BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki posisi yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pada sistem kapitalis, pasar keuangan memainkan peran sentral dalam alokasi sumber daya modal. Investor di pasar modal pada akhirnya akan memutuskan perusahaan mana yang akan tetap hidup dan perusahaan mana yang akan mati. Tuntutan pasar akan kinerja perusahaan yang baik, membuat perusahaan harus mampu mengedalikan kegiatan oprasional secara efesien dan seefektif mungkin agar dapat mempertahankan stabilitas perusahaan dan bisa menjaga kelangsungan hidup untuk dapat mengasilkan keuntungan atau laba. Dunia pasar modal mengalami cobaan berat pada tahun 2015. Indeks Gabungan (IHSG) melorot sekitar 12.39 persen sejak Januari 2015. IHSG sendiri merupakan salah satu pedoman bagi investor dalam berinvestasi. Sebagian besar bursa dunia cenderung melemah pada tahun 2015 lalu. Tapi IHSG termasuk bursa dengan kinerja terburuk. Bursa Efek Indonesia mencatatkan kinerja terburuk kesepuluh di dunia dan ke tiga di kawasan Asia, setelah STI Singapura -14,34% dan SET Thailand -14,0%.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Tabel 1.1 Kinerja Pasar Saham tahun 2015 Best Return
Worst Return
Index Chinext SZ SME Hungary
Change 84.41% 53.70% 43.81%
Index Egypt Greece Nigeria
Change -24.39% -23.58% -17.36%
Denmark
36.23%
UAE Dubai
-16.51%
Argentina
36.09%
Turkey
-16.33%
Ireland
30.00%
Singapore
-14.34%
Portugal Italy Shenzhen
18.60% 15.38% 14.98%
Thailand Brazil Mongolia
-14.00% -13.31% -13.71%
New Zealand
13.58%
Indonesia
-12.13%
Sumber : Step-Trader.com Anjolknya IHSG ini disebabkan oleh perkembangan ekonomi global yang berpengaruh pada kondisi perekonomian dalam negeri. Nilair tukar rupiah pada pertengahan tahun 2015 menembus angka terendahnya sejak krisis moneter 1998 pada level Rp14.728 per dolar Amerika Serikat. Anjloknya nilai tukar rupiah ini diakibatkan oleh beberapa peristiwa, termasuk di antaranya molornya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika oleh The Federal Reserve. Devaluasi Yuan juga ikut memberi andil besar. IHSG juga ikut terseret turun. (http://www.bareksa.com). Hal ini dapat menjadi sentimen negatif bagi investor yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham di pasar modal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Terjadinya penurunan harga saham yang kemudian membentuk capital loss merupakan indikasi dari kinerja perusahaan yang berjalan kurang baik. Jika investor menilai suatu perusahaan buruk, maka akan berdampak pada rendahnya harga yang ditawar investor terhadap perusahaan tersebut dan sebaliknya. Signalling theory menjelaskan bahwa sinyal good news maupun bad news atas pengumuman laporan keuangan merupakan sinyal yang dapat mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi. Investor sendiri memiliki tujuan berinvestasi untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa yang akan datang. Return Saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi dari dana yang sudah diinvestasikan yang dapat dinikmati oleh investor. Pengukuran menggunakan return saham untuk mengukur perkembangan suatu perusahaan merupakan metode yang paling sering digunakan oleh investor. Maka memiliki return saham yang baik akan sangat memudahkan suatu perusahaan untuk menarik minat investor dalam menanamkan modalnya. Namun para investor tidak dapat hanya menggunakan return saham untuk menilai perkembangan perusahaan dalam memilih saham namun perlu melakukan analisis yang lebih mendalam. Salah satu caranya adalah dengan melakukan analisis kinerja keuangan. Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan pada periode tertentu yang mencerminkan kondisi dari perusahaan tersebut. Atas alasan tersebut kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang sangat diperhatikan investor untuk melihat trend perusahaan dalam periode
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
waktu tertentu. Maka perusahaan dengan kinerja yang baik akan mendapatkan respon positif dari investor, dimana respon positif tersebut akan membuat return saham meningkat. Untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan salah satu informasi penting yang digunakan investor untuk menganalisis adalah laporan keuangan. Dari laporan keuangan yang disajikan alat yang bisa digunakan untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan adalah dengan laporan sumber dan penggunaan dana, laporan arus kas dan anggaran kas, atau menggunakan
rasio
keuangan.
