BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang memegang peranan penting, karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber utama penerimaan dalam negeri untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Soemitro dalam Brotodiharjo (1995:5), pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umun. Dari definisi tersebut, kemungkinan yang membuat wajib pajak melakukan penghindaran diri dari pajak karena dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individu secara langsung dari pemerintah. Pajak bagi suatu badan perusahaan yang ditanggung merupakan salah satu elemen biaya atau pemegang laba, oleh karena itu semakin tinggi pajak yang ditanggung berarti semakin kecil laba bersih yang secara riil dihasilkan. Wajib pajak dengan pemerintah mempunyai kepentingan yang berbeda dalam pembayaran pajak. Wajib pajak berusaha membayar pajak dengan sekecil mungkin karena secara tidak langsung mengurangi kemampuan ekonomis wajib pajak. Tetapi dari pihak pemerintah memerlukan dana dari penerimaan pajak untuk membiayai pengeluaran pemerintah, karena adanya perbedaan kepentingan, maka wajib pajak cenderung untuk berusaha mengurangi jumlah pembayaran pajak. Pengurangan
1
(penghematan pajak) dapat dilakukan dengan cara penggelapan pajak (tax evation) dan penghindaran pajak (tax avoidance) (Mardiasmo, 1998:275). Penggelapan pajak merupakan pengurangan pajak yang dilakukan dengan jalan melanggar peraturan perpajakan,
seperti
contohnya
memberikan
laporan
keuangan
palsu
atau
menyembunyikan data. Penggelapan pajak ini tidak sejalan dengan prinsip manajemen, sedangkan penghindaran pajak adalah usaha pengurangan pajak namun tetap mematuhi ketentuan-ketentuan peraturan perpajakan, seperti memanfaatkan halhal yang belum diatur dalam peraturan perpajakan yang berlaku. Penghindaran pajak ini digunakan untuk menghemat pajak. Dengan demikian diperlukan seorang manajemen pajak yang berkerja untuk membuat pajak perusahaan ditekan serendah mungkin dan menunda selambat mungkin pembayaran pajak untuk memperoleh laba yang diharapkan. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan bagian dari manajemen pajak, selain pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation) dan pengendalian pajak (tax control) (Suandy Early 2003:7). Perencanaan pajak merupakan upaya legal yang biasa dilakukan oleh wajib pajak untuk penghematan (pengurangan) pajak. Upaya ini dapat ditempuh dengan mencari celah-celah (titik lemah) dalam peraturan perpajakan yang telah berlaku maupun memanfaatkan hal-hal yang belum diatur dalam peraturan perpajakan (loopholes). Dengan adanya pajak yang baik, wajib pajak dalam hal ini perusahaan dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga tidak dikenai sanksi yang merupakan pemborosan dan akan menambah beban pajak (tax burden) bagi
2
perusahaan, karena beban pajak merupakan pengeluaran kas bagi perusahaan. Perencanaan pajak pada prinsipnya bermanfaat sebagai penghematan kas keluar dan mengatur aliran kas (Mardiasmo, 1998:227). Secara umum perencanaan pajak didefinisikan sebagai proses mengorganisasikan usaha wajib pajak, kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga hutang pajaknya baik pajak penghasilan maupun pajak lainnya berada dalam posisi yang minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Mangonting, 1999:45). Perencanaan pajak biasa dilakukan melalui pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah dan jenis pajak yang lain (daerah). Meskipun demikian elemen pajak yang sering diperhatikan oleh setiap pengusaha adalah pajak pajak penghasilan (baik penghasilan badan maupun penghasilan karyawan atau penerimaan lain, jika penghasilan tersebut ditanggung untuk pemberi kerja), karena jenis pajak tersebutlah yang paling memungkinkan untuk penghematan pembayaran pajak dan jumlahnya cukup material. PT. UNGGUL REJO WARSONO yang bergerak dibidang industri tekstil banyak melakukan transaksi pembelian bahan baku dan penjualan barang. Pada setiap perusahaan ini mendapatkan laba rata-rata yang sudah dikurangi dengan biaya-biaya sebesar kurang lebih Rp. 50.000.000,- per bulan. Dengan dilihat dari besarnya laba rata-rata yang diperoleh, maka PT. UNGGUL REJO WARSONO memerlukan perencanaan pajak untuk tujuan menghemat pembayaran pajak penghasilan. Skripsi ini akan menguraikan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh subyek pajak dan obyek pajak agar dapat menghemat pajak khususnya pajak penghasilan
3
sebuah badan atau perusahaan. Skripsi ini berjudul ā€¯Perencanaan Pajak Sebagai Alat Penghematan Pajak Penghasilan yang Dibayar oleh Perusahaanā€¯. 1.2. Rumusan Masalah Penghematan pembayaran pajak dapat dilakukan baik melalui penundaan pajak yang dibayar (berkaitan dengan time value for money) maupun melalui pengurangan terhadap jumlahnya. Dalam hal ini PT. Unggul Rejo Warsono belum melakukan penghematan pajak. Pokok permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah Apakah perencanaan pajak pada PT. Unggul Rejo Warsono dapat menekan beban pajak? 1.3. Batasan Masalah 1. Membahas khusus penghasilan badan karena pajak penghasilan badan merupakan pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan dan bebannya tidak dapat digeser kepada pihak lain. 2. Data keuangan yang digunakan adalah data keuangan tahun 2003. 3. Analisis data dibatasi pada biaya-biaya dan pendapatan yang sesuai dengan Undang-undang No.17 tahun 2000. 1.4. Tujuan penelitian 1.
Untuk mengevaluasi/menganalisis perhitungan pajak yang selama ini dibayar oleh PT.Unggul Rejo Warsono.
4
2. Untuk memberikan alternatif lain yang lebih efisien dalam upaya meninimalkan pajak yang dibayarkan untuk mencapai laba sebelum pajak yang optimal. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai pengalaman praktis dalam menerapkan teori-teori yang telah diperolah di bangku kuliah dan menambah wawasan pemikiran dalam dunia nyata bidang perpajakan terutama mengenai pajak penghasilan. 2. Bagi Perusahaan Memberikan kontribusi pada perusahaan untuk meminimalkan pajak yang dibayar untuk mencapai laba sebelum pajak yang optimal.
5