BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini sangat pesat seiring dengan
peningkatan kebutuhan layanan yang cepat dan efisien. Begitu juga dengan komunikasi data, mulai dari koneksi antar dua komputer hingga jaringan komputer. Jaringan komputer saat ini merupakan suatu layanan yang sangat dibutuhkan. Jaringan komputer mempunyai manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri. Jaringan komputer memungkinkan pemakaian secara bersama data, perangkat lunak dan peralatan. Sehingga kelompok kerja dapat berkomunikasi lebih efektif dan efisien. (Faulkner, 2001) PT KERETA API Regional III Palembang adalah perusahaan yang bergerak dibidang transportasi perkeretaapian, khususnya PT KERETA API Regional III Palembang yang berlokasi di jalan Ahmad Yani Nomor 541 Palembang. Pada PT KERETA API Regional III Palembang digedung B terdiri dari 2 lantai yaitu pada lantai 1 terdapat Ruang SM Jalan Rel & Jembatan, SM Keuangan dan Ruang Dokumentasi sedangkan pada lantai 2 terdapat RuangSM Pengamanan, Ruang SM Pelayanan dan ruang SM IT (sistem informasi).
1
2
Komputer-komputer yang terhubung dengan jaringan Internet yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi antar direktorat dan hanya bisa di akses oleh kalangan internal saja, setiap kantor direktorat mempunyai workstation masing-masing. Jaringan komputer yang digunakan PT KERETA API Regional III Palembang adalah jaringan WLAN (Wireless Local Area Network). Yuhefizar:2008; 77 Wifi adalah singkatan dari Wireles Fidelity, yaitu seperangkat standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan lokal tanpa kabel (Wireless Local Area Network). PT KERETA API Regional III Palembang memiliki hardware, yang digunakan pada jaringan komputer, yang terdapat di gedung B adalah tiga buah server, satu buah router, tiga switch, dan dua puluh PC (personal computer. Masalah yang sering dihadapi adalah masih sering terjadi kepadatan (overload) yang dapat menyebabkan kelemahan saat mengirim dan mengakses data juga sering mengalami loss pada saat mengirim data. Dari permasalahan diatas, dianggap perlu dilakukan strategi optimalisasi terhadap kinerja jaringan komputer. Sehingga pada penelitian ini penulis fokus pada judul “Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT KERETA API Regional III Palembang” Strategi yang harus dilakukan dalam penelitian ini terlebih dahulu harus mengukur kinerja jaringan komputer yang ada, guna mengetahui kecepatan parameter Throughput, Delay dan PacketLoss dengan menggunakkan metode penelitian QOS (Quality Of Service). Setelah hasil didapat peneliti akan memberikan strategi terhadap jaringan komputer dengan melakukan simulasi menggunakkan Software Cisco Packet Tracer Student. Kemudian setelah mengukur dan mendapatkan hasil, peneliti akan menambahkan VLAN (Virtual Local Area Network), diharapkan
3
dari simulasi sebuah VLAN agar dapat membuat jaringan komputer yang ada di PT KERETA API Regional III Palembang lebih efektif, efisien, dan terkendali.
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan
permasalahan yang ada pada PT KERETA API Regional III yaitu “Bagaimana mengukur kinerja jaringan komputer yang ada dengan menggunakan metode QOS (Quality Of Service), kemudian setelah hasil didapat peneliti akan memberikan strategi terhadap jaringan komputer dengan melakukan simulasi penambahan sebuah VLAN (Virtual Local Area Network), menggunakkan Software Cisco Packet Student.
1.3.
Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini agar lebih terarah dan tidak menyimpang
dari permasalahan yang ada, maka ruang lingkup penelitian ini hanya mengukur kinerja jaringan komputer. Peneliti menggunakkan metode QOS (Quality Of Service) dan software yang digunakkan Axence NetTools 5 sebagai aplikasi untuk menguji kinerja jaringan komputer yang ada, untuk mengetahui parameter Delay, Throughput dan PacketLoss. Kemudian setelah mendapatkan hasil dari pengukuran, peneliti akan memberikan strategi terhadap jaringan komputer dengan melakukan simulasi penambahan sebuah VLAN (Virtual Local Area Network), menggunakkan Software Cisco Packet Tracer Student.
4
1.4.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini mengukur kinerja jaringan komputer, dengan
QoS (Quality of Service) menggunakan software Axence NetTools 5 untuk mengetahui Delay, Throughput dan PacketLoss. Kemudian memberikan strategi terhadap jaringan komputer PT KERETA API Regional III Palembang agar dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kelemahan saat mengirim dan mengakses data. 1.4.2.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil pada penelitian ini sebagai berikut:
1.
Bagi PT KERETA API Regional III Palembang, dapat dijadikan sebagai bahan informasi sebagai strategi dalam mengelola, memperbaiki, mengatasi cepatnya jaringan serta dapat membantu administrator jaringan dalam mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan kinerja jaringan.
2.
Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat mengetahui secara langsung permasalahan yang ada, agar dapat memberikan strategi untuk meningkatkan kinerja jaringan komputer, dan menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan jaringan komputer PT KERETA API Regional III Palembang.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Umum
2.1.1.
PT KERETA API Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama
pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Peristiwa bersejarah perkeretaapian Indonesia terjadi pada tanggal 28 September 1945, inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) (Situs Resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)). Tabel 2.1. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Periode Th. 1864
Status Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
Dasar Hukum IBW
6
Periode
Status
Dasar Hukum
1864 s.d 1945
Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
1945 s.d 1950
DKA
IBW
1950 s.d 1963
DKA – RI
IBW
1963 s.d 1971
PNKA
PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d 1991
PJKA
PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998
PERUMKA
PP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d 2010
PT. KERETA API (Persero)
Mei 2010 s.d sekarang
PT. KERETA API INDONESIA (Persero)
PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010
2.2.
Visi & Misi PT KERETA API
2.2.1.
Visi Menjadi pilihan yang lebih disukai pelanggan untuk semua kebutuhan
informasi dan komunikasi (Situs Resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)). 2.2.2.
Misi Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya,
melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama: Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan (Situs Resmi PT Kereta Api Indonesia.
7
2.3.
Struktur Organisasi PT KERETA API Struktur organisasi PT KERETA API berdasarkan website resmi PT.
KAI (Persero) adalah sebagai berikut: (Situs Resmi PT Kereta Api Indonesia)
Sumber :PT KERETA API Pusat
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT KERETA API
8
2.4.
Landasan Teori
2.4.1.
Strategi Menurut Siagian (2004), Strategi merupakan serangkaian keputusan dan
tindakan yang mendasar yang dibuat oleh menejemen puncak dan diterapkan seluruh jajaran dalam suatu organisasi demi pencapaian tujuan organisasi tersebut. 2.4.2.
Optimalisasi Optimalisasi menurut WJS Poerwadarminta (Yosika Setyani, 2009)
berasal dari kata optimum yang berarti yang terbaik, paling menguntungkan. Dalam hal ini, optimalisasi membuat sesuatu menjadi, lebih baik lagi, sedangkan optimum adalah tingkatan yang sangat menguntungkan dalam batas-batas tertentu dan pengoptimalan merupakan penyempurnaan suatu sistem supaya berprestasi sebaik-baiknya atas dasar kriteria-kriteria tetentu. 2.4.3.
Kinerja Menurut Mangku negara (2000), Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 2.4.4.
Jaringan Komputer Menurut Abdullah (2012), jaringan komputer adalah sekumpulan
komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan.
9
2.5.
Kualitas Layanan (Quality Of Service) Menurut Ningsih dkk (2004) Quality of Service adalah kemampuan
sebuah jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi layanan trafik yang melewatinya. QoS merupaka sebuah sistem arsitektur end to end dan bukan merupakan sebuah feature yang dimiliki oleh jaringan. Quality of Service suatu network merujuk ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Quality of Service digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan internet. Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu best-effort service, integrated service dan differentiated service. 1.
Best-Effort Service Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat
mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki. Sebuah aplikasi dapat mengirimkan data dengan besar yang bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan. 2.
