BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Indomie adalah merek produk mie instan yang sudah ada sejak lama, bahkan merek ini juga sudah melekat di benak para konsumen mie instan sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya sebuah “merek” namun bergeser menjadi nama kategori sebuah produk (dalam hal ini adalah produk mie instan). Hal seperti ini bisa dijadikan bukti bahwa Indomie juga merupakan merek yang kuat dan dengan begitu akan sangat mudah menarik konsumen untuk mengkonsumsi produknya. Tapi benarkah memang seperti itu kenyataannya? Bagaimana dengan para pesaing yang kini banyak bermunculan? Sebut saja mie Sedap, Gaga mie, dan lainlain. Mampukah Indomie bersaing dan mendominasi pasar hanya dengan menggunakan merek yang sudah sangat familiar tersebut? Sekarang ini sudah banyak sekali merek-merek mie instan di Indonesia, baik yang sudah lama ada maupun yang yang baru bermunculan. Sebut saja Indomie, mie Sedaap, Gaga mie, Nissin mie, Sarimi, mie ABC, dan lain-lain. Sampai sejauh ini, merek yang paling mendominasi pasar dan banyak diminati konsumen adalah Indomie dan mie Sedaap. Sementara merek-merek yang lain menduduki peringkat di bawah mereka. Dengan semakin banyaknya pesaing, maka Indomie sebagai sebuah merek yang sudah ada sejak lama, dituntut untuk lebih meningkatkan kinerja dan kualitas produknya untuk tetap dapat mempertahankan loyalitas dari pelanggannya.
1
2 Merek Indomie, seperti yang sudah dijelaskan di atas, jelas mempunyai brand awareness yang sangat tinggi. Namun hal ini tidak cukup untuk
membentuk
mengkonsumsi
loyalitas
suatu
pelanggan
produk,
(customer
seorang
konsumen
loyalty).
Dalam
tidak
hanya
memperhitungkan popularitas merek saja tetapi melihat dari faktor-faktor (atribut-atribut) yang melekat pada merek tersebut. Dalam keputusan pembelian ini, konsumen dipengaruhi oleh faktor pengembangan produk, faktor ketersediaan produk, faktor harga, dan faktor kualitas produk. Alasan kenapa variabel brand loyalty tidak dimasukkan menjadi salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah karena variabel brand loyalty identik dengan variabel
customer loyalty dalam kategori
merek. Dalam kategori merek seperti dalam penelitian ini, customer loyalty terhadap suatu merek sama dengan brand loyalty. Jadi, konsumen tersebut (baik
dalam
pengertian
customer
loyalty
maupun
brand
loyalty)
dikategorikan loyal terhadap merek tersebut. (Basu Swasta, 2001). Sejauh ini belum ada penelitian yang menjelaskan bagaimana brand association dan perceived quality mempengaruhi customer loyalty tanpa melibatkan elemen-elemen dari brand equity yang lain (brand awareness dan brand loyalty). Padahal jika suatu merek mempunyai brand awareness yang tinggi dan cukup besar pengaruhnya terhadap customer loyalty, belum tentu juga didukung dengan brand association dan perceived quality yang tinggi pula. Berdasar uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar pengaruh brand association (asosiasi merek) dan perceived quality
3 (persepsi kualitas) yang dimiliki produk mie instan merek Indomie dalam keputusan pembelian produk oleh konsumen yang kemudian akan menghasilkan pelanggan yang loyal (customer loyalty). Sehingga penulis memilih judul “Pengaruh Brand Association dan Perceived Quality Produk Mie Instan Merek Indomie Terhadap Customer Loyalty di Kota Yogyakarta”.
1.2. Perumusan Masalah a. Apakah brand association produk mie instan merek Indomie berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan? b. Apakah perceived quality produk mie instan merek Indomie berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan?
1.3. Tujuan Penelitian a. Mengetahui adakah pengaruh brand association produk mie instan merek Indomie terhadap customer loyalty. b. Mengetahui adakah pengaruh perceived quality produk mie instan merek Indomie terhadap customer loyalty.
1.4. Kontribusi Penelitian Penulis
: Dapat mengembangkan ilmu-ilmu yang sudah penulis dapat di bangku kuliah terutama dalam hal analisis customer loyalty.
4 Perusahaan : Dapat mengetahui seberapa besar pengaruh brand association dan perceived quality produk mie instan merek Indomie terhadap customer loyalty (loyalitas pelanggan).
1.5. Batasan Penelitian a. Penelitian dilakukan pada masyarakat yang tinggal di kota Yogyakarta. b. Responden terpilih adalah semua konsumen yang sudah pernah membeli dan mengkonsumsi produk mie instan merek Indomie. c. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 responden. d. Karakteristik responden yang diteliti meliputi : 1) Jenis Kelamin a) Pria b) Wanita 2) Usia a) 16-25 tahun b) 26-35 tahun c) 36-45 tahun d) >45 tahun 3) Pendidikan terakhir a) SD b) SLTP c) SLTA d) Perguruan Tinggi
5 4) Pekerjaan a) Pelajar / Mahasiswa b) Pegawai negeri c) Pegawai swasta d) Wiraswasta / Pengusaha e) Lainnya 5) Pendapatan perbulan a) < Rp 500.000,00 b) Rp 500.000 – Rp 999.999,00 c) Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 d) > Rp 2.000.000,00 e. Variabel yang diteliti : 1) Brand association (asosiasi merek), untuk mengetahui kesan-kesan apa saja yang melekat dalam benak konsumen tentang produk mie instan merek Indomie. Atribut-atribut yang diteliti meliputi : a) Apakah produk Indomie berkesan ekslusif atau tidak. b) Apakah harga Indomie murah atau tidak. c) Memiliki banyak jenis pilihan rasa atau tidak. d) Memiliki ciri khas tertentu atau tidak (kemasan produk yang menarik dan berbeda dari pesaing, yang merupakan ciri khas dari merek Indomie). 2) Perceived quality (persepsi kualitas), untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap produk mie instan merek Indomie.
6 3) Atribut-atribut yang diteliti meliputi : a) Apakah produk Indomie tahan lama atau tidak (jangka waktu produksi dan kadaluarsa). b) Layanan ketersediaan produk (produk Indomie mudah didapatkan di pasaran atau tidak). c) Apakah karakteristik dari merek ini menarik atau tidak (rasa mie instan Indomie enak atau tidak, kenyal atau tidak). 4) Customer loyalty (loyalitas konsumen), untuk mengetahui apakah konsumen tersebut loyal (setia) pada produk mie instan merek Indomie ini atau tidak. Atribut-atribut yang diteliti adalah : a) Apakah konsumen memutuskan untuk tetap membeli produk mie instan merek Indomie. b) Apakah konsumen akan tetap mengkonsumsi produk merek Indomie walaupun ada berita negatif tentangnya. c) Apakah konsumen akan tetap mencari produk Indomie ketika produk ini mengalami kelangkaan di pasaran. d) Apakah konsumen akan selalu mengatakan pada orang lain bahwa produk Indomie adalah baik. e) Apakah konsumen akan mereferensikan kepada orang lain untuk membeli.