BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, dapat mengemukakan gagasan dan perasaan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dengan bahasa kita dapat mengetahui informasi yang kita butuhkan, selain itu kita dapat menyampaikan ide dan gagasan kita melalui bahasa. Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Pembelajaran bahasa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memperluas wawasan dan mempertajam kepekaan perasaan siswa. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam bidang bahasa adalah kemampuan membaca dan menulis (Aziz, 2009). Membaca dan menulis adalah sesuatu yang lebih jauh dan dalam dari sekedar menguasai tata bahasa dan tanda baca. Membaca dan menulis adalah sebuah proses yang dapat mengembangkan kemampuan dalam berpikir dinamis. Dengan keterampilan membaca yang dimilikinya anak dapat menyerap berbagai informasi yang berasal dari guru, buku, media cetak,
1
2
media elektronik dan sebagainya. Wingersky (Aziz, 2009) menyatakan bahwa sesuatu yang ditulis adalah sesuatu yang dipikir, artinya ada hubungan yang tak terpisahkan antara kegiatan berpikir dan kegiatan menulis. Penelitian yang dilakukan Pierce (Aziz, 2009) pada 102 siswa menemukan adanya hubungan antara berpikir kreatif dengan kemampuan menulis kreatif. Selain itu, penelitian yang dilakuakan oleh Widianti, Patmonodewo, dan Zarfiel (2009) kepada responden sebanyak 47 siswa, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar anak pada usia 1012 tahun dengan koefisien korelasi sebesar 0,579. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Munandar (1997) terhadap siswa SD dan SMP yang menunjukan juga bahwa kreativitas sama absahnya seperti inteligensi sebagai prediktor dari prestasi sekolah. Prestasi merupakan suatu keberhasilan mencapai tujuan yang diinginkan. Prestasi dapat dicapai dalam berbagai bidang seperti bidang akademik, pekerjaan dan olahraga. Prestasi akademik di sekolah dapat dilihat melalui nilai rapor di sekolah, untuk mendapatkan nilai yang baik, selain diperlukan inteligensi, kreativitas juga memiliki peranan yang penting. Guilford (Munandar, 1992) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Guilford juga menambahkan bahwa bentuk pemikiran kreatif masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan, sebab, di sekolah yang dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan penalaran (berfikir logis). Munandar (2009) menerangkan bahwa kreativitas
3
merupakan suatu konstruk yang multi-dimensional, terdiri dari berbagai dimensi, yaitu dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan kepribadian), dan dimensi psikomotor (keterampilan kreatif). Ciri-ciri orang yang kreatif yaitu memiliki kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, elaborasi, yang dimana itu semua berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif seseorang, makin kreatif seseorang, maka ciri-ciri itu pun makin dimiliki (Munandar, 1992). Salah satu bentuk kreativitas adalah kreativitas verbal. Menurut Thrustone (Munandar, 1999) verbal adalah pemahaman akan hubungan kata, kosakatadan penguasaan komunikasi. Orang yang memiliki kemampuan tersebut akan mampu membuat pola-pola baru berdasarkan ide-ide yang terbentuk dalam kognitif mereka. Kreativitas verbal ini bisa terlihat misalnya pada saat siswa membaca puisi dan menulis/mengarang cerita yang terdapat di dalam aspek keterampilan berbahasa. Aspek-aspek keterampilan berbahasa adalah menyimak, berbicara, membaca dan menulis (Suhendar, 1997). Keterampilan menulis merupakan kemampuan melahirkan pikiran, perasaan, dan pengalaman dengan bahasa dengan baik, sedangkan keterampilan membaca merupakan keterampilan mengubah wujud tulisan menjadi wujud makna (Suhendar, 1997). Membaca termasuk aktivitas kreatif didalam membentuk kreativitas anak, sehingga seorang anak harus mengembangkan kebiasaan membaca yang dimilikinya (Al-Khalili, 2005).
