BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang
perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan bidang pelayanan jasa, teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data sehingga menjadi suatu informasi. Sehingga saat ini perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi baik itu negeri ataupun swasta telah menggunakan komputer sebagai alat bantu memperoleh data secara cepat dan akurat. Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan
manusia
ke
komputer,
agar
komputer
dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat
digunakan
sebagai
asisten
yang
berpengalaman.
Aplikasi
yang
dikembangkan ini bertujuan untuk menentukan identifikasi penyakit amblyopia
1
2
pada anak di bawah umur 10 tahun dengan hanya memperhatikan gejala-gejala yang dialami. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan teknik-teknik artificial intelligence. Salah satu yang dipelajari pada kecerdasan buatan adalah teori Dempster-Shafer. Secara umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval [Belief, Palusibility]. Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpinan proposisi. Jika bernilai 0 mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan Palusibility (Pl) jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian sedangkan Plausibility dinotasikan sebagai Pl(s) = 1 – Bel(s) jika yakin akan s maka dikatkan bahwa Bel(s) = 1 dan pl(s) = 0. Kita menggunakan penglihatan (sight) kita sewaktu kita terjaga namun kita jarang memikirkan tentang penglihatan / daya lihat (vision) dan bagaimana ia berfungsi. Kita mungkin tidak berpikir tentang amat berharganya memiliki indera penglihatan. Orang dewasa dan anak-anak penyandang gangguan penglihatan (visual impairments) memiliki penglihatan (sight) yang terbatas atau tidak mampu menggunakan penglihatan tersebut.
Kemampuan penglihatan yang buruk pada salah satu ataupun kedua mata yang disebabkan oleh cacat pada perkembangan penglihatan normal semasa anak-
3
anak dapat menyebabkan kondisi seumur hidup yang disebut “lazy eye” atau mata malas. Mata Malas (Ambliopia) adalah kurang jelasnya penglihatan akibat perkembangan penglihatan yang tidak sempurna dalam otak. Otak manusia membutuhkan stimulasi visual untuk berkembang sepenuhnya. Pada saat perkembangan anak sejak lahir hingga usia 8 tahun, apapun yang menghalangi atau menggangu jelasnya penglihatan dapat menyebabkan ambliopia. Penyebab umum termasuk ukuran kacamata tinggi (contohnya astigmatisma, hiperopia dan miopia), mata juling (strabismus), atau apapun yang menghalangi aksis visual pada satu mata (contohnya kelopak mata turun, katarak anak). Mata malas (amblyopia) biasanya hanya mempengaruhi satu mata, tetapi apabila kedua mata kurang mendapat visual yang baik dan jelas untuk periode yang berkepanjangan, kondisi dapat timbul pada kedua mata. Diagnosa dini meningkatkan kemungkinan suksesnya pengobatan, karena setelah usia 8 tahun, kerusakan visual dapat menjadi permanen. Sebaliknya, jika anak anda tidak mengalami amblyopia hingga usia 8 tahun, maka kemungkinan untuk mengidap amblyopia sangatlah kecil. Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, penulis menyusun skripsi dengan judul ”Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Amblyopia Pada Anak Dengan Metode Dempster-Shafer”.
4
I.2.
Ruang Lingkup Permasalahan
I.2.1. Identifikasi Masalah Penulis telah melakukan analisa penyakit dan berhasil mengidentifikasi beberapa masalah yang diharapkan dapat diselesaikan melalui penelitian ini adalah : 1. Kurangnya sosialisasi di masyarakat serta kurangnya pengetahuan umum kepada masyarakat mengenai penyakit amblyopia pada anak. 2. Lambatnya penanganan penyakit
amblyopia pada anak
yang
mengakibatkan kebutaan dini terhadap anak. 3. Biaya yang cukup mahal untuk melakukan konsuiltasi langsung ke dokter spesialis 4. Sulitnya untuk mencari informasi tentang penyakit amblyopia I.2.2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada laporan tersebut adalah : 1. Bagaimana merancang sistem pakar penyakit amblyopia pada anak ? 2. Bagaimana merancang aplikasi sistem pakar secara baik agar dapat diakses dengan mudah oleh dokter maupun oleh mahasiswa kedokteran 3. Bagaimana merancang aplikasi sistem pakar dengan menggunakan metode dempster-shafer I.2.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada laporan skripsi ini adalah :
5
1. Diasumsikan bahwa data gejala dan data penyakit dimasukkan oleh orang yang mengetahui perubahan tingkah laku si pasien. 2. Sistem pakar ini mengidentifikasi pasien di bawah umur 10 tahun. 3. Sumber pengetahuan diperoleh dari pakar, dokter, buku-buku, dan ebook yang mendukung. 4. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini adalah metode Dempster-Shafer Berdasarkan permasalahan di atas, dapat dibuat batasan-batasan masalah tentang sistem pakar identifiksi penyakit amblyopia pada anak, yaitu : 1. Aplikasi sistem yang dibangun hanya sebatas mengenai identifikasi penyakit amblyopia pada anak. 2. Data yang di input merupakan data penyakit dan data gejala. 3. Hasil dari sistem atau output adalah hasil dari identifikasi penyakit pada anak yang dapat dilihat secara otomatis pada saat melakukan pemeriksaan pada anak (Output yang dihasilkan bukanlah hasil print out ). 4. Aplikasi sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 2010 dengan database SQL Server R2 2008 serta model UML. I.3.
