BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pemegang saham perusahaan dan manajemen merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan masing-masing dalam perusahaan. Bila keputusan manajemen merugikan bagi pemegang saham dan debtholders maka akan terjadi
yang
disebut
dengan
masalah
keagenan.
Pemegang
saham
menginginkan imbalan yang sesuai dengan risiko yang ditanggung dan dengan biaya yang dikeluarkannya. Pihak debtholders menginginkan dana yang dipinjamkannya mendapat imbal hasil yang sesuai dengan kesepakatan dan pengembalian tepat waktu. Manajemen juga mempunyai kepentingan untuk memperoleh imbalan yang sesuai dengan kemampuan yang sudah dikeluarkannya.
Manajemen
diharapkan
dalam
mengambil
kebijakan
perusahaan terutama kebijakan keuangan, dapat menguntungkan pemegang saham dan debtholders. Kebijakan utang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Keputusan untuk menentukan seberapa besar utang yang harus dipinjam dari para investor atau lembaga-lembaga keuangan, seperti bank. Keputusan kebijakan utang merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan. Keputusan utang merupakan suatu fenomena yang secara umum harus diperhatikan semua perusahaan go public, karena penentuan kebijakan ini akan mempunyai pengaruh langsung terhadap
1
2
nilai perusahaan. Pihak manajemen harus mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi utang yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan utang suatu perusahaan, antara lain : dividen, managerial ownership, risk, ROA, institusional ownership, dan fassets (Ismiyanti dan Hanafi, 2003) Dalam kebijakan utang perlu dipertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Untuk dapat tumbuh, maka perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk mendanai perluasan investasi perusahan. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber baik dari sumber internal maupun eksternal. Sumber internal dapat berupa laba yang ditahan. Sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, menjual obligasi atau menjual saham baru. Semakin tinggi kepemilikan institusional semakin kuat kontrol pemilik terhadap perusahaan sehingga dapat mengurangi masalah keagenan. Dengan kontrol yang kuat tersebut, manajer berusaha menghindari risiko kebangkrutan dengan menggunakan utang lebih rendah (Crutchley, Jensen, Jahera dan Raymond, 1999) dalam Ismiyanti dan Hanafi, 2003. Profitabilitas menunjukan kemampuan menciptakan laba. Laba yang tersedia menunjukkan ketersedian dana internal. Semakin tersedia dana internal, semakin kecil kemungkinan perusahaan memperoleh dana dari utang (Myers dan Majluf, 1984; Baskin, 1989) dalam Ismiyanti dan Hanafi, 2003.
3
Perusahaan besar lebih mudah akses ke pasar utang. Perusahaan besar juga lebih terdiversifikasi, sehingga lebih kecil kemungkinan bangkrut. Karena itu perusahaan besar lebih mudah mendapatkan dana (utang). Sehubungan dengan melihat uraian dari variabel-variabel tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Utang”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah keputusan institusional berpengaruh terhadap utang? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap utang? 3. Apakah ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh terhadap utang?
C. Batasan Masalah Agar pembahasan yang diteliti tidak terlalu luas maka perlu adanya batasan penelitian sehingga menjadi lebih terarah terhadap permasalahan yang ada. Batasan masalah penelitian ini yaitu : 1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang go public yang secara konsisten dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang listing di Bursa Efek Jakarta selama 6 tahun berturut-turut (2000-2005). Karena selama periode
4
tersebut keadaan pasar modal di Indonesia sudah kembali normal setelah melewati masa krisis moneter tahun 1997. 2. Perusahaan manufaktur yang terdapat di BEJ. Pemilihan ini diharapkan dapat memberikan konsistensi hasil penelitian untuk generalisasi. Agar penelitian ini memberikan hasil yang konsisten dalam menyamaratakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Pemilihan ini berusaha memudahkan dalam melihat kepemilikan institusional, profitabilitas dan ukuran perusahaan (firm size) dalam perusahaan. 3. Faktor-faktor yang diamati meliputi : kepemilikan institusional, profitabilitas dan ukuran perusahaan (firm size).
D. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini : 1. Menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap utang. 2. Menguji pengaruh profitabilitas terhadap utang. 3. Menguji pengaruh ukuran perusahaan (firm size) terhadap utang.
5
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Memberikan masukan kepada perusahaan dan investor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang diteliti terhadap perusahaan dalam menentukan kebijakan utang. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan tambahan pengetahuan bagi manajemen perusahaan dalam membuat
keputusan
yang
berkaitan
dengan
kepemilikan
institusional, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap utang. 3. Bagi Pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi serta literatur dalam bidang manajemen keuangan khususnya dalam menetukan kebijakan utang.