BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Radio merupakan salah satu dari media komunikasi penyiaran yang efektif
karena dapat menembus berbagai lapisan masyarakat. Radio sering ditempatkan sebagai sahabat yang dapat menemani kegiatan sehari-hari para pendengarnya. Selain itu radio juga berfungsi sebagai alat penghibur, penyampai informasi, dan melaksanakan fungsi pendidikan bagi masyarakat. Menurut Robert McLeish, dari eksperimen tentative pertama, radio telah berkembang menjadi
sebuah media
komunikasi yang universal. Ini menyebar di seluruh dunia melalui gelombang pendek dan menghubungkan benua antar benua dalam sepersekian detik. Radio pada awalnya digunakan oleh tentara saat perang, para amatir untuk hiburan, mengontrol pesawat udara dan mengarahkan taksi. Beberapa karakteristik radio lainya yaitu radio as background, maksudnya adalah bahwa pendengar dapat melakukan apa saja sambil mendengarkan radio, radio is for individual yang dimaksudkan adalah radio dapat memberikan kedekatan dan rasa rileks, mebantu penyelesaian masalah, serta memperluas pengalaman kepada pendengar. Di Indonesia, radio sebagai media yang terkait dengan medium kebutuhan lokal, yaitu media komunikasi massa yang hanya memiliki skala lokaliatas suatu daerah tertentu, berbeda dengan televisi yang skalanya nasional. Namun seiring berkembangnya teknologi, televisi mulai mengambil alih kekuasaan radio sebagai media massa. Radio-radio yang bertahan harus terus menciptakan sesuatu yang dapat menembus perhatian dari masing-masing target
1
2
audience-nya salah satunya dengan menciptakan program-program unggulan bagi radio itu sendiri. Radio yang akan diteliti disini merupakan Radio 87.6 Hard Rock FM, Jakarta. Radio dengan nama perusahaan PT. Radio Antar Nusa Djaja, dibentuk pertama kali pada tahun 1996. Radio ini menempati frekuensi 87,6 MHz. 87.6 Hard Rock FM ini memiliki beberapa program yang menarik, salah satunya adalah Provocative Proactive. Program ini merupakan program diskusi dan edukasi yang memiliki ruang lingkup politik, sosial, dan budaya. Program ini terlahir dari gagasan seorang announcer 87.6 Hard Rock FM, Pandji Pragiwaksono, yang awalnya menciptakan sebuah segmen dalam program prime time pagi pada tahun 2009 bernama “Tahukah Kamu?” yang membahas tentang fenomena-fenomena yang sedang marak terjadi seputar politik, sosial, dan budaya. Seiring perkembangan waktu, segmen “Tahukah Kamu?” berubah menjadi sebuah program di 87.6 Hard Rock FM dan berubah nama menjadi Provocative Proactive. Nama Provocative Proactive diambil dari album musik pertama Pandji dengan nama yang sama, yang berarti upaya memprovokasi untuk suatu hal yang positif dan proaktif untuk mengkritisi setiap permasalahan yang ada. Program ini dikhususkan untuk anak muda yang ingin ikut mengkritisi setiap permasalahan seputar politik sosial, dan budaya, namun dengan pembahasan yang santai dan informal. Program ini juga diharapkan menjadi ajang edukasi bagi pendengarnya dan penyiarnya sendiri. Topik ini menarik untuk diangkat karena tidak banyak dari orang-orang di lingkungan peneliti termasuk peneliti sendiri yang tertarik dengan program-program radio yang membahas seputar politik, sosial, dan budaya. Namun saat peneliti mendengarkan program Provocative Proactive, peneliti merasa tertarik untuk mendengarkan dan mengikuti diskusi antara penyiar dan narasumber dalam
3
membahas persoalan menyangkut politik, sosial, dan budaya dengan gaya yang unik. Unik dalam artian mudah dicerna, santai, dan informal. Mengingat perkembangan yang semakin modern dan kompleks, tentunya anak muda jaman sekarang harus aware akan hal-hal berbau politik, sosial, dan budaya khususnya di Indonesia. Dari beberapa pihak lain yang peneliti temukan juga ternyata tertarik pada program tersebut. Beberapa teman mahasiswa juga adayang mengikuti program Provocative Proactive. Namun kesuksesan sebuah program pastilah merupakan hasil kerja keras orang-orang dibaliknya, dimana di dalam penelitian ini peran produser menjadi objek penelitiannya. Bagaimana peran produser dalam menjalankan program ini sehingga dapat dapat menyajikan program mingguan dengan tema yang berbeda-beda dan menjadi menarik? Kebijakan produser dalam mengemas program inilah yang menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian ini.
