1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting bagi kehidupan manusia karena bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan alat untuk menuangkan pikiran, baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa dan bahasa diperoleh sejak manusia lahir. Bahasa yang digunakan oleh manusia berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan bahasa yang digunakan oleh manusia, pertama faktor usia manusia. Kedua faktor lingkungan sekitar dan ketiga faktor pengetahuan yang didapatkan oleh setiap orang berbeda-beda. Bahasa digunakan anak-anak pada saat berkomunikasi dengan orang tua, tetangga, saudara, teman sebaya atau dengan orang yang baru dikenal. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus diajarkan menggunakan bahasa yang santun dalam berkomunikasi. Kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap lawan bicara. Anak-anak perlu diajarkan menggunakan bahasa yang santun sejak dini. Anak-anak memperoleh bahasa melalui orang tua di rumah, lingkungan sekitar, dan sekolah.
2
Pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua sampai dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan paling sederhana dari bahasa yang bersangkutan (Kiparsky dalam Tarigan, 2011: 1). Dalam ilmu bahasa, pemerolehan bahasa termasuk dalam kajian linguistik yang meliputi bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Pemerolehan bahasa pada anak-anak merupakan salah satu prestasi manusia yang paling hebat dan menakjubkan (Tarigan, 2011: 5). Pemerolehan bahasa pada anak-anak tidak terlepas dari peran orang tua dan lingkungan sekitar. Anak-anak tidak mempelajari tentang sruktur bahasa, melainkan mempelajari tentang bagaimana cara memakai bahasa untuk memenuhi maksud-maksud komunikasi mereka. Anak-anak mempelajari bahasa selalu dalam konteks komunikasi nyata dengan menggunakan stuktur-struktur bahasa tertentu dalam cara-cara tertentu untuk mencapai maksud-maksud tertentu, dengan jalan menyimak dan berinteraksi dengan orang lain (Tarigan, 2011: 37). Adapun urutan pemerolehan bahasa dapat dibagi atas tiga bagian penting, yaitu perkembangan prasekolah, perkembangan ujaran kombinatori, dan ujaran kombinasi permulaan (Tarigan, 2011: 16). Meneliti pemerolehan bahasa pada anak merupakan hal yang menarik terutama pada kalimat yang diperoleh anak dalam berkomunikasi. Pada pemerolehan bahasa dalam bidang sintaksis, umumnya anak memulai berbahasa dengan mengucapkan satu atau dua kata. Kata tersebut bagi anak sudah merupakan kalimat dan sudah termasuk dalam kalimat penuh, tetapi karena dia belum dapat mengatakan lebih dari satu kata dan anak
3
juga belum dapat menyusun kalimat dengan benar, maka dia hanya mengambil satu kata dari seluruh kalimat itu. Pemerolehan bahasa pada anak-anak juga perlu diteliti sedini mungkin melalui pendidikan. Pendidikan yang paling dasar pada anak-anak adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulus pendidikan untuk membantu perkembangan, pertumbuhan, baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan yang lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003). Dalam pendidikan di PAUD anak-anak akan diajarkan berbahasa, mulai dari menggunakan kata dan kemudian dirangkai menjadi kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri dari klausa (Cook dkk dalam Putrayasa, 2009: 1). Kalimat diperoleh anak-anak melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah, seperti bemain, belajar (menggambar, mewarnai, dan menulis), bernyanyi, bercerita, dan lain-lain. Pemerolehan kalimat pada anak PAUD termasuk kajian linguistik yang berkaitan dengan sintaksis. Pemerolehan kalimat pada anak PAUD berkaitan erat dalam konsep universal karena pada masa ini anak memperoleh kalimat dalam bahasa apa pun mulai dari ujaran yang berupa satu kata, kemudian berlanjut kedua kata, tiga kata atau lebih. Penelitian mengenai pemerolehan bahasa sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Messa Warika tahun 2012 dengan judul “Pemerolehan Bahasa pada Tataran
4
Fonologi anak Usia Tiga Tahun dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Berbahasa di PAUD”. Kajian ini terfokus pada pemerolehan bahasa pada tataran fonologi. Penelitian sebelumnya inilah yang menjadi acuan dan sekaligus menjadi bahan rujukan dalam penelitian berikutnya. Adapun persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Messa Warinka adalah mengenai pemerolehan bahasa. Sementara itu perbedaan dengan penelitian saat ini adalah mengenai pemerolehan kalimat pada anak di PAUD Babul „Ilmi. Penulis hanya membatasi pada pemerolehan bahasa pada tataran jenis-jenis kalimat. Pemerolehan kalimat pada anak PAUD perlu diteliti karena untuk mengetahaui jenis-jenis kalimat apa saja yang sudah diperoleh anak pada pendidikan di PAUD. Penulis melakukan penelitian di PAUD Babul „Ilmi. Penelitian ini terfokus pada pemerolehan kalimat pada anak-anak yang berada di PAUD Babul „Ilmi. PAUD Babul „Ilmi berada di daerah Kedaton Bandarlampung. PAUD Babul „Ilmi terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Bulan dengan rentangan usia 3-4, kelas Bintang dengan rentangan usia 4-5 tahun, dan kelas Matahari dengan rentangan usia 5-6 tahun. Pada penelitian ini, penulis memilih kelas Bulan dengan rentangan usia 3-4 tahun sebagai subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis kalimat apa saja yang telah diperoleh anak-anak kelas bulan (kelas dasar) yang berada di PAUD Babul „Ilmi yang berjumlah enam orang melalui kegiatan bermain, belajar (mewarnai, menggambar, dan menulis), bernyanyi dan bercerita yang dilakukan bersama mitra tuturnya dan mengetahui bagaimana implikasi pemerolehan kalimat dalam pembelajaran bahasa di PAUD.
5
1.2 Rumusan Masalah Sesuai latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana pemerolehan jenis-jenis kalimat pada anak di PAUD Babul „Ilmi dan implikasinya terhadap pembelajran bahasa di PAUD?” 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemerolehan jenis-jenis kalimat pada anak di PAUD Babul „Ilmi dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa di PAUD. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat-manfaat yang dapat bermanfaat bagi keilmuan dan bagi pembelajaran bahasa. 1. Manfaat Teoretis Secara
teoretis
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memperkaya
kajian
psikolinguistik, khususnya pemerolehan bahasa yang berupa kalimat pada tataran sintaksis pada anak di PAUD Babul „Ilmi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi (a) informasi bagi para ibu mengenai kajian pemerolehan bahasa anak dalam konteks kehidupan seharihari (b) referensi mahasiswa dibidang kajian yang sama. (c) menjadi referensi bagi seorang guru mengenai kajian pemerolehan bahasa dan agar lebih sabar mengajarkan bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini pemerolehan kalimat pads anak di PAUD Babul „Ilmi terhadap lingkungan sekolah. 1.
Subjek penelitian adalah anak-anak kelas bulan yang berjumlah enam orang yang ada di PAUD Babul „Ilmi‟ .
2.
Objek penelitian adalah pemerolehan kalimat pada anak di PAUD Babul „Ilmi.
3.
Penelitian ditekankan pada pemerolehan kalimat pada tataran sintaksis.
4.
Waktu penelitian pada anak di PAUD Babul „Ilmi dari awal bulan Mei 2013 s.d. akhir Juni 2013.