1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perusahaan
memiliki
tiga
tujuan
utama
terkait
dengan
pembentukannya. Tujuan pertama adalah untuk memiliki laba yang sebesar-besarnya. Kedua adalah untuk memakmurkan para pemegang saham dan tujuan ketiga adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan.1 Maka dari itu Secara umum para pemodal (investor) yang akan melakukan investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih dengan terus memantau laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan tersebut, terutama perusahaan yang sudah go public. Berdasarkan laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan
tersebut
menjalankan kegiatan
dapat
diketahui
kinerja
perusahaan
dalam
usaha dan kemampuan perusahaan dalam
mendayagunakan aktivitas usahanya secara efisien dan efektif serta faktor di luar perusahaan ekonomi, politik, finansial dan lain-lain.2 Secara substansial tujuan tiap-tiap perusahaan adalah sama, namun penekanan atas apa yang ingin dicapai perusahaan berbeda antara satu
1
Rima haryati, pengaruh corporate social responsibility kinerja lingkungan dan struktur corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia,jurnal.(semarang,universitas diponegoro 2013) Fakultas ekonomika dan bisnis. (www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting/article/view/3236). (di unduh pada tanggal 28 maret 2014) Hlm.3 2 Desy Arista dan Astohar, faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 – 2009v) vol 3 ,jurnal ( stie tolawin,2012),(http://www.jurnal.stietotalwin.ac.id/index.php/JurnalIlmuManajemendanAkunta/is sue/view/12) (di unduh tanggal 25 maret 2014), hlm.1
`
1
2
dengan yang lainnya, dengan adanya tujuan umum perusahaan yaitu untuk maksimalisasi laba. Namun bersamaan dengan itu perusahaan terkadang melanggar konsensus dan prinsip-prinsip maksimalisasi laba itu sendiri.3 Adapun prinsip-prinsip yang dilanggar tersebut antara lain adalah kaidah biaya ekonomi (economic cost), biaya akuntansi (accounting cost) dan biaya kesempatan (opportunity cost).4 Implikasi dari pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah terbengkalainya pengelolaan lingkungan dan rendahnya tingkat kinerja lingkungan serta rendahnya minat perusahaan terhadap konservasi lingkungan dan rendahnya kesadaran perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Saat ini pencemaran lingkungan di Indonesia semakin parah. Ini merupakan dampak dari pengelolaan lingkungan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh kementrian lingkungan hidup. Kurangnya perhatian perusahaan terhadap dampak-dampak sosial yang timbul sebagai akibat aktivitas industrinya menyebabkan pencemaran lingkungan semakin tidak dapat dikendalikan. Di antaranya adalah saat memperoleh bahan baku, proses produksi, dan hasil produksi yang
3
Ala’rahmawati, pengaruh kinerja lingkungan terhadap corporate financial performance dengan corporate social responcibility disclosure sebagai variabel intervening, studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia, (semarang, universitas diponegoro 2010) (http://eprints.undip.ac.id/36136), (di unduh pada tangga 28 maret 2014l) hlm.1 4 biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus di produksi, biaya akuntansi adalah aliran sumberdaya yang dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya. Dan biaya kesempatan adalah setiap alternatif yang dikorbankan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih bernilai.
`
3
efeknya menyebabkan pencemaran lingkungan seperti pencemaran udara, air, limbah dan sebagainya. Maka dari itu kementerian lingkungan hidup mengeluarkan peraturan tentang Program penilaian peringkat perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER) yang telah dilakukan oleh kantor Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 2002. Dari kajian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardila Noor Rakhema (2006). Namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Firtriyani
(2012).
yang
menyatakan
Kinerja
Lingkungan
Tidak
berpengaruh secara signifikan Trehdap Rteurn saham Selain pemerintah mengeluarkan peraturan tentang kinerja lingkungan juga mengeluarkan peraturan tentang tanggung jawab sosial perusahaan, atau biasa di sebut dengan corporate social responsibility (CSR). CSR berisikan tentang kewajiban perusahaan mengenai tanggung jawab perusahaan kepada stakeholders. Pentingnya CSR telah mendapat perhatian pemerintah dan perusahaan yang ada di Indonesia, yaitu dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1a) yang mewajibkan perusahaan yang usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial (CSR). CSR menekankan bahwa tanggung jawab perusahaan bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi yang menciptakan profit demi kelangsungan
`
4
usaha, tapi juga kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungannya tempat perusahaan beroperasi. Bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai keadilan, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok
kepentingan
untuk
mengawasi
tindakan
perusahaan.5
Perusahaan yang menerapkan CSR dengan sebagaimana mestinya berarti memiliki kepedulian lingkungan dan sosial yang tinggi.6 Informasi CSR tersebut dapat diperoleh melalui laporan tahunan (annual report) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pengungkapan informasi CSR yang dilakukan perusahaan di dalam laporan tahunan akan menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan yang bersangkutan.7 Keputusan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan di dasarkan karena adanya harapan untuk memperoleh return atas investasi yang dilakukan. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka akan semakin menarik minat investor 5
Haniffa, R.M., dan T.E. Cooke The Impact of Culture and Governance on Corporate Social Reporting”, Journal of Accounting and Public Policy 24,. (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0278425405000347)(di unduh tanggal 25 maret 2014)hlm 391. 6
Ala’rahmawati, pengaruh kinerja lingkungan terhadap corporate financial performance dengan corporate social responcibility disclosure sebagai variabel intervening, studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia, jurnal, ( semarang, universitas diponegoro), ((http://eprints.undip.ac.id/36136) (di unduh tanggal 28 maret 2014), hlm.6 7 Thomas setya wahyu budi, pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dan kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham perusahaan di index LQ45 bursa efek indonesia 2008_2010, skripsi S1 (malang universitas brawijaya), fakultas ekonomi dan bisnis (http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/297), (di unduh 17 mei 2014), hlm.8
`
5
karena keuntungan atau return yang diharapkan juga akan semakin besar. Namun bersamaan dengan pengertian di atas, banyak penelitian yang Hasilnya berfariassi mengenai pengungkapan CSR terhadap Rturn saham, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Yosefa Sayekti dan Ludovisus Sensi Wandabio (2009) yang menyatakan pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reni Haryani (2011). Yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara pengungkapan CSR dengan return saham. Oleh karena itu, dalam melakukan investasi sekuritas saham investor akan lebih menyukai perusahaan yang dapat memberikan return yang cenderung lebih tinggi. Untuk memprediksi return saham banyak faktor yang dapat digunakan sebagai parameter, salah satunya dengan menghitung rasio keuangan perusahaan. Investor yang tidak berspekulasi tentu akan memperhitungkan dan menilai kinerja keuangan yang terdiri dari rasio-rasio keuangan dalam menjatuhkan pilihannya terhadap suatu saham.8 Dari kajian di atas maka dengan menjalankan kinerja lingkungan yang maksimal, kinerja keuangan yang maksimal dan penerapan CSR pada tiap