Integrated Service Model integrated service menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan
layanan melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara end-to-end. Aplikasi-aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi dari aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda bahwa jaringan
10
mampu menerima beban yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang diminta secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses yang disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai. 3.
Differentiated Service Model terakhir dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated
service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated service bergantung pada kemampuan edge router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan, protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih didukung oleh standard atau extended access.
2.6.
Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Fatoni (2012) Dosen Universitas
Bina Darma Palembang, dengan penelitian analisis kualitas layanan jaringan intranet. Penelitian ini mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan untuk mengukur seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi. Alat yang
11
digunakan dalam penelitian ini BizNET speed Meter, Axence NetTools dan Iperf. Hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri bandwidth, throughput, delay, jitter dan packet loss untuk pengukuran EtE QM berpengaruh terhadap QoS jaringan. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan adalah redaman, distorsi, noise, dan kapasitas Bandwidth. Penelitian selanjutnya pernah dilakukan oleh A. Hafiz kamarullah (2008) dengan Implementasi Quality Of service berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulakan bahwa penelitian ini mengacu pada penerapan QOS untuk lebih menstabilkan kualitas koneksi jaringan. Untuk RMA penelitian sebelumnya dilakukan Oleh (Sri Wulandari dan Achmad Affandi(2011) mahasiswa jurusan sistem informasi ITS Laboratorium Jaringan Telekomunikasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS, Jl. Arief Rachman Hakim, no. 60111. Penelitian ini mengacu akan pentinganya jaringan wireless. Dengan kondisi geografis yang cukup luas ditambah dengan banyaknya gedung pencakar langit, menjamurnya tower telekomunikasi, serta terjadinya perubahan iklim secara ekstrim maka menimbulkan berbagai permasalahan pelik terutama pada lokasi jaringan yang menggunakan teknologi radio/wireless. Untuk meningkatkan kinerja dalam penyelesaian permasalahan tersebut, diperlukan sebuah manajemen ketersediaan layanan yang berdasarkan pada sebuah kerangka kerja manajemen TI. Dalam penelitian ini diharapkan dapat menurunkan atau meminimalisasi waktu downtime melalui pengukuran kinerja layanan jaringan sesuai dengan kerangka kerja ITIL v3. Langkah-langkah yang diterapkan antara lain dengan melakukan ‘reactive dan proactive activities’, meliputi monitoring, pengukuran, analisa report dan review ketersediaan layanan. Dengan adanya
12
manajemen ini diharapkan dapat memberikan arah yang tepat bagi departemen yang ada di Pemerintah Kota untuk menangani sebuah permasalahan layanan jaringan.
13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian PT KERETA API Regional III Palembang di Jl. Jend
A.Yani 13 Ulu No.541, Palembang, Sumatera Selatan. Waktu dan pelaksanaan penelitian di PT KERETA API Regional III Palembang selama kurang lebih dua bulan yang berlangsung antara tanggal 12 April 2016 sampai 12 Juni 2016 pada jam kerja. 3.1.1.
Kondisi Awal Jaringan PT Kereta Api Regional III Palembang Pertama belum adanya batasan hak access antara perconal computer
yang ada di setiap ruangan kepada server, sehingga perlu diadakan sebuah simulasi yang akan membatasi hak
access hanya untuk perconal computer
tertentu saja yang bisa mengakses keruang server, karena demi keamanan data yang tersimpan diruang server. Perancangan sebuah teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) yang memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan perusahaan. Sehingga perlu dioptimalkan dengan penambahan VLAN pada jaringan komputer PT Kereta Api Regional III Palembang. Adapun manfaat dari VLAN tersebut sebagai berikut :
14
1. VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. 2. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation 3. LAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.
3.2.
Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1.
Hardware (Perangkat Keras) a. SONY VAIO Intel(R) Core i5-3337U CPU @ 1.80GHZ. b. RAM 4 GB. c. 750 GB HDD. d. Printer canon IP1900Series.
2.
Software (Perangkat Lunak) a. Microsoft Windows 8, sebagai sistem operasi. b. Microsoft Mozila Firefox, sebagai browser. c. Microsoft Office, sebagai media penulisan penelitian. d. Axence NetTools 5 sebagai alat pengukur parameter. e. Cisco Packet Tracer 5.1 sebagai alat untuk melakukan simulasi.
15
3.3.
Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam melakukan Strategi Optimaslisasi
Kinerja Jaringan Komputer lokal pada PT KERETA API Regional III Palembang yaitu (Reky Febriyudhi, 2009) : 1.
Pengamatan ( Observation ) Observasi merupakan pengamatan secara langsung. Pengamatan dilakukan
dengan mengamati infrastruktur jaringan LAN (Local Area Network) dan WLAN (Wirelles Local Area Network) yang ada pada PT Kereta Api Regional III Palembang. 2.
Wawancara ( Interview ) Melakukan wawancara langsung dengan administrator jaringan dan pegawai
PT Kereta Api Regional III Palembang, mengenai hal – hal yang berhubungan dengan objek yang ditinjau. 3.
Studi Pustaka (Literature) Untuk mendapatkan data-data yang bersifat teoritis yaitu dengan cara
membaca literature yang relevan dengan pengamatan yang penulis lakukan. Penulis mencari referensi melalui buku-buku, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis angkat.
3.4.
Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif (descriptive
research), metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu. Dengan kata lain pada penelitian deskriptif,
16
peneliti hendak menggambarkan suatu gejala, atau sifat tertentu, tidak untuk mencari atau menerangkan keterkaitan antar variabel. Penelitian deskriptif hanya melukiskan atau menggambarkan apa adanya. Metode penelitian ini tidak diarahkan untuk menjelaskan hubungan seperti dalam suatu rumusan hipotesis, dan juga tidak memprediksi atau meramal implikasi apa yang akan terjadi manakala suatu variabel dimanipulasikan. Penelitian deskriptif hanya mengumpulkan data untuk menggambarkan fenomena yang sedang terjadi (Sanjaya 2013).
3.5.
Metode Analisis Data Sebelum melakukan Strategi Optimalisasi kinerja Jaringan Komputer
Pada PT KERETA API REGIONAL III Palembang, peneliti harus mengukur kinerja jaringan yang ada terlebih dahulu menggunakan Quality Of Service (QoS) yang terdiri dari beberapa parameter, yaitu throughput, delay dan packet loss. 1.
Delay Delay adalah tenggang waktu yang dibutuhkan mulai mengirim data sampai
dengan data diterima, kualitas suatu jaringan sangat terpengaruh oleh besarnya suatu delay. Menurut versi TIPHON (Joesman 2008). besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
17
Tabel 3.1. Performansi jaringan berdasarkan delay standarisasi Tiphon Kategori Latency
Besar Delay
Sangat bagus
<150 ms
Bagus
150 s/d 300 ms
Sedang
300 s/d 450 ms
Jelek
>450 ms
(Sumber : TIPHON ) 2.
Throughput Throughput adalah jumlah data persatuan waktu yang dikirim untuk suatu
terminal tertentu di dalam sebuah jaringan, dari suatu titik jaringan atau suatu titik ke titik jaringan yang lain. Sistem throughput atau jumlah throughput adalah jumlah rata-rata data yang dikirimkan untuk semua terminal pada sebuah jaringan. 3.
Packet Loss Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisiakan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan. Nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON (Joesman 2008) sebagai berikut : Tabel 3.2. Performansi jaringan berdasarkan packet loss standarisasi Tiphon Kategori Degradasi
Packet Loss
Sangat bagus
0%
Bagus
3%
Sedang
15 %
Jelek
25 %
(Sumber : TIPHON )
18
3.6.
Software Yang Digunakkan Aplikasi yang digunakan untuk mengukur parameter QOS yang terdiri
dari delay, throughput dan packet loss adalah : 1.
Software Axence NetTools 5 Agus Setiawansyah (2012) Aplikasi untuk menguji konektivitas sebuah
jaringan dengan cara mengirimkan paket data ke server yang dituju dari data yang dikirimkan tersebut dilihat didapat nilai throughput, delay dan packetloss.
