BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai sumber informasi, Public Relations atau Humas berperan penting untuk perusahaan dalam memberikan informasi dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Peran PR dalam PDAM yaitu YANMAS (Pelayanan Masyarakat) yang dijalankan pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten dan kota kini menjalin kerjasama untuk gerakan air bersih di beberapa daerah di kota Tangerang, dimana kita tahu kebutuhan air bersih sangatlah di butuhkan masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan, untuk itu Pemkot Tangerang bekerja sama dengan PDAM untuk melakukan gerakan ini, dengan program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk pemasangan jaringan air bersih. Pada awalnya Pemkot Tangerang mendapatkan bantuan dari USAID yaitu bantuan dari negara Amerika Serikat dan Australia, karena kedua negara tersebut memiliki penghasilan pajak tertinggi, maka mereka bertugas untuk membantu negara-negara yang sedang berkembang, salah satunya Indonesia. Dan saat ini yang akan dijalankan oleh PDAM TKR Kab. Tangerang bekerja sama dengan Pemkot Tangerang yaitu program air bersih dan sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bagi masyarakat wilayah kota Tangerang. Bupati Tangerang mempercayakan kepada PDAM TKR kab. Tangerang untuk mensosialisasikan program MBR kepada masyarakat wilayah Tangerang.
1
2
Program Hibah Air Minum adalah penyaluran hibah Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah yang sumber dananya berasal dari Program Hibah Air Minum dari USAID (Amerika Serikat) dan
Australia/Australian Agency for
International Develompment (AusAID) Tahap II melalui penambahan jumlah Sambungan Rumah (SR) baru melalui penerapan yang berbasis hasil (output based) atau berdasarkan kinerja yang terukur
Untuk pelaksanaannya akan
dilaksanakan pada 3 kecamatan diantaranya kec. Cisauk, kec. Rajeg, kec. Mauk dan masing-masing kecamatan tersebut dilakukan 2 kali sosialisasi pada lokasi yang berbeda, target sosialisasi yaitu 250 orang per kecamatan. Biaya pelaksanaan MBR ini sebesar 8 milyar untuk menyerap 3000 sambungan langganan, dari biaya hibah tersebut, calon pelanggan MBR dikenakan biaya pemasangan baru oleh PDAM TKR sebesar Rp 500.000 per keluarga. Dari jumlah 8 miliyar tersebut tidak langsung diserahkan kepada PDAM, tetapi harus menunggu penyelesaian pekerjaan sambungan rumah dan sampai terbitnya rekening pemakaian konsumen selama 2 bulan. Program MBR belaku dari bulan Juni-Desember 2013 untuk tahap 1 dan berlanjut pada bulan Januari – Desember 2014 tahap ke 2. Dasar dari program ini sudah tercantum dalam peraturan daerah (PERDA) dan (PERBUP) kab. Tangerang. Untuk pelaksanaan sosialisasi sendiri PDAM harus menunggu keputusan dari PERBUP dan DPRD Tangerang sehingga adanya keputusan yang resmi untuk program ini. Dalam hal ini kaitannya yaitu setiap organisasi atau lembaga, perusahaan swasta ataupun instansi pemerintahan sudah pasti melakukan sosialisasi yang efektif untuk mengenalkan organisasi atau lembaga kepada publik sasarannya.
3
Hal ini dimaksudkan agar publik dapat mengetahui secara terus menerus mengenai informasi yang berkaitan dengan organisasi atau lembaga tersebut agar dapat merubah sikap publiknya dengan cara menerapkan apa yang sudah disosialisasikan. Oleh karenanya PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang mengimplementasikan program tersebut serta melakukan sosialisasi penggunaan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah di beberapa Kecamatan, yang berupa presentasi, demonstrasi, dan berdiskusi gunanya agar masyarakat menggunakan air bersih dengan harga pemasangan jaringan yang cukup murah. Saat ini beberapa di daerah Kabupaten Tangerang masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi salah satunya kurangnya atau susahnya air bersih untuk kebutuhan warga. Dengan buruknya kualitas air minum yang ada, mengakibatkan biaya produksi air minum menjadi bertambah besar sehingga harga jual air juga menjadi mahal, menurut konsultan yang telah survey di kecamatan Rajeg, Cisauk, dan Mauk bahwa ke tiga daerah tersebut memang kekurangan air bersih. Untuk merubah hal tersebut maka diadakannya program jaringan air bersih oleh Pemerintah Daerah Tangerang melalui bantuan dari USAID (Amerika Serikat) dan AUSAID (Australia). Kedua negara tersebut memiliki penghasilan pajak tertinggi, program mereka yaitu untuk membantu negara-negara yang sedang berkembang, salah satunya Indonesia.
4
Dengan tujuan memenuhi 40% kebutuhan air bersih harus sudah terpenuhi sampai tahun 2014 untuk Kabupaten Tangerang, menuju pelayanan air minum sesuai target MDG’s (Millenium Development Goals) tahun 2015. Sebagai salah satu perusahaan air bersih yang bertahan lama, PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang berperan penting untuk penyediaan sambungan jaringan air bersih dan sanitasi. Dengan prestasi yang cukup bagus dalam melayani pelanggan, PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dipercaya oleh Bupati Kota Tangerang untuk
melaksanakan
program
air bersih untuk
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR). Dalam hal penelitian ini, program yang akan menjadi topik dan obyek penelitian adalah tentang implementasi program Sosialisasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 2013.
