam dengan jumlah murid 240 siswa mengajukan permohonan kepada Dinas Perhubungan/LLAJ setempat agar pada sekolahnya dijadikan lokasi penerapan Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Pihak Dinas Perhubungan/LLAJ setempat kemudian melakukan survai karakteristik perilaku anak sekolah pada saat menyeberang, survai kecepatan sesaat (spot speed), survai volume lalu lintas, dan survai perilaku kendaraan pengantar. Hasil keempat survai tersebut adalah sebagai berikut : 1. Survai Perilaku Penyeberang Jalan (khusus siswa sekolah) Jumlah sampel = n = 1/10 jumlah murid Lokasi : samping pintu masuk Nama Surveyor : Gunawan Nama Sekolah : SDN 01 Pagi Jumlah Siswa : 240 orang Sebelum / sesudah ZoSS* Prosedur Baku Cara Cara menyeberang Menyeberang No. T1 T2 T3 T4 berlari berjalan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 17 -
Hari/Tanggal : 7-11-2006 Waktu : 06.30-07.30 Cuaca : cerah Lebar jalan : 14 m Fasilitas yang Digunakan
Status Penyeberang
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
0 0 1
0 1 1 1 0 1
30
Lanjutan
No
Prosedur Baku Cara Menyeberang
Cara Menyeberang
Fasilitas yang digunakan
Status Penyeberang
T1 T2 T3 T4 berlari berjalan 1 1 1 1 1 0 18 0 1 1 1 1 1 1 19 0 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1 1 1 1 21 0 1 1 1 1 1 1 1 22 1 1 1 1 1 1 1 23 1 1 1 1 1 0 24 0 Ket : T1 : Tunggu sejenak =1 - Fasilitas yang digunakan : zebra cross =1, JPO =1, tanpa fasilitas = 0 T2 : Tengok kanan = 1 - Mandiri : penyeberang berusia ≥ 10 th atau < 10 th didampingi T3 : Tengok kiri = 1 orang dewasa = 1 T4 : Tengok Kanan lagi = 1 - Tdk mandiri : penyeberang < 10 th tanpa pendamping = 0
31
9 Analisis data : REKAPITULASI SURVAI PERILAKU PENYEBERANG Prosedur Baku Cara Menyeberang
No.
Sebelum / sesudah ZoSS* Cara menyeberang
berlari
Fasilitas yang
Status
Digunakan
Penyeberang
Skor
Kelompok
T1
T2
T3
T4
berjalan
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
2
1
1
1
1
1
1
1
7
1
3
1
1
1
1
1
1
1
7
1
4
1
1
1
1
1
1
1
7
1
5
1
1
1
1
1
1
1
7
1
6
1
1
1
1
1
1
0
6
0
7
1
1
1
1
1
1
1
7
1
8
1
1
1
1
1
1
1
7
1
9
1
1
1
1
1
1
1
7
1
10
1
1
1
1
1
1
1
7
1
11
1
1
1
1
1
1
0
6
0
12
1
1
1
1
1
1
1
7
1
13
1
1
1
1
1
1
1
7
1
14
1
1
1
1
1
1
1
7
1
15
1
1
1
1
1
0
1
6
0
16
1
1
1
1
1
0
0
5
0
17
1
1
1
1
1
1
1
7
1
18
1
1
1
1
1
0
0
5
0
19
1
1
1
1
1
1
0
6
0
20
1
1
1
1
1
1
1
7
1
21
1
1
1
1
1
1
0
6
0
22
1
1
1
1
1
1
1
7
1
23
1
1
1
1
1
1
1
7
1
24
1
1
1
1
1
0
1
6
0
jumlah
Ket : T1 : Tunggu sejenak =1 T2 : Tengok kanan =1 T3 : Tengok kiri =1
=
16
T4 : Tengok kanan lagi = 1 - Fasilitas yang digunakan : zebra cross = 1, JPO = 1, tanpa fasilitas = 0 - Mandiri : penyeberang berusia ≥ 10 th atau < 10 th didampingi orang dewasa - Tdk mandiri : penyeberang < 10 th tanpa pendamping = 0
