BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti perubahan tersebut, pihak manajemen dapat mengamati trend yang terjadi pada lingkungan perusahaan. Perubahan yang begitu cepat terjadi menyebabkan semakin kompleksnya permasalahan yang harus dihadapi oleh organisasi. Keadaan ini menyebabkan organisasi harus mampu mengelola sumber daya, dimana manusia adalah salah satu unsur yang terpenting didalam suatu organisasi (Marwan, 1986 : 78). Untuk mengarahkan sumber daya manusia mencapai tujuan organisasi maka dibutuhkan seorang pemimpin. Robbins (1991) mengatakan pemimpin dapat diartikan kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota (karyawan) agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan (Tjiptono dan Diana, 2001: 152). Artinya pemimpin dapat memotivasi karyawan dengan berbagai karakteristik dan tingkah lakunya untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Hal ini juga dilakukan oleh pimpinan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru yang bergerak dibidang usaha karet, agar karyawan dalam bekerja sesuai dengan kemampuannya. PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru sering menugaskan karyawan kepelosok daerah untuk mencari bahan baku karet yang berkualitas untuk diekspor keluar negeri. Agar karyawan yang bertugas kepelosok daerah tersebut
dengan baik, maka PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru perlu menerapkan gaya kepemimpinan transaksional (transactional leadership) dan kepemimpinan karismatik (transformarmational leadership). Pendapat Bernard M. Bass mengatakan bahwa kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi, dan membantu karyawan memperoleh kepercayaan dalam menyelesaikan pekerjaannya (Hanafi, 1997: 382). Dimana kepemimpinan transaksional didalam penerapannya, pimpinan perusahaan mempunyai aturan atau standar kerja, dan unit-unit sehingga karyawan paham yang dikerjakan agar mencapai tujuan organisasi dan tujuan karyawan tersebut. Selain itu pemimpin selalu membantu karyawan untuk memperoleh kepercayaan diri dalam bekerja. Selain kepemimpinan transaksional berkembang
pula
kepemimpinan
transformasional
atau
karismatik
(transformasional leadership). Sedangkan Bass (1985) mengatakan bahwa kepemimpinan transformasional atau karismatik (transformasional leadership) adalah pemimpin yang memiliki kekuatan supernatural (Natsir, 2004: 179-195). Karyawan sebagai bagian dari kepemimpinan karismatik tidak hanya percaya dan hormat kepada pimpinannya, tetapi mereka menjadikan idola dan pujaan sebagai figur spiritual. Artinya pemimpin karismatik menjadi contoh, panutan dan teladan bagi karyawan dalam rangka mencapai visi perusahaan. Dengan pola kepemimpinan transaksional (transactional leadership) dan karismatik (transformsional leadership) dapat membuat karyawan meningkatkan
kinerja agar dapat mencapai tujuan organisasi dan tujuan pribadi dengan melihat contoh dan teladan pimpinan perusahaan. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Dan Karismatik Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru (Riau)”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh kepemimpinan transaksional dan karismatik terhadap kinerja karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru.
1.3. Batasan Masalah Agar diperoleh kesamaan persepsi tentang ruang lingkup masalah yang diteliti dan penelitian dapat terarah, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1.
Penelitian hanya dilakukan pada karyawan bagian non produksi PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru.
2.
Kepemimpinan transaksional adalah pemimpin yang mengenalkan apa yang diinginkan atau disenangi para pengikutnya dan membantu mereka mencapai tingkat pelaksanaan yang menghasilkan penghargaan yang memuaskan mereka (Gibson, Ivancevich dan Donnelly, 1997:84). Variabel kepemimpinan transaksional yang diteliti adalah
a.
Manajemen Eksepsi-Aktif adalah pemimpin mencari perbedaan dari aturan dan hasil kerja karyawan untuk usaha perbaikan. Dimensi manajemen eksepsi-aktif yang diteliti adalah perusahaan mempunyai aturan (standar) kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
b.
