1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan guru yang profesional dan bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu mengelola proses pembelajaran secara optimal. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pengembangan bidang pendidikan. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi. Dalam konteks ini, guru memiliki posisi yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan.Oleh karena itu guru merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan yang bermuara kepada peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan nasional.Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian guru belum profesional karena belum memiliki kemampuan/kompetensi sesuai dengan standarisasi pendidikan nasional. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Tidak dapat terbantahkan bahwa guru merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran, terutama pada jalur pendidikan formal.Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan, eksistensi guru tidak dapat dilepaskan dari perannya. Dengan demikian kehadiran dan profesionalismenya sangat berpengaruh dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang cukup memadai, karena guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat strategis dan bayak mengambil peran dalam proses pembelajaran di sekolah. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI pasal 39, menyatakan bahwa: (1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembang, pengawas dan pelayan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
Selanjutnya dalam ketentuan umum UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan formal.Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kemampuan sebagai guru. Untuk kepentingan pengelolaan pembelajaran, kompetensi guru perlu ditegaskan, sehingga pembelajaran yang dibangun memberikan kepastian untuk dapat mengembangkan kompetensi guru yang diharapkan. Kompetensi guru yang ditegaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dengan demikian untuk kepentingan pengembangan pembelajaran, keempat kompetensi tersebut wajib dimiliki oleh setiap guru yang dapat menggambarkan ciri khas sebagai agen pembelajaran di sekolah; dan keempat kompetensi tersebut juga harus dimaknai sebagai satu keutuhan yang secara konseptual-struktural dapat melahirkan rancangan pengalaman belajar yang dikemas dalam kurikulum. Selanjutnya pemahaman dan kemapuan kompetensi pedagogik guru tidak akan terlepas dari kemampuan memahami dan menguasai bidang studi yang akan diajarkan, karena dengan Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
pemahaman dan penguasaan kemampuan pedagogik itu sebagai landasan keilmuan yang menjadi dasar bagi praktik pendidikan (the scientific basis of the art). Keberlangsungan pendidikan yang berkualitas, guru harus menunjukkan kompetensi yang menyakinkan dalam segi pengetahuan seperti merancang pembelajaran, memahami konsep pembelajaran, menguasai materi, strategi dan metode pembelajaran, menguasai teknik evaluasi, dan memiliki komitmen terhadap tugas serta memiliki disiplin yang tinggi.Penjelasan tersebut, mencerminkan makna sebagai kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik akan memberikan ciri khas guru sebagai seorang pengajar dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasi pembelajaran di sekolah. Kompetensi guru tersebut perlu dikembangkan secara terprogram, berkelanjutan
melalui
sistem
pembinaan
yang
dapat
meningkatkan
kualitasnya. Untuk itu perlu dilaksanakan program peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru sejak tahun 2006/2007 di semua jenjang dan jenis pendidikan formal melaui salah satu programnya adalah
Pendidikandan
Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Terlepas dari ekses negatif yang muncul, program tersebut merupakan komponen
penting
dalam
kebijakan
menuju
profesionalisme
guru.
Kompetensi guru pasca PLPG saat ini masih memprihatinkan. Secara Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
retrospetif dapat dikatakan, bahwakompetensi pedagogik guru pasca PLPG masih lemah.Hal ini tercermin dari kinerjanya dalam mengembangkan dan mengelola
program
pembelajaran.