32
Dengan menggunakan statistik uji Normal yaitu :
Z hit =
P − 0,5
∑ kelompok
P=
n
P − 0,5 n
n = 24, P =
∑ kelompok n
P=
16 = 0, 67 24
n = ukuran sampel
Z Hit =
0,67 − 0,5 0,67(1 − 0,67) 24
= 1,73
Nilai Z hit = 1,73 Nilai Z tabel =1,645 Kesimpulan Nilai Z hit dibandingkan dengan Z tabel , maka kesimpulan yang didapat: Z hit > Z tabel Perilaku Pejalan kaki di sekolah tersebut sudah ”selamat” dengan tingkat kesalahan 5% 2. Survai Kecepatan Sesaat (Spot Speed) - jarak yang digunakan = 50 m - surveyor pertama mengangkat bendera/memberi tanda pada saat kendaraan melewati garis pertama dan saat itu surveyor ke-2 menekan stopwatch. - Surveyor kedua menekan lagi stopwatch pada saat kendaraan melewati garis kedua dan mencatat waktu tempuhnya yang tercantum pada stopwatch. - Dilaksanakan selama 30 menit, waktunya dapat dipilih sebelum jam masuk atau saat jam bubar sekolah.
Jarak = 50 m Jl. Jend. Sudirman
Surveyor ke-2
SDN 01 Pagi
Surveyor ke-1
33
SURVEI KECEPATAN KENDARAAN Lokasi
: Ruas depan SDN 01 Pagi
Hari/Tanggal : Selasa / 7 - 11- 2006
Nama Surveyor
: Supriyanto
Waktu
Jarak Tempuh
: 50 m
Sebelum / sesudah ZoSS*
: 06.30 - 07.00
No.
Jenis Kendaraan
Kecepatan (km/jam)
1
Mobil Penumpang
36,00
Timur - Barat
Keterangan Sisi Selatan
2
Sepeda Motor
40,00
Timur - Barat
Sisi Selatan
3
Kendaraan berat
25,17
Timur - Barat
Sisi Selatan
4
Sepeda Motor
40,63
Timur - Barat
Sisi Selatan
5
Sepeda Motor
41,39
Timur - Barat
Sisi Selatan
6
Sepeda Motor
44,39
Timur - Barat
Sisi Selatan
7
Mobil Penumpang
39,86
Timur - Barat
Sisi Selatan
8
Sepeda Motor
42,08
Timur - Barat
Sisi Selatan
9
Mobil Penumpang
34,18
Timur - Barat
Sisi Selatan
10
Sepeda Motor
45,71
Timur - Barat
Sisi Selatan
11
Kendaraan berat
29,05
Timur - Barat
Sisi Selatan
12
Sepeda Motor
41,80
Timur - Barat
Sisi Selatan
13
Mobil Penumpang
39,13
Timur - Barat
Sisi Selatan
14
Mobil Penumpang
39,45
Timur - Barat
Sisi Selatan
Analisis Data Kecepatan : No
Jenis Kend
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Mobil Penumpang Sepeda Motor Kendaraan berat Sepeda Motor Sepeda Motor Sepeda Motor Mobil Penumpang Sepeda Motor Mobil Penumpang Sepeda Motor Kendaraan berat Sepeda Motor Mobil Penumpang
14
(X i − X )
(X i − X )2
36,00 40,00 25,17 40,63 41,39 44,39 39,86 42,08 34,18 45,71 29,05 41,80 39,13
-2,49 1,51 -13,32 2,14 2,90 5,90 1,37 3,59 -4,31 7,22 -9,43 3,31 0,64
6,19 2,28 177,38 4,59 8,41 34,82 1,88 12,87 18,55 52,13 89,01 10,98 0,41
Mobil Penumpang
39,45
0,96
0,92
Jumlah Rata-rata ( X )
538,84 38,49
Kecepatan (
Xi )
420,43
34
Analisis Kecepatan Kendaraan Dengan menggunakan Statistik Uji Z Sd =
