BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari – hari aktivitas yang paling sering kita lakukan
adalah berkomunikasi. Komunikasi dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari – hari ialah berbicara. Apa yang kita katakan dan bagaimana mengatakannya akan mempengaruhi sukses tidaknya kita dalam kehidupan. Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak hanya dilakukan antar personal, tetapi dapat juga melibatkan banyak orang. Komunikasi yang melibatkan banyak orang adalah komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan proses sebuah organisasi dalam menyampaikan pesan kepada khalayak yang tersebar untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi massa memiliki karakteristik, diantaranya komunikasi ditujukan pada khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim. Pada proses komunikasi massa tentunya di butuhkan media sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Media yang digunakan memiliki ciri khas masing – masing.
1
2
Media massa adalah alat untuk mengkomunikasikan pesan secara serempak pada khalayak. Media massa terbagi menjadi media massa cetak dan media massa elektronik. Salah satu media massa elektronik yang sudah dikenal oleh khalayak adalah film. Dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang film. Dalam perkembangannya belakang ini film tidak lagi di maknai sebagai karya seni, tetapi lebih pada praktik sosial serta komunikasi massa. Sebagai salah satu produk media, film seharusnya membentuk opini dan kebiasaan masyarakat yang positif karena salah satu fungsi film sebagai salah satu produk media massa adalah mendidik. Pemahaman terhadap isi film tidak hanya mengacu pada film yang sedang kita tonton tetapi juga mengaitkannya dengan pengetahuan di luar film (Yulle,1996: 3). Pengetahuan tersebut dapat membantu kita memahami film tersebut secara umum lebih mendalam terhadap pesan yang ingin di sampaikan oleh pembuat film tersebut. Hubungan antara adegan dan diaolog dalam film membentuk suatu keutuhan yang saling terkait dan memberikan pemahaman tertentu kepada penontonnya. Keutuhan film sebagai wacana tersebut dapat memberikan gambaran mengenai garis besar cerita yang ingin disampaikan bahkan sampai detail terkecil dari film tersebut. Adegan – adegan yang ada dalam film menggambarkan perjalanan alur dan konflik yang di hadapi tokoh. Dialog – dialog
mencoba menyuarakan apa yang sedang dialami atau dipikirkan oleh
tokoh tersebut. Sinematografi yang bagus dalam memperlihatkan keindahan estetika gerak tubuh, alam, maupun ekspresi. Penggabungan unsur – unsur
3
tersebut dalam film, diharapkan dapat menyampaikan pesan dari pembuat film tersebut. Selain unsur – unsur tersebut dalam film juga terdapat unsur lain, antara lain efek suara, teknik editing, angle kamera yang ikut membantu menyampaikan pesan tersebut dalam wacana film. 1 Film yang digunakan sebagai media dalam penelitian ini ialah „ The Karate Kid ‟ (2010) yang di sutradarai oleh Harald Zwart. Film ini berdurasi 140 menit genre dari film The Karate Kid ialah Action, Drama, Family dan film ini mendapatkan Rating film sebesar 6,3/10 dari 89.464 pengguna situs IMDb. Film yang di produksi oleh Colombia Pictures ini memperoleh beberapa penghargaan, sebagai berikut : 1.ASCAP Film and Television Music Awards 2011 2.BET Awards 2011 3.Black Reel Awards 2011 4.Empire Awards , UK 2011 5.Image Awards 2011 6.Kids‟ Choice Awards , USA 2011 7.People‟s Choice Awards , USA 2011 8.Phoenix Film Critics Society Awards 2010 9.Teen Choice Awards 2010 10.Young Artis Awards 2011
1
Mulyana,Deddy.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda, 2008, Hlm 45
4