Kebanyakan,mereka
tidak
dapat
merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran dengan baik dan tidak sesuai dengan standar kompetensi yang tersirat dan tersurat dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan serta didukung dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Isu utama dalam konteks kemampuan/kompetensi guru pasca PLPG saat ini, tertujuh pada rendahnya kualitasdalam melaksanakan tugasnya sebagai pengembang pembelajaran di kelas. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya
penguasaan
kemampuan/kompetensi
pedagogik
dalam
pengembangan dan pengelolaan pembelajaran, baik pada aspek perencana pembelajaran,
pengelolaan
pembelajaran,
maupun
aspek
evaluasi
pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada rendahnya kualitas pendidikan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam konteks pembelajaran
di
sekolah,
keberadaan
guru
yang
memiliki
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
kemampuan/kompetensi merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.Dengan demikian, apabila guru dengan kompetensi yang memadai, maka proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan
tepat,
akan
mengembangkan
seluruh
potensi
siswa
secara
komprehensif, baik aspek fisik, intelektual, emosional, moral maupun sosial. Sementara itu, keberadaan guru yang berkualitas masih menjadi harapan, dan sampai saat ini menjadi fokus perhatian.Diberbagai kesempatan, seperti dalam diklat Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), salah satu program pemerintah adalahmengangkat kedudukan guru danmeningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengembang pembelajaran.Dalam kaitannya dengan hal tersebut,sasaran utama program diklat PLPG bagi guru adalah sebagai upaya meningkatkankualitas guru menuju profesionalisme sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat. Salah satu tantangan terbesar bagi guru pasca PLPG saat ini adalah bagaimana
memelihara
komitmen
diri
untuk
mengajar
berdasarkan
kompetensi yang dimilikinya. Sesuai dengan temuan sementara di lapangan bahwa guru-guru yang lulus sertifikasi melalui jalur PLPG masih dikeluhkan oleh
masyarakatbaik
dari
segi
implementasi
pembelajaran
dilakukannyamaupun segi evaluasinya. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang
7
Kondisi ini menunjukkan bahwa,guru-guru pasca PLPG,kualitas kompetensinya masih diragukan dan dipertanyakan. Dari hal tersebut, maka guru harus memahami dan menguasai kompetensi yang berhubungan secara langsung
yang
berkaitan
dengan
pemahaman
tentangpembelajaran,
memahami karakteristik siswa, mampu membuat perencanaan pembelajaran dan mampu melaksanakannya, merancang alat evaluasi dan melaksanakannya, berahlak mulia, demokratis, jujur, bergaul secara efektif dengan peserta didik dan sebagainya. Sesuai dengan pengamatan sementara yang penulis lakukan dengan mewawancarai beberapa guru senior, bahwa kemampuan dan kualitas kinerja guru-guru pasca PLPG masih sangat memprihatinkan terutama dalam kompetensi pedagogik.Hal ini terbukti dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran belum memuaskan. Indikatornya adalah guru dalam merancang silabus dan RPP masih mengkopi paste dari yang sudah ada di buku-buku panduan.Pengelolaan proses pembelajaran masih konvensional, tidak kreatif dalam menggunakan dan pemanfaatan media pembelajaran serta dalam penilaian masih menggunakan tes konvensional. Penjelasan di atas menggambarkan kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam aspek perencanaan pembelajaran, implementasi pembelajaran, dan merancang dan melaksankan evaluasi pembelajaran belum sepenuhnya memuasakan. Dengan sendirinya kompetensi pedagogik guru dalam Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
melaksankan tugasnya sebagai pengembang pembelajaran di sekolah masih jauh dari harapan. Guru pasca PLPG dihadapkan pada kondisi yang secara negatif mempengaruhi kemampuannya untuk mengelola pembelajaran secara optimal. Untuk itulah, guru dalam melaksakan tugas profesionalnya, selain menguasai materi yang akan diajarkan, metode mengajar, dan gaya mengajar, memahami karakteristik siswa, harus pula memiliki kemampuan merancang dan mengevaluasi pembelajaran.Dengan demikian kompetensipedagogik guru pasca PLPG dapat tergambar dalam perencanaan pembelajaran, implementasi pembelajaran, dan merancang dan melaksankan evaluasi pembelajaran.Hal ini mencerminkankompetensipedagogik guru dalam melaksankan tugasnya sebagai pengembang pembelajaran di sekolah. Program