`
6
perusahaan di percaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan meningkatnya return perusahaan.9 Selain itu Kinerja lingkungan yang dinilai melalui PROPER memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pengungkapan CSR. Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik juga terbukti memiliki kepedulian sosial yang lebih besar baik terhadap masyarakat maupun tenaga kerjanya.10 Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik, tersebut tidak hanya mengungkapkan mengenai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan tetapi juga mengenai kualitas produk, keamanan produk, tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar, hingga kepedulian perusahaan terhadap keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerjanya. Dengan perusahaan melakukan kinerja lingkungan dan menerapkan tanggung jawab sosial yang baik, dan memenuhi standar peraturan yang di buat oleh pemerintah, Tidak menutup kemungkinan perusahaan yang melakukan kegiatan tersebut, akan bisa menarik minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Tentunya dengan banyaknya para investor yang berinvestasi pada perusahaan tersebut, maka perusahaan akan dengan mudah mendapatkan return yang tinggi, dan juga perusahaan akan dapat memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan, yang nantinya juga menjadi kabar baik bagi 9
http://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/viewFile/3208/2305 (di unduh tanggal 26 maret 2014) hlm.1 10 Ala’rahmawati, pengaruh kinerja lingkungan terhadap corporate financial performance dengan corporate social responcibility disclosure sebagai variabel intervening, studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia, jurnal, ( semarang, universitas diponegoro), ((http://eprints.undip.ac.id/36136) (di unduh tanggal 28 maret 2014), hlm.12
`
7
para investor. Karena perusahahaan dengan kinerja keuangan yang baik dan terus meningkat, maka return yang di harapkan para investor pun akan semakin tinggi.11 Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas. Maka penulis ingin meneliti tentang Pengaruh Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Return Saham Syariah pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Peperiode 2008-2013. B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat di rumuskan identifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah kinerja lingkungan secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)? 2. Apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index (JII)? 3. Apakah Price to Book Vlue (PBV) secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?
11
Eddy rismanda sembiring ”kinerja keuangan, politycalvisibility, ketergantungan pada hutang, danPengungkapan tanggung jawab sosial erusahaan ”jurnal simposium nasional akuntansi VI (Universitas Katolik St. Thomas Sumatera Utara),( stiepena.ac.id/wpcontent/uploads/2012/11/pena-fokus-vol-6-no-1-105-121.pdf)), (di unduh pada tanggal 1 september 2014) hlm. 249
`
8
4. Apakah Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)? 5. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan-perusahan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)? 6. Apakah kinerja lingkungan, kinerja keuangan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). C. Tujuan dan manfaat penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
pengaruh
kinerja
lingkungan terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdapat di Jakarta Islamic Index (JII). 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdapat di Jakarta Islamic Index (JII).
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdapat di Jakarta Islamic Index (JII).
4.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan
`
9
yang terdapat di Jakarta Islamic Index (JII). 5.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdapat di Jakarta Jslamic Index (JII).
6.
Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
pengaruh
kinerja
lingkungan, DER, PBV,EPS dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdapat di Jakarta Islamic Index (JII). Manfaat penelitian yang diharapkan akan di peroleh dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam bidang akademik,
diharapkan
dapat
meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai pengelolaan lingkungan, Rasio-raio keuangan dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan segala komponen yang mempengaruhinya. 2. Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pengelolaan lingkungan dan pertanggung jawaban sosial perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial. 3. Bagi peneliti lainya, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dan refrensi bagi peneliti yang akan
`
10
meneliti di bidang yang sama. 4. Bagi STAIN pekalongan penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan perpustakaan STAIN pekalongan di bidang ekonomi syariah dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa yang berminat untuk meneliti di bidang yang sama. D. Batasan masalah Agar tidak terlalu luas cakupan yang di bahas dan karena adanya keterbatasan waktu serta kemampuan penulis maka penelitian ini membatasi pada masalah yaitu apakah Kinerja lingkungan, Kinerja keuangan dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dapat mempengaruhi Return Saham Syariah pada perusahaan-perusahaan yang terdapat di Jakarta Islamic Index (JII). Periode 2008-2013. E. Penelitian terdahulu
Penelitian yang
di lakukan oleh Ardilla Noor Rakhiemah dan Dian
Agustiana (2008) mengenai pengaruh kinerja lingkungan terhadap CSR disclosure dan kinerja finansial perusahaan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap CSR disclosure ,tetapi memiliki
pengaruh
yang
signifikan
kinerja lingkungan tidak
terhadap
kinerja
finansial
perusahaan.12
12
Ardilla noor rakhiema dan dian agustina, pengaruh kierja lingkungan terhadap csr disclosure dan kinerja financial, jurnal,(Yogyakarta, universitas muhammadiyah yogyakarta 2009),( http://blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/06/akmk29.pdf),(di unduh tanggal 25 maret 2014), hlm.1
`
11
Penelitian yang dilakukan oleh Azhar Maksum (2009) mengenai pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan informasi lingkungan terhadap kinerja ekonomi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa kinerja lingkungan dan pengungkapan
informasi
lingkungan
secara
simultan
memiliki
kemampuan mempengaruhi kinerja ekonomi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Tetapi secara parsial kinerja lingkungan secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja ekonomi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.13 Dan penelitian lain yang di lakukan oleh Yosefa Sayekti dan Ludovisus Sensi Wondabio. (2007) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh CSR disclosure terhadap Earning Respon Coefficient. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh negatif terhadap ERC ( Earning Respon Coefficient ).14 Penelitian lain yang di lakukan oleh Desy Arista dan Astohar Analisis (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 2009) populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode antara tahun 2005-2009 yang 13
Azhar maksum, pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan informasi lingkungan terhadap kinerja ekonomi terhadap perusahaan manufaktur di BEI, jurnal (http://eprints.undip.ac.id/16305/) (di unduh tanggal 25 maret2014) 14 Yosefa Sayekti dan Ludovisus Sensi Wondabio, pengaruh CSR disclosure terhadap Earning Respon Coefficient jurnal .(Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2007), (http://www.tsm.ac.id/JBA/1_artikel_JBA11..asp), hlm.1
