BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang PT. Multi Bintang Indonesia Tbk bergerak dalam bidang industri
pembuatan minuman, dimana perusahaan tersebut berproduksi berdasarkan besarnya permintaan dari costumer yang merupakan kantor-kantor pemasaran yang telah tersebar berbagai daerah di Indonesia. Dari tahap pemasakan atau peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI selalu memperhatikan kualitas serta peralatan-peralatan yang digunakan agar produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai. Dalam tahap proses packaging yang ada di PT.MBI melalui dengan 3 line diantaranya racking line (Line 1), canning line (Line 2), bottling line (Line 3). Adapun pada proses pengalengan hingga pengepakan yang ada pada line 2 terdapat beberapa mesin yang digunakan secara terus menerus diantaranya mesin depalletizer, mesin filler, mesin seamer, mesin pasteurizer, mesin FLD, mesin Wrap Around, mesin Shrink Wrap dan mesin Weiger. Oleh karena
1
besarnya permintaan dari costumer yang tiada henti, oleh sebab itu proses produksi pengalengan yang ada pada Line 2 tersebut berlangsung secara terus menerus tiada henti, dengan demikian Line 2 ini perlu perhatian khusus serta tidak terlepas dari masalah efektivitas mesin atau peralatan secara keseluruhan menjadi satu (Line 2), oleh karena itu tanpa adanya usaha perbaikan atau pemeliharaan serta metode yang baik maka proses produksi pengalengan pada Line 2 tersebut kurang berjalan seoptimal mungkin dan kualitas produk yang diinginkan pun kurang tercapai, sehingga dapat menyebabkan tidak tercapainya produktivitas dan profitabilitas yang diinginkan. Pada era persaingan yang semakin ketat saat ini, perusahaan selalu mencari alternatif untuk berkompetisi agar dapat meningkatkan usaha perbaikan serta keuntungan yang didapat, yaitu dengan menambah kapasitas produksi, efisiensi terhadap waktu produksi hingga kegiatan logistik, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang prima kepada konsumen. Adapun setiap perusahaan dituntut harus selalu melakukan perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement) disetiap department serta proses yang ada didalamnya. Dengan cara tersebut diharapkan perusahaan mampu bertahan dalam era persaingan saat ini. (Susanti Oktaria, 2011). Ditinjau dari segi perbaikan yang ada pada perusahaan, lini produksi merupakan lini yang paling utama untuk selalu diperhatikan, karena pada lini produksi tersebut merupakan lini yang sangat vital bagi perusahaan, dimana pada lini ini terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan juga ditingkatkan produktivitasnya, termasuk peralatan dan mesin yang mendukung proses
2
produksi. Adapun usaha yang dilakukan yaitu dengan cara meningkatkan utilisasi peralatan yang mereka miliki seoptimal mungkin. Namun utilisasi dari peralatan
yang
ada pada setiap perusahaan adalah sekitar setengah dari
kemampuan mesin yang sesungguhnya (Nakajima, 1988). Namun pada prakteknya, seringkali usaha perbaikan atau pemliharaan yang dilakukan tersebut hanya kepada pemborosan, karena tindakan perbaikan atau pemeliharaan yang dilakukan tidak menyentuh akar permasalahan yang ada sesungguhnya. Hal tersebut dikarenakan suatu tindakan perbaikan tidak mengetahui secara jelas permasalahan yang terjadi serta faktor-faktor yang menyebabkannya.
