BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan yaitu investor dan kreditor. Pertumbuhan diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya kesempatan investasi di perusahaan tersebut. Prospek perusahaan yang bertumbuh bagi investor merupakan suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi (Saputro, 2003). Menurut Smitt dan Watts (1992) dalam Subekti dan Kusuma (2001) pertumbuhan perusahaan dapat diproksikan dengan set kesempatan investasi (Investment Opportunity Set/ IOS). IOS adalah tersedianya alternatif investasi di masa datang bagi perusahaan, IOS merupakan nilai sekarang dan pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa mendatang (Fitrijanti dan Hartono, 2002). Myers (1997) dalam Lestari (2004)
menyatakan bahwa
set kesempatan investasi
merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki (asset-in-places) dan pilihan pertumbuhan/growth option pada masa yang akan datang. Banyak hal yang diduga dapat mempengaruhi IOS seperti ukuran perusahaan, jenis perusahaan multinasional maupun rasio keuangan. Ukuran (size) perusahaan mencerminkan perusahaan tersebut besar dan dapat berkompetisi dengan pesaingnya karena memiliki aktiva yang relatif besar
9
(Pagalung, 2002). Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar daya saing perusahaan tersebut sehingga kesempatan bertumbuh perusahaan menjadi semakin besar. Penelitian AlNajjar dan Belkaoui (2001) dalam Lestari (2004) menemukan hubungan yang positif antara IOS dengan ukuran perusahaan, namun Pagalung (2002) menemukan hasil yang berbeda dimana tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara IOS dengan ukuran perusahaan. Perusahaan dapat berbentuk perusahaan multinasional maupun berbentuk perusahaan domestik. Jenis perusahaan multinasional dapat mendatangkan keunggulan dalam berkompetisi dan dapat mencapai keuntungan-keuntungan dengan pengaturan arus kas perusahaan (AlNajjar dan Belkaoui, 2001 dalam Pagalung, 2002). Dengan keuntungan-keuntungan yang diperoleh inilah maka perusahaan multinasional lebih memiliki prospek untuk melakukan investasi di masa datang. AlNajjar dan Belkaoui (2001) dalam Pagalung (2002) menemukan hubungan yang positif antara jenis perusahaan multinasional dengan IOS, namun Pagalung (2002) menemukan hubungan yang tidak signifikan. Ukuran yang biasa digunakan dalam melakukan analisa atas laporan keuangan adalah rasio. Rasio keuangan terdiri dari berbagai jenis, karena dibuat berdasarkan kebutuhan penganalisaan. Rasio keuangan
dapat dikelompokkan
menjadi rasio profabilitas, rasio aktivitas, rasio likuiditas dan rasio solvabilitas (Riyanto, 2001:331). Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan (Husnan, 1998). Sartono (2001:122) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penyerahan total aktiva atau modal yang menghasilkan laba
10
tersebut. Perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi memiliki kecenderungan untuk mengembangkan usahanya dengan membuka lini atau cabang perusahaan serta memperbesar investasi atau membuka investasi baru terkait dengan perusahaan induknya (Hamzah, 2007). Pengujian yang dilakukan Lestari (2004) menunjukkan hasil yang positif dan signifikan antara variabel profitabilitas dengan Investment Opportunity Set. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2007) menunjukkan hasil yang signifikan dan positif antara profitabilitas dengan Investment Opportunity Set. Aktivitas menunjukkan tingkat efektifitas yang ada dalam perusahaan. Semakin tinggi tingkat efektifitas maka semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan, berarti semakin efektif dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan. Adanya tingkat efektifitas menunjukkan adanya kesempatan bertumbuh perusahaan di masa datang (Hamzah, 2007). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hamzah (2007) diperoleh hasil yang negatif dan signifikan antara rasio aktivitas dengan Investment Opportunity Set. Likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi menandakan kesempatan bertumbuh yang cenderung rendah, hal ini dikarenakan dengan likuiditas yang tinggi berarti perusahaan lebih banyak memiliki aktiva lancar dibandingkan aktiva tetap. Aktiva tetap akan mengalami penurunan nilai yang dikarenakan oleh adanya penurunan ekonomi (depresiasi). Dalam penelitian Hamzah (2007) ditemukan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap Investment Opportunity Set (IOS). Kaaro dan Hartono (2002), menemukan hasil
11
yang signifikan antara likuiditas dengan investasi setelah mempertimbangkan variabel moderasi untuk mengukur sensitifitas efek likuiditas terhadap investasi. Solvabilitas mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan utang (Husnan, 1998). Semakin tinggi tingkat utang perusahaan semakin tinggi kemungkinan perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan oleh debtholder. Menurut
Myers (1997) dalam Lestari (2004) perusahaan yang
