BAB I PENDAHULUAN Pengertian Pendapatan Regional Kegunaan Statistik Pendapatan Nasional Ruang Lingkup dan Metode Penghitungan
Pendahuluan/Introduction
BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Pengertian Pendapatan Regional
1.1. Regional Income Meaning
Salah satu indikator penting untuk
One of the important economic
mengetahui kondisi ekonomi di suatu
indicator for a certain period and area
wilayah dalam suatu periode tertentu
is shown by Gross Domestic Regional
ditunjukkan oleh data Produk Domestik
Product (GDRP),
Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar
constant prices. GDRP is defined as
harga berlaku maupun atas dasar harga
total value added created from all
konstan. PDRB didefinisikan sebagai nilai
economic units in a certain region, or
tambah seluruh unit usaha dalam suatu
is a total
wilayah tertentu, atau merupakan jumlah
produced by all economic units. The
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
current price of GDRP are derived
oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas
when
dasar harga berlaku menggambarkan
according to the exsisting
nilai barang dan jasa yang dihitung
year, while the constant prices are
menggunakan harga pada setiap tahun,
when the products calculated at fix
sedang PDRB atas dasar harga konstan
prices of base year, which in this case
menunjukkan nilai tambah barang dan
is 2000. The current prices have
jasa yang dihitung dengan harga pada
advantages for showing economic
satu
structures, and the constant prices for
tahun
dimana
tertentu
dalam
sebagai
penghitungan
dasar, ini
the
at
current and
final goods and services
products
calculated price in
knowing economic progress.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
2
Pendahuluan/Introduction
digunakan tahun 2000. PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat
pergeseran
ekonomi,
sedang
digunakan
dan
struktur
harga
konstan
untuk
mengetahui
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
The
Untuk
menghitung
angka-angka
estimated
GDRP by
data
three
can
be
approaches,
PDRB ada tiga pendekatan, yaitu :
namely:
a. Menurut Pendekatan Produksi, PDRB
a. Production approach, GDRP is a
adalah jumlah nilai barang dan jasa
total of final product produced
akhir yang dihasilkan oleh berbagai
from
unit produksi diwilayah suatu daerah
country for certain period (usually a
dalam jangka waktu tertentu (biasanya
year).
all production units in
satu tahun). Unit – unit produksi tersebut dalam
The production are grouped into 9
penyajian ini dikelompokkan menjadi
sectors
9 lapangan usaha yaitu ;
of origin, these are :
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan
1. Agriculture, live stock, forestry
dan Perikanan, 2. Pertambangan dan
and fishery 2.Mining and quarrying;
Penggalian, 3. Industri Pengolahan, 4
3. Manufacturing; 4. Electricity, gas
Listrik,
and water supply; 5. Construction
Gas
dan
Air
Bersih,
5.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
3
Pendahuluan/Introduction
Bangunan, 6. Perdagangan, Hotel dan
6. Trade, hotel and restaurant; 7.
Restoran,
Transport and communication; 8.
7.
Pengangkutan
Komunikasi, 8. Keuangan,
dan
Persewaan
Finance,
dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa – jasa
services;
termasuk jasa pelayanan pemerintah.
services provided by government.
b. Pendekatan Pendapatan,
rental and business 9.
Services
including
b. Income approach,
PDRB merupakan jumlah balas jasa
GDRB is a total of compensations of
yang
production
diterima oleh faktor – faktor
factors
engaged
in
produksi yang ikut serta dalam proses
production process in a country and
produksi di suatu daerah dalam jangka
for a certain period (usually in a
waktu tertentu (biasanya satu tahun).
year). The compensations
Balas
yang
wages land rental, capital interest
dimaksud adalah upah dan gaji, sewa
and profits, all before taxes. In this
tanah, bunga modal dan keuntungan;
definition
semuanya sebelum dipotong pajak
depreciation and net indirect taxes.
penghasilan dan pajak penghasilan dan
Total of the income components in
pajak langsung lainnya. Dalam definisi
a sector is called gross value added.
ini, PDRB mencakup juga penyusutan
It therefore, the GDRP is a total
dan pajak tidak langsung neto. Jumlah
value added of all economic sectors
semua
(sectors of origin).
jasa
faktor
komponen
produksi
pendapatan
ini
GDRP
includes
are
also
persektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu produk
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
4
Pendahuluan/Introduction
domestik
bruto merupakan jumlah
dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).
c. Pendekatan Pengeluaran, PDRB
adalah
permintaan
semua
akhir
c. Expenditure approach, komponen
seperti
:
(1)
GDRP is
total components of final
demand, which are : (1) Household
pengeluaran konsumsi Rumah tangga
and
dan lembaga swasta nirlaba, (2)
expendi
konsumsi
(3)
consumption; (3) Gross domestic
pembentukan modal tetap domestik
fixed capital formation; (4) Change
bruto,
(4)
in stock, and (5) Net export in a
ekspor
neto, dalam jangka waktu
pemerintah,
perubahan stok, dan (5)
period non profit institution tures;
(2)
Government
certain period
tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor. Secara
konsep
ketiga pendekatan
Conceptually,
the
three
tersebut memberikan jumlah yang
approaches give the same results for
sama
pengeluaran
total expenditure, total final goods
dengan jumlah barang dan jasa akhir
and services and total income of
yang dihasilkan dan harus sama pula
production factors. Further, GDRP at
dengan jumlah
current prices includes net indirect
antara jumlah
pendapatan untuk
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
5
Pendahuluan/Introduction
faktor-faktor produksinya. Selanjutnya PDRB
atas
dasar
harga
taxes.
pasar,
mencakup komponen pajak tidak langsung neto. Disamping PDRB sebagai salah satu
Other figures, derived from
indikator ekonomi, beberapa ukuran
GDRP, are also valuable for economic
penting lainnya yang diturunkan dari data
indicators, namely :
PDRB yakni 1.
Produk Regional Bruto merupakan
1. Gross
Regional Product, it is
produk domestik bruto ditambah
derived from GDRP plus net
dengan pendapatan neto dari luar
income from abroad. Term net
negeri. Pendapatan neto itu sendiri
refers to the income of production
merupakan pendapatan atas faktor
factors
produksi (tenaga kerja dan modal)
received by Banyuasin resident in
milik penduduk Kabupaten Banyuasin
abroad minus income
yang
diterima
dari
luar
(labor
and
capital)
negeri
dikurangi dengan pendapatan yang sama milik penduduk asing yang diperoleh dari Kabupaten Banyuasin. 2.
Produk Regional Neto merupakan produk regional
bruto dikurangi
dengan seluruh penyusutan atas
2. Net Regional Product, at current price, which is derived from Gross Regional
Product
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
minus
6
Pendahuluan/Introduction
barang-barang modal
tetap yang
digunakan dalam proses produksi
depreciation of capital goods used in production process for a year.
selama satu tahun. 3.
Produk Regional Neto atas dasar biaya faktor
produksi
3. Net Regional Product at factor
adalah
cost, defined as the product at
atas dasar
current price minus net indirect
harga pasar dikurangi dengan pajak
taxes The term net is the indirect
tidak langsung neto.
taxes minus government subsidy.
produk regional neto
langsung neto
Pajak tidak pajak
The indirect taxes and subsidies
yang
dipungut
are levied on goods and services
pemerintah
dikurangi
subsidi
produced or sold. The indirect
pemerintah.
Baik
tidak
taxes affect in increasing prices,
langsung maupun subsidi, kedua-
whereas the subsidy conversely.
duanya dikenakan terhadap barang
The Net Regional Product at factor
dan jasa yang diproduksi atau dijual.
cost is well known as Regional
Pajak tidak
Income.
tidak
merupakan
langsung
pajak
langsung bersifat
menaikkan harga jual sedangkan subsidi
sebaliknya.
Selanjutnya,
produk regional neto atas dasar biaya produksi disebut sebagai Pendapatan Regional.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
7
Pendahuluan/Introduction
4.
Angka - angka per kapita adalah
4. Per capita figures are obtained
ukuran-ukuran indikator ekonomi
by dividing the indicators above by
dibagi dengan jumlah penduduk
the total population at mid year.
pertengahan tahun.
1.2. Kegunaan
Statistik
Pendapatan
1.2
Regional
Income
Statistics
Nasional
Benefits
Data pendapatan Regional adalah
Regional income data is an
salah satu indikator makro yang dapat
economic indicator used for showing
menunjukkan
region economic condition annually.
kondisi
perekonomian
daerah setiap tahun. Manfaat yang dapat
The benefits from this data are :
diperoleh dari data ini antara lain adalah : 1. PDRB
harga
berlaku
nominal
1. GDRP at current prices shows the
menunjukkan kemampuan sumber
capability of economic resources
daya ekonomi yang dihasilkan oleh
to produce products in a region. A
suatu daerah. Nilai PDRB yang besar
large value of GDRP shows a
menunjukkan kemampuan sumber
strong economic capability.
daya ekonomi yang besar. 2. PDRB harga berlaku menunjukkan pendapatan
yang
memungkinkan
dapat dinikmati oleh penduduk suatu
2. GDRP at current prices shows the income received by the residents of a region.
daerah. 3. PDRB harga konstan (riil) dapat
3. GDRP at constant prices gives a
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
8
Pendahuluan/Introduction
digunakan
untuk
menunjukkan
besarnya struktur ekonomi
picture for economic growth either
secara
for the whole or specific sector
keseluruhan atau setiap sektor dari
annually.
tahun ke tahun. 4. Distribusi
PDRB
harga
menurut
sektor
berlaku
4. Distribution of GDRP at current
menunjukan
prices
shows
the
economic
besarnya struktur perekonomian dan
structure of a country. A big share
peranan
of the sector plays as a basis of
sektor
mempunyai menunjukkan
ekonomi peran
basis
yang besar
the country economy
perekonomian
suatu negara 5. PDRB
harga
berlaku
menurut
5. GDRP at current prices by expendi
penggunaan menunjukkan bagaimana
ture shows the use of goods and
produk barang dan jasa digunakan
services
untuk tujuan konsumsi, investasi dan
investment,
diperdagangkan dengan pihak luar
overseas.
for
consumption,
and
trade
of
GDRP
with
negeri. 6. Distribusi PDRB menurut penggunaan
6. Distribution
by
menunjukkan peranan kelembagaan
expenditure explains the share of
menggunakan barang dan jasa yang
institution products by economic
dihasilkan dari sektor ekonomi.
sectors.
7. PDRB penggunaan atas dasar harga konstan
bermanfaat
untuk
7.
GDRP at constant prices by expen diture has benefits for exposing
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
9
Pendahuluan/Introduction
pengukuran
laju
pertumbuhan
the real growth of consumption,
konsumsi, investasi dan perdagangan
investment, and external trade.
luar negeri. 8.
PDRB
dan
PRB
harga berlaku PDRB
per kapita
atas
8.
Per capita GDRP and GRP at
menunjukkan nilai
current prices give a clue of GRP
dan PRB per kepala atau
and GNRP per person. These data
per satu orang penduduk.
also conclude the GDRP and the GRP
distributed
equally
to
population in a year. 9.
PDRB
dan PRB per kapita atas
9.
Per capita GDRP and GRP have
dasar harga konstan berguna untuk
benefit for exposing economic
mengetahui pertumbuhan
growth adjusted by population
nyata
ekonomi perkapita.
1.3. Ruang Lingkup Dan Metode
growth.
1.3. Coverage And Estimate Method
Penghitungan
Uraian sektoral yang disajikan dalam
Sectoral description presented in
bab ini mencakup ruang lingkup dan
this chapter includes coverage and
definisi dari masing-masing sektor dan
definition for sector and sub-sector,
sub-sektor, cara-cara perhitungan Nilai
estimation of value added both at
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar
current and constant 2000 market
harga berlaku maupun atas dasar harga
prices, and is data sources.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
10
Pendahuluan/Introduction
konstan 2000, serta sumber datanya. 1.
Pertanian, Peternakan, Kehutanan
1.
Agriculture, Forestry and Fishery
dan Perikanan 1.1. Tanaman Bahan Makanan
1.1. Farm Food Crops
Sub-sektor ini mencakup komoditi
This
sub
sector
includes
bahan makanan seperti padi, jagung,
commodities such as paddy, maize,
ketela pohon, ketela rambat, umbi-
cassava, sweet potatoes, root crops,
umbian, kacang tanah kacang kedele,
peanuts, soy bean, other bean and
kacang-kacangan lainnya; sayur-sayuran,
nuts, vegetable and other form food
buah-buahan, padi-padian serta bahan
crops.
makanan lainnya. 1.2. Tanaman Perkebunan
1.2. Estate Crops
Sub-sektor ini mencakup semua
This sub-sector covers all kinds
jenis kegiatan tanaman perkebunan yang
of estate crops activities, for example
diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh
clove, ginger, cashew fruit, castor,
perusahaan perkebunan. Komoditi yang
cocoa,
dicakup meliputi antara lain cengkeh,
cinnamon, coconut, oil palm, candle
jahe, jambu mete jarak, kakao, karet,
nut, quinine, coffee, pepper, vanilla,
kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa
sackfibre, sugar cane, tobacco, tea
sawit, kemiri, kina, kopi, lada, panili, serat
and other estate crop.
rubber,
cotton,
kapok,
karung, tebu, tembakau, serta tanaman perkebunan lainnya.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
11
Pendahuluan/Introduction
1.3. Peternakan dan Hasilnya
1.3. Livestock and Its Products
Sub-sektor ini mencakup semua
This sub-sector covers activities
kegiatan pembibitan dan budidaya segala
all kinds of animal husbandry and
jenis ternak dan unggas dengan tujuan
poultry for to breeding, growing up,
untuk
dibesarkan,
slaughtering and obtain its product
dipotong dan diambil hasilnya, baik yang
undertaking by people and livestock
dilakukan
oleh
company. Kind of animal husbandry
perusahaan peternakan. Jenis ternak
coverscattle, buffalo, goat, pig, horse,
yang dicakup adalah : sapi, kerbau,
chicken, duck, eggs, fresh milk, and
kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur
other caring animals.
dikembangbiakkan,
rakyat
maupun
ayam, telur itik, susu sapi serta hewan peliharaan lainnya. 1.4. Kehutanan
1.4. Forestry
Sub-sektor ini mencakup kegiatan
This Sub-sector involves cutting
penebangan segala jenis kayu serta
of wood, gathering products such as
pengambilan
daun-daunan,
getah-
leaves, saps and roots, including
getahan
dan
akar-akaran,
termasuk
hunting. Commodities covered are log
kegiatan
perburuan.
Komoditi
yang
(from extensive jungle and cultivated
dicakup meliputi: kayu gelondongan (baik
forest), fire wood, rattan, charcoal,
berasal dari hutan rimba maupun hutan
bamboo,
budidaya), kayu bakar, rotan, arang,
peel, deer, wild pig and other forest
bambu, terpentin, gondorukem, kopal,
products.
turpentine,
gandarukem,
menjangan, babi hutan, serta lainnya.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
12
Pendahuluan/Introduction
1.5. Perikanan
1.5.
Sub-sektor ini mencakup semua
Fishery Fishery Sub-sector includes all
kegiatan penangkapan, pembenihan dan
kind
of cultivating fish, both in
budidaya segala jenis ikan dan biota air
freshwater Fishery products are mas
lainnya. Komoditi hasil perikanan antara
fish, uajair fish,sepat fish and other
lain seperti ikan mas, ikan mujair, ikan
freshwater
fishes.
sepat. Ikan gabus, ikan baung, ikan lele, udang dan ikan darat lainnya. 1.6. Jasa Pertanian
1.6. Agriculture Service
Jasa pertanian merupakan jasa-jasa
Agriculture
services
are
khusus yang diberikan untuk menunjang
identified as supporting activity for
kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan
agriculture
suatu pungutan atau kontrak tertentu.
contractual work and percentages to
Termasuk dalam jasa pertanian adalah
results. Included in this sub-sector is
penyewaan alat pertanian
dengan
agriculture equipment rental with
operatornya dengan syarat pengelolaan
operator under condition that the
dan resiko usaha tersebut dilakukan
organizing
secara terpisah. Dalam penghitungan nilai
separately. Value added of agriculture
tambah jasa pertanian ini terdistribusi
sector,
pada masing-masing sub-sektor (misalnya
agriculture service and distributed
jasa dokter hewan pada sub-sektor
into each sub-sector (such as animal
peternakan, jasa memetik kopi pada sub-
doctor services in the livestock sub-
sektor perkebunan). Akan tetapi karena
sector, coffee picking service in estate
economic
and
activity
conceptually,
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
such
risk
included
as
are
in
13
Pendahuluan/Introduction
sampai saat ini belum didapat informasi
crops). Because of the incomplete in
yang lengkap tentang jasa pertanian,
information the agriculture services,
maka
nilai
calculated by a certain percentage as
dalam
mark-up value to the each agriculture
untuk
tersebut
alasan
dianggap
praktisnya terwakili
besarnya persentase mark-up untuk tiap-
sub-sector.
tiap sub-sektor pertanian. 1.7
Metode penghitungan Output dan
1.7.
Estimation Methods of Value
Nilai Tambah
Added and Output
Pendekatan yang digunakan dalam
Approach that is used in
memperkirakan
nilai tambah sektor
pertanian adalah
melalui pendekatan
estimating
the
agriculture
sector
value added is through production
produksi. Pendekatan ini didasarkan pada
approach. This approach
pertimbangan tersedianya data produksi
the availability of
dan harga untuk masing-masing komoditi
price
pertanian.
commodity.
data
for
based on
production and each
agriculture
Secara umum, nilai output setiap
In generally, output of each
komoditi diperoleh dari hasil perkalian
commodity is obtained by multiplying
antara produksi yang dihasilkan dengan
both
harga produsen komoditi bersangkutan.
producer’s price. According to its
Menurut sifatnya, output dibedakan atas
characteristic, output is divided into
dua jenis yaitu output utama dan output
two kinds, namely main output and by
ikutan.
product.
Disamping
itu
diperkirakan
production
and
Commodities
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
commodity
of
other
14
Pendahuluan/Introduction
melalui besaran persentase pelengkap
agriculture sub sectors which have not
(mark-up) yang diperoleh dari berbagai
data available are estimated through
survey khusus. Total output suatu sub-
mark-up percentage, obtained from
sektor merupakan penjumlahan dari nilai
several specific surveys. Total output
output utama dan ikutan dari seluruh
of the sub-sector is resulted from
komoditi
nilai
summing the main products, by
pelengkapnya. Nilai Tambah Bruto (NTB)
products and some mark-up. Value
suatu
dari
added is derived trough a total of all
NTB tiap-tiap komoditi.
value added of each commodity. The
NTB ini didapat dari pengurangan nilai
value added it self is a residual of
output atas harga produsen terhadap
output at producer prices minus
seluruh biaya-biaya antara, yang dalam
intermediate inputs; production and
prakteknya
melalui
costs are valued at 2000 prices. For
perkalian antara rasio NTB terhadap
The livestock, is product can not be
output
Untuk
estimated directly, but is used a
keperluan penyajian data NTB atas dasar
certain formula using three variables:
konstan 2000 (2000=100), digunakan
number of slaughtering plus changes
metode revaluasi, yaitu metode dimana
stock and export of animals.
ditambah
sub-sektor
penjumlahan
biasa
komoditi
dengan
diperoleh
dihitung
tertentu.
seluruh produksi dan biaya-biaya antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar 2000.