Manajemen Eksepsi-Pasif adalah intervensi hanya dilakukan jika tidak diketemukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dimensi manajemen eksepsi-pasif yang diteliti adalah intervensi pimpinan terhadap hasil kerja karyawan dan respon karyawan terhadap intervensi pimpinan
3.
Kepemimpinan
Karismatik
(charisma)
adalah
kemampuan
untuk
mempengaruhi pengikut berdasarkan pada bakat supernatural dan kekuatan yang menarik. Pengikut menikmati karismanya pemimpin karena mereka merasa memperoleh inspirasi dan kebenaran (Gibson, ivancevich, Donnelly, 1997:78). Variabel kepemimpinan karismatik (charisma) yang diteliti adalah a.
Mampu mengutarakan visi artinya pemimpin dapat menjelaskan visi organisasi kepada karyawan sehingga karyawan dapat mengarahkan kemampuan untuk mencapai visi tersebut. Dimensi yang diteliti adalah 1)
Adanya dorongan kepada karyawan untuk mencapai visi organisasi.
2)
Adanya kerja keras pimpinan untuk mencapai visi organisasi.
3)
Adanya kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan ide, pendapat bagi visi perusahaan.
b.
Peka terhadap lingkungan adalah mereka menilai secara realistis kendala lingkungan dan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk membuat suatu perubahan. Dimensi yang diteliti adalah 1)
Adanya
sarana
yang
memadai
bagi
karyawan
dalam
meyelesaikan pekerjaan. 2)
Karyawan memiliki masa depan yang cerah diperusahaan.
3)
Adanya kesempatan bagi karyawan untuk pengembang diri dalam perusahaan
c.
Resiko personal adalah pemimpin berani menghadapi resiko dalam mencapai visi. Dimensi yang diteliti adalah 1)
Berani menghadapi resiko dalam menyelesaikan pekerjaan.
2)
Visi perusahaan merupakan hasil kerja antara pimpinan dan bawahan.
4
Kinerja adalah suatu tingkat keberhasilan seseorang karyawan di dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan (Prawirosentono, 1999: 82). Variabel kinerja yang diteliti adalah : a.
Kualitas kerja diukur melalui 1)
Ketelitian karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
2)
Kepercayaan dari atasan kepada bawahan dalam menyelesaikan pekerjaan.
b.
Waktu kerja di ukur melalui 1)
Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
2)
Teguran dari pimpinan ketika terjadi keterlambatan.
c.
Hubungan kerja diteliti melalui komunikasi antara pimpinan perusahaan dan karyawan.
1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
kepemimpinan transaksional dan karismatik terhadap kinerja pada karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru.
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:
1.
Bagi Perusahaan. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
bermanfaat
sebagai
bahan
pertimbangan dalam merumuskan kembali strategi organisasi yang berkaitan dengan kepemimpinan dan peningkatan kinerja karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru. 2.
Bagi Penulis. Bagi penulis adalah berguna sebagai penambah pengetahuan serta untuk belajar
memahami
arti
tentang
kepemimpinan
transaksional
dan
kepemimpinan karismatik serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. 3.
Bagi Pihak Lain. Bagi pihak atau pembaca sebagai bahan masukan atau sumber informasi (data sekunder) tentang kepemimpinan transaksional, kepemimpinan karismatik dan kinerja.
1.6
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2004: 156). Menurut hasil penelitian yang dilakukan Natsir (2004) ada pengaruh langsung positif dan signifikan kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan karismatik terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
maka
hipotesis
dalam
penelitian
ini
adalah
ada
pengaruh
kepemimpinan transaksional dan karismatik terhadap kinerja karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru.
1.7
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
1.7.1 Populasi Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian sehingga peneliti tertarik untuk menelitinya. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian non produksi PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru sebanyak 41 orang. Semua karyawan bagian non produksi menjadi responden penelitian ini. 1.7.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu 1.