Gambar 3.1. Software Axence NetTools 5
19
2.
Cisco Packet Tracer Student Phillips dkk (1976), simulasi merupakan cara yang paling sesuai untuk
memperoleh jawaban yang relevan. 1.
Simulasi memungkinkan untuk belajar serta bereksperimen terhadap interaksi yang kompleks dari sistem.
2.
Melalui simulasi dapat dipelajari efek perubahan lingkungan, organisasi maupun informasi terhadap operasi sistem.
3.
Simulasi dapat berfungsi sebagai sarana uji coba untuk menilai kebijakan baru ataupun pengambilan keputusan dalam operasi sistem, sebelum memutuskan untuk menerapkannya pada sistem nyata.
Gambar 3.2. Cisco Packet Tracer Student
20
3.7.
Kerangka Berpikir Untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini, diperlukan suatu kerangka
berpikir yang bertujuan agar penelitian ini lebih ter-arah dalam menulis laporan. Berikut adalah kerangka berpikir penulis: Mengukur Kinerja Jaringan komputer
Axence NetTools 5
Throughput
Packet Loss
Delay
Jaringan WLAN PT KERETA API
Standar TIPHON
Hasil dari pengukuran
Penambahan VLAN dengan simulasi Cisco Packet Tracer Student
Gambar 3.3. Kerangka Berpikir
21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Data Pengukuran Jaringan WLAN
4.1.1. Parameter Packet Loss dan Delay Pada Ruang Dokumentasi Pengukuran parameter packet loss, delay dan throughput ini menggunakan bantuan software Axence NetTools yang dilakukan pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang pada lima ruangan, ruang Dokumentasi, ruang SM Pengamanan, ruang SM Pelayanan, SM Keuangan dan ruang SM Jalan & Rel. Pada waktu pagi, siang dan sore hari, diharapkan dari waktu yang berbeda akan mendapatkan hasil yang akurat. 1. Hasil pengukuran Packet Loss dan Delay
Pada ruang Dokumentasi hari
Jum’at, 5 Agustus 2016 s/d Rabu 10 Agustus 2016.
Gambar 4.1. Pengukuran packet loss dan delay hari Jum’at, pagi 5 Agustus 2016 .
Gambar 4.2.Pengukuran packet loss dan delay hari Jum’at, siang 5 Agustus 2016
Gambar 4.3. Pengukuran packet loss dan delay hari Jum’at, sore 5 Agustus 2016.
22
Gambar 4.4. Pengukuran packet loss dan delay hari Senin, pagi 8 Agustus 2016.
Gambar 4.5. Pengukuran packet loss dan delay hari Senin, siang 8 Agustus 2016.
Gambar 4.6. Pengukuran packet loss dan delay hari Senin, sore 8 Agustus 2016.
Gambar 4.7. Pengukuran packet loss dan delay hari Selasa, pagi 9 Agustus 2016.
Gambar 4.8.Pengukuran packet loss dan delay hari Selasa, siang 9 Agustus 2016.
Gambar 4.9. Pengukuran packet loss dan delay hari Selasa, sore 9 Agustus 2016.
Gambar 4.10. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Pagi 10 Agustus 2016.
Gambar 4.11. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Siang 10 Agustus 2016.
Gambar 4.12. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Sore 10 Agustus 2016.
23
Dari hasil pengukuran Packet Loss dan Delay jaringan WLAN pada ruang Dokumentasi selama empat hari seperti gambar diatas kemudian dikelompokan ke dalam tabel berdasarkan parameter dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.1. Hasil pengukuran packet loss pada ruang Dokumentasi untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Jum’at 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at 5 Agustus 2016, Siang Jum’at 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1588 1592 1512 1629 1630 1647 1568 1592 1573
Lost 1 3 21 2 1 52 2 6 39
% Lost 0 0 2 0 0 5 0 0 3
Tabel 4.2. Hasil pengukuran packet loss pada ruang Dokumentasi untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Senin ,8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1483 1479 1493 1512 1563 1570 1612 1616 1644
Lost 10 8 12 9 1 6 4 2 4
% Lost 1 0 1 0 0 0 0 0 0
Tabel 4.3. Hasil pengukuran packet loss pada ruang Dokumentasi untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Selasa 9 Agustus 2016, Pagi Selasa 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1745 1756 1749 1783 1764 1747 1348 1344 1341
Lost 0 49 35 46 54 61 71 74 67
% Lost 0 5 3 4 5 6 5 6 5
24
Tabel 4.4. Hasil pengukuran packet loss pada ruang Dokumentasi untuk hari Rabu, 10 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Rabu, 9 Agustus 2016, Pagi Rabu, 9 Agustus 2016, Siang Rabu, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1852 1851 1852 1748 1738 1770 1930 1930 1930
Lost 137 121 113 71 47 73 142 126 114
% Lost 7 7 6 4 7 5 7 7 6
Tabel 4.5. Hasil pengukuran Delay ruang Dokumentasi Jum’at, 5 Agustus 2016. Hari/Tanggal Jum’at 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at 5 Agustus 2016, Siang Jum’at 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 15 25 14 16 16 80 16 17 72
Respon Time (ms) Avg Min Max 20 24 212 21 9 212 68 14 429 18 21 214 18 7 219 118 10 456 19 4 217 19 14 202 71 4 369
Sent 1588 1592 1512 1629 1630 1647 1568 1592 1573
Tabel 4.6. Hasil pengukuran Delay ruang Dokumentasi Senin, 8 Agustus 2016. Hari/Tanggal Senin ,8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 16 63 15 25 5 17 17 52 18
Respon Time (ms) Avg Min Max 19 17 217 78 9 477 19 19 202 16 9 59 45 10 362 17 13 118 17 4 43 29 7 295 17 15 56
Sent 1735 1740 1727 1645 1637 1653 1548 1542 1545
Tabel 4.7. Hasil pengukuran Delay ruang Dokumentasi Selasa, 9 Agustus 2016. Hari/Tanggal Selasa 9 Agustus 2016, Pagi Selasa 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 33 36 47 51 86 68 23 9 24
Respon Time (ms) Avg Min Max 37 11 70 74 5 389 22 15 87 29 11 192 23 6 161 38 16 409 21 12 986 22 5 931 16 16 906
Sent 1745 1756 1749 1783 1764 1747 1348 1344 1341
25
Tabel 4.8. Hasil pengukuran Delay ruang Dokumentasi Rabu, 10 Agustus 2016. Hari/Tanggal Rabu, 10 Agustus 2016, Pagi Rabu, 10 Agustus 2016, Siang Rabu, 10 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 12 8 19 21 9 29 22 9 13
Respon Time (ms) Avg Min Max 41 12 428 26 5 381 42 16 441 35 16 966 30 6 937 37 13 934 41 5 428 26 5 381 41 16 236
Sent 1674 1665 1658 1748 1738 1770 1590 1579 1585
2. Hasil pengukuran Packet Loss dan Delay pada ruang SM Pengamanan pada hari Jum’at 5 Agustus 2016 s/d hari Rabu 10 agustus 2016.
Gambar 4.13. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Pagi 5 Agustus 2016.
Gambar 4.14. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Siang 5 Agustus 2016.
Gambar 4.15. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Sore 5 Agustus 2016.
Gambar 4.16. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Pagi 8 Agustus 2016.
Gambar 4.17. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Siang 8 Agustus 2016.
Gambar 4.18. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Sore 8 Agustus 2016.
Gambar 4.19. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Pagi 9 Agustus 2016.
26
Gambar 4.20. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Siang 9 Agustus 2016.
Gambar 4.21. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Sore 9 Agustus 2016.
Gambar 4.22. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Pagi 10 Agustus 2016.
Gambar 4.23. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Siang 10 Agustus 2016.