Khusus
untuk
sub-sektor
peternakan, penghitungan produksinya tidak dapat dilakukan secara langsung,
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
15
Pendahuluan/Introduction
tetapi diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang menggunakan tiga pengubah, yakni : banyaknya
ternak
yang
dipotong
ditambah selisih populasi ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak. . 2. Pertambangan dan Penggalian Seluruh
yang
All commodities covered in this
dicakup dalam sektor pertambangan dan
sector are grouped into three sub-
penggalian, dikelompokkan dalam tiga
sectors; oil and gas mining, non oil-
sub-sektor, yaitu : pertambangan minyak
gas mining and quarrying.
dan gas bumi
jenis
komoditi
2. Mining and quarrying
(migas), pertambangan
tanpa migas dan penggalian.
2.1.
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
2.1
Oil and Gas Mining The oil gas mining covers
Pertambangan
meliputi
activities of getting and finding oil and
kegiatan pencarian kandungan minyak
gas, exploring, mining, evaporating,
gas
gas, exploring, mining, evaporating,
bumi,
migas
penyiapan
pengeboran,
penambangan, penguapan, pemisahan
separating
serta penampungan untuk dapat dijual
commodities in order to sell and
atau
marketed
dipasarkan.
Komoditi
yang
and
them.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
obtaining
these
Commodities
16
Pendahuluan/Introduction
dihasilkan
adalah
bumi,
obtained are crude oil, condensate
kondensat dan gas bumi. Berbeda dengan
and natural gas. Other than previous
penghitungan
pada
estimation, this 2000 series extended
cakupan
to include natural hot steam from
komoditi sub-sektor ini diperluas dengan
earth, whereas this steam has not
menambahkan uap panas bumi, dimana
include in 1983 estimation yet due to
pada penghitungan seri 1983 komoditi
the lack of data.
penghitungan
minyak
sebelumnya, seri
2000,
tersebut belum diperhitungkan karena masih belum tersedia datanya Metode
penghitungan
yang
The estimation method used is
digunakan pendekatan produksi. Output
production
atas dasar harga
berlaku, diperoleh
current price is obtained through
melalui perkalian antara kuantum barang
multiplying the quantum and per unit
yang dihasilkan dengan harga per unit
price for respective year. While output
produksi pada masing-masing tahun. NTB
at constant prices is derived through
atas dasar harga berlaku
multiplying those quantum and per
dengan mengalikan
diperoleh
out put tersebut
unit
prices
approach.
at
2000
An
output
year.
By
dengan rasio NTB terhadap output pada
multiplying the output with ratio of
masing- masing tahun. Sedangkan output
value added we get value added at
atas dasar harga konstan 2000 diperoleh
2000 prices.
dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masing-masing tahun dengan harga per
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
17
Pendahuluan/Introduction
unit produksi pada tahun 2000. Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.
2.2. Pertambangan tanpa Minyak Pertambangan
tanpa
2.2. Non-Oil-Gas Mining migas
This
sub-sector
includes
meliputi pengam bilan dan persiapan
obtaining and preparation of further
pengolahan lanjutan benda padat, baik di
processing of solid object, whether
bawah maupun diatas permukaan bumi
beneath, under or above earth and
serta seluruh kegiatan lainnya yang
also all activities to utilize those
bertujuan untuk memanfaatkan bijih
products. The commodities are coal,
logam dan hasil tambang lainnya. Hasil
iron ore, tin, nickel, ferrous nickel,
dari kegiatan ini adalah batu bara, pasir
nickel mates, bauxite, gold and silver,
besi, biji timah, biji nikel, ferro nikel, nikel
manganese, sulfur, iodine, phosphate,
mattes, biji bauksit, biji tembaga, bijih
natural asphalt and others.
emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium, fosfat, aspal alam serta komoditi tambang selain tersebut diatas. Untuk beberapa
memperoleh komoditi
tambang
output
To
estimate
output
of
seperti
commodities like coal, iron ore, tin,
batubara, bijih bauksit, bijih timah, bijih
nickel, ferrous nickel, nickel mates,
tembaga, bijih nikel, ferro nikel, nikel,
bauxite,
gold
and
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
silver
used
18
Pendahuluan/Introduction
nikel mates, bijih emas dan bijih perak
production approach. The method to
tetap digunakan metode pendekatan
estimate output and value added at
produksi. Cara yang digunakan untuk
current prices and constant prices
memperoleh output dan NTB atas dasar
2000 used the same at oil and gas
harga berlaku dan atas dasar harga
mining, it’s revaluasi.
konstan 2000 ditempuh cara yang sama dengan cara yang digunakan pada subsektor
pertambangan
migas,
yaitu
revaluasi. Untuk memperoleh output dan
For iron, manganese and sulfur
NTB komoditi pasir besi, bijih mangan dan
commodities, the estimation of their
belerang
menggunakan
output and value added is obtained by
berbeda
dengan
cara
yang
komoditi-komoditi
applying
other
diatas.
explaned above.
2.3. Penggalian
2.3.
Sub-sektor
ini
mencakup
procedures
than
Quarrying This
sub-sector
covers
penggalian dan pengambilan segala jenis
quarrying and gathering all kinds of
barang galian seperti batu-batuan, pasir
stone, sand and soil which are
dan tanah yang pada umumnya berada
generally available on earth. The
pada
dari
products are mount stones, river
kegiatan ini adalah batu gunung, batu
stones, lime stones, pebbles, corals,
kali, batu kapur, koral, kerikil, batu
marbles,
permukaan
bumi.
Hasil
sand
used
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
in
material
19
Pendahuluan/Introduction
karang, batu marmer, pasir untuk bahan
construction, silicate, kaolin, quartz.
bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat. Output penggalian lainnya atas dasar
harga
konstan
tahun
2000
Output of other quarrying products at 2000 constants prices also
diestimasi melalui pergeseran output
based
tahun 1993 menjadi output tahun 2000,
extrapolated
dengan menggunakan perubahan output
indicator of construction change at
sektor
harga
real value (1993 = 100). This output
(1993=100). Lalu output ini
then multiplied with the value added
dikalikan dengan rasio NTB terhadap
ratio to obtain value added at
output tahun 2000 sehingga diperoleh
constant 2000 price. The current
NTB atas dasar harga konstan tahun
values are derived through using
2000. Output harga berlaku diperoleh
index of whole saleprices of quarrying
setelah output atas dasar harga konstan
for the output, and further multiply it
2000
with value added ratio to get the
bangunan
konstan
dikalikan
penggalian
atas
dengan
(2000=100).
dasar
indeks
HPB
Selanjutnya
on
1993 to
output
2000
by
and using
value added current values.
untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output ini dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada masingmasing tahun.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
20
Pendahuluan/Introduction
3.
Industri Pengolahan
3.
Manufacturing
Seperti halnya pada seri tahun dasar
2000,
industri
pengolahan
As in the previous 1983 series data, the manufacturing sub-sector is
dibedakan atas dua kelompok besar yaitu
divided
pertama industri pengolahan minyak dan
processing industry and second, non-
gas
oil-gas manufacturing.
bumi
(migas),
kedua
industri
into
first,
oil
and
gas
pengolahan tanpa migas.
3.1. Industri tanpa Migas
3.1.
Non Oil-Gas Industry
Sejak
tahun
2000
industri
pengolahan
tanpa
migas
disajikan
manufacturing industry of non-gas
kode
Klasifikasi
presents in 2 digits of industrial
Lapangan Usaha Industri (KLUI) yaitu
classification (KLUI) that is : foods,
industri
dan
tobacco and beverages industries
tembakau (31); industri tekstil, pakaian
(31); textile, garment and leather
jadi dan kulit (32); industri kayu, bambu
industries (32); wood, bamboos, and
dan rotan (33); industri kertas dan barang
rattan industries (33); paper and
dari kertas (34); industri kimia dan
paper industries (34); chemical and
barang-barang dari kimia dan karet (35);
rubber product industries (35); cement
industri barang galian bukan logam (36);
and non metallic mineral industries
industri logam dasar (37); industri barang
(36); iron and basic steel industries
dari logam, mesin & peralatannya (38);
(37); transport equipment, machinery
dan industri pengolahan lainnya (39).
industries
menurut
dua
digit
makanan,
minuman
Start
in
(38);
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
2000,
and
the
other
21
Pendahuluan/Introduction
manufacturing industries (39). Didalam perhitung pada tahun
Estimation of the base year
dasar 2000=100 digunakan sebagai acuan
2000 = 100 based on the 1993 I-O
adalah Tabel
Input-Output Indonesia
tables where the classification (KLUI)
tahun 1993 sehingga semua kode KLUI
used the starts with the number 3 as
yang dimulai dengan angka 3 (tiga) sudah
industry code.
dimasukkan dalam sektor industri. Seperti halnya pada seri tahun dasar
1993,
pengolahan
maka
tanpa
pada
migas
industri ini
As it has shown in data series of 1993, the manufacturing non oil
juga
gas for 2000 series is also the divided
dibedakan atas tiga bagian yaitu : industri
into 3 groups: large and medium
pengolahan tanpa migas besar sedang
industry (labors > 20 person), small
(tenaga kerja > 20 orang), industri
industry (5-19 labors); and household
pengolahan tanpa
industry (labors <4 persons).
migas kecil (tenaga
kerja 5-19 orang) dan industri pengolahan tanpa migas kerajinan rumah tangga (tenaga kerja < 4 orang).
Industri Besar Sedang Metode
Large and Medium Industry penghitungannya
Method of estimation used is
menggunakan pendekatan produksi, yaitu
production approach, that is to
output dihitung lebih dahulu, kemudian
estimate
setelah dikurangi dengan biaya antara
deducted it with intermediate input to
output
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
first
and
then
22
Pendahuluan/Introduction
diperoleh nilai tambah brutonya. Pada
get gross value added. In principle the
prinsipnya
yang
method for the new series is the same
digunakan, baik pada seri lama maupun
as for the old series. The method is to
pada seri baru tidak berbeda yaitu
use inflation method for estimating
menggunakan
current values and extrapolation for
metode
cara
menghitung atas
estimasi
inflasi
untuk
dasar harga berlaku
the constant prices.
dan cara ekstrapolasi untuk menghitung atas dasar harga konstannya.
Industri kecil dan Kerajinan Rumah
Small and House hold Industry
tangga Pada definisi
prinsipnya
kegiatan
cakupan
Industri
Kecil
dan dan
In
principle,
scope
and
definition of the small and house hold
Kerajinan Rumah tangga IKKR) sama
industry (IKKR) is the same as
dengan cakupan dan definisi kegiatan
large and medium industry of non oil
industri
gas activities. The different only is in
Besar/Sedang tanpa migas.
Perbedaannya
terletak
jumlah
the use of labors. An establishment is
tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan
defined as small industry if it uses 5 to
industri
19
tersebut.
pada
the
Suatu
perusahaan
labors.
Mean
while
an
dikatakan sebagai Industri Kecil jika
establishment is categorized as house
tenaga kerjanya berjumlah antara 5
hold industry if it uses less than 5
sampai 19 orang. Sedangkan perusahaan
labors.
digolongkan sebagai Industri Kerajinan
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
23
Pendahuluan/Introduction
Rumah Tangga jika tenaga kerjanya berjumlah kurang dari 5 orang. Dengan adanya pergeseran tahun dasar
1983
ke
serta
1983 to 2000, and the improvement
penyempurnaan yang berkaitan dengan
of estimation due to the more
kelengkapan
data pendukung, maka
complete data, then the method of
metode penghitungan output dan NTB
estimation for the value added is also
sub-sektor
dengan
improved by using labors used which
menggunakan pendekatan tenaga kerja,
was accounted detailed according to
yang dihitung secara rinci menurut
groups of 3 digit classification (KLUI).
ini
2000,
As the base year changes from
diperbaiki
kegiatan industri yang dikelompokkan dalam tiga digit KLUI.
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
4.
Electricity, Gas and
Water
Supply 4.1. Listrik
4.1.
Kegiatan
pem
This activity covers providing
bangkitan dan penyaluran tenaga listrik,
and distribution of electric power,
baik
oleh
either by central state company of
Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN)
electricity (PLN) or by establishment of
maupun
oleh
regional states and personal or
seperti
pembangkitan
yang
Perusahaan
ini
mencakup
Electricity
diselenggarakan
perusahaan
Pemerintah
Non-PLN
listrik
oleh
private own for the purpose of selling
Daerah
dan
the power. Production of electricity
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
24
Pendahuluan/Introduction
listrik yang diusahakan oleh swasta
consists of electric sold, own used, loss
(perorangan
in transmission, and stolen electricity.
maupun
perusahaan),
dengan tujuan untuk dijual Listrik yang dibangkitkan meliputi
atau
listrik
yang
diproduksi
yang dijual, dipakai
sendiri, hilang dalam transmisi, dan listrik yang dicuri. Metode penghitungan untuk seri
Method of estimation for 2000
2000 pada sub-sektor ini adalah sama
series data of this sub-sector is the
dengan
same as method used for series of
metode
penghitungan
yang
dipakai pada seri 1993 yaitu dengan
1993
menggunakan pendekatan produksi.
production approach.
4.2
4.2
Air Bersih Kegiatan
is
the
Water supply This sub-sector covers the
pembersihan,
refinery and processing of water and
pemurnian dan proses kimiawi lainnya
other chemical processing of water to
untuk menghasilkan air minum, serta
produce clean water, including distri
pendistribusian
penyalurannya
bution and supplying directly through
secara langsung melalui pipa dan alat lain
pipe and other tool to satisfy house
ke rumah tangga, instansi pemerintah
hold,
maupun swasta.
privates.
Metode
proses
dan
air
that
bersih
mencakup
sub-sektor
previously,
penghitungan
yang
government institution and
Method of estimation used for
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
25
Pendahuluan/Introduction
digunakan pada seri 2000 ini masih sama
the 2000 series is also the same as the
dengan
old 1993 series that is the production
metode
penghitungan
yang
digunakan pada seri 4. Listrik, Gas dan
approach.
Air Bersih yaitu dengan menggunakan pendekatan produksi.
5.
Bangunan
5.
Construction
Kegiatan sektor bangunan terdiri
Activities of construction sector
dari bermacam-macam kegiatan meliputi
consists of various activities such as
pembuatan, pembangunan, pemasangan
building, constructing, installment and
dan perbaikan (berat maupun ringan)
maintenance (small and costly) all
semua jenis kontruksi yang keseluruhan
kinds of construction which are
kegiatan sesuai dengan rincian menurut
consistent as the KLUI remark.
KLUI. Metode yang digunakan untuk mendapatkan
NTB sektor
Method to calculate value
bangunan
added of the construction sector is
adalah melalui pendekatan arus barang
commodity flows, this method lays on
(Commodity flows). Penggunaan metode
the principle that output of the
ini didasarkan pada pemikiran bahwa
construction sector is on line with the
besarnya output pada sektor bangunan
input
sejalan dengan besarnya input komoditi
construction. Method for estimating
yang dipergunakan untuk bangunan.
value added and outputs are the
Metode estimasi untuk memperoleh
extrapolation where output value
commodity
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
used
for
26
Pendahuluan/Introduction
output
dan
NTB
sektor
bangunan,
added
at
constant
prices
are
menggunakan cara ektrapolasi yang mana
estimated first and then the current
output dan nilai tambah bruto dengan
values at second.
harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh output dan NTB harga berlaku.
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
6.
Trade, Hotel and Restaurant
6.1
Perdagangan
6.1
Trade
Kegiatan yang dicakup dalam sub-
Activities cover in sub-sector
sektor perdagangan meliputi kegiatan
trade are to buy and sell products,
membeli dan menjual barang, baik
either the new or the used goods, for
barang baru maupun bekas, untuk tujuan
distribution
penyaluran/pendistribusian
tanpa
characteristics of the products. Trade
tersebut.
sub-sector consists of wholesale and
barang baru atau bekas oleh pedagang
retail sale. The wholesale includes
dari produsen atau importir ke pedagang
activities that gathers and resold of
besar sub-sektor perdagangan dalam
new and used goods by the traders,
perhitungannya dikelompokan kedalam
purchased
dua jenis kegiatan yaitu perdagangan
importers and selling to whole sellers,
besar
mengubah sifat
dan
barang
without
from
changing
producers
and
perdagangan
eceran.
retail sellers, establishments and non
besar
meliputi
profit institutions. While retailers
pengumpulan dan penjualan kembali
include the activities of trading which
Perdagangan
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
27
Pendahuluan/Introduction
lainnya, pedagang eceran, perusahaan
providing
services
dan lembaga yang tidak mencari untung.
consumers
or
Sedangkan
changing characteristics of new and
mencakup
perdagangan kegiatan
umumnya
eceran
pedagang
melayani
yang
to
personal
household
without
used products.
konsumen
perorangan atau rumahtangga tanpa merubah sifat, barang baru atau barang bekas. Metode
yaitu
Method used in this sub-sector
metode arus barang. Output atau margin
is commodity flows. Output on trade
perdagangan merupakan selisih antara
margin is defined as a different of
nilai jual dan nilai beli barang yang
selling value and purchasing value of
diperdagangkan setelah dikurangi dengan
the traded goods and often free from
biaya angkut barang dagangan yang
transport cost paid by traded, with
dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara
the commodity flows, the output is
metode arus barang, output dihitung
accounted based on trade margin
berdasarkan margin perdagangan yang
earned from trading the agriculture
timbul akibat memperdagangkan barang-
sector,
barang
manufacturing
dari
yang
digunakan
sektor
pertanian,
mining
and
quarrying,
products
including
pertambangan dan penggalian, industri
products from import. Value added is
serta barang-barang yang berasal dari
obtained through multiplication of
impor.
berdasarkan
output total and ratio value added.
perkalian antara total output dengan
Further for obtaining value added, the
NTB
diperoleh
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
28
Pendahuluan/Introduction
rasio NTB. Kemudian untuk memperoleh
sub-sector of trade is to sum up the
total NTB sub-sektor perdagangan adalah
value added and the sales tax and
dengan menjumlahkan NTB tersebut
custom duty of import.
dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor.
