BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) sebagaimana dikutip Saiful Sagala, menyatakan bahwa pendidikan berarti menghasilkan, menciptakan, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh perbandingan dengan penciptaan yang lain.1 Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan sejak mereka lahir sampai akhir hayat. Pernyataan tersebut menjadi ungkapan bahwa manusia tidak dapat lepas dari proses belajar itu sendiri sampai kapanpun dan dimanapun manusia itu berada dan belajar juga menjadi kebutuhan yang terus meningkat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan alam (IPA) khususnya pembelajaran biologi merupakan salah satu pelajaran IPA yang berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam semesta secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya merupakan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses menemukan. Pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya, yang didalamnya
1
Saiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003 hal, 1.
1
2
terdapat berbagai pokok bahasan yang memiliki kekhususan karakter masingmasing serta konsep-konsep yang harus dipahami. Kegiatan belajar mengajar di tingkat sekolah menengah merupakan suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan untuk pembelajaran anak didik, dimana di dalamnya ada saling keterkaitan antara masing-masing komponen seperti tujuan, siswa, guru, sarana-prasarana dan evaluasi. Guru sebagai salah satu komponen pendidikan, menempati kedudukan yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan efektif, jika guru dapat memilih dan menerapkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Strategi belajar mengajar lama menunjukkan kecenderungan terpisah satu dengan yang lainnya. Guru memilih dan menggunakan strategi belajar mengajar misalnya ceramah saja, kerja kelompok saja atau individual saja. Kedudukan dan fungsi guru cenderung lebih dominan, sehingga keterikatan guru dalam strategi masih terlalu besar, sedangkan keaktifan siswa masih terlalu rendah. Strategi belajar yang seperti ini masih terbatas pada satu atau dua model mengajar saja, implikasi keadaan ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal.2 Menurut hasil observasi saya dibeberapa sekolah, model pembelajaran yang dikembangkan guru biologi dalam kegiatan belajar mengajar adalah 2
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru SBM Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003, h. 1.
3
metode pembelajaran konvensional
yang
lebih banyak mengandalkan
ceramah. Dimana guru lebih memfokuskan diri pada upaya pemindahan pengetahuan ke dalam kepala siswa tanpa memperhatikan bahwa ketika siswa memasuki kelas, siswa mempunyai bekal kemampuan dan pengetahuan yang tidak sama. Siswa hanya ditempatkan sebagai obyek sehingga siswa menjadi
pasif
dan
tenggelam
ke dalam kondisi belajar yang kurang
merangsang aktivitas belajar yang optimal. Mengatasi masalah yang telah dikemukakan di atas salah satunya adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran untuk penanaman konsep dan meningkatkan pemahaman konsep biologi peserta didik adalah dengan menggunakan model belajar picture and picture dan STAD. Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model yang digunakan untuk membantu siswa mengingat gambar yang telah mereka perhatikan. Model ini sama halnya dengan model pembelajaran lain yang menghendaki siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan yang diperolehnya khususnya dalam pembelajaran biologi. Model ini merupakan pengembangan dari bermacam-macam metode, termasuk salah satunya metode ceramah. Kelebihan dari model picture and picture adalah guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa dan Melatih berpikir logis dan sistematis, sedangkan kekurangan dari model ini adalah memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif.3
3
Rahajeng Kismaningsih, Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Picture And Picture Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SDN Kandangan II Blitar, Skripsi, Internet, 2011, pdf (on line 27 Juni 2012), t.d.