`
12
berjumlah 170 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan nonprobability sampling dengan teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasil penelitian ini menunjukan Pengujian hipotesis pertama (H1) menunjukkan bahwa return on asset (ROA) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham DER mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap reurn saham. earning per share (EPS) tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. price to book value (PBV) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.15 Selain itu penelitian yang di lakukan oleh Susi (2005) melakukan penelitian mengenai hubungan antara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan dengan menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan, sektor industri, resiko perusahaan, derajat internasionalisasi (proxy oleh tingkat ekspor), dan kepemilikan. Dalam penelitian ini variabel kinerja lingkungan diukur menggunakan PROPER yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) yang mencakup pemeringkatan perusahaan dalam lima warna yang akan diberikan skor secara berturut-turut dengan nilai tertinggi 5 untuk warna emas dan terendah 1 untuk warna hitam. Variabel kinerja keuangan diukur menggunakan laba per saham (EPS), return atas aktiva (ROA). Populasi
15
Desy Arista dan Astohar, faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 - 2009),jurnal ( stie tolawin, 2012),(http://www.jurnal.stietotalwin.ac.id/index.php/JurnalIlmuManajemendanAkunta/issue/view /12) (di unduh tanggal 25 maret 2014), hlm.1
`
13
dan sampel yang digunakan diambil dari 252 fasilitas perusahaan di peringkat PROPER yang dikeluarkan oleh Bapeda pada tahun 2003 (berdasarkan 2000 evaluasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja lingkungan tidak berhubungan secara signifikan dengan kinerja keuangan Indonesia.16 Penelitian selanjutnya dilakukan oleh abdul mu’id (2011). Dengan judul penelitian pengaruh corporate social responsibility terhadap stock return. Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI. penelitian ini di dasarkan pada parameter social dan lingkungan. penelitian ini juga menggunakan PBV dan DER sebagai variable control. Hasil penelitianya
menunjukan bahwa (1) Variabel CSR (environment) tidak berpengaruh terhadap stock return. (2) Variabel CSR (social) berpengaruh positif terhadap stock return . Variabel (3) independen CSR (environment) dan CSR (social) serta variabel kontrol PBV dan DER secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap stock return yang diproksi oleh CAR. (4) Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah PBV dan DER. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa PBV berpengaruh positif terhadap stock return yang diproksi CAR. Sebaliknya, DER tidak berpengaruh terhadap stock return yang diproksi CAR.17
16
susi, hubungan antara kinerja lingkungan dan kinerja keuanga, jurnal (jember: universitas jember), (http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6320).2005, hlm.1 17 Dul mu’id, Pengaruh corporate social responsibility terhadap return saham: studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI 2008-2009, jurnal (semarang, universitas diponegoro Fakultas ekonomi) .(stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/pena-fokus-vol-6-no-1-105121.pdf) (di unduh tanggal 26 maret 2014) vol.6 2011 hlm.1 vol.6 2011.
`
14
Penelitian selanjutnya yang di lakukan oleh indra kusuma wardani dan joko setyo nugroho (2010), dalam penelitianya yang berjudul pengaruh corporate social responsibility, size dan profitabilitas terhadap earning response coefficient. Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008. Variabel independentnya terdiri dari csr disclosure, pengukuran perusahaan dan profitabilitas. Sedangkan variabel dependentnya adalah earning response coefficient (ERC). Hasil penlitian
ini
menunjukan
bahwa
Pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility, ukuran perusahaan (size), dan profitabilitas perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Earnings response coefficient (ERC). Hasil berikutnya adalah bahwa Pengungkapan Corporate
Social
Responsibility,
ukuran
perusahaan
(size),
dan
profitabilitas perusahaan secara parsial berpengaruh signifi kan terhadap Earnings response coeffi cient (ERC).18 Penelitian lain yang di lakukan oleh Thomas setya wahyubudi (2011) penelitianya yang berjudul Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Hasil penelitianya menunjukan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh secara positif terhadap terhadap return
18
Indra kusuma wardani dan joko styo nugroho, pengaruh coroprate social responsibility,size dan profitabilitas terhadap earning response coefficient, studi empiris pada perusahahaan manufaktur di BEI periode 2006-2008, Jurnal, (yogyakarta, UPN veteran 2010), (http://journal.uii.ac.id/index.php/JAAI/article/view/218/214), (di unduh pada 31 maret 2014),vol 5, no.1. hlm.22
`
15
saham perusahaan, secara parsial menunjukan bahwa variabel kinerja keuangan diukur dengan rasio probabilitas yaitu Return On Assets (ROA) berpengaruh secara positif terhadap terhadap return saham secara parsial menunjukan bahwa variabel kinerja keuangan diukur dengan rasio pasar yaitu Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara positif terhadap terhadap return saham. secara parsial menunjukan bahwa variabel kinerja keuangan diukur dengan rasio probabilitas yaitu Net Profit Margin (NPM) serta rasio pasar yaitu Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh secara positif terhadap return saham. Variabel pengungkapan CSR, kinerja keuangan diukur dengan rasio probabilitas NPM, ROA serta rasio pasar EPS, PER secara simultan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 BEI periode 2008-2010.19
19
Thomas setya wahyu budi, pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dan kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham perusahaan di index LQ45 bursa efek indonesia 2008_2010, skripsi S1 (malang universitas brawijaya), fakultas ekonomi dan bisnis (http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/297), (di unduh 25 maret 2014), hlm.1
`
16
Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian terdahulu
`
N o. 1.
Peneliti , Judul dan Tahun penelitian Ardilla Noor Khaerimah dan Dian Agustiana Pengaruh kinerja lingkungan terhadap CSR disclosure dan kinerja finansial perusahaan manufaktur di BEI tahun 20042006. (2007)
Variabel
Metode penelitian
Variabel Independen : PROPER Variable Dependen : CSR index dan Kinerja Finansial.
Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder dan uji statistik. Dan alat analisisnya menggunakan uji normalitas,uji Multikolinearitas,uj i autokorelasi, dan uji Heteroskidastisitas
2.
Azhar Maksum Pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan informasi lingkungan terhadap kinerja ekonomi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2006-2007 (2009)
Variabel Independen : PROPER, CSR indeks Variabel Dependen : Kinerja Ekonomi
Jenis penelitian kuantitatif menggunakan uji statistik data sekunder dan uji statistik. Dan alat analisisnya menggunakan uji normalitas,uji Multikolinearitas,uj i autokorelasi, dan
Hasil Penelitian terdahulu PROPER memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap CSR disclosure ,tetapi kinerja lingkungan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja finansial perusahaan .