Kuesioner, merupakan alat untuk mengumpulkan data dari responden, yang disusun teratur, sistematis dan terarah dengan model-model pertanyaan yang sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penelitian. Metode kuesioner
digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pengaruh kepemimpinan transaksional dan karismatik terhadap kinerja karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru. Kuesioner dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama mengenai profil responden sedangkan bagian kedua berisi 24 item pertanyaan mengenai kepemimpinan transaksional dan karismatik dan kinerja karyawan. Alternatif jawaban pertanyaan disusun dengan menggunakan “skala likert” yang mempunyai nilai sebagai berikut : Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5, Setuju (S) dengan nilai 4, Agak Setuju (AS) dengan nilai 3, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2, Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1. 2.
Wawancara, adalah cara memperoleh data dengan melakukan wawancara langsung kepada pimpinan perusahaan dan karyawan bagian Customer Service guna mendapatkan data tentang sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi, lokasi perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan, aspek pemasaran, aspek produksi dan aspek personalia.
1.7.3 Uji Instrumen Penelitian Sebelum
menganalisis
pengaruh
kepemimpinan
transaksional
dan
karismatik terhadap kinerja karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru, terlebih dahulu diadakan uji instrumen penelitian. Uji instrumen penelitian merupakan suatu test melakukan fungsi ukur dan memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran ulang. Dalam uji instrumen penelitian digunakan pengujian tingkat validitas dan reliabilitas.
1.
Uji Validitas. Uji validitas digunakan sebagai kecermatan suatu test melakukan fungsi ukur. Untuk menentukan nilai validitas hitung (rxy hitung) dengan menggunakan metode korelasi produk moment
Dengan rumus sebagai
berikut (Umar, 2000: 190): r=
n(∑ XY ) − (∑ X ∑ Y )
[n∑ X − (∑ X )][n∑ Y − (∑ Y ) ] 2
2
2
2
Keterangan: R : Koefisien korelasi setiap pertanyaan atau item X : Skor setiap pertanyaan atau item Y : Skor atau total nilai dari setiap pertanyaan atau item N : Jumlah sampel (responden) Untuk menentukan nilai validitas tabel (rxy tabel) dengan cara, menentukan tingkat keyakinan dan derajat kebebasan (dk). Tingkat keyakinan yang digunakan yaitu sebesar 95% dengan taraf nyata (α) = 0,05. Untuk menentukan derajat kebebasan (dk) digunakan rumus yaitu dk = n – 2 Selanjutnya untuk menentukan kriteria pengujian adalah apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan valid. Dan sebaliknya apabila nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan tidak valid 2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu pengujian yang menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila
dilakukan pengulangan pengukuran. Uji ini dapat dilakukan pengulangan pengukuran yang valid saja. Dalam pengukuran ini digunakan teknik “belah dua” yaitu dengan menggolong-golongkan item yang bernomor genap dan ganjil dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Setelah koefisien item bernomor ganjil dengan item bernomor genap ditemukan, maka untuk estimasi reliabilitas test digunakan rumus Spearman Brown (Umar, 2000: 199) rbb =
2(rxy ) 1 + rxy
Keterangan: rbb : Koefisien Reliability rxy : Koefisien korelasi antara item bernomor genap dan item bernomor ganjil. Untuk menentukan reabilitas nilai tabel (rbb tabel) dengan cara, menentukan tingkat keyakinan dan derajat kebebasan (dk). Tingkat keyakinan yang digunakan yaitu sebesar 95% dengan dengan taraf nyata (α) = 0,05. Untuk menentukan derajat kebebasan (dk) digunakan rumus yaitu dk=n-2. Kemudian untuk menentukan kriteria pengujian adalah apabila nilai rbb hitung lebih besar dari nilai rbb tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila nilai rbb hitung lebih kecil dari nilai rbb tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan tidak realibel.
1.7.4 Alat Analisis Data Alat analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase yang digunakan untuk mengetahui frekuensi dan persentase profil responden. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transaksional dan karismatik terhadap kinerja karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru digunakan alat analisis regresi linear berganda sedangkan untuk untuk mengatahui hubungan kepemimpinan transaksional dan karismatik terhadap kinerja karyawan PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru digunakan alat analisis korelasi berganda. 1.