Dari penghargaan yang di peroleh film ini Peneliti mengambil film ini sebagai penelitian karena banyak terdapat nilai – nilai sosial dan pendidikan yang mengajarkan bagaimana untuk mempergunakan kekuatan yang kita punya untuk kebaikan, melindungi seseorang, menghormati orang tua dan kerja keras. Film ini juga mengandung unsur – unsur diskriminatif ras, asal usul keturunan, warna kulit, bangsa, atau etnis yang mempunyai tujuan atau akibat meniadakan atau menghalangi pengakuan. Penelitian ini menggunakan semiotika Roland Barthes. Penelitian ini ingin bertujuan untuk melihat makna tersembunyi dan paradigma yang terdapat dalam film ini. Film The Karate Kid juga dapat menginspirasi bagi sineas – sineas yang ingin membuat film yang mengambil tema ras , budaya , dan etnik yang berbeda dari setiap bangsa, sehingga menjadi pembelajaran bagi audience untuk mempelajari hal – hal kebudayaan lainnya. Barthes menggunakan konsep sintagmatik dan paradigmatic untuk menjelaskan segala budaya, seperti sistem busana, menu makanan, arsitektur, lukisan, film, iklan, dan oposisi. Beberapa kreasi Barthes yang merupakan warisan untuk dunia intelektual adalah: A. Konsep konotasi, yaitu konsep yang merupakan kunci semiotic dalam menganalisis budaya B. Konsep mitos, yaitu konsep yang merupakan penerapan konotasi dalam berbagai bidang dalam kehidupan sehari – hari. Film yang di bintangi oleh aktor Jackie Chan (Han) dan Jaden Smith (Dre Parker) ini bercerita tentang seorang anak yang berasal dari Amerika keterunan afrika berkulit hitam harus mengikuti ibu nya yang bekerja di china. Dre Parker
5
(Jaden Smith) yang berumur 12 tahun tak ingin pindah ke china namun karena ibunya yang bekerja di china maka tak ada lagi pilihan untuk Dre Menolak pindah ke China. Sebagai pendatang baru jelas masalah yang dihadapi oleh Dre tidaklah mudah, selain harus beradaptasi dengan lingkungan baru Dre juga tidak memahami bahasa mandarin, jelas kesulitan berkomunikasi menjadi kendala bagi Dre untuk berbicara dengan lingkungan sekitar. Saat ketika Dre mencoba berbicara dengan seorang gadis, Dre mendapatkan ancaman dan pandangan buruk dari sekolompok anak – anak Chinese (Cheng dan teman-temannya) yang memiliki kemampuan Kung fu, Dre di anggap sebagai seorang anak Amerika berkulit hitam yang lemah dan tidak bisa Kung Fu. Usaha Dre untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya terus mendapatkan kecaman dari cheng dan teman –teman bahkan Dre di kerjai dan di hajar oleh Cheng yang memiliki kemampuan kung fu. Dre merasa putus asa dan ingin kembali ke negara nya yaitu Amerika Serikat, namun semua itu berubah saat Dre bertemu dengan Han (Jackie Chan) yang berusaha mengubah cara pandang Dre.Han menyakinkan Dre bahwa satu – satunya cara untuk menghindari ancaman dari Cheng dan teman – temannya adalah dengan menghadapinya. Stereotipe adalah sebuah pandangan atau cara pandang terhadap suatu kelompok sosial dimana cara pandang tersebut lalu digunakan pada setiap anggota kelompok tersebut. Stereotipe bisa berkaitan dengan hal positif atau negatif, stereotipe bisa benar bisa salah, stereotipe bisa berkaitan dengan individu atau subkelompok. Menurut Alvin Day, karena sifat manusia yang selalu mencari kesamaan mendasar atas segala sesuatu tersebut menyebabkan stereotipe, dalam
6
kacamata komunikasi, bukanlah hal yang mengejutkan jika kemudian stereotipe beranak pinak dalam konten hiburan dan informasi massal. 1 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan pokok – pokok pemikiran pada pemaparan di atas maka
penulis ingin meneliti “Ideologi Patriaki Dalam Film The Karate Kid Sebagai Realitas Rasial “ ? 1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui “Ideologi Patriaki Dalam Film The Karate Kid Sebagai Realitas Rasial ”. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat baik secara Teoritis maupun Sosial, antara lain : a.
Manfaat Teoritis/Akademis Secara Teoritis Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
penambah wawasan dan pengetahuan studi komunikasi pada bidang broadcasting khususnya mengenai cara menganalisis suatu film terutama mengenai Ideologi Patriaki Dalam Film The Karate Kid Sebagai Realitas Rasial.
2
Mufid,Muhamad.Etika Dan Filsafat Komunikasi, Jakarta: 2010, Hlm 258 http://www.imdb.com/title/tt1155076/, pada tanggal 07 april 2014 pukul 09.26
7
b.
Manfaat Sosial. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
kepada penulis. Selain itu dalam penelitian ini , di harapkan menjadi masukkan kepada sineas film tanah air dalam membuat karya film teruma mengenai Stereotipe Rasial dan menghargai orang lain yang berbeda ras, etnis dan agama. Sehingga
memberikan
menontonnya.
informasi
dan
pendidikan
bagi
audience
yang