BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Komitmen individu merupakan elemen yang penting dalam mempertahankan seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang volunteer untuk tetap bertahan di organisasi (Griffeth et al., 2000). Bang et al. (2013) menemukan bahwa sebuah motivasi dari seorang volunteer berpengaruh pada komitmen organisasi afektif. Penelitian mengenai komitmen organisasional afektif mayoritas masih banyak dilakukan dengan lingkup bukan organisasi non-profit. Hal tersebut mendorong adanya penelitian mengenai komitmen organisasional afektif pada organisasi non-profit dikarenakan sikap untuk bertahan pada seorang volunteer berbeda dengan karyawan di sebuah perusahaan (Bang et al., 2013). Perbedaan antara seorang volunteer dengan karyawan pada umumnya adalah seorang volunteer memiliki keinginan pada saat bekerja, yaitu tanpa mendapatkan imbalan berbentuk materi, melainkan seorang volunteer memiliki harapan atau keyakinan tertentu sebagai tujuannya. Sedangkan seorang karyawan pada umumnya bekerja karena adanya imbalan nyata berupa gaji, tunjangan dan karir. Dalam organisasi, komitmen organisasional afektif merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang mempengaruhi individu untuk tetap bertahan di sebuah organisasi. Bang et al. (2013) memberikan gambaran bahwa komitmen organisasional pada seorang volunteer adalah sikap dengan kesediaan untuk mendedikasikan waktu dan tenaga untuk organisasi tanpa kompensasi moneter untuk meningkatkan organisasinya. Adeyemo dan Aremu (1999) menambahkan sikap berdedikasi dari seorang volunteer 1
juga didasari dan digerakkan oleh motivasi individu yang tinggi. Farell et al. (1998) menyebutkan bahwa motivasi dari seorang volunteer memiliki keunikan berupa keinginan untuk mendapatkan penghargaan dan kepuasan terhadap kinerjanya. Awal sikap merasa puas pada seorang volunteer, memiliki kecenderungan akan merasa puas ketika pekerjaan yang dilakukan mendapatkan manfaat yang tepat (Farell et al., 1998). Clary et al. (1998) berpendapat bahwa seorang volunteer ketika mendapatkan manfaat yang tepat dalam hal ini dengan membantu orang lain sebagai tuntutan kerja yang dilakukannya, sehingga tuntutan pekerjaan tersebut akan memberikan dampak pada meningkatnya kepuasan kerja. Menurut Testa (2001) kepuasan kerja sebagai faktor penting berpengaruh pada komitmen organisasional. Tett dan Meyer (1993) juga berpendapat bahwa kepuasan kerja secara langsung berpengaruh pada komitmen organisasional. Faktor tersebut mungkin dapat membantu pada hubungan motivasi volunteer dan komitmen organisasional afektif. Namun penelitian keduanya masih terbatas pada organisasi profit, belum mengarah pada organisasi non-profit. Sepakbola dan Organisasi non-profit Industri olahraga yang berkembang cepat terdapat pada olahraga sepakbola. Di negara-negara Eropa olahraga sepakbola paling berkembang pada negara Inggris, Italia, Spanyol, Jerman dan Prancis. Terlihat pada struktur perekonomian yang maju serta pasar yang luas dan bermacam-macam, menjadikan hal tersebut salah satu pengaruh industri ini berkembang. Perkembangan industri olahraga sepakbola telah mencapai ke berbagai belahan dunia. Benua Asia menjadi salah satu pasar yang besar dan potensial, khususnya Indonesia. 2
Di Indonesia sepakbola menjadi salah satu olahraga yang mampu banyak menarik massa. Hal ini ditunjukkan dengan pesatnya perkembangan komunitas yang dibuat untuk mendukung berbagai klub sepakbola, seperti Arsenal, Chelsea, Manchester United, dan Liverpool yang berasal dari Inggris; Juventus, AC Milan, dan Inter Milan yang berasal dari Italia; Real Madrid dan Barcelona yang berasal dari Spanyol; dan Bayern Munich yang berasal dari Jerman. Dalam beberapa tahun belakangan ini beberapa klub tersebut melakukan kunjungan dan menyelenggarakan pertandingan persahabatan di Indonesia sebagai ajang promosi. Bahkan di tahun 2013 Arsenal, Liverpool dan Chelsea berkunjung dalam rentang waktu 2 minggu secara bergiliran. Fenomena yang terjadi adalah sebuah komunitas yang mendukung salah satu klub sepakbola tersebut telah berubah menjadi sebuah organisasi non-profit yang lebih terstruktur. Dalam komunitas fans club sepakbola Arsenal, yang memiliki nama resmi Arsenal Indonesia Supporter (AIS) tercatat jumlah fans di seluruh Indonesia telah menyentuh angka 10.000 orang lebih pada tahun 2013 dan sebagian lainnya belum tercatat secara resmi. Jumlah ini kemudian meningkat setiap tahun. Lebih jauh lagi, dalam organisasi tersebut, terdapat berbagai regional yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Regional sebagai penyumbang fans besar berada di kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya. Dengan bertambahnya jumlah orang yang tergabung di AIS, permintaan akan pelayanan dari relawan organisasi ini dari tahun ke tahun semakin tinggi. Peningkatan ini menjadikan volunteer dalam organisasi tersebut harus bekerja lebih keras agar mampu memberikan pelayanan terbaik untuk komunitasnya. Memberikan pelayanan terbaik merupakan masalah yang dapat timbul sebagai dinamika perjalanan komunitas tersebut.