Analisis Persentase Untuk mengetahui untuk mengetahui frekuensi dan persentase profil responden dalam penelitian ini digunakan alat analisis persentase (Bowen and Start, 1982; 23-27), rumusnya adalah :
P=
F x100% N
Keterangan : P = Nilai Persentase. F = Jumlah data berdasarkan profil responden. N = Jumlah data keseluruhan. 2.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis
persamaan
regresi
linier
berganda
digunakan
untuk
mengetahui pengaruh dari variabel terikat (dependent) terhadap dua atau lebih variabel bebas (independent). Persamaan regresi berganda dapat
digunakan rumus sebagai berikut (Djarwanto dan Pengestu Subagyo, 1993 : 309): Y = a + b1X1 + b2X2 +……+ bkXk Dalam penelitian ini, variabel terikat (dependent) yaitu
kinerja
karyawan sedangkan dua atau lebih variabel bebas (independent) yaitu kepemimpinan
transaksional
dan
kepemimpinan
karismatik
maka
persamaannya menjadi : Y = a +bX1 + cX2 + k Keterangan : Y : Kinerja a : Konstanta b : Koefisien Regresi X1 c : Koefisien Regresi X2 X1: Kepemimpinan transaksional X2 : Kepemimpinan karismatik k : Bilangan konstanta 3.
Uji hipotesis. Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh signifikan atau tidak dapat digunakan uji t-test dengan rumus sebagai berikut :
t= Keterangan : b
: koefisien regresi
Sb : Standar eror dari slope
b−β sb
β : Slope hipotesis Statistik uji t diatas akan memiliki distribusi t, dengan derajat kebebasan sebesar n–2. Adapun aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a.
Ho : b = 0, tidak ada pengaruh antara Transaksional (X1) dan Kharismatik (X2) dengan Kinerja (Y).
b.
Tingkat kepercayaan (level of confidence) = 0,95
c.
Kemudian hasil dari uji t-test tersebut di bandingkan dengan tabel distribusi t. Apabila t-test > t tabel, maka Ho : b = 0 ditolak. Hal tersebut berarti dapat kita anggap bahwa memang terdapat pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan Uji f dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
kepemimpinan
transaksional
dan
karismatik
secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Rumus untuk menghitung F regresi adalah sebagai berikut : Freg =
R 2 ( n − m − 1) m(1 − R 2 )
Keterangan: Freg :Harga F garis regresi N :Jumlah subyek M :Jumlah variabel R :Koefisien regresi
Adapun langkah-langkah untuk menghitung uji F ini adalah: 1. menentukan hipotesis dan alternatif hpotesisis Ho: Tidak ada pengaruh antara kepemimpinan transaksional dan karismatik tehadap kinerja. Ha: Ada pengaruh antara kepemimpinan transaksional dan kerismatik tehadap kinerja. 2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis a. Derajat kebebasan pembilang k = 2 b. Derajat kebebasan penyebut n – k- 1 = 41 – 2 -1 = 38 c. Tingkat kepercayaan 95 % (alfa 5 %) F tabel (5%, 2, 38) = 3.312 3. Kriteria keputusan F regresi < F tabel, maka Ho diterima F regresi < F tabel, maka Ho ditolak 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam lima bab. Bab I pendahuluan, dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, dan metodologi penelitian yang digunakan, serta metode analisis masalah. Bab II landasan teori, dalam bab ini menjelaskan tentang teori yang mendasari dalam penelitian ini tentang manajemen sumberdaya manusia, kepemimpinan transaksional, karismatik dan kinerja karyawan.
Bab III gambaran umum perusahaan. Bab ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi, lokasi perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan, kepemimpinan pada PT. Bangkinang Crumb Rubber Factory Pekanbaru dan aspek personalia. Bab IV analisis data. Dalam bab ini dijelaskan tentang pengujian instrumen penelitian, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan. Bab V penutup. Berisi Kesimpulan dan saran.