4
Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan penulis dengan kepala sekolah di SD Kartika X-3 tentang kreativitas disekolah ini, dapat diketahui bahwa banyak dari siswa yang memiliki kreativitas dalam berbagai bentuk, misalnya saja didalam berkreasi seni, dan juga dalam pembelajaran di dalam kelas, seperti memiliki kreativitas dalam kegiatan mengarang, membuat kalimat dan bercerita para siswa tidak mengalami kesulitan. Banyak dari siswa di kelas V ini juga sering mengikuti lombalomba tentang Bahasa Indonesia, seperti menulis/mengarang cerita, membaca puisi dan mempraktekan drama, dan siswa-siswa di SD Kartika X-3 ini selalu mendapatkan juara, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, kotamadya ataupun propinsi. Berdasarkan paparan di atas mengenai pentingnya keterampilan membaca, menulis, dan kreativitas serta fenomena di lapangan, maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar pada siswa kelas V SD Kartika X-3 dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, sehingga penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang “Hubungan Antara Kreativitas Verbal dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SD Kartika X-3”
5
B. Rumusan Masalah Dari fenomena di lapangan bahwa banyak dari siswa kelas V yang sering mengikuti perlombaan menulis/mengarang cerita, membaca puisi dan mempraktekan drama, selain itu banyak dari siswa juga mendapatkan prestasi belajar yang baik, maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar pada siswa kelas V SD Kartika X-3 dalam pelajaran bahasa Indonesia, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dijabarkan melalui pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran Kreativitas Verbal siswa kelas V SD Kartika X-3? 2. Bagaimana gambaran Prestasi Belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Kartika X-3? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kreativitas Verbal dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Kartika X-3?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian mengenai hubungan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Kartika X-3 adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui gambaran kreativitas verbal siswa kelas V SD Kartika X-3 2. Mengetahui gambaran prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Kartika X-3
6
3. Mengetahui hubungan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Kartika X-3.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain: 1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi pendidikan tentang kreativitas verbal dan prestasi belajar Bahasa Indonesia, selain itu juga hasil penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai hubungan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia. 2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya kepada para orang tua, dan guru dalam upaya untuk mempertimbangkan pentingnya kreativitas verbal dalam kemampuan berbahasa anak.
E. Asumsi Penelitian Asumsi-asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa yang memiliki kreativitas verbal yang baik adalah siswa yang bisa memecahkan masalah dengan banyak alternatif pemecahan masalah dalam bentuk verbal. 2. Siswa untuk dapat memiliki prestasi belajar yang baik di sekolah, selain diperlukan inteligensi juga diperlukan kreativitas.
7
3. Siswa yang memiliki kreativitas verbal yang baik, akan lebih berhasil di banyak prestasi, termasuk berhasil dalam prestasi belajar Bahasa Indonesia yang baik.
F. Hipotesis 1. Ha : ρ ≠ 0, α = 0.05, terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Kartika X-3. 2. H0 : ρ = 0, α = 0.05, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Kartika X-3.
G. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dimana pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi korelasional, dimana teknik korelasi ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel independen yaitu variabel X dan variabel dependen yaitu variabel Y.
8
H. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, populasi dalam penelitian ini berjumlah 68 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas V-A dan kelas V-B. Sampel, (Sugiyono, 2010) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Arikunto (2006), apabila populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai sampel, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kartika X-3 yang berjumlah 68 siswa.
I. Teknik Analisis Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu mencari hubungan antara kreativitas verbal dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Kartika X-3. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas tes dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2004). Uji reliabilitas alat ukur atau instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus
9
koefisien Alpha Cronbach, yang dihitung menggunakan bantuan software SPSS Versi 17.0. 2. Uji Normalitas Peneliti sebelum menggunakan tekhnik statistik parametrik atau nonparametrik, kenormalan data harus diuji terlebih dahulu (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 17.0 dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. 3. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel satu (kreativitas verbal) dan variabel dua (prestasi belajar Bahasa Indonesia), yaitu linear atau tidak. 4. Uji Koefisien Korelasi Pearson’s Product Moment Uji koefisien korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat hubungan antara variabel satu, yaitu Kreativitas Verbal dan variabel dua, yaitu Prestasi Belajar Bahasa Indonesia. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Pearson’s Product Moment dengan bantuan software SPSS Versi 17. 5. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar varians yang terjadi pada variabel Y (Prestasi Belajar Bahasa Indonesia) turut ditentukan oleh varians yang terjadi pada variabel X (Kreativitas Verbal), atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa besar variabel X turut menentukan variabel Y.