∑ (X
i
−X
)
2
n = ukuran sampel
n −1
Sd =
420,43 14 − 1
Z hit =
X − 20 Sd n
Sd =
Z hit =
420,43 13
38,49 − 20 5,69 14
= 5,69
= 1,8
Jadi, Nilai Z hit = 1,8 Dengan Nilai Z tabel = 1,645 Kesimpulan :
Nilai Z hit dibandingkan dengan Z tabel , maka kesimpulan yang didapat: o Z hit > Z tabel Perilaku Pejalan kaki di sekolah tersebut belum ”selamat” dengan tingkat kesalahan 5% o Rata-rata kecepatan = 38,49 km/jam masih di bawah batas kecepatan yang direncanakan untuk jalan arteri primer. 3. Survai Volume Kendaraan - Tipe jalan 4/2UD (4 lajur, 2 arah, tidak terbagi/tanpa median jalan) - Masing-masing arah dilaksanakan oleh 2 orang surveyor
35
SURVAI VOLUME KENDARAAN Lokasi : Ruas dekat SDN 01 Pagi Nama Surveyor : Alam dan Rika Arah Lalu Lintas : Barat - Timur Lebar jalan = 14 m Waktu 06.00 - 06.15 06.15 - 06.30 06.30 - 06.45 06.45 - 06.50 06.50 - 06.55 06.55 - 07.00 Jumlah
Sebelum / sesudah ZoSS* Jumlah Kendaraan
Sepeda motor 100 105 99 103 98 101 606
Kendaraan Ringan 70 69 72 69 75 77 432
Lokasi : Ruas dekat SDN 01 Pagi Nama Surveyor : Widi dan Tessa Arah Lalu Lintas : Timur – Barat Lebar jalan = 14m Sebelum / sesudah ZoSS* Waktu Sepeda Motor 06.00 – 06.15 06.15 – 06.30 06.30 – 06.45 06.45 – 06.50 06.50 – 06.55 06.55 – 07.00 Jumlah
Hari/Tanggal : Selasa / 7 -11- 2006 Waktu : 06.00 - 07.00 Cuaca : Cerah
102 100 105 103 101 99 610
Kendaraan Ringan 79 81 80 86 82 81 489
Kendaraan Berat 22 21 23 21 20 24 131
Kendaraan Tdk bermotor 2 1 3 2 2 1 11
Hari/Tanggal : Selasa / 7 -11- 2006 Waktu : 06.00 - 07.00 Cuaca : Cerah
Jenis Kendaraan Kendaraan Berat 20 25 22 23 24 21 135
Kendaraan Tidak Bermotor 1 2 2 3 1 1 10
Ket : - Kendaraan ringan : sedan/jeep/kijang/minibus, angkot, pick up - Kendaraan berat : bus besar/standars, truk besar, truk sedang - Kendaaraan tidak bermotor : becak, sepeda, andong
36
Analisis Data :
Volume kendaraan untuk setiap jenis kendaraan dikalikan dengan faktor smp, yaitu : smp sepeda motor = 0,33 smp mobil penumpang = 1,00 smp kendaraan berat = 1,3 smp kendaraan tidak bermotor = 0,8 Untuk sepeda motor
06.00 -06.15 arah Barat – Timur = (volume arah Barat Timur) x 0,33 = 100 x 0,33 = 33 smp 06.00 – 06.15 arah Timur – Barat = (volume arah Barat Timur ) x 0,33 = 102 x 0,33 = 33,66 smp Volume total 2 arah untuk sepeda motor (06.00 – 06.15) = 33 + 33,66 = 66,66 smp Hasil perhitungan selengkapnya tersaji pada tabel di bawah ini : Rekapitulasi Hasil Survai Volume Kendaraan Terklasifikasi Total
Jumlah Kendaraan (smp/jam) Waktu 06.00 - 06.15 06.15 - 06.30 06.30 - 06.45 06.45 - 06.50 06.50 - 06.55 06.55 - 07.00 Jumlah Rata-rata
Sepeda Motor
Kendaraan