6.2
Hotel
6.2
Sub-sektor ini mencakup kegiatan penyediaan
akomodasi
menggunakan sebagian atau bangunan
tempat
Hotel This
sub-sectors
includes
yang
providing accommodation by part or
seluruh
whole of the building for temporarily
Yang
staying. The accommodation defined
dimaksud akomodasi disini adalah hotel
here is the star hotels, non star hotels,
berbintang maupun tidak berbintang,
and other for temporarily living such
serta
yang
as inn, motel and the like. Including
digunakan untuk menginapan seperti
activities are providing and supplying
losmen, motel dan sejenisnya. Termasuk
foods and drinks and other facilities
pula kegiatan penyediaan makanan dan
For the guests which are in the same
minuman
management
tempat
penginapan.
tinggal
serta
lainnya
penyediaan
fasilitas
with
the
ac
lainnya bagi para tamu yang menginap
commodation. Reasons to include this
dimana
are due to the difficulties of data
kegiatan-kegiatan
tersebut
berada dalam satu kesatuan manajemen dengan
penginapan.
separa tion.
Alasan
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
29
Pendahuluan/Introduction
penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan. NTB sub-sektor hotel diperoleh dengan
menggunakan
pendekatan
produksi, Indikator produksi
Value added of hotel subsector is
obtained
through
yang
production approach. Indicators of
dan
production used are numbers of room-
indikator harganya adalah rata-rata tarif
nights and the indicators for prices are
per malam kamar. Output atas dasar
average prices of the rate of room-
harga berlaku diperoleh
nights. Output at current prices is
digunakan adalah malam kamar
perkalian indikator indicator harganya.
berdasarkan
produksi
dengan
Sedangkan NTB
obtained based on multiplication of production
indicator
and
price
diperoleh berdasarkan perkalian output
indicators. On the hand the value
dengan rasio NTBnya. Output dan NTB
added is derived by applying value
atas
added ratio to output. Output and
dasar harga konstan dihitung
dengan
menggunakan
metode
ekstrapolasi.
value added at constant prices are accounted by using extrapolation method
6.3
Restoran Kegiatan
6.2 sub-sektor
Restaurant
restoran
Activity of this sector is to
mencakup usaha penyediaan makanan
supply a ready foods and drinks for
dan minuman jadi yang pada umumnya
consume which usually consume at
dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan
the place of selling. These activities
yang termasuk dalam sub-sektor ini
are for example restaurant all kinds,
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
30
Pendahuluan/Introduction
seperti Rumah makan, warung nasi,
coffee shop, drinking place canteen
warung kopi, catering dan kantin
and catering.
Pendekatan yang digunakan untuk
Aproach to estimate value
menghitung NTB sub-sektor restoran
added of sector restaurant is a
yaitu pendekatan pengeluaran konsumsi
consumption expenditure for foods
makanan dan minuman jadi di luar
and drink outside of home.
Rumah.
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
7.1 Pengangkutan Kegiatan
yang
Transport & Communication
7.1
Transport
dalam
Transport sub-sector includes
kegiatan sub-sektor pengangkutan terdiri
rail road transport; road transport;
atas Jasa Angkutan Rel; Angkutan Jalan
Sea transport and services allied to
Raya;
transport.
Angkutan
penunjang
dicakup
7.
Sungai
dan
angkutan.
Jasa
Those
activities
are
Kegiatan
intended to move people and goods
kegiatan
from one to another place. Using
pemindahan penumpang dan barang dari
public transport ether has a motor or
satu tempat ke tempat lainnya dengan
without motor, Services activities are
menggunakan
atau
the one to support the transport
kendaraan, baik bermotor maupun tidak
activities for example terminal and
bermotor. Sedangkan jasa penunjang
storage.
pengangkutan
angkutan sifatnya
meliputi
alat
mencakup
angkut
kegiatan
menunjang
yang
kegiatan
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
31
Pendahuluan/Introduction
pengangkutan
seperti
terminal,
pelabuhan dan pergudangan.
Angkutan Rel
Rail road Transport
Meliputi pengangkutan barang dan
It cludes at transportation of
penumpang menggunakan alat angkut
goods and passengers by using rail
kereta api yang sepenuhnya dikelola oleh
transport which is fully operated by
Perusahaan
state public company (Pt KAI)
Kereta Api Indonesia (PT
KAI).
Method of estimation is the Metode estimasi yang digunakan
production approach, output and
yaitu pendekatan produksi. Output dan
value added at carrent prices are
NTB atas dasar harga berlaku diolah dari
collected from financial report of the
laporan keuangan PT KAI. Sedangkan
rail company. While the constant
output atas dasar
harga konstan 2000
piece
diperoleh dengan
metode ekstrapolasi
extrapolation method that is to use
yaitu dengan menggunakan penumpang
number of passengers and goods
dan barang sebagai ekstrapolatornya.
loaded as extrapolation. Value added
NTB diperoleh berdasarkan perkalian
is obtained through applying a value
antara output atas dasar harga konstan
added ratio of 2000 base year.
is
estimated
through
the
dengan rasio NTB tahun 2000.
Angkutan Jalan Raya Meliputi kegiatan pengangkutan
Road Transport This sub-sector cavers the
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
32
Pendahuluan/Introduction
barang dan penumpang menggunakan
transport of good and passangers
alat angkut kendaraan jalan raya, baik
using a road vehicle either has a
bermotor
bermotor.
motor or without motor. Including
rental/sewa
also a rental vehicles with or without
maupun
Termasuk pula
tidak
kegiatan
kendaraan baik dengan atau tanpa
drivers.
pengemudi. Metode estimasi yang digunakan
Method
estimation
is
adalah pendekatan produksi. Output atas
production approach. The current
dasar harga berlaku merupakan perkalian
output is to multiplying production
antara
dengan
indicators and prices indicators for
indikator harga untuk masing-masing
each kind of vehicles. Output at
jenis angkutan. Sedangkan output atas
constant
dasar harga konstan diperoleh dengan
extrapolation method. Value added is
menggunakan metode ekstrapolasi. NTB
accounted by using value added ratio
dihitung berdasarkan perkalian antara
to output.
indikator
produksi
price
is
to
apply
an
rasio NTB dengan outputnya.
Angkutan Sungai
River Transport
Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan
pengangkutan
dan
sector are transporting goods and
dengan
menggunakan
passengers using boats/vessels of
kapal/angkutan sungai
baik bermotor
river either having motorized or non
maupun tidak bermotor. Metode estimasi
motorized. Mehod of estimation is
penumpang
barang
Activities coverd in this sub-
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
33
Pendahuluan/Introduction
yang
digunakan
produksi.
adalah
Indikator
pendekatan
produksi
yang
the production approach. Production indicator
used
is
number
of
digunakan adalah jumlah penumpang dan
passengers and goods transported.
barang yang diangkut. Output atas dasar
Output at current prices is obtained
harga berlaku diperoleh berdasarkan
from multiplication of the production
perkalian indikator
produksi dengan
indicators and price indicators for
dari angkutan sungai.
river transport. Output at constant
indikator harga
Untuk output atas dasar harga. Rasio-
prices
rasio yang digunakan adalah rasio harga
extrapolation
konstan
added is obtained by applying value
diperoleh
dengan
metode
ekstrapolsi. Sedangkan NTB diperoleh
is
gathered method.
through The
the value
added ratio.
berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
Jasa Penunjang Angkutan
Transport Services
Mencakup kegiatan yang bersifat
It
covers
all
activities
to
menunjang dan memperlancar kegiatan
support and smoothing transportation
peng angkutan, yaitu meliputi jasa-jasa
for the river and land (terminals and
pengang kutan Sungai, pengangkutan
parking) and agencies.
darat
(Terminal
dan
Parkir),
dan
keagenan penumpang. Metode estimasi yang digunakan
Method of estimation used is
adalah pendekatan produksi. Output dan
production approach. Output and
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
34
Pendahuluan/Introduction
NTB atas dasar harga berlaku dari
value added at current prices for the
kegiatan-kegiatan yang sifatnya monopoli
monopolize activity are gathered from
diperoleh
laporan
financial report of BUMN. Other
keuangan BUMN yang terkait. Kegiatan
activities are estimated by multiplying
lainnya
production
dari
pengolahan
diperhitungkan
dengan
and
price
indicators.
mengalikan indikator produksi dengan
Ratios that is used are value added
NTB, rasio mark-up dan rasio lainnya yang
and mark up.
sesuai.
7.2 Komunikasi Sub-sektor
7.2 ini
terdiri
dari
Communication This sub-sector consists of pos
kegiatan pos dan Giro, Telekomunikasi,
&
Giro,
Telecommunication
dan Jasa Penunjang Komunikasi.
Services allied to communication.
and
Pos dan Giro mencakup kegiatan
Pos & Giro activities include
pemberian jasa kepada pihak lain dalam
providing services to others in the
hal pengiriman surat, wesel dan paket
form of sending letter, money order
pos yang diusahakan oleh PT. Pos
and packed which are operated by PT
Indonesia.
telekomunikasi
Pos Indonesian includes providing
pemberian jasa kepada pihak
services to others in the form of
lain dalam hal pengiriman berita melalui
sending information through telex,
telegram,
telephone operated companies such
meliputi
Kegiatan
telepon
dan
telex
yang
diusahakan oleh perusahaan seperti PT
as by PT Tekom
Telkom dan PT Indosat. Jasa penunjang
Services allied to communication such
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
and PT Indosat.
35
Pendahuluan/Introduction
Komunikasi meliputi yang
menunjang
kegiatan lainnya
komunikasi
seperti
warung telekomunikasi (Wartel), radio
as telecommunication shop (wartel), radio
call
(pager)
and
celluar
telephone (ponsel).
panggil (pager) dan telepon seluler (ponsel). Metode estimasi yang digunakan
Method of estimation used is
adalah pendekatan produksi. Output atas
production
dasar
current
harga
berlaku
berupa
approach.
prices
is
Output
gathered
at from
pendapatan/penerimaan Pos dan Giro
financial reports of these companies.
serta
dari
Value added is also from the financial
laporan keuangan. NTB atas dasar harga
report in the form of summing wages
berlaku diperoleh pula dari laporan
and
keuangan berupa penjumlahan upah dan
depreciation and other components of
gaji,
the value added, value added and
Telekomunikasi
penyusutan,
diperoleh
laba/rugi,
dan
salaries.
at
Profit
constant
or
price
loss,
komponen lainnya dari NTB. Sedangkan
output
are
output dan NTB harga konstan diperolah
estimated by extrapolation method.
dengan metode ekstrapolasi. Output dan NTB jasa penunjang angkutan
diestimasi
pendekatan
Output and value added of services
allied to transport are also
produksi, yaitu dengan menggunakan
estimated by extrapolation method,
jumlah perusahaan sebagai indikator
that
produksi, danrata-rata pendapatan per
establishments
perusahaan sebagai indikator harganya.
indicator and average income per
is
by
using
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
as
number
of
production
36
Pendahuluan/Introduction
Sedangkan output dan NTB atas dasar
establishment as prices indicator.
harga konstan dihitung dengan metode
Output and value added at constant
ekstrapolasi.
prices are also estimated through the extrapolation method.
8.
Keuangan,
Persewaan dan Jasa
8.
Perusahaan
8.1
Sevices
Bank
8.1
Kegiatan
Financial, Rentals and Business
yang
dicakup
adalah
Bank It
covers
activities
which
kegiatan yang menerima jasa keuangan
receive financial services to other
pada pihak lain seperti:
parties for example :
menerima
receiving
simpanan terutama dalam bentuk giro
deposits, mainly in the forms of giro
dan
and deposits, providing credit/loan
deposito,
kredit/pinjaman pendek/
memberikan
baik
menengah
kredit dan
jangka
either the short term or long term,
panjang,
sending money, buying and selling
mengirim uang, membeli dan menjual
securities,
surat-surat berharga, mendiskonto surat
orders/trade securities/loan securities
wesel/kertas dagang/surat hutang dan
and the like, renting place/loker of
sejenisnya,
menyewakan
security and so on.
penyimpanan
barang
tempat
berharga,
discounting
money
dan
sebagainya. Output
dari
usaha
perbankan
Output of banking business is
adalah jumlah penerimaan atas jasa
defined as total receivable on bank
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
37
Pendahuluan/Introduction
pelayanan bank yang diberikan kepada
services to custamers, for example
pemakainya, seperti biaya administrasi
administration
atas
biaya
money charges, and so on. In this
pengiriman wesel, dan sebagainya. Dalam
output also includes imputation of
output bank dimasukkan pula imputasi
bank sevices received minus interes
jasa bank yang besarnya sama dengan
paid.
selisih
transaksi
antara
dengan
bunga
bank,
yang
charges,
transfer
diterima
dengan bunga yang dibayarkan.
8.2
Lembaga Keuangan Tanpa Bank
8.2
Non Bank Financial Institution
Usaha Jasa Asuransi
Insurance Services
Asuransi adalah salah satu jenis
Insurance is
a kind of non
lembaga keuangan bukan bank yang
bank financial agents which engages
usaha pokoknya menanggung resiko-
in receiving risks an any casualty,
resiko
damages and loss af goods and and
atas
terjadinya
musibah/kecelakaan atas barang/ orang
people
tersebut (termasuk tunjangan hari tua).
support). For the customers, they can
Pada pihak
dapat
ask claims, on their goods casualty
menerima biaya atas hancur/rusaknya
and the dead of persons insured. The
barang atau mengakibatkan terjadinya
insurance service consists of life
kematian tertanggung. Jasa asuransi ini
insurance, social and casualty and loss
dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa,
insurance.
ditanggung
(including
pension
fund
asuransi social, serta asuransi kerugian.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
38
Pendahuluan/Introduction
Asuransi
jiwa
adalah
usaha
The
life
insurance
is
an
perasuransian yang khusus menanggung
insurance which provides a dead risk,
resiko kematian, kecelakaan atau sakit,
casual or sickness, including a pledge
termasuk juga jaminan hari tua/masa
for old life / future life of the insured
depan
person. Value of insurance is set by
pihak
tertanggung.
Nilai
pertanggungan ditentukan dan disetujui
two
agents of insurance company
oleh kedua belah pihak yang dicantumkan
and the insured agents and recorded
dalam surat perjanjian.
in letter of agreement.
Asuransi Kerugian adalah usaha
The loss insurance is a business
perasuransi yang khusus menanggung
which provides a risk on lose and loss
resiko atas kerugian, kehilangan atau
or damage of assets or objects,
kerusakan harta milik/benda termasuk
including a responsible on law to the
juga tanggung jawab hukum pada pihak
third parties due to the some thing
ketiga yang mungkin terjadi terhadap
reasons according to the value of
benda/harta milik tertanggung karena
insurance. The insurance value is
sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai
determined by the two parties of
pertanggungan
concern and it is recorded in the letter
yang
besarnya
telah
ditentukan dan disetujui oleh kedua
of agreement.
belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian. Asuransi
Sosial
adalah
usaha
The social insurance is on
perasuransian yang mencakup usaha
insurance business which covers life
asuransi jiwa (kerugian) yang dibentuk
(loss)
based
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
on
government
39
Pendahuluan/Introduction
pemerintah peraturan antara
berdasarkan
peraturan-
regulations, concerns to the relation
yang
mengatur
hubungan
between insurance company and the
pihak
asuransi
dengan
whole or a group of society for the
seluruh/segolongan masyarakat untuk
social
tujuan sosial. Pihak asuransi ini akan
company receipts premium or obliged
menerima/menampung sejumlah iuran/
donor/contribution from the society
sumbangan wajib dari masyarakat yang
which used the public services such as
menggunakan jasa pelayanan umum,
transport services, health services and
seperti : jasa angkutan, jasa kesehatan,
services for the vehicle owners and
jasa/pelayanan
the services of older’s people.
terhadap
pemilik
purposes.
The
insurance
kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua. Output merupakan asuransi
dari
kegiatan
rekapitulasi
jiwa,
asuransi
dari
asuransi output
bukan
jiwa
(asuransi sosial, asuransi dan reasuransi
Output insurance
of
the
business
is a recapitulation of
output of life and non life insurance (social loss and broker insurance).
kerugian serta broker asuransi). Biaya
antara
yang
dikeluarkan
Intermadiate
cost
of
the
dalam kegiatan asuransi berupa biaya
insurance consists overhead / general
umum (seperti alat tulis kantor, BBM,
expenses
rekening listrik dan sebagainya), biaya
expenses, fuels, electric expenses, and
pemeliharaan, sewa gedung dan biaya
others), maintenances, office rents,
administrasi.
and administrative expenses.
(for
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
example
office
40
Pendahuluan/Introduction
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan selisih
antara
Value added at current prices is
obtained
based
on
different
output dan biaya antara yang diperoleh
between output and intermediate
dari
perusahaan.
inputs recorded in the financial
Sedangkan untuk NTB atas dasar harga
reports of the insurance companies.
konstan diperoleh dengan cara sebagai
Value added at constant prices is
berikut : untuk asuransi jiwa meng
derived as follow : for the life
gunakan metode ektrapolasi dan sebagai
insurance uses extrapolation method
ekstrapolatornya
where the extrapolations are the
laporan
keuangan
adalah
jumlah
pemegang polis; untuk asuransi sosial
number of
menggunakan metode ekstrapolasi dan
insurance use number of members;
sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah
for the loss insurance uses the
peserta;
kerugian
deflation method where the wohole
menggunakan metode deflasi dan sebagai
sale price index for general as the
deflatornya
inflator.
untuk
asuransi
adalah
indeks
harga
polish;
for the social
perdagangan besar (IHPB) umum.
Pegadaian Mencakup usaha lembaga perkre
Pawnshop It is an institution of credit
ditan pemerintah yang bersifat monopoli
formed
by
government
dan dibentuk berdasarkan ketentuan
monoplized and constituted under the
undang-undang, yang tugasnya antara
low, which intends to help small
lain membina perekonomian rakyat kecil
economic of society through providing
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
which
41
Pendahuluan/Introduction
dengan menyalurkan kredit atas dasar
credit based on pledge rule, easy, fast,
hukum gadai dengan cara yang mudah,
the main activity is to supply
cepat aman dan hemat. Kegiatan
adalah
The main activity is to supply
kepada
money loan for group of society under
dengan
the Use pledge/warrant of movable
menerima jaminan barang bergerak.
goods. The value of warrant is worthy
Besarnya pinjaman sesuai dengan nilai
as the value of credits from the
barang jaminan yang diserahkan pihak
creditors without any restriction on
peminjam tanpa syarat apapun mengenai
the use of the credit.
memberikan
utamanya pinjaman
segolongan
uang
masyarakat
penggunaan dananya. Output dan NTB atas dasar harga berlaku
dari
kegiatan
Output and value added at
Pegadaian
current of the pawnshop is recorded
diperoleh dari hasil pengolahan laporan
from the financial report of the from
keuangan Perum Pegadaian. Outputnya
the financial report of the pawnshop
terutama terdiri dari sewa modal, bunga
company (Perum Pegadaian). The
deposito dan lain-lain (sewa rumah). NTB
output is mainly from interst on
diperoleh dengan mengurangkan output
capital, interest on deposits an other
dengan biaya antara.
rents (house rents). Value added is derived from subtracting intermediate inputs from output.