diklatPLPG
sebagai
bukti
upaya
pemerintah
untuk
meningkatkan kemampuan pedagogik guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengembang pembelajaran(perancang, pelaksana, dan sebagai evaluasi) di sekolah. Demikian setelah kurang lebih 4 tahun proses PLPG dilaksanakan out put yang dihasilkan belum menunjukkan efektivitas dan hasil yang maksimal dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di sekolah, ini sebagai bukti bahwa para guru sepenuhnya belum menguasai kompetensi pedagogik. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
Uraian di atas bukan untuk menggambarkan rendahnya kompetensi pedagogik guru pasca PLPG secara keseluruhan disemua satuan dan jenjang pendidikan, namun yang dimaksudkan dalam kajian ini adalah pada satuan pendidikan pada Kementerian Agama khususnya pada sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon. Tujuan utama diterapkannya program diklat PLPG bagi guru, adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat.Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah untuk memperbaiki kualitas guru adalah melalui program inservice yakni PLPG.Pertanyaannya, sampai sejauh mana program PLPG mampu menjadi instrumen untuk meningkatkan kompetensi guru?Adakah jaminan bahwa ketika guru setelah program PLPG dengan sendirinya adalah guru yang berkualitas? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut, mengingat banyak variabel yang mempengaruhinya, mulai dari sistem dan mekanismenya, hingga gurunya sendiri sebagai pihak yang akan dinilai. PLPG sendiri sebagai model program sertifikasi guru yang tidak lulus dalam portopolio. Program In service melalui PLPG bagi guru untuk mengasah kompetensinya secara mendalam, baik teori maupun praktik dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengembang pembelajaran. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
Kesenjangan antara status profesional guru pasca PLPGdengan kemampuan
pedagogik
yang
dimilikinya
sebagai
pengembang
pembelajarandi kelas masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi saat ini. Rendahnya tingkat kompetensi pedagogik guru pasca PLPG saat inidisebabkan oleh banyak faktor yang berasal dari internal guru itu sendiri dan faktor lainnya yang berasal dari luar. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Faktor internal, yaitu; a. Rendahnya minat dan motivasi guru terhadap dunia membaca dan tulismenulis untuk menambah wawasan sebagai upaya meningkatkan kompetensi pedagogiknya. b. Rendahnya kesadaran untuk pengembangan diri (kompetensi peadagogik). c. Kompetensi pedagogik guru yang belum terbangun sehingga mereka belum memperlihatkan sikap kompeten sebagaiseorang pendidik. Hanya melalui karya nyata dan sikap keseharian, diperlihatkan oleh seorang guru yang mampu mengangkat harkat dan martabatnya serta diakui kompetensi pedagogiknya oleh masyarakat.
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
d. Masih adanya persepsi guru yang ikut program sertifikasi hanya sematamata untuk mengejar tunjangan profesinya, dan bukan sebagai sarana pengembangan 2. Faktor eksternal, yaitu: a. Penghasilan yang diperoleh guru belum mampu memenuhi kebutuhan hidup harian keluarga secara mencukupi. Oleh karena itu, upaya untuk menambah pengetahuan dan informasi menjadi terhambat karena dana untuk membeli buku, koran, internet tidak tersedia. Bahkan untuk memenuhi kebutuhandapur harus juga melakukan kerja sampingan lainnya. Tidak jarang seorang guru yang “jujur” , pulang mengajar setelah itu mereka menjadi tukang ojek bahkan menjadi tukang becak. b. Banyaknya beban tugas administratif, dan minimnya biaya dan kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan c. Jumlah murid dalam satu kelas cukup banyak, dan beban guru yang cukup besar dalam satu minggu d. MinimnyaFasilitas. Faktor-faktor
inilah
yang
secara
langsung
dan
tidak
langsungmempengaruhi rendahnya kompetensi pedagogik guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di sekolah,dan menjadi faktor penghambat bagi guru dalam meningkatkan kompetensinya. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
12
Faktor-Faktor tersebut ternyata tidak semuanya mampu dipecahkan oleh setiap guru tanpa adanya bantuan dari orang lain. Oleh karena itu perlu dukungan dari berbagai pihak sebagai upaya memecahkan permasalahan dan hambatan
dalam
rangka
peningkatan
kompetensi
dalam
mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi: 1)Pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan,
2)
pemahaman
terhadap
peserta