Gambar 4.24. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Sore 10 Agustus 2016. Dari hasil pengukuran Packet Loss dan Delay jaringan WLAN pada ruang SM Pengamanan, selama empat hari seperti gambar diatas kemudian dikelompokan ke dalam sebuah tabel berdasarkan parameter dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.9.Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pengamanan untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Jum’at, 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at, 5 Agustus 2016, Siang Jum’at, 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1648 1664 1659 1739 1756 1748 1673 1656 1668
Lost 47 73 49 1 3 21 2 1 52
% Lost 4 7 5 0 0 2 0 0 5
27
Tabel 4.10. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pengamanan untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Senin ,8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1578 1564 1553 1784 1765 1773 1563 1549 1558
% Lost 0 0 3 0 3 1 0 3 0
Lost 2 6 39 2 34 6 2 30 1
Tabel 4.11. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pengamanan untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Selasa 9 Agustus 2016, Pagi Selasa 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1673 1694 1667 1575 1569 1583 1765 1786 1759
Lost 1 5 0 0 49 35 46 54 61
% Lost 0 5 0 0 5 3 4 5 6
Tabel 4.12. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pengamanan Rabu, 10 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Rabu, 9 Agustus 2016, Pagi Rabu, 9 Agustus 2016, Siang Rabu, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1566 1554 1569 1643 1664 1652 1599 1578 1564
Lost 46 54 61 46 54 61 47 73 49
% Lost 4 5 6 4 5 6 4 7 5
Tabel 4.13. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pengamanan untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Hari/Tanggal Jum’at, 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at, 5 Agustus
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1
Location Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 21 9 23 15
Respon Time (ms) Avg Min Max 35 16 966 30 6 932 37 17 964 20 14 212
Sent 1648 1664 1659 1739
28
2016, Siang Jum’at, 5 Agustus 2016, Sore
Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
25 14 16 18 110
21 68 18 26 39
19 7 10 6 8
232 429 214 219 456
1756 1748 1673 1656 1668
Tabel 4.14. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pengamanan untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Hari/Tanggal Senin ,8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 16 17 193 16 233 15 25 5 17
Respon Time (ms) Avg Min Max 19 10 217 29 7 202 71 11 477 19 13 217 78 3 217 19 8 202 16 6 59 184 5 362 17 15 118
Sent 1578 1564 1553 1784 1765 1773 1563 1549 1558
Tabel 4.15. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pengamanan untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016. Hari/Tanggal Selasa 9 Agustus 2016, Pagi Selasa 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 17 232 18 17 36 17 51 86 68
Respon Time (ms) Avg Min Max 23 14 43 22 5 295 11 15 56 10 14 70 121 5 389 29 15 87 34 17 192 28 6 161 10 17 409
Sent C 1694 1667 1575 1569 1583 1765 1786 1759
Tabel 4.16. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pengamanan untuk hari Rabu, 10 Agustus 2016. Hari/Tanggal Rabu, 10 Agustus 2016, Pagi Rabu, 10 Agustus 2016, Siang Rabu, 10 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 51 86 68 51 86 68 21 9 23
Respon Time (ms) Avg Min Max 18 17 192 10 6 161 19 17 409 22 17 192 18 6 161 37 17 409 31 16 957 19 6 963 23 17 928
Sent 1566 1554 1569 1643 1664 1652 1599 1578 1564
29
3. Hasil pengukuran Packet Loss dan Delay pada ruang SM Pelayanan pada hari Jum’at 5 Agustus s/d Rabu10 Agustus 2016.
Gambar 4.25. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Pagi 5 Agustus 2016.
Gambar 4.26. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Siang 5 Agustus 2016.
Gambar 4.27. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Sore 5 Agustus 2016.
Gambar 4.28. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Pagi 8 Agustus 2016.
Gambar 4.29. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Siang 8 Agustus 2016.
Gambar 4.30. Pengukuran packet loss dan delay Senin,Sore 8 Agustus 2016.
Gambar 4.31. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Pagi 9 Agustus 2016.
Gambar 4.32. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Siang 9 Agustus 2016.
30
Gambar 4.33. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Sore 9 Agustus 2016.
Gambar 4.34. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Pagi 10 Agustus 2016.
Gambar 4.35. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Siang 10 Agustus 2016.
Gambar 4.36. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Sore 10 Agustus 2016. Dari hasil pengukuran Packet Loss dan Delay jaringan WLAN pada ruang SM Pelayanan, selama empat hari seperti gambar diatas kemudian dikelompokan ke dalam tabel berdasarkan parameter dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.17.Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pelayanan untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Jum’at, 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at, 5 Agustus 2016, Siang Jum’at, 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 2048 2044 2040 1799 1778 1785 1682 1660 1674
Lost 106 106 99 49 73 49 1 3 21
% Lost 5 5 5 4 7 5 0 0 2
Tabel 4.18. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pelayanan untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Senin, 8 Agustus 2016, Pagi
Perangkat Server 1 Server 2
Location Private Network Private Network
Sent 1577 1594
Lost 2 1
% Lost 0 0
31
Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
1565 1591 1581 1481 1515 1505 1405
52 136 136 85 132 132 85
5 9 9 6 9 9 6
Tabel 4.19. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pelayanan untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Selasa, 9 Agustus 2016, Pagi Selasa, 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1533 1552 1549 1540 1533 1551 1799 1772 1764
Lost 1 3 21 2 6 39 2 34 6
% Lost 0 0 2 0 0 3 0 3 1
Tabel 4.20. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pelayanan Rabu, 10 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Rabu, 10 Agustus 2016, Pagi Rabu, 10 Agustus 2016, Siang Rabu, 10 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1419 1421 1425 1629 1630 1647 1568 1592 1573
Lost 2 6 39 2 1 52 2 6 39
% Lost 0 0 3 0 0 5 0 0 3
Tabel 4.21. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pelayanan untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Hari/Tanggal Jum’at, 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at, 5 Agustus 2016, Siang Jum’at, 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 19 15 20 21 9 23 15 25 14
Respon Time (ms) Avg Min Max 37 16 936 31 5 931 38 16 906 35 16 966 30 6 932 37 17 964 20 14 212 21 14 212 68 4 429
Sent 2048 2044 2040 1766 1749 1755 1682 1660 1674
32
Tabel 4.22. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pelayanan untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Hari/Tanggal Senin, 8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 16 18 210 54 37 38 17 5 21
Respon Time (ms) Avg Min Max 18 14 214 18 14 219 118 4 456 39 16 957 34 5 963 46 16 928 39 16 957 34 5 963 46 16 928
Sent 1577 1594 1565 1591 1581 1481 1515 1505 1405
Tabel 4.23. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pelayanan untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016. Hari/Tanggal Selasa, 9 Agustus 2016, Pagi Selasa, 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 15 25 14 16 17 193 19 15 17
Respon Time (ms) Avg Min Max 20 14 212 21 14 212 68 4 429 19 14 217 19 14 202 71 4 477 39 16 957 35 5 963 46 16 928
Sent 1533 1552 1549 1540 1533 1551 1430 1420 1320
Tabel 4.24. Hasil pengukuran Delay ruang SM Pelayanan untuk hari Rabu, 10 Agustus 2016. Hari/Tanggal Rabu, 10 Agustus 2016, Pagi Rabu, 10 Agustus 2016, Siang Rabu, 10 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 16 17 193 15 9 23 21 9 23
Respon Time (ms) Avg Min Max 19 14 217 19 14 202 71 4 477 20 14 212 30 6 931 37 17 906 35 16 957 30 6 963 37 17 928
Sent 1419 1419 1419 1629 1630 1647 1568 1592 1573
4. Hasil pengukuran Packet Loss dan Delay pada ruang SM Keuangan pada hari Jum’at 5 Agustus s/d Rabu10 Agustus 2016.
Gambar 4.37. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Pagi 5 Agustus 2016.
33
Gambar 4.38. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Siang 5 Agustus 2016.
Gambar 4.39. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Sore 5 Agustus 2016.
Gambar 4.40. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Pagi 8 Agustus 2016.
Gambar 4.41. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Siang 8 Agustus 2016.
Gambar 4.42. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Sore 8 Agustus 2016.
Gambar 4.43. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Pagi 9 Agustus 2016.
Gambar 4.44. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Siang 9 Agustus 2016.
Gambar 4.45. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Sore 9 Agustus 2016.
Gambar 4.46. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Pagi 10 Agustus 2016.