Tujuan dan Manfaat
I.3.1. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk melakukan identifikasi penyakit amblyopia pada anak dan dapat
6
menjadi aplikasi pendamping dokter dan mahasiswa kedokteran umum mengenai penyakit amblyopia I.3.2. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Menghemat waktu dan biaya. 2. Membantu
tenaga
medis
dalam
mengidentifikasi
penyakit
amblyopia. 3. Untuk membuat sistem terkomputerisasi yang lebih baik. I.4. Metodologi Penelitian Dalam penelitian penulis melakukan beberapa cara / prosedur dalam meneliti sistem yang ada pada tempat penelitian. Adapun metodologi penelitian pada penelitian ini adalah : 1. Metode Pengamatan (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung khususnya pada penyakit amblyopia. Identifikasi penyakit amblyopia pada anak adalah penyakit pada mata. 2. Metode Wawancara (Interview) Yaitu usaha pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penyakit amblyopia pada anak untuk memperoleh hasil identifikasi penyakit amblyopia pada anak tersebut, penulis mengajukan pertanyaan kepada Dr. Ruly Hidayat Sp.M berikut daftar pertanyaan wawancara :
7
1. Apakah itu penyakit amblyopia menurut Dokter ? 2. Apakah penyebab penyakit amblyopia pada anak menurut Dokter ? 3. Bagaimanakah cara mengidentifikasi
penyakit
amblyopia
menurut Dokter ? 4. Dampak negatif apa yang terjadi terhadap penyakit amblyopia pada anak ? 5. Bagaimanakah cara menangani dan solusi terhadap penyakit amblyopia pada anak yang baik dan benar menurut Dokter ? 3. Metode Kepustakaan (Library Research) Yaitu usaha pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Amblyopia Pada Anak Dengan Metode Dempster-Shafer serta beberapa rujukan dari bukubuku ahli pakar ataupun buku-buku dari dokter dan penyakit amblyopia. I.4.1. Analisa Tentang Sistem Yang Ada Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan adalah : 1. Sebagian besar masyarakat lebih cenderung kurang perhatian terhadap penyakit yang dideritanya. 2. Masih minimnya pengetahuan dan wawasan yang dimiliki masyarakat mengenai penyakit, khususnya penyakit amblyopia pada anak. 3. Masyarakat malas memeriksakan dirinya secara intensif kepada dokter. 4. Besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh masyarakat untuk memeriksakan diri atau berobat kepada dokter.
8
I.4.2. Bagaimana Sistem Yang Lama Dengan Sistem Yang Akan Dirancang Ada beberapa cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu : 1. Menganalisis beberapa kesalahan yang ada pada sistem yang lama. 2. Melakukan pengujian aplikasi yang baru untuk meminimalisir kesalahan yang ada. 3. Melakukan perawatan sistem yang baru apabila terjadi kesalahan. 4. Merancang sistem yang baru dan membuat aplikasi. I.4.3. Pengujian / Uji Coba Sistem Langkah-langkah uji coba sistem yang sudah dibuat : 1. Seluruh data yang ada, tentunya yang berkaitan dengan proses penjualan barang dagang di input. 2. Data yang sudah di input secara otomatis akan tersimpan dalam database di setiap tabel-tabel yang sudah ditentukan sebelumnya. 3. Menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan. 4. Perancangan sistem menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 2008, datase SQL Server 2008. I.5. Lokasi Penelitian Penelitian yang penulis lakukan di RS. H. Adam Malik Jl. Bunga Lau No.17 Medan Tuntungan, Dokter Spesialis Mata yaitu Dr. Ruly Hidayat Sp.M.
9
I.6. Sistematika Penulisan Sistematika penyusunan dalam skripsi ini merupakan gambaran umum yang mencakup format-format skripsi. Sistematikanya sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berisi penjelasan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan metode penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi dasar teori yang digunakan dalam penelitian skripsi ini. Secara garis besar membahas teori mengenai sistem pakar, metode dempstershafer, amblyopia, dan proses diagnosis penyakit
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi penjelasan tentang teknis pelaksanaan penelitian mulai dari desain penelitian, alat dan bahan penelitian, dan metode penelitian. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu proses pengumpulan data penelitian, pengembangan perangkat lunak, dan pengujian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran yang didapatkan selama pelaksanaan penelitian.