Kinerja lingkungan dan pengungkapan informasi lingkungan secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi kinerja ekonomi perusahaan
Perbedaan Objek penelitian, dan periode waktu penelitian
Objek penelitian, variabel penelitian dan waktu penelitian
17
uji Heteroskidastisitas
`
3.
Yosefa Sayekti dan Ludovisus Sensi Wondabio Pengaruh CSR disclosure terhadap Earning Respon Coefficient perusahaan yang terdaftar di BEI. (2007)
4.
Desy Arista dan Astohar Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 - 2009) (2010)
Variabel Independen : Unexpected return dan CSR indeks Variabel Dependen : Cumulative Abnormal Return(CAR ) Variable kontrol : Price to Book Value (PBV ) Variabel indipenden Return On Asset, Debt To Equity, Earning Per Share, Price to
Jenis penelitian kuantitatif data sekunder dan uji statistik. Dan alat analisisnya menggunakan uji normalitas,uji Multikolinearitas,uj i autokorelasi, dan uji Heteroskidastisitas
Tingkat pengungkapan informasi Waktu dan CSR dalam laporan tahunan tempat perusahaan berpengaruh negatif penelitian. terhadap ERC ( Earning Respon Coefficient )
Jenis penelitian kuantitatif dan data sekunder dan uji statistik,
Pengujian hipotesis pertama (H1) Waktu dan menunjukkan bahwa return on asset tempat (ROA) tidak terbukti mempunyai penelitian pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham DER mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap reurn saham. earning per share (EPS) tidak mempunyai pengaruh
18
Book Value Variabel dependen Return saham
`
5.
Susi (2005) Hubungan antara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan
Kinerja lingkungan, kinerja keuangan
Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder
6.
Abdul mu’id Pengaruh corporate social responsibility teradap stock return (studi empiris perusahaan tang terdaftar di BEI 2008-2009) (2011)
Variabel indipendent (CSR enviroment dan CSR social) variabel dependent(st ock return)
Jenis penelitian kuantitatif , data sekunder.
terhadap return saham price to book value (PBV) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. . kinerja lingkungan tidak berhubungan secara signifikan dengan kinerja keuangan Indonesia. Namun, secara signifikan berhubungan dengan ukuran perusahaan, bursa efek daftar dan ISO 14001, yang juga menunjukan konsistensi antara pemerintah penilaian dan sertifikasi standar internasional manjemen lingkungan. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dihasilkan simpulkan: 1. Variabel CSR (environment) tidak berpengaruh terhadap stock return. 2. Variabel CSR (social) berpengaruh positif terhadap stock return. 3. Variabel independen CSR (environment) dan CSR (social)
Objek, waktu penelitian dan tempat penelitian
Variabel penelitian, waktu penelitian dan tempat penelitian
19
7.
`
Indar kusumawardani dan joko setyo nugroho, (pengaruh corporate social responsibility, size dan profitabilitas terhadap earning response coefficient) studi empiris pada perusahaan manufaktur di BEI. (2011)
Variabel independent; CSR disclosure index, Ukuran perusahaan, Dan profitabilitas. Variabel dependent: earning response coefficient (ERC)
Jenis penelitian kuantitatif, dan jenis data sekunder.dan uji asumsi kalsik menggunakan, uji normalitas, uji multikolenieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas
serta variabel kontrol PBV dan DER secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap stock return yang diproksi oleh CAR. 4. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah PBV dan DER. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa PBV berpengaruh positif terhadap stock return yang diproksi CAR. Sebaliknya, DER tidak berpengaruh terhadap stock return yang diproksi CAR. Pengungkapan Corporate Social Responsibility, ukuran perusahaan (size), dan profi tabilitas perusahaan secara simultan berpengaruh signifi kan terhadap Earnings response coeffi cient (ERC). -Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility, ukuran perusahaan (size), dan profi tabilitas perusahaan secara parsial berpengaruh signifi kan terhadap Earnings response coeffi cient (ERC).
Variabel penelitian, waktu penelitian dan tempat penelitian
20
8.
`
Thomas setya wahyubudi (Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010) (2010)
Variabel independent: Pengungkapa n Corporate Social Responsibilit y, dan Kinerja Keuangan Perusahaan Variabel dependent: Return Saham
Jenis penelitian explanatory Research. dan jenis data sekunder menggunakan uji uji heterokedastisitas,
Pengujian secara parsial Waktu dan menunjukan bahwa variabel tempat pengungkapan Corporate Social penelitian Responsibility (CSR) berpengaruh secara positif terhadap terhadap return saham perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 BEI periode 2008-2010. Ini membuktikan variabel Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) turut menjadi salah satu bahan pertimbangan yang digunakan investor dalam kebijakan keputusan investasinya. Pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel kinerja keuangan diukur dengan rasio probabilitas yaitu Return On Assets (ROA) berpengaruh secara positif terhadap terhadap return saham perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 BEI periode 20082010. - variabel kinerja keuangan di ukur menggunakan rasio pasarberpengaruh positif terhadap return saham - Variabel pengungkapan CSR,
21
kinerja keuangan diukur dengan rasio probabilitas NPM, ROA serta rasio pasar EPS, PER secara simultan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 BEI periode 2008-2010. Sumber: kumpulan penelitian terdahulu yang di olah oleh penulis
`
22
F. Kerangka teori 1. Return saham Return saham adalah pendapatan yang di peroleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. 20 Return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya.21 2. Kinerja lingkungan Kinerja lingkungan merupakan kinerja suatu perusahaan yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Kinerja lingkungan perusahaan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik dan sesuai dengan peraturan yang di buat oleh kementrian lingkungan hidup. Kinerja lingkungan perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui
PROPER
atau
( Program
Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan). Merupakan instrumen 20
109
21
Jogiyanto, teori portofolio dan analisis investasi (yogyakarta: BPFE. 2000) edisi 3, hlm
Abdul manan, “aspek hukum dalam penyelengaraan investasi di pasar modal syariah indonesia” (jakarta: pernada media group; 2009) hlm.93
`
23
yang digunakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mengukur tingkat ketaatan perusahaan dalam pengelolahan lingkungan hidup berdasarkan peraturan yang berlaku. PROPER di umumkan secara rutin kepada masyarakat, sehingga perusahaan yang dinilai akan memperoleh insentif maupun disentif reputasi, tergantung kepada tingkat ketaatannya.22 a. Kriteria penilaian PROPER Penilaian kinerja penataan perusahaan dalam PROPER dilakukan
berdasarkan
atas
kinerja
perusahaan
dalam
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kinerja perusahaan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang terkait dengan kegiatan pengelolaan lingkungan Pemberian penghargaan PROPER bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan
lingkungan
hidup
dan
mencapai
keunggulan
lingkungan. melalui integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan system manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat. Secara umum peringkat kinerja 22
Ala’rahmawati, pengaruh kinerja lingkungan terhadap corporate financial performance dengan corporate social responcibility disclosure sebagai variabel intervening, studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia, skripsi S1 ( semarang, universitas diponegoro,2010), ((http://eprints.undip.ac.id/36136), (di unduh tanggal 26 maret 2014),hlm.24
`
24
PROPER di bedakan menjadi 5 warna yaitu: Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam, dimana kriteria ketaatan digunakan untuk pemeringkatan biru, merah., sedangkan kriteria penilaian aspek lebih dari yang di persyaratkan adalah hijau dan emas. Dan peringkat yang tidak taat terhadap kinerja lingkungan adalah peringkat Hitam. Adapun aspek ketaatan dinilai dari pelaksanaan
dokumen
lingkungan
(AMDAL)
upaya
pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan penanggulangan kerusakan lingkungan khusus bagi kegiatan pertambangan.23 Berdasarkan peraturan kemnetrian lingkungan hidup nomor 5 tahun 2011. Berikut kriteria penilaian PROPER adalah sebagai berikut:
No Peringkat 1. Emas
23
`
Tabel 1.2 Kriteria peringkat PROPER Keteranagan Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan telah melakukan upaya 3R ( Reuse, Recycle, Recovery), menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan serta melakukan upaya-upaya yang berguna bagi kepentingan masyarakat jangka panjang. Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi dan atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyaratakat.
