BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Keuntungan merupakan sumber dana yang utama bagi pertumbuhan perusahaan. Keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Kebijakan mengenai sejumlah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan atau diinvestasikan kembali di masa yang akan datang disebut dengan kebijakan dividen (Riyanto, 2001:266). Kebijakan dividen merupakan salah satu sinyal yang diberikan oleh manajemen terhadap pasar karena kebijakan dividen dapat memberikan informasi dari manajemen terkait kinerja perusahaan pada periode sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang, sehingga partisipan pasar akan mudah dalam menilai perusahaan. Sari (2004:1044) menyatakan bahwa ketika perusahaan bermaksud untuk membagikan laba sebagai dividen kepada pemegang saham (shareholders) maka pemegang obligasi (bondholders) akan merasa terancam. Hal ini disebabkan apabila pembayaran dividen yang terlalu tinggi kepada pemegang saham (shareholders) akan mengurangi aktivitas yang seharusnya tersedia untuk pelunasan utang. Berkurangnya jumlah aktiva menyebabkan pemegang obligasi (bondholders) memiliki kekhawatiran jika perusahaan tidak mampu membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Pembayaran dividen akan secara simultan mengurangi kas perusahaan dan modal perusahaan. Pengurangan modal
1
perusahaan tersebut akan memperbesar proporsi pendanaan dari utang sehingga meningkatkan resiko perusahaan dan mengurangi nilai perusahaan. Oleh sebab itu, pemegang obligasi (bondholders) lebih menyukai akuntansi yang bersifat konservatif untuk mengantisipasi adanya overpayment dividend. Watts (2003) dalam Sari (2004:1045) menyatakan bahwa konservatisme berperan penting dalam menyajikan
laba dan aktiva yang konservatif. Laba dan aktiva yang
konservatif akan dapat membatasi pembayaran dividen untuk pemegang saham (shareholders). Pembayaran dividen yang terlalu tinggi kepada pemegang saham (shareholders) menyebabkan perusahaan menerapkan akuntansi yang konservatif sehingga laba akan menjadi lebih rendah, dengan laba yang lebih rendah maka dapat mengurangi pembayaran dividen yang terlalu tinggi. Selain konflik antara pemegang saham (shareholders) dengan pemegang obligasi (bondholders) seputar kebijakan dividen, Lo (2006:95) menyatakan bahwa leverage dapat berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Pada perusahaan yang mempunyai utang relatif tinggi, bondholders mempunyai hak lebih besar untuk mengetahui dan mengawasi penyelenggaraan operasi dan akuntansi perusahaan. Bondholders berkepentingan terhadap distribusi aktiva bersih dan laba kepada pemegang saham sehingga bondholders cenderung meminta perusahaan untuk menyelenggarakan akuntansi konservatif. Menurut Sari (2004:1049) di dalam perusahaan yang terdapat potensi konflik bondholders–shareholders akan menerapkan akuntansi konservatif. Semakin tinggi konflik bondholders–shareholders, maka semakin tinggi pula penerapan akuntansi konservatif. Penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan
2
oleh Sari (2004:1048) menyimpulkan bahwa kebijakan dividen memiliki hubungan yang positif dengan penerapan akuntansi konservatif. Hal itu berarti rasio pembayaran dividen yang tinggi dan di atas rata-rata memotivasi bondholders untuk memilih akuntansi yang lebih konservatif (Ahmed et.al:2002) dalam Sari (2004:1046). Sari (2004:1048) juga menyimpulkan bahwa fluktuasi ROA memiliki hubungan yang positif dengan penerapan akuntansi konservatif yang berarti bahwa semakin tinggi fluktuasi ROA maka semakin tinggi tingkat penerapan akuntansi konservatif suatu perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan seperti supervisor dan kreditur. Penelitian Vogt (1997), menunjukkan bahwa perusahaan yang bertumbuh akan direspon positif oleh pasar, sehingga pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan karena akan memberikan keuntungan yang lebih. Pertumbuhan perusahaan adalah prestasi yang ditunjukkan perusahaan dari tahun ke tahun untuk meningkatkan aktivitas investasinya. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan, seperti adanya suatu kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut. Prospek perusahaan yang bertumbuh bagi investor merupakan suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan tingkat pengembalian yang tinggi, Sabrdi (1994). Sampai saat ini masih banyak perusahaan yang kurang memahami prinsip akuntansi yang berlaku, dimana dari penerapan prinsip akuntansi tersebut dapat mempengaruhi
pertumbuhan
perusahaan,
salah
satunya
adalah
prinsip
konservatisme. Pertumbuhan perusahaan dapat dipengaruhi oleh akuntansi
3
