1
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian Belajar adalah suatu proses yang kompleks dan terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Adapun secara sederhana belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan pada dirinya pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap serta selalu ada usaha berupa latihan.1 Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah proses penyampaian pesan atau informasi yang disampaikan oleh seorang tenaga pengajar kepada pihak yang diajar atau terdidik. Menurut paradigma kajian ilmu komunikasi, penyampain pesan dari komunikator kepada komunikan tersebut akan dinilai efektif dan berhasil apabila terjadi efek serta timbal balik dari pihak penerima pesan.2 Dalam arti, pihak komunikan mengalami perubahan dalam dirinya, baik secara afektif, kognitif, maupun behavior. Dalam interaksi belajar tersebut, sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen yang antara lain terdiri atas murid, guru, kepala sekolah, materi pelajaran, sarana prasarana, 1
Suharismi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi (Jakarta: PT Rineka Cipta,1990),
19 2 M. Lingger Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,2001), 2
2
lingkungan dan beberapa fasilitas lain yang memenuhi dalam proses pembelajaran sehingga akan menunjang keefektifan proses pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi, dalam proses penyampaian pesan, baik itu secara verbal atau non verbal kerap sekali menggunakan media sebagai saluran pesan yang tujuannya agar proses transformasi informasi bisa berjalan efektif dan berhasil. Pendidikan merupakan suatu disiplin yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.Dalam sejarah telah dipaparkan bahwa pendidikan telah mengangkat derajat manusia, sejarah juga telah berpesan bahwa akibat melalaikan pendidikan sehingga manusia telah berada pada lembah kehinaan.Pendidikan bertujuan mengubah nalar, mental dan sikap manusia dari kondisi yang kurang baik menuju kondisi yang lebih baik. Pendidikan bagi penganut Agama Islam sangat penting.Keutamaannya telah disebutkan dalam Al-Qur’an hingga berulang kali.Bahkan seluruh isi alQur’an berkaitan dengan Pendidikan yaitu sesuatu yang mengantar manusia menuju perubahan yang lebih baik.Penekanan untuk mencari ilmu atau berproses pada dunia pendidikan sangat penting.Meskipun keadaan sedang genting (sedang terjadi perang), pendidikan tetap wajib dituntut oleh sebagian dari suatu masyarakat mewakili yang lainnya. Di era globalisasi, sudah sulit untuk menemukan masyarakat yang tidak berkomunikasi dan dipengaruhi masyarakat yang lain. Di dunia sekarang dan masa yang akan datang, semakin terlihat kenyataan bahwa masyarakat dalam bentuk suatu bangsa akan sulit mewujudkan cita-citanya
3
tanpa bantuan dari negara lain. Kenyataan yang dihadapi oleh semua bangsa dan negara dewasa ini adalah bahwa dengan perkembangan teknologi dan komunikasi dan transportasi, maka interaksi dengan negara lain sudah sangat sulit untuk dihindari. Informasi dari negara lain sangat mudah didapatkan sehingga kejadian-kejadian yang diinformasikan dapat mempengaruhi kehidupan bangsa lain yang menerimanya. Hal tersebut menggambarkan bahwa dunia sedang berada pada era informasi yang membuat pesan dapat diterima dan disampaikan dalam waktu yang sangat cepat.3 Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu kegiatan pengolahan dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi komputasi elektronik agarmenjadi suatu informasi yang efektif dan komunikatif guna disampaikan/ditransmisikan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.Perkembangan teknologi yang berlangsung dengan sangat pesat dimulai dari pertengahan abad ke-20 hingga saat ini (awal abad ke-21) telah menyebabkan hampir seluruhaspek dalam kehidupan manusia telah mendapatkan diciptakan
sentuhan
untuk
teknologi.Teknologi
mempermudah
hidup
padadasarnya
manusia,
sehingga
memang manusia
biasmenyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya dengan lebih cepat, efektif, efisien dan juga optimal.Dunia pendidikan tidak terlepas dari mendapatkan pengaruh yang besar dariterjadinya perkembangan teknologi yang sangat pesat itu.
3
H. Hadari dan H. Mimi Martini,Manusia Berkualitas, ( Jakarta: Gadjah Mada University Pres, 1994) Cet.1, 176
4
Komputer telah memperluas pengaruhnya ke hampir seluruh kehidupan manusia. Rekening bank, pajak,
jual beli di pasar swalayan,
bahkan rapor sekolah kini dikelolah dengan menggunakan komputer. Berbagai kegiatan bisnis, kantor-kantor pemerintah, laboratorium penelitian, dan ratusan pangamanan lain hampir tak dapat berfungsi tanpa bantuan komputer. Tentunya untuk menghubungkan dari suatu komputer ke komputer lain harus menggunakan perangkat teknologi informasi. Menghubungkan suatu komputer pada komputer lain hingga ada interaksi antar pengguna merupakan sistem internet yang juga biasa disebut interkoneksi. Internet sebagai media informasi dan komunikasi yang hampir tidak pernah lepas dari keseharian masyarakat di berbagai belahan dunia tentunya juga sangat potensial dijadikan sebagai media berbagi infomasi, atau sebaliknya yaitu dijadikan sebagai media mendapatkan infomasi yang tepat.Media internet telah hadir memanjakan umat manusia dalam berbagai urusan.Manusia tinggal meresponnya dengan hal-hal yang positif dengan berbagai aktivitas yang dapat diakses dari internet tersebut.Penggunaan internet, terutama dalam hal pemanfaataanya mencari dan berbagi informasi sudah sangat baik sehingga hal tersebut sejatinya dimanfaatkan secara maksimal. Mengakses internet juga sudah sangat mudah, terlebih jika berada di kota-kota besar, di sana Internet bahkan dapat diakses secara gratis. Bagi pelajar, internet telah hadir dan memanjakan mereka untuk membantu mengerjakan tugas-tugas kampusatau sekolah.
5
Dewasa ini, telah terjadi pergeseran dalam pembelajaran ke arah konstruktivisme.Menurut pandangan ini, bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, tetapi lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa. Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi selama proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan dibantu dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Diharapkan dengan pemanfaatan media pembelajaran,
proses
komunikasi
dalam
kegiatan
Informasi
dan
belajar
mengajar
berlangsung lebih efektif. Perkembangan
Teknologi
Komunikasi
telah
memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Komunikasi sebagai media dalam pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi.Penggunaan media berbasis komputer ini dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa terhadap pembelajaran, meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, menyesuaikan materi dengan kemampuan belajar siswa, mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Komputer juga dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia lebih bisa memberikan iklim yang bersifat afektif dengan cara yang
6
lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan. Selain komputer, pemanfaatan internet juga mempunyai dampak positif untuk membangun generasi bangsa di Indonesia. Dalam proses pembelajaran, internet mempunyai beberapa manfaat yang bisa menunjang keberhasilan proses Kegiatan Belajar Mengajar. Sedikitnya ada tiga bentuk sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet.Pertama adalah sebagai suplemen (tambahan). Dikatakan sebagai berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tetentu
akan
memiliki
tambahan
pengetahuan.
Kedua,
sebagai
komplemen.Dikatakan sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi pembelajaran yang diterima oleh peserta didik.Ketiga, sebagi subtitusi (pengganti). Penggunaan internet untuk pembelajaran, dimana seluruh bahan belajar, diskusi konsultasi, penugasan, latihan, dan ujian sepenuhnya disampaiakn melalui internet,sehingga,
bisa
dikatakan
internet
dalam
pembelajaran
bisa
dimanfaatkan dalam rangka untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik, dan membantu peserta didik dalam memahmi pembelajaran.
7
Namun, berdasarkan fenomena yang ada, dalam penggunaan media berbasis komputer dan internet sebagai media pembelajaran, terdapat berbagai
kekurangan
sebagai
dampak
negatif
yang
perlu
untuk
diketahui.Diantaranya adalah, penggunaan komputer memerlukan pengadaan biaya yang tinggi, terlebih jika komputer tersebut memang dirancang khusus untuk pembelajaran.Sedangkan media berbasis internet sebagai media. Banyak hal-hal negatif yang akan merusak setiap generasi yang keliru menggunakan media internet ini. Salah satu contohnya adalah menggunakan internet, misalnya game online, atau menggunakan jejaring sosial maupun aktivitas lainnya secara berlarut-larutsehingga melupakan aktivitas yang lebih penting. Contoh lain, Misalnya beribadah kepada Sang Pencipta, Menyapa Keluarga, atau melowongkan waktu untuk istirahat, justru diabaikan karena asyik menggunakan internet. Sebagian orang ada yang melupakan sesuatu yang lebih penting ketika sedang berhadapan dengan internet. Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha usaha ke arah pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih atau bahkan lebih dari itu, guru diharapkan
mampu
mengembangkan
keterampilan
membuat
media
pembelajaran sendiri. Perluasan
media
menjadi
sarana
pembelajaran
tidak
semata
berkonotasi media penyampaian dan komunikasi pengajaran, tapi juga
8
sebagai sumber belajar bagi para siswa dalam melakukan aktifitas pembelajaran serta dalam eksplorasi informasi pengetahuan. Dengan demikian, sarana pembelajaran memiliki signifikasi sangat kuat dalam pembelajaran, tidak hanya dalam transformatif yang mengandalkan ceramah, tapi juga untuk pembelajaran yang berbasis konstruktivisme yang berbasis aktifitas dan kreativitas siswa dalam melakukan eksplorasi dan informasi pengetahuan untuk mereka bahas dan simpulkan yang pada akhirnya kualitas belajar bisa dibuktikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan. Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam menyampaikan tujuan pendidikan. Di samping itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai dan gagasan-gagasan sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Hal tersebut sesuai dengan fakta di lembagalembaga pendidikan yang ada, dimana dengan adanya media pembelajaran berbasis komputer dan internet, pembelajaran bisa lebih berkualitas dengan dukungan dari guru yang sudah menguasai pendekatan teknologis dalam melaksanakan pengajaran kepada siswa.4 Berdasarkan fakta di lapangan, MTsN Tulungagung merupakan salah satu lembaga yang di dalamnya sudah menerapkan pembelajaran yang 4
Grolier International, Ilmu Pengetahuan Populer, ( Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi, 2004) Jilid 10,
180
9
memanfaatkan media berbasis komputer dan internet. Pembelajaran Agama Islamdi sana sudah dilaksanakan dengan menyesuaikan perkembangan zaman, sehingga para guru dalam pengajarannya lebih dominan dalam menggunakan media berbasis TIK. Tentunya, dalam pemanfaatan media tersebut juga tidak lepas dari bimbingan guru, sehingga dampak negatif dari ooenggunaan media tersebut bisa diminimalisir.
Oleh karenanya, hasil
belajar daripada para siswanya tidak diragukan lagi dengan adanya pembelajaran aktif sebagai dampak positif penggunaan media berbasis komputer dan internet dalam pembelajaran.
MTsN Tulungagung juga
terbukti maju dalam hal prestasi akademik antara lain meraih prestasi juara 1 tingkat Nasional Olimpiade Biologi tahun 2013, juara 1 Olimpiade Agama tingkat Kabupaten tahun 2014, juara 1 lomba memandikan jenazah dan juara 3 lomba praktek sholat tingkat kabupaten.5 SMPN 1 Gondang Tulungagung merupakan sekolah Standar Nasional yang berada di pinggiran kota. Sekolah ini terletak di desa/kecamatan Gondang, telp. (0355) 326361 – Tulungagung 66263 dan website: www.smpn1gondang.com. SMPN 1 Gondang merupakan SMP terfavorit yang banyak diminati masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya, walaupun lembaga tersebut termasuk lembaga umum, namun dalam pembelajarannya sangat memperhatikan bidang keagamaan. SMPN 1 Gondang Tulungagung juga merupakan salah satu sekolah unggulan yang menggunakan media berbasis komputer dan internet didalam proses 5 Wawancara dengan Sugeng. S.Ag, di MTsN Tulungagung (guru), 12.00-12.30 WIB, tanggal 18 Maret 2015
10
pembelajarannya. Sudah banyak pula media yang difungsikan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga banyak siswa yang tertarik sekaligus termotivasi untuk belajar karena pembelajaran yang dilaksanakan begitu menarik dengan adanya pemanfaatan multimedia berbasis TIK.Dengan demikian, sekolah ini banyak diminati oleh masyarakat yang pada akhirnya banayak warga yang menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji sejauh mana media berbasis komputer dan
Internet dalam
peningkatan kualitas belajar Agama Islam pada MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang, maka penulis akan melakukan riset lapangan yang tentunya difokuskan pada “Pemanfaatan Media Berbasis Komputer dan Internet dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Agama Islam (Studi multikasus di MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang”.
B. Fokus Dan Pertanyaan Penelitian 1. Fokus Penelitian Sebagaimana yang telah dijelaskan pada latar belakang di atas, maka peneliti memfokuskan penelitian yang akan diteliti yaitu tentang pembelajaran dengan menerapkan media berbasis komputer dan internet dalam meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang.
11
2. Pertanyaan Penelitian Bertolak dari Konteks Penelitian di atas, maka berikut ini penulis akan merumuskanrumusan masalah yakni: a. Bagaimana pemanfaatan komputer dan internet oleh guru di MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang, dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran Agama Islam? b. Bagaimana pemanfaatan komputer dan internet oleh siswa di MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang, dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran Agama Islam? c. Bagaimana implikasi penggunaan komputer dan internet dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Agama Islam di
MTsN
Tulungagung dan SMPN 1 Gondang?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengkaji gambaran tentang pemanfaatan media berbasis komputer internet oleh guru dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran Agama Islam pada MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang. 2. Untuk mengkaji gambaran tentang pemanfaatan media berbasis komputer internet oleh siswa dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran Agama Islam pada MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang. 3. Untuk mengetahui implikasi media komputer dan internet terhadap peningkatan kualitas siswa dalam pembelajaran Agama Islam di MTsN Tulungagung dan SMPN 1 Gondang.
12
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ilmu pendidikan khususnya yang terkait dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu topik krusial dalam ilmu pendidikan. Sedangkan secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi sekolah yang diteliti, dimana sekolah dapat merumuskan lebih konkrit tentang penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dan internet.Manfaat penelitian bagi guru ialah mereka akan mendapatkan masukan konstruktif untuk bahan peningkatan kualitas kinerja mereka, sehingga mereka akan berusaha lebih baik
dalam
melaksanakan
tugasnya
dan
memanfaatkan
media
pembelajaran.Sedangkan bagi siswa, mereka akan mendapatkan masukan konstruktif untuk bahan peningkatan kualitas belajar mereka dengan diterapkannya penggunaan media dalam pembelajaran.Manfaat penelitian bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai bahan penelitian awal bagi mereka yang tertarik dengan masalah tersebut.
E. Penegasan Istilah 1. Konseptual Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Media Berbasis Komputer dan Internet dalam Meningkatkan Kualiatas Belajar Siswa pada Pembelajaran Agama Islam (studi multikasus di MTsNegeri Tulungagung dan SMPNegeri 1 Gondang).”
13
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam memahami arti dan makna yang terkandung dalam judul di atas, maka akan dikemukakan secara konseptual sebagai berikut: a.
Media Berbasis Komputer dan Internet Media pembelajaran berbasis Komputer dan Internet terbentuk dari kata media, pembelajaran dan berbasis Komputer. Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin, medius, yang artinya “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jama’ dari “medium”.Secara harfiah berarti perantara atau pengantar.6Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyamAgama Islamkan pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada
penerimanya
(receiver).7Zakiah
Drajat
menyebutkan
pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan yaitu lebih bermakna sebagai sarana pendidikan. Pembelajaran adalah proses transformasi atau juga transfer pengetahuan antara guru dan murid. Komputer diambil dari bahasa latin “computare” yang berarti menghitung. Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya,
6
A. Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Grafindo Persada, 2002), 2 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2007) 16 7
14
dan menghasilkan output berupa informasi. Internet adalah perangkat lunak berupa data yang dikirim sewaktu-waktu dapat diakses. b.
Kualitas Belajar Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan.Secara definitif efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat
keberhasilan
dalam
menyampaikan
tujuan
atau
sasarannya.Efektivitas ini sesunguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktifitas, akan tetapi juga dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam menyampaikan sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan dicapai atau tingkat pencapaian tujuan.Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu.Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran Agama.Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan
15
pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. c.
Pembelajaran Agama Islam PembelajaranAgama Islam merupakan suatu upaya yang terstruktur untuk membentuk manusia yang berkarakter sesuai dengan konsekuensinya sebagai seorang muslim. Dalam perjalanannya ada tiga jalan yang harus ditempuh untuk mengupayakan hal tersebut, yaitu: 1) Penanaman Aqidah Islam berdasarkan pemikiran yang matang dan dijalankan dengan cara yang damai, 2) Menanamkan sikap konsisten pada orang yang sudah memiliki aqidah Islam agar segala tindak tanduk dan cara berpikirnya tetap berada pada jalurnya sebagai seorang muslim, dan 3) Mengembangkan kepribadian Islam pada mereka yang sudah memilikinya dengan cara mengajaknya untuk bersungguh-sungguh menjalankan cara-cara hidup umat Islam, dalam artian semua pemikiran dan amalannya sesuai dengan kodratnya sebagai seorang muslim. Penguasaan ilmu-ilmu teknik dan praktis serta latihan-latihan keterampilan dan keahlian juga merupakan tujuan pendidikan Islam, yang harus dimiliki umat Islam dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah SWT.
16
Sebagai penguasaan Ilmu pengetahuan dan Teknologi, rekayasa Industri, penerbangan, pertukangan, dan lainnya juga sangat diperlukan oleh umat manusia.Hal itu termasuk wajib hukumnya. Lembaga pendidikan semestinya dapat menghasilkan caloncalon penerus yang tinggi secara sumber daya manusianya.Oleh karena itu, sistem pendidikan yang ada harus memadukan seluruh unsur pembentuk pendidikan yang unggul. 2. Operasional Berdasarkan batasan penegasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa media berbasis komputer dan internet adalah alat yang dapat digunakan untuk menyampaiakan isi materi ajar dari sumber belajar kepada murid, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sedemikian rupa sehingga kualitas belajar Agama Islam menjadi lebih efektif dengan bantuan seperangkat teknologi komputer dan internet. Sementara itu, peneliti memfokuskan penelitiannya tentang pembelajaran agama Islam di MTsN Tulungagung yang meliputi mata pelajaran Aqidah Akhlaq, Qur’an Hadits, SKI, dan Fiqih serta mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPNegeri 1 Gondang. F. Sistematika Pembahasan Di dalam penulisan proposal tesis ini diawali dengan halaman formalitas, yang terdiri dari:halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, halamanpersembahan, kata pengantar dan daftar isi.Dalam pembahasan proposal tesis penulis membagi dalam bagian-bagian, tiap bagian
17
terdiribab-bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub, bab yang saling berhubungan dalam kerangka satukesatuan yang logis dan sistematis. BabI, Pendahuluan, yang membahas tentang: konteks penelitian, fokus dan pertanyaan penelitian,tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan. Bab II, Kajian Pustaka, yang membahas tentang media pembelajaran dan media berbasis komputer dan internet dalam pembelajaran Agama Islam Bab III, Metode Penelitian,yang membahas tentang: Rancangan Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Temuan, Tahapantahapan Penelitian Bab IV,Hasil Penelitian, yang membahas paparan data dan menuliskan tentang temuan-temuan dan sekaligus analisis data sehingga diketemukan hasil penelitian. Bab V, Pembahasan Hasil Temuan, yang membahas kelanjutan bab IV secara mendalam sehingga hasil temuan akan benar-benar mencapai hasil yang maksimal. Bab VI penutup. peneliti akan mengambil kesimpulan dan saran guna memudahkan pemahaman terhadap hasil penelitian.