http://www.menlh.go.id/malam-anugerah-lingkungan-proper-2011-2012/
Skor
5
25
2.
3.
4.
5.
Hijau
Biru
Merah
Hitam
Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan melakukan tanggung jawab sosial (CSR) dengan baik. Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang-undangan. Pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam pertauran perundang-undangan Sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan serta Belum melakukan upaya pengelolaan lingkungan berarti, secara sengaja tidak melakukan pengelolaan lingkungan sebagaimana yang dipersyaratkan, serta berpotensi mencemari lingkungan. Dan pelanggaran
terhadap peraturan undangan. sumber: www.menlh.go.id/proper (2011).
4
3
2
1
perundang-
3. Kinerja keuangan a. Debt To Equity Ratio (DER) Rasio ini menunjukkan dan menggambarkan komposisi atau struktur modal dari perbandingan total hutang dengan total
`
26
ekuitas (modal) perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. 24 Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang aman biasanya kurang dari 50 persen. Semakin kecil Debt To Equity Ratio semakin baik bagi perusahaan atau semakin aman utang yang harus diantisipasi dengan modal sendiri. Semakin besar DER menandakan struktur permodalan lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang terhadap ekuitas sehingga mencerminkan rrisiko perusahaan yang relatif tinggi25 Rumus Debt To Equity Ratio sebagai berikut:
DER b. Price to Book Value (PBV) Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya Nilai Price to Book Value (PBV) yang semakin besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar dari suatu saham semakin tinggi, maka capital gain (actual return) juga akan semakin tinggi. Perusahaan yang kinerjanya baik biasanya nilai rasio PBVnya 24
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salrmba Empat, 2012, hlm. 156., hlm. 158. 25 Desy Arista dan Astohar, faktor-faktor yang mempengaruhi return saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 – 2009v) vol 3 ,jurnal ( stie tolawin,2012),(http://www.jurnal.stietotalwin.ac.id/index.php/JurnalIlmuManajemendanAkunta/is sue/view/12) (di unduh tanggal 25 maret 2014), hlm.6
`
27
diatas satu, hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya. Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, yaitu oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham, karena aktiva bersih adalah sama dengan total equitas pemegang saham. Sehingga nilai buku per lembar saham adalah total equitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.26 Rumus Price To Book Value sebagai berikut:
c. Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham yang beredar. Earnings per Share (EPS) menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar
26
Saniman widodo,analisis pengaruh rasio aktivitas,rasio profitabilitas dan rasio pasarterhadap return saham syariah dal`am kelompok jakarta islamic index periode 20032005,tesis (semarang, universitas dipoengoro,2007), (di unduh tanggal 26 april 2014), magister manajemen. Hlm.23
`
28
saham.27 Selain itu Earning Per Share atau Pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.28 Rasio Earning Per Share digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. Angka tersebut adalah jumlah yang disediakan bagi para pemegang saham umum setelah dilakukan pembayaran seluruh biaya dan pajak untuk periode akuntansi terkait.29 Rumus Earning Per Share sebagai berikut:
4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak secara etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat secara luas. Bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya, Sedangkan, menurut pedoman tanggung jawab sosial, CSR adalah Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap 27
Fica marccelyna & titin hrtini, pengaruh earning per share (EPS terhadap harga saham index LQ-45 di bursa efek indonesia, jurnal,(STIE mdp,2009),( http://eprints.mdp.ac.id/714/1/Jurnal%202009210062%20Fica%20Marcellyna.pdf) (di unduh tanggal 26 april 2014) hlm.2 28
Irham Fahmi. Pengantar Pasar Modal Panduan Bagi Para Akademisi dan Praktisi Bisnis dalam Memahami Pasar Modal Indonesia. Bandung: Alfabeta. 2012. Hal. 96. 29 Sofyan Syafri Harahap. Analisis Kritis atas Lapoan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. 2007.