Sedangkan output dan NTB atas
Output and value added at
dasar harga konstan diperoleh dengan
constant prices use extrapolation
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
42
Pendahuluan/Introduction
menggunakan metode ekstrapolasi, dan
method, and the extrapolating is
sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah
number of consumers.
nasabah.
8.3
Sewa Bangunan Sub-sektor
8.3 usaha
This sub-sector covers business
persewaan bangunan dan tanah, baik
of rental of building and land, either
bangunan tempat tinggal maupun bukan
for dwelling or non dwelling, such as
tempat
offices, shop and rental on specific
tinggal
ini
meliputi
Property
seperti
perkantoran,
pertokoan serta usaha persewaan tanah
time of rent.
persil. Output
persewaan
bangunan
Output of building rent is
tempat tinggal diperoleh dari perkalian
entimated
antara
percapita consumption of dwelling
pengeluaran
rumahtangga
perkapita
konsumsi untuk
sewa
rent,
through
housing
multiplying
contract,
official
rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah
condominium, estimation ownership
dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan
of dwelling, tax and maintenance of
pemeliharaan rumah dengan jumlah
haouse,
penduduk pertengahan tahun.
population at mid year.
Sedangkan
the
number
of
usaha
While output of non building
tempat
rent is obtained by multiplying the
tinggal diperoleh dari perkalian antara
area of building rented and average of
luas bangunan yang disewakan dengan
rent tariff per square meter. Velue
persewaan
output
with
bangunan
bukan
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
43
Pendahuluan/Introduction
rata-rata
tarif sewa per m².
NTB
added is derived from applying value
diperoleh dari hasil perkalian antara rasio
added ratio to output. Value added at
NTB dengan outputnya, NTB atas dasar
constant prices use extrapolation is
harga
index of building are.
konstan
diproleh
dengan
menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan.
8.4
Jasa
PerusahaanJasa
Hukum
8.4
Business Service Law Services
(Advokat/pengacara, Notaris)
(Advocate and Notary)
Advokat adalah ahli hokum yang
Advocate
is
the
lawyer
berwenang bertindak sebagai penasehat
providing a consultation, advice or
atau pembela perkara dalam pengadilan,
stand
baik perkara pidana maupun perkara
administration of justice either for
perdata. Sedang Notaris adalah orang
crime or non crime matters. While the
yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh
notary is a person appointed and have
Departemen
a right from Department of Justice to
Kehakiman
untuk
up
and
for
a
law-suit
legitimate
leters
in
mensyahkan dan menyaksikan berbagai
clarify
of
surat perjanjian, akte dan sebagainya.
agreement, land purchasing and the like.
Jasa Akuntansi dan Pembukuan
Accountant and Bookkeeper Services
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
44
Pendahuluan/Introduction
Jasa
akuntasi
dan
pembukuan
Accountant and bookkeeper
adalah usaha jasa pengurusan tata buku
services provide making and checking
dan pemeriksaan pembukuan termasuk
financial report and also services for
juga jasa pengolahan data dan tabulasi
data processing and tabulating as
yang merupakan bagian dari jasa akuntasi
part
dan pembukuan.
bookkeeper business.
9.
Jasa - jasa
9.
Services
9.1
Pemerintahan
9.1
Public
umum
dan
of
the
accountant
Government
pertahanan
Defence
Jasa Pemerintahan pada prinsipnya
This
services
in
and
and
principle
terbagi dua yakni pertama pelayanan dari
consists of first public administration
pemerintahan
services
departemen
dan
which
are
government
pertahanan, dan kedua pelayanan yang
department and defence, and second
diberikan oleh badan-badan di bawah
services
departemen tersebut. Pelaya nan kedua
department
ini disebut jasa pemerintahan lainnya.
second services are grouped into
from
agents
of
under
the
government.
The
other government services.
Administrasi
Pemerintahan
dan
Pertahanan
administration
and
defence sector
Sektor Pemerintahan umum pertahanan
Government
mencakup
dan
semua
Government and
defence
sector
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
administration includes
all
45
Pendahuluan/Introduction
departemen dan
non departemen,
department and non departments,
badan/lembaga tinggi negara, kantor-
state institutions and high state
kantor dan badan-badan yang berhu
institutions, offices and agents which
bungan dengan administrasi pemerin
controlled
tahan dan pertahanan.
defence.
Belanja Pegawai guru pemerintah
by
government
Employiment
expenses
for
classified
into
yang memegang tata usaha dikategorikan
administrative
sebagai
pemerintahan,
public administration while expenses
sedangkan belanja pegawai negeri guru
for teachers, which have duty to
pemerintah yang tugasnya mengajar
teach, are classified into education
dikategorikan sebagai jasa pendidikan.
service. The same way for those who
Begitu juga dokter pemerintah yang tidak
serve administratively are classified
melayani
masyarakat.
Dikelompokkan
into public administration and doctors
sebagai
administrasi
pemerintahan
who serve directly to society are
administrasi
sedangkan melayani
dokter
pemerintah
masyarakat
yang
are
and
classified into health services.
dikelompokkan
sebagai kesehatan. Kegiatan-kegiatan semua
tingkat
ini
meliputi
pemerintahan,
baik
These activities include for all government
levels,
government
pemerintah pusat maupun pemerintah
central, region and below including
daerah yang terdiri dari pemerintahan
defence.
daerah tingkat I, tingkat II dan desa termasuk angkatan bersenjata.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
46
Pendahuluan/Introduction
Jasa Pemerintahan Lainnya
Other Government Services
Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan
yang
bersifat
jasa
seperti
Other government services are services produced, trough government
sekolah-sekolah pemerintah, universitas
schools,
pemerintah, rumah sakit pemerintah
museums, guidining of remote people,
bimbingan masyarakat terasing, musium,
recreational, places wich are financed
perpustakaan, tempat - tempat rekreasi
by
yang dibiayai dari keuangan pemerintah,
retribution which do not cover all the
dimana
memungut
expenses in running these activities
pembayaran yang pada umumnya tidak
provide services for the public/society.
pemerintah
mencapai
besarnya
biaya
universities,
government
impose
hospitals,
a
few
yang
dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Unit – unit usaha semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat. Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan
memberi
provide service of family planning (KB)
penyuluhan kepada masyarakat terasing
and services to remote people are
dikategorikan
jasa
classified into social services. While
Sedangkan
government employee who include in
pegawai pemerintah yang melakukan
selling tickets in entertainment park
penjualan karcis masuk taman hiburan,
museum or in library are classified as
musium atau melayani masyarakat di
entertainment and cultural services.
perpustakaan dikategorikan sebagai jasa
Employment expenses of this sector
kemasyarakatan
KB
atau
Government employee which
sebagai lainnya.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
47
Pendahuluan/Introduction
hiburan dan kebudayaan.Belanja pegawai
consists of basic salaries, supporting
dari sektor ini terdiri dari gaji pokok,
salaries,
honorarium
lainnya.
Employment expenses derived from
Belanja pegawai yang dipisahkan dari
development budget is transferred to
belanja
routine budget. These expenses are
dan
tunjangan
pembangunan
ditransfer
ke
honour
others.
belanja rutin, seperti pembayaran honor
for
pegawai negeri yang turut dalam kegiatan
government employee which involved
proyek.
in the development project.
Belanja pegawai jasa pemerintahan
example
and
Government
honorarium
of
employment
lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah
expenses for other government sub-
pusat maupun daerah, baik rutin maupun
sector are employment salaries paid
pembangunan adalah untuk guru-guru
by central and regional government,
sekolah negeri, pekerja rumah sakit
obtained
pemerintah,
pekerja
bimbingan
development budget such as salaries
masyarakat
terasing,
pekerja
for school teacher, health employee,
perpustakaan
dan
tempat-tempat
guiders of remote people, library
rekreasi serta musium pemerintah.
employee,
fram
and
rutine
and
recreational
and
museum employee. Penyusutan barang modal untuk
Data on depreciation of capital
sektor pemerintah umum datanya belum
for
tersedia.
available. It is estimate based on ratio
diadakan
Sehingga nilai penyusutan estimasi
berdasarkan
rasio
terhadap belanja pegawai. Struktur biaya
to
public
government
employment
do
expenses.
not
Input
structure of this sub-sector has zero
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
48
Pendahuluan/Introduction
dari sektor ini
tidak memuat unsur
operating surplus. Also it does not
surplus usaha. Sedangkan pemerintah
have indirect taxes, therefore, to
tidak melakukan pembayaran pajak tak
obtain gross
langsung, tambah
untuk
perkiraan
added is
a
memperoleh
nilai
summation if employment expenses
diperkirakan
dari
and depreciation. Data on estimating
belanja pegawai serta
the value added are gathered from
bruto
penjumlahan
value
penyusutan.
Data
untuk
the realization of government budget.
estimasi NTB sektor pemerintahan umum didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah. Belanja pegawai jasa pemerintahan
Employment expenses, which
lainnya yang ditransfer dari pemerintah
are transferred from central and
pusat dan daerah diperoleh dari realisasi
regional government, are obtained
anggaran belanja pembangunan menurut
from
sektor
Sedangkan
economic sector and sub-sectors.
pemerintahan
While employment expenses of other
dan
sub-sektor.
belanja
pegawai
lainnya
untuk
jasa
pemerintah
daerah
development
government
service
budget
for
by
regional
diperoleh dari laporan belanja pegawai
offices are gathered from statement
menurut jenis pengeluaran.
of employment budget by kinds of expenditure.
Disamping belanja pegawai diatas penyusutan
juga
termasuk
Beside to the employment
dalam
expenses, depreciation also is added
penghitungan NTB jasa pemerintahan
up to get the gross value added of
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
49
Pendahuluan/Introduction
lainnya.
Dimana
nilai
penyusutan
other government services sub-sector.
diperkirakan sekitar 5 persen dari nilai
The depreciation in this case is
belanja pegawai.
estimated
to
be
5
percent
to
employment expenses. Perkiraan NTB sektor pemerintahan
Value added at 2000 prices for
umum dan jasa lainnya atas dasar harga
public
konstan 2000 dihitung dengan cara
government services is accounted by
ekstrapolasi
indeks
using extrapolation method, where
negeri
the weighted index of number of
tertimbang
menggunakan jumlah
pegawai
menurut golongan kepangkatan.
government
and
other
employment by position levels as extrapolator.
9.2
Swasta Jasa Sosial Kemasyarakatan
9.3
Private
Services
Sosial
Community Services Meliputi kesehatan,
jasa
pendidikan, palang
health, research, red cross, child care,
wreda,
disable. Output of the sub-sector is
yayasan pemeliharaan anak. Output jasa
obtained by multiplying production
sosial dan kemasyarakatan diperoleh dari
indicator that is number of students
hasil perkalian antara masing-masing
per level of education, number of bed
indikator produksi seperti jumlah murid
the hospital, ect with the average
menurut
output per each indicator above.
merah,
riset/penelitian,
It includes education services,
panti
asuhan,
panti
jenjang pendidikan,
jumlah
tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter,
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
50
Pendahuluan/Introduction
jumlah anak yang diasuh, jumlah orang lanjut usia yang dirawat, jumlah rumah ibadah, jumlah anak cacat yang dirawat dengan rata-rata output per masingmasing indikator.
Jasa Hiburan dan Rekreasi
Recreational
and
Enterainment
Service Meliputi kegiatan produksi dan distribusi
film
film
and distribution of commercial films,
kepentingan
and documentary films, reproduction
pemerintah serta reproduksi film video,
films and video, cenema services,
jasa bioskop dan panggung hiburan,
podium entertainment, radio studios,
studio radio, perpustakaan, musium,
library and museum, zoo, recreation
kebun binatang, gedung olah raga, kolam
park, tennis court, billiard, karaoke
renang, klub malam, taman hiburan,
and video clip.
dokumenter
komersial untuk
dan
This services cover production
teknis, bilyar, artis panggung, karaoke dan video klip
Output at current prices is
Output atas dasar harga berlaku
obtained
by
applying
diperoleh dengan menggunakan metode
approach,
pendekatan
output
multlipying production indicator and
diperoleh dari hasil perkalian antara
price indicator. Output of film is
indicator
derived from number of film multiply
produksi,
produksi
yaitu
dengan
indikator
that
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
is
production
derived
from
51
Pendahuluan/Introduction
harga. Output kegiatan produksi film
with average output per film. Output
diperoleh dari perkalian antara jumlah
of film distribution is to multiply cost
film yang diproduksi dengan indikator
ratio of film rental to movie output.
harga. Output kegiatan distribusi film
The movie output is obtained from
diperoleh dari perkalian antara rasio
number of visitors and its average
biaya sewa film dengan output bioskop,
output.
sedangkan output bioskop diperoleh dari
podiums is estimated based on movie
perkalian
penonton
taxes receipt by government podiums
dengan rata-rata output per penonton.
is estimated through number of
Output
establishment
antara
panggung
jumlah
hiburan/kesenian
Output
of
entertainment
and
number
multiply
with
of
dihitung berdasarkan pajak tontonan
employment
their
yang diterima pemerintah. Output untuk
respective output. Value added at
jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada
current prices is derived by using value
umumnya didasarkan pada hasil perkalian
added ratio multiply the output.
antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-masing dengan ratarata output per indikatornya. Dan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output. Sedangkan output dan NTB atas dasar metode
harga
konstan
menggunakan
deflasi/ekstrapolasi
dengan
Output and value added
at
constant prices are derived through deflating/extrapolating
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
method,
52
Pendahuluan/Introduction
deflatornya adalah
where deflator is the consumer price
IHK hiburan & rekreasi/indeks indicator
index (CPI) of recreation and group
produksi yang sesuai.
and the extrapolating is the quantity indicators.
Jasa Perorangan dan Rumah tangga
Personal and Houshold Services
Meliputi segala kegiatan jasa yang
It covers all kind of services
pada umumnya melayani perorangan dan
activitie which are generally supplied
Rumah tangga yang terdiri dari :
by personal and houshold. It consists
a)
of :
Jasa kendaraan perbaikan
perbengkelan/reparasi bermotor,
mencakup
kecil-kecilan
a)
Vehicle repair services, includes
dari
small and heavy maintenance of
kendaraan roda empat, dan dua,
privat and public automobiles,
seperti mobil pribadi, mobil umum,
motorcycles and like.
sepeda motor dan sebagainya. b) Jasa perbengkelan/reparasi lainnya seperti
c)
perbaikan/reparasi
b)
jam,
Other repair and maintenance service for example for repairing
televisi, radio, lemari es, mesin jahit,
clocks,
sepeda dan barang-barang, sepeda
refrigetors,
dan barang-barang rumah tangga
bicycles, and other househld
lainnya.
appliances.
Jasa pembantu rumah tangga, mencakup
koki,
tukang
c)
televisions, sewing
radios, machines,
Domestic servant, including inde
kebun,
pendent personal services for
penjaga malam, pengasuh bayi dan
rentaurant, park, save guard at
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
53
Pendahuluan/Introduction
anak-anak dan sejenisnya.
night, baby & child care, & the likes.
d)
Jasa perorangan lainnya, mencakup
d) Other personal services : loundry,
tukang binatu, tukang cukur, tukang
barber
shop,
sewing
shop,
jahit, tukang semir sepatu, dan
cleaning shoes, and the like
sejenisnya. Output atas dasar harga berlaku
Output at current prices of
untuk jasa perbengkelan serta jasa
maintenance personal and household
perorangan dan rumah tangga diperoleh
services
dari
antara masing-masing
multiplying each af their labors and
jumlah tenaga kerja dengan rata-rata
average output per labor. While
output per tenaga kerja. Sedangkan
output of domestic servant, baby and
output jasa pembantu rumah tangga,
child care, and the like are estimated
pengasuh bayi dan sejenisnya di peroleh
by per capita expenditure multiply
dari perkalian antara pengeluaran per
with number of servants for domestic
kapita untuk pembantu rumah tangga
servant activity and with number of
dengan jumlah penduduk pertengahan
population at mid year for other
tahun untuk jasa perorangan yang belum
services uncovered before.
perkalian
are
obtained
through
dicakup. NTB atas dasar harga berlaku
Value added current prices is
diperoleh dari hasil perkalian antara rasio
obtained by applying value added
NTB dengan output, rasio NTB diperoleh
ratio, where the ratio is gathered from
dari hasil survei khusus Input - Output
special survey of input – output.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
54
Pendahuluan/Introduction
(SKIO). Sedangkan output dan NTB atas
Output and value added at constant
dasar harga konstan diperoleh dengan
price
menggunakan metode ekstrapolasi.
extrapolation method.
is
estimated
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GRDP of Banyuasin Regency 2012
by
using
55
BAB II TINJAUAN EKONOMI REGIONAL Gambaran Umum Perekonomian Laju Pertumbuhan Ekonomi Struktur Ekonomi Inflasi Sektoral Pendapatan Perkapita
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
BAB II GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN ECONOMIC OVERVIEW 2.1. Gambaran Umum Perekonomian
2.1.
Perekonomian global mengalami perlambatan
2011. Domestic demand in developed
Permintaan domestik di negara maju
countries under pressure to slow
mengalami tekanan sehingga berdampak
down the activity of world trade. In
pada melambatnya aktivitas perdagangan
Asia, general economic conditions are
dunia. Dikawasan Asia, kondisi ekonomi
still positive even though there is a
secara
potential slowdown due to declining
masih
tahun
Global economic slowdown in
2011.
umum
pada
Overview of the Economy
positif
meski
terdapat potensi perlambatan akibat
external performance
menurunnya kinerja eksternal. Di tengah kondisi perekonomian
In
global yang semakin kondusif tersebut,
economic
conditions
perekonomian Indonesia tahun 2012
conducive,
Indonesia's economy in
tumbuh
2012
mencapai
6,23
persen,
the
grew
midst
to
6.23
of
global
are
more
percent,
a
mengalami perlambatan dibanding tahun
slowdown compared to the year 2011
2011 yang mencapai 6,49 persen
reached 6.49 percent
Meningkatnya
pertumbuhan
Increased
national
growth,
improved
regional
nasional, didukung oleh peningkatan
supported
by
kinerja perekonomian regional. Pada
economic
performance.
tahun 2012, perekonomian Sumatera
South Sumatra's economy grew 6.5
Selatan tumbuh 6,01 persen, mengalami
percent, also increased over the
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
In
2011,
57
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
perlambatan
dibanding
tahun
previous year which amounted to 5.4
sebelumnya yanng mencapai 6,05 persen.
percent.