34
Gambar 4.47. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Siang 10 Agustus 2016.
Gambar 4.48. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Sore 10 Agustus 2016. Dari hasil pengukuran Packet Loss dan Delay jaringan WLAN pada ruang SM Keuangan, selama empat hari seperti gambar diatas kemudian dikelompokan ke dalam tabel berdasarkan parameter dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.25.Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Keuangan untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Jum’at, 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at, 5 Agustus 2016, Siang Jum’at, 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent
Lost
1735 1740 1727 1645 1637 1653 1548 1542 1545
2 34 6 2 30 1 1 5 0
% Lost 0 3 1 0 3 0 0 0 0
Tabel 4.26. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Keuangan untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Senin, 8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1745 1756 1749 1783 1764 1747 1547 1565 1558
Lost 0 49 35 46 54 61 11 23 48
% Lost 0 5 3 4 5 6 1 2 4
35
Tabel 4.27. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Keuangan untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Selasa, 9 Agustus 2016, Pagi Selasa, 9 Agustus 2016, Siang Selasa, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1745 1756 1749 1783 1764 1747 1557 1565 1558
Lost 0 49 35 46 54 61 132 132 85
% Lost 0 5 3 4 5 6 6 9 6
Tabel 4.28. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Keuangan Rabu, 10 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Rabu, 9 Agustus 2016, Pagi Rabu, 9 Agustus 2016, Siang Rabu, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1735 1740 1727 1645 1637 1653 1548 1542 1545
Lost 134 121 114 71 106 100 85 73 27
% Lost 13 12 11 7 10 10 8 7 2
Tabel 4.29. Hasil pengukuran Delay ruang SM Keuangan untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Hari/Tanggal Jum’at, 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at, 5 Agustus 2016, Siang Jum’at, 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 16 33 15 25 5 17 37 232 18
Respon Time (ms) Avg Min Max 19 14 207 78 4 217 19 14 477 16 14 259 184 5 362 17 15 118 14 28 243 29 5 295 17 115 156
Sent 1745 1756 1749 1783 1764 1747 1547 1565 1558
Tabel 4.30. Hasil pengukuran Delay ruang SM Keuangan untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Hari/Tanggal Senin, 8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 47 36 17 51 22 43
Respon Time (ms) Avg Min Max 17 14 70 171 5 389 22 15 87 29 17 192 27 12 161 38 11 318
Sent 1674 1665 1658 1748 1738 1770
36
Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Server 1 Server 2 Server 3
Private Network Private Network Private Network
48 27 18
23 18 31
16 9 16
957 963 928
1590 1579 1586
Tabel 4.31. Hasil pengukuran Delay ruang SM Keuangan untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016. Hari/Tanggal Selasa, 9 Agustus 2016, Pagi Selasa, 9 Agustus 2016, Siang Selasa, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 27 8 17 29 15 26 19 5 38
Respon Time (ms) Avg Min Max 41 17 428 26 5 381 41 16 444 31 27 188 31 5 931 38 16 906 39 16 957 34 5 963 46 16 928
Sent 1674 1665 1658 1748 1738 1770 1590 1579 1585
Tabel 4.32. Hasil pengukuran Delay ruang SM Keuangan untuk hari Rabu, 10 Agustus 2016. Hari/Tanggal Rabu, 9 Agustus 2016, Pagi Rabu, 9 Agustus 2016, Siang Rabu, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 51 86 68 21 9 23 21 9 23
Respon Time (ms) Avg Min Max 29 17 192 23 6 161 30 17 409 35 16 986 30 6 931 37 17 906 35 16 957 30 6 963 37 17 928
Sent 1648 1664 1659 1739 1756 1748 1673 1656 1668
5. Hasil pengukuran Packet Loss dan Delay pada ruang SM jalan & Rel pada hari Jum’at 5 Agustus s/d Rabu10 Agustus 2016.
Gambar 4.49. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Pagi 5 Agustus 2016.
Gambar 4.50. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Siang 5 Agustus 2016.
37
Gambar 4.51. Pengukuran packet loss dan delay Jum’at, Sore 5 Agustus 2016.
Gambar 4.52. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Pagi 8 Agustus 2016.
Gambar 4.53. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Siang 8 Agustus 2016.
Gambar 4.54. Pengukuran packet loss dan delay Senin, Sore 8 Agustus 2016.
Gambar 4.55. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Pagi 9 Agustus 2016.
Gambar 4.56. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Siang 9 Agustus 2016.
Gambar 4.57. Pengukuran packet loss dan delay Selasa, Sore 9 Agustus 2016.
Gambar 4.58. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Pagi 10 Agustus 2016.
38
Gambar 4.59. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Siang 10 Agustus 2016.
Gambar 4.60. Pengukuran packet loss dan delay Rabu, Sore 10 Agustus 2016. Dari hasil pengukuran Packet Loss dan Delay jaringan WLAN pada ruang SM jalan & Rel, selama empat hari seperti gambar diatas
kemudian
dikelompokan ke dalam tabel berdasarkan parameter dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.33.Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM SM jalan & Rel untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Jum’at 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at 5 Agustus 2016, Siang Jum’at 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1674 1665 1658 1748 1738 1770 1590 1579 1585
Lost 46 54 61 47 73 49 24 86 39
% Lost 4 5 6 4 7 4 2 8 3
Tabel 4.34. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM SM jalan & Rel untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Packet Loss Hari/Tanggal Senin ,8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1648 1664 1659 1739 1756 1748 1673 1656 1668
Lost 20 34 6 1 3 21 2 1 52
% Lost 2 3 0 0 0 2 0 0 5
39
Tabel 4.35. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM SM jalan & Rel untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Selasa 9 Agustus 2016, Pagi Selasa 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1735 1740 1727 1645 1637 1653 1548 1542 1545
Lost 2 34 6 2 30 1 1 5 0
% Lost 0 3 0 0 3 0 0 0 0
Tabel 4.36. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM jalan & Rel Rabu, 10 Agustus 2016 Packet Loss Hari/Tanggal Rabu, 9 Agustus 2016, Pagi Rabu, 9 Agustus 2016, Siang Rabu, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Sent 1745 1756 1749 1783 1764 1747 1547 1565 1558
Lost 0 59 35 46 54 61 17 34 48
% Lost 0 5 3 4 5 6 1 3 4
Tabel 4.37. Hasil pengukuran Delay ruang SM jalan & Rel untuk hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Hari/Tanggal Jum’at 5 Agustus 2016, Pagi Jum’at 5 Agustus 2016, Siang Jum’at 5 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 51 86 68 21 9 23 21 9 23
Respon Time (ms) Avg Min Max 29 19 192 63 6 161 33 23 409 35 8 922 31 6 932 18 27 964 35 16 957 39 12 963 37 17 928
Sent 1674 1665 1658 1748 1738 1770 1590 1579 1585
Tabel 4.38. Hasil pengukuran Delay ruang SM jalan & Rel untuk hari Senin, 8 Agustus 2016. Hari/Tanggal Senin ,8 Agustus 2016, Pagi Senin, 8 Agustus 2016, Siang
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 21 9 23 15 25
Respon Time (ms) Avg Min Max 35 16 438 30 6 381 37 17 444 20 14 212 21 14 212
Sent 1648 1664 1659 1739 1756
40
Senin, 8 Agustus 2016, Sore
Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Private Network Private Network Private Network Private Network
14 17 242 19
68 17 29 17
4 16 5 16
429 972 934 912
1748 1673 1656 1668
Tabel 4.39. Hasil pengukuran Delay ruang SM SM jalan & Rel untuk hari Selasa, 9 Agustus 2016. Hari/Tanggal Selasa 9 Agustus 2016, Pagi Selasa 9 Agustus 2016, Siang Selasa 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 16 233 15 25 5 26 17 5 28
Respon Time (ms) Avg Min Max 19 17 217 78 5 477 19 16 202 16 14 159 184 5 931 38 5 362 17 15 118 34 5 953 45 16 938
Sent 1735 1740 1727 1645 1637 1653 1548 1542 1545
Tabel 4.40. Hasil pengukuran Delay ruang SM SM jalan & Rel untuk hari Rabu, 10 Agustus 2016. Hari/Tanggal Rabu, 9 Agustus 2016, Pagi Rabu, 9 Agustus 2016, Siang Rabu, 9 Agustus 2016, Sore
Perangkat Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3 Server 1 Server 2 Server 3
Location Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network Private Network
Last 17 36 17 51 86 68 31 19 333
Respon Time (ms) Avg Min Max 17 14 70 171 5 389 22 15 87 29 16 192 23 6 671 30 17 161 43 14 409 35 11 883 39 19 728
Sent 1745 1756 1749 1783 1764 1747 1547 1565 1558
4.1.2. Paramater Throughput Pada Ruang Dokumentasi Pengukuran parameter throughput melalui perangkat yang ada pada ruang Dokumentasi ini menggunakan bantuan software Axence NetTools yang dilakukan pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang, selama empat hari pada saat jam kerja dari tanggal 5 Agustus s/d 10 Agustus 2016. Didapat hasil troughput dalam Byte per second (Bps) sebagai berikut.