`
29
dampak-dampak dari keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang di wujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Maksud dari pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan.30 Setelah di berlakukannya undangundang No.40 Pasal 74
ayat 1a Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, di Indonesia perusahaan yang menjalankan usahanya yang berkaitan atau di bidang sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan.31 Tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungan adalah adalah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengungkapkan
informasi
berkaitan
dengan
kegiatan
perusahaan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan.32 Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas CSR di antaranya
dari
perspektif
ekonomi
yaitu
perusahaan
akan
mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat 30
Megawati cheng dan yulius jhogi cristiawan, pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap abnormal return. Studi pada perusahaan di bursa efek indonesia,(surabaya,Universitasnegri surabaya, 2009), (http://repository.petra.ac.id/15861/), (di unduh tanggal 26 maret 2014) Fakultas ekonomi.hlm.25 31
Thomas setya wahyu budi, pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dan kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham perusahaan di index LQ45 bursa efek indonesia 2008_2010, skripsi S1 (malang universitas brawijaya), fakultas ekonomi dan bisnis (http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/297), (di unduh 25 maret 2014), ;hlm: 7 32 Rahmawati,”teori akuntansi keuangan” (yogyakarta, graha ilmu, 2012), hlm.183
`
30
meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang melaksanakan kegiatan CSR cenderung mendapat legitimasi dari masyarakat, sehingga konflik kepentingan antara masyarakat dan perusahaan dapat diminimalkan. Hal tersebut akan menarik para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Adanya pengaruh positif signifikan antara CSR terhadap return saham sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar, mempererat hubungan dengan
steakholder,
keunggulan
kompetitif
suatu
produk,
meningkatkan citra perusahaan, menurunkan biaya operasi, dan meningkatkan daya tarik perusahaan di mata para investor dan analisis keuangan. Rumus Corporate Social Responsibility sebagai berikut:
∑
G. Kerangka berpikir Perusahaan
yang memiliki
kinerja lingkungan
yang baik
merupakan berita baik bagi investor dan calon investor. Perusahaan yang memiliki tingkat kinerja lingkungan yang tinggi dan mempunyai tingkat kinerja keuangan yang tinggi akan direspon secara positif oleh investor melalui fluktuasi harga saham perusahaan yang nantinya akan menaikkan return perusahaan. Para investor sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan dimana mereka akan mekukan investasi. Investor sendiri cenderung lebih menyukai perusahaan-perusahaan
`
yang memiliki kinerja
31
keuangan yang baik. Permintaan akan saham itu meningkat maka investor dapat memperoleh return yang tinggi. Begitu pula dengan pengungkapan informasi CSR dalam laporan keuangan, akan berpengaruh terhadap return saham perusahaan, dimana investor akan merespon dengan melihat harga pasar saham yang semakin tinggi dan selanjutnya akan mempengaruhi return perusahaan tersebut. Gambar 1.1 Bagan kerangka berpikir Kinerja lingkungan (X1)
Debt to Equity Ratio (DER) (X2)
Price to Book Value (X3)
Return saham syariah (Y)
Earning Per Share (EPS) (X4)
Pengungkapan (CSR) (X5)
Adapun pengembangan hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Hubungan kinerja lingkungan dengan Return saham
Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
kinerja
lingkungan akan berpengaruh terhadap return saham perusahaan.
`
32
Dalam penelitian Almilia dan Wijayanto menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan dengan kinerja ekonomi.
Hal
ini
memberikan
penjelasan
bahwa
kinerja
lingkungan perusahaan memberikan akibat pada kinerja finansial perusahaan yang tercermin pada tingkat return tahunan perusahaan yang dibandingkan dengan return industri.
Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang baik merupakan berita baik bagi investor dan calon investor. Perusahaan yang memiliki tingkat kinerja lingkungan yang tinggi akan direspon secara positif oleh investor melalui fluktuasi harga saham perusahaan. Begitu pula dengan pengungkapan informasi peringkat PROPER pada perusahaan. Perusahaan dengan pengungkapan peringkat PROPER yang baik akan berpengaruh secara positif terhadap kinerja ekonomi, dimana investor akan merespon secara positif dengan fluktuasi harga pasar saham yang semakin tinggi, dan begitu pula sebaliknya.33
2. Hubungan kinerja keuangan dengan return saham
Ekspektasi dari para investor dalam berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan risiko tertentu 33
Amilia, Luciana Spica dan dwi Wijayanto. 2007. Pengaruh Enviromental Performance dan Enviromental Disclosure dan Economic performance. The 1st Accounting Conference, Faculty of Economic Universitas Indonesia. Depok http://stiepena.ac.id/wpcontent/uploads/2012/11/pena-fokus-vol-6-no-1-105-121.pdf), di unduh tanggal 2 november 2014.
`
33
yang harus ditanggung investor tersebut. Salah satunya dengan membeli saham, dimana saham adalah instrumen investasi yang paling banyak diminati para investor karena mampu memberikan tingkat pengembalian atau return tertentu. Apabila investor berinvestasi dalam saham, maka tingkat keuntungan yang diperolehnya di istilahkan dengan return saham.34
Salah satu pertimbangan para calon investor dalam melakukan investasi pada perusahaan adalah dengan melihat kinerja keuangan perusahaan, dan melihat laba yang di hasilkan perusahaan. Sehingga perusahaan pun berlomba-lomba untuk menghasilkan laba sebanyak-banyaknya, karena untuk menarik minat investor untuk berinvestasi.35
3. Hubungan pengungkapan corporate social responsibility dengan Return saham Diharapkan bahwa investor mempertimbangkan informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan investor tidak sematamata mendasarkan pada informasi laba saja. Mengingat banyak 34
Agus Sartono, Manajemen Keuangan teori dan Aplikasi, (Cetakan Pertama, Edisi 4, 2001) Penerbit Fakultas Ekonomi UGM 35 Komang arta wibawa pande dan luh komang sujarni ”pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham perusahaan sektor food and bevareges di BEI” jurnal. (Bali, universitasudyan,Bali,2012)(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=151145&val=98 9&title=Pengaruh%20Kinerja%20Keuangan%20terhadap%20Return%20Saham%20Perusahaan% 20Food%20and%20Beverages%20di%20BEI. (di akses tanggal 5 oktober 2014)
`
34
sekali manfaat yang dapat diambil dari pengungkapan CSR oleh perusahaan, kepada lingkungan, masyarakat, saherholders dan stakeholder. Maka dari itu Pengungkapan
informasi
CSR
diharapkan memberikan informasi tambahan kepada investor.36 4. Hubungan
kinerja
lingkungan,
kinerja
keuangan
dan
pengungkapan corporate social responsibility dengan return saham Para investor dalam berinvestasi pada perusahaan tentunya yang pertama yaitu melihat laba yang di hasilkan oleh perusahaan tersebut, tetapi, banyak calon investor dalam berinvestasi tidak hanya melihat laba yang di hasilkan perusahaan saja, Tetapi juga melihat
kepedulian
perusahaan
kepada
shareholders
dan
stakeholders juga, seperti perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, itu salah satu yang menjadi bahan perimbangan juga oleh para calon investor yang akan berinvestasi pada perusahaan tersebut. Suranto mengatakan dengan discretionary disclosure dalam teorinya mengatakan pelaku
lingkungan
yang
baik
percaya
bahwa
dengan
mengungkapkan performance mereka berarti menggambarkan
36
Ardilla noor rakhiema dan dian agustina, pengaruh kierja lingkungan terhadap csr disclosure dan kinerja financial, jurnal,(Yogyakarta, universitas muhammadiyah yogyakarta 2009),( http://blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/06/akmk29.pdf),(di unduh tanggal 15 oktober 2014),
`
35
good news bagi pelaku pasar.37 Oleh
karena
itu,
perusahaan
dengan
environmental
performance yang baik perlu mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu lingkungan yang lebih dibandingkan dengan perusahaan dengan environmental performance lebih buruk. Penelitian dari Al-Tuwaijri, yang menemukan hubungan positif signifikan antara environmental disclosure dengan environmental performance menunjukkan hasil yang konsisten dengan teori tersebut. Begitu pula halnya dengan penelitian serupa di Indonesia yang dilakukan oleh Suratno yang menemukan hubungan positif dan signifikan secara statistik antara kinerja lingkungan dengan ekonomi.38 H. Hipotesis H01:
Kinerja lingkungan tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham
Ha1:
Kinerja lingkungan berpengaruh secara parsial terhadap return
saham.
