1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Efisiensi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja keseluruhan dari aktivitas suatu perusahaan. Efisiensi sering diartikan bagaimana suatu perusahaan dapat berproduksi dengan biaya serendah mungkin, tetapi tidak sekedar itu efisiensi juga menyangkut pengelolaan hubungan input dan output yaitu bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia secara optimal untuk dapat menghasilkan output yang maksimal. Suatu perusahaan dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi jika dengan jumlah input tertentu dapat menghasilkan jumlah output lebih banyak atau pada jumlah output tertentu bisa menggunakan input yang lebih sedikit.1 Perkembangan bank syariah di Indonesia tergolong cepat karena tidak hanya bank umum saja yang membuka cabang syariah, namun bank-bank daerah juga membuka unit syariah.
1
Zaenal Abidin dan Endri, “Kinerja Efisiensi teknis bank pembangunan daerah: pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)” (Jurnal akuntansidan keuangan, Vol. XI, NO. 1, Mei, 2009), hlm 21.
1
2
Tabel 1.1. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 3 5 6 11 11 11 11 12 12 26 27 25 23 24 24 23 22 22 114 131 138 150 155 158 163 163 162 2 Sumber Statistik Bank Indonesia. BUS UUS BPRS
Dengan nunculnya banyak perusahaan perbankan yang ada di Indonesia ini, perusahaan perbankan harus menghadapi persaingan agar perusahaannya tersebut tidak mengalami kegagalan dan dapat meningkatkan kepercayaan dari masyarakat yang luas. Perbankan harus bekerja dengan baik dan efisien untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan risiko yang minimal. Bank yang dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai modal usaha. Dengan adanya efisiensi pada lembaga perbankan terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat. 3 Kemampuan sistem bank umum untuk melaksanakan perannya yang sangat menentukan dalam perekonomian secara efisien dan efektif tergantung atas manajemen bank yang efisien dan efektif pula. Kekacauan di dunia
2
www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/syariah,(Diakses tanggal 28September
2015). 3
Mudjarad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 2012), hlm 523.
3
perbankan akan menyebabkan perekonomian kacau pula. Karena itu, setiap bank harus sehat dan mendatangkan laba yang memadai supaya bank itu dapat berkembang dan tumbuh kuat, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi bank dapat dilihat dari aspek internal bank dan aspek eksternal bank. Faktor internal mencerminkan kondisi didalam perbankan atau karakteristik dari bank itu sendiri seperti permodalan, size (ukuran bank), profitabilitas, market power, tipe kepemilikan bank, risiko bank, biaya operasi, aset, cabang, pendapatan bank. sedangkan Faktor-faktor eksternal juga diperkirakan berpengaruh terhadap tingkat efisiensi bank, meskipun pengaruhnya bersifat umum, yaitu berdampak terhadap seluruh bank. faktor eksternal yang mempunyai korelasi yang kuat dengan operasional perbankan antara lain kondisi ekonomi yang dicerminkan oleh tingkat inflasi dan kebijakan moneter yang dicerminkan oleh tingkat bunga bank sentral dan pergerakan nilai tukar. Selama tahun 2012 sampai 2014 pada data di beberapa rasio keuangan seperti Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Return On Equity (ROE) mengindikasikan adanya peningkatan kinerja yang secara otomatis juga menggambarkan perkembangan pada industri perbankan syariah di Indonesia, maka pengukuran tingkat efisiensi semakin dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan dengan mengetahui tingkat efisiensi suatu bank syariah, maka kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan
4
Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm. 3.
4
bank tersebut dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya dan memberikan manfaat yang lebih besar pada masyarakat sebagai nasabahnya baik sebagai nasabah penabung mupun nasabah pembiayaan. Menurut Meina Wulansari Yusniar, dalam penelitiannya menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh terhadap tingkat efisiensi perbankan konvensional di Indonesia. Sedangkan dalam penelitiannya Moch. Fathony menyatakan bahwa rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja efisiensi kelompok bank domestik. Dan menurut Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzzaman Hosen, dalam penelitiannya menyatakan bahwa pada variabel Return On Equity (ROE) yang mewakili tingkat profitabilitas suatu bank terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi bank umum syariah. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Faktor-faktor YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 20122014”.
B. Rumusan Masalah 1.
Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap BOPO pada bank syariah di Indonesia periode 2012-2014?
2.
Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap BOPO pada bank syariah di Indonesia periode 2012-2014?
5
3.
Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap BOPO pada bank syariah di Indonesia pada 2012-2014?
4.
Apakah CAR, FDR dan ROE secara bersama-sama mempengaruhi BOPO pada bank syariah di Indonesia pada 2012-2014?
C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui pengaruh tidaknya CAR terhadap BOPO pada bank syariah di Indonesia periode 2012-2014.
2.
Untuk mengetahui pengaruh tidaknya FDR tehadap BOPO pada bank syariah di Indonesia periode 2012-2014.
3.
Untuk mengetahui pengaruh tidaknya ROE terhadap BOPO pada bank syariah di Indonesia periode 2012-2014.
4.
Untuk mengetahui pengaruh tidaknya CAR, FDR dan ROE secara bersama-sama mempengaruhi BOPO pada bank syariah di Indonesia periode 2012-2014.
D. Kegunaan Penelitian 1.
Secara Akademik a.
Hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk pengembangan keilmuan yang berkaitan dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi bank syariah di Indonesia.
b.
Hasil penelitian yang akan dilakukan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan untuk penelitian lanjutan yang berkenaan dengan
6
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi bank syariah di Indonesia. 2.
Secara Praktis Dari hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kalangan perbankan syariah untuk mendapatkan gambaran mengenai efisiensi bank umum syariah di Indonesia tahun 2012-2014. Disamping itu, kalangan perbankan dapat mengetahui lebih dalam potensi kekuatan dan kelemahan selama 3 tahun yaitu dari tahun 2012-2014 yang diperlukan untuk memperbaikinya.
E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah : Bab I Pendahuluan Menguraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Menguraikan mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, tinjauan pustaka yang memperkuat penelitian ini, serta kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Menguraikan mengenai jenis dan pendekatan penelitian, setting penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel. Selain
7
itu bab ini juga berisi instrumen dan teknik pengumpulan data penelitian dan teknik pengolahan dan analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan Menguraikan mengenai deskripsi data, analisis data serta pembahasan dari deskripsi obyek penelitian. Bab V Penutup Menguraikan mengenai kesimpulan dari penelitian ini serta saran-saran bagi penelitian di masa yang akan datang.
1
1