BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai laba sesuai target akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan. Dari laba yang diperoleh, perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, meningkatkan
pertumbuhan
perusahaan
serta
mempertahankan
kelangsungan hidup suatu perusahaan. Nilai perusahaan salah satunya tercermin dari perkembangan harga saham perusahaan tersebut, sehingga kemakmuran dari pemegang saham dicerminkan dari harga pasarnya. Saham sebagai surat berharga yang ditransaksikan di pasar modal harganya selalu mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Harga saham yang semakin tinggi akan menarik investor untuk membeli saham pada perusahaan tersebut. Investor yang membeli saham mengharapkan akan memperoleh keuntungan, yakni berupa Capital Gain dan Dividen meskipun harus menanggung risiko pada tingkat tertentu. Pada proses investasi dalam bentuk saham, penilaian atas saham merupakan kegiatan yang sangat penting. Adanya beberapa pertimbangan tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang antara lain dengan mempertimbangkan laba perusahaan, pertumbuhan penjualan dan aktiva
1
selama kurun waktu tertentu. Harapan investor tentang kinerja perusahaan di masa yang akan datang akan mempengaruhi nilai investasinya. Perusahaan farmasi menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi investor untuk menanamkan modalnya mengingat besarnya omset penjualan. Menurut data Kementerian Kesehatan 2013, jumlah perusahaan farmasi di Indonesia mencapai 206 perusahaan dengan rata-rata penjualan obat ditingkat nasional selalu tumbuh 12%-13%. Pertumbuhan pasar farmasi bernilai hampir sekitar USD 6,24 milyar, dimana perusahaan nasional menguasai 75% pangsa pasar. Pertumbuhan positif industri farmasi tersebut berdampak pada performa saham di Bursa Efek Indonesia dengan menunjukkan nilai yang cemerlang dari sejumlah emiten. Harga saham dapat dikatakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan, dimana kekuatan saham di bursa ditunjukkan dengan adanya transaksi jual beli saham di pasar modal. Transaksi tersebut didasarkan atas pengamatan investor terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan keuntungannya sehingga diperlukan sebuah analisis untuk mengukur nilai saham, salah satunya analisis fundamental. Tujuan analisis fundamental yakni menentukan nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Salah satu cara penilaian terhadap kondisi fundamental atau internal perusahaan yaitu melalui analisa laporan keuangan. Jumlah laba bersih sering dipakai oleh para pemodal dan kreditor dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan yaitu sebuah tolak ukur yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk
2
menghasilkan laba dari penggunaan aktiva dan modal yang diinvestasikan pada
periode
tertentu.
Rasio
profitabilitas
dapat
diukur
dengan
menggunakan model persamaan Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Net Profit Margin (NPM) digunakan
untuk
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. Sementara itu, Earning Per Share (EPS) merupakan bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Dalam penelitian ini, Net Profit Margin (NPM) dipilih sebagai faktor yang mempengaruhi harga saham karena semakin besar NPM , maka kinerja perusahaan
akan
semakin
produktif
sehingga
akan
meningkatkan
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya. Return on Equity (ROE) dipilih karena rasio ini mewakili pengembalian atas seluruh aktivitas perusahaan. Sementara itu, Earning Per Share (EPS) dipilih karena menunjukkan berapa rupiah laba yang diterima pemegang saham atas setiap lembar saham. Ketiga variabel tersebut diduga menjadi pertimbangan investor dalam membeli saham dan memiliki kemungkinan dapat mempengaruhi harga saham. Untuk mengakomodasikan itu semua dilakukan
penelitian
dengan
judul
“PENGARUH
RASIO
PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
3
FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20102013? 2. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20102013? 3. Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20102013?
1.3
Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013 2. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013
4
3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013
1.4
Kerangka Penulisan Penyusunan penelitian ini dilakukan sesuai urutan pembahasan dari materi-materi pokok yang dikemukakan sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan kerangka penulisan.
BAB II
Gambaran Umum Penulisan Berisi landasan teori, tinjauan pustaka, metodologi dan identifikasi variabel.
BAB III
Analisis dan Pembahasan Berisi analisis (deskripsi dan inferensi), interprestasi dan pembahasan
BAB IV
Kesimpulan dan Saran Berisi rangkuman hal yang menjadi pokok bahasan TA dan saran yang dapat dimunculkan mahasiswa berdasarkan kesimpulan penulisan.
5