41
1.
Hasil pengukuran Troughput melalui perangkat dari ketiga server pada ruang Dokumentasi dari tanggal 5 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016.
Gambar 4.61. Troughput perangkat Server 1 Jum’at, Pagi 5 Agustus 2016.
Gambar 4.62. Troughput perangkat Server 2 Jum’at, Siang 5 Agustus 2016.
Gambar 4.63. Troughput perangkat Server 3 Jum’at Sore, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.64. Troughput perangkat Server 1 Senin Pagi, 8 Agustus 2016.
42
Gambar 4.65. Troughput perangkat Server 2 Senin Siang, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.66. Troughput perangkat Server 3 Senin Sore, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.67. Troughput perangkat Server 1 Selasa Pagi, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.68. Troughput perangkat Server 2 Selasa Siang, 9 Agustus 2016.
43
Gambar 4.69. Troughput perangkat Server 3 Selasa, Sore 9 Agustus 2016.
Gambar 4.70. Troughput perangkat Server 1 Rabu Pagi, 10 Agustus 2016.
Gambar 4.71. Troughput perangkat Server 2 Rabu Siang, 10Agustus 2016.
Gambar 4.72. Troughput perangkat Server 3 Rabu Sore, 10 Agustus 2016.
44
4.1.3. Paramater Throughput Pada Ruang SM Pengamanan Pengukuran parameter throughput melalui perangkat yang ada pada ruang SM Pengamanan ini menggunakan bantuan software Axence NetTools yang dilakukan pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang, selama empat hari pada saat jam kerja dari tanggal 5 Agustus s/d 10 Agustus 2016. Didapat hasil troughput dalam Byte per second (Bps) sebagai berikut. 2.
Hasil pengukuran Troughput melalui perangkat dari ketiga server pada ruang SM Pengamanan dari tanggal 5 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016.
Gambar 4.73. Troughput perangkat Server 1 Jum’at Pagi, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.74. Troughput perangkat Server 2 Jum’at Siang, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.75. Troughput perangkat Server 3 Jum’at Sore, 5 Agustus 2016.
45
Gambar 4.76. Troughput perangkat Server 1 Senin Pagi, 8 Agustus 2016 .
Gambar 4.77. Troughput perangkat Server 2 Senin Siang, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.78. Troughput perangkat Server 3 Senin Sore, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.79. Troughput perangkat Server 1 Selasa Pagi, 9 Agustus 2016.
46
Gambar 4.80. Troughput perangkat Server 2 Selasa Siang, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.81. Troughput perangkat Server 3 Selasa Sore, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.82. Troughput perangkat Server 1 Rabu Pagi, 10 Agustus 2016.
Gambar 4.83. Troughput perangkat Server 2 Rabu Siang, 10 Agustus 2016.
47
Gambar 4.84. Troughput perangkat Server 3 Rabu Sore, 10 Agustus 2016. 4.1.4. Paramater Throughput Pada Ruang SM Pelayanan Pengukuran parameter throughput melalui perangkat yang ada pada ruang SM Pelayanan ini menggunakan bantuan software Axence NetTools yang dilakukan pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang, selama empat hari pada saat jam kerja dari tanggal 5 Agustus s/d 10 Agustus 2016. Didapat hasil troughput dalam Byte per second (Bps) sebagai berikut. 3.
Hasil pengukuran Troughput melalui perangkat dari ketiga server pada ruang SM Pelayanan dari tanggal 5 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016.
Gambar 4.85. Troughput perangkat Server 1 Jum’at Pagi, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.86. Troughput perangkat Server 2 Jum’at Siang, 5 Agustus 2016.
48
Gambar 4.87. Troughput perangkat Server 3 Jum’at Sore, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.88. Troughput perangkat Server 1 Senin Pagi, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.89. Troughput perangkat Server 2 Senin Siang, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.90. Troughput perangkat Server 3 Senin Sore, 8 Agustus 2016.
49
Gambar 4.91. Troughput perangkat Server 1 Selasa Pagi, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.92. Troughput perangkat Server 2 Selasa Siang, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.93. Troughput perangkat Server 3 Selasa Sore, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.94. Troughput perangkat Server 1 Rabu Pagi, 10 Agustus 2016.
50
Gambar 4.95. Troughput perangkat Server 2 Rabu Siang, 10 Agustus 2016.
Gambar 4.96. Troughput perangkat Server 3 Rabu Sore, 10 Agustus 2016. 4.1.5. Paramater Throughput Pada Ruang SM keuangan Pengukuran parameter throughput melalui perangkat yang ada pada ruang SM keuangan ini menggunakan bantuan software Axence NetTools yang dilakukan pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang, selama empat hari pada saat jam kerja dari tanggal 5 Agustus s/d 10 Agustus 2016. Didapat hasil troughput dalam Byte per second (Bps) sebagai berikut. 4.
Hasil pengukuran Troughput melalui perangkat dari ketiga server pada ruang SM keuangan dari tanggal 5 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016.
Gambar 4.97. Troughput perangkat Server 1 Jum’at Pagi, 5 Agustus 2016.
51
Gambar 4.98. Troughput perangkat Server 2 Jum’at Siang, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.99. Troughput perangkat Server 3 Jum’at Sore, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.100. Troughput perangkat Server 1 Senin Pagi, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.101. Troughput perangkat Server 2 Senin Siang, 8 Agustus 2016.
52
Gambar 4.102. Troughput perangkat Server 3 Senin Sore, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.103. Troughput perangkat Server 1 Selasa Pagi, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.104. Troughput perangkat Server 2 Selasa Siang, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.105. Troughput perangkat Server 3 Selasa Sore, 9 Agustus 2016.
53
Gambar 4.106. Troughput perangkat Server 1 Rabu Pagi, 10 Agustus 2016.
Gambar 4.107. Troughput perangkat Server 2 Rabu Siang, 10 Agustus 2016.
Gambar 4.108. Troughput perangkat Server 3 Rabu Sore, 10 Agustus 2016. 4.1.6. Paramater Throughput Pada Ruang Ruang SM jalan & Rel Pengukuran parameter throughput melalui perangkat yang ada pada ruang Ruang SM jalan & Rel ini menggunakan bantuan software Axence NetTools yang dilakukan pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang, selama empat hari pada saat jam kerja dari tanggal 5 Agustus s/d 10 Agustus 2016. Didapat hasil troughput dalam Byte per second (Bps) sebagai berikut.
54
5.
Hasil pengukuran Troughput melalui perangkat dari ketiga server pada ruang SM jalan & Rel dari tanggal 5 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016.
Gambar 4.109. Troughput perangkat Server 1 Jum’at Pagi, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.110. Troughput perangkat Server 2 Jum’at Siang, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.111. Troughput perangkat Server 3 Jum’at Sore, 5 Agustus 2016.
Gambar 4.112. Troughput perangkat Server 1 Senin Pagi, 8 Agustus 2016.
55
Gambar 4.113. Troughput perangkat Server 2 Senin Siang, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.114. Troughput perangkat Server 3 Senin Sore, 8 Agustus 2016.