4
Model ini merupakan salah satu teknik dan strategi efektif dalam memahami penjelasan suatu gambar pada pelajaran. Model ini menuntut keaktifan siswa dalam membaca dan memahami gambar yang bersangkutan dengan materi. Model ini kiranya dapat digunakan dalam pembelajaran biologi, Karena model ini menuntut siswa lebih aktif membaca dan berfikir kritis terhadap bahan bacaan dan .mengingat gambar sehingga siswa terarah langsung pada konsep-konsep pembelajaran. Peneliti memilih materi sistem pernapasan pada manusia, karena pada materi ini lebih menekankan kepada pemahaman materi dengan gambar-gambar organ pernapasan pada manusia. Penerapan model ini dalam pembelajaran biologi, diharapkan juga ke depannya dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa khususnya dalam pembelajaran biologi. Pembelajaran IPA juga dapat dilaksanakan secara kooperatif yang merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan temanteman sebaya, yang membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang ide-ide yang
terdapat pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada
5
siswa keterampilan kerja sama kolaborasi.4 Dalam proses pembelajaran biologi tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa juga bisa saling mengajar dengan sesama siswa lainya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara hiterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Menurut Slavin yang dikutip Nur, menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. 5 Penerapan pendekatan model picture and picture maupun STAD pada pembelajaran Biologi, jika dilaksanakan secara cermat akan berimplikasi pada membaiknya proses dan meningkatnya hasil belajar dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Model pembelajaran picture and picture dan STAD memiliki prosedur, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu,
4
Trianto, Mendesain Model Pemfbelajaran Inovatif-Progresif:Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: kencana, 2010 hal. 58 5 Trianto, Mendesain Pembelajaran Inovativ-Progresif . Jakarta : Kencana 2009 h 68
6
dugaan sementara bahwa hasil belajar yang diperoleh dari keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul.ā€¯Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Picture and Picture dengan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia di Kelas VIII MTsN 2 Palangka Raya. B. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran picture and picture dikelas VIII Asoka MTsN 2 Palangka Raya? 2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikelas VIII Matahari MTsN 2 Palangka Raya? 3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model picture and picture dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII MTsN 2 Palangka Raya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mengetahui hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model
pembelajaran picture and picture dikelas VIII Asoka MTsN 2 Palangka Raya.
7
2.
Mengetahui hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatip tipe STAD dikelas VIII Matahari MTsN 2 Palangka Raya. 3.
Mengukur
perbedaan
hasil belajar
biologi
siswa
antara
yang
menggunakan pembelajaran model picture and picture dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD D. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi guru, membantu guru lain agar lebih terampil dan bervariasi dalam memilih model-model pembelajaran.
2.
Bagi siswa, memotivasi dan membantu siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran biologi.
3.
Bagi sekolah, menambah refrensi untuk akreditasi sekolah.
4.
Bagi peneliti, memberikan wawasan baru dalam bidang penelitian pendidikan dan model-model pembelajaran yang akan menjadi bekal untuk di aplikasikan dalam kehidupan nyata setelah menyelesaikan studinya.
8
E. Definisi Konsep Menghindari kerancuan dalam mempermudah pembahasan tentang definisi konsep dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan sebagai berikut : 1. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 6 2. Pembelajaran kooperatif Menurut
Eggen
and
Kauchak,
sebagimana
dikutip
Trianto,
menyatakan bahwa Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.7 3. Picture and picture Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan menjadi urutan logis.8 4. STAD STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu model atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif
6
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1989.h. 2 7 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya : Kencana, 2009, h.58 8 dahttp://rumahdesakoe..com/2011/05/model-pembelajaran picture-and- picture pdf .htmln(online 7 oktober 2011)
9
dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.9 5. Sistem pernapasan pada manusia Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari hidung (rongga hidung), laring (pangkal tenggorok), trakea, dan paru-paru.10 F. Sistematika Penulisan 1. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika penulisan. 2. Bab II Kajian pustaka berisi pengertian belajar dan pembelajaran, faktorfaktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, model picture and picture, aktivitas dan konsep pertumbuhan dan perkembangan. 3. Bab III Metode Penelitian berisi waktu dan tempat penelitian, pendekatan objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, pengabsahan data dan analisis data. 4. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan 5. Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran
9
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif., h.58 Nunung Nurhayati, Zulfiani,Pelajaran IPA Biologi, Bandung PT. Yrama widya, 2005 h. 9 10