Kendaraan
Ringan
Berat
66,66 67,65 67,32 67,98 65,67 66 401,28 66,88
149 150 152 155 157 158 921 153,50
54,6 59,8 58,5 57,2 57,2 58,5 345,8 57,63
Kendaraan Tidak Bermotor 2,4 2,4 4 4 2,4 1,6 16,8 2,80
272,66 279,85 281,82 284,18 282,27 284,1 1.668,08 278,01
37
Langkah selanjutnya adalah perhitungan kapasitas jalan dengan menggunakan MKJI. Karakteristik ruas jalan pada Jl. Jend. Sudirman : Kelas jalan : arteri primer Type jalan : 4 lajur 2 arah Median : tidak ada Lebar jalan : 14 m Dengan kondisi di atas, maka perhitungan kapasitas jalan (menggunakan MKJI) dijabarkan sebagai berikut : C = Co * FCw * FCsp * FCsf * FCcs C = 6.000 * 1 * 0,97 * 0,81 * 1 C = 4.714,20 smp/jam
Berdasarkan perhitungan di atas, maka kapasitas ruas jalan Jend. Sudirman = 4.714,20 smp/jam Langkah selanjutnya adalah menghitung rasio volume per kapasitas dan Tingkat Pelayanan (LoS) ruas jalan Jend. Sudirman, sebagai berikut : Waktu
Total Kend (smp/jam)
Kapasitas Jalan (smp/jam)
V/C
Tingkat pelayanan
06.00 - 07.00
1.668,08
4.714,20
0,35
B
Kesimpulan : Berdasarkan nilai VCR dan tingkat pelayanan (LoS) pada ruas jalan Jend. Sudirman menunjukkan bahwa arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan.
38
4. Survai Karakteristik Pengantar FORMULIR SURVEI KARAKTERISTIK PENGANTAR Lokasi : Depan sekolah Hari/Tanggal Nama Surveyor : Nova Waktu Nama Sekolah : SDN 01 Pagi Cuaca Jumlah Siswa : 240 siswa Lebar jalan Sebelum / sesudah ZoSS* Posisi Kendaraan Lokasi Berhenti Pengantar No. Seberang Depan Pada tptnya=1 Sembarang=0 sekolah =0 Sekolah=1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
: selasa / 7-11 – 2006 : 06.30 - 07.00 : Cerah : 14 m Keluar/turun anak dari kendaraan Sebelah kiri Sebelah kanan (pada (pada badan trotoar =1) jalan = 0 ) 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39
REKAPITULASI SURVAI PERILAKU PENYEBERANG Posisi Kendaraan Pengantar Lokasi Berhenti No
1
1
1
1
3
1
2
1
1
1
3
1
3
1
1
1
3
1
4
1
0
1
2
0
5
1
0
1
2
0
0
1
1
0
0
Sebelah kanan (badan jalan = 0)
Kelompok 1 jika skor = 1 0 jika skor < 3
Pada tptnya= 1
Sembarang = 0
Sebelah kiri (pada trotoar = 1)
Skor
Depan Sekolah = 1
6
Seberang sekolah = 0
n = 24 Keluar / turun anak dari kendaraan
7
1
0
1
0
8
1
0
1
0
2
0
9
1
0
1
2
0
10
0
1
1
2
0
11
0
1
1
2
0
2
0
12
1
0
1
13
1
0
1
2
0
14
1
0
0
1
0
15
1
0
0
1
0
16
1
1
2
0
17
1
1
3
1
18
1
1
2
0
19
1
1
3
1
20 21
1 0
0 1 0 1 0
1
2
0
0
1
1
0
22
1
0
1
2
0
23
1
0
1
2
0
24
1
0
1
2
0
Jumlah
5
Rata-rata (P)
0,208
Skor = posisi kendaraan + lokasi berhenti + keluar / turun anak dari kendaraan
40
Analisis data : n = ukuran sampel = 24 5 P= = 0,208 24 P − 0,5 = Z Hit = P(1 − P) n Nilai Z hit = -5,18 Nilai Z tabel =1,645