didik,
3)
pengembangan kurikulum atau silabus, 4) perancangan pembelajaran, 5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, 6) pemanfaatan teknologi pembelajaran, 7)evaluasi hasil belajar, 8) dan pengembangan peserta didik utuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (PP No 74 tahun 2008 pasal 3 ayat 4). Sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru, maka perankepala sekolah sebagai manager, leader supervisor dan sekaligus sebagai motivator dan dinamisator menjadi hal yang perlu diterapkan pada setiaporganiasi sekolah.Kepala sekolah mempunyai tugas mengembangkan kinerjapersonel, terutama meningkatkan kompetensi guru. Peran kepala sekolah sebagaimanager, leader supervisor dan sekaligus sebagai motivator dan dinamisator tersebut secara umum dapat dilakukan melalui bantuan terhadap gurukhususnya dalam proses pembelajaran, memberi dorongan kepada guru dalambekerja, dan mengikutsertakan guru dalam kegiatan yang Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
13
menunjang peningkatankompetensi pedagogik. Melalui berbagai peran kepala sekolah tersebutdiharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kompetensi pedagogik guruselain dari usaha yang dilakukan oleh guru itu sendiri. Selama ini, bentuk peningkatan kompetensi guru adalah melalui kegiatan In-serviceyang hasilnya belum seperti yang diharapkan.Kegiatan kegiatan In-service guru hanyadianggap sebagai kegiatan rutin.Sebenarnya apabila dilihat dari segi pengabdianseorang guru di dalam profesinya, maka pembinaan pre-service seorang gururelatif sangat diharapkan dibandingkan dengan pembinaan dalam program In-service.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah guru pada sekolah-sekolahdewasa ini sudah cukup memadai, tetapi suasana belajar belum cukup kondusifakibat metode mengajar guru yang kurang bervariasi, termasuk caramengembangkan Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan komponen-komponenlainnya serta mencari alternatif pembelajaran yang tepat danmenemukan berbagai variasi metode, media yang belum maksimal dilakukan olehguru dalam pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan khususnya di sekolah, gurumerupakan pelaku pendidikan
praktis
di
kelas.Sangatlah
besar
pengaruh
guruterhadap
keberhasilan konsep-konsep pembaharuan dalam bidang pembelajaran. Berbagai sikap guru dapat dilihat dalam pelaksanaan pembelajaran, di antaranyaproaktif, reaktif, bahkan ada pula yang apatis. Perilaku guru yang Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
14
diharapkanadalah guru proaktif dalam mengimplementasi perkembangan teknologi dalamtataran teknik, metodologi, strategi, dan pendekatan dalam pembelajaranpemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap pesertadidik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar,dan pengembangan peserta didik utuk mengaktualisasikan berbagai potensi yangdimilikinya. Berangkat dari penjelasan tersebut di atas, maka usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh sekolah, seperti kegiatan MGMP, seminar, lokakarya, pelatihan dan worksopsangat potensial dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru pasca PLPG yang berdampak pada peningkatan kualitas dalam pelaksanaan tugas sebagai pengembang pembelajaran di kelas. Dengan
upaya-upaya
tersebutkelangsungan
pembelajaran
yang
berkualitas, guru harus menunjukkan kompetensi yang menyakinkan dalam segi pengetahuan, keterampilan, penguasan konsep pembelajaran, materi pelajaran, metode mengajar, teknik evaluasi, dan menilai komitmen terhadap tugas serta memiliki disiplin yang tinggi. Bahwahsannya kompetensi pedagogik guru saat ini dinilai masih memprihatikan, hasil penelitian Wardani (1998) menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam penguasan materi pelajaran dan pengelolaan Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
15
pembelajaran dan penilaian di kelas masih rendah; minat baca guru yang rendah, dan budaya melakukan penelitian tindakan kelas juga masih rendah. Berdasarkan pelaksanaan program sertifikasi guru melalui penilaian protofolio serta penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) menunjukan bahwa prosentase kelulusan dari penilaian protofolio dan PLPG masing-masing hanya mencapai 49,6% dan 42.89% pada tahun 2006 dari jumlah peserta 200.000 orang. Demikian pada tahun 2007 hanya mencapai kelulusan 40,95% dan 50,02% dari jumlah peserta 180.450 orang; dan pada tahun 2008 hanya mencapai 38,22% dan 33 dari 200.000 orang peserta. Rendahnya kemampuan guru tersebut terletak pada kemampuan pedagogik. Serta proses pengembangan diri dalam bentuk menulis karya ilmiah (Dasuki, 2009:25). Kenyataan masih lemahnya kemampuan guru dalam aspek kemampuan pedagogik tersebut peneliti temukan pada saat mewawancarai salah satu widiyaswara yang memberikan pendidikan dan latihan pada program PLPG pada tahun 2009 bagi guru-guru MTs dan Aliyah pada lingkungan Kementerian Agama. Dalam wawancara dengan mereka , sebagain besar tidak memiliki bacaan akademik yang memadai untuk menambah pengetahuan dan melatih diri dalam mengembangkan keprofesionalannya. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
