1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi
pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan, buku juga dapat memberikan kesenangan tersendiri baik itu dari segi ceritanya maupun ilustrasi yang menyertainya. Seiring dengan kemajuan zaman yang diiringi perkembangan teknologi yang kian canggih, banyak dari masyarakat yang perlahan mulai teralihkan kebutuhannya dari buku. Buku mulai jarang dipergunakan sebagai referensi atau sekedar untuk mengisi waktu luang. Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi menilai minat baca di kalangan anak-anak dewasa ini mulai berkurang akibat pengaruh perkembangan teknologi. 1 Mereka kini lebih gemar untuk bermain game atau jejaring sosial yang telah menjamur sebagai tren gaya hidup modern. Padahal dengan membaca buku, maka satu ‘ilmu’ akan diperoleh si pembaca. Menengok pesatnya perkembangan zaman saat ini, layaknya sebuah buku, sejarah pun lambat laun mulai banyak ditinggalkan oleh masyarakat. Hanya sedikit dari masyarakat yang mendalami dan mempertahankan nilai sejarah dan kebudayaan bangsa. Padahal pepatah mengatakan bahwa, “Negara yang besar
1
Sumber: http://female.kompas.com/
2
adalah Negara yang menghargai jasa para pahlawannya”, namun pepatah itu kini terdengar asing ditelinga masyarakat Indonesia. Banyak dari mantan-mantan pejuang kemerdekaan atau biasa disebut veteran2 yang tidak lagi diperhatikan oleh negara, hingga terlupakan segala jasa-jasa jiwa dan raganya yang dulu pernah dikorbankan, tidak peduli selamat ataupun gugur dalam pertempuran untuk membela Negaranya. Bercerita mengenai sejarah kemerdekaan, perjuangan para tentara Indonesia tak hanya sampai setelah bangsa kita menyatakan kemerdekaannya. Pada saat berakhirnya masa kependudukan Jepang di Indonesia, para tentara pejuang pun masih tetap berjuang untuk menggempur dan mengusir penjajah yaitu bangsa Belanda yang mengatas namakan VOC. Tidak seperti yang kita semua tahu bahwa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, namun pada kenyataannya setelah itu masih saja terjadi bentrokan fisik bersenjata antara pejuang dengan tentara sekutu. Belanda tetap berusaha mendaratkan pasukannya di wilayah Nusantara, dengan dalih mengambil alih Pemerintahan Jepang yang telah kalah dari perang dunia kedua. Namun dengan segala cara akhirnya para pejuang berhasil mengusir jauh tentara sekutu. Akan tetapi, hingga saat ini penghargaan bagi para veteran pejuang kemerdekaan hanya dikenang ketika hari proklamasi saja. Selebihnya nasib mereka
terlupakan
oleh
penerus
bangsa
yang
hanya
mementingkan
kepembangunan bangsa kita tanpa mengenang asal-usul bangsanya. Tempat-
2
Ve.te.ran/ véteran/ n bekas prajurit (pasukan perang, pejuang) Sumber: Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka: 2002), 1261
3
tempat tinggal para veteran pun banyak yang digusur dengan dalih sebagai pergantian masa rumah tinggal. Hingga Narasumber juga bercerita tunjangantunjangan mereka pun kini tak kelak ikut ditiadakan. Narasumber yang dapat penulis kenal, salah satunya ialah Pak Rahmadi. Beliau adalah mantan Tentara Pelajar didaerah Bogor yang menjadi saksi hidup sejarah bangsa hingga saat ini. Penulis mengenal beliau karena mendapat usulan dari Pengurus Museum Sejarah Jawa Barat serta mantan-mantan pejuang kemerdekaan untuk menceritakan kembali kisah kepahlawanan beliau agar dapat dikenal diberbagai daerah khususnya Jawa Barat. Sungguh ironis ketika penulis mendapati keadaan seorang veteran yang telah habis-habisan membela tanah air, kini dilupakan oleh bangsanya sendiri. Hal tersebutlah yang melatar belakangi penulis memilih judul atau bahasan ini. Selain untuk mengingatkan kembali masyarakat terhadap jasa-jasa para pejuang kemerdekaan, juga untuk memberikan penghormatan khusus terhadap seorang veteran (Pak Rahmadi) yang telah memberi banyak pelajaran kepada penulis.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan pengamatan penulis secara personal, rasa peduli negara