Gambar 4.115. Troughput perangkat Server 1 Selasa Pagi, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.116. Troughput perangkat Server 2 Selasa Siang, 9 Agustus 2016.
56
Gambar 4.117. Troughput perangkat Server 3 Selasa Sore, 9 Agustus 2016.
Gambar 4.118. Troughput perangkat Server 1 Rabu Pagi, 10 Agustus 2016.
Gambar 4.119. Troughput perangkat Server 2 Rabu Siang, 10 Agustus 2016.
Gambar 4.120. Troughput perangkat Server 3 Rabu Sore, 10 Agustus 2016.
57
4.2.
Pembahasan QoS (Quality Of Service) Setelah
mendapatkan hasil dari pengukuran selama empat hari, dari
tanggal 5 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016 pada jam kerja, melalui lima ruangan, ruang Dokumentasi, ruang SM Pengamanan, ruang SM Pelayanan, SM Keuangan dan ruang SM Jalan & Rel. Pada waktu pagi, siang dan sore hari pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang terhadap parameter kualitas layanan yang terdiri dari packet loss, delay dan troughput dengan menggunakan software axcence nettools 5. Data hasil penelitian ini dianalisis untuk mengetahui kualitas layanan terhadap jaringan WLAN yang ada di PT Kereta Api Regional III Palembang dengan menggunakan standar tiphon. Dengan hasil sebagai berikut. 4.2.1. Analisis Jaringan WLAN 1. Packet Loss Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan pada jaringan WLAN PT Kereta Api Regional III Palembang, didapat hasil packet loss dalam bentuk persentase (%). Berdasarkan standarisasi TIPHON untuk kategori degradasi packet loss sangat bagus jika 0 %, bagus jika 3 %, kategori sedang jika 15 % dan kategori jelek jika 25 %. Hasil pengukuran untuk setiap perangkat sebagai berikut. Tabel 4.41. Hasil pengukuran packet loss pada ruang Dokumentasi. Packet Loss No.
1.
Monitoring
Sent
Loss
% Los s
1649
40
1
1654
40
3
1652
49
2
Server1
2.
Server 2
3.
Server 3
TIPHON
Sangat Bagus Bagus Sangat Bagus
58
Tabel 4.42. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pengamanan. Packet Loss No.
1.
Monitoring
Sent
Loss
% Los s
2403
16
1
2411
24
2
2408
54
4
Server1
2.
Server 2
3.
Server 3
TIPHON
Sangat Bagus Sangat Bagus Bagus
Tabel 4.43. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Pelayanan. Packet Loss No.
1.
Monitoring
Sent
Loss
% Los s
2010
19
2
1999
30
3
2007
38
5
Server1
2.
Server 2
3.
Server 3
TIPHON
Sangat Bagus Bagus Bagus
Tabel 4.44. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Keuangan. Packet Loss No.
1.
Monitoring
Sent
Loss
% Los s
1560
9
5
1576
8
2
1594
7
1
Server1
2.
Server 2
3.
Server 3
TIPHON
Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Tabel 4.45. Hasil pengukuran packet loss pada ruang SM Jalan & Rel. Packet Loss No.
1.
Monitoring
Sent
Loss
% Los s
1678
18
6
1511
12
7
1537
8
4
Server1
2.
Server 2
3.
Server 3
TIPHON
Bagus Bagus Bagus
59
Berdasarkan tabel diatas untuk perangkat Server 1, Server 2 dan Server 3 didapati persentase packet loss pada pada PT Kereta Api Regional III Palembang terbesar 7% sedangkan untuk Server terkecil sebesar1% dari total packet yang diterima, menurut kategori packet loss versi TIPHON termasuk kategori degradasi bagus untuk 7% dan sangat bagus untuk 1%. Biasanya faktor yang mempengaruhi packet loss dalam sebuah jaringan terjadi karena collision dan congestion pada jaringan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retranmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan. 2. Delay Delay adalah tenggang waktu yang dibutuhkan mulai mengirim data sampai dengan data diterima. Menurut versi TIPHON (dalam Agus 2012), sebagai standarisasi pengukuran nilai delay dapat dikategorikan sebagai kategori latency sangat bagus jika <150 ms, bagus jika 150 ms s.d 300 ms, sedang jika 300 ms sampai dengan 450 ms, dan jelek jika >450 ms. Tabel 4.46. Hasil pengukuran Delay pada ruang Dokumentasi. No.
Monitoring
Sent
Rata-Rata Delay (ms)
TIPHON
1633
26
Sangat Bagus
1.
Server1
2.
Server 2
1631
33
Sangat Bagus
3.
Server 3
1625
41
Sangat Bagus
Tabel 4.47. Hasil Delay pada ruang SM Pengamanan. No.
Monitoring
Sent
Rata-Rata Delay (ms)
TIPHON
1634
26
Sangat Bagus
1.
Server1
2.
Server 2
1625
35
Sangat Bagus
3.
Server 3
1764
31
Sangat Bagus
60
Tabel 4.48. Hasil Delay pada ruang SM Pelayanan. No.
Monitoring
Rata-Rata Delay (ms)
TIPHON
1578
40
Sangat Bagus
Sent
1.
Server1
2.
Server 2
1570
49
Sangat Bagus
3.
Server 3
1560
44
Sangat Bagus
Tabel 4.49. Hasil Delay pada ruang SM Keuangan. No.
Monitoring
Sent
Rata-Rata Delay (ms)
TIPHON
1443
63
Sangat Bagus
1.
Server1
2.
Server 2
1434
51
Sangat Bagus
3.
Server 3
1454
82
Sangat Bagus
Tabel 4.50. Hasil Delay pada ruang SM Jalan & Rel. No.
Monitoring
Sent
Rata-Rata Delay (ms)
TIPHON
1313
71
Sangat Bagus
1.
Server1
2.
Server 2
1332
87
Sangat Bagus
3.
Server 3
1341
112
Sangat Bagus
Berdasarkan hasil pengukuran seperti pada tabel diatas yang telah dilakukan selama empat hari antara tanggal 5 Agustus s/d 10 Agustus 2016, untuk perangkat Server 1, Server 2 dan Server 3 didapati rata-rata delay terkecil yaitu 26 ms dan terbesar 112ms, delay ini menurut versi TIPHON termasuk kategori delay sangat bagus karena delay berkisar dibawah dari < 150 ms. Faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai delay untuk setiap perangkat dan ruangan pengukuran yaitu dimana jaringan wlan menggunakan gelombang radio, maka gelombang tersebut dapat terpengaruh pula dengan gelombang-gelombang lainnya seperti gelombang telephone, microwave dan gangguan cuaca. seperti halnya dalam mengakses jaringan wlan PT Kereta Api Regional III Palembang, adanya perbedaan jarak titik akses yang menyebabkan semakin panjangnya
61
perjalanan paket data. Selain itu waktu pengukuran dilakukan pada saat intensitas trafik sedang padat yang menyebabkan semakin banyak packet data yang di transmisikan, maka semakin banyak pula packet data yang mengalami antrian di buffer, sehingga waktu yang dialami packet data semakin besar menyebabkan delay end to end semakin besar. 3. Throughput Throughput adalah jumlah data persatuan waktu yang dikirim untuk suatu terminal tertentu di dalam sebuah jaringan, dari suatu titik jaringan atau suatu titik ke titik jaringan yang lain. Tabel 4.51. Hasil pengukuran troughput pada ruang Dokumentasi. Rata-rata Troughput (kb/s) No
Monitoring Min
Max
Avg
1.
Server 1
11
144
113
2.
Server 2
51
1832
223
3.
Server 3
18
145
131
Tabel 4.52. Hasil pengukuran troughput pada ruang SM Pegamanan. Rata-rata Troughput (kb/s) No
Monitoring Min
Max
Avg
1.
Server 1
13
229
191
2.
Server 2
6
375
234
3.
Server 3
16
237
194
Tabel 4.53. Hasil pengukuran troughput pada ruang SM Pelayanan. Rata-rata Troughput (kb/s) No
Monitoring Min
Max
Avg
1.