16
Memperkuat pandangan di atas, Kauffman et al. (Grossman & Thompson,2004) dalam Rosbiono (2010:4) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa guru-guru pemula yang mengajar pada berbagai jenjang pendidikan dan bidang studi mengahadapi kesulitan dalam menemukan sumber-sumber materi kurikulum yang menolong mereka untuk mempersiapkan dan menjalankan tugas mengajar yang diembangnya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam konteks melaksanakan dan menjalankan tugas mengajar di sekolah, keberadaan guru yang memiliki kemampuan merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.Dengan demikian, perlu penyediaan berbagai sumber akademik dan fasilitas bagi guru guna meningkatkan kompetensi salah satunya adalah kompetensi pedagogik dalam melaksanakan tugas mengajar dengan tepat, dalam rangka pengembangan seluruh potensi siswa secara komprehensif baik aspek fisik, intelektual, emosional, moral dan sosial. Sukaetini
(2008:94)
dalam
penelitiannya
tentang:
Pengaruh
Kompeternsi Pedagogik dan Motivasi Kerja terhadap kinerja guru (studi kasus pada SMA Negeri di Kabupaten Purwakarta) menggambarkan kompetensi pedagogik yang secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Selanjutnya Asmanul Asri dalam penelitiannya tentang Upaya kompetensi pedagogik guru Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
17
melalui Lesson Study(2009:175) mengemukakan bahwa salah satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru terutama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (penilaian) pembelajaran adalah melalui Lesson Study. Temuan-temuan ini secara objektif untuk memperkuat kajian penelitian ini. Merujuk pada paparan di atas, terdapat empat dimensi kompetensi yang juga harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi
sosial
dan
kompetensi
profesional.
Uraian
selanjutnya mengenai kompetensi guru hanya akan difokuskan pada kompetensi pedagogik sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti hanya akan mengkaji kompetensi pedagogik,dimana kompetensi
pedagogik
seorang
guru
ditandai
dengan
kemampuan
menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas. Atas dasar asumsi ini, bukan berarti kompetensi yang lain seperti kompetensi kepribadian, sosial dan profesional kompetensi
diabaikan, tetapi bila dikaji, dimensi dan indikator
pedagogik
pasca
PLPG
belummenunjukkan
kompetensi
pedagogik yang memenuhi kenyataan.Berdasarkan permasalahan di atas menyajikan suatu penelitian dengan judul “Kompetensi Pedagogik Guru Pasca
PLPLG
dalam
Melaksanakan
Tugas
Sebagai
Pengembang
Pembelajaran”. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
18
B. Identifikasi Masalah Dari uraian pada latar belakang penelitian di atas, jelaslah bahwa terdapat bayak faktor penyebab yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di kelas. Kompetensi
pedagogik
yang dimaksudkan
adalah
untuk
menguasai
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bahan ajar. Tetapi sebagian guru tidak menguasai aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bahan ajar bahan yang akan diajarkan sehingga proses dan hasil belajar peserta didik tidak optimal. Sebagian guru tidak menguasai landasan kependidikan, tidak mampu melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pendidik dan pengajar. Sebagian guru yang mengajar tidak sesuai bidang studinya, banyak guru yang mengajar tidak mempersiapkan apa yang akan diajarkan,banyak guru yang mengajar tidak menggunakan media, dan kebanyakan guru mengajar menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi ajar dan selalu menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dengan keadaan demikian, maka peserta didik tidak tertarik lagi untuk belajar dengan sungguh-sungguh, karena gurunya tidak memiliki kompetensi pedagogik yang cukup sehingga akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran.