37
Suranto, Pengaruh Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.2006 jurnal,( http://ejournal.jrai-iai.org/ijar/index.php/ijar/article/view/174), (di unduh tanggal 15 oktober 2014). 38
Al Tuwajiri, dan Sulaiman A. 2003. The Relation Among Environmental Disclosure, Environmental Performance, dan Economic Performance : A Simultaneous EquationApproach. Accounting Environment Journal. USA.5-10, (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0361368203000321), (di unduh tanggal 10 oktober 2014)
`
36
H02 : Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham. Ha2 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara parsial terhadap return saham. H03 : Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham. Ha3
: Price to Book Value (PBV) berpengaruh secara parsial
terhadap return saham. H04 : Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham. Ha4 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap return saham. H05 : pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return saham. Ha5 : Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh secara parsial terhadap return saham. H06 : kinerja lingkungan, DER, PER, EPS dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh secara simultan terhadap Return Saham.
`
37
Ha6 : kinerja lingkungan,DER, PER, EPS dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh secara simultan terhadap Return Saham. I. Metode penelitian 1.
Jenis penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dan penelitian yang dilakukan adalah penelitian klausal bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan bentuk hubungan kausal. Dalam hal ini adalah untuk menganalisa pengaruh Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Return Saham Perusahaan-perusahaan di Jakarta Islamic Index.
2. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaanperusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2008-2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Dan dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. `
38
Adapun kriteria pemilihan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII), dan mempublikasikan laporan keuangan perusahaan selama tahun 2008-2013. b) Perusahaan yang telah mengikuti Program Penilaian Peringkat
Kinerja
Perusahaan
dalam
Pengelolaan
Lingkungan Hidup ( PROPER ) tahun 2008-2013. c) Perusahaan yang mengungkapkan laporan keuangan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility di laporan tahunan perusahaan, di situs resmi perusahaan dan di media-media lain selama tahun 2008-2013. Banyaknya sampel yang akan di teliti adalah 6 (enam) perusahaan, antara lain yaitu: Tabel 1.3 Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel No 1.
`
Kode Nama perusahaan perusahaan UNVR PT. Unilever indonesia Tbk
2.
ANTM
PT. Aneka tambang Tbk
3.
INTP
PT. Indocement tunggal prakasa Tbk
4.
AALI
PT. Astra agro lestari Tbk
5.
KLBF
PT. Kalbe farma Tbk
6.
SMGR
PT. Semen Gersik
7
PTBA
PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam. Tbk.
39
1. jenis dan metode pengumpulan data a. Sumber data Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, umumnya berupa bukti, catatan, laporan historis yang tersusun dalam bentuk data yang sudah jadi atau dalam bentuk publikasi dan dikumpulkan serta diolah suatu organisasi. Dalam penelitian ini data diperoleh melalui website www.idx.com dan laporan tahunan yang di publikasikan oleh perusahaan. b. Metode pengumpulan data 1) Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode observasi non perilaku (non behavioral analysis). Metode observasi non perilaku merupakan metode pengumpulan data dengan cara menganalisis catatan berupa catatan keuangan, akuntansi dan data ekonomi. Yang berkaitan dengan obyek penelitian.39
39
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 41.
`
40
2) Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variebel-variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, rapat, dan agenda.40 1. Definisi operasional variabel Variabel merupakan pusat perhatian di dalam penelitian kuantitatif. Secara singkat, variabel dapat di definisikan sebagai konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih dari satu nilai.41 Adapun jenis variabel dapat di bagi menjadi dua, yaitu:42 a. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang memengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu. dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kinerja lingkungan, kinerja keuangan dan pengungkapan Corporate Social Sesponsibility. b. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah return saham.
40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta: Jakarta, 2002, hlm. 206 41 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder Edisi Revisi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), hlm. 55. 42 Ibid, hlm. 57.
`
41
Adapun keterangan definisi operasionalnya adalah sebagai berikut: 1) Kinerja lingkungan kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik. Kinerja lingkungan ini diukur dari prestasi perusahaan mengikuti
program
PROPER.
Sistem
peringkat
PROPER
mencakup peringkatan perusahaan dalam ( 5 ) warna yaitu emas, hijau, biru, merah, dan yang terendah hitam. Setiap warna dari peringkat PROPER tersebut diberi skor, mulai dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah. Tabel 1.4 Tabel skor penilaian PROPER No 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria warna Emas Hijau Biru Merah Hitam
2) Kinerja keuangan a) Debt to Equity Ratio (DER)
DER b) Price to book value (PBV)
`
Skor 5 4 3 2 1
42
c) Earning Per Share (EPS)
3) Pengungkapan corporate social responsibility (CSR) Pendekatan
untuk
menghitung
CSRI
pada dasarnya
menggunakan skala pengukuran yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan, selanjutnya, skor dari setiap item di jumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan.
Rumus
perhitungan
CSRI
adalah
sebagai
berikut: 43 ∑
Keterangan: CSRIj: pengungkapan corporate social responsiblity Index perusahaan j nj
: jumlah yang seharusnya diungkapkan item untuk perusahaan j, ( nj ≤ 78 )
43
2014 )
`
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/297(di akses pada tanggal28 maret
43
Xij
: skala pengukuran ( skor 1 = jika item i diungkapkan, skor 0 = jika item i tidak diungkapkan.
∑ Χij : jumlah item yang diungkapkan. 4) Return Saham
Keterangan : Rit
: tingkat keuntungan saham i pada periode t.
Pit
: Harga penutupan saham i pada periode t
Pit_1 : harga penutupan saham i pada periode sebelumnya
`
44
Tabel 1.4 Tabel devinisi operasional variabel No
1
Kinerja lingkungan (X1)
2.
Debt to Equity Ratio (DER) (X2)
3.
