BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Petir adalah suatu fenomena alam yang memiliki kekuatan yang sangat
besar sehingga mudah untuk berpotensi mengganggu sistem jaringan listrik. Fenomena ini tidak dapat dihindari karena dapat terjadi sewaktu waktu dan tidak dapat diprediksi kapan datangnya. Selain merusak jaringan listrik pada level tegangan tinggi, sambaran petir juga dapat merusak peralatan listrik pada level tegangan rendah yang biasanya tersambung ke rumah-rumah. Di lain sisi Indonesia merupakan negara yang semua wilayahnya termasuk dalam daerah tropis yang panas dan lembab, sehingga memiliki tingkat sambaran petir yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara pada daerah subtropis, sehingga sambaran petir ini dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan yang mempunyai dampak terparah yaitu dapat mematikan prekonomian suatu Negara, karena semua aktivitas yang dilakukan menggunakan listrik sebagai kebutuhan primer. Selain itu juga kebutuhan penggunaan alat-alat elektronik sudah menjadi salah satu kebutuhan utama, bukan hanya menjadi pelengkap, oleh karena itu kerusakan akibat hal yang tidak dapat diprediksi seperti sambaran petir seharusnya dapat di minimalisir sebesar mungkin. Sambaran petir yang terjadi pada jaringan tegangan tinggi dapat menyebabkan tegangan lebih dan kerusakan jaringan, sedangkan pada saluran tegangan rendah, dapat merusak alat-alat elektronik yang biasanya terdapat di
1
2
dalam rumah, misalnya tv, radio, modem, catu daya pengisi baterai dll. Adapun sambaran pada saluran tegangan rendah dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu sambaran langsung dan tidak langsung. Pada sambaran langsung petir menyambar tepat pada peralatan tegangan rendah dan elektronik. Sedangkan pada sambaran tidak langsung, petir akan menginduksi peralatan tegangan rendah dan elektronik dan dapat juga terjadi kenaikan tegangan tanah (ground potential rise) dari sambaran petir sehingga terjadi kenaikan tegangan grounding di peralatan listrik, kedua jenis sambaran tersebut menimbulkan tegangan transien pada saluran. Untuk mengantisispasi adanya kerusakan pada alat elektronik, maka dari itu diperlukan suatu alat yang dapat melindungi, arester tegangan rendah adalah salah satunya. Arester banyak dijual di pasaran, sehingga dapat memudahkan dalam pembelian. Tetapi kelayakan suatu Arester tidak serta merta dapat diterima, perlu dilakukan testing / percobaan Arester oleh tegangan impuls petir untuk pembuktian apakah Arester dapat melindungi peralatan elektronik dengan baik.
Gambar 1.1 Skema sambaran petir
1.2
Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan sehubungan dengan latar belakang
penelitian adalah : 1. pengaruh kenaikan tegangan tinggi impuls terhadap catu daya pengisi baterai handphone dengan dan tanpa perlindungan arester tegangan rendah 2. pengaruh kenaikan tegangan impuls terhadap watak gelombang pemotongan arester yang hasil pemotongan tegangan bgv ini sangat berpengaruh kepada peralatan elektronik yang dilindungi 1.3
Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dibuat batasan-batasan
masalah yang akan mengklasifikasikan hal-hal yang akan dibahas agar pembahasan pada skripsi ini tidak keluar dari judul yang telah ditetapkan. Batasan-batasan masalah sebagai berikut : 1. Teknik pengujian yang digunakan adalah pengujian merusak catu daya pengisi baterai handphone tetapi tidak merusak arester 2. Pengujian ini dilakukan dengan membangkitkan tegangan impuls sebagai representasi surja petir yang akan dikenakan ke catu daya pengisi baterai handphone dan arester tegangan rendah 3. Setelah pengujian pemberian tegangan impuls ke catu daya pengisi baterai dan arester kemudian dinalisis dan ditampilkan gelombang
pengaruh pemakaian arester. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pembuktian pemakaian arester tegangan rendah dapat melindungi catu daya pengisi baterai handphone. 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh kenaikan tegangan tinggi impuls terhadap catu daya pengisi baterai handphone dengan dan tanpa perlindungan arester tegangan rendah 2. Mengetahui pengaruh kenaikan tegangan impuls terhadap watak gelombang pemotongan arester dalam upaya melindungi peralatan elektronik.
1.5
Sistematika Penulisan
1. Bab I : Pendahuluan Berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
perumusan
masalah,
manfaat
penelitian,
tujuan
penelitian, batasan masalah, metode dan pengumpulan data, waktu dan tempat penelitian, serta sistematika penulisan laporan. 2. Bab II : Dasar Teori Pada Bab ini akan memaparkan konsep fenomena petir, tegangan lebih pada sistem tenaga listrik, arester, dan sistem catu daya baterai handphone Nokia 2100.
3. Bab III : Metodologi Metodologi berisi cara simulasi dan pengenalan singkat mengenai pengambilan data, alat, bahan, dan tahap-tahap pengujian. 4. Bab IV : Hasil Penelitian dan Analisis Bab ini berisi data hasil penelitian beserta analisis watak pemotongan gelombang serta ketahanan karakteristik arester dalam bentuk tabel maupun grafik. 5. Bab V : Kesimpulan Bab ini berisi kesimpulan hasil pengujian dan analisis, serta saran untuk perkembangan penelitian selanjutnya