Untuk
itu
diperlukan
suatu
metode
yang
dapat
mengungkapkan secara jelas akar permasalahan yang terjadi agar dapat melakukan peningkatan kinerja peralatan secara optimal (Jonsson dan Lesshammar, 1999). Oleh karena itu untuk mendukung suatu sistem manufaktur, kinerja dari peralatan-peralatan yang digunakan harus selalu diperhatikan, sehingga dapat digunakan seoptimal mungkin. Adapun masalah perbaikan atau perawatan yang ada pada rata-rata setiap manufaktur terjadi karena belum adanya atau kurang efektifnya sistem atau metode yang mampu mengukur kinerja dari peralatan-peralatan yang ada serta dapat memberikan solusi terhadap akar permasalahan yang ditemui. Dengan demikian pemilihan metode pengukuran kinerja sangat penting bagi perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Adapun salah satu metode pengukuran kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan, terutama telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan jepang yang
3
mampu mengatasi permasalahan equipment yaitu metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Metode ini merupakan bagian dari sistem pemeliharaan yang telah banyak diterapkan oleh perusahaan jepang, yaitu Total Productive Maintenance (TPM). (Kornelius Dwi, 2012). Adapun pada pengukuran OEE dilakukan dengan memperhatikan tiga hal penting, yaitu availability rate, performance rate, dan Quality rate (Agil dan Hari, 2012). Ketiga jenis faktor tersebut umumnya dijabarkan kedalam beberapa jenis Losses (kerugian), yaitu breakdown losses, set up & adjustment, idle & minor Stoppages, reduced speed, process defect, dan Reduced Yield (Nakajima, 1988 ; Jeong & Philips, 2001), dalam (Agil & Hari, 2012). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui serta mengukur nilai overall equipment effectiveness (OEE) pada mesin atau peralatan secara keseluruhan menjadi satu (pada line 2), serta melihat faktor dari six big losses yang dapat mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin atau peralatan secara keseluruhan yang ada pada line 2 tersebut.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang
akan menjadi fokus obyek kajian didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada proses packaging pada lini line 2 secara keseluruhan. 2. Bagaimana cara menganalisa nilai OEE dengan Losses yang terjadi, serta diagram sebab akibat dari permasalahan yang ada.
4
3. Bagaimana menentukan usulan perbaikan dari akar permasalahan yang ditemukan.
1.3
Batasan Masalah Agar permasalahan pada penelitian ini mudah dipahami serta lebih terarah,
maka akan dilakukan beberapa pembatasan masalah sebagai berikut: 1.
Penelitian ini dilakukan di PT.MBI Tangerang
2.
Pengambilan data berdasarkan data keseluruhan mesin atau peralatan menjadi satu (Line 2) yang dilakukan melalui sistem SAP berdasarkan laporan harian dari lini packaging Line 2.
3.
Penelitian dilakukan pada lini Line 2 yang terdiri dari 8 mesin utama yang secara keseluruhan menjadi satu, yaitu depalletizer, filler, can seamer, pasteurizer, FLD, wrap around, shrink wrap dan weigher.
4.
Data yang diambil pada periode Agustus – Oktober 2013 perminggu.
5.
Penelitian ini berfokus pada perhitungan nilai OEE dan analisa hasil pengukuran serta mengetahui besarnya kerugian pada mesin atau peralatan (six big losses).
6.
Penelitian yang dilakukan tidak membahas mengenai implementasi TPM diperusahaan tersebut.
7.
1.4
Penelitian yang dilakuakan tidak sampai keperhitungan biaya.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
5
1.
Mendapatkan nilai OEE dari mesin atau peralatan secara keseluruhan lini pada proses packaging yang ada pada line 2.
2.
Mengetahui losses dan akar penyebab yang menyebabkan rendahnya nilai OEE. Memberikan usulan-usulan pemecahan masalah yang terjadi.
3.
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan digunakan untuk memudahkan pembahasan,
penulisan ini dibagi menjadi enam bab yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara garis besarnya sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori Bab
ini
mengemukakan
secara
singkat
teori-teori
yang
berhubungan dan berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi landasan berfikir dalam proses pemecahan masalah penelitian.
6
BAB III
Metode Penelitian Pada bab ini membahas cara penelitian, cara pengumpulan dan pengolahan data dengan menggunakan metode yang ada sebagai kerangka untuk memecahkan masalah.
BAB IV
Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini berisikan tentang pengumpulan data-data yang didapat baik yang berupa data utama maupun data pendukung, wawancara serta pengamatan langsung dilapangan yang kemudian data tersebut diolah menggunakan teori sebagai landasan, guna untuk memecahkan masalah.
BAB V
Analisa Hasil Menjelasakan mengenai analisa hasil dari pengolahan data serta pemecahan masalah dengan mengetahui nilai OEE pada mesin atau peralatan guna mengetahui seberapa besar kerugian efisiensi pada mesin atau peralatan.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan dan penelitian secara menyeluruh berdasarkan hasil analisa dan pemecahan masalah serta memberikan saran-saran dari penulis berkaitan dengan penulisan ini.
7