bertumbuh akan lebih banyak menggunakan modal sendiri atau ekuitas daripada utang. Hal ini disebabkan jika pertumbuhan perusahaan dibiayai dengan utang, manajer tidak akan melakukakan investasi yang optimal/underinvestment, dalam masalah underinvesment, manajer cenderung tidak melakukan investasi pada proyek yang memiliki net present value positif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan karena debtholders merupakan pihak yang memiliki klaim pertama terhadap aliran kas yang diperoleh dari proyek tersebut (Pakaryaningsih, 2004). Penelitian-penelitian mengenai IOS telah banyak dilakukan, baik oleh peneliti di
luar negeri maupun di Indonesia. Penelitian mengenai IOS yang
dikaitkan dengan ukuran perusahaan, jenis perusahaan multinasional dan rasiorasio keuangan perusahaan, pernah dilakukan oleh Kaaro dan Hartono (2002), Pagalung (2002), Lestari (2004), Sari (2007) maupun Hamzah (2007). Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2004), menguji mengenai pengaruh kebijakan utang, kebijakan dividen, risiko dan profitabilitas perusahaan terhadap set kesempatan investasi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa kebijakan utang berpengaruh negatif dengan set kesempatan investasi, demikian juga dengan kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividen yield. Hubungan antara set kesempatan investasi
12
dengan variabel risiko dinyatakan tidak signifikan dan profitabilitas menunjukkan hubungan yang positif signifikan terhadap set kesempatan investasi. Dalam penelitian yang dilakukan Hamzah (2007) dikatakan bahwa pada setiap siklus kehidupan perusahaan, perilaku rasio-rasio keuangan mengalami ketidaksamaan. Hamzah
menemukan
bahwa
variabel-variabel
berupa
rasio
likuiditas,
profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas terhadap variabel dependen yaitu IOS berpengaruh secara simultan dan signifikan pada tahap pendirian (start-up) dan ekspansi awal (initial expansion), sedangkan pada tahap ekspansi akhir (final expantion), kedewasaan (mature), dan penurunan (decline) tidak berpengaruh signifikan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kembali pengaruh ukuran perusahaan, jenis perusahaan multinasional, dan rasio keuangan yang berupa profitabilitas, aktivitas, likuiditas, maupun solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set, dimana Investment Opportunity Set diproksikan dengan menggunakan gabungan proksi tunggal IOS. Proksi gabungan dapat mengurangi kesalahan dalam pengukuran. Apabila proksi tunggal digunakan dikhawatirkan akan mengakibatkan measurement dan classification error karena set kesempatan investasi tidak dapat diukur dengan proksi tunggal (Jones dan Sharma, 2001 dalam Lestari, 2004). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007. Berdasarkan
latar
belakang permasalahan
tersebut,
maka
pokok
permasalah penelitian ini adalah “Apakah ukuran perusahaan, jenis perusahaan multinasional, dan rasio keuangan yang berupa profitabilitas, aktivitas, likuiditas
13
dan solvabilitas berpengaruh terhadap Investment Opportunity Set pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20032007?” 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.1
Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan tersebut maka yang menjadi tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari ukuran perusahaan, jenis perusahaan multinasional, dan rasio keuangan berupa profitabilitas, aktivitas, likuiditas, dan solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2.2
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis bagi pihak-pihak yang mempunyai kaitan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan yang berharga bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan dapat menambah wawasan serta dapat mengaplikasikan teori mengenai pengaruh ukuran perusahaan, jenis perusahaan multinasional, dan rasio keuangan yang berupa profitabilitas, rasio aktivitas, likuiditas dan solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set (IOS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
14
2) Secara praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan bahan referensi bagi pihak-pihak yang terkait, khususnya bagi kreditor dan investor di dalam pengambilan keputusan investasi dan bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan perusahaan tertentu. 1.3 Sistematika Penyajian Penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara berurutan dan sistematis sehingga antara bab yang satu dengan bab yang lain mempunyai hubungan yang sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penyajian. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat dipakai sebagai dasar acuan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan skripsi ini, serta rumusan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi objek penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data,
15
metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data yang digunakan. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian, serta pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik analisis yang digunakan. BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Bab ini memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, serta keterbatasan penelitian dan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan.
16