3
Bang et al. (2013) mendefinisikan organisasi olahraga non-profit adalah organisasi dengan tujuan utamanya memberikan kontribusi yang bermanfaat pada masyarakat melalui kegiatan keolahragaan. Seperti yang disampaikan sebelumnya, terdapat isu penelitian yang dapat dikembangkan. Penelitian Bang et al. (2013) mengungkapkan bahwa motivasi volunteer berpengaruh pada komitmen organisasional afektif pada organisasi keolahragaan nonprofit. Tidak hanya sebatas motivasi volunteer dan komitmen organisasional afektif, motivasi volunteer mempunyai pengaruh pada kepuasan kerja volunteer (Farell et al., 1998). Pada penelitian Cuskelly dan Boag (2001) menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh pada komitmen organisasional. Penelitian Galindo-Kuhn dan Guzley (2001) memperkuat temuan tersebut, bahwa tingkat kepuasan dalam hal ini kepuasan kerja volunteer berpengaruh pada komitmen organisasional afektif. Selanjutnya, Bang et al. (2013) memberikan gambaran kepuasan kerja volunteer tidak hanya secara langsung berpengaruh pada komitmen organisasional afektif, tetapi kepuasan kerja volunteer dapat memediasi pengaruh motivasi volunteer pada komitmen organisasional afektif. 1. 2. Pertanyaan Penelitian Kepuasan kerja menjadi variabel mediasi antara motivasi volunteer pada komitmen organisasional telah dibuktikan pada penelitian Bang et al. (2013) secara signifikan ketiga variabel tersebut berhubungan positif dimana variabel kepuasan kerja memediasi secara parsial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mediasi kepuasan kerja volunteer pada hubungan antara motivasi volunteer dan komitmen organisasional afektif dalam konteks organisasi olahraga non-profit. Pertanyaan penelitan ini sebagai berikut: 4
1. Apakah motivasi volunteer berpengaruh positif pada komitmen organisasional afektif? 2. Apakah motivasi volunteer berpengaruh positif pada kepuasan kerja volunteer? 3. Apakah kepuasan kerja volunteer berpengaruh positif pada
komitmen
organisasional afektif? 4. Apakah kepuasan kerja volunteer memediasi pengaruh motivasi volunteer pada komitmen organisasional afektif? 1. 3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh motivasi volunteer pada komitmen organisasional afektif. 2. Menganalisis pengaruh motivasi volunteer pada kepuasan kerja. 3. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja pada komitmen organisasional afektif. 4. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada motivasi volunteer dan komitmen organisasional afektif. 1. 4. Batasan Penelitian Batasan penelitian dilakukan agar memfokuskan ruang lingkup variabel yang mempengaruhi sehingga penilitian sesuai tujuannya dan lebih terarah. Batasan penelitian antara lain: a. Penelitian ini menggunakan metoda stasistik kuantitatif dengan perhitungan berdasarkan data yang ada. Mendeskripsikan secara sistematis berdasarkan faktafakta yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti.
5
b. Variabel diukur hanya yang berpengaruh antara hubungan motivasi volunteer (relawan), komitmen organisasional afektif dan kepuasan kerja. Variabel lain yang berpengaruh terhadap motivasi volunteer, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional afektif tidak diperhitungkan sehingga variabel lain tersebut diasumsikan bersifat konstan. 1. 5. Manfaat Penelitian Penelitian ini mengambil sudut pandang perubahan organisasi yang akan meningkatkan kinerja dari organisasi, sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat kepada organisasi non-profit dalam meningkatkan kinerjanya, yaitu sebagai berikut: a. Hasil penelitian ini menjadi pengetahuan dan informasi baru bagi organisasi nonprofit untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik. b. Mampu menjadi problem solver dalam isu-isu motivasi, kepuasan kerja, dan komitmen pengurus organisasi olahraga non-profit.
6