Kombinasi
data-data
tersebut
akan
memberikan pandangan mendalam tentang kesehatan perusahaan, yaitu kondisi keuangan dan laba. Menurut Sharpe et. al., (2006), Analisis laporan keuangan dapat membantu analis memahami situasi terkini perusaahaan, kemana arah perusahaan, apa faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana faktor itu mempengaruhinya. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada pihak–pihak
yang
berkepentingan. Analisis rasio keuangan sendiri menurut Subramanyam dan Wild (2010), dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan trend yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Sedangkan Rasio keuangan menurut Gibson (2011), jika digunakan dengan benar, maka rasio keuangan dapat menjadi alat yang efektif dalam mengevaluasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
likuiditas, posisi utang, dan profitabilitas perusahaan, dan mungkin tidak ada alat yang lebih efektif dari pada penggunanan rasio keuangan secara tepat dalam
mengevaluasi
di
mana
perusahaan
secara
finansial
dan
memproyeksikan masa depan keuangan perusahaan. Beberapa analisis rasio yang dijadikan variabel dalam penelitian ini yaitu: Rasio Leverage, Profitabilitas dan Aktivitas. Rasio
leverage
menunjukkan
seberapa
besar
suatu
perusahaan
menggunakan hutang sebagai modal. Menurut Ross et. al., (2010), sebuah perusahaan yang lebih sukses akan mengambil lebih banyak utang sehingga investor yang rasional cenderung menyimpulkan tingginya nilai perusahaan dari tingginya tingkat utang. Ross et. al., (2010), juga melanjutkan bahwa harga saham perusahaan mengalami peningkatan ketika tingkat leverage perusahaan tersebut meningkat. Harga saham meningkat return saham pun juga akan meningkat. Rasio Leverage ini menggunakan DER ( Debt to Equity Ratio ) untuk menggambarkan nilai utang suatu perusahaan, dimana DER adalah rasio yang menunjukan perbandingan antara utang dengan modal sendiri. Hasil penelitian Susilowati & Turyanto (2011), Nidianti (2013), Tyas (2010), dan Sutriani (2014), menunjukkan bahwa rasio leverage mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Medyawati &
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Yunanto (2009), Arista & Astohar (2012), Anggi (2015), yang menunjukkan bahwa rasio leverage memiliki pengaruh negative terhadap return saham. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Menurut Gibson (2011), profitability menjadi perhatian penting untuk pemegang saham karena mereka memperoleh pendapatan dalam bentuk dividen. Maka perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan mendapatkan respon positif dari pemilik perusahaan (pemegang saham), respon positif tersebut akan berdampak pada meningkatnya return saham. Salah satu rasio profitabilitas yang merupakan indikator sangat penting bagi para investor adalah ROE. Menurut Jones (2014), ROE merupakan variabel penting dalam analisa sekuritas
karena
merupakan
komponen
kunci
dalam
menentukan
pertumbuhan laba dan pertumbuhan dividend. Hasil penelitian Pande & Sudjarni (2014), Indraswari & Suryantini (2013), Sutriani (2014), dan Anggi (2015), menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil penelitian Tyas (2010), menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham. Hasil berbeda ditemukan dalam penelitian Hidayat (2010), bahwa rasio profitabilitas mempunyai pengaruh negative tidak signifikan terhadap return saham. Hasil berbeda juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Susilowati & Turyanto (2011), dan Kurniawan (2011), yang menunjukkan bahwa rasio profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset yang dimilikinya (Horne dan Wachowicz, 2008). Total Assets Turnover Ratio merupakan salah satu rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki (Ross et. al., 2012). Jika perputaran aktiva lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar jika dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual hasil produksinya. Begitu pula sebaliknya jika semakin cepat perputaran aktiva ini maka akan semakin tinggi total assets turnver yang dimiliki perusahaan tersebut. Ini akan berpengaruh positif terhadap pendapatan operasi perusahaan yang selanjutnya akan dapat meningkatkan dalam perolehan laba perusahaan. Meningkatnya laba perusahaan akan menyebabkan meningkatnya dividen kas perlembar saham yang dibagikan. Oleh karena itu, total assets turnover mempunyai hubungan yang searah dengan return saham (Mariana, 2008). Hasil penelitian Verdian Saputra, Edi & Heliana (2015), dan Zamzami (2015), menunjukan bahwa aktivitas mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian Indraswari & Suryantini (2013), menunjukan bahwa aktivitas berpengaruh negative tidak signifikan terhadap return
saham. Hasil berbeda juga ditemukan dalam