Z Hit =
0,208 − 0,5 0,208(1 − 0,208) 24
= - 5,18
Kesimpulan Nilai Z hit dibandingkan dengan Z tabel , maka kesimpulan yang didapat: Z hit < Z tabel maka perilaku pengantar di sekolah tersebut belum ”selamat” dengan tingkat kesalahan 5%. RANGKUMAN HASIL SURVAI SEBELUM ZoSS : 1. Survai perilaku penyeberang menunjukkan bahwa perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5%. 2. Survai kecepatan sesaat menunjukkan bahwa kecepatan kendaraan di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5%. 3. Survai volume menunjukkan bahwa arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan. 4. Survai perilaku pengantar menunjukkan bahwa perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5%. Dari hasil kondisi di atas, menunjukkan terdapat 2 (dua) kondisi yang belum selamat, maka pada sekolah tersebut perlu diterapkan program ZoSS.
Hasil survai ini kemudian perlu dibandingkan dengan hasil survai setelah program ZoSS dilaksanakan, untuk melihat apakah terjadi perubahan perilaku siswa, guru, dan orang tua serta masyarakat sekitar. Apabila terjadi penurunan, harus dilakukan terapi perilaku berupa kampanye ataupun program lainnya (misalnya : polisi sahabat anak, bersepeda sehat, yuk menyeberang, pembangunan JPO, penegakan hukum dsb). Apabila kondisi perilaku tetap sama ataupun lebih baik, tetap harus dilakukan pemantauan dan dijaga. 41
Ditetapkan di Pada Tanggal
: :
JAKARTA 8 DESEMBER 2006
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ttd Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc NIP. 120 092 889
Salinan resmi sesuai dengan aslinya. KEPALA BAGIAN HUKUM
PURWATININGSIH NIP. 120 122 126
42
RALAT KD No. SK.3236/AJ.403/DRJD/2006 tentang UJI COBA PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI 11 (SEBELAS) KOTA DI PULAU JAWA Halaman Perihal 6 c. Tanda Permukaan Jalan Larangan Parkir 7 … pada jarak 50 meter dari awal ZoSS…. 8
16,18, 19,20,21
17
RALAT Garis zig zag kuning mengikuti panjang marka merah (karpet merah) …pada jarak 50 meter dari marka merah (karpet merah)… 2. Papan Peringatan berupa kata‐kata 2. Papan Tambahan KURANGI KECEPATAN ZONA KURANGI KECEPATAN ZONA SELAMAT SELAMAT SEKOLAH SEKOLAH (Lamp II KM 61 tahun 1993 No.7) ‐ Gambar marka zig zag ‐ Garis zig zag kuning mengikuti panjang marka ‐ Papan peringatan berupa kata‐kata merah (karpet merah) KURANGI KECEPATAN ZONA SELAMAT ‐ Papan Tambahan SEKOLAH KURANGI KECEPATAN ZONA SELAMAT SEKOLAH (Lamp II KM 61 tahun 1993 No.7) Papan peringatan berupa kata‐kata Papan Tambahan KURANGI KECEPATAN ZONA KURANGI KECEPATAN ZONA SELAMAT SELAMAT SEKOLAH SEKOLAH (Lamp II KM 61 tahun 1993 No.7)