`
Variabel
Price to Book Value (PBV) (X3)
Pengertian
Skala
Kinerja lingkungan perusahaan adalah kinerja perusahaan Rasio dalam menciptakan lingkungan yang baik (green). Kinerja lingkungan ini diukur dari prestasi perusahaan mengikuti program PROPER Debt to equity ratio (DER) adalah rasio yang Rasio digunakan untuk mengukur total hutang yang diukur dari perbandingan total hutang dengan ekuitas pemegang saham Price to book value (PBV) adalah rasio yang Rasio digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.
Pengukuran
Emas Hijau Biru Merah Hitam
DER
45
5.
6
7
`
Erning Per Earning per Share (EPS) Share (EPS) (X4) merupakan Rasio perbandingan antara laba bersih dengan jumlah saham beredar. Pengungkap Corporate Social an Resposibility Corporate adalah Social mekanisme bagi Responsibili suatu perusahaan ty (CSR) untuk secara (X5) sukarela Rasio mengintegrasika n perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder, yang melebihi tanggung jawab sosial di bidang hukum. Return Return saham saham adalah harapan Rasio (Y) untuk memperoleh return yang sesuai
∑
2. Metode analisis data a. Analisis statistik deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, kemudian data tersebut dianalisis dengan menghitung jumah rata-rata, median, nilai minimum dan nilai maksimum. Hasil dari analisis digunakan untuk memberikan deskripsi atas variabel-variabel penelitian. Untuk menganalisis secara kuantitatif dari data yang di peroleh, maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan uji asumsi klasik dan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan program Statistical Packaged For Social Science (SPSS)
for
Windows.
1) Uji asumsi klasik Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk menguji hipotesis, sebelum melakukan uji ini yang diuji terlebih dahulu adalah asumsi klasik, karena secara teoritis model regresi penelitian ini akan menghasilkan nilai parameter apabila asumsi klasik regresi terpenuhi. Pada penelitian ini dilakukan empat pengujian asumsi klasik yaitu Normalitas, Multikolinieritas, Autokorelasi, dan Heteroskedastisitas. 2) Uji Normalitas Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independent, variabel dependent atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
model
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.44 Dalam
44
Imam ghozali, “apalikasi analisis multivariate dengan program IBM 19”, (semarang: penerbit universitas diponegoro,2011),hlm.160
47 penelitian ini, peneliti menggunakan Uji dengan analisis statistik melalui Kolmogrov – Smirnov test (K-S). Uji K – S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal Dasar penambilan keputusan dalam uji K – S adalah sebagai berikut:45 a) Apabila probabilitas nilai z uji K-S sigfikansi secara statistik maka H0 ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. b) Apabila probablitas niali z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka H0 diterima, yang berarti data terdistribusi normal. 3) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinieritas dilakukan dengan menghitung nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen.
Jika
nilai
tolerance
>
0,10
maka
tidak
terjadi
multikolinieritas, atau dengan melihat nilai VIF, jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas46 4) Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik 45 46
`
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Ibid 205
48 adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi alat uji statistik yang dapat digunakan adalah metode Durbin Watson ( uji DW ). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokolerasi tingkat satu ( first
Order autocolleration ) dan mensyaratkan adanya intercept (
konstanta ) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel
independen. Pengambilan keputusan pada asumsi ini
memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin Watson yaitu nilai DL dan DU untuk k = jumlah variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika nilai DW berada di antara DU hingga 4-DU berarti tidak terjadi autokolerasi.47 5) Uji Heteroskidastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser Dengan menggunakan uji Glejser, jika hasil signifikansi uji Glejser lebih besar dari 0,05 maka model regresi homokedastisitas, Sebaliknya jika hasil signifikansi uji Glejser dibawah atau sama dengan 0,05 maka model regresi mengalami heteroskedastisitas. Masalah
47
`
Ibid, hlm.110
49 heteroskedastisitas terjadi jika ada variabel independen signifikan secara statistik yang mempengaruhi variabel dependen.48 3.
Analisis Regresi Linier Berganda Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda yang merupakan suatu alat analisis yang berusaha menemukan bentuk atau pola hubungan (pengaruh) antara variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut. Analisis ini dengan menggunakan bantuan program komputer statistik yaitu dengan SPSS for windows Analisis regresi linier berganda adalah regresi yang menggunakan lebih dari satu variabel independen guna mendugga variabel dependen. Persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:49
48
Imam ghozali, “apalikasi analisis multivariate dengan program IBM 19”, (semarang: penerbit universitas diponegoro,2011),hlm.105 49 Meilia nur indah sm” statistik deskriptif dan edukatif”, (yogyakarta: graha ilmu: 2010) hlm.185
`
50 Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5 + e Y = Variabel Return saham X1 = Variabel Kinerja Lingkungan X2 = Variabel iTo Equity Ratio (DER) X3 = Variabel Price to Book Value (PER) X4 = Variabel Earning Per Share (EPS) X5 = Pengungkapan Corporete Social esponsibility a = Koefisien konstanta b = Koefisien variabel independen e = Standar error
`
51 4. Uji Hipotesis a. Uji Signifikan (Uji t) Pengujian ini untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen dengan uji statistik t. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (alpha = 5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji signifikan (uji F) Uji F dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi tingkat 0,05 (alpha = 5%). Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel
`
52 independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. c. Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.. Nilai Adjusted R Square yang kecil berarti kemampuan variabel –variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.
`
53 J. Sistematika pembahasan Sistematika penulisan penelitian ini diawali dengan Bab I yang merupakan pendahuluan yang diharapkan dapat mengantarkan pembaca pada isi yang dimaksud. Bab ini terbagi menjadi beberapa sub-bab yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka berpikir, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Selanjutnya bab II Selanjutnya, Bab II memuat uraian teoritis tentang permasalahan yang akan dibahas, yaitu berupa teori tentang kinerja lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan di indonesia, dan kaitanya dengan pengungkapan corporate social responsibility yang di ungkapkan oleh perusahaan yang menjalankan CSR. dan kaitanya dengan Kinerja keuangan Serta kaitanya dengan return saham perusahaan yang ada di JII. Sehingga pembaca bisa memahami maksud dari permasalahan pada penelitian ini. Bab III pada bab ini, akan menguraikan mengenai perusahaan yang listing di JII, kriteria perusahaan (emiten), profil perusahaan dan data-data sekunder yang digunakan untuk menganalisis. Kemudian, Bab IV berupa analisis hasil penelitian yang terdiri dari pengaruh kinerja lingkungan, Kinerja keuangan dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap return perusahaan. Dan yang terakhir, Bab V adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran yang dapat dijadikan sebagai masukan mengenai analisis kinerja lingkungan, kinerja keuangan dan pengungkapan corporate social responssibility yang mungkin berpengaruh pada return saham Pada perusahaan yang ada di JII.
`