Sumbangan
Banyuasin
Regency to the South Sumatera
Sumatera
economy of Punjab Banyuasin at 8.25
terhadap
Kabupaten perekonomian
Selatan sebesar 8,25 persen.
percent.
2.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi
2.2.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu
menunjukkan
indikator
Contribution
Banyuasin
Economic Growth Economy growth is one of
yang
dapat
indicator that represents the growth
perkembangan
suatu
in
some
region.
In
generally,
wilayah. Secara umum perekonomian
economics of Regency Banyuasin in
Kabupaten Banyuasin pada tahun 2012
2012 experiencing of progress. It is
mengalami peningkatan. Hal ini terlihat
seen
dari pertumbuhan ekonomi Banyuasin di
growth in 2012 could grow higher
tahun 2012 yang bisa tumbuh lebih tinggi
than in 2011 which grew 6.23 percent
dibanding tahun 2011 yaitu tumbuh 6,23
from 6.14 percent to the oil and gas,
persen dari 6,14 persen dengan migas,
as well as with non-oil which is from
begitupun dengan non migas yakni dari
7.38 percent in 2011 to 7.39 percent
7,38 persen di tahun 2011 menjadi 7,39
in 2012.
from
Banyuasin
economic
persen di tahun 2012.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
58
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
Gambar / Picture 2.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuasin dengan Migas dan Tanpa Migas / Economix Growth Rate of Banyuasin Regency With Oil and Gas and Without Oil and Gas, 2005-2012 9 7,93
8 7 6
6,28 6,12
5,16
5
6,47 6,12
6,15
6,1
7,39
6,14
6,23
5,47
5,35
4,58
4
5,76
7,38
Dengan Migas Tanpa Migas
3 2 1 0 2005
Laju
2006
2007
pertumbuhan
2008
2009
ekonomi
2010r) 2011*) 2012**)
Economics
growth
of
Banyuasin tanpa migas selalu lebih tinggi
Banyuasin without oil and gas always
daripada dengan migas, kecuali pada
have accelaration growth if compare
tahun 2004 dan 2006. Pada tahun 2004
with oil and gas, except for 2004 and
pertumbuhan ekonomi Banyuasin tanpa
2006. In 2004 the economics growth
migas sebesar 4,84 persen sangat jauh
without oil and gas is equal to 4,84
dibandingkan
ekonomi
percent, so far if compare with
dengan migas yang mencapai 7,7 persen.
economics growth with oil and gas
Sementara pada tahun 2006 ketimpangan
that equal 7,7 percent. Beside that, in
pertumbuhan ekonomi migas dan non
2006 the difference of economics
migas hanya berbeda 0,16 persen. Hal ini
growth with and without oil and gas is
dikarenakan pada tahun 2004 Kabupaten
so close, only 0,16 percent. It is
pertumbuhan
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
59
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
Banyuasin berpisah dari Kabupaten Musi
because in 2004 Banyuasin separated
Banyuasin. Sehingga pertambangan non
from Musi Banyuasin. So most of the
migas sebagian besar masih merupakan
non oil and gas mining is still the
sektor primer dalam wilayah Kabupaten
primary sector in the region Musi
Musi Banyuasin.
Banyuasin.
Pertambangan batu bara (non
The Coal mining (non oil and
migas tersebut menjadi bagian dari
gas) is being a part of Banyuasin back
Kabupaten Banyuasin kembali pada tahun
in 2010. So economic growth without
2010. Sehingga pertumbuhan ekonomi
oil and gas in Banyuasin very high in
tanpa migas Kabupaten Banyuasin pada
2010 reached 7.93 percent. However,
tahun 2010 sangat tinggi mencapai 7,93
in 2011 slightly slowed down, into a
persen. Akan tetapi di tahun 2011 sedikit
7.38 percent and 7.39 percent in
mengalami perlambatan yakni menjadi
2012.
7,38 persen, dan 7,39 persen di tahun 2012 Pola laju pertumbuhan ekonomi
The
pattern
of
economic
pada tahun 2012 tidak jauh berbeda dari
growth in 2012 is not much different
tahun
Sektor
from 2011 and 2010. Transport and
pengangkutan dan komunikasi memiliki
communications sector has the most
laju pertumbuhan ekonomi yang paling
economic growth rate higher than
tinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya,
other sectors, which amounted to
yakni sebesar 13,01 persen di tahun
13.01 percent in 2012, an increase
2012, mengalami peningkatan dibanding
over the previous year to reach 12.90
2011
dan
2010.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
60
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
tahun sebelumnya yang mencapai 12,90
percent. Followed by the building
persen. Kemudian disusul oleh sektor
sector with a growth rate well above
bangunan dengan laju pertumbuhan juga
10 percent, reaching 11.17 percent in
di atas 10 persen yakni mencapai 11,17
2012.
persen di tahun 2012. Tabel / Table 2.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuasin Menurut Sektor Economic Growth of Banyuasin Regency By Sector 2009-2012 Sektor/Sector
2009
(1) 1 Pertanian / Agriculture Pertambangan & Pertambangan / Mining 2 and Quarrying Industri Pengolahan / Manufacturing 3 Industry Listrik, Gas, & Air Bersih / Electricity, Gas, 4 and Water Supply 5 Bangunan / Construction Perdagangan, Hotel, & Restoran / Trade, 6 Hotel, and Restaurant Pengangkutan & Komunikasi / 7 Transportation and Communication Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan / 8 Ownership 9 Jasa-jasa / Services PDRB Dengan Migas / GRDP With Oil and Gas PDRB tanpa migas / GRDP Without Oil and Gas
Pada
tahun
2012,
2010r)
2011*)
2012**)
(2) 5,73
(3) 5,37
(4) 6,10
(5) 5,89
3,28
5,41
0,85
1,07
3,13
5,01
5,62
5,53
6,08
6,90
9,74
9,87
11,39
8,74
10,42
11,17
5,14
7,22
8,25
8,33
15,13
11,86
12,90
13,01
7,47
7,74
7,79
7,95
9,05 5,47 6,15
8,06 6,10 7,93
8,63 6,14 7,38
8,34 6,23 7,39
sektor
In 2012, mining and quarrying
pertambangan dan penggalian memilki
sector have the lowest growth rate
laju pertumbuhan yang paling rendah
compared to other sectors, which
dibanding sektor-sektor lainnya, yakni
amounted to only 1.07 percent,
hanya sebesar 1,07 persen, mengalami
growing from a year earlier to reach
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
61
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
kenaikan dibanding tahun sebelumnya
0,85 percent.
yang hanya sebesar 0,85 persen.
2.3
Struktur Ekonomi
2.3
Economics Structure
Struktur ekonomi menunjukkan
Economics structure shows the
kontribusi sektoral dalam pembentukan
contribution of sectoral economic
PDRB. Dalam kurun waktu terakhir (2009-
structure in the formation of GDRP. In
2012)
Kabupaten
the last period (2009-2011) Banyuasin
Banyuasin tidak mengalami perubahan.
Regency economic structure has not
Pemanfaatan
changed. Utilization of nature and the
struktur
sumbernya
ekonomi
alam masih
dan
sumber-
merupakan
basis
sources are still the economic base of
perekonomian Banyuasin. Hal ini dapat
Banyuasin. It can be seen from the
dilihat dari besarnya kontribusi sektor
largest contribution of primary sector
primer dibandingkan sektor sekunder dan
than the secondary and tertiary
tersier.
sectors. Pada tahun 2012 sektor primer
berkontribusi
sebesar
44,74
In 2012 the primary sector
persen.
accounting for 44.74 percent. While
Sementara kontribusi sektor sekunder
the contribution of secondary sector
sebesar 34,12 persen dan sektor tersier
34.12 percent and 21.14 percent for
sebesar 21,14 persen.
the tertiary sector.
Kontribusi sektor primer pada tahun
2012
sebesar
44,74
The contribution of primary
persen,
sector in the year 2012 of 44.74
mengalami penurunan dibanding tahun
percent, an decrease compared to the
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
62
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
2011 yang mencapai 46,03 4 persen.
year 2011 reached 446.03 percent. The
Sumbangan terbesar dari sektor primer
greatest contribution of the primary
ini berasal dari sektor or pertanian yakni
sector is derived from the agricultural
mencapai
sectors which reached 30.35 percent
30,35
persen
terhada terhadap
perekonomian Banyuasin.
on the economy Banyuasin Banyuasin.
Gambar / Picture 2.2. Peranan Sektoral dalam Pembentukan PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2012 20 / Contributed by Sector to GDRP GD at Current Prices in 2010 10-2012
Tahun 2012 21,14% 44,75% 34,12%
primer
sekunder
Tahun 2010 20 19,10%
tersier
19,80 %
Tahun 20 2011
45,65% 34,17 %
35,25%
Untuk
sektor
46,03 %
sekunder,
For the secondary sector, its
kontribusinya terhadap perekonomian pere
contribution
to
Banyuasin di tahun 2012 mencapai 34,12
Banyuasin in the year 201 2012 reached
persen, sedikit mengalami penurunan
34.12 percent,, decreased slightly over
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
the
economy
63
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
dibanding
tahun
mencapai
34,17
yang
the previous year to reach 34.17
Sedangkan
percent. While the contribution of
kontribusi sektor tersier di tahun 2012
tertiary sector in the year 2012 of
sebesar
mengalami
21.13 percent, an increase compared
peningkatan dibanding tahun 2011 yang
to the year 2011 which amounted to
sebesar 19,80 persen, dan tahun 2010
19.80
yang kontribusinya sebesar 19,10 persen.
contribution of 19.10 percent.
21,13
sebelumnya persen.
persen,
percent,
and
in
2010
a
Diantara kedua sektor primer
Among the primary sector
yang memiliki kontribusi terbesar adalah
which has the largest contribution is
dari sektor pertanian. Hal ini terjadi pada
from the agricultural sector. This
struktur migas dan non migas.
occurs in non-oil and gas structures.
Dalam struktur ekonomi dengan
In the economic structure with
migas tahun 2012 dapat kita lihat :
oil and gas in 2012 we can see:
1.
1. The primary sector comprises
2.
Sektor primer terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan
agriculture
dan penggalian. Kontribusi sektor
quarrying sector. Primary sector's
primer
perekonomian
contribution to the economy of
Banyuasin sebesar 44,74 persen,
44,74 percent Banyuasin, where
dimana 30,35 persen disumbang
30.35 percent contributed by the
oleh sektor pertanian.
agricultural sector.
terhadap
Sektor sekunder yang merupakan
2.
and
mining
and
The secondary sector is the sector
sektor dengan kontribusi terbesar
with
the
kedua setelah sektor primer terdiri
contribution after the primary
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
second
largest
64
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
dari sektor industri pengolahan,
sector comprising manufacturing,
sektor listrik, gas, dan air bersih,
electricity, gas and water supply,
serta sektor bangunan.
Secara
as well as the building sector.
keseluruhan sektor ini menyumbang
Overall this sector accounted for
34,12
34.12 percent of the economy
persen
terhadap
perekonomian Banyuasin. Dimana
sebesar
disumbang
3.
oleh
Banyuasin.
24,89
persen
sektor
industri
percent
Where
by
contributed
manufacturing
24.89
by
the
sector,
9.19
pengolahan, 9,19 persen berasal dari
percent came from the building
sektor bangunan, dan sisanya 0,04
sector, and the remaining 0.04
persen diperoleh dari sektor listrik,
percent is obtained from the
gas, dan air bersih.
power sector, gas, and water.
Sektor tersier yang terdiri dari sektor
3. Tertiary sector comprising trade,
perdagangan,
sektor
angkutan,
transport sector, banking sector,
sektor
LKBB,
persewaan
LKBB, building rental and service
Bangunan dan jasa perusahaan, serta
companies, as well as the services
sektor
sector accounts for 21.14 percent
bank,
jasa-jasa
memberikan
kontribusi sebesar 21,14 persen
of
terhadap perekonomian Kabupaten
Regency. That number is the
Banyuasin.
aggregate
agregat
Angka itu merupakan
dari
kontribusi
sektor
the
economy
of
contribution 0.66
Banyuasin
the
sector's
totaled
perdagangan sebesar 13,05 persen,
percent,
sektor angkutan sebesar 0,66 persen,
transportation sector, financial
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
percent
13.05 of
65
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
sektor
keuangan,
persewaan
sector, building rental and service
perusahaan
companies reached 0.74 percent,
sebesar 0,74 persen, dan sektor jasa-
and the services sector by 6.69
jasa sebesar 6,69 persen.
percent.
bangunan
dan
jasa
Tabel / Table 2.2. Peranan Masing-masing Sektor Dalam Pembentukan PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2012 Contributed by Sector to GDRP at Current Prices in 2009-2012 Sektor/Sector
2009
2010r)
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
45,67 31,43
45,65 30,48
46,03 30,76
44,74 30,35
14,24 35,39
15,17 35,25
15,27 34,17
14,39 34,12
27,20
27,11
25,65
24,89
0,04 8,15 18,94
0,04 8,10 19,10
0,04 8,48 19,80
0,04 9,19 21,14
11,96
11,97
12,39
13,05
0,57
0,58
0,61
0,66
0,75 5,66
0,73 5,82
0,72 6,08
0,74 6,69
1 Sektor Primer / Primary Sector - Sektor Pertanian / Agriculture Sector Sektor Pertambangan & Pertambangan / - Mining & Quarrying Sector 2 Sektor Sekunder / Secondary Sector Sektor Industri Pengolahan / - Manufacturing Sector Sektor Listrik, Gas, & Air Bersih / - Electricity, Gas, and Water Sector - Sektor Bangunan / Construction Sector 3 Sektor Tersier / Tertiary Sector Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran / - Trade, Hotel, & Restaurant Sector Sektor Pengangkutan & Komunikasi / - Transportation & Communication Sector Sektor Keuangan, Persewaan, & Jasa - Perusahaan / Ownership Sector - Jasa-jasa / Services Sector
2.4.
Inflasi Sektoral Inflasi
penting
2.4.
merupakan
perekonomian
Inflation
is
an
important
suatu
indicator in the economy of a region,
inflasi
because the rate of inflation reflected
menggambarkan adanya kenaikan harga
the rising prices of goods and services
wilayah,
dalam
indikator
Sectoral Inflation
karena
laju
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
66
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
barang dan jasa di wilayah tersebut.
in the region. Sectoral inflation here
Inflasi sektoral di sini menggambarkan
describes rising prices of goods and
kenaikan harga barang dan jasa di tingkat
services at the producer level rather
produsen
tingkat
than inflation at the consumer level is
konsumen yang biasa digunakan sebagai
commonly used as indicators of
indikator
stabilitas
economic stability. So need accuracy
Sehingga
perlu
bukan
inflasi
di
perekonomian. ketelitian
dalam
in interpreting the number of sectoral
menginterpretasikan angka inflasi.
inflation.
Gambar / Picture 2.3. Laju Inflasi PDRB Sektoral Kabupaten Banyuasin Tahun 2003-2012 Inflation Rate of Sectoral GDRP of Banyuasin Regency in 2003-2012 20,00
18,29 14,93
15,00
12,70 7,71 5,69
5,00
10,11
11,75
10,00
8,65
10,95 8,14
9,37
7,27
5,86 5,07
4,17
0,00 2003
2004
2005
2006
2007
2008
6,00
6,50
7,02 5,08
-0,21 2009 2010r) 2011*) 2012**)
-5,00 Dengan Migas/with oil & gas
Tanpa Migas/without oil & gas
Dalam kurun waktu 2003-2012,
In the period 2003-2011, the
inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2005,
highest inflation occurred in 2005,
yaitu mencapai angka 18,29 persen. Hal
which reached 18.29 percent. This is
ini disebabkan adanya kenaikan harga
due to the increase in world oil prices
minyak dunia yang berdampak pada
that impact on Indonesia's fuel price
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
67
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
kenaikan BBM di Indonesia sebesar 21,93
hike of 21.93 percent. Meanwhile,
persen. Sementara untuk inflasi sektor
inflation for non-oil sector in the same
non migas pada tahun yang sama dapat
year can be quite awake, that is equal
dikatakan cukup terjaga, yaitu sebesar
to 8.65 percent. This is due to volatile
8,65 persen. Hal ini disebabkan masih
food supply is still maintained.
terjaganya pemasokan volatile food. Sehingga
kontribusi
kenaikan
Thus
contributing
to
the
BBM terhadap kenaikan bahan makanan
increase of fuel price hike of food and
dan bumbu dapur hanya sebesar 0,02.
herbs of only 0.02. But this does not
Tetapi hal ini tidak terjadi ketika BBM
happen when the fuel back up to the
kembali naik pada tahun 2008. Inflasi
year 2008. Inflation jumped back oil
sektor migas kembali melonjak dan
and gas sector and reached 14.93
mencapai 14,93 persen dan diikuti oleh
percent, followed by non-oil sector,
sektor non migas yang mencapai inflasi
which reached double-digit inflation
dua digit sebesar 10,95 persen.
of 10.95 percent.
Keadaan yang terbalik dengan
The situation is reversed, with
tahun 2005 dan 2008 terjadi pada tahun
2005 and 2008 occurred in 2009. The
2009. Penurunan haga minyak dunia
decline in world oil thirst led to high
menyebabkan deflasi besar-besaran di
deflation in the mining sector. This
sektor
ini
causes the oil and gas sector have
menyebabkan sektor migas mengalami
deflation reached 0.21 percent and
deflasi
followed
pertambangan.
0,21
persen
Hal
dan
diikuti
menurunnya angka inflasi sektor non
by
the
inflation
rate
declining non-oil sector from 10.95
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
68
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
migas dari 10,95 persen di tahun 2008
percent in 2008 to 5.07 percent in
hingga 5,07 persen di tahun 2009.
2009. In 2010, inflation in oil and gas
Kemudian di tahun 2010 terjadi kenaikan
sector reached 8.13 percent and 5.97
lagi hingga tercipta angka inflasi sebesar
percent in non-oil sector.