terhadap veteran terbilang sangatlah kurang. Masyarakat pun banyak yang tidak tahu mengenai keberadaan para veteran yang dulu pernah membela negara saat merebut kemerdekaan dari para penjajah. Dari minimnya kepedulian negara terhadap
nasib
para
veteran,
penulis
pun
berinisiatif
untuk
kembali
membangkitkan rasa kepedulian dan nasionalisme masyarakat khususnya
4
menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak usia dini, dengan cara yang menarik dan kreatif melalui buku biografi yang dikemas dalam bentuk ilustrasi. Besar harapan penulis dibuatnya buku biografi ilustrasi ini masyarakat khususnya anak-anak, dapat tergugah hati dan pikirannya untuk peduli terhadap nasib para veteran dikemudian hari. Serta penulis berharap semoga kisah tokoh pada buku ini dapat menjadi teladan yang baik bagi perkembangan psikologis anak-anak.
1.3
Pembatasan Masalah Dalam pembahasan ini penulis membatasi masalah pada kajian ilustrasi
(termasuk didalamnya desain, tata letak, tipografi, dan produksi serta mediamedia yang menunjang buku tersebut) juga tak luput pada penulisan kisah hidup Pak Rahmadi sebagai veteran pejuang kemerdekaan agar dapat menarik perhatian anak sekaligus mampu mengenalkan kembali sejarah kemerdekaan Indonesia yang mulai padam dari sudut pandang seorang veteran.
1.4
Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah
yang dapat penulis jelaskan dalam skripsi aplikatif ini adalah, “bagaimana strategi dalam perancangan buku biografi yang dikemas dalam bentuk ilustrasi seorang tokoh pejuang kemerdekaan (Pak Rahmadi) sebagai media pengenalan sejarah agar mudah dipahami oleh para pembaca khususnya anak-anak”?
5
1.5
Tujuan Perancangan Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan perancangan dari
skiripsi aplikatif ini adalah : 1. Membuat buku biografi dalam bentuk ilustrasi yang efektif dan edukatif untuk menarik minat baca khususnya anak-anak. 2. Mendeskripsikan perjalanan hidup Pak Rahmadi sebagai tokoh pejuang kemerdekaan melalui biografi yang dikemas dalam bentuk ilustrasi. 3. Mengetahui hambatan apa saja yang terdapat dalam pembuatan buku biografi tersebut.
1.6
Manfaat Perancangan 1.6.1 Manfaat Teoritis. Bagi penulis, pembuatan skripsi aplikatif ini diharapkan dapat menambah literatur mengenai cara penyampaian pesan komunikasi visual khususnya dalam bentuk buku biografi berilustrasi yang bersifat edukatif. Selain itu, diharapkan pula buku tersebut dapat memberikan referensi bagi peneliti mengenai strategi perancangan ilustrasi serta apa saja yang terkandung dalam buku biografi tersebut.
6
1.6.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kerangka acuan bagi para desainer dan penulis agar semakin kreatif dalam menggambarkan jalan cerita serta memvisualisasikan kejadian-kejadian bersejarah ke dalam buku biografi yang dikemas dalam bentuk ilustrasi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pembaca agar dapat memahami setiap peristiwa yang telah diilustrasikan, sehingga membuat buku biografi tersebut dapat menarik minat membaca setiap orang khususnya anak-anak. Terakhir, buku tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bahan pengajaran, terutama memahami makna atau hikmah pada suatu cerita atau peristiwa.