C. Perumusan Masalahdan Pembatasan Masalah Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
19
Sebagaimana telah diutarkan dalam latar belakang di atas, bahwa Kompetensi Pedagogik Guru pasca PLPG merupakan hal yang perlu dikaji secara mendalam berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan, evaluasi pembelajaran yang merupakan tugas keseharian guru di sekolah. Pekerjaan guru adalah merupakan suatu profesi, dengan konsekwensi bahwa guru harus memiliki kemampuan profesional dalam melaksanakan tugasnya, di antaranya memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keahlian, dan ketelatenan untuk menciptakan anak memiliki perilaku sesuai yang diharapkan. Peningkatan kompetensi pedagogik guru sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, secara langsung oleh pihaksekolah ataupun oleh pihak lain yang
berhubungan
dengan
kegiatan
pendidikan,
misalnya
Dinas
Pendidikan/Departemen Agama, Pengawas, Organisasi profesi keguruan, LSM pendidikan, dan lain-lain dalam bentuk kursus, pelatihan, diklat, dan MGMP, melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, ataupun menduduki jabatan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Di samping kegiatan pembinaan yang diselenggaraakan oleh sekolah dalam kaitannya untuk peningkatan kompetensi pedagogik guru, dan masih banyak faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
20
oleh guru baik yang berasal dari dalam diri guru sendiri, maupun situasi dan kondisi serta fasilitas lain yang menunjang terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru untuk keberhasilan pendidikan. Pembinaan dalam rangka peningkatan kemampuan guru ini penting dilakukan berkaitan dengan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap profesi guru yang berarti menuntut tanggung jawab profesi guru untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.Untuk hal tersebut diperlukan peningkatan pendidikan profesi guru dan pembinaan profesi baik yang bersifat internal maupun eksternal. Rendahnya kemampuan pedagogik guru pasca PLPG hingga saat ini diyakini sebagai penyebab utama rendahnya kualitas pembelajaran di sekolah. Yang menjadi fokus utama dalam kajian penelitian ini adalah hanya ingin mengungkap kompetensi pedagogik gurupasca PLPG dalam melaksanakan tugas
sebagai
pengembang
pembelajaran
di
kelas,
yang
meliputi
pengembangan Rencana pembelajaran, implementasi Pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di lingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1Ambon.Untuk lebih mempermudah menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka digunakan paradigma penelitian teoritis sebagai berikut:
Faktor yang melatarbelakangi Kapraja Sangadji, 2012
Fokus
Dampak
Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
21
Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 dan peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Kepala Sekolah Jenis pembinaan yang dilakukan Relevansi pembinaan dengan kebutuhan pengajaran Guru Motivasi Minat keadaran Partisipasi Kedisiplinan Sekolah Fasilitas Kurikulum Lingkungan
Kompetensi Pedagogik Guru: Pemahaman terhadapPeserta didik, Merencanakan pembelajaran , termasuk memahami landasan pendidikan untukpembelajaran Melaksanakan proses pembelajaran, Menilai hasil pembelajaran, Pengembangan potensi anak didik
Pemahaman dan kemampuan guru dalam: Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran
Gambar 1.1 Peta penelitian
Atas dasar tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalahsebagai berikut: “Bagaimanakah Kompetensi pedagogik guru Pasca Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
22
PLPG di Madrasah Aliyah Negeri 1Ambon dalammelaksanakan tugas sebagai pengembangan Pembelajaran?”
D. Pertanyaan Penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka lebih lanjut dikembangkan bentuk pertanyaan penelitian sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian: 1. Bagaimanakah
kompetensi
pedagogik
guru
pasca
PLPG
yang
berkaitandengan: a. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang pembelajaran b. Kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran. c. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang dan mengembangkan evaluasi pembelajaran. 2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat peningkatan kompetensi
pedagogik
guru
dalam
melaksanakan
tugas
sebagai
pengembang pembelajaran? 3. Upaya-upaya apa sajakah yang akan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik
guru
dalam
melaksanakan
tugas
pengembang pembelajaran?