8,13 persen dengan migas dan 5,97 persen tanpa migas. Pada tahun 2012, inflasi pada
In 2012, inflation in oil and gas
sektor migas mencapai 5,08 persen dan
sector reached 5.08 percent and 7.27
7,27
migas.
percent in non-oil sector. While
Sumatera
inflation in South Sumatra province in
persen
Sementara
di
sektor
inflasi
non
propinsi
Selatan tahun 2011 tercatat sebesar 6,71
2012 stood at 6.71 percent.
persen. Tabel / Table 2.3 Laju Inflasi Sektoral / Sectoral Inflation, 2009-2012 Sektor / Sector (1) 1 Pertanian / Agriculture Pertambangan & Pertambangan / Mining & 2 Quarrying Industri Pengolahan / Manufacturing 3 Industry Listrik, Gas, & Air Bersih / Electricity, Gas, 4 and Water Supply 5 Bangunan / Contruction Perdagangan, Hotel, & Restoran / Trade, 6 Hotel, and Restaurant Pengangkutan & Komunikasi / 7 Transportation and Communication Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan / 8 Ownership 9 Jasa-jasa / Services PDRB Dengan Migas / GRDP With Oil and Gas PDRB tanpa migas / GRDP Without Oil and Gas
2009
2010r)
2011*)
2012**)
(2) 2,65
(3) 5,60
(4) 7,54
(5) 4,01
-16,27
16,00
12,81
4,12
1,10
8,88
1,26
2,62
2,24 5,81
3,01 4,80
2,77 7,18
6,79 8,87
4,69
7,09
8,08
8,55
-3,53
4,08
4,91
6,49
2,68 15,52
3,81 9,25
4,07 8,67
6,79 13,25
-0,21
8,14
6,50
5,08
5,07
6,00
7,27
7,02
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
69
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
Table 2.3 di atas menjelaskan
Table 2.3 above explains the
inflasi yang terjadi di setiap sektor
inflation that occurred in every sector
Kabupaten Banyuasin. Pada tahun 2008
Banyuasin Regency. In 2008, world oil
kenaikan
yang
prices through $ 147/barrel cause
menembus $147/barrel menyebabkan
inflation in almost all sectors. Only the
kenaikan inflasi hampir di seluruh sektor.
agricultural sector, and electricity,
Hanya sektor pertanian dan sektor listrik,
gas, and clean water which decreased
gas, dan air bersih yang mengalami
inflation.
penurunan
pertanian
declined from 10.15 percent rate in
menurun dari angka 10,15 persen di
2007 to 9.2 percent in 2008. Beside
tahun 2007 menjadi 9,2 persen di tahun
the electricity sector, gas, and clean
2008. Sementara sektor listrik, gas, dan
water that decline to 2.69 percent.
harga
minyak dunia
inflasi.
Sektor
The
agricultural
sector
air bersih turun menjadi 2,69 persen. Pada
tahun
terjadi
In 2009, a decline in fuel prices
penurunan harga BBM di Indonesia hal ini
in Indonesia it is also an impact on
juga
economic sectors Banyuasin Regency,
berdampak
perekonomian terutama
2009,
pada
Kabupaten
sektor
sektor-sektor Banyuasin,
mining
and
quarrying
dan
sector, which got a high deflation of
deflasi
16.27 percent and transport and
sektor
communications sector is also got a
pengangkutan dan komunikasi yang juga
deflation of 3.53 percent. Likewise
mengalami deflasi sebesar 3,53 persen.
with other sectors affected, the
Begitu juga dengan sektor-sektor lain
inflation that occurred in all sectors is
penggalian sebesar
yang
16,27
pertambangan
especially
mengalami persen
dan
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
70
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
yang terkena dampaknya, inflasi yang
declining, all of sectors inflation below
terjadi di semua sektor sangat menurun,
6 percent. Except for the services
sebagian
sector is still experiencing double-digit
besar
mengalami
inflasi
dibawah 6 persen. Kecuali untuk sektor
inflation of 15.52 percent.
jasa-jasa yang masih mengalami inflasi dua digit sebesar 15,52 persen. Inflasi
pada
di
Inflation in the year 2010 in
Banyuasin terjadi pada sektor primer.
Banyuasin occurred in the primary
Terutama untuk sektor pertambangan
sector. Especially for mining and
dan penggalian yang mencapai inflasi
quarrying sector that reached an
sebesar 16,00 persen. Hal ini disebabkan
inflation of 16.00 percent. This is
karena masuknya pertambangan yang
caused by the entered of mining
semula
which was originally a part of Musi
merupakan
tahun
2010
bagian
Musi
Banyuasin menjadi bagian dari Banyuasin.
Banyuasin
will
become
part
of
Banyuasin. Di tahun 2011, inflasi tertinggi
In 2011, inflation remained the
tetap dialami oleh sektor pertambangan
highest experienced by the mining
dan penggalian yang mencapai 12,81
and quarrying sector which reached
persen. Jika dibandingkan dengan tahun
12.81 percent. When compared with
sebelumnya terjadi penurunan sebanyak
the previous year as much as 3.19
3,19 persen. Sedangkan di tahun 2012,
percent decline. Whereas in 2012, the
inflasi tertinggi di alami oleh sektor jasa-
highest inflation experienced by the
jasa
services sector which reached 13.25
yang
mencapai
13,25
persen,
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
71
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
mengalami kenaikan yang cukup tinggi
percent, an increase which is quite
jika dibandingkan dengan tahun 2012
high when compared to 2012 which
yang hanya sebesar 8,67 persen.
only amounted to 8.67 percent.
Inflasi di sektor lainnya masih
Inflation in other sectors are
berada pada level satu digit. Sektor yang
still in the single digit level. Sectors
mengalami inflasi tertinggi setelah sektor
that experienced the highest inflation
pertambangan dan penggalian secara
after mining and quarrying sector
berturut-berturut
respectively
adalah
sektor
are
respectively
the
bangunan (8,87 persen), perdagangan,
construction sector (8.87 percent),
hotel,
trade, hotels and restaurants (8.55
dan
keuangan,
restoran
(8,55
persewaan,
persen), jasa
percent),
perusahaan (6,79 persen), listrik, gas, dan
business
air bersih (6,79 persen), pengangkutan
electricity, gas, and water (6.79
dan
percent),
komunikasi
pertambangan
dan
dan
(6,49
persen),
penggalian
(4,12
finance, services
leasing,
(6.79
transport
and
percent),
and
communication (6.49 percent), mining
persen), pertanian (4,01 persen), dan
and
quarrying
(4.12
percent),
yang terendah adalah sektor industri
agriculture (4.01 percent), and the
pengolahan (2,62 persen).
lowest is the manufacturing sector (2.62 percent).
2.5
Pendapatan Per Kapita Pertumbuhan
ekonomi
2.5
Percapita Income
tidak
Economic growth not only
hanya menunjukkan peningkatan output
showed increased production output
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
72
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
produksi atau tingkat pendapatan secara
or income at the macro level, but can
makro, tapi dapat juga menunjukkan
also show that there is increase in per
bahwa telah terjadi kenaikan pendapatan
capita income of the community or it
perkapita
masyarakat
dapat
can be said that by looking at
dikatakan
bahwa
melihat
economic growth and population
laju
growth rate will can see from
pertumbuhan
atau
dengan engan
ekonomi
dan
pertumbuhan penduduk akan bisa dilihat
percapita income.
peningkatan dalam pendistribusian PDRB
Income per capita shows the amount
perkapita/
perkapita.
of income enjoyed by every res resident
Pendapatan per kapita menunjukkan
on average. Quantities are formed
besarnya pendapatan yang dinikmati
from the amount of income arising
setiap
divided by the population.
pendapatan
penduduk
secara
rata rata-rata.
Besaran ini terbentuk dari
jumlah
pendapatan yang timbul dibagi jumlah penduduk. Untuk suatu tingkat pertumbuhan pendapatan, penduduk
disertai yang
pertumbuhan
melambat,
akan
dihasilkan pendapatan perkapita yang
For a given level of revenue growth, accompanied by a slowing population growth, will produce a higher income per capita.
semakin tinggi. Angka pendapatan perkapita lazim digunakan mengukur
sebagai tingkat
indikator
The per capita income figures
untuk
commonly used as an indicator to
kesejahteraan
measure the level of welfare. So
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
73
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
penduduk. Jadi secara umum apabila
generally if the income per capita
pendapatan per kapita suatu daerah naik
increase so automatically it means
maka secara otomatis hal itu berarti
that the condition of the welfare
bahwa kondisi kesejahteraan penduduk
population increased. However, it
meningkat.
should
Namun
hal
itu
perlu
be
presented
carefully,
dipresentasikan secara hati-hati, karena
because not consider the net factor
belum
income, that in differences income out
memperhitungkan
net
factor
income, yaitu selisih income out flow dan
flow and income flow.
income flow. Tabel / Table 2.4. Pendapatan Perkapita Kabupaten Banyuasin Atas Dasar Harga Berlaku (2007-2012) Earning Percapita of Banyuasin Regency at Current Prices in 2007-2012 Tahun (1) 2007 2008 2009 2010r) 2011*) 2012**)
Dalam rupiah Dengan migas Tanpa migas (2) (3) 9.285.626 11.068.710 11.470.287 12.976.432 14.430.706 15.701.970
7.224.629 8.346.558 9.166.473 10.340.240 11.716.722 13.125.807
Dalam US Dollar Dengan migas Tanpa migas (4) (5) 1.013 1.153 1.127 1.190 1.594 1.629
788 870 901 948 1.293 1.362
Pada table 2.4 dapat kita lihat
In Table 2.4 we can see that
bahwa perkembangan pendapatan per
the development of income per capita
kapita
selalu
Banyuasin Regency always increase
mengalami peningkatan dari tahun ke
from year to year. In 2012 there was
tahun.
terjadi
an increase of income per capita in
peningkatan pendapatan per kapita di
Banyuasin regency increased 8.81
Kabupaten
Pada
Banyuasin
tahun
2012
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
74
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
kabupaten Banyuasin
meningkat 8,81
percent from a year earlier to
persen dari tahun sebelumnya menjadi
Rp.15.701.970,00,, equivalent to USD
Rp 15.701.970,00 ,00 atau setara dengan
$1,629 for the oil and gas sector and
USD $1.629 untuk sektor dengan migas
increased 12.03 percent in oil and gas
dan meningkat 12,03 persen pada sektor
sector to Rp.13.125.807, 13.125.807,.00 or the
tanpa migas menjadi Rp 13.125.807,00
equivalent of USD $1 $1,362.
atau setara dengan USD $ 1.362. 1. Gambar / Picture 2.4. Pendapatan Perkapita erkapita Kabupaten Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan / Earnings Percapita at Constant Price of Banyuasin Regency, 2007-2012 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 2007
2008
2009
Dengan Migas/With Oil & Gas
Pertumbuhan
2010
2011
2012
Tanpa Migas/Without Oil & Gas
pendapatan
Growth in per capita income at
perkapita atas dasar harga konstan
constant prices showed that the per
menunjukan
pendapatan
capita income in real terms (without
perkapita secara riil (tanpa inflasi).
inflation). Figure 2.4 above shows that
Gambar 2.4 diatas menunjukkan bahwa
real income per capita Banyuasin
secara
increased from 2007 to 201 2012.
riil
bahwa
pendapatan
per
kapita
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
75
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
Banyuasin meningkat dari tahun 2007 200 hingga 2012. Pendapatan
dengan
Income per capita in constant
migas harga konstan tahun 2008 200 sebesar
prices of oil and gas in 2008
Rp. 4.813.692,00 atau meningkat 3,72 3,
amounted to Rp.. 4,813,692.00 an
persen
increase of 3.72 percent from 2007,
dari
perkapita
tahun
200 2007,
kemudian
berturut turut meningkat 3,85 persen,
and
4,61 persen,
4,42 persen, persen dan 3,55
percent, 4.61 percent percent, 4.42 percent
persen. Sehingga pada tahun 2012 201
and 4.42 percent. So that by 2012
pendapatan
income
perkapita
mencapai
Rp
consecutive
per
increased
capita
3.85
reached
5.654.218,00. ,00. Sehingga dapat kita hitung
Rp.5.654.218,00. So can we calculate
rata-rata rata pertumbuhan riil pendapatan
the average real growth of income per
per kapita Banyuasin tahun 2007-2012 200
capita Banyuasin year 2007-2012
sebesar 4,03 persen.
amounted to 4.03 percent percent.
Gambar / Picture 2.5 Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Kabupaten Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan The Growth of Earnings Per Capita at Constant Prices of Banyuasin Regency, 2008-2012
8,00
6,42
6,00 3,72
4,00
5,63
4,52
4,13
3,85
4,61
4,68 4,42
2,00
3,55
0,00 2008
2009
Dengan Migas/With Oil & Gas
2010
2011 Tanpa Migas/Without Oil & Gas
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
2012
76
Perkembangan PDRB Sectoral/Growth of GDRP by Sector
Apabila
migas
If the influence of oil and gas
rata-rata
removed an average growth of per
perkapita Banyuasin dalam kurun waktu
capita Banyuasin in the same period
yang sama adalah sebesar 5,08 persen.
amounted to 5.08 percent. Relatively
Relatif lebih cepat dibandingkan dengan
faster than the growth of income per
pertumbuhan pendapatan per kapita
capita with oil and gas.
dihilangkan
pengaruh pertumbuhan
dengan migas.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
77
BAB III PERKEMBANGAN PDRB SEKTORAL Sektor Pertanian Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Industri Pengolahan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Bangunan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Jasa-jasa
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
BAB III PERKEMBANGAN PDRB SEKTORAL (GROWTH OF GDRP PER SECTOR)
3.1.
Pertanian
3.1.
Meskipun nilai tambah produk
Agriculture Although
value-added
of
sektor pertanian dari tahun ke tahun
agriculture products from year to year
mengalami peningkatan, namun perannya
has increased, but its role in the
dalam pembentukan Produk Domestik
establishment
Regional
Kabupaten
Regional Product (GDRP) of Banyuasin
mengecil.
Regency grew smaller. Diminishing the
Mengecilnya peranan sektor pertanian
role of the agricultural sector related to
terkait
strengthening the role of other sectors,
Bruto
Banyuasin
(PDRB)
semakin
dengan
semakin
menguatnya
of
Gross
peranan sektor lain terutama sektor-
especially
sektor skunder dan tersier. Hal tersebut
tertiary. It naturally occurs with the
wajar
semakin
development pattern of the community
berkembangnya pola pikir masyarakat
think that started to increase economic
yang
activity outside agriculture.
saja
mulai
terjadi
dengan
meningkatkan
aktifitas
secondary
Domestic
sectors
and
ekonomi di luar sektor pertanian.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
79
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
Tabel/Table 3.1. Nilai Tambah Sektor Pertanian dalam Perekonomian Banyuasin Tahun 20092012/Value Added of Agriculture Sector in Economic Banyuasin, 2009-2012 Sektor
2009
2010r)
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
1.179.468
1.327.071
1.517.941
1.671.860
Tanaman Perkebunan / Estate Crops
839.797
973.843
1.118.114
1.187.437
Peternakan / Livestock
199.108
218.421
243.234
273.249
Kehutanan / Forestry
157.001
168.610
181.795
193.357
Perikanan / Fishery
892.114
947.860
1.087.333
1.242.822
3.267.488
3.635.805
4.148.417
4.568.725
Pertanian / Agriculture
PDRB pertanian merupakan PDRB
GDRP of agriculture sector is
dengan kontribusi tebesar dalam PDRB
the largest contribution in GDRP
Kabupaten Banyuasin baik dengan migas
Banyuasin Regency either with oil and
ataupun tanpa migas.
gas or without oil and gas.
Pada tahun 2010 nilai tambah sektor
pertanian
ini
mencapai
Rp
In 2010 the value added of agriculture
sector
reached
Rp
3.635.805 juta dan meningkat pada tahun
3.635.805 million and increased to Rp
2011 menjadi Rp 4.148.417 juta dan
4.148.417 million in 2011 and reached
mencapai Rp 4.568.725 juta pada tahun
Rp 4.568.725 million in 2012.
2012. Sektor pertanian dalam PDRB
The agricultural sector in GDP
terdiri dari lima subsektor, yaitu Tanaman
consists of five subsektor, namely food
Bahan makanan, tanaman perkebunan,
crops, estate crops, foresty, and fishery.
peternakan, kehutanan, dan perikanan.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
80
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth Growth of GDRP Per Sector
Gambar/Picture 3.1 Kontribusi dan Pertumbuhan sektor Pertanian dalam Perekonomian Kabupaten Banyuasin Tahun 2009-2012/Contribution 2009 and Growth of Agriculture Sector in Banyuasin Economic, 2009-2012 12,00 11,34
11,13
11,26
12,00
11,11
10,00
10,00
8,16
8,08
8,29
8,00
7,89
6,00 4,00 1,92 1,51
2,00
1,83 1,41
1,82 1,28
1,80 1,35
Tabama
8,00
Tabama
Tan. Perkebunan Peternakan
6,00
Tan. Perkebunan
4,00
Peternakan
2,00
Kehutanan
Kehutanan Perikanan
0,00 2009
2010
2011
2012
0,00 -2,00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Perikanan
Pada gambar 3.1 di atas dapat kita
In the figure 3.1 above we can
lihat bahwa kontribusi sub-sub sektor
see that the contribution of the
pertanian
agricultural sub-sector sector on the economy
terhadap
perekonomian
Indonesia.
of Indonesia.
Secara umum sektor pertanian
In general, the agricultural
memiliki kontribusi yang meningkat bagi
sector has an increasing contribution to
perekonomian Indonesia. Tahun 2012 201
the economy of Indonesia. In 201 2012 the
sektor
pertanian
sebesar
30,35
memiliki
kontribus kontribusi
agricultural sector has contributed as
persen
terhadap
much as 30.35 percent on tthe economy
perekonomian Indonesia..
of Indonesia is.
Subsektor yang memiliki kontribusi terbesar
pada
tahun
201 2012
adalah
Sub-sectors which have the largest contribution in 201 2012 is the food
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
81
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
subsektor tanaman bahan makanan yaitu
crops sub-sector that is equal to 11.11
sebesar 11,11 persen, menurun 0,15
percent, decrease 0.15 percent than
persen dibandingkan tahun sebelumnya.
previous year.
Subsektor kedua tertinggi adalah
Sub-sector is the second tallest
subsektor perikanan yaitu 8,26 persen
fishery sub-sector is 8.26 percent and
dan
sub-sectors
subsektor
dengan
kontribusi
with
the
lowest
terendah di sektor pertanian adalah
contribution in the forestry sub-sector
subsektor kehutanan sebesar 1,28 persen.
of agriculture is at 1.28 percent.
Setiap
tahunnya
sub
sektor
Each year livestock sub-sector
peternakan dan sub sektor kehutanan
and
memiliki kontribusi yang tidak jauh
contribution that is not much different.
berbeda. Begitu juga pada tahun 2012.