konservatif. Feltham dan Ohlson (1996) menyatakan bahwa akuntansi konservatif merupakan konsep yang sesuai karena konsep tersebut menunjukkan pertumbuhan perusahaan karena aktiva netto yang dilaporkan lebih rendah dari nilai pasar. Greenball dalam artikel Penman dan Zhang (2000) juga menyatakan bahwa akuntansi konservatif berinteraksi dengan pertumbuhan, dimana akuntansi konservatif akan mengurangi earnings jika ada pertumbuhan aktiva netto sehingga accounting rates of return akan lebih rendah dibandingkan bila tidak ada pertumbuhan. Penelitian mengenai konservatisme telah banyak dilakukan. Penelitian yang mendukung konservatisme menyatakan bahwa konservatisme menghasilkan estimasi aktiva dan laba yang bias (lebih rendah) dengan alasan mencegah perusahaan untuk melakukan tindakan membesar–besarkan laba dan aktiva. Feltham–Ohlson (1996) dan Ahmed et.al (2000) dalam Sari (2004:1044) membuktikan bahwa konservatisme bermanfaat. Hasil penelitian Feltham–Ohlson membuktikan bahwa laba dan aktiva yang dihitung dengan akuntansi konservatif dapat digunakan untuk menilai perusahaan, sedangkan Ahmed et.al membuktikan bahwa konservatisme berperan dalam menghadapi konflik bondholders – shareholders serta konservatisme dapat mengurangi biaya utang. Di Indonesia penelitian mengenai konservatisme telah dilakukan oleh Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Sari (2004:1045) dengan hasil penelitian yaitu mendukung hipotesa semakin konservatif metode akuntansi yang diterapkan maka semakin kecil earnings management. Walaupun penelitian–penelitian tersebut mendukung konservatisme tetapi ada juga penelitian yang tidak mendukung konservatisme.
4
Penelitian yang membuktikan bahwa akuntansi kenservatif tidak berguna bagi pengguna laporan keuangan seperti investor antara lain dilakukan oleh Greenball (1969), Basu (1969), dan Penman dan Zhang (2000) dalam Sari (2004 : 1044). Para
peneliti
tersebut
menyatakan
bahwa
akuntansi
konservatif
akan
menyebabkan kualitas laba yang dihasilkan menjadi lemah. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan pengujian kembali sebagai dukungan terhadap teori dan penelitian tentang akuntansi konservatif dan menguji secara empiris mengenai pengaruh kebijakan dividen, leverage, fluktuasi ROA dan pertumbuhan perusahaan dengan penerapan akuntansi konservatif. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1) Apakah kebijakan dividen, leverage, fluktuasi ROA, dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap penerapan akuntansi konservatif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2005? 2) Apakah kebijakan dividen, leverage, fluktuasi ROA, dan pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap penerapan akuntansi konservatif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2005?
1.2 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu :
5
1) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari kebijakan dividen, leverage, fluktuasi ROA, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerapan akuntansi konservatif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 2) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari kebijakan dividen, leverage, fluktuasi ROA, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerapan akuntansi konservatif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dirumuskan, maka kegunaan dari laporan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta menjadi kesempatan yang baik untuk mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan khususnya mengenai pengaruh kebijakan dividen, leverage, fluktuasi ROA, dan pertumbuhan perusahaan dengan penerapan akuntansi konservatif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 2) Kegunaan Teoritis Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berarti bagi pengembangan kurikulum bagi mahasiswa akuntansi untuk memperluas pengetahuan di bidang pasar modal khususnya mengenai pengaruh kebijakan dividen, leverage, fluktuasi ROA, dan pertumbuhan perusahaan dengan penerapan akuntansi konservatif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
6
1.4 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini, maka penulisan disusun berdasarkan atas beberapa bab sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut. BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini secara ringkas menguraikan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian.
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan objek penelitian yang meliputi tentang teori keagenan, akuntansi konservatif,
kebijakan
dividen,
leverage,
fluktuasi
ROA,
pertumbuhan perusahaan, pembahasan hasil penelitian sebelumnya dan hipotesis penelitian. BAB III
: METODE PENELITIAN Bab ini memuat objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan sampel, serta teknik analisis data.
BAB IV
: PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai gambaran umum Bursa Efek Jakarta dan pembahasan hasil penelitian.
7
BAB V
: SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, serta saran-saran
yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
8