Program ini bisa dikatakan sebagai
program yang mendapatkan antusiame tinggi dari masyarakat atau audience- nya sehingga menciptakan keinginan untuk memakai air bersih sebagai kebutuhan. Selain itu, program MBR ini baru diadakan di PDAM Tirta Kerta Raharja, dengan kata lain pentingnya air bersih untuk kelangsungan hidup. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bertanggung jawab dalam kebutuhan jaringan air bersih khususnya di kabupaten Tangerang, maka peneliti
juga
ingin
mengetahui
hubungan
program
MBR
(Masyarakat
Berpenghasilan Rendah) dengan kepercayaan masyarakat terhadap PDAM Tirta Kerta Raharja melalui Humas yang berperan dalam mendukung program sosialisasi MBR tersebut.
5
Humas di PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang lebih dikenal dengan divisi YANMAS (Pelayanan Masyarakat) yang bertindak sebagai yang mengimplementasikan serta selaku komunikator dalam mengkomunikasikan program Sosialisasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dan yang bertindak sebagai komunikan adalah seluruh warga 3 kecamatan tersebut di wilayah Kabupaten Tangerang. Didalam struktur organisasi PDAM TKR Kabupaten Tangerang, YANMAS dapat dikatakan sebagai Public Relations. Karena tugas dari YANMAS adalah membuat program atau kegiatan untuk memberikan informasi tentang perusahaan baik bagi internal maupun eksternal. Dengan kata lain, tugas YANMAS pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang merupakan aktivitas Public Relations dalam hal ini beberapa aktivitas yang dilakukan Pelayanan Masyarakat (Yanmas) dalam penyampaian informasi mengenai program sosialisasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yaitu memberikan pemberitahuan melalui media cetak (surat kabar dan brosur ) media elektronik (radio) dan media online (website). Kepercayaan pelanggan terus dibangun oleh perusahaan karena faktor ini berdampak pada perusahaan tersebut. Hal ini merupakan faktor penting dalam menjalin hubungan secara timbal balik. Di samping itu, secara empiris dapat diteliti peranan kualitas pelayanan dan ketertarikan pelanggan sebagai penyebab adanya kepercayaan.
6
Pelanggan (Costumer) adalah orang yang menuntut perusahaan untuk selalu meningkatkan serta memperbaiki mutu terhadap perusahaan tersebut agar lebih baik. Sosialisasi program air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah merupakan salah satu upaya yang diadakan PDAM TKR Kab. Tangerang untuk membantu serta membangun kepercayaan, penyediaan jaringan air bersih kepada masyarakat mengenai bantuan dari pemerintah daerah untuk pemasangan sambungan dengan harga yang murah dengan cara mempengaruhi melalui keahlian berkomunikasi. Dengan kata lain, sasaran sosialisasi ini adalah masyarakat Kabupaten Tangerang dari berbagai kalangan khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah. Sasaran dalam program MBR ini berada di 3 Kecamatan sesuai survey dari konsultan dimana daerah tersebut mengalami kekeringan air bersih diantaranya: 1.Kecamatan Rajeg yaitu Perumahan Taman Raya Rajeg 2. Kecamatan Cisauk yaitu Perumahan Griya Serpong Indah 3.Kecamatan Mauk yaitu Baladesa kecamatan Mauk. Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya disingkat MBR adalah masyarakat berpenghasilan rendah yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan kriteria minimal mempunyai daya listrik terpasang pada rumah tangga kurang atau sama dengan 900 VA sampai dengan 1300 VA. Dalam hal ini Kabag Yanmas Bapak Nopie Irianto menjelaskan alasan mengapa sosialisasi yang hanya menyasar kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah adalah :
7
“Program ini adalah memang yang diberikan USAID (Amerika) dan pemerintah austaralia AUSAID (Australia) diberuntukkan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah,ini merupakan program kita, dan hibah yang diberikan oleh USAID dan AUSAID kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah, masyarakat berpenghasilan rendah yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan kriteria minimal mempunyai daya listrik terpasang pada rumah tangga kurang atau sama dengan 900 VA sampai dengan 1300 VA yang menjadikan patokan bukan karena pendapatan gaji penghasilan seseorang, karena mereka sendiri terjun langsung pada masyarakat berpenghasilan rendah. Kepada target sosialisasi 250 orang kepala keluarga per kecamatan. Sosialisasi dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2013. Biaya pelaksanaan MBR ini sebesar 8 milyar rupiah dari bantuan USAID (Amerika Serikat) dan AUSAID (Australia) yang di utuskan kepada Pemerintah Daerah Tangerang untuk menyerap 3000 sambungan langganan. Dari biaya hibah tersebut, warga MBR dikenakan biaya pemasangan baru Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) dari harga reguler Rp. 1.206.000 (satu juta dua ratus enam ribu rupiah). Tertera pada Perda (Peraturan Daerah) Kabupaten Tangerang no. 13 diamandemen dari Perda no. 17 tahun 2013 “Tentang Pelayanan dan Pengelolaan Sarana Air Bersih PDAM TKR. 1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti merumuskan permasalahan yaitu, Sejauh mana hubungan Implementasi Program Sosialisasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Dengan Tingkat Kepercayaan Masyarakat Tangerang Pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang? ’’
8
1.3
Tujuan dan Kegunaan penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui
Hubungan
Implementasi Program Sosialisasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Dengan Tingakt Kepercayaan Masyarakat Tangerang Pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. 1.3.2 Kegunaan Penelitian 1.3.2.1 Kegunaan Akademis 1. Mempunyai manfaat bagi perkembangan ilmu komunikasi secara umum dan disiplin ilmu humas mengenai program komunikasi disebuah perusahaan yang dapat menciptakan pelanggan untuk percaya pada perusahaan. 2. Dapat menjadi ide bagi pengembangan penelitian-penelitian berikutnya, terutama
dalam
hal
memahami
Hubungan
Program
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) Dengan Kepercayaan Masyarakat Tangerang Pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. 1.3.2.2 Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.Mengembangkan aspirasi untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan dan juga menjadi tolak ukur atas programprogram selanjutnya.