1.2
Rumusan Masalah Peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini: 1. Peran apa saja yang dijalankan oleh produser program Provocative Proactive 87.6 Hard Rock FM? 2. Keunikan apa yang terkait peran produser program Provocative Proactive 87.6 Hard Rock FM mulai dari tahapan pra produksi, produksi, hingga pasca produksi?
1.3
Ruang Lingkup Peneliti membuat batasan secara spesifik hal-hal yang akan diteliti agar
pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas. Penelitian ini dibatasi dengan peran
4
produser pada program Provocative Proactive di 87.6 Hard Rock FM pada periode Februari hingga Mei 2013.
1.4
Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan utama dari penelitian berjudul “Peran Produser Pada Program
Provocative Proactive di 87.6 Hard Rock FM” adalah sebagai salah satu syarat kelulusan bagi peneliti untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada jurusan Komunikasi Pemasaran, jenjang pendidikan Strata - 1 di Fakultas Ilmu Ekonomi dan Sosial Universitas Bina Nusantara. Tujuan lain dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peran dan tahapantahapan kegiatan produksi yang dilakukan produser pada program Provocative Proactive di 87.6 Hard Rock FM serta keunikan yang terdapat di dalamnya. Sedangkan manfaat dari penelitian ini akan terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis. Manfaat penelitian tersebut yaitu: a. Manfaat Akademis Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
terhadap
perkembangan ilmu komunikasi, khususnya dalam pelaksanaan kegiatan publikasi serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi rekan-rekan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang ingin melakukan penelitian mengenai peran produser pada suatu program radio. b. Manfaat Praktis 1. Bagi perusahaan yang bersangkutan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja dari peran seorang produser pada suatu program radio di masa mendatang.
5
2. Bagi masyarakat, penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan memberikan pengetahuan mengenai peran dari seorang produser pada tahapan-tahapan produksinya di suatu program radio.
1.5
Sistematika Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh setelah dilakukan analisis kemudian disusun
dalam bentuk laporan akhir dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1
PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, yang berkaitan dengan penelitian bertemakan peran produser pada sebuah program unggulan di sebuah radio di Jakarta
BAB 2
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam penelitian yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis. Teori yang digunakan bersifat terkait dengan permasalahan yang diangkat. Teori umum yang dipakai memberikan penjelasan mengenai definisi komunikasi, definisi dan fungsi komunikasi massa serta definisi dan fungsi penyiaran radio. Pada bagian teori khusus berisi penjelasan mengenai peran produser pada sebuah program radio.
BAB 3
METODE PENELITIAN Dalam
bab
ini
berisi
cara
untuk
mendapatkan
dan
menganalisis data untuk menguji hipotesis serta mendapatkan
6
jawaban penelitian. Di dalamnya akan dijabarkan secara jelas mengenai deskripsi latar, sumber data, satuan kajian, tahaptahap riset, metode riset, pengumpulan dan pencatatan data, analisis dan penafsiran data, hingga pemeriksaan keabsahan data. BAB 4
HASIL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan secara garis besar deskripsi subjek/objek penelitian serta cara menentukan karakteristik key person/informan pada perusahaan yang diteliti. Selain itu akan dipaparkan juga seluruh hasil analisa, pengolahan data (data primer dan sekunder), dan temuan yang diperoleh dari proses analisa data.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi garis besar kesimpulan yang akan diambil dari inti penelitian dan hasil penelitian, serta garis besar mengenai saran-saran yang merupakan tindakan yang perlu diambil untuk tindak lanjut yang lebih baik dari hasil pemecahan masalah.