So also in 2012. Livestock sub-sector
Subsektor peternakan memiliki kontribusi
has contributed 1.82 percent to the
1,82 persen terhadap perekonomian dan
economy and the forestry sub-sector
subsektor kehutanan memiliki kontribusi
has contributed 1.28 percent to the
1,28 persen terhadap perekonomian.
economy.
Jika
dilihat
dari
forestry
sub-sector
has
a
laju
If viewed from the rate of
pertumbuhannya, pertumbuhan sektor
growth, growth in agriculture has a
pertanian memiliki laju yang cukup baik.
pretty good rate. The average growth
Rata-rata pertumbuhannya pada tahun
in 2007-2012 was 5.59 percent. The
2007-2012 adalah 5,59 persen. Rata-rata
highest growth rate found in food crops
pertumbuhan tertinggi terdapat pada
sub-sector of 7.5 percent. The lowest
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
82
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
subsektor tanaman sebesar
6,89
bahan makanan Rata-rata
sector. The average decline in income
pertumbuhan terendah ada di sektor
in the forestry subsector amounted to
kehutanan.
penurunan
0.08 from 2008 to 2011. It is considered
kehutanan
reasonable given from 2009 to 2011
pendapatan
persen.
growth rate found in food forestry sub-
Rata-rata di
subsektor
adalah sebesar 0,08 dari tahun 2008
this
hingga tahun 2011. Hal ini dianggap wajar
especially in 2010, which fell by 1.2
mengingat mulai tahun 2009 hingga 2011
percent. But in the year 2012, there is
subsektor
ini
an increase to be 0.02 percent growth
terutama
pada
mengalami
mengalami
penurunan,
tahun
penurunan
2010
yang
sebesar
sub-sector
has
decreased,
than previous year.
1,2
persen. Akan tetapi di tahun 2012, terjadi kenaikan pertumbuhan menjadi 0,02 persen. Kinerja
subsektor-subsektor
Performance
of
sub-sectors
dalam sektor pertanian cukup baik pada
within the agricultural sector is quite
tahun 2012. Kinerja tertinggi ditunjukkan
good in 2012. The highest performance
oleh subsektor perikanan. Pada tahun
is shown by the fisheries subsector. In
2012
subsektor
2012 fishery sub-sector growth rate
persen
reached 9.01 percent compared to 201,
dibandingkan dengan tahun 2011, sedikit
slightly slowed down but still higher
melambat
than most other sub-sectors. Forestry
laju
peternakan
pertumbuhan mencapai
tapi
tetap
9,01
paling
tinggi
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
83
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
dibanding subsektor lainnya. Subsektor
sub-sector increased growth in 2012
kehutanan
after contracting in recent years.
mengalami
kenaikan
pertumbuhan di tahun 2012 setelah beberapa tahun belakangan mengalami kontraksi. Kinerja
subsektor
peternakan
Livestock is
subsector
merupakan kinerja subsektor terbaik
performance
the
kedua setelah perikanan, yaitu sebesar
performance
5,78 persen.
subsector, which amounted to 5.78
after
second the
best
fisheries
percent. Kinerja subsektor tanaman bahan
Performance of food crops sub-
makanan dan perkebunan dipengaruhi
sector and
plantations
oleh
by
tanaman
are
more
perkebunan
milik
influenced
Banyuasin
yang
plantations in Banyuasin that caused
menyebabkan pertumbuhan cukup stabil
quite a stable growth in the number
di angka 4,67 persen.
5,55 percent.
3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
3.2
perusahaan
di
Nilai tambah sector pertambangan
company-owned
Mining and Quarrying Sector Value added in mining and
dan penggalian
dalam pembentukan
quarrying in the formation of GDRP
PDRB
dari
sektor
comes from the sub-sector oil and gas
pertambangan minyak dan gas bumi dan
mining and quarrying sub-sector. In
berasal
sub
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
84
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth Growth of GDRP Per Sector
sub sektor penggalian. Pada tahun 2010
2010 mining without oil and gas add
pertambangan non migas ikut menambah
the number of GDRP in this sector sector,
PDRB di sektor ini dengan masuknya
with the inclusion of coal mining mining.
pertambangan batubara. Gambar 3.2 Nilai Tambah Sektor Pertambangan dan Penggalian dalam Perekonomian (Juta Rupiah) Banyuasin/Value /Value Added of Mining and Quarrying Sector in Economic Banyuasin 1.800.000 1.600.000
Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas
1.400.000 1.200.000 1.000.000
Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas
800.000 600.000 400.000
Penggalian / Quarrying
200.000 2008
2009
2010r)
2011*) 2012**)
Subsektor dengan minyak dan gas memiliki
kontribusi
dalam
the
sektor
establishment of the mining sector
kontribusi
GDP. Besides his contributions to the
terhadap perekonomian dari subsektor
economy from oil and gas sub sub-sector is
minyak dan gas juga terbilang tinggi. Pada
also fairly high. In 201 2012 this sub-sector
tahun
has a contribution of 111,69 percent and
pembentukan pertambangan.
2012
terbesar
With oil and gas sub sub-sector has
PDRB Selain
subsektor
itu
ini
memiliki
kontribusi sebesar 11,69 persen terhadap
81,20
largest
contribution
percent
of
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
the
in
the
economy
85
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
perekonomian berkontribusi
dan
81,20
persen
terhadap
contributed to the mining sector itself.
sektor
pertambangan itu sendiri. Subsektor non migas memiliki
Non-oil
sub-sector
has
kontribusi terkecil diantara subsektor
contributed the smallest among the
dalam sektor pertambangan yang lainnya.
subsectors in other mining sectors. This
Ini disebabkan pertambangan non migas
is due to non-oil mining in Banyuasin is
di Banyuasin memang sangat sedikit.
very little.
Pada tahun 2012 subsektor non
In 2012 non-oil sub-sector has
migas memiliki nilai tambah Rp 131.974
the added value of Rp 131.974 million
juta
and quarrying subsector provide added
dan
subsektor
penggalian
memberikan nilai tambah sebesar Rp.
value of Rp. 275 240 million.
275.240 juta.
3.3
Sektor Industri Pengolahan
3.3.
Manufacturing Industry
Sektor industri merupakan sektor
The industrial sector is an
penting dalam perekonomian Banyuasin.
important sector in the economy
Setiap tahunnya, sektor ini merupakan
Banyuasin. Each year, this sector is the
sektor kedua sebagai sektor terbesar
second sector as the largest contributor
penyumbang nilai tambah, begitu pula
to value-added sectors, as well as in
pada tahun 2012 ini. Nilai tambah sektor
the
industri pengolahan sebesar
manufacturing sector amounted to Rp.
Rp. 3,745
year
2012.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
Value-added
86
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
trilyun atau 24,89 persen. Meskipun
3.745 billion or 24.89 percent. Despite
terjadi kenaikan nilai tambah pada sektor
the increase in value added in this
ini dibandingkan tahun 2011, akan tetapi
sector than in 2011, but in terms of the
dari
manufacturing sector's contribution to
segi
manufaktur
kontribusi terhadap
sektor
industri
perekonomian
the
economy
of
Indonesia
has
Indonesia mengalami penurunan sekitar
decreased by about 0.76 percent
0,76 persen dibandingkan tahun 2011.
compared to year 2011.
Tabel 3.2 / Table 3.2 Nilai Tambah Sektor Industri Manufaktur di Kabupaten Banyuasin Tahun 2009-2012 / Value Added of Manufacturing Industry Sector in Economic banyuasin, 2009-2012 Sektor/Sub Sektor
2009
2010r)
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
2.828.403
3.234.135
3.458.773
3.745.714
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
1.574.787
1.825.871
1.868.231
1.903.550
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
1.574.787
1.825.871
1.868.231
1.903.550
-
-
-
-
1.253.616
1.408.264
1.590.542
1.842.164
809.012
915.786
1.052.604
1.253.791
-
-
-
-
157.903
165.846
169.445
179.970
1.054
1.210
1.376
1.516
148.385
174.153
201.234
225.064
19.890
22.983
26.828
31.834
105.276
114.505
123.481
132.667
12.096
13.781
15.574
17.322
-
-
-
-
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing 1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos 2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles 3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet / Chemical 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam / Cements 7. Logam Dasar Besi dan Baja / Steels and Iron 8. Alat Angkutan, Mesin & Peralatannya / Transportation and Machines 9. Barang Lainnya / Others
Sektor industri pengolahan terdiri
Manufacturing sector consists
dari dua kelompok besar, yaitu sektor
of two major groups, namely oil and
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
87
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
industri pengolahan migas dan sektor
gas processing industry sector and non-
industri pengolahan non migas seperti:
oil manufacturing sectors such as food
industri makanan dan tembakau, tekstil,
and tobacco industries, textiles and
barang dari kayu, kertas dan bahan
products of wood, paper and printed
cetakan, pupuk, kimia dan barang dari
materials, fertilizers, chemicals and
karet, semen, logam dasar dan lainnya.
rubber goods, cement, basic metals
Peranan
and others. The role of these two sub
kedua
sub
sektor
hampir
berimbang.
sectors almost equal.
Tahun
2012
industri
migas
In 2012 oil and gas industry
menyumbang Rp 1,903 triliun atau 12,65
accounted for USD 1,903 billion or
persen bagi perekonomian Banyuasin.
12.65
Sementara
Banyuasin.
industri
non
migas
percent
for
While
the
economy
non-oil
industry
memberikan kontribusi sebesar 12,24
accounts for 12.24 percent or Rp 1.842
persen atau sebesar Rp 1,842 triliun bagi
trillion to the economy Banyuasin.
perekonomian
Subsektor
Subsector oil and gas industry as a
Banyuasin.
industri
migas
secara
keseluruhan
whole is supported by the petroleum
ditopang
oleh
industri
pengilangan
refining industry, as liquefied natural
minyak bumi, karena industri gas alam
gas industry has not been found in the
cair
District Banyuasin until 2012.
belum
terdapat
di
Kabupaten
Banyuasin hingga tahun 2012. Sumbangan signifikan bagi sektor
Significant contribution to the
industri pengolahan non migas pada
non-oil manufacturing sector in 2012
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
88
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth Growth of GDRP Per Sector
tahun 2012 berasal dari sub sektor
came from the food processing industry
industri pengolahan olahan makanan (Rp 1,253
sub-sector (Rp 1,253 253 triliun), the sub
T), ), sub sektor industri kimia dan barang
sector of chemical industry and rubber
dari karet (Rp 225 M), ), sub sektor industri
goods (Rp 225 B), ), and wood processing
pengolahan kayu (Rp 17 79,9 M), logam
industry sub-sectorr (Rp 1179,9 B), steel
dasar besi dan baja (Rp 132,6 1 M), semen
and iron (Rp 132,6 B), ), cements ((Rp 31,8
dan barang galian lian bukan logam (Rp 31,8
B), ),
M), kertas dan barang cetakan (Rp. 1,5
Trasnportation and Communications
M), dan alat angkutan, mesin, dan
(Rp 17,3 B).
Paper
(Rp
1, 1,5
B),
and
peralatannya (Rp 17,3 M). Gambar 3.3/Picture 3.3 Kontribusi dan Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan dalam Perekonomian Kabupaten Banyuasin Tahun 2009-2012 Contribution and Growth Manufacturing Industry Sector in Banyuasin Regency Regency, 2009-2012 16,00 14,00
15,15 12,06
15,31 11,81
8,00 13,85
12,65 12,24 11,80
12,00
7,40 7,13
7,00 6,89
6,00 5,00
10,00
4,00
8,00
3,42
3,00
6,00 4,00
2,00
2,00
1,00
0,00
0,00 2009
2010r)
2011*)
2012**)
-1,00
2,34
-0,32
2009
2010r)
0,18
2011*)
0,31
2012**)
Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas
Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas
Meskipun kontribusi industri non
Although the contribution of
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
89
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
migas tidak sebesar kontribusi sektor
non-oil industry is not as big as the
migas dalam perekonomian Banyuasin
contribution of with oil and gas
pada
perekonomian
industry, specially in the economy
Indonesia pada umumnya, tetapi kinerja
Banyuasin and the Indonesian economy
subsektor industri non migas selalu
generally, but non-oil industry sub-
berada di atas industri migas. Hal ini
sector performance is always above the
dapat dilihat dari laju pertumbuhan
oil and gas industry. This can be seen
(Gambar 3.3) industri non migas yang
from the rate of growth (Picture 3.3)
selalu lebih tinggi dibandingkan industri
non-oil industries are always higher
migas dari tahun 2008 hingga 2012. Rata-
than the oil and gas industry from 2008
rata laju pertumbuhan industri non migas
to 2012. The average growth rate of
adalah 6,21 persen sementara industri
non-oil industries is 6.21 percent while
migas sebesar 0,63 persen.
0.63 percent of oil and gas industry.
3.4 Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
3.4. Sector Electricity, Gas and Water
khususnya
dan
Supply Perkembangan sektor listrik, gas
Sector development in electricity,
dan air bersih erat kaitannya dengan
gas and clean water is closely related
kebijakan pemerintah untuk memenuhi
to government policies to meet the
kebutuhan masyarakat. Di Kabupaten
needs of the community. In Banyuasin
Banyuasin subsektor gas tidak termasuk
Regency gas subsector is not include
sektor
the sector that give contribution to
yang
berkontribusi
dalam
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
90
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
perekonomian kabupaten.
economy of Regency.
Tabel 3.3 /Table 3.3 Nilai Tambah (Rp juta), Kontribusi (%), dan Pertumbuhan (%) Sektor Listrik , Gas dan Air Bersih Terhadap Perekonomian Banyuasin 2009-2012 dalam Perekonomian Banyuasin/Value Added, Contributed, and Growth of Electricity, Gas and Water Supply in Economic Banyuasin, 2009-2012 Indikator
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2009
2010r)
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
(7)
3.616
3.929
4.391
5.158
-
-
-
-
Air Bersih / Water Supply
910
1.055
1.230
1.437
Listrik / Electricity
0,03
0,03
0,03
0,03
-
-
-
-
Air Bersih / Water Supply
0,01
0,01
0,01
0,01
Listrik / Electricity
4,63
8,66
9,22
9,23
-
-
-
-
26,92
15,93
11,29
11,74
Listrik / Electricity
PDRB (Juta Rp)
Gas / Gas
Kontribusi (%)
Gas / Gas
Pertumbuhan (%)
Gas / Gas Air Bersih / Water Supply
Pada tahun 2012 nilai tambah
In 2012 electricity subsector
subsektor listrik sebesar Rp 5,15 miliar
value added amounted to Rp 5.15
meningkat 17,47 persen dibandingkan
billion increased by 17.47 percent
tahun 2011 yang sebesar Rp 4,39 miliar.
compared to the year 2011 which
Kontribusi
dalam
amounted to Rp 4.39 billion. The
0,03
contribution of electricity sub-sector in
subsektor
perekonomian
listrik
Banyuasin
tetap
persen tidak berubah dibandingkan tahun
the
economy
remained
Banyuasin
sebelumnya.
unchanged at 0.03 percent compared the previous year.
Sub sektor air bersih berkontribusi
Sub water sector contributed Rp
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
91
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
sebesar Rp 1,23 miliar pada tahun 2011
1,23 billion in 2011 and experienced a
dan
cukup
high growth in 2012 amounted to
tinggi pada tahun 2012 sebesar 16,83
16,83 percent to Rp 1,44 billion. Same
persen menjadi Rp 1,44 miliar. Sama
with
halnya dengan subsektor listrik, subsektor
subsector has a constant contribution
ini memiliki kontribusi konstan dalam
in the economy by 0.01 percent
perekonomian Banyuasin sebesar 0,01
Banyuasin since 2007 until 2012.
mengalami
pertumbuhan
electricity
subsector,
this
persen sejak tahun 2007 hingga 2012.
3.5
Sektor Bangunan
3.5
Pembangunan menjadi
prioritas
infrastruktur
Infrastructure development is a
di
priority for development in Banyuasin,
Banyuasin, terutama pembangunan jalan
especially considering the construction
dan
of roads and bridges are still many
jembatan
pembangunan
Construction
mengingat
masih
banyaknya wilayah yang terisolir.
isolated areas.
Pada tahun 2007 pembangunan pusat
perkantoran
dan
office centers and the opening of
infrastruktur
various infrastructure Banyuasin Port
Pelabuhan Tanjung Siapi-api juga menjadi
of Tanjung Siapi-fire is also an added
nilai tambah bagi sektor bangunan. Hal itu
value for the building sector. It causes
menyebabkan
the growth of the construction sector
pembukaan
Banyuasin
In 2007 the construction of
berbagai
pertumbuhan
sektor
bangunan naik sebesar 15,11 persen.
rose
by
15.11
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
percent.
This
92
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth Growth of GDRP Per Sector
Pembangunan ini masih berlanjut hingga
developmentt continued until 2011, but
tahun 2011,, namun intensitasnya tidak
its intensity is not as big in 2007.
sebesar tahun 2007 Gambar / Picture 3.4 Nilaii Tambah (Juta Rp) dan Laju Pertumbuhan (Persen) Sektor Bangunan dalam Perekonomian Banyuasin Tahun 2007-2012/Value 2007 Value Added and Economic Growth of Construction Sector in Economic Banyuasin, 2007-2012 2007 2012
1.383.149 1.400.000
1.000.000 800.000 600.000
15,11
14,00
1.142.846
1.200.000
16,00
11,39
12,00
965.696 847.404 718.986 581.281
10,00
10,42
11,17
10,27
8,00
8,74
6,00
400.000
4,00
200.000
2,00
-
0,00 2007
2008
2009
2010r) 2011*) 2012**)
sektor
In 2012,, the building sector
bangunan memiliki kinerja yang lebih
has a higher performance compared to
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,
previous years, where the construction
dimana sektor bangunan meningkat 11,17 1
sector rose 11.17 percent in 201 2012. This
persen
ini
is caused by a number of housing and
banyaknya
shophouses quite rapidly in the year
pembangunan perumahan yang pesat
2012. Although the contribution of the
pada tahun 2012 ini. Meskipun kontribusi
building is not so great, but this sector
sektor or bangunan tidak begitu begit besar,
is a sector that has high performance in
Pada
pada
disebabkan
tahun
tahun oleh
201 2012,
201 2012.