Server 1
12
236
191
2.
Server 2
5
555
204
3.
Server 3
12
387
308
62
Tabel 4.54. Hasil pengukuran troughput pada ruang SM Keuangan. Rata-rata Troughput (kb/s) No
Monitoring Min
Max
Avg
1.
Server 1
7
221
221
2.
Server 2
13
213
213
3.
Server 3
23
202
202
Tabel 4.55. Hasil pengukuran troughput pada ruang SM Jalan & Rel. Rata-rata Troughput (kb/s) No
Monitoring Min
Max
Avg
1.
Server 1
11
315
195
2.
Server 2
19
264
272
3.
Server 3
26
407
238
Berdasarkan hasil pengukuran seperti pada tabel diatas yang dilakukan pengukuran terhadap throughput dari tanggal 5 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016, terhadap perangkat Server 1, Server 2 dan Server 3 diperoleh dengan nilai rata-rata throughput terkecil pada perangkat Server 1 sebesar 113 kbps dengan kecepatan download data sebesar 14 kByte/sec, sedangkan nilai rata-rata throughput terbesar diperoleh pada perangkat Server 3 sebesar 308 kbps dengan kecepatan download data sebesar 38 kByte/sec. Hasil throughput yang diperoleh pada setiap perangkat berbeda disebabkan waktu pengujian dilakukan pada saat trafik padat antara jam 08:00 WIB sampai pukul 16:00 WIB, dalam kasus ini faktor yang dapat mempengaruhi adalah perbedaan jarak media trasmisi antara client ke accesspoint dan kondisi fisik dari lingkungan seperti masalah cuaca, kelembaban udara dan perangkat elektronik karena dapat berpengaruh pada propogasi gelombang elektromagnetik.
63
4.3.
Strategi Optimalisaisi Setelah selesai pada tahap pengukuran jaringan WLAN dan LAN pada PT
Kereta Api Regional III Palembang, selanjutnya peneliti akan membahas strategi optimalisasi kinerja jaringan komputer PT Kereta Api Regional III Palembang. Jaringan komputer PT Kereta Api Regional III Palembang yang sebelumnya belum memiliki VLAN akan dikembangkan dengan penambahan VLAN yang digunakan sebagai pengamanan jaringan pada bebererapa unit, Penambahan rancangan simulasi teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) yang memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan perusahaan. Agar beberapa unit kerja tidak dapat mengakses ke komputer tertentu, yang ada pada jaringan yang sama dengan melakukan simulasi menggunkan software cisco packet tracer student. Penulis merancang VLAN pada jaringan PT Kereta Api Regional III Palembang agar jaringan PT Kereta Api Regional III Palembang termanajemen dengan baik dan memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan perusahaan. Berikut hasil pengetesan ping dengan adanya VLAN :
Gambar 4.121. Hasil pengetesan ping dari PC23 ke server Dokumentasi.
64
PING dari PC 23 yang berada di ruang Dokumentasi
dan server
Dokumentasi yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik.
Gambar 4.122. Hasil pengetesan ping dari PC23 ke server Dokumentasi menggunakkan command prompt. PING dari PC 23 yang berada di ruang Dokumentasi
dan server
Dokumentasi yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) pada command prompt menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik .
Gambar 4.123. Hasil pengetesan ping dari PC27 ke server Dokumentasi.
65
PING dari PC 27 yang berada pada ruang Dokumentasi kepada server Dokumentasi yang berada pada ruang IT (Sistem Informasi) menghasilkan jawaban failed dikarenakan berbeda VLAN.
Gambar 4.124. Hasil pengetesan ping dari PC27 ke server Dokumentasi menggunakkan command prompt. PING dari PC 27
yang berada di ruang Dokumentasi
dan server
Dokumentasi yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) pada command prompt menghasilkan jawaban failed yang berarti data tidak berhasil dirkirim ke tujuan dikarenakan berbeda VLAN.
Gambar 4.125. Hasil pengetesan ping dari PC16 ke server SM Pelayanan.
66
PING dari PC 16 yang berada di ruang SM Pelayanan dan server SM Pelayanan yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik.
Gambar 4.126. Hasil pengetesan ping dari PC16 ke server SM Pelayanan menggunakkan command prompt. PING dari PC 16 yang berada di ruang SM Pelayanan dan server SM Pelayanan yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) pada command prompt menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik.
Gambar 4.127. Hasil pengetesan ping dari PC12 ke server SM Pelayanan.
67
PING dari PC 12 yang berada pada ruang SM Pelayanan kepada server SM Pelayanan yang berada pada ruang IT (Sistem Informasi) mengalami failed dikarenakan berbeda VLAN.
Gambar 4.128. Hasil pengetesan ping dari PC12 ke server SM Pelayanan menggunakkan command prompt. PING dari PC 12 yang berada di ruang SM Pelayanan dan server yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) Pada command prompt menghasilkan jawaban failed yang berarti data tidak berhasil dirkirim ke tujuan dikarenakan berbeda VLAN.
Gambar 4.129. Hasil pengetesan ping dari PC25 ke server IT Sistem Informasi.
68
PING dari PC 25 yang berada di ruang Dokumentasi dan server IT (Sistem Informasi) yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik
Gambar 4.130. Hasil pengetesan ping dari PC25 ke server IT Sistem Informasi menggunakan command prompt. Begitu pula dengan hasil pengetesan ping melalui command prompt dari PC 25 yang berada di ruang Dokumentasi dan server IT (Sistem Informasi) yang berada di ruang IT (Sistem Informasi), yang menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik.
Gambar 4.131. Hasil pengetesan ping dari PC14 ke server IT Sistem Informasi.
69
PING dari PC 14 yang berada di ruang Dokumentasi
dan server IT
(Sistem Informasi) yang berada di ruang IT (Sistem Informasi) menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik.
Gambar 4.132. Hasil pengetesan ping dari PC14 ke server IT Sistem Informasi menggunakan command prompt. Begitu pula dengan hasil pengetesan ping melalui command prompt dari PC 14 yang berada di ruang Dokumentasi dan server IT (Sistem Informasi) yang berada di ruang IT (Sistem Informasi), yang menghasilkan jawaban reply yang menandakan jaringan terhubung dengan baik.
.
70
BAB V PENUTUP
5.1.
Simpulan Sesuai dari hasil penelitian dan pembahasan strategi optimalisasi kinerja
jaringan komputer PT Kereta Api regional III Palembang dapat disimpulkan; 1.
Pada pengukuran kualitas layanan (QoS) dapat diketahui bahwa kinerja jaringan komputer WLAN pada PT Kereta Api regional III Palembang menurut versi THIPON termasuk dalam kategori Baik, itu dibuktikan pada pengukuran parameter delay, packet loss, dan throughput, yang telah dilakukan selama 4 hari pada waktu pagi, siang dan sore.
2.
Setelah mengetahui hasil dari pengukuran kinerja jaringan komputer peneliti melakukan strategi optimalisasi dengan penambahan VLAN pada jaringan komputer PT Kereta Api Regional III Palembang.
71
5.2.
Saran Berdasarkan simpulan yang didapat penulis mencoba memberikan saran
sebagai berikut: 1.
Diharapkan agar pihak PT Kereta Api Regional III Palembang untuk meningkatkan kualitas kinerja jaringan yang ada (baik), dengan melakukan pengecekan terhadap insfrastruktur jaringan secara berkala.
2.
Penerapan VLAN dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan karena sebagai pengaman jaringan pada bebererapa unit, tujuannya agar beberapa unit kerja tidak dapat mengakses ke komputer tertentu yang ada pada jaringan yang sama.
3.
Dalam penelitian ini, strategi optimalisasi pada perangkat dilakukan pada software simulator. Sebagai sarana uji coba untuk menilai kebijakan baru ataupun
pengambilan
memutuskan
untuk
keputusan
menerapkannya
dalam pada
operasi
sistem,
sistem
nyata.
sebelum Penelitian
selanjutnya dapat lebih mengembangkannya dengan melakukan simulasi berdasarkan perangkat nyata sehingga didapat hasil yang lebih akurat.