penelitian Atika (2013), yang menunjukan bahwa rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Laporan arus kas juga dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas, serta mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan selama satu priode akuntansi. Informasi dari laporan arus kas akan bermanfaat apabila bisa digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor. Bowen et. al., (1986),
menyatakan
bahwa
dari
laporan
arus
kas
adalah
untuk
memprediksikan kegagalan, menaksir resiko, memprediksi pemberian pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi pasar modal. Dalam penelitian ini, arus kas yang digunakan adalah arus kas operasi karena merupakan faktor yang menentukan apakah dari arus kas operasi ini perusahaan mampu untuk membayar dividen, mengasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi hutang dan pinjaman, dan melakukan invetasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Hasil penelitian Hakimatul (2009), Yuliana Salim & Thio Anastasia (2005), dan Widyanto Faisal Latief (2014), menunjukan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif yang signifikan terhadap return saham. Hasil berbeda ditemukan dalam penelitian Aniati dan Suhairi (2006), Darma (2003), dan Haris Kristanto dan Sumani (2015), bahwa arus kas operasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Dalam penelitian ini dipilih saham Indeks LQ 45, karena saham yang tergabung dalam indeks LQ 45 merupakan 45 saham terpilih yang memenuhi kriteria. Memiliki likuiditas, kapitalisasi pasar yang tinggi, memiliki frekuensi perdagangan yang tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik, tidak fluktuatif dan secara objektif telah diseleksi oleh BEI dan merupakan saham yang aman dimiliki karena fundamental kinerja saham tersebut bagus, sehingga dari sisi risiko kelompok saham LQ 45 memiliki risiko terendah dibandingkan saham-saham lain yang memungkinkan para investor tertarik untuk menanamkan modalnya ke dalam perusahaan – perusahaan yang tergabung di indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk menguji mengenai “Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Aktivitas dan Arus Kas Operasi terhdap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 non bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011 – 2015). “ B. Rumusan Masalah 1. Apakah leverage berpengaruh terhadap return saham ? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap return saham ? 3. Apakah aktivitas berpengaruh terhadap return saham ? 4. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham ?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
5. Apakah leverage, profitabilitas, aktivitas dan arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham ? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu : a. Untuk memberikan bukti empiris bahwa leverage berpengaruh terhadap return saham. b. Untuk memberikan bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap return saham. c. Untuk memberikan bukti empiris bahwa aktivitas berpengaruh terhadap return saham. d. Untuk memberikan bukti empiris bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham. e. Untuk memberikan bukti empiris bahwa leverage, profitabilitas, aktivitas dan arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham. 2. Kontribusi Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kontribusi yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
a. Manfaat Praktis 1) Bagi Peneliti Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Mercubuana. Selain itu sebagai sarana dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh peneliti di bangku kuliah. 2) Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahaan untuk penyajian laporan arus kas karena laporan arus kas tersebut mencerminkan kinerja perusahaan dan sebagai salah satu dasar pertimbangan kepada manajemen perusahaan di dalam pengambilan
keputusan
mengenai
penggunaan
Leverage,
Profitabilitas, Aktivitas dan Arus Kas Operasi terhadap Return saham dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan. 3) Bagi Investor Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan
untuk
berinvestasi
sehingga
dapat
mencapai return yang optimal sesuai dengan harapan. 4) Bagi Akademisi Dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi acuan penelitian lain yang sejenis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
b. Manfaat Teoritis Dapat dijadikan informasi dan kontribusi dalam bidang keuangan. Dan bagi penulis selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan penelitian mengenai nilai perusahaan sehingga menjadi lebih komprehensif dan salah satu sumber kepustakaan terhadap penelitian di masa mendatang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/