BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah,
kualitas, maupun persebaranya merupakan tantangan yang berat yang harus diatasi bagi tercapainya keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Situasi dan kondisi kependudukan yang ada pada saat ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama, lebih sungguh-sungguh, dan berkelanjutan (Handayani, 2010, hlm.9). Indonesia merupakan negara dengan nomor urut ke empat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Menurut data statistik jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 230 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) saat ini yaitu 1,35% atau 3,2 juta jiwa per tahun. Bila tanpa pengendalian yang berarti maka jumlah penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 249 juta jiwa pada tahun 2010 dan 293,7 juta jiwa pada tahun 2015. Metode kontrasepsi mantap terdiri dari dua macam yaitu Medis Operatif Wanita (MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP). Medis Operatif Wanita (MOW) sering dikenal dengan tubektomi (sterilisasi) karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba fallopi sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan Medis Operatif Pria (MOP) sering dikenal dengan vasektomi yaitu memotong atau
Universitas Sumatera Utara
mengikat saluran vasdeferens sehingga cairan sperma tidak diejakulasi (Handayani, 2010, hlm.36). Di seluruh dunia diperkirakan terdapat lebih dari 150 juta wanita yang memilih sterilisasi sebagai metode kontrasepsi mereka. Di Inggris, hampir 30% pasangan, dan hampir 50% dari mereka yang berusia lebih dari 40 tahun menggunakan sterilisasi, di Cina (37%) dan India (22%). Di Kanada, Korea Selatan dan Puerto Rico, lebih dari 40% populasi usia subur menjalani sterilisasi. Di beberapa negara lain, termasuk Brazil, Republik Domanika, Elsavador, Panama, Sri Langka, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat dan Inggris, lebih dari 25% dari warga tersebut yang berusia subur mengandalkan kontasepsi mantap wanita sebagai metode kontrasepsi (Glasier, Gabbie, 2005, hlm.4). Provinsi Sumatera Utara tahun 2009 telah berhasil mendapatkan akseptor KB (Keluarga Berencana) baru sebanyak 368.387 atau 110,91%, sedang peserta KB aktif yang telah dapat dibina sebesar 1.404.182 akseptor atau 67,66% dari jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 2.075.286 pasangan (BKKBN Provinsi Sumatera Utara, 2010). Pada juli 2010, di Propinsi Sumatera Utara akseptor KB sebanyak 32.457 akseptor (8,74%) sedangkan pada Agustus 2010 mengalami penurunan sekitar 0,09% sebanyak 28.758 akseptor (7,75%). Komposisi pencapaian peserta KB berdasarkan pemakaian alat kontrasepsi pada bulan Agustus dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah sebagai berikut: Pil 10.273 peserta (35,72%), Suntik 10.086 peserta (35,07%),
Universitas Sumatera Utara
Kondom 4.360 peserta (15,16%), Implant 1.974 peserta (7,61%), IUD 1.529 peserta (5,32%), MOW 365 peserta (1,27%) dan MOP 171 peserta (0,59%). Angka prevalensi metode kontrasepsi jangka panjang khususnya tubektomi masih sangat rendah dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya. Di mana peminat medis operatif wanita (tubektomi) mengalami penurunan dari 2,94% pada tahun 2007 menjadi 2,65% pada akhir tahun 2008 dan turun kembali menjadi 2,47% pada tahun 2009 (BKkbN provinsi Sumatera Utara, 2010). Mekanisme kerja Medis Operatif Wanita (MOW) yaitu dengan mencapai tuba fallopi dan menutup atau mengoklusi tuba fallopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga spermatozoa tidak dapat bertemu dengan ovum (Pinem, 2009 hlm.292). Sterilisasi wanita adalah satu-satunya metode kontrasepsi wanita yang permanen. Metode ini pertama kali dilontarkan oleh Hipokrates. Saat ini sterilisasi wanita dilakukan melalui abdomen, baik dengan laparotomi mini maupun dengan sterilisasi laparoskopik atau melalui vagina dengan kuldoskopi. Sterilisasi wanita dapat dilakukan sebagai prosedur 1 hari, baik dengan anestesi umum maupun lokal (Everet, 2008, hlm.252). Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode keluarga berencana yang paling efektif, murah, aman, dan mempunyai nilai demografi yang sangat tinggi. Peningkatan jumlah peserta, bahkan terdapat peserta dari jumlah golongan usia yang masih muda. Ternyata kontap mendapat tanggapan baik dari masyarakat sehingga jumlahnya makin membesar (Manuaba, 1999, hlm.462).
Universitas Sumatera Utara
Rendahnya pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), implant, Medis Operatif Wanita (MOW)/tubektomi dan Medis Operatif Pria (MOP)/vasektomi dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kesadaran pasangan usia subur untuk menggunakan metode kontrasepsi ini, lemahnya ekonomi juga mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap pemakaian metode kontrasepsi tubektomi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penerimaan Medis Operatif Wanita Sebagai Pilihan Kontrasepsi”. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah ini adalah: Bagaimanakah pengetahuan dan sikap Ibu terhadap penerimaan medis operatif wanita sebagai pilihan kontrasepsi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011?.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap Ibu terhadap penerimaan
medis
operatif wanita sebagai pilihan kontrasepsi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan Ibu terhadap penerimaan
medis
operatif wanita sebagai pilihan kontrasepsi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011. b. Untuk mengetahui bagaimana sikap Ibu terhadap penerimaan medis operatif wanita sebagai pilihan kontrasepsi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011. D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kebidanan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi pelayanan kebidanan dalam praktek memberikan asuhan kebidanan di masyarakat. 2. Bagi Responden Untuk menambah pengetahuan dan motivasi responden dalam memilih kontrasepsi. 3. Bagi Penulis Sebagai pengalaman penulis dalam menerapkan mata ajaran metode penelitian dan menambah pengetahuan penulis tentang Medis Operatif Wanita .
Universitas Sumatera Utara