Hal
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
93
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
sektor ini memiliki kinerja tinggi dalam
the economy Banyuasin. This is evident
perekonomian Banyuasin. Ini terlihat dari
from the growth in the construction
pertumbuhan
sector ranked second highest after
di
sektor
konstruksi
peringkat tertinggi kedua setelah sektor
transport and communications.
pengangkutan i dan komunikasi. Pada tahun 2010 nilai tambah
In 2010 the construction sector
sektor bangunan sebesar Rp 965 miliar
added value of Rp 965 billion or just
atau
8.10
hanya
8,10
persen
dari
percent
of
the
economy
perekonomian Banyuasin. Tahun 2011
Banyuasin. Year 2011 increased 18.34
meningkat 18,34 persen menjadi Rp 1.142
percent to Rp 1.142 billion or 8.48
miliar atau menyumbang 8,48 persen
percent
untuk perekonomian Banyuasin. Pada
economy. In 2012 the building sector
tahun 2012 peningkatan kinerja sektor
performance improvement of 21.03
bangunan
persen
percent lead to added value reached Rp
menyebabkan nilai tambahnya mencapai
1.383 billion, contributing 9.19 percent
Rp 1.383 miliar, berkontribusi 9,19 persen
for the economy Banyuasin.
sebesar
21,03
accounted
for
Banyuasin
bagi perekonomian Banyuasin.
3.6
Sektor Perdagangan, hotel, dan
3.6 Trade, Hotle, and Restaurant
restoran
Sector
Sektor perdagangan, hotel, dan
Trade,
restoran
merupakan
hotel
and
restaurant
sektor dengan
sector with a substantial role in the
peranan cukup besar pada perekonomian
economy Banyuasin, ranked fourth
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
94
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
Banyuasin, peringkat keempat dengan
with a contribution of value added of
sumbangan
nilai tambah sebesar Rp
Rp 1,964 billion or accounted for 13,05
1.964 milyar atau menyumbang 13,05
percent of GDP in 2012. Sub-sector
persen bagi PDRB tahun 2012. Sub sektor
which plays an important role in this
yang sangat berperan disektor ini adalah
sector are wholesale and retail trade
sub sektor perdagangan besar dan eceran
sub-sectors with value-added trade Rp
dengan nilai tambah Rp 1.929 milyar atau
1,929
berkontribusi
contribution for Banyuasin economic
12,82
persen
bagi
perekonomian Banyuasin secara umum.
billion
or
12.82
percent
generally.
Nilai tambah subsektor restoran
The added value of restaurant
dan hotel tidak begitu besar, masing-
and hotel sub-sector is not so great,
masing sekitar Rp 34.504 juta dan Rp 818
each of about USD 34.504 million and
juta atau menyumbang perekonomian
Rp 818 million or accounted for 0.23
Banyuasin sebesar 0,23 persen dan 0,01
percent Banyuasin economy and 0.01
persen. Tidak terdapat perbedaan yang
percent.
signifikan dalam kurun waktu 2009-2012
difference in the period 2009-2012 in
di dalam sektor ini.
this sector
Laju
sektor
The rate of growth in trade,
Perdagangan, hotel dan restoran ini
hotel and restaurant is increased in the
meningkat di tahun 2012. Secara umum,
year 2012. In general, this sector grew
sektor
persen
8,33 percent compared to the year
dibandingkan tahun 2011. Sub sektor
2011. Wholesale and retail trade sub-
ini
pertumbuhan
There was no significant
tumbuh
8,33
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
95
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth Growth of GDRP Per Sector
perdagangan
besar
eceran
sector is a subsector with the highest
laju
growth rate reached 8.34 percent.
pertumbuhan tertinggi mencapai 8,34
While hotels and restaurants sub-
persen. Sementara subsektor hotel dan
sectors each grew not much different
restoran masing-masing masing tumbuh tidak
at about 6.71 percent and 7.87
jauh berbeda sebesar 6,71 persen dan
percent.
merupakan
subsektor
dan dengan
7,87 persen. Gambar 3.5/Picture 3.5 Nilai Tambah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Terhadap Perekonomian Banyuasin Tahun 2008-2012 2012 / Value Added of Trade, Hotel and Restaurant Sector in Economic Banyuasin, 2008-2012 1.929.090
2.000.000 1.500.000
1.640.837 1.109.944
1.220.692
1.401.826
1.000.000 500.000 471
19.229
2008
22.217 556
2009
25.347 636
2010r)
28.999 713
2011*)
818
34.504
2012**)
Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade Hotel / Hotel Restoran / Restaurant
Pertumbuhan subsektor hotel
Growth of hotel subsector is
yaitu 8,56 persen di tahun 2010 20 dan 8,20
8.56 percent in 2010 10 and 8,20 percent
persen
laju
ini 2011. While the rate of growth of
pertumbuhan subsektor perdagangan dan
the trade and restaurants sub-sector in
pada
2011..
Sementara
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
96
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
restoran di tahun 2011 masing-masing
the year 2011 respectively 8.23 percent
8,23 persen dan 9,62 persen. Pada tahun
and 9.62 percent. In 2012 the trade
2012 subsektor perdagangan memiliki
sub-sector has a higher growth than
pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang
hotel
subsektor
Laju
Significant subsector growth rate due
pertumbuhan subsektor yang signifikan
to the higher activity of trading in the
dikarenakan semakin tingginya aktifitas
Banyuasin Regency .
hotel
dan
restoran.
and
restaurant
subsector.
perdagangan di kabupaten Banyuasin.
3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
3.7.
Transport and Communication Sector
Ditinjau dari peranannya dalam
Judging from its role in the
pembentukan PDRB, kontribusi sektor
formation of GDP, the contribution of
angkutan dan komunikasi relatif kecil
transport and communication sector is
sekitar 0,66 persen pada tahun 2012. Sub
relatively small around 0.66 percent in
sektor angkutan merupakan penyumbang
2012. Sub transport sector is the
terbesar
dari
angkutan
dan
largest contributor of transport and
berasal
dari
communication sector, the rest comes
sumbangan sub sektor komunikasi. Di
from donations communication sub-
Kabupaten
subsektor
sector. In Banyuasin, transport sub-
angkutan dibentuk dari angkutan darat,
sector was formed from land, rivers
sungai dan danau, dan jasa penunjang
and lakes, and other transportation
komunikasi,
sektor
sisanya
Banyuasin,
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
97
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth Growth of GDRP Per Sector
angkutan lainnya.
support services.
Gambar 3.6 / Picture 3.6 Kontribusi dan Pertumbuhan Sektor Angkutan dan Komunikasi dalam Perekonomian Banyuasin Tahun 2009-2012/Value Added and Growth of Transpotation and Communication Sector in Economic Banyuasin Banyuasin, 2009-2012
30,00 0,60 0,50
0,46
0,46
0,48
0,52
19,23
20,00
0,40
0,11
0,12
0,13
0,14
18,50
18,48
15,00
0,30 0,20
25,74
25,00
11,18
10,00
10,29
10,01
9,07
5,00
0,10 0,00
0,00 2009
2010r)
2011*)
2012**)
tambah
2010r)
2011*)
2012**)
Pengangkutan / Transportation Komunikasi / Communication
Pengangkutan / Transportation Komunikasi / Communication
Nilai
2009
subsektor
The
value
added
of
the
pengangkutan tahun 2011 1 adalah sebesar
transport sub-sector in 20 2011 amounted
Rp 65,07 miliar. Nilai itu 81 persen berasal
to USD 65.07 billion.. The value was 81
dari angkutan jalan raya, 17,8 persen
percent
angkutan sungai, dan sisanya dari jasa
transportation,
penunjang angkutan. Pada tahun 2012 201
17,8 percent, and the rest of the
subsektor pengangkutan tumbuh menjadi
supporting transport services. In the
Rp 77,86 miliar atau menyumbang 0,66 0,
transport sub-sector in 201 2012 grew to Rp
persen bagi perekonomian Banyuasin.
77.86 billion or 0.66 .66 percent for the
comes
from
river
highway
transportation
economy contributed Banyuasin.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
98
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
Sementara
untuk
subsektor
As for the communication sub-
komunikasi, nilai tambah dan kontribusi
sector, added value and contribution in
dalam perekonomiannya jauh dibawah
the economy is far below the transport
subsektor pengangkutan. Tahun 2012 nilai
subsector. In 2012 the added value of
tambah subsektor komunikasi adalah
communication sub-sector was Rp
sebesar Rp 21,26 miliar atau 0,14 persen
21.26 billion or 0,13 percent of the
dari perekonomian Banyuasin, dimana 96
Banyuasin economy, where 96 percent
persen
is
dihasilkan
oleh
pos
dan
produced
by
the
post
and
telekomunikasi, yaitu senilai Rp 20,3
telecommunications, which is valued at
miliar.
Rp 20.3 billion. Jika dilihat dari kinerja setiap
When
viewed
from
the
subsektor, subsektor komunikasi selalu
performance of each sub-sector, the
memiliki
communications subsector has always
kinerja
yang
lebih
tinggi
dibandingkan pengangkutan. Hal ini dapat
had
dilihat dari laju pertumbuhan komunikasi
transportation. This can be seen from
yang selalu lebih tinggi dibandingkan
the growth rate of communication is
pengangkutan.
always higher than the freight. The
Rata-rata
laju
higher
performance
pertumbuhan subsektor komunikasi dari
average
tahun 2007-2012 adalah 20,49 persen
communications subsector year 2007-
sementara subsektor pengangkutan 10,14
2012 is 20.49 percent while the
persen.
transportation
Secara
umum
pertumbuhan
ekonomi di sektor pengangkutan dan
growth
rate
sub-sector
of
than
the
10.14
percent. Overall economic growth in
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
99
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
komunikasi
pertumbuhan
transportation and communications
tertinggi dalam perekonomian Banyuasin
sector is the highest growth in the
tahun 2012.
Banyuasin economy 2012.
3.8 Sektor Keuangan, Persewaan, dan
3.8 Financial Sector, Ownership, and
Jasa
Services Sektor
merupakan
persewaan
The financial sector, leasing
perusahaan
buildings, and business services sector
merupakan sektor modern dan berciri
is modern and characterized the city,
kota,
whose
bangunan,
yang
keuangan, dan
jasa
kontribusinya
dalam
perekonomian Banyuasin masih tergolong
contributions
in
Banyuasin
economy is still relatively small.
kecil. Pada tahun 2012 sektor keuangan,
In 2012 the financial sector,
persewaan, dan jasa memberi sumbangan
leasing, and services contributed 0,74
0,74 persen terhadap perekonomian atau
percent to the economy or the cost of
senilai dengan Rp 112,08 miliar. Angka ini
Rp 112.08 billion. This figure has grown
telah tumbuh 15,28 persen dari tahun
15.28 percent from the year 2011 that
2011 yang memiliki nilai tambah Rp 97,23
have added value Rp 97.23 billion.
miliar. Sektor keuangan, persewaan dan
The financial sector, leasing and
jasa perusahaan terdiri dari subsektor
business services sub-sector consists of
bank, lembaga keuangan bukan bank, jasa
banks, non bank financial institutions,
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
100
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
enunjang keuangan, sewa bangunan, dan
service allied to finance, property, and
jasa perusahaan lainnya. Subsektor sewa
other business services. Of the five sub-
bangunan menyumbang 92 persen nilai
sectors, subsector property accounted
tambah bagi sektor ini atau senilai dengan
for 92 percent of building value-added
Rp 104,09 miliar dan subsektor jasa
for the sector or reached of Rp 104.09
penunjang keuangan tidak memiliki andil
billion and financial support services
dalam perekonomian Banyuasin.
sub-sector has not contribution in the economy Banyuasin.
Gambar 3.7 / Picture 3.7 Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Jasa Persewaan dan Jasa Perusahaan dalam Perekonomian Banyuasin Tahun 2007-2012 / Growth of Financial and Ownership Sector in Economic Banyuasin, 2007-2012 14,00
12,48
12,00
10,08
10,00 8,00 6,00 4,00
9,12 8,52 7,02 4,20 4,01
5,43 4,24
7,43 6,56 4,15
6,30
7,80 7,66 6,54
8,13 7,82 6,47 5,84
8,04 7,28 6,71 6,36
2,00 0,00 2007
Berdasarkan
2008 2009 2010r) 2011*) Bank / Banking Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence Sewa Bangunan / Property Jasa Perusahaan / Business Service
kinerjanya,
2012**)
bank
Based of performance, the bank
memiliki kinerja terbaik jika dilihat dari
has the best performance because
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
101
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
rata-rata pertumbuhan tahun 2007-2012
when seen from the average growth in
bank memiliki rata-rata tertinggi yaitu
year 2007-2012 the bank has the
8,10 persen.
highest average of 8.10 percent.
3.9
3.9.
Sektor Jasa-jasa Sebagai
modern,
As the modern sector, the
pada
contribution of services sector in the
perekonomian Banyuasin relatif kecil
economy of Banyuasin is relatively
dibanding primer dan sekunder. Tercatat
small compared primary and secondary
sumbangan sektor jasa-jasa tahun 2008
sectors.
sebesar 4,73 persen dan cenderung
contribution in 2008 amounted to 4,73
meningkat dan mencapai 6,68 persen
percent and tended to increase and
pada tahun 2012.
reached 6,68 percent in 2012.
sumbangan
sektor
Services Sector
sektor
jasa-jasa
Noted
services
sector
Tabel 3.4 / Table 3.4 Nilai Tambah Sektor Jasa Kabupaten Banyuasin Tahun 2009-2012/ Value Added Of Service Sector in Banyuasin Regency 2009-2012 Lapangan Usaha / Industrial Origin
2009
(1)
(2) 588,150 484,747 484,747 103,403 61,683 667 41,053
Jasa-jasa / Services Pemerintahan Umum&Pertahanan / Public Admin. & Defence Adm. Pemerintahan dan Pertahanan / Government Jasa Pemerintahan Lainnya / Other Service Allied to Government Swasta / Private Services Sosial Kemasyarakatan / Social and Community Service Hiburan dan Rekreasi / Entertainment and Cultural Service Perorangan dan Rumah Tangga / Personal and Household Service
2010r) (3) 694,325 574,681 574,681 119,644 71,164 761 47,719
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
2011*) (4) 819.648 683.985 683.985 135.663 80.928 870 53.865
2012**) (5) 1.005.665 850.462 850.462 155.203 92.152 1.014 62.037
102
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
Peranan
jasa
The role of the government
jika
services sub-sector is more dominant
dibandingkan dengan jasa swasta. Pada
when compared to private services. In
tahun 2009 subsektor jasa pemerintahan
2009 the general government services
umum memiliki nilai tambah sebesar Rp
subsector has the added value of Rp
484,7 miliar atau berkontribusi sebesar
484,7 billion, give 6.45 percent for the
6,45
perekonomian
economy Banyuasin. The added value
Banyuasin. Nilai tambah subsektor ini
of this subsector increased until the
semakin meningkat hingga pada tahun
year 2012 reached Rp 850.5 billion,
2012 sebesar Rp 850,5 miliar atau
give 7.47 percent of the economy
menyumbang
7,47
Banyuasin.
perekonomian
Banyuasin.
pemerintahan
subsektor lebih
persen
bagi
dominan
persen
dalam
While in 2012 the value-
Sementara
added of private services subsector
pada tahun 2012 nilai tambah subsektor
reached Rp. 155.2 billion, an increase
jasa swasta mencapai Rp. 155,2 miliar
of 14.4 percent from the previous year.
atau meningkat 14,4 persen dari tahun sebelumnya. Kinerja pemerintah
sub tumbuh
sektor
The
performance
of
the
Faktor
government services sub sector grew
sektor
rapidly. Driving factors of growth in
pemerintahan umum adalah naiknya
general government sector is the rising
anggaran pemerintah
government budget due to increases in
pendorong
gaji
pegawai
cepat.
jasa
pertumbuhan
karena kenaikan
negeri.
Rata-rata
civil service salaries. The average of
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
103
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth Growth of GDRP Per Sector
pertumbuhan subsektor jasa pemerintah
government service growth from 200 2007-
dari tahn 2007-2012 mencapai 9,17
2012 reached 9,17 percent.
persen. Peningkatan Anggaran merupakan gambaran
upaya
meningkatan
pemerintah
pelayanan
untuk
terhadap
Improvement
Budget
is
a
description of government efforts to improve service to the community.
masyarakat. Gambar 3.8 /Picture 3.8 Kontribusi dan Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Jasa Jasa dalam Perekonomian Banyuasin tahun 2009-2012/ Contribution and Growth of Services Sector in Economic Banyuasin, 2009-2012 5,65
6,00 10,00
9,52
5,00
9,50 9,00
8,65 8,59 8,12 7,95
8,00
5,07
4,00
8,80
8,50
4,82
4,66
8,38 8,32
3,00 2,00 1,00
7,50 7,00
1,00
0,99
1,01
1,03
0,00 2009
2010r)
2011*)
2012**)
Pemerintahan Umum&Pertahanan / Public Admin. & Defence Swasta / Private Services
2009
2010r)
2011*)
2012**)
Pemerintahan Umum&Pertahanan / Public Admin. & Defence Swasta / Private Services
Nilai tambah jasa swasta dibentuk
The added value of private
oleh tiga subsektor yang terdapat di
services was formed by three sub-
dalamnya, yaitu sosial kemasyarakatan,
sectors contained in it it, namely social
hiburan dan rekreasi, dan perorangan dan
and community services services, entertainment
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP 201 of Banyuasin Regency 2012
104
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
rumah tangga. Nilai tambah subsektor
and cultural services, and personal and
swasta
sosial
household services. The added value of
kemasyarakatan serta jasa perorangan
the private subsector is dominated by
dan rumah tangga, sementara untuk
the social community and individuals
hiburan dan rekreasi memiliki kontribusi
and households services, while for
yang kecil dan stabil bagi perekonomian
entertainment and recreation has a
Banyuasin, yaitu 0,01 persen.
small and stable contribution to the
didominasi
oleh
economy Banyuasin, it’s about 0,01 percent every year. Laju pertumbuhan jasa swasta
The rate of growth of private
meningkat signifikan pada tahun 2008
services increased significantly in 2008
sebesar
of 10.71 percent due to the activities of
aktifitas
10,71
persen
lembaga
dikarenakan
politik
dalam
political
institutions
in
the
pelaksanaan pemilihan kepala daerah
implementation of local elections 2008-
2008-2009. Kinerja berkurang sedikit demi
2009.
sedikit hingga pada tahun 2011 mencapai
gradually until the year 2011 reached
8,59 persen. Pada tahun 2012 mengalami
8.59 percent. In 2012 rise again to 8,38
sedikit perlambatan dibanding tahun 2011
percent of the sub-sector and still
menjadi didominasi
8,38 dari
persen
Performance
dan
masih
dominated
subsektor
sosial
service.
social
and
is
reduced
community
kemasyarakatan.
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
105
Perkembangan PDRB Sektoral/Growth of GDRP Per Sector
Lampiran Tabel-tabel Pokok
PDRB Kabupaten Banyuasin Tahun 2012/GDRP of Banyuasin Regency 2012
106