1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan diantara perusahaan-
perusahaan akan mempertajam, mengakibatkan banyak perusahaan yang kalah dalam persaingan dan bahkan berujung pada kebangkrutan sehingga perusahaan yang masih dapat bertahan perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka kegiatan dan masalah yangdihadapi perusahaan semakin kompleks, sehingga semakin sulit bagi pihak pimpinan untuk melaksanakan pengawasan atau mengkoordinir secara langsung terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Hal ini dirasakan perlu dipenuhinya unsur pengendalian intern yaitu adanya struktur organisasi memadai yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberi perlindungan terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, selain itu perlu juga praktik yang sehat dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya (Mulyadi, 2008:164). Pengendalian intern berfungsi sebagai alat yang digunakan auditor untuk mengumpulkan informasi. Pengawasan secara tidak langsung diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai atas perlindungan aktiva perusahaan. Pengendalian intern (internal control) digunakan perusahaan untuk mengarahkan operasi perusahaan, mencegah penyalahgunaan sistem yang diterapkan,
2
melindungi aktiva yang dimiliki perusahaan. Salah satu aktiva yang berperan dalam operasi perusahaan adalah persediaan. Dalam setiap jenis perusahaan, persediaan memegang peranan penting ditinjau dari segi nilai dan kuantitas karena persediaan berdampak langsung terhadap keuntungan dan besarnya aktiva lancar perusahaan. Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk : 1. Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca 2. Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda yang membuat pengendalian dan perhitungan fisik jadi sulit 3. Persediaan sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai item persediaan yang berbeda seperti: perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik 4. Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan 5. Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai bagian persediaan yang dapat diterima menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum (Arens dkk, 2008; 310) Sesuai Peraturan Walikota Bandung No. 236 tahun 2009 : Tugas pokok Perusahaan Daerah Air Minum adalah bergerak di bidang pengelolaan air minum dan pengelolaan sarana air kotor di Daerah, untuk meningkatkan kesejahteraaan masyarakat yang mencakup aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan pelayanan
3
umum. PDAM memiliki Sistem Pengawasan Intern (SPI) sebagai pengawas internal perusahaan. SPI melakukan audit sesuai permintaan Direktur utama, baik audit operasional maupun audit khusus. Pada PDAM Persediaan dikelompokan ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu : (1) Persediaan bahan operasi yang terdiri dari Persediaan Bahan Kimia dan Bahan Operasi Lainnya, (2) Persediaan bahan instalansi. Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan air baku menjadi air bersih adalah bahan kimia. Ukuran tingkat penggunaan bahan kimia per liter tergantung pada ukuran tingkat kekeruhan air. Karena rumitnya pengendalian persediaan bahan baku tersebut sehingga penggunaan persediaan bahan kimia yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan adanya penyelewengan atau kecurangan pengadaan bahan baku sehingga berakibat pada pengeluaran biaya yang melebihi realisasi anggaran. Berdasarkan uraian diatas mengenai pentingnya audit internal terhadap persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung maka penulis tertarik menyusun Laporan Tugas Akhir dengan judul “PELAKSANAAN PROSES AUDIT INTERNAL ATAS PERSEDIAAN OLEH SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI) PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG PERIODE 2012”.
1.2
Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis merumuskan ruang
lingkup penelitian yang merupakan dasar bagi pembahasan tugas akhir. Adapun ruang lingkup penelitian dari penelitian ini adalah :
4
1. Bagaimana tahap perencanaan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012? 2. Bagaimana tahap pemeriksaan lapangan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012? 3. Bagaimana tahap pelaporan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung 2012?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tahap perencanaan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012 2. Untuk mengetahui tahap pemeriksaan lapangan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012 3. Untuk mengetahui tahap pelaporan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.3 Kegunaan Teoritis a. Penelitian
yang
dilakukan
diharapkan
agar
hasilnya
dapat
memperkaya khasanah pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu ekonomi khususnya penerapan audit internal atas persediaan pada BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
5
b. Sebagai bahan evaluasi atau perbandingan antara teori yang didapat di perkuliahan dengan praktik di lapangan.
1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis 1. Untuk mengembangkan dan membandingkan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama dibangku kuliah dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi di tempat kerja terutama tentang audit intern atas persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. 2. Untuk melatih keterampilan penulis sebagai bekal menghadapi dunia kerja secara nyata. b. Bagi Perusahaan Memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat serta memberikan masukan yang positif dan informasi sebagai bahan evaluasi untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan khususnya dalam audit intern atas persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. c. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dari hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan dan koreksi pada penelitian selanjutnya.
6
1.5
Metode Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan sumber data dan informasi sebagai
materi pendukung yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini penulis mengunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh.Nazir, 2003;54).
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam laporan ini, penulis mengunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap pengamatan terhadap pengendalian internal persediaan dan proses pelaksanaan audit persediaan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung b. Wawancara Mengumpulkan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dan tanya jawab dengan staf-staf dan pihak yang berwenang di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung mengenai pengawasan terhadap akun persediaan.
7
1.5.2
Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh lalu diolah dengan tahap sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012 2. Tahap pemeriksaan lapangan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012 3. Tahap pelaporan audit atas saldo persediaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung periode 2012
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei dan Juni 2013 yang
berlokasi di Kantor Pusat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung Jl. Badaksinga No. 10 Bandung