E. Tujuan Penelitian Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebagai
23
Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah memperoleh sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melakaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran
yang
meliputi
kemampuan
dalam
merancang,
mengimplementasikan sampai pada kemampuandalam mengevaluasi aktivitas pembelajaran. Secara khusus, penelitian ini bertujuanuntuk menemukan kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai pengembangpembelajaran : 1. Komptensi pedagogik para guru pasca PLPG di Madrasah Aliah Negeri 1 Ambonyang berkaitandengan: a. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang pembelajaran b. Kompetensi pedagogik guru dalam pengelola pembelajaran. c. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang dan mengembangkan evaluasi pembelajaran. 2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola pembelajaran di Madrasah Aliah Negeri 1 Ambon. 3. Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola pembelajaran di Madrasah Aliah Negeri 1 Ambon. Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
24
d. Manfaat Penelitian Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu kajian bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah sebagai upaya dalam memahami dan
mendalami
kompetensi
pedagogik
untuk
pengembangan
pembelajarandalam dimensi perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, kepala sekolah, ataupun bagi sekolah pada umumnya dalam upaya meningkatkan kompetensi. 1. Bagi teman sejawat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk memperluas wawasan pengetahuan tentang kompetensi pedagogik dalam menjalankan aktivitas pembelajaran dalam dimensi perencanaan, pelaksanaan dan eveluasi. 2. Bagi kepala sekolah, penelitian ini diharapkan sebagai motivasi untuk membuat perencanaan dan strategi pengembangan dalam meningkatkan kompetensi
guru
dalam
melaksanakan
tugas
sebagai
pengelola
pembelajaran di sekolah. 3. Bagi kepala sekolah dan guru, penelitian ini diharapkan akan memotivasi kepala sekolah dan para guru untuk melakukan penelitian guna peningkatan profesionalitasnya sebagai pengembang kurikulum di sekolah yang bermuara pada kualitas pembelajaran.Penelitian ini juga diharapkan Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
25
sebagai bahan masukan dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di sekolah. Di samping itu sebagai bahan masukan untuk kemudian dipertimbangkan dalam pengelolaan dan kebijakan program pendidikan dan pelatihan guru yang berhubungan dengan upaya memperbaiki profesionalisme guru.
e. Definisi Operasional Sebagai dasar dalam melaksanakan penelitian ini, penulis merumuskan definisi operasional sebagai berikut: 1. Kompetensi Yang dimaksud dengan kompetensi adalah satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai bentuk kemampuan yang diwujudkan dalam tindakan atau performance untuk menjalankan suatu pekerjaan yang dapat direpleksikan dengan prestasi. Kompetensi diartikan sebagai suatu keterampilan/kemahiran yang bersifat aktif. Kompetensi dikategorikan mulai dari tingkat sederhana atau dasar hingga lebih sulit atau kompleks yang pada gilirannya akan berhubungan dengan
proses
penyusunan
bahan
atau
pengalaman
(Lefrancos,1995:5). 2. Kompetensi Pedagogik Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
belajar
26
Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah sebagai kemampuan guru menciptakan suasana dan pengalaman belajar bervariasi dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian (Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidika). 3. Guru sebagai Pengembang Pembelajaran Yang dimaksud dengan guru sebagai pengembang pembelajaran adalah aktivitas-aktivitas yang dikerjakan oleh guru sebagai upaya mengelola pembelajaran
yang berlaku
di
sekolah,
dalam
aspek
perencanaan,
pelaksanaan, dan sekaligus sebagai pengevaluasi pembelajaran di sekolah. Guru sebagai pengembang dapat dimaknai sebagai seseorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar yang layak yang terdiri dari : a. Memiliki kemampuan merancang pembelajaran. b. Memiliki kemampuan mengimplementasikan pembelajaran. c. Memiliki kemampuan merancang dan mengevaluasi pembelajaran.
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
27
Kapraja Sangadji, 2012 Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu