BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Hampir
setiap
manusia
membuat
atau
mengambil
keputusan
dan
melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pikirannya, sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa
dalam membuat keputusan.
Keputusan-keputusan tersebut biasanya didasarkan pada alternatif-alternatif yang menjadi pertimbangan. Alternatif-alternatif tersebut perlu diolah melalui suatu proses yang rasional untuk memperoleh keputusan yaitu alternatif mana yang terbaik guna tercapainya sasaran (K. Mangkusubroto ;1987). Handphone merupakan perangkat
telekomunikasi
elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan teleponfixed line konvensional, namun dapat dibawa kemanapun dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, handphone juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, (SMS)). Terlepas fungsinya sebagai alat komunikasi, handphone juga sering digunakan masyarakat sebagai media browsing internet, pengingat kegiatan, bahkan ada yang dapat digunakan sebagai televisi. 1
Handphone dan provider merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan karena saling membutuhkan. Oleh karena itu selain handphone jenis provider juga menentukan seberapa banyak fasilitas yang dapat mereka peroleh dengan biaya tertentu. Ada dua jenis kartu yang beredar di Indonesia, yang pertama adalah CDMA (Code Division Multiple Access) dan yang kedua adalah GSM (Global System for Mobile Communication). CDMA merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan (wikipedia.com). Provider kartu CDMA yang beredar di Indonesia diantaranya Telkom (Flexi), Esia, Fren, Hepi dan Star One. GSM merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital (wikipedia.com). Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Adapun provider kartu GSM (prabayar) yang beredar di Indonesia adalah Indosat (IM3, Mentari dan Matriks), Telkomsel (AS, Simpati dan Hallo), XL Axiata (XL), AXIS, dan Three. Maraknya provider baru membuat provider lama tidak ingin ketinggalan strategi 2
dalam menarik perhatian konsumen. Dengan strategi yang dikeluarkan dari produknya yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan konsumen provider lama seakan “ikut-ikutan” dengan memberikan tarif semurah mungkin agar konsumen tidak meninggalkan providernya, persainganpun dimulai, tiap provider kini mulai memberikan tarif semurah mungkin. Dalam hal ini konsumen dituntut untuk mengambil keputusan provider mana yang akan mereka gunakan dengan harga yang terjangkau namun fasilitas yang memuaskan. Secara populer dapat dikatakan bahwa mengambil atau membuat keputusan berarti memilih satu di antara sekian banyak alternatif. Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dengan yang sedang dalam perhatian dan dalam pemilihan alternatif
yang tepat setelah
evaluasi (penilaian) mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil keputusan. Dalam banyak situasi keputusan, tanggung jawab untuk memilih antara berbagai alternatif terletak pada perorangan yang mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri, misalnya keputusan untuk menentukan provider mana yang akan digunakan, keputusan ini berguna untuk kepentingannya sendiri. Pada dasarnya ada empat kategori keputusan, yaitu : 1. Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty). 2. Keputusan dalam keadaan ada resiko (risk). 3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty). 4. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict).
3
Pengambilan keputusan dalam berbagai situasi di atas masing-masing memiliki pemecahan dengan teknik masing-masing. Teknik yang digunakan dalam situasi ada kepastian antara lain linear programming, model transportasi, dan model penugasan. Dalam situasi ada resiko teknik yang dapat digunakan adalah model keputusan
probabilistik,
model
inventori
probabilistik
dan
model
antrian
probabilistik. Analisis keputusan dalam keadaan ketidakpastian adalah teknik yang digunakan untuk situasi keputusan tidak ada kepastian. Dalam situasi keputusan ada konflik teknik yang dapat digunakan adalah teori permainan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang teknik analisis keputusan, pada tugas akhir ini penulis tertarik untuk membahas teknik pengambilan keputusan dalam keadaan tidak ada kepastian. Metode yang dipakai untuk analisis keputusannya yaitu dengan menggunakan diagram pohon keputusan. Diagram pohon keputusan ialah suatu diagram berupa pohon bercabang-cabang yang menggambarkan hubungan antara alternatif keputusan atau tindakan dengan kejadian-kejadian tidak pasti yang melingkupi setiap alternatif dan hasil alternatif keputusan yang dipilih. Diagram pohon keputusan yang lengkap selain memuat alternatif tindakan dengan kejadian tak pasti yang melingkupinya juga memuat nilai kemungkinan atau probabilitas untuk setiap kejadian tidak pasti serta memuat hasil keputusan baik berupa nilai yang merupakan penerimaan pembayaran ( pay off ) maupun berupa pengeluaran, seperti kerugian ( loss ). Hasil keputusan selain dapat dinyatakan dengan angka secara kuantitatif juga bisa berupa pernyataan secara kualitatif. ( Supranto, 2005)
4
Dewasa ini diagram pohon keputusan sering digunakan untuk mengambil keputusan, contohnya seorang manager pemasaran harus memilih (memutuskan) mengadakan proyek pengembangan, meneruskan penjualan produk lama atau menghentikan produksi, atau keputusan dalam bentuk pernyataan misalnya seseorang dihadapkan pada pilihan membawa payung atau tidak ketika pada hari itu ternyata langit sedang mendung. Diagram pohon keputusan juga dapat digunakan untuk mengambil keputusan antara investasi di warung internet atau networking game center. (Tony Herlambang : 2002) Seperti halnya dengan kasus persaingan provider, para konsumen dituntut untuk memilih (memutuskan) provider mana yang digunakan, dimana providerprovider tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut akan mencoba membahas provider mana yang lebih menguntungkan namun terjangkau bagi konsumen. Untuk selanjutnya tugas akhir ini diberi judul “Analisis Diagram Pohon Keputusan dalam Memilih Provider GSM”.
5
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam tugas akhir ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimana diagram pohon keputusan untuk permasalahan pemilihan provider GSM? 2) Bagaimana analisis pengambilan keputusan berdasarkan diagram tersebut?
1.3
Batasan Masalah Pada pembahasan tugas akhir ini penulis memberikan batasan masalah
sebagai berikut : 1) Data yang digunakan adalah hasil studi kasus yang dilakukan langsung oleh penulis. 2) Provider yang akan dibandingkan adalah : Provider A ,Provider B, dan Provider C (disamarkan). 3) Kriteria pemilihan : Paket telepon, Paket SMS, dan Paket internet.
1.4
Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut : 1) Mengetahui diagram pohon keputusan untuk masalah pemilihan provider GSM. 2) Mengetahui bagaimana analisis pengambilan keputusan berdasarkan diagram tersebut. 6
1.5.
Manfaat Penulisan
1.5.1
Teoritis Adapun manfaat penulisan tugas ini secara teoritis adalah memperkaya
dan memperluas pengetahuan tentang teori keputusan, khususnya yang berkaitan dengan masalah ekonomi. Selain itu tugas akhir ini sebagai evaluasi terhadap kemampuan dalam mengaplikasikan teori keputusan yang telah disampaikan semasa perkuliahan.
1.5.2
Praktis Manfaat penulisan tugas akhir ini secara praktis adalah sebagai bahan
pertimbangan, masukan, dan informasi yang dapat mendukung tujuan pihakpihak yang berkepentingan.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi kedalam lima bab, antara lain: 1) BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini.
7
2) BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori penunjang yang relevan untuk membahas permasalahan yang telah dirumuskan sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan 3) BAB III : DIAGRAM POHON KEPUTUSAN Untuk melengkapi uraian landasan teori, maka dalam bab ini akan dibahas kajian teoritis diagram pohon keputusan, dan tabel pay off. 4) BAB IV : STUDI KASUS Berisi tentang analisis data sesuai dengan teori yang telah dikaji untuk mendapatkan pemecahan dari masalah yang telah dirumuskan. 5) BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah dirumuskan dan saran. Pada bagian saran penulis mencoba memberikan solusi dari permasalahan yang ada sesuai dengan kapasitas dan kemampuan penulis secara akademis.
8